Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN


“PENGELOLAAN KPHK TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA”

Oleh
KELOMPOK 8

Herliana Putri 1910611120003


Lina 1910611220041
M.Rizky Arisandi 1910611210017
Dety Yuliana Rosa 1810611220043
M.Rizal Akbar 1910611310021
Mahfuzah 1910611320009

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

hidayah-Nya dan atas berkat karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah

Konservasi Sumberdaya Hutan yang berjudul “Pengelolaan KPHK Taman Nasional

Bukit Baka Bukit Raya” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan mata kuliah Konservasi Sumberdaya Hutan. Ucapan terimakasih tak

lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini, baik itu teman-teman, dosen pengampu mata kuliah, dan semua pihak

yang tidak bisa disebut satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak dalam rangka penyempurnaan

untuk pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan

tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua.

Banjarbaru, Oktober 2021

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2

1.3 Tujuan................................................................................................2

1.4 Manfaat..............................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN...............................................................................3

2.1 lokasi dan luas Taman Nasional BBBR..............................................3

2.2 Manfaat Taman Nasional BBBR........................................................3

2.3 Upaya Pengelolaan Efektif Taman Nasional BBBR..........................4

BAB III.PENUTUP........................................................................................9

3.1 Kesimpulan........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan KPH adalah proses penguatan KPH mulai dari penetapan KPH

oleh Menteri Kehutanan sampai dengan terbangunnya kapasitas dan kapabilitas

KPH (Baplan2006c). Kinerja pembangunan KPH merupakan cerminan tingkat

capaian pembangunan KPH (Baplan 2006c). Terdapat 2 prinsip yang harus

dipenuhi oleh kinerja pembangunan KPH yaitu efektifitas pengelolaan dan efisiensi

organisasi KPH. Efektifitas pengelolaan sangat terkait dengan tujuan pembentukan

KPH (produksi, konservasi,lindung) dan proses pengelolaan KPH (tata hutan,

pemanfaatan, rehabilitasi, dan perlindungan dan konservasi).Sedangkan efisiensi

organisasi KPH sangat terkait dengan model kelembagaan yang dibangun serta

dukungan sumberdaya yang tersedia.

Penilaian kinerja dilakukan dalam rangka menilai tingkat kesiapan untuk

membangun wujud riil di tingkat tapak. Penilaian kinerja pembangunan KPH ini

digunakan untuk mengevaluasi tingkat capaian pembangunan KPH yang akan

digunakan untuk mengevaluasi tingkat capaian pembangunan KPH di tingkat wilayah

pengelolaan provinsi, kabupaten/kota, dan unit pengelolaan, serta sebagai dasar

untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk intervensi yang diperlukan (Baplan 2006c).

KPH yang dibangun merupakan kesatuan pengelolan hutan terkecil sesuai fungsi

pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien, lestari dan bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan

1
serta penyelenggaraan pengelolaan hutan (Anonim, 2007).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas. Maka penulis dapat merumuskan beberapa

masalah yang akan dibahas selanjutnya. Adapun rumusan masalah tersebut adalah :

1. Dimana Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya?

2. Apa manfaat Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya?

3. Bagaimana upaya pengelolaan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya ?

1.3 Tujuan

Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang

ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui lokasi dan luasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

2. Memahami manfaat dari Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

3. Memahami dan mengetahui upaya pengelolaan Taman Nasional Bukit Baka

Bukit Raya.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat makalah pengelolaan KPHK Taman Nasional Bukit Baka

Bukit Raya ini yaitu mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pengelolaan

KPHK dalam kawasan taman nasional sudah berjalan baik atau belum dan masalah

yang dihadapi dalam pengelolaan KPHK pada Taman Nasional Bukit Baka Bukit

Raya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Luas dan Lokasi Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) dengan luas kawasan

181.090 hektar ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

281/ Kpts-II/ 1992 tanggal 26 Februari 1992 merupakan penggabungan Cagar

Alam Bukit Baka dan Cagar Alam Bukit Raya. Secara administratif TNBBBR

terletak di Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi)

dan Provinsi Kalimantan Tengah (Kabupaten Katingan). Kawasan ini memiliki

peran vital terutama sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bagi dua

aliran sungai besar di Kalimantan, yaitu Sungai Melawi (Kalimantan Barat)

dan Sungai Katingan (Kalimantan Tengah).

2.2 Manfaat Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Keberadaan TN BBBR memberikan banyak peran serta manfaat bagi

kehidupan dan kelangsungan hidup manusia, di antaranya yaitu :

a. Perlindungan dan pengawetan keanekaragaman hayati tumbuhan dan satwa

beserta ekosistemnya.

b. Memelihara siklus air dan mencegah kondisi ekstrim (seperti banjir dan

kekeringan). Menjamin ketersediaan air untuk kebutuhan rumah tangga dan

pertanian bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan (wilayah Kabupaten

Sintang, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Katingan).

3
c. Melindungi tanah dari erosi dan longsor, sehingga dapat mencegah

terganggunya produktivitas lahan pertanian dan perikanan.

d. Menyerap emisi CO2 di alam bebas sehingga dapat mengurangi timbul-nya

pemanasan global. Mekanisme alami yang terjadi dalam rantai ekosistem

kawasan mampu menyerap karbon serta secara mikro dapat mendukung

stabilitas iklim wilayah sekitar.

e. Sumberdaya alam dan ekosistemnya dapat mendukung berkembangnya

kegiatan penelitian, pendidikan budidaya dan wisata alam.

2.3 Upaya Pengelolaan Efektif Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Salah satu upaya mewujudkan pengelolaan TNBBBR yang efektif

adalah melalui program Pengembangan Masyarakat Sadar Konservasi dengan

bentuk kegiatan berupa:

- Bina Cinta Alam,

- Penyuluhan KSDA,

- Pemberdayaan Masyarakat, serta

- Pemantapan Koordinasi dan Kerja Sama.

TNBBBR merupakan kawasan Taman Nasional yang meliputi wilayah Bukit

Baka di Kalimantan Barat dan Bukit Raya di Kalimantan Tengah. Dulunya

kedua kawasan ini adalah cagar alam. Namun sejak tahun 1992 berdasarkan SK

Menteri Kehutanan No. 281/Kpts-II/1992 menjadi Taman Nasional. Di Kalimantan

Barat, kawasan TNBBBR masuk wilayah Kabupaten Sintang dan Melawi,

4
sedangkan di Kalimantan Tengah, kawasan ini berada dalam wilayah administratif

Kabupaten Katingan. Terkait pengelolaan kolaboratif TNBBBR berdasarkan

peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut/2004, definisi

pengelolaan kolaboratif adalah pelaksanaan suatu kegiatan atau penanganan

suatu masalah dalam rangka membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan

Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam secara bersama dan

sinergis oleh para pihak atas dasar kesepahaman dan kesepakatan bersama

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perlu adanya koordinasi dan kolaborasi dalam upaya pengamanan

bersama yang dituangkan dalam bentuk renstra pengelolaan TNBBBR, yang

juga terkait pengembangan masyarakat di sekitar TNBBBR. Beberapa hal yang

menjadi kesepakatan untuk ditindak lanjuti yakni:

a. Pemerintah Kabupaten Katingan mendukung sepenuhnya kegiatan dan

keberadaan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

b. Pemerintah Kabupaten Katingan mengharapkan agar wilayah Taman Nasional

Bukit Baka Bukit Raya yang termasuk wilayah adminis-tratifKabupaten

Katingan untuk dijadikan Balai Taman Nasional tersendiri terpisah dari

Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

c. Adanya RENSTRA untuk pengembangan masyarakat sekitar Taman Nasional

Bukit Baka Bukit Rayad.Seluruh pengelolaaan SDA menerapkan pola kemitraan

dan mensejahterakan masyarakat di sekitar serta ramah lingkungan

e. Adanya program bersama yang dibahas secara intensif terhadap kegiatan

yang akan dilaksanakan pada Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

5
f. Melakukan perlindungan kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

dengan melibatkan stake-holderterkait.

g. Melakukan tindak lanjut secara kontinyu untuk sinkronisasi, sosialisasi dan

pembagian peran dalam pembinaan serta pengembangan masyarakat di

sektiar kawasan TNBBBR secara terpadu antar pihak baik pemerintah

Kabupaten Katingan, Balai TNBBBR, masyara-kat Desa Penyangga, LSM,

akade-misi, pers seperti kegiatan pening-katan ekonomi, pemberdayaan

masyarakat, penguatan kelemba-gaan adat dan penataan hukum adat dalam

menjaga kelestarian hutan.

h. Mempercepat penyelesaian zonasi TNBBBR secara definitifif.

i. Membentuk forum kolaborasi dan membangun mekanisme komunikasi antar

para pihak untuk men-jembatani informasi-informasi ter-kait pengelolaan

TNBBBR

j. Inventarisasi, identifikasi dan im-plementasi kegiatan-kegiatan pem-bangunan

masyarakat desa pe-nyangga TNBBBR dalam rangka mengelola TNBBBR

secara ber-sama-samak.

k. Penambahan personil POLHUT untuk pengamanan serta Penyuluh

Kehutanan.Kawasan Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang

mem-punyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan

untuk keperluan penelitian, ilmu penge-tahuan, pendidikan, menunjang budi-

daya, pariwisata danrekreasi (UU No 41/1999).

Kawasan tersebut memiliki fungsi utama untuk perlindungan sis-tem

6
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta

pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan eko-sistemnya (UU No

5/1990). Namun pengelolaan Taman Nasional sampai saat ini masih

menitikberatkan pada perlindungan dan pengawetan, sedangkan dari segi

pemanfaatan masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan

oleh adanya suatu pandangan bahwa konservasi hanya menyangkut perlindungan

dan peng-awetan saja, sehingga berbagai kegiat-an masyarakat yang dianggap

akan merusak atau merubah bentang alam dari hutan tidak boleh dilakukan,

sehingga seringkali memicu konflik.

