Anda di halaman 1dari 21

KIMIA DASAR

METODE VOLUMETRI
Denok Risky Ayu P, M.Si
AGENDA

Pendahuluan

Kesimpulan Review
& Penutup Redoks

Metode
Diskusi
Volumetri
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu menjelaskan fungsi peralatan
laboratorium serta metode analisis kimia

Mampu mendeskripsikan tahapan-


tahapan pekerjaan analisis kimia

Mampu menjelaskan prinsip-prinsip


analisis dengan metode volumetri

Mampu menerapkan prinsip dan


perhitungan analisis dengan jenis-jenis
titrasi.
Analisis Kimia OVERVIEW
Kualitatif Kuantitatif
Menentukan unsur/molekul apa Menentukan berapa jumlah / banyaknya
yang terdapat suatu senyawa zat yang ada dalam suatu sampel

Identifikasi Estimasi

Metode modern Metode modern Metode Klasik


Metode Klasik
(instrumentasi) (instrumentasi) (Konsep Kimia)
(Konsep kimia)
Analisis kation & Misal: UV-VIS, Analisis Volumetri  volume  titrasi
anion GC, HPLC, Analisis Gravimetri  berat
Voltammetry
ANALISIS VOLUMETRI

Analisa volumetric merupakan metode


penentuan jumlah sampel berdasarkan
perhitungan jumlah volume.

Alat pengukur volume menjadi bagian


terpenting  Buret, pipet volume
Nama lain : Analisis Titimetri / Titrasi
TITRASI adalah suatu metode
untuk menentukan kadar
(konsentrasi) suatu larutan
dengan larutan lain yang telah
diketahui konsentrasinya
(larutan standar).

STANDARISASI
STANDARISASI adalah proses saat
konsentrasi larutan standar sekunder
ditentukan dengan tepat dengan cara
mentitrasi dengan larutan standar
primer.
Adalah larutan yang konsentrasinya
diketahui dengan cara dibakukan/
Adalah larutan standar yang disiapkan distandarisasi terlebih dahulu. Contoh:
dengan menimbang dan melarutkan Larutan NaOH, HCl, H2SO4, Iodium, Na tiosulfat, dll.
suatu zat tertentu dengan kemurnian standar
yang sangat tinggi. Contoh: kalium sekunder
biftalat, asam oksalat, NaCl, kalium
bikromat dll.
Larutan
Syarat bahan sebagai baku primer: standar
 Murni atau mudah dimurnikan primer
 Stabil, tidak higroskopis Larutan standar:
 Mempunya BE yang tinggi larutan yang
sehingga kesalahan penimbangan konsentrasinya
kecil sudah diketahui
 Mudah didapat secara pasti
Istilah dalam Titrasi Asam Basa
Setelah titik ekivalen
TITRAN TITRAT INDIKATOR

Larutan standar Larutan yang Larutan/zat yang


yang sudah akan ditentukan diperlukan untuk
Titik ekivalen
diketahui atau dihitung mengakhiri titrasi.
konsentrasinya dan konsentrasinya Indikator asam basa:
ditempatkan dan ditempatkan zat yg berbeda
dalam buret. dalam Erlenmeyer. warnanya dalam
suasana asam dan
basa Sebelum titik ekivalen

Titik ekivalen: pH pada saat asam dan


basa tepat ekivalen
Titik akhir titrasi : pH pada saat indikator
berubah warna
 Dipilih indicator yang mengalami
perubahan warna di sekitar titik
ekivalen
SYARAT DALAM METODE TITRASI

Perubahan
Reaksi Reaksi  Indikator
 titik
cepat stoikiometri sesuai
ekuivalen
TAHAPAN-TAHAPAN TITRASI
JENIS-JENIS TITRASI

Reaksi
Cara titrasi
TITRASI BERDASARKAN REAKSI

Titrasi berdasarkan reaksi

Netralisasi Pengendapan Redoks Pembentukan Kompleks Azotasi

Argentometri Kompleksometri Nitrimetri


Asidimetri Asidimetri

Iodometri Iodimetri Permanganometri Serimetri Dikromatometri


TITRASI BERDASARKAN CARA TITRASINYA

1 2
Titrasi Tak langsung
Titrasi • Larutan sampel +
langsung Titran 1 (larutan
titran standar 1) >>
langsung • Kelebihan titran 1
ditambahkan/ dititrasi dengan titran
direaksikan kedua (larutan
dengan titrat standar kedua)
PERHITUNGAN

1. Pembuatan larutan standar sekunder 4. Penentuan konsentrasi sampel


• M = N/valensi Standar sekunder = sampel
gr 1000 N1 x V 1 = N 2 x V2
• M= ×
Mr mL a x V1 = N 2 x V2
N2 =b
2. Pembuatan standar primer
N2 (b) = M x ekivalen
• M = N/ekivalen
gr 1000 M =c
• M= ×
Mr mL
[sampel] sblm pengenceran = [sampel]
3. Standarisasi larutan standar sekunder stlh pengenceran
Standar sekunder = standar primer M1 x V1 = M2 x V2
N 1 x V1 = N2 x V 2 M1 x V1 = c x V2
N1 =a M1 = d
Aplikasi Titrasi dalam Bidang Farmasi

Penetapan Farmakope Indonesia menyebutkan bahwa penentuan


kadar kadar asam silisilat dilakukan menggunakan metode
asam alkalimetri dengan NaOH0,1 N sebagai titran dan PP
sebagai indikatornya.
salisilat
dengan Prinsip dasarnya adalah reaksi netralisasi menggunakan
metode larutan baku NaOH. Reaksi yang terjadi adalah
alkalimetri
LATIHAN SOAL
1. 20 ml asam sulfat dititrasi dengan larutan NaOH 0,1M.
Berapakah konsentrasi asam sulfat tersebut apabila NaOH yang
diperlukan untuk titrasi sebanyak 30 ml?

2. 3 ml larutan asam cuka pasaran diencerkan menjadi 100 ml.


sebanyak 5 ml larutan asam cuka hasil pengenceran dititrasi
dengan larutan NaOH 0,05 M. Berapakah konsentrasi asam cuka
pasaran tersebut apabila NaOH yang diperlukan untuk titrasi
adalah 32 ml. Jika diketahui volume cuka pasaran adalah 100
ml?
1. Diket: VH2SO4 = 20 ml VNaOH = 30 ml 2. Diketahui :
NNaOH = 0,1 M VCH3COOH = 3 ml  diencerkan menjadi 100 ml  5 ml diambil untuk titrasi
Ditanyakan : NH2SO4 ? NNaOH = 0,05 M VNaOH = 32 ml
Jawab : VNaOH. NNaOH = VH2SO4. NH2SO4 VCH3COOH pasaran = 100 ml
30 x 0,1 = 20 x NH2SO4 Ditanyakan : N asam cuka pasaran?
3 = 20 NH2SO4 Jawab : VNaOH. NNaOH = VCH3COOH. NCH3COOH
NH2SO4 = 3 : 20 = 0,15 N 32 x 0,05 = 5 x NCH3COOH
N = M x valensi 1,6 = 5 NCH3COOH
0,15 = M x 2 NCH3COOH = 1,6 : 5 =0,32 N
M = 0,15 : 2 = 0,075 M sebelum pengenceran = setelah pengenceran
N1 x V1 = N2 x V2
N1 x 3 ml = 0,32 x 100 ml
N1 = (0,32 x 100) : 3
N1 = 10,67 N
N = M x valensi
10,67 = M x 1
M = 10,67 M
KESIMPULAN
Analisis volumetric  pengukuran
volume. Alat yang digunakan harus
kuantitatif  buret, pipet volume

Tahapan-tahapan titrasi dalam analisis


volumetri

Prinsip-prinsip analisis dengan metode


volumetri

Penerapan dan perhitungan analisis


dengan jenis-jenis titrasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai