OLEH :
OLEH
ASNI
C1A315193
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : ASNI
Stambuk : C1A315193
Jurusan : Administrasi Bisnis
Judul : Pengaruh Branding Produk Kacang Mete Terhadap Citra
Perusahaan (Studi Pada UD. Mete Muborok Lombe Kendari ).
Menyetujui :
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Jurusan Administrasi Bisnis
Sahrun, SE., M. S
NIP. 19601231 198703 1 030
2
DAFTAR ISI
3
G. Hipotesis ............................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................. 32
B. Lokasi Penelitian............................................................................... 32
C. Populasi Dan Sampel ........................................................................ 32
D. Sumber Dan Data Penelitian ............................................................. 33
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 33
F. Teknis Analisis Data ......................................................................... 34
G. Skala Pengukuran.............................................................................. 34
H. Uji kualitas data................................................................................. 35
I. Metode analisis data.......................................................................... 36
J. Operasionalisasi Variabel.................................................................. 37
K. Definisi operasional variabel ............................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 40
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
brend suatu perusahaan akan di kenal dan di pandang baik ataupun buruk oleh
nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut
(Rangkuti, 2009 : 2). Suatu perusahaan harus bisa membentuk suatu brand
dibandingkan produk dari brand itu sendiri. Hal ini dapat di lihat dari respon
masyarakat saat suatu brend terkenal mengeluarkan produk baru sebagian besar
peranan yang sangat penting. Untuk membangun suatu brend menjadi brend yang
waktu dan strategi yang baik untuk mengukuhkan suatu brand di tengah
masyarakat.
terlebih dahulu menyusun brand tersebut seperti logo, tagline, pesan dalam brand
itu sendiri, dan lain-lain. Untuk menyampaikan brand tersebut kepada masyarakat,
5
biasanya perusahaan membuat strategi branding. Melalui strategibrandingtersebut,
baik atau buruknya perusahaan. Tidaklah mudah untuk menentukan arah, desain
bisnis, bidang industri yang dipilih, serta market yang dituju, juga menentukan
arah kreasi promosi Promosi pada perusahaan juga tidak kalah penting, karena
Kacang mete merupakan buah dari tanaman jambu monyet yang menjadi
produk yang paling penting dari pohon jambu monyet itu sendiri. Kacang mete
biasanya dikonsumsi utuh, dipanggang, dikupas, dan diberi garam. Kacang mete
biasanya diolah dengan cara digoreng secara deep frying. Selain itu, kacang mete
juga dapat digunakan sebagai penyedap rasa pada berbagai makanan seperti es
memberi manfaat lebih bagi orang lain (Rhenald kasali, 2003:30). Memiliki citra
6
baik di masyarakat merupakan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan,
layanan dan produk perusahaan. Citra perusahaan yang dapat menjadi salah satu
Branding produk Ud. Mette Mubaraq Lombe adalah salah satu usaha
yang berbahan baku bambu mente seperti mente mentah, mente goreng (asin dan
Produk Kacang Mete Terhadap Citra Perusahaan (studi pada UD. Mete
B. Rumusan Masalah
perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
7
1. Untuk mengetahui nama merek berpengaruh signifikan terhadap citra
perusahaan
perusahaan
citra perusahaan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
2. Bagi peneliti
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Branding
1. Pengertian brending
yang dapat dijadikan sebagai identitas produk atau jasa yang membedakan satu
atau kumpulan penjual dari kompetitornya (Kotler dan Keller 2006) . Branding
adalah sebuah usaha untuk memperkuat posisi produk dalam benak konsumen
(Soemanagara, 2006:98).
Branding telah berkembang dari sekadar merek atau nama dagang dari
suatu produk, jasa atau perusahaan, yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat
mata dari merek, seperti nama dagang, logo atau ciri visual lainnya, kini juga
corporate identity, tetapi dapat meningkatkan brand image “Citra yang terbentuk
dalam benak konsumen mengenai sebuah merk tertentu” yang luar biasa, jika
kenapa suatu merek layak dipilih “keistimewaan”. Brand adalah reputasi, merek
9
Branding (penciptaan merek) bukan hanya mengenai ubikuitas (berada di
sebuah produk dapat memicu sebuah dialog emosional dengan para konsumen,
barulah produk atau jasa ini memenuhi kualifikasi sebagai merek” (Gobe,
Marc,2005).
