Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Lapangan Kerja

Di Eraglobalisasi saat ini waris mempunyai peraturan yang mengatur

perpindahan kekayaan seorang yang meninggal dunia kepada satu atau

beberapa orang . Waris mempunyai peraturan-peraturan akibat-akibat hukum

dan kematian seseorang terhadap harta kekayaan, yang berwujud perpindahan

kekayaan si pewaris dan akibat hukum perpindahan tersebut bagi para ahli

waris, baik dalam hubungan antara sesama ahli waris maupun antara mereka

dengan pihak ketiga. Unsur-unsur pewarisan adalah adanya orang yang

meninggal, adanya harta yang ditinggalkan dan adanya ahli waris.

Administrasi kepemerintahan yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah

di Pusat, di Daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan

Usaha Milik Daerah menggunakan istilah konsepsi pelayanan kepada

masyarakat dengan sebutan pelayanan publik (public servis) yang mencakup

pelayanan administrasi, perijinan dan pelayanan umum. Di Negara Indonesia

terdapat berbagai pelayanan administrative untuk pelayanan public, seperti

pelayanan KTP, Akte kelahiran, sertifikat tanah, waris dan perizinan,

merupakan pelayanan yang diselenggarakan untuk menjamin hak dan

kebutuhan dasar warna Negara. Pelayanan administrasi sangat vital dalam

kehidupan warga karena keduanya menjamin keberadaan, identitas warga dan

hak-hak sipil lainnya. Pelayanan seperti itu tentu sangat penting dan menjadi

bagian dari administrasi public yang harus diselenggrakan oleh negara. Salah
satu layanan administrasi yang sering digunakan oleh masyarakat dan masih

banyak yang belum memahami dengan baik setiap prosesnya adalah

administrasi waris.

Surat keterangan waris merupakan suatu bukti bagi masyarakat untuk

mengetahui dengan tepat siapa saja yang berhak atas harta yang ditinggalkan

oleh pewaris. Harta yang ditinggalkan oleh pewaris meliputi harta bergerak

atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud, yang kesemuanya

menyangkut lalu lintas hukum.

Pembuatan surat keterangan waris oleh instansi yang berbeda-beda

merupakan salah satu konsekuensi akibat masih berlakunya pluralisme hukum

waris dan terdapatnya perbedaan kebutuhan keperdataan masing-masing

golongan penduduk. Praktik pembuatan surat (akta) keterangan hak waris bagi

mereka yang tunduk pada hukum waris yang diatur dalam KUH Perdata pada

waktu itu didasarkan pada asas konkordansi. Surat keterangan waris meliputi

suatu bukti bagi masyarakat untuk mengetahui dengan tepat siapa saja yang

berhak atas harta yang ditinggalkan oleh pewaris. Harta yang ditinggalkan

oleh pewaris meliputi harta bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak

berwujud, yang kesemuanya menyangkut lalu lintas hukum. Misalnya kantor

pertanahan dapat mengetahui kepada siapa suatu harta tidak bergerak milik

seorang pewaris telah diwariskan. Bank yang menyimpan harta pewaris, baik

yang berupa uang tunai, giro, maupun deposito atau harta dalam safe deposit

box dapat mengetahui dengan pasti kepada siapa ia dapat membayarkan uang
atau menyerahkan harta tersebut dengan cara membebaskan atau mengizinkan

pembukaan safe deposit box.

Pada program praktek kerja lapangan kali ini penulis diberikan

kesempatan untuk melaksanakan PKL di kantor kecamatan Ilir timur 1

Palembang alasan mengapa praktek memilih memilih di kantor camat Ilir

timur satu ,Bagian Kessos (Kasi Kesejateran Sosial ) sesuai dengan

konsentrasi yang dipilih praktikan yaitu “Prosedur Administrasi Pelayanan

Surat Ahli Waris Di Kantor Kecamatan Ilir timur Satu” .

B. Maksud dan Tujuan PKL

Berdasarkan latar belakang pelaksanaan PKL diatas, maka pelaksanaan

PKL dimaksudkan untuk:

1. Melakukan praktik kerja yang sesuai dengan bidang pendidikannya.

2. Mempelajari penerapan ilmu dibidang dunia kerja yang sesungguhnya.

3. Membandingkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat

dibangku perkuliahan dengan dunia kerja yang nyata

Sedangkan tujuan dilaksanakannya kegiatan PKL ini adalah:

1. Memperoleh wawasan mengenai pekerjaan dalam dunia kerja secara

langsung dan mengaplikasikan teori yang dipelajari diperkuliahan.

2. Menyiapkan diri untuk menjadi sumber daya manusia berkualitas yang

memiliki pengetahuan, keterampilan, serta keahlian yang sesuai

dengan perkembangan zaman.


3. Membiasakan mahasiswa terhadap budaya dunia kerja yang berbeda

dengan budaya pembelajaran dikelas, dari segi manajemen waktu,

kemampuan komunikasi, kerjasama tim, dan tekanan yang lebih tinggi

untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

4. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab praktikan dalam

melaksanakan tugas sehingga diharapkan dapat menjadi lulusan

professional yang siap terjun didunia kerja.

C. Kegunaan PKL

Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan mahasiswa diharapkan

memberikan hasil yang positif bagi praktikan, bagi Fakultas Ekonomi, serta

bagi instansi tempat praktik antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Praktikan

a. Sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa

dengan mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dibangku

perkuliahan dengan dunia kerja secara nyata.

b. Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan yang

diperoleh di perkuliahan dan mencoba menemukan sesuatu yang

baru yang belum diperoleh dari pendidikan formal.

c. Sebagai sarana untuk melatih mahasiswa menjadi lulusan

professional ketika terjun di dunia kerja.


2. Bagi Fakultas Ekonomi

a. Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum agar

sesuai dengan kebutuhan di lingkungan instansi/perusahaan dan

tuntutan dunia industry dan masyarakat.

b. Mengetahui seberapa besar peranan tenaga pengajar dalam


memberikan materi perkuliahan untuk mahasiswa sesuai dengan
perkembangan yang terjadi di dunia kerja.

3. Bagi Perusahaan

a. Perusahaan dapat terbantu dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai

target waktu yang ditentukan.

b. Menjalin hubungan baik antara instansi dengan lembaga perguruan

tinggi, serta menumbuhkan hubungan kerjasama yang saling

menguntungkan dan bermanfaat.

c. Membantu instansi dalam menyelesaikan pekerjaan sehari hari

selama praktik kerja lapangan (PKL) berlangsung

d. Hal dari laporan diharapkan dapat memberikan alternative

solusidalam pertimbangan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kinerja pada instansi.

e. Mampu melihat kemampuan potensial yang dimiliki praktikan,

sehingga dapat membantu mempercepat peningkatan kinerja.


D. Tempat PKL Praktikan Melaksanakan

Tempat pelaksanaan Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan pada Kantor

Kecamatan Ilir Timur Satu Palembang yang terletak di Jl. Mayor Santoso

No.01 Kota Palembang (0711) 356637 ilittimur1Palembang.co.id.

E. Jadwal Waktu PKL

Kegiatan PKL ini dilaksanakan dari tanggal 01 februari 2021 sampai

dengan 02 April 2021. Deskripsi kegiatan harian penulisselama PKL

disertakan dalam lampiran. Penulis melakukan kegiatan PKL sesuai jam kerja

yang di berikan kepada seksi SDM perusahaan, yaitu mulai dari Senin sampai

dengan hari Jum’at dan jam kerja di sesuaikan dengan jadwal yang di berikan

dengan jam operasional sebagai berikut.

HARI KERJA JAM KERJA JAM ISTIRAHAT


Senin s.d Kamis 07:30 s.d 16:00 12:00 s.d 13:00
Jum’at 07:30 s.d 16:30 11:30 s.d 13:00

Tabel I.I

BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang

Kecamatan Ilir Timur Satu Palembang memiliki luas ± 650 km2, terdiri

dari 11 Kelurahan. Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas serta struktur

organisasi Kecamatan Ilir Timur Satu Kota Palembang diatur berdasarkan

peraturan Walikota Palembang Nomor 76 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok,

Fungsi dan Uraian Tugas Kecamatan. BerdasarkanPeraturan Walikota

tersebut, bahwa Kecamatan mempunyai tugas pokok pembantu Walikota

Palembang dalam penyelengaraan Sebagai Urusan Pemerintahan Umum yang

dilimpahkan oleh Walikota.

