Anda di halaman 1dari 10

1

A. PENDAHULUAN

Tendinitis Achilles adalah peradangan tendon Achilles, Tendon Achilles


menghubungkan otot betis di belakang kaki bagian bawah ke tulang tumit.
Tendinitis Achilles sering terjadi karena cedera ketika berjalan atau olahraga yang
berlebihan, latihan intens, melompat, atau kegiatan lain yang membuat
ketegangan tendon dan pada otot betis. Kasus yang lebih serius dari tendinitis
Achilles adalah terjadinya tendon robek sehingga memerlukan pembedahan untuk
memperbaiki jaringan yang rusak.

B. GEJALA KLINIS

Tanda paling umum dari Achilles tendonitis adalah nyeri yang


berkembang secara bertahap dan memburuk dari waktu ke waktu. Tanda dan
gejala dari Achilles tendonitis meliputi:

• Sakit ringan atau nyeri di bagian belakang kaki dan di atas tumit setelah
olahraga.

• Episode rasa sakit yang lebih parah terkait dengan berjalan terlalu lama,
memanjat tangga atau latihan intens, seperti melompat.

• Kekakuan, terutama di pagi hari, yang biasanya membaik dengan


aktivitas ringan

• Pembengkakan ringan atau "benjolan" pada tendon Achilles.


2

• Suara berderak atau berderit ketika menyentuh atau menggerakkan


tendon Achilles.

• Kelemahan di tungkai bawah

Untuk mengurangi rasa nyeri adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

• Kurangi latihan

• Istirahat dari latihan rutin

• Kompres es di atas daerah yang terkena setelah latihan atau ketika


merasa sakit.

• Obat anti-inflamasi seperti ibuprofen atau naproxen.

Gejala tendon Achilles robek :

• Sakit tiba-tiba dan parah

• Kaki tidak bisa menekuk ke bawah atau berjalan pada jari-jari kaki pada
sisi yang terkena

• Tidak bisa meletakkan berat badan pada kaki atau berjalan normal
3

C. FAKTOR RESIKO

Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko Achilles tendinitis, termasuk:

1. Jenis kelamin dan usia.

Achilles tendinitis paling sering terjadi pada pria paruh baya.

2. Masalah fisik.

Lengkungan datar alami di kaki membuat lebih banyak tekanan terjadi pada
tendon Achilles. Obesitas dan kekakuan otot betis juga bisa meningkatkan
ketegangan tendon.

3. Aktivitas fisik.

Menggunakan sepatu usang dapat meningkatkan risiko Achilles tendinitis.

Nyeri tendon terjadi lebih sering dalam cuaca dingin daripada di cuaca hangat.
Berjalan di daerah berbukit juga memperbesar resiko cedera Achilles.

4. Kondisi medis.

Orang yang memiliki diabetes atau tekanan darah tinggi berada pada risiko lebih
tinggi terkena Achilles tendinitis.

5. Obat-obatan.

Antibiotik tertentu yang disebut fluoroquinolones, telah dikaitkan dengan resiko


lebih tinggi terkena Achilles tendinitis.

D. PENYEBAB
4

Sejumlah faktor dapat berkontribusi terhadap terjadiya Achilles tendonitis:


1. Peningkatan atau kecepatan berjalan dengan tiba-tiba,

2. Berjalan atau naik tangga secara intens atau belum pernah dilakukan
sebelumnya,

3. Olahraga dengan melompat, atau dimulai secara tiba-tiba kemudian berhenti


seperti basket atau tenis,

4. Berolahraga tanpa pemanasan,

5. Latihan intensif yang dilakukan setelah lama tidak berolahraga secara teratur,

6. Kurangnya fleksibilitas otot betis,

7. Berjalan di atas permukaan yang tidak rata atau keras,

8. Mengenakan sepatu yang aus atau tidak tepat,

9. Berjalan pada permukaan yang melengkung sehinggan tendon achilles


menumpu beban tubuh secara berlebih,

10. Variasi pada kelainan anatomi kaki, maupun pergelangan kaki yang dapat
memberikan tekanan ekstra pada tendon aschilles,

11. Trauma atau cedera tendon.

E. PENATALAKSANAAN

Tendinitis biasanya diobati dengan cara sederhana. Namun pengobatan


yang sukses membutuhkan kesabaran dan kepatuhan terhadap pedoman
pengobatan.

1. Nonfarmakologi
5

a. Istirahat, penting untuk penyembuhan jaringan. Lamanya tergantung pada


tingkat keparahan gejala.
b. Es, untuk mengurangi nyeri atau pembengkakan. Berikan kompres es pada
tendon sekitar 15 menit setelah berolahraga atau ketika mengalami sakit.
c. Penekanan, menggunakan perban elastis untuk menekan tendon achilles dapat
membantu mengurangi pembengkakan dan mengurangi gerakan tendon.
d. Ketinggian. Kaki yang cedera ditinggikan ketika tidur pada malam hari.

2. Farmakologi

Obat anti-inflamasi seperti ibuprofen (Advil, Motrin, others) atau


naproxen (Aleve, orang lain) untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa
nyeri.

Suntikan kortikosteroid dapat digunakan dengan hati-hati untuk


mengurangi peradangan di sekitar tendon yang telah kronis, terutama ketika
peradangan hampir menuju tahap pecah tendon.

Suntikan platelet rich plasma (PRP) adalah pengobatan yang relatif baru
untuk mengobati masalah tendon kronis. Caranya yaitu dengan menyuntik plasma
darah sendiri berisi faktor-faktor pemercepat penyembuhan di lokasi tendon yang
meradang.

3. Peregangan dan olahraga

Peregangan dan olahraga yang tepat dapat meningkatkan penyembuhan


dan mencegah penyakit terulang kembali. Dengan menunjukkan teknik yang
tepat.

Teknik ini meliputi:

1. Peregangan dengan lutut lurus. Bersandar di dinding dengan lutut lurus dan
tumit di lantai untuk meregangkan bagian atas otot betis.
6

2. Peregangan dengan lutut ditekuk. Tempatkan kaki depan kemudian lenturkan


lutut dan pergelangan kaki dengan tumit datar di lantai untuk meregangkan bagian
bawah otot betis.

3. Melatih otot-otot betis. Betis yang kuat dapat membantu menguatkan tendon
dan mengobati tendon Achilles. Satu contoh jenis latihannya adalah latihan
mengangkat dan menurunkan tubuh dengan bertumpu di atas ujung kaki.

Dapat juga menggunakan alat bantu dalam proses penyembuhan:


1. Perangkat orthotic untuk melindungi atau mengubah posisi kaki dan
pergelangan kaki untuk mempercepat penyembuhan. Memasukkan ganjal di
dalam sepatu untuk sedikit mengangkat tumit dapat meredakan ketegangan dan
mengurangi jumlah gaya yang bekerja pada tendon.

4. Pembedahan

Pembedahan untuk memperbaiki jaringan rusak dan meningkatkan fungsi


tendon dilakukan hanya ketika pengobatan konservatif tidak menunjukkan hasil
atau menyebabkan gejala semakin parah.

F. PENCEGAHAN

1. Meningkatkan aktivitas secara bertahap. Jika baru memulai sebuah latihan,


mulailah perlahan-lahan dan secara bertahap meningkatkan durasi dan intensitas
latihan.

2. Hindari kegiatan yang memberikan tekanan berlebih pada tendon, seperti


berjalan menyusuri bukit. Jika berpartisipasi dalam aktivitas berat, lakukan
pemanasan lebih dahulu. Jika merasakan nyeri selama latihan, berhentilah dan
beristirahat.
7

3. Pilihlah sepatu dengan hati-hati. Sepatu yang dikenakan saat berolahraga harus
memiliki bantalan yang memadai pada tumit dan harus memiliki kelengkungan
yang kuat untuk membantu mengurangi ketegangan di tendon.

4. Lakukan peregangan setiap hari. Luangkan waktu untuk meregangkan otot betis
dan tendon Achilles di pagi hari, sebelum latihan dan setelah latihan untuk
mempertahankan fleksibilitas.

5. Memperkuat otot betis. Otot betis yang kuat memungkinkan betis dan tendon
Achilles mampu menahan tekanan ketika beraktivitas dan berolahraga.

6. Ganti kegiatan yang berresiko tinggi seperti berlari dan melompat, dengan
kegiatan yang berresiko rendah seperti bersepeda dan berenang.
8
i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur yang tiada hentinya penulis ucapkan kepada


Allah swt, atas berkat rahmat, dan kemudahan dari-Nya penulis akhirnya dapat
menyelesaikan Jurnal Orthopedi ini yang berjudul “Achilles Tendonitis”.
Shalawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa Salam
beserta keluarga, dan para sahabat. Selama penulisan paper ini, penulis telah
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Keluarga tercinta, yang senantiasa menyayangi serta memberikan do’a dan
dukungan.
2. Dr. Prasojo Sudjatmiko Sp.OT

Akhir kata, meskipun berbagai usaha telah dilakukan semaksimal mungkin


dalam menyelesaikan penulisan paper ini, namun Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan paper ini. Untuk itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk
menyempurnakan paper ini.

Medan, 21 Agustus 2013

Penulis
9ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR PENGANTAR......................................................i


DAFTAR ISI..............................................................................................ii

A. PENDAHULUAN..................................................................................1
B. GEJALA KLINIS..................................................................................1
C. FAKTOR RESIKO...............................................................................3
D. PENYEBAB……………………………………………….……..…..4
E.PENATALAKSANAAN…….…………………………….…….…...4
F. PENCEGAHAN…………………………………………...…………6
10

TENDONITIS ACHILLES

JURNAL

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


STASE ORTHOPEDI
RSU. IMELDA

OLEH :
ABDUL RAZAK

081001005

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2013

Anda mungkin juga menyukai