Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN ILMU

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah filsafat ilmu,
Perbankan Syariah 6 Semester 1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Disusun Oleh :

Siti Anisa Anugrah Ilahi (612062021129)

Dosen Pembimbing :

Ibu Sylviah S. Hi., M. H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya sehinnga dapat menyelesaikan tugas makalah.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,


terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran
pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah


bahasa Indonesia ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

27, September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………... 2

Daftar Isi …………………………………………………………….... 3

BAB I Pendahuluan ……………………………………………….... 4

1. Latar Belakang …………………………………………....... 4

2. Rumusan Masalah ………………………………………..… 5

BAB II Pembahasan ………………………………………………....... 6

1. Perkembangan Ilmu pada zaman yunani kuno ………... 6


2. Perkembangan Ilmu pada zaman pertengahan ……….... 7
3. Perkembangan Ilmu pada zaman renaissance ...………… 8
4. Perkembangan Ilmu pada zaman modern …………….. 9
5. Perkembangan Ilmu pada zaman kontemporer ………. 10
6.

BAB III Penutup ………………………………………………… 15

1. Kesimpulan
2. Saran

Daftar pustaka ………… ………………………………………... 16

3
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Istilah ilmu berasal dari kata Latin Scientia / Scio / Scire yang
berarti “pengetahuan”. Ilmu adalah berbagai macam pengetahuan dan
fenomena-fenomenanya dalam bentuk penjelasan dan prediksi yang dapat
diuji. Ilmu juga dapat didefinisikan sebagai pengamatan, identifikasi,
deskripsi, investigasi eksperimental, dan penjelasan teoritis dari fenomena
alam.

Apa pun definisinya, tujuan ilmu hanya satu, yaitu menghasilkan


model realitas yang berguna, yang mencakup kebenaran umum atau hukum
dasar. Ilmu dapat dibagi menjadi cabang-cabang yang berbeda berdasarkan
subjek studinya, yang biasanya dikelompokkan menjadi tiga cabang utama
sebagai berikut:

a. Ilmu alam: cabang ilmu yang berkaitan dengan deskripsi,


prediksi, dan pemahaman fenomena alam (mempelajari alam
dalam arti luas) berdasarkan hukum alam dan dunia fisik.
Contohnya: ilmu biologi, kimia, dan fisika.
b. Ilmu sosial: cabang ilmu yang didedikasikan untuk studi tentang
masyarakat dan hubungan antar individu dalam masyarakat
tersebut. Cabang ilmu ini mempelajari bagaimana orang
berinteraksi satu sama lain, berperilaku, berkembang sebagai
budaya, dan mempengaruhi dunia. Contohnya adalah ilmu
ekonomi, psikologi, sosiologi, hukum, politik, bahasa,
antropologi, dan banyak lagi.
c. Ilmu-ilmu formal: cabang ilmu yang mempelajari konsep-
konsep abstrak yang berkaitan dengan sistem formal, seperti ilmu
matematika, ilmu logika, komputer teoritis, statistik, kecerdasan
buatan.

makalah ini penulis berusaha menjelaskan perkembangan ilmu mulai zaman


yunani hingga kontemporer .

4
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman yunani.
b. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman pertengahan.
c. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman renaissance
d. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman modern
e. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman kontemporer

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan ilmu pada zaman yunani
Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman
ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki
sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada
sikap ‘’receptve attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman
ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman
keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM)
dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles.
Pada abad ke- 0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini
disebabkan oleh lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada
pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang
difokuskan dibidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di
Alexandria, yang fukos pada bidang empiris.
Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstrak,
pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan pegetahuan benar-benar beku. Hal ini
di sebabkan oleh tiga pokok penting :

1. Penguasa Roma yang menekan kebebasan berfikir.

2. Ajaran Kristen tidak disangkal.

3. Kerjasama gereja dan penguasa sebagai otoritas kebenaran.

Walaupun begitu, pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran)
dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang berperan dalam perkembangan
pengetahuan.

Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum,


karena menjawab persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan
terhadap mitologi atau tahyul yang irrasional. Secara historis kelahiran dan
perkembangan pemikiran Yunani Kuno (sistem berpikir) tidak dapat dilepaskan dari
keberadaan kelahiran dan perkembangan filsafat.
Peradaban Yunani Kuno sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem
pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit
kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan
Amerika.

