Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN AKHIR

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KONSEP

BASIS DATA PENJUALAN,PENGGAJIAN, DAN SUMBER DAYA

MANUSIA PADA PT.KARYATANI PRATAMA SAKTI

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Ujian Komprehensif

Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya

ABDAN ALKARIMAH RAHMAYADI

01010581822126

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

TINGGI PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2021

1
KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama : Abdan Alkarimah Rahmayadi

NIM : 01010581822126

Program Studi : Akuntansi Umum

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Telah menyelesaikan praktek kerja/magang pada semester VI Program Diploma


III Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Tahun akademik 2020/2021.

Palembang, Oktober 2021

Koordinator Program DIII Studi Akuntansi

Dr.Hj. Rela Sari, S.E.,M.Si.,AK.,CA,,CSRS


NIP .197206062000032001

2
TANDA PERSETUJUAN PRAKTEK MAGANG

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama : Abdan Alkarimah Rahmayadi

Nim : 01010581822126

Program Studi : Akuntansi Umum

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Judul Laporan : Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap


Konsep Basis Penjualan,Penggajian, Dan Sumber Daya Manusia
Pada PT.Karyatani Pratama Sakti

Palembang, Oktober 2021

Disetujui,

Dosen Pembimbing Magang

Dr. Ahmad Syatiri, S.E., M.Si., Ak.


NIP .198205252009121003

3
PERSETUJUAN LAPORAN AKHIR

Yang Bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama : Muhammad Iqbal

NIM : 01010581822067

Program Studi : Akuntansi Umum

Judul Laporan Akhir : Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Konsep


Basis Data Penjualan,Penggajian, Dan Sumber Daya
Manusia Pada PT.Karyatani Pratama Sakti

Palembang, Oktober 2021


Mengetahui, Disetujui.
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing Laporan

Dr. Hj. Rela Sari, S.E.,M.Si.,Ak.,CA.,CSRS Dr. Ahmad Syatiri, S.E.,


M.Si., Ak.

NIP . 197206062000032001 NIP .198205252009121003

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebuah perusahaan yang didirikan baik perorangan maupun perseroan

tentu memiliki maksud dan tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan.

Tujuannya beraneka ragam dan salahsatu tujuannya adalah untuk

menghasilkan laba dan menyerahkan produk dengan kualitas terbaik kepada

konsumen. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan adanya sistem

informasi yang baik.

Sistem informasi yang efektif merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh

perusahaan demi keberlangsungan usaha dalam jangka waktu yang panjang.

Sistem informasi akuntansi ini terdiri dari berbagai perangkat kumpulan

sumber daya manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi

informasi.

Sistem informasi perusahaan menerima input transaksi yang kemudian

diolah melalui berbagai proses sehingga menjadi output berupa informasi

yang akan didistribusikan kepada pihak manajemen perusahaan untuk

pengambilan keputusan.

5
Sistem informasi akuntansi memberikan pihak manajemen informasi yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam pengambilan

keputusan. Sistem informasi akuntansi untuk siklus pendapatan,penggajian

dan sumber daya manusia.

Sistem informasi akuntansi memberikan pihak manajemen informasi yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam pengambilan

keputusan. Sistem informasi akuntansi untuk siklus pendapatan,penggajian

dan sumber daya manusia merupakan salah satu bagian dari keseluruhan

sistem informasi akuntansi yang dirancang dan diimplementasikan oleh

perusahaan.

PT. Karyatani Pratama Sakti merupakan perusahaan manufaktur

perkebunan karet dan kelapa sawit yang terletak di desa Seterio, Pangkalan

Balai Kabupaten Banyuasin. Sumber pendapatan PT. Karyatani Pratama Sakti

ini bersumber dari penjualan berbagai produk karet dan kelapa sawit mentah.

Oleh karna itu diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang memadai

dalam mengolah data agar dapat menghasilkan informasi yang memadai bagi

para pemakainya.

Melihat betapa pentingnya sistem informasi akuntansi dalam sebuah

perusahaan, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai sistem informasi akuntansi pada perusahaan tersebut khususnya

pada bagian pendapatan,penggajian dan sumber daya manusia perusahaan,

oleh karena itu penulis menyusun Tugas Akhir ini yang berjudul “Pengaruh

6
Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Konsep Basis Data

Penjualan,Penggajian Dan Sumber Daya Manusia.”

1.2. Fokus Pengamatan

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis hanya membahas dan

berfokus pada sistem informasi siklus pendapatan PT. Karyatani Pratama

Sakti di Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin.

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari laporan ini yaitu :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan di

program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sriwijaya Palembang.

2. Untuk mengetahui sistem informasi siklus pendapatan yang

dihasilkan oleh perusahaan PT. Karyatani Pratama Sakti.

1.4. Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan laporan akhir ini diharapkan dapat memberi

manfaat bagi seluruh pihak, antara lain :

1. Bagi penulis

 Menambah pengetahuan mengenai sistem informasi

akuntansi pada siklus pendapatan perusahaan.

 Sebagai bekal penulis untuk terjun ke dunia kerja

setelah menyelsaikan Pendidikan di program Diploma

7
III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya

Palembang.

2. Bagi Diploma III Universitas Sriwijaya Palembang

 Mempersiapkan mahasiswa agar siap terjun ke dunia

kerja.

 Salah satu wujud kerja sama dalam bidang akademik

antara pihak Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya dan pihak Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN) Palembang.

3. Bagi Perusahaan PT. Karyatani Pratama Sakti

 Dengan adanya Praktek Kerja/Magang ini, penulis

dapat membantu menjalankan kegiatan operasional

yang dilakukan oleh karyawan terkait dengan bidang

kerja penulis.

 Salah satu wujud kerja sama antara Perusahaan PT.

Karyatani Pratama Sakti dan Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang

khususnya jurusan akuntansi untuk dapat bekerja di

instansi tersebut.

4. Bagi pembaca

 Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

8
 Pembaca dapat menggunakan Tugas Akhir ini sebagai

referensi dalam penyusunan Tugas Akhir dimasa yang

akan datang.

1.5. Sistematika Penulisan

Laporan merupakan hasil kerja praktek di PT. KARYATANI

PRATAMA SAKTI (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Kota

Palembang. Untuk mempermudah pemahaman laporan harus

disusun secara sistematis, sehingga laporan ini disusun dalam

empat bab yang masing-masing membahas tentang pokok penting.

Bab-bab yang terkandung dalam laporan ini adalah sebagai berikut

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini secara singkat membahas tentang

latar belakang, fokus pengamatan, tujuan

penulisan, manfaat penulisan,

dan sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum

perusahaan, struktur organisasi, dan pembagian

tugas dan wewenang di PT. KARYATANI

PRTAMA SAKTI (Persero) Provinsi Sumatera

Selatan.

9
BAB III : LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Dalam bab ini membahas tentang hasil tugas akhir

mengenai segala hal yang berhubungan dengan

pelaksanaan magang yang dilakukan oleh penulis di

perusahaan PT. KARYATANI PRATAMA SAKTI

(Persero) Provinsi Sumatera Selatan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan

laporan dan berdasarkan kegiatan yang telah

dilakukan selama praktek kerja/magang, maka dapat

ditarik kesimpulan kemudian diberikan beberapa

saran yang mungkin akan bermanfaat bagi PT.

KARYATANI PRATAMA SAKTI (Persero)

Provinsi Sumatera Selatan.