1. Profil Kecamatan Ilir Timur Satu

Kecamatan Ilir Timur Satu Palembang memiliki luas ± 650 km 2, terdiri

dari 11 Kelurahan, yaitu:

 Kelurahan Tiga-Belas Ilir dengan luas wilayah ± 18,2 km2

 Kelurahan Empat-Belas Ilir dengan luas wilayah ± 8,7 km2

 Kelurahan Lima-Belas Ilir dengan luas wilayah ±22,8 km2

 Kelurahan Enam-Belas Ilir dengan luas wilayah ± 24,0 km2

 Kelurahan Tujuh-Belas Ilir dengan luas wilayah ± 30,0 km2

 Kelurahan Delapan-Belas Ilir dengan luas wilayah ± 16,0 km2

 Kelurahan Dua-Puluh Ilir Satu dengan luas wilayah ± 161,25

km2
 Kelurahan Dua-Puluh Ilir Tiga dengan luas wilayah ± 138,19

km2

 Kelurahan Dua-Puluh Ilir Empat dengan luas wilayah ± 9,0 km2

 Kelurahan Sungai Pamngeran dengan luas wilayah 132,66 km2

 Kelurahan Kepandean Baru dengan luas wilayah ± 12,20 km2

2. Perbatasan wilayah Kecamatan Ilir Timur Satu

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kemuning

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur Tiga

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Musi dan Kecamatan

seberang Ulu Dua

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ilir Barat Satu

3. Gambar Perbatasan Wilayah Kecamatan Ilir Timur Satu

Gambar II.1

4. Visi dan Misi


Visi Kecamatan Ilir Timur Satu dirumuskan dengan memperhatikan

visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang 2018 – 2023 yaitu

“Palembang Emas Darussalam 2023” yaitu Palembang yang Elok,

Madani, Aman, dan Sejahtera Tahun 2023. Berdasarkan pada visi Kota

Palembang di atas, visi Kecamatan Ilir Timur Satu ditetapkan sebagai

berikut

“ KECAMATAN AMAN YANG MEMILIKI SEMANGAT

PENGABDIAN MELAYANI MASYARAKAT UTNUTK

MENDUKUNG MEWUJUDKAN PALEMBANG EMAS 2023 ”

Kecamatan dapat dikatakan Amanah apabila memenuhi beberapa kriteria

yang dalam kerangka visi tersebut di atas ditetapkan beberapa keriteria,

yaitu :

 Memiliki Aparatur yang Berkualitas :

Kecamatan didasarkan pada potensi pegawai Kecamatan dan

Kelurah bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan

dan kebutuhan masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar Kecamatan lebih

akomodatif terhadap dinamika aspirasi masyarakat, sehingga secara

efektif dan efisien dapat mewujudkan visi daerah, yaitu mewujudkan

pemerintahan yang amanah, mandiri, dan bersih sehingga membantu

mewujudkan terciptanya kondisi Kota Palembang yang Madani dan

Aman

 Optimalnya Fungsi Koordinasi Kecamatan dan Kelurahan :


Koordinasi antara Kecamatan dan Kelurahan dibutuhkan agar

dapata menunjang pembangunan dan pemaksimalan penagihan Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai pendanaan pembangunan itu

sendiri Harus disadari bahwa untuk mencapai visinya,

 Optimalnya Fungsi Koordinasi Kecamatan dan Instansi Terkait

Kecamatan Ilir Timur Satu tidak dapat berjalan sendiri, harus dapat

berkoordinasi dengan instansi – instansi terkait.

 Melibatkan Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan :

Pemaksimalan fungsi Musrembang baik tingkat Kelurahan maupun

Kecamatan harus dilakukan sehingga masyarakat merasa lebih sejahtera

dikarenakan kebutuhan mereka diakomodir oleh Pemerintah Kota

Palembang.

 Memberdayakan Lembaga Swadaya Masyarakat :

Kecamatan Ilir Timur Satu Palembang dapat memberdayakan

potensi – potensi yang ada dari Lembaga Lembaga

Swadaya Masyarakat dalam hak menunjang kegiatan – kegiatan

yang di programkan Pemerintah Kota atau Pemerintah Kecamatan itu

sendiri

B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan.3 Suatu

organisasi, badan usaha, maupun instansi membutuhkan adanya struktur

organisasi yang jelas untuk menunjang kegiatan operasional usahanya.

KPNBMKG pun memiliki struktur organisasi dalam upayanya menunjang

kegiatan operasional koperasi agar dapat mencapai tujuan yang direncanakan.

Gambar II.2

Penjelasan mengenai stuktur organisasi:

1. Camat Ilir Timur I

Melaksanakan tugas umum Pemerintahan dan sebagian kewenangan

pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk sebagian urusan

otonomi daerah.

a. Menyusun visi, misi, dan renstra Kecamatan

b. Merumuskan rancangan program kerja dan kegiatan

c. menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangannya


d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Lurah dan

Perangkat Kelurahan tahapan Membina, memotivasi dan

melaksanakan pengawasan melekat terhadap bawahan dalam

rangka peningkatan kinerja dan prooduktivitas kerja

e. Melakukan pembinaan teknis dan pengawasan penyelenggaraan

pemerintahan di tingkat kecamatan

f. Membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat

terhadap bawahan dalam rangka peningkatan kinerja dan

prooduktivitas kerja

g. Memfasilitasi kerjasama kelurahan dengan pihak ketiga

h. Memantau dan mengevaluasi realisasi program kerja dan kegiatan

serta penggunaan anggaran kecamatan

2. Sekretaris Camat

Menyusun kebijakan Teknis di bidang Ketatausahaan,

mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan organisasi dan

ketatalaksanaan dan melaksanakan urusan administrasi surat menyurat

dan kearsipan.

a. Membagi tugas dan memberikan petunjuk Kepada Sub Bagian

yang di bawahnya sesuai dengan tupoksi

b.  Membina, memotivasi dan melakukan pengawasan melekat

terhadap kepala sub Bagian dan staf yang di bawahnya

c. Memaraf dan menandatangani naskah dinas sesuai dengan

kewenangannya
d.  Menyelenggarakan pengaturan dalam rangka memelihara

kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan lingkungan dan

gedung kantor Kecamatan

e. Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan dan perawatan

peralatan dan barang inventaris kecamatan

f. Melaksankan tugas dan Kedinasan lainnya yang di berikan Camat

sesuai dengan tugas dan fungsinya

3. Seksi Pemerintahan

Menyusun rencana program dan petunjuk teknis di bidang

pemerintahan, melaksanakan koordinasi,pengawasan dan evaluasi serta

pelaporan pelaksanaan tugas

a. Menyusun rencana dan program kerja seksi pembangunan

masyarakat kelurahan

b. Membagi tugas dan petunjuk kepada para staf

c. Melakukan upaya pencapaian target Pajak Bumi dan Bangunan di

wilayah Kelurahan

d. Melakukan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan

e. Membuat evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Menyusun rencana program dan petunjuk teknis di bidang

