Anda di halaman 1dari 13

Universitas Indraprasta PGRI Magister Pendidiksan IPS

P R E S E N TA S I M ATA K U L I A H

KURIKULUM
PENDIDIKAN IPS
“Landasan pengembangan kurikulum (Merdeka Belajar), unsur perubahan di setiap
jenjang pendidikan, serta struktur dan kerangka kurikulum merdeka”.
Yusup Budiman Agung Susilo

01
Pengantar Merdeka Belajar

Pengertian Merdeka Belajar


Merdeka belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan
besar dalam aspek kualitas pendidikan agar menghasilkan siswa dan lulusan yang unggul dalam
menghadapi tantangan masa depan yang kompleks (Suyanto, 2020).

Tujuan Merdeka Belajar


Inti merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru. Merdeka belajar
mendorong terbentuknya karakter jiwa merdeka di mana guru dan siswa dapat secara leluasa dan
menyenangkan mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dari lingkungan. Merdeka
belajar dapat mendorong siswa belajar dan mengembangkan dirinya, membentuk sikap peduli
terhadap lingkungan di mana siswa belajar, mendorong kepercayaan diri dan keterampilan siswa
serta mudah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat (Ainia, 2020). Karena itu keberadaan
merdeka belajar sangat relevan dengan kebutuhan siswa dan tuntutan pendidikan abad 21.

02
Kebijakan Kemendikbudristek Tentang
Merdeka Belajar

Menurut Kemendikbud (2020), Kebijakan Merdeka Belajar bercita-cita menghadirkan pendidikan


bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia, yang dicirikan dengan angka partisipasi yang tinggi di
seluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, dan mutu pendidikan yang merata, baik
secara geografis maupun status sosial ekonomi. Selain itu, fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan
kebudayaan diarahkan pada pemantapan budaya dan karakter bangsa melalui perbaikan pada kebijakan ,
prosedur, dan pendanaan pendidikan serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-
nilai luhur budaya bangsa dan penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif dan produktif.

Kebijakan Merdeka belajar dapat terwujud secara optimal melalui:

Peningkatan KOmpetensi kepemompinan, kolaborasi antarelemen, masyarakat, dan budaya.:

Peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan pendidikan

Perbaikan pada kebijakan , prosedur, dan pendanaan pendidikan; serta


02

Penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen


Landasan Pengembangan
Kurikulum
Landasan Filosofis
Istilah landasan diartikan sebagai alas, dasar, atau tumpuan. Adapun istilah landasan sebagai dasar dikenal
pula sebagai fondasi. pada pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa landasan adalah suatu alas atau
dasar pijakan dari sesuatu hal; suatu titik tumpu atau titik tolak dari sesuatu hal; atau suatu fondasi tempat
berdirinya suatu hal.

Landasan Psikologis
Psikologi tidak pernah lekang dari perkembangan kurikulum yang terjadi selama ini. Ilmu ini memiliki kajian
yang berpusat pada memahami dan mempelajari tingkah laku manusia. Sejalan dengan hal tersebut,
kurikulum pada dasarnya merupakan pedoman yang digunakan dalam dunia pendidikan agar tujuan
pendidikan dapat terlaksana dengan baik. Psikologi masuk pada ranah ini sebagai bahan pertimbangan
apakah kurikulum dapat direalisasikan atau tidak. Unsur dari psikologi yang terkait yaitu psikologi
perkembangan, psikologi belajar, dan psikologi sosial.
03
Landasan Pengembangan
Kurikulum

Landasan Sosiologis
Selain sebagai landasan pengembangan kurikulum, sosiologi pada dasarnya juga merupakan
landasan pendidikan. Pada dasarnya, manusia adalah manusia bermasyarakat dan berbudaya. Namun
demikian, proses bersatunya individu dengan masyarakat tidak begitu saja dapat terjadi. Sosialisasi
akan menjadikan indivu agar bisa hidup dalam masyarakat tanpa terjadi penyimpangan tingkah laku
dalam kehidupan bermasyarakat.

Landasan Teknologi
Perkembangan teknologi terjadi secara dinamis. Pendidikan pada awalnya dilakukan dengan pembelajaran
berbasis teks. Namun demikian, pendidikan dewasa ini dapat dilakukan secara online melalui beberapa
platform atau aplikasi yang mendukung proses belajar mengajar. Secara substansi, ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan, serta menjadi bagian utama dalam pembelajaran
yang dilakukan hingga saat ini. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan berperan penting dalam
mewariskan perkembangan ilmu pendidikan yang ada.
03
Sekolah Dasar (SD)
Terjadi penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS, menjadi Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial, disingkat IPAS.
Mata pelajaran Bahasa Inggris di SD pada Kurikulum Merdeka dijadikan bidang
studi pilihan bagi peserta didik yang ingin mempelajari Bahasa Inggris sejak di
bangku SD.

Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Pada kurikulum sebelumnya, mata pelajaran TIK adalah mata pelajaran pilihan
bersama Prakarya. Pada Kurikulum Merdeka, Informatika menjadi mata

w w w. r e a l l y g r e a t s i t e . c o m
pelajaran wajib.
Peserta didik tidak lagi mempelajari semua cabang Seni seperti Seni Tari, Seni Musik, Seni
Suara dan Teater sekaligus. Pada Kurikulum Merdeka bidang seni dipelajari oleh peserta
didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
04
Unsur Perubahan
Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA)
di Setiap
SMA tidak lagi diberlakukan peminatan. Di kelas X para peserta didik
Jenjang Pendidikan mempelajari mata pelajaran secara umum.
Sedangkan di kelas XI dan XII, Peserta didik diberi kebebasan untuk memilih
kombinasi mata pelajaran sendiri sesuai dengan bakat, minat, rencana studi di
perguruan tinggi, dan rencana karier pasca studi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Pada Kurikulum Merdeka, struktur mata pelajaran dijadikan lebih sederhana
dalam dua kelompok mata pelajaran saja, yakni kelompok mata pelajaran umum
dan kelompok mata pelajaran kejuruan.
Struktur dan Kerangka Kurikulum Merdeka

Pada pasal 36 dalam peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang standar
Nasional Pendidikan (SNP), menyebutkan bahwa kurikulum terdiri atas kerangka
dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Kerangka kurikulum merupakan
rancangan landasan utama dalam pengembangan struktur kurikulum. Kemudian,
pada pasal 38, disebutkan bahwa kerangka dasar kurikulum dan struktur
kurikulum menjadi landasan bagi pengembangan kurikulum satuan pendidikan.
Menurut Kemendikbudristek (2022) struktur KM merupakan pengorganisasian
pembelajaran berdasarkan beban belajar dan waktu yang dialokasikan untuk
muatan pelajaran tersebut. Struktur kurikulum untuk setiap mata pelajaran dibagi
menjadi dua kegiatan utama, yaitu: (1) Kegiatan Pembelajaran intrakurikuler
yang merupakan kegiatan rutin dan terjadwal berdasarkan muatan pelajaran
terstruktur, dan (2) kegiatan pembelajaran melalui projek untuk penguatan profil
pelajarn pancasila. Selsin itu, ditambah kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan
persiapan sekolah masing-masing.

05
Prinsip Desain Kurikulum
Merdeka
Prinsip Perancangan Kurikulum Merdeka

Pada setiap perancangan kurikulum perlu memenuhi design principle dalam penyusunannya. Begitupun dalam perancangan
KM, yang perlu mengacu pada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sejauh yang dapat dipahami, landasan
utama perancangan KM adalah filosofi “Merdeka Belajar”. Hal ini dinyatakan dalam Permendikbud no. 22 tahun 2020 tentang
Renstra Kemendikbud 2020-2025, yang di dalamnya mengindikasikan bahwa filosofi Merdeka Belajar mendorong perubahan
paradigma.

menurut BSKP (2022) perubahan paradigma yang di tuju, antara lain : (a) menguatkan kemerdekaan pendidik sebagai
pemegang kendali dalam proses pembelajaran, (b) melepaskan kontrol standar-standar yang terlalu mengikat dan menuntut
proses pembelajaran yang homogen di seluruh satuan pendidikan di Indonesia, dan (c) Menguatkan student agency, yaitu hak
dan kemampaun peserta didik untuk menentukan proses pembelajarannya melalui penetapan tujuan belajarnya, merefleksikan
kemampuannya, serta mengambil langkah secara proaktif dan bertanggung jawab untuk kseuksesan dirinya.

Dalam permendikbud No. 22 Tahun 2020 ditegaskan bahwa kurikulum yang dibentuk oleh kebijakan Merdeka Belajar akan
berkarakteristik fleksibel, berdasarkan kompetensi, berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan lunak (soft skill),
dan akomodatif terhadap kebutuhan dunia. 06
Filosofi Merdeka Belajar sendiri bukan konsep baru, karena telah dicetuskan oleh Bapak
Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara.

Kemerdekaan merupakan tujuan pendidikan sekaligus


sebagai prinsip yang melandasi strategi untuk mencapai
tujuan tersebut. Kemerdekaan sebagai tujuan belajar,
dicapai melalui pengembangan budi pekerti.

Ki Hajar
Dewantara
07
Mekanisme Implementasi Kurikulum
Merdeka (IKM)
Berdasarkan kebijakan pemerintah, ada dua tujuan utama yang mendasari kebijakan IKM. Pertama, pemerintah ingin
menegaskan bahwa sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah. Kedua, dengan kebijakan adanya opsi memilih
implementasi kurikulum, proses perubahan kurikulum nasional di harapkan terjadi secara lancar dan bertahap.

Kerangka dan struktur kurikulum disusun oleh pemerintah. Akan tetapi, tahap operasionalnya menjadi tugas sekolah
dan otonomi pendidik. Dengan demikian, kurikulum di setiap sekolah bisa (dan seharusnya) berbeda sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah; dengan tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama.

07
Daftar Pustaka

Khoirul Aini, Dela. (2020). Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya bagi Pengembangan Pendidikan Karakter.
Jurnal Filsafat Indonesia. 3 (3), 1.

Nasution, Abdul Fatah. (2023). Hambatan dan Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka di MTS Raudlatul Uluum Aek Nabara Labuhanbatu.
Journal on Education. 5 (4), 5.

Hadiansyah, Deni. (2022). Kurikulum Merdeka dan Paradigma Pembelajaran Baru. Bandung: Yrama Widya.

Khoirurrijal, dkk. (2022). Pengembangan Kurikulum Merdeka. Malang: Literasi Nusantara Abadi.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Suspendisse molestie massa ac odio euismod, sit amet rutrum
sapien dignissim. Nulla in sollicitudin sapien. Vestibulum a
neque

08
Oleh Korina Villanueva

Kesimpulan
Pentingnya landasan pengembangan kurikulum yang
kuat untuk menyongsong era pendidikan yang lebih
adaptif dan inovatif dengan Merdeka Belajar.

Peran serta semua unsur pendidikan, termasuk


siswa, guru, orang tua, dan pembuat kebijakan,
dalam mengimplementasikan kurikulum yang
merdeka dan berkelanjutan.
09
TERIMA
KASIH

Selesai

Anda mungkin juga menyukai