Peradaban Yunani Kuno dimulai periode Yunani purba pada abad ke-8 hingga
abad ke-6 SM. Kemudian berlanjut hingga penaklukan Romawi atas Korintia pada
146 SM.Puncak peradaban ini ada pada masa Yunani Klasik yang mulai berkembang
pada abad ke-5 hingga abad ke-4 SM.Pada masa inilah para ilmuwan masa lalu
mencurahkan perhatiannya terhadap berbagai kajian ilmu pengetahuan yang menjadi

6
dasar-dasar pengembangan dan penemuan berbagai disiplin ilmu pengetahuan masa
sekarang.

Periode Yunani berada dibawah pimpinan negara-kota Athena,ketika mereka


telah berhasil menghalau serangan kekaisaran Persia. Kekuasaan Athena berakhir
karena mereka ditaklukan bangsa Sparta saat perang Peloponesia pada 401
SM.Namun bukan berarti perkembangan dan kajian ilmu pengetahuan ikut berakhir
pula.Beberapa penemuan penting justru terjadi pada periode ini.

B. Perkembangan ilmu pada zaman pertengahan


Zaman abad pertengahan sering kita kenal dengan nama Middle Age. Zaman
ini terjadi pada abad 6 Masehi sampai sekitar abad 14 Masehi. Zaman abad
pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di bidang ilmu pengetahuan. Hal
ini menyebabkan aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan.
Ketika bangsa Eropa mengalami kegelapan, Islam justru mengalami
kebangkitan yang dimulai dari lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW pada abad ke 6
Masehi. Pada zaman Bani Umayyah, Islam telah menemukan suatu cara pengamatan
astronomi pada abad 7 Masehi, dan pada abad 8 Masehi telah mendirikan sekolah
kedokteran dan astronomi serta Islam telah memperluas pengamatan terhadap ilmu
kimia, obat-obatan, ilmu bumi dan ilmu tumbuh-tumbuhan. Islam juga telah
mendirikan penerjemahan berbagai karya Yunani dan menyebarluaskannya sehingga
dapat dikenal dunia Barat pada masa keemasannya serta menegaskan sistem desimal
dan dasar-dasar aljabar.
Perkembangan ilmu pengetahuan di beberapa wilayah kekuasaan Islam juga
sudah maju. Di India telah dibangun sekolah-sekolah yang mempelajari ilmu
pengetahuan umum seperti ilmu logika, geometris, geografi, politik, dan matematika.

Periode-Periode Abad Zaman Pertengahan

Pada filsafat zaman Abad Pertengahan dibagi menjadi dua periode sebagai
berikut:

1. Periode Patristik
Petristik berasal dari kata latin yaitu patres yang berarti bapa-bapa
Gereja. Mereka adalah ahli-ahli agama Kristen pada abad permulaan agama
Kristen.
2. Periode Skolastik
Pada periode ini dibagi menjadi dua periode yaitu periode skolastik
Kristen dan periode skolastik Islam.
3. Periode Skolastik Kristen
Periode ini dalam sejarah perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga
tahap:
4. Periode skolastik Awal
Masa ini terjadi pada abad ke-9 sampai abad ke-12 Masehi. Masa ini
merupakan kebangkitan pemikiran dari kungkungan gerejawan yang telah
membatasi berfilsafat, karena berfilsafat sangat membahayakan bagi agama
Kristen. Dalam periode ini yang ditonjolkan adalah hubungan antar agama
dan filsafat karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Akan tetapi dalam masa
ini filsafat masih bertumpu pada alam fikiran dankarya-karya Kristiani.
5. Periode Skolastik Keemasan

