Anda di halaman 1dari 16

Tujuan foto rontgen

Tujuan dan fungsi foto rontgen=pemeriksaan penunjang Tujuan n fungsi:


untuk mendapatkan gambaran dan mengetahui kelainana n a t o m i s t u b u h , d p t
m e m p e r t a n g g u n g j a w a b k a n d l m m e m b e r i k a n perawatan
selanjutnyamembantu menegakkan diagnosa, juga dapat menimbulkan bahaya
bagip e k e r j a r a d i a s i d a n m a s y a r a k a t u m u m y a n g b e r a d a d i s e k i t a r
s u m b e r radiasi tersebut. Besarnya bahaya radiasi ini ditentukan oleh
besarnyaradiasi, jarak dari sumber radiasi, dan ada tidaknya pelindung radias

Jenis jenis film rontgen

JENIS-JENIS FILM RONTGEN

JENIS-JENIS FILM RONTGEN

1. DI LIHAT DARI LAPISAN EMULSI

A. Double emulsi (emulsi ganda)

Yaitu film roentgen yang memiliki dua lapisan emulsi yang

sama tebalnya di kedua permukaan dasar film. Film ini dapat

digunakan secara bolak balik.

Keuntungan :

- sensitifitas lebih tinggi shg nilai

eksposi lebih rendah – shg dosis juga

dapat ditekan.

- waktu eksposi lebih singkat.


Pergerakan pasien bisa

diminimalisasi.

- Kontras radiograf semakin baik

- Dapat mengurangi kerusakan film

pada bentuk film lengkung.

Kerugian :

- larutan pembangkit cepat lemah

- harga lebih mahal

- efek paralak bila radiograf tidak dilihat secara tegak lurus.

Contoh : utk pemeriksaan radiografi secara umum (kepala,

abdomen dll).

B. Single emulsion (emulsi tunggal)

Film yang mempunyai lepisan emulsi hanya pada satu

permukaan.

Perak lebih sedikit karena hanya satu emulsi dan cairan

pembangkit awet.
Hanya utk pemotretan tertentu, tidak bisa digunakan bolak-

balik

Contoh : film MCS, film mammografi,

Film gigi dll.

2. DITINJAU DARI PENGGUNAAN SCREEN

A. SCREEN FILM

- Dalam pemakaiannya selalu digunakan screen

Eksposi rendah, dengan gambar yg baik.

- Dalam penggunaanya selalu menggunakan kaset ( agar terlindung dari

cahaya)

- Radiasi thd penderita dapat ditekan sekecil mungkin

- Akan tetapi resolusi lebih rendah karena kristal peraknya lebih kasar dari

single emulsi

- Dapat timbul bayangan kurang tajam bila kontak screen-film kurang

sempurna.

B. NON-SCREEN FILM

Film yang dalam penggunaanya tanpa


menggunakan screen. Ciri-cirinya adalah :

- digunakan tanpa screen. Dosis radiasi lebih tinggi (5-25 kali lebih tinggi).

- Emulsinya lebih tebal (2-3 x)

- Detail yg dihasilkan lebih tinggi. Karena butir-butir peraknya lebih halus.

- Gambaran yg dihasilkan 100% dari sinar X

3. DARI SEGI KECEPATAN FILM

a. High Speed : film dengan kecepatan tinggi

adalah jenis film yang memiliki kristal perak

halide yang relative kasar, sehingga film ini

menghasilkan kontras yg relative

rendah/kurang baik, tetapi memerlukan jumlah

penyinaran yg relative kecil.

b. Medium Speed/Paar speed/jenis universal:

Butiran sedang, ekpose sedang, kontras

sedang.

c. Low speed: kristal perak halus/kecil, kontras


tinggi, resolusi baik, dan kecepatan rendah.

Hubungan speed dan kontras berbanding terbalik.

RADIOLOGI SCIENCES

• Home
• Daftar isi
• E-book
• Contact Me
• RSS
• Twitter
• Facebook

FILM RONTGEN

Icky x-ray di 00:00

Film rontgen adalah film yang digunakan sebagai tempat terciptanya gambar
radiograf dalam ilmu radiologi.

Adapun jenis-jenis film sinar x terbagi atas:

1. Jenis film menurut lapisannya.

2. Jenis film menurut sensitivitasnya.

3. Jenis film menurut butir emulsi.

A. Jenis Film Menurut Lapisannya


Film sinar x tersusun atas:

• Base (dasar film)

• Subratum (perekat film)

• Emulsi

• Supercoat (pelindung film)

Adapun Jenis film sinar x menurut lapisannya dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Single Side

Single side adalah film sinar x dengan satu lapisan emulsi dimana lapisan perekat dan
lapisan emulsi dioleskan hanya pada satu sisi dasar film (base) saja.