mereka jual, sehingga dengan adanya branding “merk dagang atau corporate
identity” diharapkan brand atau merk mereka akan senantiasa diingat oleh
1. Pembeda
memiliki brand yang kuat, sehingga sebuah brand dapat dengan mudah
10
3. Pembanguan Citra, Pemberi Keyakinan, Jaminan Kualitas Dan Prestise
sebuah produk akan melekat dalam sebuah brand dari pengalaman dan
4. Pengendali Pasar
Pasar akan mudah dikendalikan oleh brand yang kuat. Brand tersebut akan
3. Unsur-Unsur Branding
proses branding tersebut, kita harus memahami unsur-unsur yang harus disertakan
agar produk kita mudah diingat. Adapun Unsur-unsur branding ( Kaller : 2008)
yaitu :
1. Nama merek
Nama adalah hal pertama yang harus dipenuhi jika kita akan melakukan
branding. Tanpa sebuah nama, maka produk tidak akan memiliki identitas
11
yang sesuai dengan brand. Logo yang unik akan meninggalkan kesan tak
3. Penampilan Visual
Juru bicara dalam hal ini bisa jadi seorang co-founder dari perusahaan,
maskot, tokoh perusahaan, atau orang terkenal yang telah diajak bekerja
Dalam proses pembuatan brand, gunakan kata- kata yang memiliki unsur
ceria dan positif, mudah diingat, dan beda dari brand lain.
3. Jenis-Jenis Branding
12
3. Geographic branding ini memiliki tujuan dalam memunculkan gambaran
dari produk atau jasa ketika nama lokasi tersebut disebut maka orang
masyarakat.
B. Konsep Produk
merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di
konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan,
garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan
pemasaran dan harus dipahami dengan baik dan berhasil memenuhi kebutuhan
13
konsumen dan untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan (Akpoyomare et al.
2012:197).
dalam mencari, membeli, menggunakan nilai, dan menentukan produk jasa dan
gagasan. Menurut Ferrel (dalam Sagala et.al, 2014:2) menyatakan bahwa saat
membeli produk secara tidak sadar, konsumen telah melalui beberapa langkah
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain
itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan
1. Atribut Produk
1. Merek (branding)
14
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan
masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan
memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal.
Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada
2. Pengemasan (packing)
2. Tingkatan Produk.
15
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari
3. Produk Tambahan
3. Klasifikasi Produk.
a. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba
lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang,
yaitu:
16
1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.
normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es,
b. Jasa
1. Barang konsumen
konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan tujuan untuk
17
a. Convinience Goods
segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam
b. Shopping Goods
c. Unsought Goods
4. Kualitas Produk
faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan
barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu
produk adalah suatu kondisi dari sebuah barang berdasarkan pada penilaian atas
18
kesesuainnya dengan standar ukur yang telah ditetapkan. Semakin sesuai standar
1. bentuk (Form) produk dapat dibedakan secara jelas dengan yang lainnya
membeli barang
digunakan.
19
7. Kemudahan perbaikan (repairabillity) Berkaitan dengan kemudahan
perbaikan atas produk jika rusak. Idealnya produk akan mudah diperbaiki
C. Branding Produk.
sendiri. Dengan strategi ini, nama perusahaan benar-benar atau hampir tidak ada.
mengevaluasi kinerja dan nilai brand, dan membuat keputusan tentang alokasi
sumber daya yang lebih baik. Apabila produk itu gagal, tidak akan memberikan
efek negatif pada nama perusahaan. Product branding cenderung mahal karena
biaya iklan dan promosi tidak dapat dibagi, dan kesuksesannya bergantung pada
produk itu sendiri yang memiliki keunggulan kompetitif dan posisi yang jelas di
pasar.
1. Konsep citra
1. Pengertian Citra
Pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangible, tetapi wujudnya dapat
20
dirasakan dari penilaian, baik semacam tanda respek dan rasa hormat dari publik
dilihat sebagai sebuah badan usaha yang dipercaya, professional, dan dapat
diandalkan dalam pembentukan pelayanan yang baik. Tugas PR itu sendiri adalah
isu yang merugikan. Menurut Effendi “Dalam Soemirat Dan Elvinaro Ardianto,
2007:171” Yang Kemudian Di Sitir olehnya bahwa citra ialah dunia sekeliling
kita yang memandang kita. Menurut Jalaludin Rakhmad “Dalam Soemirat Dan
realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas, citra ialah dunia menurut persepsi.