Salah satu Taman Nasional penting di kawasan Heart of Borneo yaitu

Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, yang berada di kawasan Kalimantan

Barat dan Kalimantan Tengah, telah menyelesaikan beberapa tahapan penting dalam

penyusunan dokumen perencanaan kerja jangka panjang. Salah satu permasalahan

yang menjadi tugas penting pengelolaan kawasan Taman Nasional ini ke depan

adalah tata batas kawasan. Saat ini situasinya adalah belum temu gelang, beberapa

titik di atas peta maupun di lapangan masih belum sinkron, terutama dengan areal

hutan produksi dan tanah adat masyarakat, baik di sisi Kalimantan Barat maupun

Kalimantan Tengah.

Kawasan Taman Nasional ini berbatasan langsung dengan beberapa areal

konsesi HPH dan beberapa perkampungan yang masyarakatnya masih melakukan

aktivitas perladangan pola berpindah, pengumpulan hasil hutan dan berburu.

Beberapa bukit merupakan hulu sungai yang berupa anak sungai, ada pula yang

berupa air terjun. Keragaman lokasi tersebut mengharuskan pihak pengelola

7
untuk membagi habis kawasan ke dalam tata ruang atau zona-zona yang

sesuai dengan perun-tukannya.Pembiayaan pengelolaan kawasan dan kegiatan

konservasi Taman Nasio-nal Bukit Baka Bukit Raya tidak mung-kin dicukupi hanya

dari keuangan ne-gara.Pengelola Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya perlu

menyusun strategi pendanaan berkelanjutan. Beberapa kemungkinan pendanaan

yang terindentifikasi adalah:

a. Pendanaan dari pemerintah provinsi dan kabupaten, melalui meka-nisme

pengumpulan dan pemba-gian hasil pajak dan non-pajak serta melalui

mekanisme pendana-an yang dikembangkan oleh daerah.

b. Dana mitra konservasi bersama LSM lingkungan yang bekerja di kawasan

Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

c. Pembayaran Jasa Lingkungan ber-dasarkan potensi kekayaan alam misalnya

daya serap karbon, kein-dahan alam dan lansekap, per-lindungan DAS dan

tata air, serta kekayaan keragaman hayati.Daya serap karbon dapat

diwujudkan dengan mekanisme pembayaran rehabilitasi dan restorasi ekosistem

di areal yang perlu direhabilitasi seperti bekas areal HPH, lahan bekas

kebakaran dan kerusakan hutan lainnya. Skema perdagangan karbon juga bisa

direalisasikan melalui pengembangan program pengelolaan hutan berbasis

masya-rakat.

d. Produk-produk yang dihasilkan dari budidaya masyarakat lokal jugadapat

dikemas dan diberi label konservasi untuk diperdagangkan di pasar hijau.

Dari berbagai kemungkinan di atas, pengelola Taman Nasional Bukit Baka

8
Bukit Raya perlu membangun peren-canaan program bersama dengan pihak lain di

luar Taman Nasional, pihak lain tersebut berupa program-program di pemerintah

daerah (Pemda) melalui Musyawarah Perencanaan Pembangu-nan

(Musrenbang)baik di tingkat desa maupun di kabupaten, ataupun penyu-sunan

program bersama LSM maupun pihak swasta yang tertarik dan ber-minat

dengan isu ataupun obyek tertentu. Penyusunan program ini akan berjalan

dengan sharingpendanaan atau sumber daya masing-masing pihak

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.) Secara administratif TNBBBR terletak di Provinsi Kalimantan Barat

(Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi) dan Provinsi Kalimantan

Tengah (Kabupaten Katingan). Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

(TNBBBR) dengan luas kawasan 181.090 hektar ditunjuk berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 281/ Kpts-II/ 1992.

2.) Manfaat Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya yaitu sebagai perlindungan dan

pengawetan keanekaragaman hayati , memelihara siklus air dan

mencegah kondisi ekstrim, melindungi tanah dari erosi dan longsor,

menyerap emisi CO2, Sumberdaya alam dan ekosistemnya dapat

mendukung berkembangnya kegiatan penelitian, pendidikan budidaya dan

wisata alam.

3.) Upaya mewujudkan pengelolaan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

9
yang efektif adalah melalui program bina cinta alam, penyuluhan KSDA,

pemberdayaan masyarakat, serta pemantapan koordinasi dan kerja sama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Budhianti, M. I. (2019). Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup terkait

pemanfaatan ruang untuk taman nasional. SUPREMASI HUKUM, 15(1), 40-62.

Karsudi, K., Soekmadi, R., & Kartodihardjo, H. (2010). Model Pengembangan

Kelembagaan Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan di Provinsi

Papua. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 16(2), 92-100.

11

Anda mungkin juga menyukai