Anda di halaman 1dari 3

ANOTASI JURNAL 1

Judul : Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Sistem


Manajemen Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid 19

Penulis : Adisel dan Ahmad Gawdy Prananosa

Tahun Terbit, hal : 2020: h. 1-10

Nama Jurnal : Journal of Administration and Educational Management

Vol. No. Th. : Volume 3, Nomor 1, Juni 2020

Artikel ini merupakan penelitian yang ditulis oleh penulis mengenai Penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Sistem Manajemen Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid 19.
Hasil dalam artikel ini didapatkan dari hasil-hasil kajian jurnal internasional. Hasil dan pembahasan
dari artikel ini, yaitu ICT yang merupakan sistem pembelajaran berbasis multimedia (teknologi yang
melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi
menarik, tidak monoton dan mudah untuk dicerna. Disamping itu juga dengan digunakannya ICT
maka proses pembelajaran tidak terbatas dalam kelas tertutup. Proses pembelajaran dapat dilakukan
dimana pun, kapan pun dan oleh siapa pun; tidak terbatas oleh waktu dan ruang. Dalam setiap
kebijakan pemerintah untuk memajukan pendidikan, selalu diikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan.
Tetapi berbagai kegiatan tersebut hanya menambah pengetahuan para guru dan kurang mampu
merubah cara pemikiran apalagi perilaku di sekolah. Penguasaan yang baik oleh dosen dan mahasiswa
akan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran sehingga hasilnya pun menjadi
optimal. Penggunaan ICT dalam system pembelajaran memungkinkan guru maupun siswa untuk
memodifikasi program dan siswa dapat meminta yang diinginkan konten yang disajikan dalam sistem.
Pelatihan manajer, guru, panduan dan kelompok pendidikan dalam kaitannya dengan konten,
keterampilan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi harus dilakukan secara efisien.
Penulis juga menyatakan bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya
terbatas pada kegiatan menyampaikan informasi namun juga dapat digunakan untuk menciptakan
interaksi belajar. Penggunaan media sosial online digunakan untuk interaksi, diskusi antar siswa, atau
siswa dengan guru. Penggunaan e-learning sebagai proses belajar dengan memanfaatkan komputer
dan internet juga harus dikembangkan pada guru dan siswa. Kurang meratanya jangkauan teknologi di
wilayah negara Indonesia dapat disiasati diantaranya dengan: (1) Duta daerah tertinggal. Program
untuk mengundang duta daerah tertinggal yang terdiri dari perwakilan guru, dosen, siswa maupun
mahasiswa dari daerah tersebut untuk mengikuti paket pelatihan pengenalan dan pemanfaatan ICT
untuk daerahnya. Dengan adanya duta daerah tertinggal tersebut diharapkan mampu menularkan
pengetahuan tentang ICT kepada masyarakat di daerahnya tentu hal ini dilakukan pada saat
Kenormalan Baru (New Normal) tetap dilaksanakan dengan mengikuti portap pencegahan covid 19.
(2) Mencari tahu daerah-daerah yang masih belum menerapkan ICT, dan diharapkan pemerintah
membuatkan simple link dalam setiap instansi pendidikan untuk akses informasi bagi masyarakan
daerah tersebut. (3) Optimalisasi potensi ICT daerah tertinggal dengan memberdayakan duta daerah
tertinggal untuk memberikan ilmunya kepada masyarakat dengan reward berupa fasilitas ICT (duta
daerah diberi fasilitas laptop atau garansi internet gratis). Diharapkan dapat menjadi solusi bagi
pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia dan kesenjangan pendidikan yang dirasakan oleh
masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pelosok (tertinggal). Sedangkan untuk mengatasi
kemampuan guru dalam menerapkan ICT maka dapat dilakukan dengan: (1) Mengirim guru untuk
mengikuti kegiatan pelatihan, penataran, seminar dan workshop mengenai ICT, (2) Mengadakan
kegiatan pelatihan dan sosialisasi bagi seluruh guru dengan mendatangkan narasumber, (3)
Mendorong guru untuk melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan sebagaimana ditentukan
pemerintah, (4) Melengkapi berbagai sarana dan media yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran,
(5) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi dan metode, meskipun tidak
semua sekolah mampu melaksanakan secara efektif, dan (6) Mengadakan studi banding ke sekolah
lain yang dipandang lebih maju.
Kesimpulan artikel ini sesuai dengan hasil penelitian dan analisisnya maka dapat disimpulkan
bahwa belum meratanya infrastruktur yang mendukung dalam penerapan teknologi dibidang
pendidikan dan ketidaksiapan sumber daya manusia untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam proses pembelajaran.

Sumber :
Google Scholar : (https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/ALIGNMENT/article/view/1291)
ANOTASI JURNAL 2

Judul : Sistem Informasi Penjualan Pakaian Wanita Berbasis Web (Ecommerce)


pada PT. Bunitop Indonesia

Penulis : Eka Puspita Sari, Eni Pudjiarti dan Helma Susanti

Tahun Terbit, hal : 2020: h. 1-13

Nama Jurnal : Jurnal Teknologi Informasi Mura

Vol. No. Th. : Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

Artikel ini merupakan penelitian dari penulis mengenai sistem informasi penjualan pakaian
wanita berbasis web (ecommerce) pada PT. Bunitop Indonesia, disini didapatkan hasil keseluruhan
dari artikel ini yaitu pemanfaatan teknologi yang tepat akan dapat meningkatkan kinerja PT. Bunitop.
PT. Bunitop merupakan sebuah perusahaan Nasional yang bergerak dalam bidang Retail Fashion
khususnya pakaian wanita yang berlokasi di kota Jakarta Utara. Saat ini sistem penjualan pada PT.
Bunitop masih dilakukan dengan secara manual. Sehingga sering menimbulkan terjadi nya kesalahan
dalam pengolahan data dan juga pencarian data. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di PT.
Bunitop diperlukan solusi terbaik yaitu dibuatnya suatu perancangan sistem informasi dengan
menggunakan teknologi yang berkembang. E-Commerce adalah salah satu teknologi yang dapat
diterapkan di dalam PT. Bunitop. Dalam artikel ini, metodologi yang digunakan adalah metode
pengembangan sistem dan metode pengumpulan data untuk menunjang kebutuhan perancangan
sistem yang akan dibangun.
hasil penelitian pada artikel ini keseluruhan menggunakan gambar-gambar, sehingga dalam
artikel ini langsung ditarik kesimpulan. Adapun kesimpulan yang ditulis oleh penulis berdasarkan
hasil dan pembahasan tersebut, yaitu : (1) Dengan adanya sistem informasi penjualan yang sudah
terkomputerisasi ini, pengolahan data penjualan dapat lebih efektif dan efisien. (2) Selain itu dapat
mempermudah karyawan dalam melakukan proses transaksi penjualan dan pengolahan data penjualan
sehingga mengurangi resiko kesalahan dalam pencatatan penjualan. (3) Mampu Meningkatkan
penjualan yang ada karena dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan laba penjualan
karena sistem informasi penjualan ini mampu menghemat biaya dalam proses penjualan.
Dalam artikel ini penulis juga memberikan beberapa saran, yakni (1) Pengembangan sistem
informasi penjualan dalam hal desain atau penambahan database sesuai kebutuhan pengolahan data
penjualan. 2) Sering memberikan pelatihan kepada para karyawan dalam penggunaan sistem
informasi penjualan agar sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan berfungsi secara maksimal.
Setelah itu perlu dilakukan backup data untuk menghindari terjadinya kehilangan data.
Sumber :
Google Scholar : (http://jurnal.univbinainsan.ac.id/index.php/jti/article/view/830/550)

Anda mungkin juga menyukai