Dengan demikian pemerintah pada dasarnya sekaligus memegang amanah dari masyarakat.
Fardh Kifayah merupakan suatu kewajiban yang di tujukan kepada masyarakat , diaman jika
keajiban ini di langgar, maka seluruh masyarakat akan menanggung dosa sementara jika telah
dilaksanakan (bahkan hanya oleh satu orang), maka seluruh masyarakat akan terbebas dari
kewajiban tersebut , dengan kata lain jika individu gagal menjalankan kewajiban tersebut, maka
ia akan menjai beban (dosa) publik.
Selain pada shalat jenazah , konsep fardh -k ifayah mengacu pada segala kepentingan
masyarakat dimana jika tidaka ada masyarakat yang melakukan nya, maka seluruh masyarakat
akan terkena kerugian . Beberapa contoh dari hal ini misalnya kewajiban untuk membangun
industri yang menyediakan kebutuhan dasar (dharurat) dan kebutuhan pokok (hajiyyah)
seperti tranportasi , pendidikan, pelayanan medis, dan lain-lain. Jika tidak ada anggota
masyarakat yang bersedia untuk mengusahakannya, maka seluruh masyarakat menderita
kerugian.
Pemerintah dapat memiliki peran penting dalam menjalankan fardh-kifayah ini karena
kemungkinan masyarakat gagal untuk menjalankannya atau tidak dapat menjalankannya
dengan baik. Kemugkinan kegagalan masyarakat dalam menjalankan fardh- kifayah ini di
sebabkan beberapa hal yaitu pertama, asimetri dan kekurangan informasi, kedua, pelanggaran
moral, dan yang terakhir kekurangan sumber daya atau kesulitan teknis
Masyarkat kemungkinan tidak memiliki informasi yang memadai tentang adanya suatu
kewajiban publik, sehingga mereka tidak melaksanakannya.. Dalam kenyataan, pemerintah
biasanya memiliki informasi yang lebih lengkap dan akurat. Di bandingkan dengan masyarakat,
karena pemerintah memiliki sumber daya yang lebih baik dalam mencari dan mengolah
inforamasi.
Seandai nya informasi tentang kewajiban publik ini diketahui masyarakat, maka belum tentu
mereka akan dapat menjalankannya karena alasan rendahya kesadran masyarakat terhadap
kewajiban publik rendah , maka karena tidak akan melakukannya , meskipun mengetahui
adanya kewajiban ini. Bahkan masyarakat kemungkinan juga akan mengabaikan atau
setidaknya tidak dapat melaksanakan kewajiban publik dengan baik karena ketiadaan sumber
daya atau keahlian yang di butuhkan . Jika salah satu atau ketiga hal ini terjadi , maka pemerin
tah harus mengambil alih kewajiban kewaijban publik tersebut