Sintesis Asetamida
Dosen Penguji :
Disusun Oleh :
Kimia Ekstensi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan percobaan
Pembuatan amida alifatik dengan dehidrasi garam amonium asetat.
2. Dasar Teori
Aset amida merupakan senyawa yang kristalnya berbentuk jarum dan tidak
berwarna m.p.; b.p. 223oC serta tidak berbau, sangat larut dalam air dan etanol.
Reaksi pembuatannya ada beberapa cara :
1. Oleh pemanasan amonium asetat dengan adanya asam asetat glasial.
CH3 – CO – O-.NH4+ → CH3 – CO – NH2 + H2O
2. Hidrolisa partial dari asetanitrit dengan NaOH – H2O
NaOH
CH3 – CH = NH + H2O CH3 – CO – NH2
3. Dengan mencampurkan etil asetat dan NH3 pekat, selama beberapa hari pada
temperatur kamar, kemudian reaksi didestilasi.
CH3 – CO – OC2H5 + NH3 → CH3 – CO.NH2 + C2H5OH
BAB II
ALAT DAN BAHAN
Cara kerja
Ambil 30,8 gram ammonium asetat (CH3COONH4) dan 32 ml asam asetat glasial.
Masukkan ke dalam labu alas bulat 250 ml. Beri beberapa keeping batu didih. Campuran di
destilasi dengan menggunakan kolom fraksi pendek. Gunakan penangas minyak parafin.
Sesudah sekitar 1 jam temperatur dinaikkan sedikit. Air yang terbentuk dan sebagian
asam asetat akan terdestilasi dengan lambat dan dengan kecepatan yang konstan pada 110 –
112oC. Selama 2,5 jam, akan terkumpul destilat sebanyak 35 ml. Pada akhir destilat temperatur
akan naik menjadi 115oC, kemudian dengan cepat turun menjadi dibawah 100oC. Ini
menunjukkan bahwa semua asam asetat telah habis. Residu di dalam labu akan mengkristal
bila didinginkan. Kristal ini adalah asetamida kotor. Lakukan destilat terhadap asetamida kotor
dengan menggunakan pendingin udara. Asetamida murni akan keluar pada temperatur 195 –
230oC. Titik didihnya 81oC.
Untuk menghilangkan bau karena masih ada sedikit kotoran, kerjakan reaksi
rekristalisasi dengan menggunakan pelarut campuran 10% etil alkohol eter. Hasilnya berupa
kristal yang bagus dengan titik lebur 81oC, dan simpan (jangan dibuang).
BAB IV
DATA PENGAMATAN
Perlakuan Pengamatan
Urea based fertilizer dikeringkan Urea based fertilizer tanpa air
(CH4N2O.xH2O)
Urea + asam asetat pekat Terbentuk larutan endapan putih dan larutan
tak berwarna
Refluks dengan suhu 200 Terbentuk larutan berwarna kuning jernih
Setelah proses refluk selesai dan didinginkan Terbentuk endapan dan larutan kuning
Proses destilasi 200 Larutan berwarna kekuningan
Destilat Larutan tak berwarna (lart. Acetamide). Bila
didinginkan terbentuk endapan putih
acetamide.
Penimbangan Didapat bobot asetamida sebesar 261 gram.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah diamati yaitu pembuatan atau sintesis asetamida, dilakukan
pembuatan asetamida dengan mereaksikan urea based fertilizer yang sudah dikeringkan dengan
asam asetat pekat. Kemudian larutan di refluks dengan suhu 200ºC yang menghasilkan larutan
berwarna kuning, setelah refluks dilakukan kemudian larutan didinginkan dan terbentuklah
endapan pada larutan berwarna kuning. Tahap selanjutnya yaitu proses destilasi dengan suhu
200ºC. Pada proses ini larutan berwarna kekuningan, kemudian hasil destilasinya yaitu larutan
tidak berwarna (larutan asetamida) bila didinginkan terjadi endapan putih, si endapan putih ini
kemudian diambil atau dipisahkan dengan larutannya dan kemudian ditimbang, didapat bobot
hasil penimbangan asetamida yaitu 261 gram.
Pada percobaan ini dilakukan proses refluks, proses refluks memiliki dua fungsi, yaitu
untuk mempercepat reaksi karena adanya proses pemanasan. Pemanasan akan meningkatkan
suhu dalam sistem sehingga tumbukan antar molekul akan lebih banyak dan cepat sehingga
akan mempercepat reaksi atau mengontrol reaksi secara kinetik. Fungsi kedua adalah untuk
menyempurnakan reaksi melalui proses pencampuran senyawa-senyawa yang dilakukan
dengan pemanasan dalam suatu labu alas bulat. Tabung refluks dilengkapi dengan pendingin.
Pendinginan tersebut menyebabkan uap yang terbentuk akan mengembun kembali dan
mengalir ke labu alas bulat tanpa mengurangi konsentrasi atau Volume larutan yang
menghilang akibat pemanasan.
KESIMPULAN