Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM TES

INTELEGENSI TEST BINET DAN


CPM

Oleh:

Nama : Ahmad Ghozali


NIM : 19310410031

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kreatif, atas berkat kecerdasan dan
kepintaran yang dianugrahkan oleh-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum tes intelegensi (tes BINET dan tes CPM) tepat pada waktunya.

Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Dra.


Muslimah Zahro Romas, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Juga dukungan dari
keluarga, teman-teman, dan pihak lain yang telah berkontribusi dalam penyelesaian
tugas ini. Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi disempurnakannya laporan ini.

Semoga laporan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca, serta
memberikan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Yogyakarta,
10 Desember 2021

Penyusun,
Nama : Ahmad Ghozali
NIM : 19310410031
LAPORAN PRAKTIKUM TES INTELEGENSI
BINET DAN CPM

I. IDENTITAS TESTEE I
1. Nama : Zidan Rizqy Al Akbar
2. Tanggal lahir : 30 Agustus 2011
3. Umur : 10 tahun
4. Tempat lahir : Bantul
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Alamat : Gadingdaton, Donotirto, Kretek, Bantul
7. Sekolah : SD N 2 Donotirto
8. Nama Ayah : Supardal
9. Nama Ibu : Yulatifa
10. Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
11. Alamat orang tua : Gadingdaton, Donotirto, Kretek, Bantul
12. Tanggal Test : 25 November 2021
13. Tester : Ahmad Ghozali

II. ALASAN DILAKUKAN TEST


 Untuk memenuhi praktikum mata kuliah Tes Intelegensi
 Mengukur tingkat intelegensi anak
 Mengetahui tingkat kedudukan anak dalam kemampuan mentalnya
 Untuk belajar mengaplikasikan test berdasarkan standard

III. NAMA TES YANG DIGUNAKAN


Stanford Binet dan Coloured Progresif Matric (CPM)
IV. HASIL TEST
A. Stanford Binet
MA : 9 tahun 4 bulan
IQ : 91
Klasifikasi : Rata-rata
Tahun Basal : VII
Tahun Celling : XIV

B. CPM
Score (RS) : 31
Persentil : 90
Keterangan : Di atas rata-rata

V. EVALUASI HASIL TEST


1. Analisis Hasil Test
Dari hasil tes binet yang dilakukan pada tanggal 25 November 2021, Subjek
bernama Zidan Rizqy Al Akbar, pelajar SD kelas 4 yang berusia 10
tahun 3 bulan. Subjek memiliki mental age/umur kronologi 9 tahun 4
bulan, sedikit di bawah umur aslinya. Sehingga disimpulkan dari tabel
IQ binet, Subjek memiliki IQ 89 atau rata-rata. Dihitung dari usia basal
subjek tahun VII dan usia celling subjek XIV.

Dari tes tahun VII sampai XIV subjek kurang mampu menjawab tes
pengetahuan umum. Untuk tes visual-motor, subjek memiliki
kemampuan yang baik dalam mengerjakan tes. Pada bagian Arithmatic
Reasoning atau kemampuan dalam konsep berhitung, subjek diberikan
soal nomor 5 tahun IX dan dapat menyelesaikan dengan baik. Di bagian
Memory & Concentration subjek dinilai sangat baik karena dapat
mengulang angka dan pokok-pokok dalam cerita. Kemudian pada aspek
vocabulary & verbal fluency, subjek terlihat kesusahan saat menjawab,
sehingga aspek ini perlu ditingkatkan. Pada terakhir yaitu Judgement &
reasoning, subjek terlihat lumayan baik karena mampu menjawab dengan
baik dari tahun basal sampai tahun umur asli.
2. Perkembangan MA dan IQ dengan skor test perbendaharaan kata
Melihat hasil MA dan IQ, testee tampak cukup dalam merespon
pertanyaan verbal dan ini terlihat dari hasil jawaban testee selama test
berlansung.
3. Aspek Kuantitatif dan Kualitatif
 Kekuatan
Terletak pada keanehan gambar, mengingat cerita, dan mengulang
angka.
 Kelemahan
Kelemahan testee terletak pada aspek perbendaharaan kata.
 Alalisis Penyebaran
Pada setiap tahunnya jawaban dari testee kebanyakan benar karena
testee terlihat takut menjawab dengan salah dan lebih banyak
berkata ‘tidak tahu’ untuk jawaban yang testee tidak tahu.
4. Tanda-tanda bingung atau keraguan
Kadang testee merasa bingung dan tester harus mengulang pertanyaan.
Testee terkadang terlihat ragu-ragu dan lama berpikir. Tester terkadang
juga harus memberikan pancingan agar testee paham maksud dari
pertanyaan.
5. Verbalisasi
Testee terlihat sulit dalam mengungkapakan jawban, terlihat mengetahui
jawaban tetapi susah dalam mengungkapkan.
6. Metode pengorganisasian diri
Selama tes berlangsung testee terlihat kurang fokus, terkadang fokusnya
beralih ke hal lain di luar tes. Tester harus sering mengkondisikan testee
agar tetap fokus ke tes.
7. Adaptasi
Pada terlihat canggung dengan lingkungan yang baru dan terlihat pendiam. Testee
tidak susah bersosialisasi dengan testee maupun tester lain yang tidak dikenal.
Namun mau berkomunikasi jika diajak bicara lebih dahulu.
8. Koordinasi motorik
Motorik testee cukup baik, yang mana ini terlihat dari materi mengutip
belah ketupat maupun mengingat desain. Testee dapat menyelesaikan
gambar dengan hasil yang cukup baik.
9. Usaha
Testee sering berfikir lama untuk menjawab pertanyaan dari tester
meskipun terkadang jawabannya masih kurang tepat dan kadang pada
akhirnya menjawab tidak tahu.
10. Suasana hati
Suasana hati testee terlihat biasa saja di sepanjang tes berlangsung, namun
terkadang terlihat bosan dan jengkel saat mendapat pertanyaan sulit.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Dilihat dari hasil observasi, testee terlihat kuat dalam aspek mengingat
cerita maupun angka, namun terlihat lemah dalam hal perbendaharaan kata.
Testee merupakan anak yang penurut namun agak susah beradaptasi dengan
lingkungan baru, sehingga harus dibiasakan beradaptasi dengan lingkungan
maupun orang yang baru saja ia kenal. Tester menyarankan agar testee lebih
diberikan pembelajaran mengenai bahasa agar memiliki kosakata yang lebih
banyak.
LAPORAN PRAKTIKUM TES INTELEGENSI
BINET DAN CPM

I. IDENTITAS TESTEE II
1. Nama : Naila Talita Khairunisa
2. Tanggal lahir : 7 Agustus 2011
3. Umur : 10 tahun 4 bulan
4. Tempat lahir : Sleman
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Alamat : Demangan, Maguwoharjo, Depok, Sleman
7. Sekolah : SD Corongan
8. Nama Ayah : Alif Iswanto
9. Nama Ibu : Pita Rohmina
10. Pekerjaan Ibu : Karyawan pabrik
11. Alamat orang tua : Demangan, Maguwoharjo, Depok, Sleman
12. Tanggal Test : 2 Desember 2021
13. Tester : Ahmad Ghozali

II. ALASAN DILAKUKAN TEST


 Untuk memenuhi praktikum mata kuliah Tes Intelegensi
 Mengukur tingkat intelegensi anak
 Mengetahui tingkat kedudukan anak dalam kemampuan mentalnya
 Untuk belajar mengaplikasikan test berdasarkan standard

III. NAMA TES YANG DIGUNAKAN


Stanford Binet dan Coloured Progresif Matric (CPM)

IV. HASIL TEST


C. Stanford Binet
MA : 8 tahun 4 bulan
IQ : 81
Klasifikasi : Rata-rata bawah
Tahun Basal :V
Tahun Celling : XII

D. CPM
Score (RS) : 26
Persentil : 50
Keterangan : Rata-rata

V. EVALUASI HASIL TEST


1. Analisis Hasil Test
Dari hasil tes binet yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2021, Subjek
bernama Naila Talita Khairunisa, pelajar SD kelas 4 yang berusia 10
tahun 4 bulan. Subjek memiliki mental age/umur kronologi 8 tahun 4
bulan, sedikit di bawah umur aslinya. Sehingga disimpulkan dari tabel
IQ binet, Subjek memiliki IQ 81 atau rata-rata. Dihitung dari usia basal
subjek tahun V dan usia celling subjek XII.

Dari tes tahun V sampai XII subjek kesulitan dalam menjawab tes
pengetahuan umum. Untuk tes visual-motor, subjek memiliki
kemampuan yang baik dalam mengerjakan tes. Pada bagian Arithmatic
Reasoning atau kemampuan dalam konsep berhitung, subjek diberikan
beberapa soal dan mampu mengerjakannya dengan bantuan jari tangan
dan kaki. Di bagian Memory & Concentration subjek dinilai cukup baik
karena dapat mengulang angka yang tidak terlalu banyak. Kemudian
pada aspek vocabulary & verbal fluency, subjek terlihat kurang mampu
menjawab dan tidak dapat memahami maksud dari pertanyaan yang
diberikan. Pada aspek terakhir yaitu Judgement & reasoning dinilai baik
karena mampu menjawab dengan baik dan tepat.

2. Perkembangan MA dan IQ dengan skor test perbendaharaan kata


Melihat hasil MA dan IQ, testee tampak cukup dalam merespon
pertanyaan verbal dan ini terlihat dari hasil jawaban testee selama test
berlansung.
3. Aspek Kuantitatif dan Kualitatif
 Kekuatan
Terletak pada gambar yang tidak lengkap, analogi berlawanan, dan
pada tes yang berhubungan dengan menggambar
 Kelemahan
Kelemahan testee terletak pada aspek perbendaharaan kata, dan
keanehan verbal.
 Alalisis Penyebaran
Pada awal tes, testee selalu menjawab pertanyaan meskipun
jawabannya kurang tepat. Namun di akhir-akhir tes, testee lebih
sering menjawab tidak tahu karena sudah lelah.
4. Tanda-tanda bingung atau keraguan
Testee kadang diam dan tidak merespon setelah diberikan soal, testee terlihat
bingung dan tester harus mengulang pertanyaan. Untuk beberapa
pertanyaan, tester harus menjelaskan pertanyaan secara berulang-ulang.
5. Verbalisasi
Testee terlihat sulit dalam mengungkapakan jawban, terlihat mengetahui
jawaban tetapi susah dalam mengungkapkan.
6. Metode pengorganisasian diri
Selama tes berlangsung testee terlihat kurang nyaman karena baru
pertama kali bertemu dengan tester. Namun testee terlihat penurut
sehingga tidak perlu pengkondisian yang berlebih kepada testee.
7. Adaptasi
Testee adalah anak kembar dan mereka berdua tidak mau dipisah, sehingga
mereka berdekatan dalam melakukan tes. Testee terlihat pendiam
sehingga kurang mampu beradaptasi dengan orang dan lingkungan yang
baru. Bahkan testee baru mau diajak makan oleh orang yang ia sudah
kenal.
8. Koordinasi motorik
Motorik testee cukup baik, yang mana ini terlihat dari materi mengutip
belah ketupat maupun mengingat desain. Testee dapat menyelesaikan
gambar dengan hasil yang cukup baik.
9. Usaha
Testee sering berfikir lama dan mencoba memahami pertanyaan untuk
menjawab pertanyaan dari tester meskipun terkadang jawabannya masih
kurang tepat. Walaupun di akhir tes, testee lebih sering menjawab tidak
tahu karena sudah lelah.
10. Suasana hati
Suasana hati testee terlihat kurang baik karena ada pada lingkungan yang
belum ia kenal. Tester harus sering menghibur testee, walaupun pada
akhirnya testee tetap menangis karena mengerjakan tes terlalu lama.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Dilihat dari hasil observasi, testee terlihat kuat dalam aspek yang
berhubungan dengan menggambar, namun terlihat lemah dalam hal
perbendaharaan kata dan keanehan verbal. Testee merupakan anak yang
penurut dan pendiam, sehingga susah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tester menyarankan agar testee diajarkan bagaimana bersosialisai dengan
lingkungan dan orang yang baru dikenal. Tester juga menyarankan agar
testee lebih diajarkan mengenai pemahaman dalam verbal/berbahasa.

Anda mungkin juga menyukai