Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH

(SMA/MA/SMK)
KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK :
Ashiva Muthi Latifah 202014501088
Debi Nofrianto 202014501000
Nurul Nur Aeni 202014501043
Shelvia Destriana 202014501045
Theresia Irene Rezeki S 202014500995
PENGERTIAN PENDIDIKAN
MENENGAH
Pendidikan menengah adalah pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan
hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial budaya
dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan
kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan
tinggi.
Pendidikan menengah umum diselenggarakan oleh sekolah menengah
atas (SMA) (sempat dikenal dengan "sekolah menengah umum" atau
SMU) atau madrasah aliyah (MA). Pendidikan menengah umum
dikelompokkan dalam program studi sesuai dengan kebutuhan untuk
belajar lebih lanjut di perguruan tinggi dan hidup di dalam masyarakat.
Pendidikan menengah umum terdiri atas 3 (tiga) tingkat.

Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan oleh sekolah menengah


kejuruan (SMK) atau madrasah aliyah kejuruan (MAK). Pendidikan
menengah kejuruan dikelompokkan dalam bidang kejuruan didasarkan
pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, dunia
industri/dunia usaha, ketenagakerjaan baik secara nasional, regional
maupun global, kecuali untuk program kejuruan yang terkait dengan
upaya-upaya pelestarian warisan budaya. Pendidikan menengah kejuruan
terdiri atas 3 (tiga) tingkat, dapat juga terdiri atas 4 (empat) tingkat sesuai
dengan tuntutan dunia kerja.
TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah dirumuskan
mengacu kepada tujuan umum pendidikan sebagai berikut.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
STRUKTUR KURIKULUM SMA/MA
KTSP
Struktur kurikulum SMA/MA meliputi subtansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai
dengan kelas XII. Struktur kurikulim disusun berdasarkan
Standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN
KEJURUAN
Kurikulum SMK/MAK berisi muatan pelajaran wajib,mata pelajaran dasar
kejuruan, muatan local dan pengembangan diri. Mata pelajaran wajib terdiri
atas pendidikan Agama, pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa,
Matematika, IPA, IPS,seni dan budaya. Pendidikan Jasmani/ kejuruan. Mata
pelajaran bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
sekaligus manusia kerja. Mata pelajaran Dasar kejuruan terdiri atas
beberapa mata pelajaran yang bertujuan untuk menunjang pembentukan
kompetensi kejuruan untuk menunjang dan pengembangan kemampuan
menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.
Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi subtansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X
sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar mata pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM 2013
SMA/MA/SMK
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam
kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk
setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran.
BEBAN BELAJAR
Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada penambahan jam belajar per
minggu sebesar 4-6 jam sehingga untuk kelas X bertambah dari 38 jam
menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambah dari 38
jam menjadi 44 jam belajar. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam
belajar adalah 45 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan
pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan
waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi
siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu
yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi
karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan mengamati,
menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon
peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya
jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai