Anda di halaman 1dari 7

OPENING

lets we open our meeting today by saying basmallah together


Semoga hal yang kita dapatkan hari ini bermanfaat
Okey sebelumnya, kami disini dari program setudy D3 radiologi universitas Aisiyah
Yogyakarta, izin untuk sharing kepada kalian, sebagai bentuk penyuluhan kesehatan
masyarakat pada kesempatan kali ini, kita pengen sharing ke kalian mengenai hal
yang masih sering dianggap tabu padahal cukup penting, yakni mengenai Thoxic
Relationship and young generation, nah jadi sebelumnya temen-temen semua. Akhir-
akhir ini kita sering sekali ya mendengar isue kesehatan mental, pasti nggk asing nih,
self healing, self reward, stress, bipolar, skizofrenia, atau depresi, bahkan masih
banyak sekali istilah dalam dunia kesehatan mental, bahkan dikarenakan hal ini
banyak sekali nih pakar psikologi yang akhirnya buka suara dan memberikan
beberapa suara mengenai ciri-cirinya nih. Nah sering juga disini banyak orang yang
akhirnya jadi selfgdiagnose atau mendiagnosa pribadi tanpa bantuan ahli, nah mari
disini kita bahas bersama mengenai isue ini melalui sebuah topic hype remaja, yakni
thoxic relathionsip, yang juga penting bagi pegangan remaja.
How The Love Comes (zahro)
kita sudah saksikan in the opening, siswa SMA cantik, perenang hebat, pemenang
medali perunggu, yang bertemu denga murid baru, yg baru dia dengar dari teman-
temannya. Nah disini ada sebuah teori menarik mengenai how love comes nih. saya
mengadopsi teori itu dengan nama lain -Arousal (ketergodaan), Attraction
(ketertarikan), Attachment cikelekatan)- dan menetapkan perasaan yang paling intens
hanya ada di tahap terakhir. Tahap pertama disebut MAU, tahap kedua disebut
SUKA, tahap terakhir barulah disebut CINTA.
Pada tahap pertama ini, kita dikenalkan dengan istilah ketergodaan. Ketergodaan
sendiri merupakan hal yang akan timbul akibat melihat sesuatu yang dianggapnya
mampu mengambil alih perhatiannya atau membuat kita Mau untuk
memperhatikannya, entah dari penampilan, suara, cara berbicara, bahasa tubuh, usia,
atau kesamaan sifat dan latar belakang.
Kemudian, pada tahapan kedua, kita akan diperkenalkan dengan ketertarikan,
ketertarikan ini akan muncul akibat ketergodaan, ketertarikan akan cenderung
membawa kita pada tahap ingin mengenal lebih jauh atau berada didekatnya , atau
fase ini bisa kita sebut suka\. Tahap jatuh cinta ini ditandai dengan munculnya euforia
atau perasaan sangat gembira dan antusias berlebihan. Tubuh akan memicu produksi
hormon dopamin, adrenalin, dan norepinefrin.
Kemudian pada istilah terakhir yakni keterikatan, atau inilah yang disebut cinta, rasa
ingin memiliki.
Kita ambil contoh dari mata ,Beberapa studi menunjukkan pada saat kita melihat
wajah seseorang yang kita cintai,sejumlah area di otak akan teraktivasi. Implus dari
mata ini akan dibawa ke otak. Area yang terdapat di korteks serebrum atau lapisan
tipis dan subkortikal merupakan salah satu bagian otak yang mengatur perilaku.
Implus tersebut kemudian akan diterima oleh reseptor yang bernama reseptor opiod
dan akan aktif. Reaksi otak ini serupa dengan reaksi yang muncul ketika tubuh
menerima obat pereda nyeri yaitu morfin. Bagian opioid bertanggung jawab untuk
mengendalikan perasaan suka atau tidak suka akan suatu hal.
Kemudian akan muncul rasa euforia atau perasaan sangat gembira dan antusias
berlebihan. Tubuh akan memicu produksi hormon dopamin yang memiliki fungsi
menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh sehingga akan memunculkan perasaan
positif, mempengaruhi perilaku, mempengaruhi untuk memusatkan perhtian, bahkan
meningkatkan kerja jantung dan aliran darh sehingga kita bisa merasakan deg-degan,
adrenalin , dan norepinefrin.
Akan tetapi, perasaan bahagia yang muncul juga diikuti dengan ketegangan. Ini
karena hormon adrenalin adalah salah satu hormon yang diproduksi ketika Anda
sedang stres. Maka tak heran jika di saat Anda dan si dia sedang kencan pertama,
Anda jadi merasa tegang dan gugup setengah mati. Beberapa orang menunjukkan
reaksi tubuh yang berbeda-beda terhadap ketegangan ini. Ada orang yang jadi
berkeringat, gelisah, mual, sakit perut, bahkan gatal-gatal.
Hormon norepinefrin yang merupakan stimulan juga akan membuat Anda sulit tidur.
Selain itu, saat bersama dengan orang yang Anda sukai, Anda tiba-tiba jadi lebih
perhatian soal segala hal tentangnya. Mulai dari caranya tersenyum, tawanya, atau
ekspresi wajahnya. Ini karena hormon tersebut membuat Anda jadi lebih waspada,
sama seperti efek yang dialami setelah Anda mengonsumsi minuman berkafein.
Selanjtnya peredaran darah menuju bagian otak yang disebut nukleus akumben
meningkat jadi lebih deras.Nukleus akumben adalah bagian otak yang mengendalikan
kenikmatan dan penghargaan (reward). Maka, ketika Anda sedang bersama orang
yang Anda sukai atau memikirkan soal dirinya, otak akan membacanya sebagai
bentuk kenikmatan dan reward bagi diri Anda. Hal ini mirip dengan reaksi otak
terhadap candu. Karena otak sudah menerima informasi seputar kekasih Anda sebagai
hal yang memuaskan, otak akan terus memerintahkan Anda untuk memenuhi
kebutuhan Anda akan dirinya. Inilah yang membuat Anda selalu mendambakan
sosoknya dan tak pernah bosan dengan dirinya di awal masa jatuh cinta. Hidup Anda
pun jadi berputar di sekitar kekasih. Apa pun yang Anda lakukan atau pikirkan,
sosoknya pasti muncul dalam benak Anda. Anda juga jadi rela melakukan apa saja
demi menyenangkan dirinya, bahkan hal-hal yang konyol atau sulit sekalipun.
4. Cinta itu buta
Jatuh cinta membuat kadar zat-zat tertentu dalam otak seperti serotonin berkurang,
terutama pada laki-laki. Pasalnya, kadar serotonin yang rendah menjadi alasan
mengapa Anda jadi merasa begitu terobsesi pada pasangan.
Perasaan ini juga menyebabkan Anda untuk mengabaikan sifat-sifat negatif pasangan
dan hanya mau melihat sifat-sifat positifnya saja. Inilah mengapa banyak orang bilang
bahwa cinta itu buta. Dalam beberapa kasus, kadar serotonin rendah yang dibarengi
dengan naiknya hormon adrenalin dan norepinefrin mampu meningkatkan gairah
seksual. Pada tahapan inilah hal yang telah di Larang Allah SWT dalam Firmannya
dapat kita ambil sebagai contoh, bahwa, mungkin setiap malam kalian mengetik pakai
jari, tapi dia mengetik pakai hati, sehingga timbul gejala seperti diatas hingga
mengarah pada hal diluar keinginan kita.
What Is Thoxic Relathionship (Ainun)
- Toxic relationship atau hubungan beracun adalah fenomena yang sering terjadi
ketika sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Menurut Psikolog UGM R.A.
Yayi Suryo Prabandari mengatakan toxic relationship merupakan relationship abuse.
Relationship adalah yaitu hubungan yang disalahgunakan dan menimbulkan akibat
yang kurang menyenangkan secara emosional, sosial, fisik dan seksual. Hubungan
seperti ini harus dihindari karena berisiko merugikan pihak yang terlibat.

