Anda di halaman 1dari 11

Sistem Endokrin Pada Crustacea

By
ELMA TANTIOVA
BAGAS AINUN ROCHIM
ALFREDO NA JOGI NAIBORHU
YUANITA WIBOWO
SITI DAFIANI YUMNA
ZAKI NURASHARI
SHIELA NAJMI SALSABILA
RIO ARI SETIYAWAN
Sistem Endokrin Crustacea
Sebuah sistem yang memberi pengaruh pada organ melalui
aliran darah dengan membuat hormon tersirkulasi tanpa saluran.
Pada sistem endokrin, hormon bertindak dengan memberi
sebuah pesan lewat saluran darah untuk dialirkan pada organ
lainnya.
Fungsi sistem endokrin: mengandalikan osmoregulasi, laju denyut
jantung, komposisi darah, pertumbuhan, dan pergantian kulit.

Sistem kendali endokrin terdapat pada malakostra.


Sistem Endokrin Crustacea
Terdapat sistem neuroendokrin dan endokrin
klasik

Organ Organ neuroendokrin

● Kompleks kelenjar sinus


Apa saja organ yang terdapat
pada sistem endokrin Krustasea ● Organ post-komisural

● Organ perikardial

Endokrin klasik

● Organ Y

● Kelenjar mandibula

● Kelenjar androgenik
Fungsi Organ Endokrin Crustacea

● Organ Y : sepasang kelenjar yang terletak di daerah toraks (ruas


maksila atau antenna) berfungsi dalam proses molting.
● Kelenjar mandibula : terletak di dekat organ Y memiliki fungsi
endokrin.
● Kelenjar androgenic : berfungsi dalam perkembanagan testis dan
produksi sperma.
Proses yang dikendalikan oleh sistem endokrin: perubahan warna kulit
agar dapat terhindar dari perhatian musuh.

Perubahan warna kulit dipengaruhi oleh penyebaran pigmen dalam


kromatofor (sel pembawa pigmen).
Proses Moulting (Pergantian Kulit)

● Oleh Molt Inhibiting Hormone (MIH)


● Fase moulting:
1.Intermolt akhir
2.Premolt
3.Molt
4.Postmolt
5.Intermolt awal
● Faktor penghambat moulting
Sistem endokrin pada udang laut
Proses fisiologis pada krustasea, Hormon yang dihasilkan
khususnya udang laut diatur oleh dari XO-SG terdiri dari
neuroendocrines peptida yang CHH, MIH, GIH atau
terdapat di alam. Crustasea VIH dan MOIH.
Hyperglycemic Hormon (CHH),
merupakan suatu neuroendokrin
yang banyak disintesis oleh organ-X
(XO) dan disimpan dalam kelenjar
sinus (SG) sebelum dilepaskan
langsung ke hemolymph.
CHH: meningkatkan kadar glukosa dalam hemolymph dan menghambat molting

MIH: dihasilkan oleh kelenjar sinus

GIH/VIH: siklus pematangan gonad udang

MOIH: hormon yang dihasilkan kelenjar sinus dalam proses reproduksi


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai