Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah filsafat ilmu,
Perbankan Syariah 6 Semester 1
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya sehinnga dapat menyelesaikan tugas makalah.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………... 2
1. Kesimpulan
2. Saran
3
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Istilah ilmu berasal dari kata Latin Scientia / Scio / Scire yang
berarti “pengetahuan”. Ilmu adalah berbagai macam pengetahuan dan
fenomena-fenomenanya dalam bentuk penjelasan dan prediksi yang dapat
diuji. Ilmu juga dapat didefinisikan sebagai pengamatan, identifikasi,
deskripsi, investigasi eksperimental, dan penjelasan teoritis dari fenomena
alam.
4
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman yunani.
b. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman pertengahan.
c. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman renaissance
d. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman modern
e. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman kontemporer
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan ilmu pada zaman yunani
Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman
ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki
sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada
sikap ‘’receptve attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman
ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman
keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM)
dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles.
Pada abad ke- 0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini
disebabkan oleh lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada
pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang
difokuskan dibidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di
Alexandria, yang fukos pada bidang empiris.
Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstrak,
pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan pegetahuan benar-benar beku. Hal ini
di sebabkan oleh tiga pokok penting :
Walaupun begitu, pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran)
dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang berperan dalam perkembangan
pengetahuan.
Peradaban Yunani Kuno dimulai periode Yunani purba pada abad ke-8 hingga
abad ke-6 SM. Kemudian berlanjut hingga penaklukan Romawi atas Korintia pada
146 SM.Puncak peradaban ini ada pada masa Yunani Klasik yang mulai berkembang
pada abad ke-5 hingga abad ke-4 SM.Pada masa inilah para ilmuwan masa lalu
mencurahkan perhatiannya terhadap berbagai kajian ilmu pengetahuan yang menjadi
6
dasar-dasar pengembangan dan penemuan berbagai disiplin ilmu pengetahuan masa
sekarang.
Pada filsafat zaman Abad Pertengahan dibagi menjadi dua periode sebagai
berikut:
1. Periode Patristik
Petristik berasal dari kata latin yaitu patres yang berarti bapa-bapa
Gereja. Mereka adalah ahli-ahli agama Kristen pada abad permulaan agama
Kristen.
2. Periode Skolastik
Pada periode ini dibagi menjadi dua periode yaitu periode skolastik
Kristen dan periode skolastik Islam.
3. Periode Skolastik Kristen
Periode ini dalam sejarah perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga
tahap:
4. Periode skolastik Awal
Masa ini terjadi pada abad ke-9 sampai abad ke-12 Masehi. Masa ini
merupakan kebangkitan pemikiran dari kungkungan gerejawan yang telah
membatasi berfilsafat, karena berfilsafat sangat membahayakan bagi agama
Kristen. Dalam periode ini yang ditonjolkan adalah hubungan antar agama
dan filsafat karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Akan tetapi dalam masa
ini filsafat masih bertumpu pada alam fikiran dankarya-karya Kristiani.
5. Periode Skolastik Keemasan
7
Pada masa ini Skolastik mengalami kejayaan yang berlangsung pada
tahun 1200 – 1300 Masehi. Ada beberapa faktor yang membuat masa-masa
ini mengalami keemasan, diantaranya adalah pengaruh Aristoteles dan ahli
fikir Islam sejak abad ke-12 sehingga pada abad ke-13 telah tumbuh ilmu
pengetahuan yang luas. Kemudian pada masa ini telah berdiri beberapa
universitas dengan fakultas-fakultas seperti Fakultas Teologia, Fakultas
Kedokteran serta Fakultas Sastra. Munculnya ordo-ordo yang membawa
dorongan kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada abad ke-13
juga merupakan faktor yang membuat masa ini mengalami keemasan.
6. Periode Skolastik Terakhir
Masa ini berlangsung pada tahun 1300 – 1450 Masehi. Masa ini
ditandai dengan masa kemalasan berfilsafat. Nicolous Cusanus adalah tokoh
yang terkenal pada masa ini dan sebagai tokoh pemikir yang terakhir pada
masa Skolastik. Menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal,
yaitu melewati indera, akal, dan lewat intusi.
8
karya-karya ilmiah ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin[3]. Pemindahan ilmu
pengetahuan yang berkembang dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M dan seterusnya.
Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan
yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman yang yang menyaksikan
dilancarkannya tantangan gerakan reformasi terhadap keesaan dan supremasi gereja
Katolik Roma, bersamaan dengan berkembangnya Humanisme. Zaman ini juga
merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri
jenius serba bisa. Leonardo da Vinci. Penemuan percetakan (kira-kira 1440 M) dan
ditemukannya benua baru (1492 M) oleh Columbus memberikan dorongan lebih keras
untuk meraih kemajuan ilmu. Kelahiran kembali satra di Inggris, Perancis, dan
Spanyol diwakili Shakespeare, Spencer, Rabelais, dan Ronsard. Pada masa itu, seni
musik juga mengalami perkembangan. Adanya penemuan para ahli perbintangan
seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi modern yang
merupakan titik balik dalam pemikiran ilmu dan filsafat.