"Hubungan beracun kadang tidak disadari baik dalam berteman, berelasi (bila telah
bekerja) dan berpacaran yang tidak sehat. Jadi, hubungan beracun tidak hanya untuk
suami istri dan berpacaran. Hubungan ini hanya menguntungkan satu pihak,
merugikan diri sendiri dan bisa merugikan orang lain (kalau kita sebagai pelaku),"
ujar Yayi yang dilansir dari laman UGM.

Menurut Yayi berdasarkan Catatan Tahunan Komisi Nasional Anti Kekerasan


terhadap perempuan tahun 2019 menunjukkan bahwa terdapat 13.568 kasus
kekerasan. Sebagian diantaranya, yaitu 2.073 kasus kekerasan dalam hubungan
berpacaran.
Nah bisa kita lihat disini tadi ya, bagaiaman yudids sangat ingin mendominasi
hubungan, selalu didengar, selalu diiyakan perintahnya.

"Dalam jurnal semiotika, ada yang mengklasifikasi pola hubungan beracun. Pertama,
secure attachment. Jadi merasa tidak nyaman jika tidak ada dia. Kedua, cemas
ambivalen. Hubungan beracun berada di antara perasaan senang dan takut.
Seharusnya tidak ada perasaan itu kalau berada di dekat orang yang dicintai, namun
hanya ada perasaan nyaman. Ketiga, cemas menghindar. Ini adalah hubungan yang
sebenarnya kita ingin menghindar tetapi merasa tidak enak karena mungkin terus
dicari," terang Yayi.

Sedangkan untuk mengenali perilaku toxic sendiri ada beberapa cara untuk
mengenalinya yaitu terlalu sibuk dengan dunia maya, suka mengkritik, menghindari
hubungan emosional dengan orang lain, dan menyembunyikan masalah.

Tanda-tanda toxic relationship sendiri yaitu memanipulasi orang lain, tidak konsisten,
enggan mau meminta maaf, tidak memiliki simpati dan empati. Hubungan ini juga
hanya berjalan saat dalam kondisi senang

Hubungan beracun juga dapat menyebabkan seseorang yang mengalaminya menderita


cemas dan stress, trust issues, kesehatan mental yang terganggu, gangguan dalam
kehidupan sehari-hari, trauma, tidak nyaman, dan tidak aman.Nah dalam bahaya
thoxic relathionship ini ada 2 hal, yang pertama melalui verbal dan fisik, pada film ini
terlihat lebih kepada kerugian fisik ya.

BAHAYA VERBALNYA (ASEP)


Kekerasan verbal adalah bentuk pelecehan emosional di mana seseorang
menggunakan kata-kata atau ancaman untuk menunjukkan kekuasaan dan kendali atas
seseorang. Bisa kita lihat juga ya, bagaimana si lala ketakutan dan merasa terancam
oleh sikap dan perkataan yuids.
Dampak negatif yang disebabkan oleh kekerasan verbal memang tidak dapat dilihat
dari luar. Namun, peristiwa ini akan meninggalkan dampak negatif psikologis yang
sering kali membuat seseorang sulit untuk melupakannya.
Apabila kondisi mental sudah terganggu, seseorang bisa mengalami depresi hingga
post traumatic stress disorder (PTSD) yang bisa menghancurkan kualitas hidup secara
keseluruhan.
Okey disini kita juga bisa lihat, tidak hanya dengan fisik, yudis sering membentak,
mengeluarkan kata kotor, ketika perilaku lala tidak sesuai harapannnya.
Melihat dari hal-hal diatas ada beberapa bahaya dari kekerasan verbal nih

Berikut bahaya-bahaya dari kekerasan verbal


1. Rasa sakit kekerasan verbal terbawa seumur hidup, tidak seperti kekerasan fisik
yang bisa hilang setelah beberapa saat
2. Meruntuhkan kepercayaan diri dan memicu masalah kesehatan mental
3. Anggota keluarga dan teman tidak paham bahaya kekerasan verbal, memicu
hilangnya dukungan pada korban
4. Kekerasan verbal bisa membuat korban selalu merasa bersalah
5. Dampak terburuk, korban kekerasan verbal bisa berubah menjadi pelaku

Tidak hanya itu, bisa kita lihat juga, bagaimana kekerasan verbal ini mampu
mempengaruhi lawan bicaranya, mampu masuk kedalam konflik masa depannya,
urusan sekolah, seperti keinginan lala yg ingin masuk UI, namun goyah dan dipaksa
untuk satu sekolah dengan yudis. Bahkan sampai berani untuk mencoba melawan
ayahnya, padahal harapan ayahnya dia tidak akan jauh dari putri satu-satunya

Selanjutnya kita juga diperlihatkan penyebab dari kekerasan yudis terhadap lala ya
Ia menjelaskan seseorang yang sering melakukan kekerasan verbal pada masa lalunya
cenderung mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, seperti bullying dan ejekan.
"Bisa jadi punya trauma pada zaman dahulu kala, entah itu pola asuh tidak baik, atau
bullying, kemudian melampiaskan dengan cara verbal, bisa seperti itu," kata Liza

Di samping itu, ia menilai kekerasan verbal dilakukan agar mendominasi di


lingkungan. Tidak jarang, untuk mempercepat proses dominasi, kekerasan verbal
dibarengi juga dengan kekerasan fisik. Lebih lanjut, ia menilai orang yang melakukan
kekerasan verbal juga mengalami krisis kepercayaan diri.

Nah jadi, ada beberapa orang yg melakukan hal ini dibawah alam sadanya, namun
mereka biasanya sadar pada akhir perilakunya dan menyesal. Nah untuk kalian jangan
ketika mengetahui hal ini, kemudian menjadikan kita alasan untuk berbuat hal yang
tidak benar, hal yang pertama harus kita lakukan adalah berusaha untuk bangkit,
menyadari kesalahan, membangun mindset untuk mengubah kebiasaan, namun jika
dirasa hal yang dialami sudah sangat parah, maka kita hendaknya perlu untuk
berkonsultasi kepada ahli psikologi.
Bahaya kekerasan fisik(ASEP)
Tentu jelas ya kekerasan fisiknya disini, ternyata bisa kita lihat, kekerasan fisik ini
tidak hanya menyakiti satu pihak saja,namun laki-laki yang merasa bersalah seperti
yudis pun juga bisa menyakiti dirinya sendiri, namun seringkali, banyak wanita yang
lebih banyak mendapatkan banyak kerugian. Hal ini pun mampu merujuk dan tetap
mengarah pada trauma, serta perilaku pada lingkungan sekitar
Sex bebas akibat euforia berlebihan oleh hormon cinta(UNBI)
Dampak seks bebas Seks bebas sering dikaitkan sebagai perilaku seks yang berisiko
tinggi terkena infeksi menular seksual (IMS). IMS ditularkan dari satu orang ke orang
lainnya melalui aktivitas seks, baik melalui vaginal atau mohon maaf ya, organ intim,
oral/ mulut, maupun anal atau anus.
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Pada pria yang terjangkit
klamidia, biasanya akan muncul gejala yang berupa peradangan pada saluran kencing,
demam, keluarnya cairan dari penis, rasa sakit, atau rasa berat pada kantong buah
zakar. Sedangkan pada wanita, infeksi klamidia ditandai dengan infeksi saluran kemih
dan serviks, infeksi di rahim, iritasi dan keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina,
rasa panas saat buang air kecil, sakit perut bagian bawah, dan terjadinya pendarahan
di luar menstruasi.
Sifilis Sifilis juga dikenal sebagai penyakit raja singa. Penyakit yang disebabkan
bakteri Treponema pallidum ini memiliki masa penularan yang berkisar antara 10-90
hari. Sifilis ditandai dengan gejala timbulnya luka kecil dengan karakteristik bundar,
hampir selalu muncul di dalam atau sekitar alat kelamin, anus, atau di mulut.
Sejumlah orang tidak mengalami gejala lanjutan sifilis, tetapi jika tidak diobati,
penderitanya bisa mengalami kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung,
kerusakan hati, lumpuh, hingga kematian. Gonore Gonore atau kencing bernanah
terjadi karena adanya infeksi dari bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala gonore
meliputi sakit saat buang air kecil, sering buang air kecil, keluarnya nanah pada ujung
penis atau vagina, dan nyeri di bagian kelamin. Infeksi jamur (Candida) Bagi wanita
yang terjangkit infeksi jamur, ciri-cirinya dapat berupa terasa gatal di sekitar area
vagina. Sedangkan untuk pria, akan muncul warna merah pada ujung penis. Jika
sudah parah, area tersebut akan tampak seperti luka bakar.
Kutil kelamin Gejala awal munculnya infeksi ini ditandai dengan adanya
sekumpulan kutil di sekitar alat kelamin, anus, dan pantat. Pada beberapa kasus
disebutkan bahwa kutil ini ditemukan pada bagian dalam vagina yang mengakibatkan
rasa gatal dan nyeri. Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi virus HPV, dan menjadi
salah satu infeksi menular seksual yang penyebarannya paling cepat. Virus ini bisa
ditularkan melalui kontak fisik secara langsung, baik melalui hubungan seksual
dengan penderita atau hanya dengan menyentuh bagian yang terinfeksi saja. HPV
juga bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita.
Herpes simplex Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes Simplex yang menyerang
kulit, mukosa, dan saraf manusia. Herpes simplex dibagi menjadi dua tipe, yaitu
herpes simpleks tipe 1 dan 2. Perbedaannya terletak pada lokasi kemunculannya.
Herpes simplex tipe 1 terjadi di sekitar mulut dan tubuh, sementara herpes
simplex tipe 2 muncul di area kelamin. Gejala khasnya adalah munculnya bintil
kecil yang bergerombol. Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan langsung
maupun tidak langsung. Misalnya melalui ciuman atau hubungan seksual dengan
penderita, serta melakukan seks oral nah disini bisa kita lihat ya, yg dilakukan
lal dan yudis termasuk seks oral, nah disini, ini termasuk seks bebas bagi anak