Aplikasinya (2000:69), bahwa “citra humas yang ideal adalah kesan yang benar,
yang ada. Citra yang dimaksud disini adalah kesan yang ingin diberikan oleh
21
perusahaan kepada publik atau khalayaknya agar timbul opini public yang positif
adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap-sikap terhadap kita yang mempunyai
2. Jenis Citra
Ada beberapa jenis Citra (image) menurut (Jefkins, 2003:20) yaitu : Mirror
Image (Citra Bayangan) adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai
Makna tidak tetap merupakan wakol dari usaha dalam rangka menghasilkan
1995:17-19) mengemukakan bahwa ada beberapa jenis citra yang penting untuk
adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar
terhadap organisasinya.
adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar
22
3. Citra Yang Diharapkan (Wish Image)
adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya citra
yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang
ada.
adalah citra dari suatu organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Jadi
bukan citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini
terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu
Citra ini dapat diterapkan pada semua jenis organisasi atau perusahaan yang
atau tidak sengaja, mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu
Kelima jenis citra tersebut penting untuk diketahui oleh seorang PR, yakni
tidak hanya dilihat dari segi fisiknya saja tetapi juga yang tidak terlihat namun
Citra yang dipilih sesuai dengan penelitian ini adalah Citra Perusahaan
(corporate image) karena berdasar dengan kasus atau penelitian diatas, untuk
23
menciptakan atau membentuk citra perusahaan itu sendiri melalui kegiatan
dapat membeirkan dampak yang baik pula, dimana akan mempengaruhi kepuasan
Adbel-Salam et al. (2010) yaitu kesan secara umum yang tertinggal di benak
konsumen sebagai hasil dari kumpulan perasaan, ide, sikap dan pengalaman
diubah bentuknya menjadi citra positif atau negatif sesuai dengan perasaan dan
kemudian akan teringat kembali ketika nama perusahaan tersebut terdengar atau
Menurut Berman dan Evans (1995) dalam Weiwei (2007) citra perusahaan
24
harapan akan datang yang berpengaruh positif secara langsung pada kepuasan
Sutisna (2001:13) menyatakan bahwa citra adalah total persepsi terhadap suatu
obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap
waktu.
tentang sesuatu. Menurut Davies et al. dalam Vera (2006) dikatakan bahwa citra
Kasali dalam Iman (2010) yaitu kesan yang timbul karena pemahaman akan
kesan suatu obyek terhadap obyek lain yang terbentuk dengan memproses
menurut Adona (2006: 107) adalah kesan atau impresi mental atau suatu
perlu diciptakan agar bernilai positif (Sukatendel dalam Soemirat, 2003:113). Hal
25
1. Arti penting citra perusahaan
dalam dunia usaha, menjaga citra perusahaan yang baik adalah kunci
kesuksesan”. Ketika citra buruk diadakan banyak hal yang bisa dan kemungkinan
besar akan terjadi. Dengan citra perusahaan yang buruk perusahaan akan mulai
perusahaan sedang mencari nama yang berkulaitas dapat mereka percayai. Citra
pemasaran. Oleh karena itu sangat layak kalau citra di tetapkan sebagai salah satu
variasi produk, tradisi ideology, dan kesan pada kualitas komunikasi yang di
lakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien perusahaan. Dengan
Setiapa perusahaan dapat memliki lebih dari suatu citra tergantung dari kondisi
26
Karena itu, citra yang di milki perusahaan dapat berperingkat positif atau negatif.
perusahaan secara positif. Lebih lanjut, citra merupakan hasil dari penilain atas
sejumlah atribut, tetapi citra bukanlah penilain itu sendiri, karna citra adalah kesan
jawab secara soisal. banyak konsumen saat ini mempertibangkan citra lingkungan
perusahaan ini dan menuai manfaat luar biasa dengan melakukan sendiri secara
perusahaan karena akan berpengaruh terhadap seluruh elemen yang ada didalam
yang terbentuk dengan memposes informasi setiap waktu dari berbagai sumber
27
1. Menceritaka harapan bersama kampanyepemasaran eksternal, citra
pelayanan perusahaan.
perusahaan, citra perusahaan, dan umpan balik identitas korporat adalah realitas
audiens. Citra perusahaan adalah dalam mata kesan melihatnya dari kesuruhan
28
perusahaan adalah dalam mata kesan melihatnya dari keseluruhan perusahaan
signifikan, dan mendapatkan umpan balik dari para penonton untuk memastikan
upaya-upaya yang di lakukan agar citra tersebut menjadi semakin baik. Citra
Ketiga, setelah adanya perhatian objek mencoba memahami semua yang ada pada
29
upaya perusahaan. Keempat, terbentuk citra perusahaan pada objek. Kelima, citra
perusahaan”.