Karena emulsi hanya pada satu sisi dari dasar film (base) setelah film diproses dan
kering terlihat film menjadi melengkung ke arah emulsi dan hal ini sangat
mengganggu. Untuk mencegah hal ini baik film yang flat atau datar dan rol
diperlukan bahan lain “gelatin” yang direkatkan pada sisi lain dasar yang sifatnya
mengkerutan film ke arah berlawanan bahan tersebut dikenal dengan non curl
backing.
Contoh dari film single side adalah mamography film. Pada awal dilakukannya
pemeriksaan mammografi yaitu menggunakan film dengan kaset non screen. Dengan
menggunakan kaset non screen pada pemeriksaan mammografi, radiasi sinar-X yang
setelah menembus obyek langsung menembus pada film tanpa melewati intensifying
screen terlebih dahulu. Untuk mendapatkan gambaran dari mammae yang optimal
dibutuhkan dosis radiasi yang tinggi. Namun kualitas gambar dari gambaran mamae
yang dihasilkan rendah. Pada tahun 1970 diperkenalkan oleh perusahaan Du Pont
dan Kodak yaitu penggunaan kombinasi film dan screen pada pemeriksaan
mammografi. Film yang digunakan untuk pemeriksaan mammografi adalah film yang
single emulsi dan kaset yang digunakan adalah kaset dengan single screen.
Penggunaan jenis film tertentu memiliki tujuan untuk kualitas gambaran yang di
harapkan agar dapat memberikan informasi mengenai keadaan suatu objek yang
diperiksa, sehingga membantu proses tindakan medis selanjutnya berdasarkan klinis
pemeriksaan. Mammografi merupakan pemeriksaan radiografi yang di lakukan secara
khusus untuk mendeteksi keadaan patologi dari organ payudara. Penggunaan film
pada mammografi berperan sebagai pencetak bayangan dengan adanya perpindahan
informasi dari sumber sinar – x hingga hasil berupa gambaran sampai ke radiolog.

2. Double Side

Double side adalah film sinar x dengan dua lapisan emulsi, dimana lapisan perekat
dan lapisan emulsi dioleskan pada kedua sisi dari dasar film (base).

Beberapa keuntungan film Double Side :

1. Meningkatkan kepekaan
Karena emulsi pada kedua permukaan dasar film →gambar terjadi bersamaan pada
dua lapis emulsi dan bila dilihat dengan viewer kedua gambar bertumpuk menjadi
satu → sehingga penghitaman oleh atom perak juga menjadi dua kali.

Meningkatnya kepekaan dapat mengurangiu waktu eksposi & mengurangi


kemungkinan pengaburan karena faktor bergeraknya pasien, sehingga dapat
mengurangi dosis radiasinya juga.

2. Peningkatan nilai kontras

Kontras adalah perbedaan derajat hitam terhadap putih (gelap terhadap


terang). Dengan dua emulsi nilai kontras juga menjadi dua kali dibanding dengan
satu lapis emulsi.

B. Jenis Film Menurut Sensifitasnya

Salah satu perkembangan teknik radiografi yang sangat revolusioner dan dapat
mengurangi dosis radiasi pada pasien adalah ditemukan intesifying screen yang
tergantung dari jenis screen dan jenis film yang dipakai, dapat mengurangi dosis
radiasi sebesar faktor 15 – 500, dimana jenis intensifying rare earth screen
(gadolinium dan lanthanum) menunjukkan effisiensi dosis 3 sampai 5 kali lebih baik
dibanding dengan calcium tungstate screen.

Adapun jenis film menurut sensifitasnya

1. Green Sensitive

Green sensitive adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya hijau. Green
sensitive ini mempunyai kualitas yang bagus sehingga harganya pun relatif mahal.
Dampak lain dari penggunaan green screen adalah pengurangan pemakaian faktor
exposi, sehingga selain rendahnya dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan
beban terhadap X-ray tube menurun sehingga automatis akan memperpanjang masa
hidup / usia dari X-ray tube.
green sensitive

2. Blue sensitive

Blue sensitive adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya biru. Blue
sensitive ini mempunyai kualitas yang kurang bagus sehingga harganya pun relatif
lebih murah. Dampak lain dari penggunaan blue sensitive adalah bertambahnya
pemakaian faktor exposi, sehingga selain tingginya dosis yang diterima pasien, juga
menyebabkan beban terhadap X-ray tube meningkat sehingga automatis akan
memperpendek masa hidup / usia dari X-ray tube.

blue
sensitive

Perbedaan film menurut sensitivenya dapa di lihat pada tabel di bawah ini :

C. Jenis Film Menurut butir emulsi


Emulsi merupakan bahan film sinar-x yang rentan terhadap cahaya, yang bila terkena
cahaya / x-ray akan berubah dan membentuk warna hitam.

Emulsi setiap bahan untuk fotografi mempunyai sifat tertentu:

1. Kecepatan

Perbandingan kecepatan dari suatu bahan terhadap bahan lain untuk mutu gambar
yang sama dipengaruhi oleh:

• Ukuran Perak Halogen (Grain)

• Tahapan proses pembuatan emulsi

• Sifat radiasi yang digunakan

• Masa pembangkitan

Suatu emulsi dikatakan cepat jika emulsi tersebut membutuhkan sedikit cahaya
dibandingkan dengan emulsi yang banyak membutuhkan cahaya untuk
menghitamkannya.

2. Kontras

Kontras adalah perbedaan derajat hitam terhadap putih (gelap terhadap terang) yang
dipengaruhi oleh:

• Penempatan, kerentanan perak halogen

• Masa pembangkitan

Adapun jenis film sinar x menurut butir emulsi dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Butir emulsi ukuran besar

Pada butir emulsi ukuran besar bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain) pada
emulsi berukuran besar.
Dengan ukuran butir perak halida yang besar, maka jarak antara butir perak halida
yang satu dengan yang lain lebih renggang. Hal ini mengakibatkan emulsi
mendapatkan sedikit cahaya karena cahaya lebih banyak yang diteruskan. Emulsi
jenis ini mempunyai sifat nilai kontras yang rendah tapi kecepatannya cepat karena
emulsi mendapatkan sedikit cahaya.

besar

2. Butir emulsi ukuran sedang

Pada butir emulsi ukuran sedang bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain) pada
emulsi berukuran sedang.

sedang

Dengan ukuran butir yang sedang ini maka sinar-x / cahaya yang menembus emulsi
akan lebih sedikit karena banyak dihalangi butiran perak halida yang jaraknya tidak
terlalu renggang. Emulsi jenis ini mempunyai sifat nilai kontras yang cukup tinggi tapi
kecepatannya lebih lambat karena emulsi mendapatkan cukup banyak cahaya.

3. Butir emulsi ukuran kecil

Pada butir emulsi ukuran kecil bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain) pada
emulsi berukuran kecil.

kecil
Dengan ukuran butir yang kecil mengakibatkan jarak / celah antara butir perak halida
agak rapat. Sinar x / cahaya akan lebih banyak mengenai butiran perak halida dan
sedikit sinar yang diteruskan. Emulsi jenis ini mempunyai sifat nilai kontras yang
tinggi tapi kecepatannya lambat karena emulsi mendapatkan banyak cahaya.

Posisi ideal film

Posisi ideal film dan arah sinar-x terhadap gigi adalah :


1. gigi yang diperikasa dan film harus berkontak, apabila tidak
m u n g k i n , diusahakn dapat sedekat mungin.2. letak gigi dan film harus sejajar.3 .
untuk gigi insisivus dan kaninus film diletakkan vertikal,
s e d a n g k a n premolar dan molar film diletakkan horisontal.4. arah tabung sinar-x diatur
sedemikian sehingga berkas sinar-x jatuh tegak lurus baik terhadap gigi dan film dalam
bidang vertikal dan horisontal.5. posisi film, gigi dan sinar-x dapat diulang dalam kondisi yang
hal hal yang perlu diperhatikan dalam rontgen
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM RONTGEN

Hal-hal yang penting diperhatikan pada pemotretan periapikal :


1. pasien harus melepas alat-alat didaerah yang akan diperiksa. Misalnya
alatorthodonsi, gigi tiruan lepas atau kaca mata.2. posisi kepala penderita
diatur sedemikian rupa:
•Rahang atas:”garis hidung-telinga” sejajar lantai, dengan
demikianpada waktu pasien membuka mulut, bidang oklusi mrahang atas
sejajar lantai.
•b a w a h : ” g a r i s u j u n g b i b i r - t e l i n g a ” s e j a j a r l a n t a i ,
dengandemikan pada waktu pasien membuka mulut, bidang
o k l u s i s e j a j a r lantai.3. pemotretan gigi regio anterior atas biasanya
ditahan dengan ibu jari, regioa n t e r i o r b a w a h , p o s t e r i o r k i r i a t a s
d a n b a wa h d i t a h a n d e n g a n t e l u n j u k kanan, regio posterior kanan atas
dan bawah ditahan dengan telunjuj kiri.4 . p e r i n t a h k a n p a d a p a s i e n
u n t u k m e n a h a n f i l m t a n p a m e n e k a n d a n t i d a k bergerak selama
pemotretan.4

===============================================
======================Syarat foto rontgen dianggap baik

Syarat Foto Rontgen itu dianggap punya kualitas baik


15 09 2009

Banjarmasin-Jiib.wordpress.com.
1. Simetris. Gimana cara a foto ini sudah simetris atau belum. Ya dengan
membandingkan kanan kiri serta mengukur jantung dengan Cardiothoraxic
indeks. Selain itu juga denga melihat Patoka dari midsternal ke kanan dan kiri
dari klavikula. Diukur sama panjang atau tidak dengan toleransi 1 mm.
2. Identitas. Ya tentulah identitas. Tak kenal maka tak saying jar urang tuha tuh.
Ha….kalo tidak punya identitas ya dokternya akan bingung nih foro punya
siapa dan ditujukan untuk siapa. Pasiennya pun akan bingung mencari hasil
foto nya. Komponen identitas paling penting adalah nama, tanggal, kanan kiri,
no foto.
3. Insipirasi maksimal. Mengapa harus inspirasi maksimal. Kenapa ngga disuruh
nafas seperti biasa. Disuruh inspirasi maksimal supayaudara bias masuk
maksimal sampai alveoli sehingga paru dapat berkembang sempurna.
Akibatnya corakan paru dan vaskuler tidak saling tumpang tindih dan terlihat
dengan jelas, diafragma terlihat dengan sinusnya dan jantung bias dinilai
dengan benar.
4. Gambarnya tidak berbayang atau giyang. Kalo foto yang tercetak kabur, maka
akan bias menimbulkan gambaran seperti infiltrate sehingga tentunya akan
merugikan pasien yang seharusnya normal malahan dianggap sakit.
5. Tidak ada artefak. Berupa kalung, rambut, anting, kancing, uang dan
sebagainya karena bias menutupi lapangan pandang foto. Contoh rambut itu
mengandung epitel-epitel sehingga bias menimbulkan salah persepsi sebab
terlihat seperti infiltrate.
6. Kualitas foto harus pas yang terlihat dari tolak ukur kV sebagai tolak ukur
kekuatan paparan dan mAs sebagai tolak ukur lamanya paparan yang
diberikan.

Teknik rontgen intra oral dan ekstra oral


eknik foto rontgen intra oral

Teknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar
secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Untuk
mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari 32 gigi
diperlukan kurang lebih 14 sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan radiografi
intraoral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal.
(Brocklebank.
1997)

- Periapikal
Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi
dan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk
memperoleh foto periapikal yaitu teknik paralel dan bisektris, yang sering
digunakan di RSGM adalah teknik bisektris.
- Interproksimal

Teknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang
bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat
permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik
pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi
film
di dalam mulut.

- Oklusal

Teknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas
maupun rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film
oklusal.
Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau
menggigit bagian dari film tersebut.

 Teknik foto rontgen extra oral

Foto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas pada
rahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Foto
Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto
Rontgen panoramik, sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalah
foto lateral, foto antero posterior, foto postero anterior, foto cephalometri,
proyeksi-Waters, proyeksi reverse-Towne, proyeksi Submentovertex.( Haring.
2000)
a. Panoramik

Foto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan


gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan
maksila
beserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi
geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.

b. Lateral foto

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang
muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.
c. Cephalometri

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat
trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat
digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan
palatum keras.
d. PA, AP

PA
Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma,
atau
kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Rontgen ini juga
dapat memberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan
ethmoidalis,
fossanasalis, dan orbita.

AP
Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan
maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta
tulang
hidung.

e. Proyeksi Waters

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus


ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga
nasal.

f. Proyeksi reverse

Foto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami


perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero
lateral pada maksila.

g. Proyeksi submento vertex


Foto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus,
sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus
zigomatikus.
Fungsi rontgen
RONTGEN
Definisi : suatu alat yg digunakan untuk memfoto bagian jaringan yang tidak
terlihat oleh mata. Foto yg menggunakan sinar pegion, gelombang suara, dan
gelombang magnet untuk diagnosik atau terapi.
Fungsi :
 Untuk membantu, menegakkan suatu diagnose penyakit
 Untuk melihat anggota bagian dalam
 Untuk memperkirakan waktu erupsi gigi
 Digunakan sebagai dokumentasi RM
 Untuk membantu mengetahui lokasi terjadinya kerusakan jaringan.
1. Untuk mendeteksi lesi, dll.
2. Untuk membuktikan suatu diagnosa penyakit.
3. Untuk melihat lokasi lesi/benda asing yang terdapat pada rongga mulut.
4. Untuk menyediakan informasi yang menunjang prosedur perawatan.
5. Untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi.
6. Untuk melihat adanya karies, penyakit periodontal dan trauma.
7. Sebagai dokumentasi data re

Anda mungkin juga menyukai