Ketentraman dan ketertiban,melaksanakan pengawasan dan


pengendalian Ketentraman dan ketertiban dan melaksanakan evaluasi

dan pelaporan pelaksanaan tugas

a. Menyusun rencana dan program kerja seksi ketentraman dan

ketertiban

b. Membagi tugas dan petunjuk kepada para staf

c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelesaian

sengketa tanah, bangunan dan sengketa lainnya

d. . Melakukan penertiban terhadap pelanggaran dan peraturan

perundang-undangan mengenai lingkungan

e. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk kelancaran

dan pelaksanaan tugas

5. Seksi Kesejahteraan Sosial

Menyusun rencana program dan petunjuk teknis di bidang

kesejahteraan sosial, melaksanakan koordinasi,pengawasan dan

evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas

a. Menyusun rencana dan program kerja seksi pembangunan

masyarakat kelurahan

b. Membagi tugas dan petunjuk kepada para staf

c. Menfasilitasi bantuan social terhadap masyarakat

d. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang

kesejahteraan Sosial

e. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan Camat

f. Administrasi Surat Waris


6. Seksi Pembangunan Masyarakat Kelurahan

Menyusun rencana program dan petunjuk teknis di bidang

pembangunan masyarakat kelurahan, melaksanakan

koordinasi,pengawasan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas

a. Menyusun rencana dan program kerja seksi pembangunan

masyarakat kelurahan

b. Mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam

perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum

musrenbang kelurahan dan kecamatan

c. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada staf

d. Melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan

masyarakat di wilayah kecamatan baik oleh unit kerja pemerintah

maupun swasta

e. Memfasilitasi pelaksanaan program peningkatan perekonomian

masyarakat di wilayah kecamatan

7. Seksi pelayanan Umum

Menyusun rencana program dan petunjuk teknis di bidang pelayanan

umum, melaksanakan koordinasi,pengawasan dan evaluasi serta

pelaporan pelaksanaan tugas

a. Menyusun rencana dan program kerja seksi pelayanan umum

b. Mengelola administrasi pelayanan umum

c. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada staf


d. Melaksanakan upaya pembinaan kebersihan lingkungan, sarana

dan prasarana pelayanan umum yang ada di wilayah kecamatan

e. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD dan atau instansi vertikal

yang tugas dan fungsinya di bidang pemeliharaan prasarana dan

fasilitas pelayanan umum

8. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Melaksanakan administrasi surat menyurat, kearsipan, dan

kepustakaan, keprotokolan, hub.masyarakat, urursan perlengkapan dan

rumah tangga dan kegiatan administrasi kepegawaian.

a. Menyusun rencana program kerja dan kegiatan Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian

b. Membagi tugas dan memberi petunujuk kepada staf

c. Meyelenggarakan urusan administrasi surat menyurat

d.  Menyiapkan pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor

dan kendaraan dinas

e. Melaksanakan Urusan Perjalanan Dinas

f. Mengelola urusan rumah tangga Kecamatan

C. Kegiatan Umum Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang

Beberapa kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Ilir Timur 1 yaitu

1. Prosedur Layanan Penerbitan Kartu Keluarga

2. Pelayanan Surat Keterangan Pindah Kependudukan

3. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Tanah


4. Pelayanan Rekomendasi Surat Izin Mendirikan Bangunan (Imb)

5. Pelayanan Pembuatan Surat Waris

6. Prosedur Layanan Penerbitan Surat Domisili Usaha

7. Pelayanan Rekomendasi Surat Izin Operasional Pendidikan

8. Pelayanan Rekomendasi Partai Politik

9. Pelayanan Rekomendasi Dispensasi Izin Nikah  

10. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Tidak Mampu (Sktm) Dan

Jamkesda

11. Pelayanan Legalisir Surat Menyurat  


BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang kerja

Pemilihan bidang kerja merupakan atas prakarsa dari Kecamatan Ilir

Timur 1 Kota Palembang etelah sebelumnya diadakan interview, praktikan

kemudian ditempatkan pada bidang Kasi Kesejahteran Sosial (kassi kesso)

Seksi Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), menyelenggarakan fungsi:

1. perencanaan kegiatan di bidang kesejahteraan sosial;

2. pelaksanaan kegiatan di bidang kesejahteraan sosial;

3. pembagian tugas dan mengontrol pelaksanaan kegiatan di bidang

kesejahteraan sosial;

4. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan

fungsinya.

Berdasarkan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2), Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai uraian tugas :

1. merencanakan, menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan

Seksi Kesejahteraan Sosial;

2. menyiapkan bahan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan

pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial;


3. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan

terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang

mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di

wilayah kerja Kecamatan;

4. menyiapkan bahan fasilitasi pengembangan sumber daya manusia

tenaga teknis pemberdayaan masyarakat Kecamatan;

5. menyiapkan bahan penyelenggaraan kegiatan gerakan

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK);

6. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan organisasi

sosial/kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM);

7. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan penanggulangan

masalah sosial;

8. menyiapkan bahan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan

program pendidikan masyarakat;

9. menyiapkan bahan pengoordinasian penyelenggaraan pembinaan

kesehatan masyarakat dan lingkungan;

10. menyiapkan bahan pengoordinasian penyelenggaraan pembinaan

kegiatan program generasi muda, keolahragaan, kebudayaan,

kepramukaan serta peranan wanita;

11. menyiapkan bahan pengoordinasian penyelenggaraan keluarga

berencana;
12. menyiapkan bahan pengoordinasian penyelenggaraan

penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah

penyakit di wilayah kerja Kecamatan;

13. menyiapkan bahan pengoordinasian penyelenggaraan kewaspadaan

pangan dan gizi di wilayah kerja Kecamatan;

14. menyiapkan bahan pengoordinasian penyelenggaraan pencegahan

dan penanggulangan bencana alam dan pencemaran lingkungan skala

Kecamatan;

15. menyiapkan bahan administrasi pemberian rekomendasi sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya;

16. melaksanakan tugas yang dilimpahkan Walikota kepada camat di

bidang pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial;

17. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi

permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif

pemecahannya;

18. mempelajari memahami dan melaksanakan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman

dalam melaksanakan tugas;

19. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;

20. membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil

kerja bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;


21. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan

kepada atasan

22. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

Ruangan yang ditempati oleh praktikan sama halnya dengan ruangan yang

ditempati oleh Kasi Kesejahteran Sosial, serta beberapa karyawan yang juga

mengurusi bidang administrasi. Diantaranya adalah karyawan yang mengurusi

bagian prosedur administrasi waris,

Bidang kerja yang digeluti oleh praktikan antara lain adalah pada bagian

rekapitulasi administrasi. Pada bagian ini, praktikan melakukan pencatatan

hal-hal yang menyangkut pada bagian administrasi waris di kecamatan Ilir

timur 1 Kota Palembang Dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan

kepada praktikan untuk dapat di selesaikan, praktikan dituntut untuk teliti

didalam menyelesaikan tugas dengan benar. Hal ini dilakukan agar semua

berkas persyaratan pengurusan administrasi waris lengkap dan benar. Selain

itu praktikan dituntut untuk memiliki jiwa pelayanan administrasi konsentrasi

yang tinggi serta mampu melayanani sepenuh hati dengan cepat dan tepat.

B Pelaksaan Prosedur Administrasi Waris

Prosedur Administrasi Waris adalah mencatat bagian dari administrasi

waris Pencatatan Administrasi Waris dilakukan dengan ,. Hal ini dilakukan

untuk meminimalisir kesalahan dalam Ahli Waris..

Prosedur pembuatan surat waris di Kecamatan ilir timur 1 sendiri memiliki

beberapa persyaratan dalam pembuatanya yaitu,


 Surat pengatar dari RT/RW

 Surat Pengatar Lurah

 Fotocofy KK dan KTP Ahli Waris

 Fotocofy surat kematian

 Fotocofy surat nikah orang tua dilegalisir oleh KUA setempat

 Fotocofy Saksi 2 orang

 Fotocofy surat menyurat benda atau harta yang akan diwariskan

 Melampirkan pajak bumi bangunan (PBB) dan bukti lunas

 Saat pengambilan surat waris adalah ahli waris tersebut atau yang

diberikan kuasa

 Materai Rp.10.000

Dalam proses pembuatan surat ahli waris sendiri masyarakat Kecamatan

Ilir Timur 1 Kota Palembang sudah melakukan pembuatan surat ahli waris

sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh para petugas di Kecamatan,

makanisme pembuatan surat ahli waris sendiri cukup memakan waktu 1 hari

jika berkas yang menjadi persyaratan sudah lengkap sehingga prosedur

selanjutnya yang akan dilakukan oleh masyarakat yaitu

 Pemohon Mengambil antrian

 Pemohon menunggu panggilan

 Pemohon menyerahkan berkas persyaratan administrasi

 Petugas paten menerima berkas dan meneliti kelengkapanya jika

persyaratan lengkap
 Memverifikasi dan memvalidasi kelengkapan persyaratan administrasi

 Pengesahan oleh Camat

 Meregister surat/ mengagenda surat

 Penyerahan Dokumen kepada Pemohon

Sehingga prosedur yang sangat transparan yang dilakukan oleh Kecamatan

Ilir timur 1 dapat membantu masyarakat dalam menyelesaikan perselisihan

hak waris yang terjadi dalam keluarga tersebut. Olehnya pentingnya prosedur

administrasi waris yang baik akan dapat membantu masyarakat dalam

pembuatan surat ahli waris itu sendiri

C. Kendala yang Dihadapi

Meskipun praktikan telah berusaha menyelesaikan tugas-tugas sebaik

mungkin, namun, kendala dalam menyelesaikan tugas masih saja praktikan

hadapi. Adapun kendala eksternal serta internal yang dihadapi oleh praktikan

adalah sebagai berikut:

1. Kendala eksternal

1. Minimnya pengawasan

Pengawas tidak melakukan pemeriksaan secara berkala,

pengawas hanya melakukan pemeriksaan satu kali dalam setahun.

Seharusnya, pengawas melakukan pemeriksaan sewaktu-waktu,

paling sedikit setiap triwulan, salah satu diantaranya menjelang

tutup tahun.

2. Rendahnya Disiplin Kerja


Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah

salah satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan

utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal

mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energy.

Namun, dalam pelaksanaannya, praktikan masih menemui pegawai

yang datang tidak tepat waktu serta adanya pegawai yang

menyalakan televisi ketika sedang bekerja. Hal ini mengganggu

konsentrasi praktikan ketika sedang menyelesaikan tugas.

2. Sedangkan kendala internal

1. Waktu yang terbatas

Banyaknya tugas yang harus dilakukan dalam melakukan

pembukuan administrasi membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Praktikan sebagai asisten wakil bendahara dalam praktek kerja

lapangan ini harus pintar dalam membagi waktu. Halnya masalah

yang dihadapi wakil bendahara, praktikan harus mengerjakan

semua tugas dengan cepat, bahkan ketika jam istirahat pun

praktikan masih harus mengerjakan tugas agar tugas tersebut tidak

praktikan bawa kerumah. Hal ini dikarenakan untuk merekapitulasi

catatan secara manual, membutuhkan waktu yang banyak.

2. Kurang teliti

ketika praktikan melakukan rekapitulasi ulang kedalam

computer, total antara debet dan kredit menjadi tidak seimbang.

Hal ini sangat fatal apabila praktikan tidak melakukan pemeriksaan


ulang, sebab uang yang ada bisa saja kurang atau lebih dalam

perhitungan

D. Cara Mengatasi Kendala

Cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi

ditempat praktek kerja lapangan adalah dengan cara berikut:

1. Cara Mengatasi Kendala Eksternal:

1. Minimnya pengawasan

Dibutuhkan kerjasama yang kuat antara pengawas. sudah

sepatutnya pengawas meluangkan waktu. Apabila pengawas tidak

dapat melakukan tugasnya dengan baik,.

2. Rendahnya disiplin kerja

Masalah lingkungan, sentivitas moral, penilaian yang buruk dan

aktivis pemangku kepentingan, ekonomi dan tekanan kompetitif.

Masalah kedisiplinan seorang pegawai menjadi sangat penting untuk

diberi perhatian khusus demi berjalannya sebuah aktivitas. banyak cara

yang untuk menegakkan kedisiplinan pegawainya. Cara yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai antara lain

dengan cara:

Dorongan yang kuat untuk mencoba hal yang baru menjadi dasar

motivasi diri praktikan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik

mungkin. Menurut Sumadi Suryabatra dikutip oleh Djali motivasi


adalah “keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian

suatu tujuan tertentu.”8 Motivasi yang dilakukan oleh manajer atau

atasan koperasi sangatlah dibutuhkan oleh karyawan. Hal ini bertujuan

agar karyawan semakin sadar akan peran dan tanggungjawabnya.

2. Cara Menghadapi Kendala Internal:

 Waktu yang terbatas disebabkan karena adanya perhitungan ulang

yang dilakukan secara manual dan system komputerisasi.

 Kurang teliti Untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam

perhitungan, praktikan harus lebih cermat dalam mencatat keseluruhan

pencatatan.

Serikat pekerja menjadi penting untuk digencarkan dalam

pelaksanaan tugas. Hal ini dikarenakan kepentingan dari para pekerja di

dalam sebuah perusahaan dan masyarakat lebih luas. Serikat pekerja lebih

menekankan mengenai kolektivitas lebih daripada sifat dasar individu dari

hubungan-hubungan di dalam pekerjaan (employment relations).

Dengan penyampaian informasi yang jelas, komunikasi yang tepat,

dan pembagian pekerjaan kepada para bawahan oleh manajer maka setiap

individu bawahan akan mengerjakan sesuai dengan wewenang yang

diterima. Serikat pekerja juga berkaitan dengan kekompakkan tim serta

kerjasama. Apabila keseluruhan pegawai menyadari hal ini, maka pegawai

sudah sepatutnya memahami kepribadian masing-masing individu.


Kaitannya dengan meningkatkan ketelitian adalah, serikat pekerja

terbukti mampu melahirkan kesadaran dalam diri individu untuk

melaksanakan tugas ataupun kewajibannya masing-masing. Hal ini

diharapkan mampu memupuk rasa tanggungjawab agar pegawai, dalam hal

ini praktikan mampu meningkatkan konsentrasi. Selain itu, serikat pekerja

juga dapat menimbulkan rasa toleransi yang tinggi antar sesame pegawai.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah di teliti pada bab-bab sebelumnya maka

dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pengesahan surat keterangan ahli waris di Kecamatan Ilir

Timur Satu masih menggikuti kebiasaan dari lurah-lurah sebelum

mereka, dimana masyarakat membawa surat keterangan ahli waris

yang sudah mereka siapkan berserta lampiran lainnya seperti

fotocopy KTP ahli waris, Surat Keterangan Kematian, Fotocopy

ktp saksi dan surat pernyataan ahli waris. Lurah hanya

menandatangani surat keterangan ahli waris tersebut tanpa

melakukan cross cek mengenai data yang dituliskan di dalam surat

keterangan ahli waris.

2. Format surat keterangan ahli waris yang disahkan oleh Lurah dan

dikuatkan oleh Camat di Kota Palembang masih bervariasi, hal ini

disebabkan karena surat keterangan ahli waris dibuat oleh masing-


masing ahli waris sesuai kebutuhan mereka tanpa adanya format

yang pasti atau baku dari kelurahan.

3. Kedudukan surat keterangan ahli waris yang disahkan oleh Lurah

di Kota Palembangi dan dikuatkan oleh Camat merupakan akta di

bawah tangan yang nantinya dapat menimbulkan perselisihan

dikemudian hari karena proses pembuatannya tidak munurut

perundang undangan atau dihadapan pejabat umum. Akta dibawah

tangan merupakan sebuah akta yang tidak memiliki kepastian

hukum seperti akta otentik, sesuai dengan Pasal 1868 KUHPerdata

menyatakan bahwa akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan

oleh undang-undang, dibuat oleh atau di hadapan pegawai-pegawai

umum yang berkuasa untuk itu, ditempat dimana akta dibuatnya.

B. Saran

Adapun saran yang dapat sepeneliti sampaikan, sesuai dengan

permasalahan dan kesimpulan yang penulis ambil adalah :

1. Lurah sebagai salah satu pejabat yang mengsahkan surat keterangan

ahli waris sesuai dengan Surat Edaran Departemen dalam Negeri

Direktorat Jenderal Agraria tanggal 20 Desember 1969 Nomor

Dpt/12/63/12/69 tentang Surat Keterangan Ahli Waris dan Pembuktian

Kewarganegaraan harus memahami proses pembuatan surat

keterangan ahli waris sesuai denganhukum yang berlaku.

2. Pihak kelurahan sebagai salah satu pihak yang menyaksikan dan

mengetahui surat keterangan ahli waris harusnya menyediakan format


yang jelas atau baku untuk memberikan kepastian hukum dan

ketenangan bagi masyarakat dan sama agar tidak terjadi kesalahan

persepsi mengenai maksud dan tujuan dari pembuatan surat keterangan

ahli waris.

3. Mengingat surat keterangan ahli waris merupakan sebuah surat penting

yang nantinya akan berguna sebagai salah satu bukti jika terjadi

perselisihan maka sebaiknya surat keterangan ahli waris dibuat

dihadapan pejabat yang berwenang sesuai dengan undang-undang

yang berlaku sehingga akta yang dibuat tersebut bukan lagi sebagai

akta di bawah tangan tetapi sebagai akta otentik yang mempunyai

pembuktian yang sempurna.


Lampiran 1. Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan
60

Lampiran 2. Surat Balasan Penerimaan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan

60
61

Lampiran 3. Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan

61
62

62
63

Lampiran 4. Sertifikat Praktik Kerja Lapangan

63
64

Lampiran 5. Daftar Nilai Praktek Kerja Lapangan

64
65

Lampiran 6. Foto kantor Kecamatan IT Satu

65
66

Lampiran 7. Foto saat melakukan Praktik Kerja Lapangan

66
67

Lampiran 8. Foto saat Mengikuti Rapat

67
68

Lampiran 9. Foto Bersama Kasi Kesso dan Staff

Lampiran 10. Foto saat Penyerahan Plakat

68
69

69

Anda mungkin juga menyukai