SMA, karena apa, hubungan yang belum melewati tahap pernikahan, tentunya
belum menilik asal-usul yang jelas, karena dalam beberapa proses pranikah,
pasangan akan diperiksa, diberi screening kesehatan bagi kesehatan perempuan
dan laki-laki untuk mengetahui kesehatan seks menularnya. Dan ketika remaja,
biasa untuk melakukan hal ini, maka ketika hubungannya terlanjur putus,
kemudia berganti pasangan, tentunya akan banyak orang yang melakukan hal
ini dengan dia dan tentunya akan semakin dekat dengan penyakit tersebut ya
Hepatitis B Hepatitis B ditandai dengan gejala, seperti kelelahan, mual muntah, sakit
perut, demam dan diare. Penyakit ini dapat ditularkan melalui air mani, darah, dan
cairan vagina. Kutu kelamin Kutu kelamin ditularkan melalui kontak antara rambut
kemaluan. Dibutuhkan waktu sekitar satu minggu bagi telur kutu untuk menetas pada
rambut kelamin, yang akan mengakibatkan gatal di sekitar area kelamin penderitanya.
HIV/AIDS Penyakit ini terjadi akibat infeksi virus Human Immunodeficiency Virus
(HIV) yang merusak sistem kekebalan tubuh. HIV dapat ditularkan melalui kontak
langsung antara lapisan kulit dalam atau aliran darah dengan cairan yang mengandung
virus HIV. Cairan tersebut meliputi darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu.
Jika tidak segera ditangani, HIV dapat berkembang menjadi suatu penyakit
mematikan yang disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Psikolog Thomas Lickona mengungkapkan bahaya seks bebas pada psikologis
manusia, yang meliputi: Munculnya kekhawatiran akan kehamilan dan penyakit
seksual Bagi pelaku seks bebas, ketakutan hamil di luar nikah atau tertular penyakit
seksual adalah sumber stres utama yang tidak dapat dihindarkan. Merasa menyesal
dan bersalah Beberapa pelaku seks bebas sering merasa menyesal dan bersalah karena
dalam hati nuraninya, perilaku tersebut dianggap salah dan terlarang untuk dilakukan.
Memengaruhi perkembangan karakter Ketika seseorang, apalagi anak muda,
memperlakukan orang lain sebagai objek seksual untuk kepuasaan semata, orang
tersebut akan kehilangan rasa hormat pada dirinya sendiri. Mereka kemudian akan
terbiasa untuk tidak membedakan mana yang benar dan salah, demi mendapatkan
kesenangan pribadinya. Sulit memiliki hubungan yang serius Hubungan singkat yang
tercipta dari seks bebas kerap menimbulkan kesulitan untuk mempercayai hubungan
di masa depan pada pelakunya. Depresi Suatu penelitian karya Psikolog Martha
Waller mengungkapkan bahwa remaja yang melakukan perilaku berisiko, seperti seks
bebas, memakai narkoba, dan minum alkohol, adalah kelompok yang paling mungkin
mengalami depresi dibandingkan dengan yang tidak melakukannya. Kehamilan di
usia muda Jika tidak dilakukan dengan menggunakan pengaman, seks bebas bisa
menyebabkan kehamilan di usia muda. Kehamilan di usia muda memiliki risiko yang
lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi, anemia, kelahiran prematur, berat
badan lahir rendah, dan mengalami depresi pascapersalinan. Semua dampak buruk di
atas dapat dicegah dengan sebisa mungkin menghindari seks bebas atau hanya dengan
satu pasangan saja. Selain itu, selalu utamakan keamanan dalam hubungan seks,
seperti setia pada satu pasangan, menggunakan kondom

Oke selesai sudah film ini, bisa kita lihat ya, bagaiaman thoxic relathionship ini
mempengaruhi pertemanan, terlalu membatasi pertemanan kita, merusak hubungan
pertemanan, mempengaruhi hubungan keluarga, seolah dikenalikan, tidak bebas,
mendapat trust isue, bahkan bisa merusak masa depan, membawa pada kekerasan
fisik yang jelas terlihat, bahkan tak jarang membawa pada kekerasan seksual. Hal ini
tentu sejalan dengan pemaparan di awal, bagaiamana cinta menguasai diri kita,
menjadikan kita tidak lagi sehat akalnya, menjadikan kita kecanduan bak minum
alkohol, bahkan jika bukan karena iman dan ilmunya, seorang wanita akan larut
dalam perasaanya, menjadikan dia mengejar-ngejar pasangannya. Untuk itu, saling
suka tidak ada salahnya, namun membenarkan pacaran terlalu bebas juga bukan suatu
pembenaran dalam logika, so kita sebagagai remaja, anak muda, marilah bijaksana,
memuliakan wanita, mengejar mimpi dan asa, demi masa depan tidak hanya ceria,
namun puncak dari sebuah bahagia.

Anda mungkin juga menyukai