Anda di halaman 1dari 3

Dalam pengambilan keputusan biasanya Manajer investasi menggunakan alat analisis

investasi.
 Apa yang Anda ketahui mengenai alat-alat analisis investasi untuk pengambilan keputusan?
Berikan contohnya.
Jawaban :
Untuk menilai atau mengevaluasi kelayakan investasi, ada beberapa alat yang bisa digunakan
untuk menganalisis investasi yaitu :
a. Net Present Value (NPV)
Net Present Value atau NPV adalah selisih antara nilai arus kas yang masuk dengan
nilai arus kas keluar pada sebuah periode waktu dan perkiraan arus kas masa
mendatang yang dikurangi diskon saat ini mengunakan social opportunity cost of
capital.
b. Payback Period
merupakan jangka waktu yang diperlukan agar dana investasi yang masuk ke dalam
suatu kegiatan investasi dapat diperoleh kembali secara penuh/seluruhnya. Metode
analisis Payback Period ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama (periode)
investasi yang akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (titik
impas).
c. Discounted Payback Period
Discounted payback period adalah salah satu rumus payback period yang berfungsi
untuk memperhitungkan nilai waktu dari uang, atau bisa disebut dengan metode yang
mempertimbangkan time value of money. Metode perhitungan discounted payback
period dilakukan dengan cara menambahkan present value aliran kas masuk setiap
tahunnya, hingga tercapai jumlah yang sama dengan jumlah investasi awal.
d. Internal Rate Of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah metrik yang digunakan dalam analisis keuangan
untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi. IRR adalah discount rate yang
membuat Net Present Value (NPV) dari semua arus kas sama dengan nol dalam
analisis arus kas yang dipotong. Perhitungan IRR mengandalkan rumus yang sama
seperti NPV.
IRR merupakan ukuran yang mudah dihitung dan menyediakan cara sederhana untuk
membandingkan nilai berbagai proyek yang sedang dipertimbangkan. IRR
memberikan gambaran singkat kepada setiap pemilik bisnis kecil tentang proyek
modal apa yang akan memberikan arus kas potensial terbesar. Ini juga dapat
digunakan untuk tujuan penganggaran seperti untuk memberikan gambaran singkat
tentang nilai potensial atau penghematan pembelian peralatan baru daripada
memperbaiki peralatan lama.

Berikut contoh dari salah satu alat analisis diatas :


Net Present Value
Pengusaha N memiliki uang Rp150.000.000,00 yang hendak didepositokan selama dua belas
bulan dengan bunga 7.5% per tahun dan discount rate sebesar 3%. Untuk menghitung nilai
NPV, C0 harus dalam keadaan negatif karena termasuk pengeluaran.
NPV = C0 + (C1:(1 + r))
NPV = (-Rp150.000.000,00) + (Rp161.250.000,00:(1+0.03))
NPV = (-Rp150.000.000,00) + (Rp142.699.115,00)
NPV = (-Rp7.300.885,00)
Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil NPV negatif. Artinya, investasi tersebut tidak
memberikan keuntungan. Justru akan membuat pengusahan N merugi sekitar
Rp7.300.885,00. Ketika hasil negatif, alangkah baiknya untuk mencari alternatif lain yang
memberikan keuntungan.

Contoh IRR
Sebuah perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi Rp 150 juta. Umur proyek
tersebut diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.
Arus kas yang dihasilkan:
Tahun 1 : Rp 60.000.000
Tahun 2 : Rp 50.000.000
Tahun 3 : Rp 40.000.000
Tahun 4 : Rp 35.000.000
Tahun 5 : Rp 28.000.000
Diasumsikan RRR = 10%

Penyelesaian
Dicoba dengan faktor diskonto 10%:
Tahun 1 arus kas : Rp 60.000.000 x 0,9090 = Rp 54.540.000
Tahun 2 arus kas : Rp 50.000.000 x 0,8264 = Rp 41.320.000
Tahun 3 arus kas : Rp 40.000.000 x 0,7513 = Rp 30.052.000
Tahun 4 arus kas : Rp 35.000.000 x 0,6830 = Rp 23.905.500
Tahun 5 arus kas : Rp 28.000.000 x 0,6209 = Rp 17.385.200
Total PV = Rp 167.202.200
Investasi Awal = Rp 150.000.000
NPV = Rp 17.202.200
Dicoba dengan faktor diskonto 16%:
Tahun 1 arus kas : Rp 60.000.000 x 0,8621 = Rp 51.726.000
Tahun 2 arus kas : Rp 50.000.000 x 0,7432 = Rp 37.160.000
Tahun 3 arus kas : Rp 40.000.000 x 0,6417 = Rp 25.668.000
Tahun 4 arus kas : Rp 35.000.000 x 0,5523 = Rp 19.330.500
Tahun 5 arus kas : Rp 28.000.000 x 0,419 = Rp 17.973.200
Total PV = Rp 100.131.700
Investasi Awal = Rp 150.000.000
NPV = Rp – 49.868.300

Perhitungan interpolasi
Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan Investasi Awal
10% Rp167.202.200 Rp167.202.200
16% Rp100.131.700 Rp150.000.000
6% Rp67.070.500 Rp17.202.200
IRR = 10% + (Rp.17.202.200/Rp. 67.070.500) x 6 %
IRR = 11,5388%
Kesimpulannya, proyek investasi tersebut bisa diterima. Karena IRR > 10%.

Sumber referensi :
Ekma4570/Modul 7 & 8

Anda mungkin juga menyukai