7
Pada masa ini Skolastik mengalami kejayaan yang berlangsung pada
tahun 1200 – 1300 Masehi. Ada beberapa faktor yang membuat masa-masa
ini mengalami keemasan, diantaranya adalah pengaruh Aristoteles dan ahli
fikir Islam sejak abad ke-12 sehingga pada abad ke-13 telah tumbuh ilmu
pengetahuan yang luas. Kemudian pada masa ini telah berdiri beberapa
universitas dengan fakultas-fakultas seperti Fakultas Teologia, Fakultas
Kedokteran serta Fakultas Sastra. Munculnya ordo-ordo yang membawa
dorongan kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada abad ke-13
juga merupakan faktor yang membuat masa ini mengalami keemasan.
6. Periode Skolastik Terakhir
Masa ini berlangsung pada tahun 1300 – 1450 Masehi. Masa ini
ditandai dengan masa kemalasan berfilsafat. Nicolous Cusanus adalah tokoh
yang terkenal pada masa ini dan sebagai tokoh pemikir yang terakhir pada
masa Skolastik. Menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal,
yaitu melewati indera, akal, dan lewat intusi.

C. PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN RENAISSANCE


Kemajuan ilmu pengetahuan pada zaman Reaissance tidak bisa lepas
perubahan atau cara berpikir secara alamiah. Perkembangan ilmu ini sangat
menekankan pada cara pendekatan baru yang menggunakan model yang bersifat
empiris. Perkembangan model pengetahuan ini menjadi sangat populer dan
perkembangannya bertambah pesat.
Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan
yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman yang menyaksikan
dilancarkannya tantangan gerakan reformasi terhadap keesaan dan supremasi gereja
katolik. Ciri utama renaisans adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama.
Manusia sudah mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam
merumuskan pengetahuan. Yang berkembang pada waktu itu sains, dan penemuan-
penemuan dari hasil pengembangan sains yang kemudian berimplikasi pada semakin
ditinggalkannya agama karena semangat humanisme.
Tidaklah mudah untuk membuat garis batas yang tegas antara zaman renaisans
dengan zaman modern. Sementara orang menganggap zaman modern hanyalah
perluasan renaisans. Manusia maju dengan langkah raksasa dari zaman uap ke zaman
listrik, kemudian ke zaman atom, elektron, radio, televisi, roket, dan zaman ruang
angkasa. Pada zaman renaisans ini manusia barat mulai berpikir secara baru dan
secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama
ini telah membelenggu kebebesan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu.
Awal munculnya renaisans ialah di Italia, khususnya pada kota perdagangan.
Yang akhirnya melahirkan tokoh seperti Leonardo da Vinci, Michael Angelo, dan
Nicollo Machiavelli. Serta perubahan yang sangat pesat dalam segala aspeknya.
Tonggak awal kebangkitan Eropa yang dinamakan dengan renaisans, sedikit banyak
lahir atas pengaruh Averroisme (Ar-Rusydiyyah) dan atas pengaruh penerjemahan
karya-karya ilmiah ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin[3]. Pemindahan ilmu
pengetahuan yang berkembang dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M dan seterusnya.
Awal munculnya renaisans ialah di Italia, khususnya pada kota perdagangan.
Yang akhirnya melahirkan tokoh seperti Leonardo da Vinci, Michael Angelo, dan
Nicollo Machiavelli. Serta perubahan yang sangat pesat dalam segala aspeknya.
Tonggak awal kebangkitan Eropa yang dinamakan dengan renaisans, sedikit banyak
lahir atas pengaruh Averroisme (Ar-Rusydiyyah) dan atas pengaruh penerjemahan

8
karya-karya ilmiah ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin[3]. Pemindahan ilmu
pengetahuan yang berkembang dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M dan seterusnya.
Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan
yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman yang yang menyaksikan
dilancarkannya tantangan gerakan reformasi terhadap keesaan dan supremasi gereja
Katolik Roma, bersamaan dengan berkembangnya Humanisme. Zaman ini juga
merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri
jenius serba bisa. Leonardo da Vinci. Penemuan percetakan (kira-kira 1440 M) dan
ditemukannya benua baru (1492 M) oleh Columbus memberikan dorongan lebih keras
untuk meraih kemajuan ilmu. Kelahiran kembali satra di Inggris, Perancis, dan
Spanyol diwakili Shakespeare, Spencer, Rabelais, dan Ronsard. Pada masa itu, seni
musik juga mengalami perkembangan. Adanya penemuan para ahli perbintangan
seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi modern yang
merupakan titik balik dalam pemikiran ilmu dan filsafat.
Pada zaman renaisans ini manusia Barat mulai berpikir secara baru, dan secara
berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini
membelenggu kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu.

D. Perkembangan Ilmu Pada Zaman Modern


Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah
dirintis sejak zaman Renaissance. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan,
peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang
bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama.
Jadi, zaman Modern filsafat didahului oleh zaman Renaissance. Sebenarnya
secara esensial zaman Renaissance itu, dalam filsafat, tidak berbeda dari zaman
modern. Ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. Filsafat modern
menampakkan karakteristiknya dengan lahirnya aneka aliran-aliran besar filsafat,
yang diawali oleh Rasionalisme dan Empirisme dan Kriticisme. Selain ketiga aliran
itu, juga akan diketengahkan aliran-aliran besar lainnya yang ikut berperan mengisi
lembaran filsafat modern, yaitu idealisme, materialisme, positivisme, fenomenologi,
eksistensialisme dan pragmatisme.
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis
sejak zaman Renaissance. Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh usaha besar
dari Descartes untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. Filsafat
berkembang bukan pada zaman Renaissance itu, melainkan kelak pada zaman
sesudahnya Zaman Modern).
Perkembangan Ilmu Pengetahuan masa modern adalah munculnya pandangan
baru yang merupakan kritik terhadap pandangan Aristoteles, yaitu ilmu pengetahuan
harus mencari untung, artinya untuk memperkuat kemampuan manusia di buni ini.
Pada abad-abad berikutnya, di dunia barat dan dunia diluar barat dapat dijumpai
keyakinan dan kepercayaan bahwa ilmu pada masa modern adalah munculnya
pandangan baru yang disebut ilmu pengetahuan. Eropa dari Islam, ketika umat Islam
larut dalam kegemilangan sehingga tidak memperhatikan lagi pendidikan, maka
Eropa tampil mencuri ilmu pengetahuan dan belajar dari Islam. Eropa kemudian
bangkit dan Islam mulai dijajah dan mengalami kemunduran. Hampir seluruh wilayah
dunia Islam dijajah oleh Bangsa Eropa.
Penemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi muncul
di Eropa. Misalnya dalam bidang mesin, listrik, radio, yang semuanya itu menunjang
semakin kuatnya Eropa terhadap dunia Timur. Dalam membuka mata kaum muslimin

9
akan kelemahan dan keterbelakangannya, sehingga akhirnya timbul berbagai macam
usaha pembaharuan dalam segala bidang kehidupan, untuk mengejar ketertinggalan
dan keterbelakangan, termasuk usaha-usaha dibidang pendidikan.

Ahmad Syadali dan Mudzakir (2004:101) menguraikan secara panjang lebar


bahwa filsafat abad modern pada pokoknya dimulai dengan tiga aliran, yaitu:

1. Aliran Rasionalisme dengan tokohnya Rene Descartes (1596-1650 M).


Peletak fondasi aliran ini ialah Rene Descastes (Certasius/1596-1650)
yang digelar sebagai “Bapak filsafat modern”. Descartes berasal dari
Perancis, lahir tahun 1596 di sebuah kota bernama La Haye, dan wafat tahun
1650 di Stockholm. Karya pentingnya ialah Discours de la Methode (Uraian
tentang Metode), terbit tahun 1637; Mediationes de Prima
Philosophia (Renungan Tentang filsafat), terbit tahun 1641; dan Principia
Philosophic (Prinsip-prinsip Filsafat), terbit tahun 1644. Semboyan dari
aliran ini ialah ungkapan Descartes yang berbunyi: Cogito ergo sum/I think
therefore I’m (saya berpikir maka saya ada).
2. Aliran Empirisme dengan tokohnya Francis Bacon (1210-1292)
Menurut Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah
pengetahuan yang diterima orang melalui persentuhan inderawi dengan dunia
fakta. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang sejati. Pengetahuan
haruslah dicapai dengan induksi. Jadi pemikiran Francis Bacon ini sangat
bertentangan dengan pemikiran para filosof aliran rasionalis.
3. Aliran Kriticisme dengan tokohnya Immanuel Kant (1724-1804 M).
Ia mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan
yang bertentangan ini. Kant berpendapat bahwa masing-masing
pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Benarlah bahwa
pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun dalam
akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita
memandang dunia sekitar kita. Ada kondisi-kondisi tertentu dalam
manusia yang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia.
Untuk menghilangkan pertentangan di
antara rasionalisme dan empirisme, Kant mengadakan pemaduan di
antara dua aliran ini dalam hal perumusan kebenaran. Dalam kaitan ini
Kant mengatakan:
Pengetahuan merupakan hasil kerjasama dua unsur; pengalaman
dan kearifan akal budi. Pengalaman inderawi merupakan unsur a
posteriori (yang datang kemudian), sedangkan akal budi merupakan
unsur a priori (yang datang lebih dahulu).
Kant mengkritik Empirisme dan Rasionalisme, karena keduanya
hanya mementingkan satu dari dua unsur ini, sehingga hasilnya setiap
kali berat sebelah. Padahal, katanya, pengetahuan selalu merupakan
sintesis. Untuk menekan pertentangan itu Kant megadakan tiga
pembedaan perumusan kebenaran, yaitu akal budi (verstand), rasio
(vernunft) dan pengalaman inderawi.
E. Perkembangan Ilmu Pada Zaman Kontemporer
Zaman kontemporer dalam konteks ini merupakan era tahun –tahun terakhir
yang kita jalani hingga saat ini sampai sekarang ini.Hal ini yang membedakan
pengamatan tentang ilmu di zaman modern dengan zaman kontemporer adalah bahwa
zaman modern adalah era perkembangan ilmu yang berawal sejak abad sekitar abad

10
15, sedangkan zaman kontemporer memfokuskan sorotnya pada berbagi
perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat ini.
Perkembangan ilmu di zaman kontemporer berarti menggambarkan aplikasi
ilmu dan teknologi dalam berbagai sector kehidupan manusia. Itulah salah satu
karakteristik utama ilmu di zaman kontemporer yang dalam kerangka umumnya
sekaligus menjadi persamaan sifat perkembangan ilmu zaman kontemporer. Hal ini
tidak saja terjadi di lapangan ilmu eksakta, tapi juga ilmu- ilmu sosial dan juga
keagamaan.
Pada zaman purba, manusia prasejarah tercatat mempunyai benih ilmu di
bidang astronomi, kemudian mulai mengenal tulisan dan hitungan yang mengawali
zaman sejarah, lalu zaman modern diidentikkan dengan masa renaissance sebagai
masa bangkitnya kembali Eropa dari kegelapan, maka zaman kontemporer sangat
kental dengan inovasi-inovasi teknologi di berbagai bidang.
Begitulah perkembangan ilmu di zaman kontemporer meliputi hampir
seluruh bidang ilmu dan teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi,
antropologi, psikologi, dan politik, serta Ilmu-ilmu ekstra seperti fisika, kimia, dan
biologi, serta aplikasinya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi dan
komunikasi, dan lain-lainnya.
Diantara ilmu ilmu khusus yang di bicarakan oleh filosofis, dalam bidang ilmu
fisika menempati kedudukan yang paling tinggi. Menurut Rizal Muhasyir tahun 2001
fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung
unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Ia juga menunjukan bahwa
secara historis hubungan antara fisika dengan filosof terlihat dalam dua cara yaitu
pertama, diskusi filosofis mengenai metode fisika dengan dalam interaksi antara
pandangan subtansional tentang fisika. Kedua, ajarran filsafat tradisional
yang menjawab fenomena tentang materi, kuasa, ruang dan waktu. Dengan demikian,
sejak semula sudah ada hubungan yang erat antara filsafat dan fisika.
1. Contoh Perkembangan Ilmu kontemporer
a. Santri, Priyayi, dan Abangan

Dalam kajian ilmu sosial keagamaan di Indonesia, penelitian


Clifford Geertz yang dalam versi aslinya berjudul The Religion
Of Java merupakan satu bahasan yang menarik. Arti penting dari
karya Geertz the Religion of java adalah sumbangannya kepada
pengetahuan kita mengenai system-sistem symbol yaitu bagaiman
hubungan antara struktur sosial yang ada dalam suatu masyarakat
dengan mengorganisasian dan perwujudan symbol-simbol, dan
bagaimana para anggota masyarakat mewujudkan adanya integrasi
dan disentergrasi dengan cara mengorganisasi dan mewujudkan
smbol-simbol tertentu, sehingga perbedaan-perbedaan yang
tampakdiantara struktur-struktur sosial yang ada dalam masyarakat
tersebut hanyalah bersifat kontemporer.Tiga lingkungan yang berbeda
(yaitu perdesaan, pasar dan kantor pemerintah) yang dibarengi dengan
latar belakang sejarah kebudayaan yang berbeda telah mewujudkan
adanya abangan (yang menekankan animistic), Santri (yang

11
menekankan aspek-aspek islam), dan Priyayi (yang menekankan
aspek-aspek Hindu)

Abangan, Santri, dan Priyayi yang masing-masing merupakan


struktur-struktur sosial yang berlainan, tetapi masing-masing saling
melengkapi satu sama lainnya dalam mewujudkan adanya system
sosial jawa yang berlaku umum di Mojokuto. Inilah sesunggguhnya
tesis Gerrrtz yang diusahakan untukdiperlihatkan dalam bukunya The
Religion of java, yaitu agama bukan hanya memainkan peranan
pemecah belah dalam Masyarakat.

Teknologi Rekayasa Genetika

Salah satu bentuk perkembangan ilmu zaman kontemporer


yang sangat masyhur adalah di bidang rekayasa genetika berupa
teknologi cloning.

Empat tahun kemudian tepatnya pada tanggal 23 februari 1997,


Dr. ian Wilmut dari pertama dengan kelahiran domba yang diberi
nama Dolly. Teknik yang di gunakan oleh Dr. Wallimut dikenal
dengan alih inti sel somatik, yaitu mengambil inti sel somatik domba
jenis tertentu (sebut misalnya domba A) untuk kemudian untuk
diijenikasikan kedalam sel telurdomba jenis yang lannya.sebelum
ijeksi dilakukan, sel telur tersebut sudah diambil terlebih dahulu inti
selnya (dikosongkan). Dengan suatu loncatanlistrik, inti sel domba A
akan berkembang dan membelah, dan pada akhirnya akan tumbuh
menjadi individu baru.

Begitulah teknik rekayasa genetika berkembang dari waktu ke


waktu.Dan setelah berbagai keberhasilan teknik kloning yang telah
pernah lakukan, para ahli malah lebih berencana menerapkan kloning
pada manusia. Dari ide inilah, wancana kloning menjadi sesuatu yang
semakin controversial.

Teknologi Informasi

Pada tahun 1937,seorang insinyur Amerika yang bernama


Howard Aiken merancang IBM Mark 7 yang merupakan nenek
moyangnya computer mainframe saat ini.Komputer tersebut
menggunakn tabung valum dan elektro mekanikal dan bukan tombol-
tombol elektronis.

Komputer telah mengubah wajah peradaban Barat modern


secara dratis sejak tahun 80-an.Pada awalnya, komputer dikenal
sebagai”otak elektronis”yang mampu melakukan bermacam-macam
kegiatan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-berbeda. Komputer

12
merevolusi ilmu matemtika melalui kemapuannya memperluas
jangkauan otak jarak yang ditempuh.

Tren perkembangan komputer mutakhir cenderung


menghendaki bentuk yang semakin mengecil.Komputer juga tidak saja
menjadi alat pengolahan data tapi juga memasuki wilayah komunikasi
interaksi dalam bentuk internet.Begitulah internet pun terus
dikembangkan hingga saat ini dengan berbagi fasilitas yang terdapat di
dalamnya seperti e-mail, chatting, download file dari berbagi situs, dan
lain-lain.

Teori Partikel Elementer

Mengamati perkembangan ilmu diantaranya juga bias dilakukan


dengan melihat temuan-temuan para ilmuwan di berbagi bidang.Satu contoh
misalnya tentang teori partikel elementer.

Partilkel elementer ini disebut sebagai jantung fisika, karena partikel-


partikel elementer inilah yang mengatur sifat fisika suatu benda, yang akan
menentukan sifat fisika benda tersebut.misalnya mengapa suatu benda ada
yang dapat menghantarkan listrik dengan baik dan benda yang lain, ini
tergantung dari gerakan partikel elementer (dalam hal ini elektron).Pada suatu
konduktor, elektron, dapat bebas bergerak sehingga konduktor dapat menjadi
penghantar listrik yang baik.

Teori tentang partikel elementer bias menjadi dasar bagi temuan-


temuan baru yang spaktakuler. Bukan tidak mungkin, manusia bisa diubah
partikel dasarnya, sehingga bisa dipindah tempatnya setiap saat tanpa
kendaraan, seperti dalam star trek.

Kemajuan Sains Dan Teknologi di Bidang lainnya

Sebagaimana yang dikemukakan di atas, di zaman kontemporer ini,


hampir seluruh aspek kehidupan manusia mendapat sentuhan efek kemajuan
dan perkembangan ilmudan teknologi. Bukan hanya dalam bentuk teknologi
rekayasa genetika, teknologi informasi dalam bentuk kecanggihan komputer
dan internet, atau tentang teori partikel elementer, tapi juga dalam bidang-
bidang lainnya.

Ilmu dan penemuan- penemuan yang menjadi cirri utama


perkembangan ilmu itu memang berkembang sangat cepat. Untuk
mendapatkan ganbaran sepintas tentang betapa perkembangan ilmu itu
berjalan cepat, dapat kita lihat misalnya table berikut.[7]

Deksripsi percepatan waktu penemuan dan paten perdagangan.

13
No Objek Tahun Tahun Jarak Waktu

Penemuan Penemuan Paten

1 Fotografi 1727 1839 112

2 Telepon 1820 1876 56

3 Radio 1887 1902 15

4 Televisi 1923 1934 11

5 Bom Atom 1939 1945 6

6 Transistor 1947 1950 3

Dengan melihat table diatas, dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi
di lapangan pengetahuan modern tidak saja menunjukan cepatnya
perkembangan itu, tapi lebih menakjubkan lagi, telah terjadi “percepatan”

Hanya saja, perkembangan ilmu ternyata tidak berarti mutlak sebagai


rahmat bagi kehidupan manusia. Tidak jarang, kemajuan ilmu dan teknologi
yang terus berlangsung hingga saat ini, membuat banyak manusia khawatir
atau bahkan takut terhadap dampak negatifnya dan banyak pula yang telah
merasakan langsung akibatnya bagi kehidupa mereka, baik kehidupan materil,
maupun sprituil.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu adalah berbagai macam pengetahuan dan fenomena-
fenomenanya dalam bentuk penjelasan dan prediksi yang dapat diuji. Ilmu
juga dapat didefinisikan sebagai pengamatan, identifikasi, deskripsi,
investigasi eksperimental, dan penjelasan teoritis dari fenomena alam. Ilmu
dikelompokkan menjadi tiga cabang utama sebagai berikut:

1. Ilmu alam
2. Ilmu social
3. Ilmu-ilmu formal

Perkembangan ilmu ada beberapa masa, yaitu ;

1. Zaman yunani
2. Zaman pertengahan
3. Zaman Renaissance
4. Zaman modern
5. Dan yang terakhir zaman kontemporer

B. Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami
materi yang kami sampaikan sehingga pada suatu saat kelak dapat berguna bagi
kehidupan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Suaedi. (2016). pengantar filsafat ilmu, Bogor : IPB press

Suwitha, I Putu Gede,. (1987). Sejarah Pemikiran Modern Dua. Penerbit : Jurusan
Sejarah Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar, 1987.

Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.

Suraji, Filsafat Ilmu dan Perkembangan di Indonesia, Jakarta: PT Bumi Aksan, 2007.

https://www.dictio.id/t/seperti-apa-keterkaitan-antara-filsafat-dengan-agama-
dan-budaya/129389/2

http://kita-mahasiswa.blogspot.com/2016/05/tugas-makalah-filsafat-
ilmu.html?m=1

http://e-journal.uajy.ac.id/3579/4/3HK09339.pdf

filsafat ilmu (hubungan iptek, agama, budaya) | Mawarputrijulica's Blog


(wordpress.com)

Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan, Filsafat, dan Agama - Kompasiana.com

Diriku dan yang lainnya: Hubungan Antara Filsafat, Agama, dan Budaya
(robbiathul.blogspot.com)

https://www.academia.edu/36452504/Hubungan_Filsafat_dengan_Kebudayaan

16

Anda mungkin juga menyukai