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT. Karyatani Pratama Sakti (Persero) Sumatera

Selatan

PT. Karyatani Pratama Sakti (Persero) merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang perkebunan karet dan kelapa sawit yang berorientasi

pada kegiatan yang bersifat ramah lingkungan. Lokasi kegiatan berada di

Desa Seterio Kecamatan Banyuasin III. Perusahaan ini didirikan pada

10
tanggal 5 Januari 1988, berdasarkan Akta Notaris Nomor 16. Perusahaan

ini pada awalnya bergerak dibidang perkebunan karet diatas tanah seluas

98 hektar sesuai dengan yang tertera pada surat pemberian Hak Guna

Usaha (HGU) dan BKPMD yang lokasi perkebunannya di Desa Seterio,

Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera

Selatan.

Di periode kedua PT. Karyatani Pratama Sakti (Persero)

mengajukan permohonan memperpanjang izin HGU pada tanggal 22

Februari 2012 melalui SK Badan Peranahan Nasional (BPN) Republik

Indonesia Nomor : 04/HGU/BPN-16/2012, perusahaan ini memperoleh

izin beroperasi pada tanggal 3 Juni 2012, dan di dukung oleh izin-izin

lainnya seperti izin gangguan, izin usaha perdagangan dan TDP. Di

periode kedua inilah PT. Karyatani Pratama Sakti (Persero) telah

melakukan replanting secara bertahap sejak tahun 2014 sampai dengan

tahun 2019, replanting dilakukan karena faktor usia tanaman memang

sudah tidak produktif lagi, dan tanaman yang dikelolapun ada yang

diubah dari tanaman karet menjadi tanaman sawit.

2.2. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Visi PT. Karya Tani Pratama Sakti adalah : meningkatkan kualitas

argonomi masyarakat yang berbudaya dan berakhlak.

Misi PT. Karyatani Pratama Sakti adalah :

1. Meningkatkan lingkungan masyarakat tertib dan lestari

11
2. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui bidang

agronomi (pertanian dan perkebunan)

3. Meningkatkan kualitas Pendidikan masyarakat

4. Melaksanakan pembangunan yang terarah dan berkesinambungan

diberbagai bidang.

Tujuan perusahaan PT. Karyatani Pratama Sakti adalah :melaksanakan

kebijaksanaan dan program pemerintah dalam pembangunan nasipnal di

bidang Ekonomi , khususnya pembangunan dibidang Pertanian sub sector

perkebunan.

2.3. Lambang Perusahaan

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan dalam meaksanakan aktifitasnya sehari-hari terdiri dari

beberapa bagian yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan erat.

Untuk memperjelas kedudukan dan bagian personalia dibutuhkan adanya

Struktur.

Struktur Organisasi

PT. Karyatani Pratama Sakti

12
Adapun susunan organisasi PT. Karyatani Pratama Sakti adalah sebagai

berikut :

1. Komisaris

2. Direktur

13
3. Wakil Direktur

4. Kepala Lapangan

5. Administrasi

6. Penanggung Jawab Lapangan

7. Keuangan

8. Mandor

9. Petugas Gudang

10. Security

2.5. Pembagian Tugas dan Wewenang

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang jabatan structural PT.

Karyatani Pratama Sakti (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Komisaris

a) Pimpinan perusahaan seperti direksi membutuhkan

pengawasan untuk dapat membuat kebijakan sesuai dengan

visi misi perusahaan

b) Mengawasi kegiatan perusahaan

c) Memberikan nasihat kepada direksi atau pimpinan perusahaan

d) Bertanggung jawab jika terjadi kerugian perusahaan akibat

kelalaiannya

2. Direktur :

a) Implementasi Visi dan Misi Perusahaan dan tujuan perusahaan

harus bisa diterima dan diterapkan dengan baik kepada para

karyawannya

14
b) Menyusun strategi bisnis perusahaan untuk masa depan

perusahaan

c) Melakukan evaluasi terhadap perusahaan dengan melihat

kondisi kekurangan dan kebutuhan perusahaannya

d) Melakukan rapat atau meeting dengan divisi atau bagian yang

lain

e) Menunjuk orang yang mampu memimpin

f) Mengawasi situasi bisnis baik situasi internal, maupun external

3. Wakil Direktur :

a) Memimpin direktorat dibawahnya, mengembangkan,

melaksanakan dan mengendalikan untuk meningkatkan kinerja

perusahaan.

b) Berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan yang hendak

diberikan pada langganan, menetapkan harga jual dan sistem

penjualan.

c) Berwenang untuk memutuskan bagaimana membantu mitra

bisnis dalam mengelola sistem informasi

4. Kepala Lapangan :

a) Berkoordinasi dengan pihak dan instansi terkait produksi yang

sedang dilaksanakan.

15
b) Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin

pelaksanaan pekerjaan.

c) Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak.

d) Melakukan Tindakan koreksi dan pencegahan yang telah

direkomendasi pengendalian.

e) Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi

standart mutu yang telah ditetapkan.

f) Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan

dan laporan-laporan lain yang berhubungan dengan bidang

tugasnya.

5. Administrasi :

a) Menyusun, mempersiapkan rencana dan program kerja untuk

memastikan tercapainya kualitas target kerja

b) Merencanakan, membagi tugas, memberi pelayanan dan

mengkoordinir pelaksanaan tugas bawahan bidang

administrasi umum.

c) Melaksanakan koordinasi kegiatan, pelayanan dan

pengendalian administrasi.

d) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bagian administrasi untuk

mengetahui permasalahannya dan pemecahannya, serta

membantu kesulitan-kesulitan teknis dari bawahan yang

menjadi tanggung jawabnya.

16
e) Mengontrol target pelaksanaan tugas sesuai dengan program

yang telah ditetapkan pimpinan.

f) Melaksanakan pembinaan dan penilaian kinerja para karyawan

g) Melaksanakan tugas lainnya dari atasan.

6. Penanggung Jawab Lapangan :

a) Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaannya kepada

kepala lapangan.

b) Membuat daftar alat timbangan dan merawat alat timbangan

beserta perlengkapannya.

c) Mengkoordinir dan mengawasi penggunan alat-alat kerja.

7. Keuangan :

a) Merumusan sasaran, kebijakan, dan strategi keuangan serta

Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pengembangan

perusahaan dan rencana kerja dan anggaran perusahaan

tahunan, yang mencakup :

1) Struktur modal efektif.

2) Pengelolaan modal kerja.

b) Perencanaan keuangan, modal kerja, dan prosedur pengadaan

modal yang efektif dan efisien.

c) Sistem akuntansi untuk perencanaan dan pertanggungjawaban

keuangan perusahaan.

d) Membina divisi, khususnya aspek keuangan, sistem akuntansi,

serta pembinaan SDM

17
e) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan operasional divisi

keuangan dan umum.

f) Menilai hasil kerja setiap unit serta menetapkan tindak lanjut

pembinaan yang diperlukan untuk memecahkan masalah-

masalah yang dihadapinnya.

8. Mandor :

a) Menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga

kerja, lahan dan alat.

b) Menghitung harga satuan ongkos kerja

c) Membuat jadwal dan rencana kerja.

d) Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas para tukang dan

pekerja.

e) Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam

melakukan pekerjaan

f) Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam

melaksanakan pekerjaan.

g) Menerapkan keselamatan dan Kesehatan kerja

h) Mengukur dan menghitung hasil kerja/opname

i) Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih

pembayaran.

j) Membayar upah para tukang dan pekerja.

9. Petugas Gudang :

a) Bertanggung jawab atas peralatan dan barang di Gudang

18
b) Mengecek peralatan dan barang di Gudang

c) Membuat laporan aktivitas barang

d) Melakukan koordinasi dengan divisi lain dan klien

10. Security :

Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan/tempat

kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi

dan pengamanan teknis lainnya.

BAB III

19
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

3.1. DESKRIPSI FOKUS PENGAMATAN

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapngan/magang yang dilakukan

oleh Mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas

Sriwijaya bertujuan guna meningkatkan kemampuan, potensi, dan

kualitas mahasiswa serta untuk menambah pengalaman untuk

menyiapkan diri sebelum menghadapi dunia kerja. Mahasiswa telah

dibekali dengan ilmu pengetahuan dengan konsentrasi masing-masing

selama duduk di bangku perkuliahan untuk mendukung pengaplikasian,

ketrampilan dan kemampuan mahasiswa.

Praktek kerja lapangan/magang yang dilakukan di perusahaan PT.

Karyatani Pratama Sakti (Persero) dilaksanakan selama 1 (satu) bulan,

terhitung mulai tanggal 1 Februari 2021 sampai 1 Maret 2021. Selama

kegiatan praktek kerja lapangan/magang berlangsung., penulis

ditempatkan di beberapa bagian dengan jangka waktu 5 hari berganti

tempat bagian. Magang dilaksanakan dengan mengikuti jam kerja mulai

pukul 7:30 WIB sampai dengan 16:00 WIB dari hari Senin – Jumat. Pada

bab ini penulis akan memaparkan kegiatan yang dilakukan selama

melakukan pratek kerja lapangan/magang. Berikut uraian kegiatan selama

magang.

KEGIATAN PRAKTEK MAGANG

PT. KARYATANI PRATAMA SAKTI

20
1 Februari – 1 Maret 2021

Minggu Pertama

N Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

O
1 Senin/ 1 Maret 2021  Pengarahan dari petugas Gudang

 Pengenalan peralatan petugas Gudang

 Perkenalan karyawan lingkungan

gudang
2 Selasa/ 2 Maret 2021  Briefing persiapan kegiatan di area

Gudang

 Mempersiapkan peralatan yang akan

digunakan untuk menimbang karet


3 Rabu/ 3 Maret 2021  Inspeksi penyusunan peralatan

cadangan timbangan karet di Gudang

 Perawatan peralatan yang sering

digunakan
4 Kamis/ 4 Maret 2021  Sortir peralatan yang tidak dapat

digunakan lagi

 Perbaikan peralatan sebagai peralatan

cadangan yang masih bisa digunakan


5 Jumat/ 5 Maret 2021  Melakukan penimbangan karet dari

petani

 Melakukan sortir karet menurut kadar

kering karet (KKK)

21
 Pengecekan kwalitas karet

Minggu Kedua

N Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

O
1 Senin/ 8 Maret 2021  Pengarahan dari petugas mandor

 Pengenalan peralatan mandor

 Perkenalan karyawan lingkungan

mandor
2 Selasa/ 9 Maret 2021  Mengikuti pengawasan ke kebun

dengan mandor

 Menelaah pohon karet hasil sadapan

petani
3 Rabu/ 10 Maret 2021  Mengikuti perhitungan berat hasil

sadapan karet dari petani

 Sortir sadapan karet yang telah

ditimbang menurut kebersihan karet.


4 Kamis/ 11 Maret 2021  Mengikuti mandor dalam

memberikan pengarahan terhadap

karyawan

 Inspeksi peralatan karyawan untuk

menyadap karet
5 Jumat/ 12 Maret 2021  Mengikuti mandor dalam melakukan

pengawasan kebersihan kebun.

Minggu Ketiga

22
N Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

O
1 Senin/ 15 Maret 2021  Pengarahan dari bagian keuangan

 Pengenalan tupoksi dari bagian

keuangan
2 Selasa/ 16 Maret 2021  Melakukan penghitungan penghasilan

berat karet untuk bulan februari 2

minggu

 Menyusun berkas keuangan bulan

januari
3 Rabu/ 17 Maret 2021  Menyiapkan berkas laporan keuangan

dan pendapatan bulan januari yang

diminta oleh komisaris

 Menyusun anggaran belanja modal

peralatan perusahaan
4 Kamis/ 18 Maret 2021  Mengetik penyusunan kegiatan bulan

maret 2021

 Mengikuti bagian keuangan rapat

dengan komisaris
5 Jumat/ 19 Maret 2021  Menyusun gaji untuk karyawan

perusahaan

 Menyiapkan berkas lelang karet

perusahaan

Minggu Keempat

N Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

23
O
1 Senin/ 22 Maret 2021  Briefing persiapan lelang karet

perusahaan

 Menyiapkan peralatan lelang.


2 Selasa/ 23 Maret 2021  Melaksanakan lelang dengan

pemimpin dan perwakilan perusahaan

lain

 Menyusun berkas pemenang lelang

karet untuk perusahaan lain


3 Rabu/ 24 Maret 2021  Melakukan rapat dengan komisaris

setelah lelang dilaksanakan

 Mengumpulkan beberapa data

perusahaan untuk persiapan

pembuatan Laporan Akhir magang


4 Kamis/ 25 Maret 2021  Mengunjungi area perusahaan yang

belum dikunjungi
5 Jumat/ 26 Maret 2021  Perpisahan dengan karyawan dan

komisaris PT. Karya Tani Pratama

Sakti

3.2. Kajian Pustaka

3.2.1. Pengertian Sistem

Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang sebagai suatu

keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan

adanya sistem, maka kegiatan operasional perusahaan diharapkan berjalan

24
dengan lancar dan terkoordinir sehingga dapat mencapai hasil yang

diharapkan.

Menurut Mulyadi (2008 : 2) Sistem adalah : “Sekelompok unsur

yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang fungsinya Bersama

– sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Menurut Romney dan Steinbart (2006 : 2) Sistem adalah :

“Rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang saling

berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”

Secara terminologi, sistem dipakai dalam berbagai macam cara yang

luas sehingga sangat sulit untuk mendefinisikan atau mengrtikannya

sebagai suatu pernyataan yang merangkum seluruh penggunaannya dan

yang cukup ringkas untuk dapat memenuhi apa yang menjadi maksudnya.

Hal tersebut disebabkan bahwa pengertian sistem itu bergantung dari latar

belakang mengenai sudut pandang setiap orang yang berusaha mencoba

untuk mendefinisikannya. Semisal, menurut hukum bahwa Sistem

dipandang sebagai suatu kumpulan aturan-aturan yang membatasi, baik

dari kapasitas sistem itu sendiri maupun lingkungan dimana sistem itu

sedang berada untuk memberikan jaminan keadilan dan keserasian.

3.2.2. Sistem Informasi Akuntansi

Didalam suatu perusahaan diperlukan adanya informasi akuntansi

yang akurat dan tepat agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang.

Sistem informasi akuntansi berfungsi untuk melayani berbagai kebutuhan

25
informasi dari berbagai tingkatan manajemen dalam pengambilan

keputusan. Aturan umum yang berlaku adalah semakin tinggi kualitas

informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, maka semakin baik

keputusan yang dihasilkan.

3.2.2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2010 : 5), “sistem informasi akuntansi adalah

organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi

nsedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan.”

Menurut Krismiaji (2010 : 3), “sistem informasi akuntansi adalah

sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan

informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan

mengoperasikan bisnis.”

Menurut Romney dan Steinbart (2014 : 11), “sistem informasi

akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan dan penyimpanan

data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi

informasi.”

3.2.2.2. Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Fungsi penting yang dibentuk sistem informasi akuntansi pada sebuah

organisasi adalah sebagai berikut :

26
1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan

transaksi.

2) Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan

dalam proses pengambilan keputusan

3) Melakukan control secara tepat terhadap asset organisasi

Azhar Susanto (2013 : 8), menyatakan fungsi sistem informasi adalah :

1) Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan.

2) Mendukung proses pengambilan keputusan.

3) Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan

perusahaan.

Menurut James A. Hall (2009 : 21), Adapun tujuan dari sistem

informasi akuntansi sebagai berikut :

1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen

administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen

untuk mengelola dengan baik sumberdaya perusahaan. Sistem

informasi akuntansi menyediakan informasi mengenai

penggunaan sumber daya ke pengguna seperti eksternal melalui

laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain

yang diwajibkan, sedangkan internal pihak manajemen

menerima informasi pelayanan dari berbagai laporan

pertanggungjawaban.

27
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.

Sistem informasi akuntansi memberikan pihak manajemen

informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung

jawab pengambilan keputusan tersebut.

3. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem

informasi akuntansi menyediakan informasi bagi para

personnel operasional untuk membantu mereka melaksanakan

peerjaan hariannya dalam cara yang efisien dan efektif.

Menurut Krismiaji (2010 : 23), tujuan pokok sistem informasi akuntansi

adalah sebagai berikut :

Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi

bisnis yang berguna untuk pembuatan keputusan, melakukan pengawasan

yang memadai untuk menjamin bahwa data transaksi telah dicatat dan

diproses secara akurat, serta untuk melindungi data tersebut dan aktiva lain

yang dimiliki oleh perusahaan..

3.2.2.3. Unsur – Unsur Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Chusing (1990 : 14), unsur-unsur sistem informasi akuntansi

adalah sebagai berikut :

1. Sumber daya manusia

28
Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang

berperan dalam pengambilan keputusan dan yang menjalankan

sistem sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Manusia juga

yang mengendalikan jalannya sistem, hal ini terdapat struktur

organisasi dalam perusahan dan disertai uraian tugas dan tanggung

jawab.

2. Sumber daya modal

Ketersediaan modal yang cukup akan menunjang sistem informasi

akuntansi terutama dalam mempercepat pengolahan data,

meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan

meningkatkan kerapian bentuk informasi peralatan yang memadai

seperti komputer dan aktiva perusahaan merupakan bentuk dari

sumber daya modal.

3. Metode

Metode yang dilakukan untuk kelancaram kegiatan rutin dan proses

produksi perusahaan serta metode pencatatan yang diterapkan

perusahaan sehingga tepat untuk melakukan perhitungan.

4. Prosedur

Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan

informasi tanpa intruksi yang terinci dan prosedur-prosedur,

29
perangkat lunak (software) ditulis untuk mengintruksikan kepada

komputer bagaimana untuk memproses data, intruksi dan prosedur-

prosedur untuk pengguna ditempatkan dalam prosedur-prosedur

manual.

5. Informasi dan laporan

Informasi dan laporan berbentuk :

a) Formulir-formulir yang tercetak. Contohnya : faktur, cek,

dan voucher.

b) Buku catatan. Seperti ; buku harian, buku jurnal, dan buku

besar.

c) Laporan-laporan. Seperti : laporan pembelian, laporan

pemakaian persediaan, dan laporan persediaan digudang.

3.2.3. Pengertian Penjualan

Melakukan penjualan merupakan suatu kegiatan yang ditujukan

untukmencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi pembeli agar pembelian

dapatmenyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta

mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kedua belah pihak.

Jadikesimpulannya, penjualan adalah suatu kegiatan dan cara untuk

mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian barang atau jasa yang ditawarkan,

berdasarkan hargayang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan

tersebut.

Definisi penjualan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009: PSAK No

23)menyatakan, “penjualan barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan

30
untukdijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali seperti barang dagang

yang dibelipengecer atau lainnya.”

Menurut Mulyadi (2010:202) Penjualan adalah kegiatan yang terdiri

daritransaksi barang atau jasa, baik kredit maupun tunai.Secara umum, penjualan

pada dasarnya dapat dilakukan baik secara tunaimaupun kredit. Penjualan tunai

terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segeradiikuti dengan pembayaran dari

suatu pembelian, sedangkan penjualan kredit terdapattenggang waktu antara saat

penyerahan barang atau jasa dalam penerimaanpembelian. Setiap transaksi

penjualan barang dagang dicatat dalam perkiraanpenjualan dan juga

mempengaruhi harga pokok penjualan, laba, kotor, dan persediaanbarang dagang.

3.2.3.1. Penjualan Tunai

Penjualan Tunai Pada transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru

diserahkan oleh perusahan kepada pembeli apabila perusahaan telah menerima kas

dari pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan

melalui system penjualan tunai. Menurut Narko (2008:71) Penjualan tunai adalah

system penjualan dikatakan penjualan tunai apabila pembeli sudah memilih

barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke kassa. Menurut

Winwin Yadiati dan Ilham Wahyu (2006:129) penjualan tunai adalah pembeli

langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yang oleh penjual dicatat melalui

31
register kas. Beberapa fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan tunai antara

lain:

1. Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari

pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada

pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2. Fungsi kas Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

3. Fungsi Pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang

dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

4. Fungsi akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi

penjualan dan penerimaan kas dalam membuat laporan penjualan.

3.2.3.2. Penjualan Kredit

Penjualan Kredit Pada transaksi penjualan kredit, pembayaran tidak dapat

diterima secara sekaligus (tidak langsung lunas). Pembayaran dapat diterima

melalui dua tahap atau lebih. Penjualan kredit menurut Soemarso (2005:338)

penjualan kredit adalah kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk

memperbolehkan pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang

atau jasa yang dilakukan, misalnya dengan syarat penjualan. Sedangkan menurut

Hadori Yunus dan Harnanto (2004:109), penjualan kredit adalah sebagai berikut:

“Penjualan kredit adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana

pembayaran dapat dilaksanakan secara bertahap, yaitu:

1. Pada saat barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima

32
2. pembayaran pertama sebagian dari harga penjualan atau diberikan down

payment.

3. Sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran.

3.2.3.3 Aktivitas Bisnis Dalam Siklus Penjualan

Aktivitas pendapatan dilakukan melalui proses dengan :

1) penjualan mencatan rincian penting dari peristiwa ini pada pesanan penjualan.

Informasi ini memicu beberapa tugas.

2) Langkah pertama dari proses penjualan adalah mengesahkan transaksi dengan

meminta persetujuan kredit untuk pelanggan.

3) Saat kredit disetujui. Informasi penjualan akan dilanjutkan ke proses penagihan,

Gudang dan pengiriman.

4) Langkah selanjutnya adalah mengirim barang, yang harus dilakukan segera

setelah persetujuan kredit diperoleh. Jika waktu tunggu terlalu lama, pelanggan

kemungkinan akan membatalkan pesanan dan pergi ke tempat lain. Proses

pengiriman merenkosiliasi abrang yang diterima dari Gudang dengan informasi

penjualan yang sudah diterima. Rekonsilisai digunakan untuk memastikan bahwa

perusahaan mengrimkan barang yang tepat waktu ke pelanggan.

5) Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan

mengenai transaksi tersebut (produk, harga, biaya pengurusan, angkutan, pajak,

dan ketentuan potongan harga) dan menagih ke pelanggan. Proses penagihan

kemudian mengirim informasi ini ke proses piutang dagang dan proses

pengendalian persediaan.

33
6) Bagian piutang dagang menerima informasi penagihan dan mencatatnya ke dalam

akun pelanggan.

7) Sama halnya, bagian pengendalian [ersediaan menggunakan informasi dari bagian

penagihan untuk menyesuaikan record persediaan untuk mencerminkan

penurunan persediaan.

8) Secara berkala (setelah setiap batch, harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya)

proses penagihan, piutang dagang, dan pengendalian persediaan mengirim

rangkuman informasi ke proses buku besar umum.

Aktivitas bisnis yang dilakukan dalam siklus penjualan yaitu :

1) Penerimaan Pesanan Penjualan atau Jasa

Aktivitas penerimaan pesanan penjualan atau jasa dimulai dari pengambilan

pesanan pelanggan, persetujuan kredit, memeriksa ketersediaan persediaan,

menjawab permintaan pelanggan.