Pada zaman renaisans ini manusia Barat mulai berpikir secara baru, dan secara
berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini
membelenggu kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu.
9
akan kelemahan dan keterbelakangannya, sehingga akhirnya timbul berbagai macam
usaha pembaharuan dalam segala bidang kehidupan, untuk mengejar ketertinggalan
dan keterbelakangan, termasuk usaha-usaha dibidang pendidikan.
10
15, sedangkan zaman kontemporer memfokuskan sorotnya pada berbagi
perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat ini.
Perkembangan ilmu di zaman kontemporer berarti menggambarkan aplikasi
ilmu dan teknologi dalam berbagai sector kehidupan manusia. Itulah salah satu
karakteristik utama ilmu di zaman kontemporer yang dalam kerangka umumnya
sekaligus menjadi persamaan sifat perkembangan ilmu zaman kontemporer. Hal ini
tidak saja terjadi di lapangan ilmu eksakta, tapi juga ilmu- ilmu sosial dan juga
keagamaan.
Pada zaman purba, manusia prasejarah tercatat mempunyai benih ilmu di
bidang astronomi, kemudian mulai mengenal tulisan dan hitungan yang mengawali
zaman sejarah, lalu zaman modern diidentikkan dengan masa renaissance sebagai
masa bangkitnya kembali Eropa dari kegelapan, maka zaman kontemporer sangat
kental dengan inovasi-inovasi teknologi di berbagai bidang.
Begitulah perkembangan ilmu di zaman kontemporer meliputi hampir
seluruh bidang ilmu dan teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi,
antropologi, psikologi, dan politik, serta Ilmu-ilmu ekstra seperti fisika, kimia, dan
biologi, serta aplikasinya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi dan
komunikasi, dan lain-lainnya.
Diantara ilmu ilmu khusus yang di bicarakan oleh filosofis, dalam bidang ilmu
fisika menempati kedudukan yang paling tinggi. Menurut Rizal Muhasyir tahun 2001
fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung
unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Ia juga menunjukan bahwa
secara historis hubungan antara fisika dengan filosof terlihat dalam dua cara yaitu
pertama, diskusi filosofis mengenai metode fisika dengan dalam interaksi antara
pandangan subtansional tentang fisika. Kedua, ajarran filsafat tradisional
yang menjawab fenomena tentang materi, kuasa, ruang dan waktu. Dengan demikian,
sejak semula sudah ada hubungan yang erat antara filsafat dan fisika.
1. Contoh Perkembangan Ilmu kontemporer
a. Santri, Priyayi, dan Abangan
11
menekankan aspek-aspek islam), dan Priyayi (yang menekankan
aspek-aspek Hindu)
Teknologi Informasi
12
merevolusi ilmu matemtika melalui kemapuannya memperluas
jangkauan otak jarak yang ditempuh.
13
No Objek Tahun Tahun Jarak Waktu
Dengan melihat table diatas, dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi
di lapangan pengetahuan modern tidak saja menunjukan cepatnya
perkembangan itu, tapi lebih menakjubkan lagi, telah terjadi “percepatan”
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu adalah berbagai macam pengetahuan dan fenomena-
fenomenanya dalam bentuk penjelasan dan prediksi yang dapat diuji. Ilmu
juga dapat didefinisikan sebagai pengamatan, identifikasi, deskripsi,
investigasi eksperimental, dan penjelasan teoritis dari fenomena alam. Ilmu
dikelompokkan menjadi tiga cabang utama sebagai berikut:
1. Ilmu alam
2. Ilmu social
3. Ilmu-ilmu formal
1. Zaman yunani
2. Zaman pertengahan
3. Zaman Renaissance
4. Zaman modern
5. Dan yang terakhir zaman kontemporer
B. Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami
materi yang kami sampaikan sehingga pada suatu saat kelak dapat berguna bagi
kehidupan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Suaedi. (2016). pengantar filsafat ilmu, Bogor : IPB press
Suwitha, I Putu Gede,. (1987). Sejarah Pemikiran Modern Dua. Penerbit : Jurusan
Sejarah Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar, 1987.
Suraji, Filsafat Ilmu dan Perkembangan di Indonesia, Jakarta: PT Bumi Aksan, 2007.
https://www.dictio.id/t/seperti-apa-keterkaitan-antara-filsafat-dengan-agama-
dan-budaya/129389/2
http://kita-mahasiswa.blogspot.com/2016/05/tugas-makalah-filsafat-
ilmu.html?m=1
http://e-journal.uajy.ac.id/3579/4/3HK09339.pdf
Diriku dan yang lainnya: Hubungan Antara Filsafat, Agama, dan Budaya
(robbiathul.blogspot.com)
https://www.academia.edu/36452504/Hubungan_Filsafat_dengan_Kebudayaan
16