2. kepercayaan (beliefs)
dinginkan sifatnya lebih melekat, lebih tahan lama, dan lebih berkaitan
kepercayaan timbul karena adanya rasa percaya kepada pihak lain yang
30
yang konsisten, jujur dengan janji-janji, adil, bertanggung jawab, suka
3. sikap (attitudes)
yaitu:
2. Perusahaan berusaha menjaga citra yang telah ada dari berbagai isu-isu
sebagai berikut:
31
1. Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi
pelayanan perusahaan.
citra perusahaan.
pelanggan harus sesuai dengan etika dan peraturan yang ada sehingga
32
tahap awal pelayanan menimbulkan persepsi atas citra perusahaan untuk
itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu
33
(image of value). Misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya
5. Komitmen organisasi
F. Kerangaka Pikir
G. Hipotesis
34
pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang dapat gunakan adalah jenis penelitian kuantitif . penelitian kuantitatif adalah
kuantifikasi (pengukuran).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini aka di lakukan UD. Mete Muborok Lombe Kendari. Alasan
memilih penelitian UD. Mete Muborok Lombe Kendari karena saya tertarik
1. Populasi
subjek yang mempuyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
2012:115). Adapun yang menjadi Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pelanggan yang datang memebeli dari bulan November sampai dengan bulan
36
2 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki populasi
tersebut, bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin semua populasi misalnya
Slovin (Husein Umar 2008:78) sampel yang akan ditentukan oleh peneliti dengan
Rumus Slovin = n = .
N = Ukuran populasi
ditolelir
Jumlah populasi yang akan teliti telah ditentukan dengan jumlah sebanyak
192 orang. Maka data tersebut didapatkan ukuran sampel dengan menggunakan
n= ( , )
n =65,75 ≈ 66
orang responden.
2,92
37
D. Sumber Dan Data Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yakni:
yangdilakukan terhadap narasumber yang berasal dari para pelaku yang terkait
2. Data Sekunder, adalah data ini diperlukan untuk mendukung analisis dan
pengungkapan fenomena sosial dalam penelitian ini. Data sekunder ini antara
1. Kuisioner
responden sebagai objek yang di teliti untuk mendapatkan data yang valid.
Sekunder yang dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini dilakukan dengan
Y = a + b1X1 + b2X2+b3x3+ e
Dimana :
38
Y = citra perusahaan
a = konstanta
X1 = nama merek
X2 = logo
X3 = pemampilan visual
G. Skala Pengukuran
bagi setiap butir keputusan, format tipe Skala likert bisa digunakan. Kategori yang
dipergunakan oleh skala likert dengan lima kategori sebagai berikut (Riduwan,
2003):
1. Uji Validitas
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dianggap valid jika pertanyaan pada
Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat secara tepat
39
2. Uji Reliabilitas
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas yang akan digunakan
dalam penelitian ini, adalah dengan menggunakan fasilitas SPSS, yakni dengan uji
statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika
1. Uji t
hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima atau sebaliknya
diuji dengan membandingkan nilai t bilamana nilai t hitung > t tabel maka
hipotesis nol (Ho) ditolak Ha diterima. Sebaliknya, jika nilai t-hitung < t-tabel,
maka hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha ditolak. (Hair, et al, 2006).
2. Uji F
sudah tepat atau fit. Uji ini dilakukan dengan membandingkan sifnifikan nilai F.
jika hasil F-hitung > F-tabel, maka model yang dirumuskan sudah tepat (goodness
of fit). (Hair , et al, 2006). Uji F statistik digunakan untuk membuktikan bahwa
40
brending produk di duga mempengaruhi citra perusahaan digunakan uji F
J. Operasionalisasi Variabel
Logo 1. Logo 4
2. logotype 5
Penampilan 1. Desain produk. 6-7
visual 2. Desain kemasan 8-9
Sekumpulan 1. Ekspektasi Penampilan 10
Kesan 2. Perpsepsi penampilan 11
2. Citra Kepercayaan 1. Kejujuran (honesty) 12
perusahaan 2. Kebajikan benevolence) 13
3. Kompetensi 14
(competence)
Sikap 1. kejujuran, 15
2. kedisiplinan 16
Mengigat dari aspek permasalahan yang timbul, maka dalam penelitian ini
41
1. Brending Produk : Product branding adalah dimana masing-masing produk
1. Nama merek : Nama adalah hal pertama yang harus dipenuhi jika kita
akan melakukan branding. Tanpa sebuah nama, maka produk tidak akan
sesuai dengan brand. Logo yang unik akan meninggalkan kesan tak
3. Penampilan Visual
(Kanaidi :2010)
perusahaan”.
42
2. kepercayaan (beliefs) : kepercayaan (beliefs) Kepercayaan adalah
pemikiran deskriptif yang dianut seseorang tentang suatau hal. Kotler dan
yang relevan”.
43
DAFTAR PUSTAKA
Berman, Barry And Joel R. Evans. 1995. Retailing. 6th edtion, New Jersey :
Prentice Hall
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1,
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Neumeier, Marty. (2003). The Brand Gap. Edisi kedua. New Riders Publisher
44
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
45