2) Mengambil barang

Aktivitas mengambil barang dimulai dari karyawan menggunakan slip

pengambilan untuk mencari barang-barang yang akan diambil>

3) Pengiriman Barang Kepada Pelanggan

Aktivitas pengiriman barang kepada pelanggan dimulai dari ambil dan peking

pesanan, dan kirim pesanan.

4) Penagihan

Aktivitas penagihan dan pencatatan piutang usaha dimulai dari penagihan piutang

dan pemeliharaan data piutang.

5) Menerima Kas

34
Aktivitas ini dimulai menangani kiriman uang pelanggan dan menyimpan di bank.

6) Mencatat Penerimaan

Aktivitas ini dimulai dari petugas piutang mengirimkan ke setiap pelanggan kredit

untuk pembayaran dengan mencatat penerimaan kas pada table penerimaan kas

dan rincian penerimaan kas.

7) Menyetor Kas

Aktivitas ini dimulai dari kasir menyetorkan cek dan slip setoran bank, kemudian

kasir menyerahkan salinan slip kepada kontroler.

8) Merekonsiliasi Kas

Aktivitas ini dimulai dari kontroler membandingkan jumlah pada slip setoran

dengan jumlah pada jurnal penerimaan kas.

Menurut Romney dan steinbart (2012 : 7), aktivitas dasar bsnis yang

dilakukan dalam siklus pendapatan yaitu :

1) Entri Pesanan Penjualan

Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari pelanggan.

Departemen bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil

direktur urama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan penjualan.

2) Mengambil Pesanan Pelanggan

Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara seperti datang ke took

langsung, melalui surat, telepon, website, atau melalui tenaga penjualan di

lapangan.

3) Persetujuan Kredit

35
Sebagian besar penjualan antar perusahaan dilakukan secara kredit. Penjualan

secara kredit harus disetujui sebelum diproses.

4) Memeriksa Ketersediaan Persediaan

Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk

memenuhi pesanan tersebut, agar pelabggab dapat diinformasikan mengenai

perkiraan tanggal pengiriman. Akurasi proses ini adalah hal yang penting, karena

apabila catatan persediaan tidak akurat dan sesuai dengan kondisi terakhir,

pelanggan bisa saja kecewa Ketika terjadi penundaan tidak terduga dalam

pemenuhan pesanan mereka tersebut.

5) Menjawab Permintaan Pelanggan

Selain memproses pesanan pelanggan, proses entri pesanan penjualan meliputi

pemberian jawaban atas permintaan pelanggan. Kadang kala, permintaan-

permintaan ini mendahului suatu pesanan dan sering kali mereka terjadi setelah

pesanan dibuat.

6) Pengiriman

Aktivitas yang dilakukan selanjutnya setelah menjawab permintan pelanggan

adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang

diinginkan tersebut.

7) Penagihan dan Piutang Usaha

Aktivitas penagihan hanyalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas

ulang serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas

pengiriman.

8) Penagihan Kas

36
Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas. Kasir, orang

yang melaporkan pada bendahara menangani kiriman uang pelanggan dan

penyimpanannya ke bank.

3.2.3.4. Fungsi Yang Terkait Dalam Siklus Penjualan

berikut ini merupakan fungsi-fungsi yang terkait dengan siklus penjualan :

1) Fungsi Penjualan

Fungsi ini antara lain bertugas menerima pesanan pelanggan, meminta otorisasi

kredit, mengisi faktur penjualan tunai, serta menentukan tujuan tanggal dan tujuan

pengiriman.

2) Fungsi Kredit

Fungsi ini antara lain memberikan kredit kepada pelanggan dan memberikan

status kredit pelanggan.

3) Fungsi Gudang

Fungsi ini antara lain bertugas menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan

oleh pelanggan.

4) Fungsi Pengiriman

Fungsi ini antara lain bertugas menyerahkan barang atas dasar surat pesanan

penjualan yang diterimanya dari fungsi penjualan.

5) Fungsi Penagihan

37
Fungsi ini antara lain bertugas melakukan verifikasi pesanan berdasarkan

dokumen-dokumen pesanan yang diterimanya, kemudian membuat dan

mengirimkan faktur kepada pelanggan.

6) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini antara lain bertugas membuat pencatatan transaksi penjualan, piutang

dagang, serta penerimaan kas secara periodic.

7) Fungsi Kas

Fungsi ini antara lain bertugas sebagai penerimaan kas dari hasil penjualan untuk

diteruskan kepada bank.

8) Fungsi Pemeriksaan atau Audit Internal

Fungsi ini antara lain bertanggung jawab dalam melaksanakan perhitungan kas

yang ada di tangan fungsi kas secara periodic, serta bertanggung jawab dalam

melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek catatan kas terhadap fungsi

akuntansi.

Departemen atau bagian yang dipengaruhi oleh aktivitas penjualan sebagai

berikut :

1) Departemen Penjualan

Proses penjualan dimulai dari departemen penjualan yang menerima pesanan

pelanggan yang menunjukkan jenis dan jumlah barang yang diminta. Pesanan

pelanggan tidak dalam format yang standar dan mungkin tidak berbentuk

dokumen fisik. Pesanan mungkin diterima melalui surat, telepon, atau dari staff

penjualan yang datang ke tempat pelanggan.

2) Departemen kredit

38
Langkah awal dalam departemen ini adalah otorisasi transaksi, yang mencakup

verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan. Keadaan penjualan akan

menentukan cara pemeriksaan kredit.

3) Departemen Gudang

Departemen penjualan mengirim Salinan surat pengeluaran barang (stock release

disebut juga tiket pengambilan) dari pesanan penjualan ke bagian Gudang.

Dokymen ini mengidentifikasi barang persediaan yang harus dicari dan diambil

dari Gudang. Dokumen tersebut juga memberikan persetujuan formal bagi

petugas Gudang untuk mengeluarkan barang yang dimaksud tersebut. Setelah

mengambil barang, petugas menulis inisial pada Salinan surat pengeluaran barang

untuk mengidentifikasi bahwa pesanan sudah lengkap dengan benar.

4) Departemen Pengiriman

Sebelum menerima barang dan Salinan surat perintah pengeluaran barang,

departemen pengiriman menerima Salinan slip pengepakan dan dokumen

pengiriman dari departemen penjualan. Dokumen pengiriman Bersama barang

dikirim ke pelanggan untuk mengambarkan isi kiriman tersebut. Dokumen

pengiriman Bersama barang dikirim ke pelanggan untuk menggambarkan isi

kiriman tersebut. Dokumen ini berisi data-data yang berhubungan dengan tanggal

pengiriman, barang dan kuantitas barang yang dikirim, kurir/perusahaan jasa

angkutan dan ongkos angkut.

5) Dokumen Penagihan

39
Departemen penagihan memainkan peran penting dalam sistem pesanan

penjualan. Departemen ini mengumpulkan informasi tentang transaksi penjualan

dan merekonsiliasi, mengasimilasi, dan mendistribusikan informasi ini ke

departemen lainnya.

6) Departemen Pengendalian Persediaan

Departemen pengendalian persediaan menggunakan dokumen pengeluaran barang

untuk memperbaharui akun buku besar pembantu persediaan.

7) Departemen Piutang Magang

Departemen piutang dagang akan membukukan dari Salinan buku besar pesanan

penjualan ke buku besar pembantu piutang. Setiap pelanggan mempunyai record

pada buku besar pembantu piutang berisi informasi seperti nama pelanggan,

alamat pelanggan, data kredit, tanggal transaksi, nomor tagihan, pemberian kredit,

retur dan saldo piutang.

3.2.3.5. Tujuan Siklus Penjualan

Tujuan siklus penjualan dirinci menjadi :

1) Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan untuk membayar kreditnya.

2) Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang

ditentukan.

3) Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.

4) Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatya.

5) Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembeli dengan benar.

6) Melindungi barang dan kas sampai saat dikirim.

40
7) Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan penjualan

barang dan jasa.

3.2.3.6. Aplikasi-aplikasi dari Siklus Penjualan

Siklus pendaptan mencakup fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk mengubah

produk barang atau jasa menjadi pendapatan dari pelanggan. Fungsi-fungsi yang

umum meliputi pemberian kredit dan pemrosesan order, pengiriman barang dan

piutang dagang.

Dua sistem aplikasi yaitu :

1) Pemrosesan order penjualan

Sistem aplikasi order penjualan memuat prosedur-prosedur yang tercakup dalam

penerimaan dan pengiriman order pelanggan dan dalam menyajikan faktor-faktor

yang menguraikan produk atau pelayanan dan penilaian.

2) Piutang dagang dan buku besar

Pembedaan antara penagihan dan piutang dagang merupakan hal penting untuk

menjaga adanya pemisahan fungsi-fungsi penagihan, pertanggungjawaban untuk

membuat faktur-faktur transaksi penjualan, sementara piutang dagang membuat

catatan informasi rekening pelanggan dan mengirimkan laporan posisi rekening

secara periodic kepada pelanggan. Penagihan tidak mempunyai akses ke catatan-

catatan keuangan terpisah dari kegiatan pemfakturan. Dalam gambaran terlihat

adanya pengendalian total posting ke buku besar piutang dagang akan

dibandingkan dengan jurnal tanpa bukti yang diterima dari departemen penagihan

41
untuk memvalidasi posting ke buku besar dengan kata lain pemisahan fungsi

pengiriman dan produk jadi merupakan hal penting dalam penetapan tanggung

jawab pengeluaran produk jadi dari persediaan.

3.2.3.7. Prosedur Siklus Penjualan

Prosedur dalam siklus pendapatan penjualan terdiri dari beberapa kegiatan

sebagai berikut :

1) Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan

kemudian membuat faktur penjualan kartu kredit dan mengirimkannya kepada

berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan

kontribusinya dalam melayani order dari pembeli.

2) Prosedur pengiriman

Dalam prosedur ini fungsi Gudang menyiapkan barang pada pembeli sesuai

dengan informasi yang tercantum dalam faktur penjualan yang diterima dari

fungsi Gudang. Pada saat penyerahan barang, fungsi pengiriman meminta tanda

tangan penerimaan barang dari pelanggan diatas faktur penjualan.

3) Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan

kemudian membuat faktur penjualan kartu kredit dan mengirimkannya kepada

42
berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan

kontribusinya dalam melayani order dari pembeli.

4) Prosedur pengiriman

Dalam prosedur ini fungsi Gudang menyiapkan barang pada pembeli sesuai

dengan informasi yang tercantum dalam faktur penjualan yang diterima dari

fungsi Gudang. Pada saat penyerahan barang, fungsi pengiriman meminta tanda

tangan penerimaan barang dari pelanggan diatas faktur penjualan.

5) Prosedur pencatatan piutang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan kartu

kredit dalam kartu piutang.

6) Prosedur penagihan

Dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima faktur penjualan dan

mengarsipkannya menurut abjad. Secara periodic fungsi penagihan membuat surat

tagihan dan mengirimkannya kepada pemegang pelanggan, dilampiri dengan

faktur penjualan kredit.

7) Prosedur pencatatan penjualan

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat transaksi penjualan kedalam jurnal

penjualan.

43
3.2.3.8. Rekafitulasi hasil penjualan

REKAFITULASI HASIL PENJUALAN WILAYAH A


4. MINGGU KE MARET 2021
N HASIL KERJA HASIL RATA-RATA
NAMA HARI
O LATEKS LUMPS LATEKs LUMPS KKK (1<3)
PENDERES KERJA
(Liter)
(Liter) (Kg) (Kg)
1 EVIYANA 4 142 41 30
2 WATI 6 170 52 28,33 31
3 SENA 5 107 29 21 31
4 HAJAR 6 157 39 26,17 30
5 DE-WI 6 183 45 30,50 28
6 KARTKA 5 162 47 3240 30
7 RANI 6 207 72 34,50 12,0 29
8 MALANI 5 120 19 24500 30
9 DETA 6 147 28 2450 417 30
1 JUANDA 6 237 31 39,50 30
0
1 LINDA 6 189 68 31 11,3 30
1
1 YUNI.M 6 204 52 34,00 29
2
1 JUMILAH 6 180 65 30,00 10,8 29
3
14 SUDIR 5 141 28,20 9.4 30
15 HADINAT 6 159 28 26,50 29
A
16 FAHRUL 6 203 53 33,83 29
17 NETI 6 206 55 34,33 92 30
18 HERAWA 6 190 84 31 $7 14,0 29
TI
19 KARNAIN 5 105 33 21,00 6,6 29
2 MELISA 6 180 76 30,00 12,7 30
0
21 IWAN 5 127 27 25,40 32
2 ROBANI 6 134 22 22,33 29
2
2 SEPTI 6 174 51 29,00 30
3
2 SAIPUL 6 138 21 23,00 29
4
2 NEM 6 141 22 23,50 29
5
2 MALA 6 153 21 2550 29
6

44
2 AMER 6 158 50 26,33 29
7
2 BANA 5 132 30 26,40 30
8

JUMLAH 159 4.54 1.20 28,59 83


6 8 0
6 3
1
5. Seterio, 07 Maret 2020 Bagjan Program
6. WINDARI
7. Dipindai dengan CamScanner
8. KELOMPOK TANI KELUARGA SEJAHTEU
9. REKAFITULASI HASIL PRODUKSI WILAYAH B
MINGGU KE I MARET 2021
NO HASIL KERJA HASIL RATA-RATA
NAMA
HARI KERJA LATEKS LATEKs LUMPS
PENDERES LUMPS (Kg) (Kg)
(Liter) (Liter) KKK (K3)
1 RAIS 6 224 57 37,33 9,5 29
2 ROSDIANA 6 226 56 37,67 9,3 28
3 SYAHRUL 6 203 68 33,83 11,3 29
4 ZAINUDIN 5 99 29 19,80 5,8 29
5 NASRON 6 141 45 23,50 7,5 30
6 INDAH 6 144 48 24,00 8,0 30
7 EDO 6 131 32 21,83 5,3 30
8 KONENG 6 134 31 22,33 5,2 30
9 KUYUNG 6 147 26 24,50 4,3 30
10 SUNDARI 6 155 36 25,83 6,0 30
11 MARJANI 6 192 32 32,00 5,3 29
12 MAHMUD 3 65 18 21,67 6,0 29
13 SANTRI 6 184 41 30,67 6,8 30
14 LAILA 6 165 72 27,50 12,0 29
15 KARTUBI 4 145 47 36,25 11,8 30
JUMLAH 84 2.355 638 28,04 7,6 442
6 29

Seterio, 07 Maret 20201


Bagian Program

WINDARI

45
3.2.4 Pengertian Gaji

Menurut Sujarweni (2015:127) gaji adalah pembayaran atas jasa-jasa yang

dilakukan oleh karyawan didasarkan pada sejumlah pekerjaan yang telah

diselesaikan misalnya jumlah unit produksi. Disamping gaji, pegawai mungkin

memperoleh manfaat-manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya

tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, hari raya,uang

transport, uang makan, dan lain-lain

Rivai (dalam Damayanti dkk. 2015) menyebutkan gaji adalah balas jasa dalam

bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai

seorang karyawan yang memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan

perusahaan”. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaji

adalah kompensasi yang umumnya dalam bentuk uang, diberikan kepada

karyawan sebagai balas jasa atas tenaga dan pikiran dalam mengamban tugas-

tugas yang diberikan oleh pimpinan untuk mencapai tujuan perusahaan..

3.2.4.1. Pengertian Sistem Penggajian

Sistem Penggajian adalah informasi keuangan yang dibutuhkan oleh

manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan berupa organisasi

formulir, catatan, dan laporan. Menurut Mulyadi, sistem penggajian sangat

penting bagi perusahaan karena berhubungan langsung dengan karyawan. sistem

penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji atas jasa yang

dilakukan karyawan dan dibayarkan oleh manajer. Tujuan sistem penggajian juga

46
untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Memperbaiki

informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu,

ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.serta memperbaiki

pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.

1. Setiap perusahaan pastinya memiliki sistem penggajian karyawan yang berbeda-

beda, entah menggunakan excel maupun menggunakan software khusus. secara

umum, beginilah sistem penggajian karyawan yang berlaku di suatu perusahaan.

Untuk menghitung gaji karyawan, tim HRD atau bagian Bendahara keuangan

Instansi pemerintahan akan memperoleh data konstan dan data variabel yang sudah

valid agar dapat diproses untuk menentukan gaji karyawan per orang.

2. Tim akan menghitung pajak penghasilan (PPh 21)

karyawan sesuai status jabatan maupun keluarga.

3. Setelah itu, tim HRD mendapatkan rekapan revisi perhitungan pajak gaji dari bagian

pajak,serta membuat slip dan daftar gaji seluruh karyawan.

4. Perhitungan gaji tersebut kemudian direvisi oleh bagian divisi keuangan perusahaan.

5. Apabila tidak ada kesalahan, tim HRD akan membuat cek tunai yang berisi jumlah

gaji seluruh karyawan dan menyerahkannya kepada pimpinan perusahaan untuk

diproses.

6. Terakhir, tim HRD akan melakukan cek tunai,mentransfernya ke bank mitra agar

dapat ditransfer ke rekening masing-masing karyawan.

3.2.4.2. Siklus Penggajian

47
Menurut Romney dan Steinbart (2015:545), siklus manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM) adalah serangkaian aktivitas bisnis yang berhubungan dengan

pengelolaan pegawai secara efektif. Tugas-tugas dalam siklus manajemen SDM /

penggajian sebagai berikut :

a. Merekrut dan mempekerjakan para pegawai baru.

b. Pelatihan.

c. Penugasan pekerjaan.

d. Kompensasi (penggajian).

e. Evaluasi kinerja.

f. Mengeluarkan pegawai karena penghentian yang sukarela maupun

3.2.4.3. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian

Menurut Mulyadi (2016) fungsi yang terkait dalam system akuntansi

penggajian adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menangani semua urusan terkait

kepegawaian seperti mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan,

memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji

karyawan, kenaikan pangkat atau golongan gaji karyawan, mutasi karyawan,

dan pemberhentian karyawan.

b. Fungsi Pencatat Waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu

hadir bagi semua karyawan di suatu perusahaan.

48
c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi

penghasilan bruto karyawan, dan berbagai potongan yang menjadi beban

setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.

d. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab

untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam pembayaran gaji karyawan.

e. Fungsi Keuangan

Fungsi keuangan bertanggung jawab dalam proses pemberian gaji

kepada para karyawan.

3.2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)

Sumber daya manusia menurut Gomes (2000) adalah salah satu sumber daya

yang ada dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktifitas.

Sumber daya manusia menurut Hasibuan (2002) adalah kemampuan terpadu dari

daya pikirdan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan

oleh keturunan danlingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh

keinginan untuk memenuhikepuasannya. Sistem yang menyediakan informasi

mengenai SDM perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia atau

HRIS (human resource information sistem). Sistem informasisumber daya manusia

(SISDM) atau human resources information sistem (HRIS) adalahprogram aplikasi

komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen

49
sumber daya manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan

keputusan ataubiasa disebut dengan decision support sistem dengan menyediakan

berbagai informasi yang diperlukan.

3.2.5.1. Karakteristik informasi dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia.

Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumber

Daya Manusia adalah :

1) Timely (tepat waktu)

2) Accurate (akurat)

3) Concise (ringkas)

4) Relevant (relevan)

5) Complete (lengkap)

3.2.5.2 Komponen Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Komponen-komponen dalam sistem informasi sumber daya manusia dapat

diperoleh melaluisumber data internal dan sumber data eksternal.

3.2.5.3 Sumber Data Internal

Sumber data internal dapat terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Data keuangan yang dapat diambil dari basis data akuntansi. Sistem SIA

(Sistem Informasi Akuntansi) menyediakan data akuntansi bagi HRIS

sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil

50
baik keuangan maupun non keuangan. Contoh elemen akuntansi adalah

upah per jam,gaji bulanan, pendapatan kotor saat ini, dan pajak penghasilan

tahun berjalan. SIA menyadiakan data akuntansi bagi HRIS sehingga

database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil keuangan

dan non-keuangan. Keterlibata SDM dalam aplikasipenggajian dalam

bentuk penyediaan proses dan data pendukung bagi SIA.

2. Data sumber daya manusia non-keuangan dapat diperoleh melalui penelitian

Sumber Daya Manusia. Sistem penelitian sumber daya manusia berfungsi

untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contohnya:

a. Penelitian Suksesi (Succession Study) dilakukan untuk

mengidentifikasi orang-orangdalam perusahaan yang merupakan

calon bagi posisi yang akan tersedia.

b. Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation)

mempelajari setiap jabatan dalam suatu area untuk menentukan

lingkup dan mengidentifikasikan pengetahuan dan keahlian yang

diperlukan.

c. Penelitian Keluhan (Grievance Studies) membuat tindak lanjut atas

keluhan yang disampaikan pegawai untuk berbagai alasan. Data dari

riset ini umumnya diperoleh melalui observasi dan wawancara

langsung dengan responden survey daftar pertanyaan.

3.2.5.4 Sumber Data Eksternal

Sumber data eksternal disebut dengan human resource intelligent data. Sistem

ini mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari

51
lingkungan luar perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data ini

meliputi pemerintah, pemasok, serikat pekerja, masyarakat global, masyarakat

keuangan dan pesaing.

Beberapa cara mendapatkan data yang berasal dari sumber data eksteral:

1. Intelijen Pemerintah.

Pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu

perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.

2. Intelijen Pemasok.

Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan asuransi, yang

memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan

universitas serta agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai

baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi yang

memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan

penerimaan

3. Intelijen Serikat Pekerja.

Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang digunakan dalam

mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan. Data serikat

pekerja yang dibutuhkan, misalnya kontrak-kontrak kerja dengan serkat

pekerja. Data pemerintah berupa aturan- aturan pemerintah tentang

ketenagakerjaan misalnya upah minimum regional dan tunjangan hari

52
raya. Sumber data lulusan universitas dapat dilakukan dengan

menghubungkan sistem informasi SDM dengan situs alumni universitas-

universitas yang ada. Sumber data bursa tenaga kerja dapat diperoleh dari

agen-agen penyedia tenaga kerja.

4. Intelijen Masyarakat Global.

Masyarakat global menyediakan imnformasi yang menjelaskan sumber

daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan rekreasi. Informasi ini

digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan

internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam

komunitas lokalnya.

5. Intelijen Masyarakat Keuangan.

Masyarakat keuangan memberikan data dan informasi ekonomi yang

digunakan dalam perncanaan personil.

6. Intelijen Pesaing.

Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan dan keahlian

yang sangat khusus, seperti industri komputer, sering terjadi perpindahan

pegawai dari satu perusahaan keperusahaan lain. Beberapa perusahaan

memandang pesaing mereka sebagai sumberpegawai baru yang baik, dan

mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia pesaing, dan mungkin

informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.

3.2.5.5 Sistem Output Sumber Daya Manusia

1) Bentuk dasar Output

53
Pemakai Human Resources Information System (HRIS) biasanya menerima output

dalam bentuk laporan periodik dan jawaban atas database queries. Model

matematika digunakan dalam beberapa hal, dan ada yang menggunakan sistem

pakar.

2) Perangkat lunak HRIS

Perangkat lunak sistem output yang digunakan oleh perusahaan HRSP kadang

berbentuk siap pakai (Prewritten) yang dibeli dari pemasok perangkat lunak, atau

kadang dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Lebih banyak perangkat lunak

pesanan (custom) yang dikembangkan bersama oleh sumber daya manusia dan jasa

informasi daripada oleh SDM atau jasa informasi sendiri, dan tampaknya sedikit

yang diproduksi oleh perusahaan luar.

Enam macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi sumber

daya manusia, yaitu:

• Informasi-informasi tentang perencanaan tenaga kerja, merupakan yang

dibutuhkan oleh para menejer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga

kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi

informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja dan perencanaan tenaga

kerja itu sendiri.

54
• Informasi tentang pengadan tenaga kerja atau rekruitmen merupakan

informasiinformasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara

eksternal dan internal.

Informasi ini diantaranya adalah informasi pasar tenga kerja, penjadwalan

wawancara, perekruitan, dan analisis rekruitmen.

• Informasi-informasi tentang pengelolaan tenaga kerja, merupakan

informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia didalam

organisasi. Informasiinformasi meliputi informasi-informasi pelatihan,

penilaian atau evalusi kerja, avaluasi keahlian, karier, reolokasi jabatan,

suksesi, kedisiplinan.

• Informasi-informasi tentang kompensasi meliputi informasi tentang

penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja,

perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan

kompensasi.

• Informasi-informasi tentang benefit yang diterima oleh karyawan.

Benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih insentif yang

dihubungkan dengan kinerja karyawannya, sedangkan benefit lebih ke

manfaat tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun.

• Informasi-informasi tentang lingkungan kerja. Informasi ini berhubungan

dengan keluhan-keluhan, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan

lingkungan kerjanya.

3.2.5.6. Database Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

55
Meningkatnya kerumitan masalah yang berhubungan dengan personil,

disebabkan oleh banyaknya peraturan pemerintah dan meluasnya pilihan

benefit, membuat penyimpanan data dalam komputer sebagai suatu

keharusan. Bagi database SDM berbasis komputer, tersedia beberapa

alternatif dalam hal isi. Lokasi dan manajemen pemasukan data.

1) Isi database

HRIS dapat berisi data yang menjelaskan tidakhanya pegawai, tetapi

juga organisasi dan perorangan di lingkungan perusahaan. Elemen-elemen

lingkungan mempengaruhi sumber daya manusia dalam beberapa cara.

2) Lokasi data base

Dalam perusahaan HRSP, sebagian besar database HRIS ditempatkan

pada komputer sentral perusahaan, tetapi yang lain berada di SDM, pada

divisi operasi lain, dan diluar pusat pelayanan.

3) Perangkat lunak manajemen

Unit HRIS telah menerapkan sistem manajemen database (DBMS)

untuk mengelola database HRIS mereka.

4) Database

Data dimasukkan ke dalam database dari beberap sumber, menurut

penelitian HRSP.

56
3.2.5.7. Kegiatan Utama SDM

SDM mendukung area fungsional lain dengan membantu mendapatkan

personil baru, mempersiapkan personil untuk melakukan tugasnya, dan

menangani semua pencatatan yang berhubungan dengan pegawai dan mantan

pegawai. Dalam memenuhi tanggung jawabnya,

SDM melaksanakan empat kegiatan utama yaitu;

1) Perekrutan dan penerimaan.

SDM membantu membawa pegawai baru ke dalam perusahaan

dengan memasang iklan lowongan kerja di koran, memberitahukan

posisi yang diminta kepada agen kerja swasta maupun pemerintah,

melakukan wawancara pemilihan di kampus dan di fasilitas perusahaan,

dan mengurus ujian bagi para pegawai. SDM selalu mengikuti

perkembangan terakhir dalam pemerintah yang mempengaruhi praktek

kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan

yang sesuai.

2) Pendidikan dan Pelatihan

Selama periode kepegawaian, SDM dapat mengatur berbagai

program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keahlian kerja pegawai. Contohnya, staff SDM dpat

membantu analis sistem dalam melatih pemakai selama tahap penerapan

dari siklus hidup sistem.

57
3) Manajemen Data

SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pemakai

dan memproses data untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

4) Penghentian dan Administrasi Tunjangan

Ketika pegawai berhenti bekerja, SDM memproses kertas kerja

yang diperlukan dan kadang melakukan wawancara keluar. Salah datu

tujuan wawancara ini untuk belajar bagaimana perusahan dapat

memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pegawainya di masa yang

akan datang. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun

perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.Saat pegawai bekerja untuk

perusahaan, mereka tidak dikelola oleh SDM, tetapi oleh manajer area

tempat mereka bekerja. SDM karena itu melaksanakan fungsi pendukung,

memudahkan arus sumber daya personil melalui perusahaan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalankan kegiatan praktek kerja lapangan

menjadi mahasiswa magang pada perusahaan PT. Karyatani Pratama Sakti (Persero),

Penulis bisa mengambil kesimpulan dari apa yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya

dan memberikan beberapa saran agar bisa dipertimbangkan oleh perusahaan PT.

Karyatani Pratama Sakti (Persero).

58
4.1

3.1. Kesimpulan

Perkembangan dunia teknologi yang pesat memungkinkan terjadinya perubahan pada

setiap aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya dunia ekonomi serta usaha.

Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu bentuk nyata dari perkembangan

dunia teknologi yang sangat membantu dalam aktivitas usaha. kegiatan usaha pada

bentuk apapun tidak bisa lepas dari sistem informasi akuntansi.

4.2 Saran

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, sistem informasi akuntansi

menyampaikan dampak positif bagi kegiatan usaha karena memungkinkan proses

pencatatan, penyimpanan, pengolahan, pengambilan keputusan, hingga pelaporan

menjadi lebih efisien dan efektis. Selain itu, tingkat transaparansi juga dapat

ditingkatkan dengan adanya sistem informasi akuntansi.

Daftar Pustaka

Putra, Y. M., (2018). Konsep Sistem Informasi Akuntansi. Modul

Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: FEB-Universitas Mercu

Buana

Azhar Susanto, 2015. Sistem Informasi Akuntansi.

Bandung: Lingga Jaya

59
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information

Technology Utilization, Management Support, Internal Control,

and User Competence on Accounting Information System

Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.

Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of

Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information

Technology Toward Quality

The Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference

Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(3).

https://doi.org/10.4108/eai.3-2- 2020.163573

Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The

Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME)

Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location

of Islamic Banks ). The 1st Annual ConferencemEconomics, Business,and

Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2).

https://doi.org/10.4108/eai.26-32019.2290775

Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj,

Civilization and Islamic Banking Contribution Discourses. Location of

60
Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and

Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(11),

http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of

SMEsUsing Accounting Applications. Journal of Economics and

Business,2(3),818- 826.

https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129

Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-

Filing (Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor,

Depok,Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of

Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.

61

Anda mungkin juga menyukai