Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INTERMEDIATE

(MMI 532)
TUGAS INDIVIDU
RANGKUMAN MATERI KULIAH (RMK) RPS 12
MENGELOLA SDM GLOBAL

Oleh:

ANAK AGUNG PUTRI MAHAYUNI


(2180611029 / 29)

PROGRAM STUDI MAGISTEN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021

1
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................. 3
1.2 Tujuan.............................................................................. 4
1.3 Manfaat............................................................................ 4
1.4 Sub Materi....................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Internasioanl Bisnis......................................................... 5
2.2 Model Perubahan Global SDM........................................ 8
2.3 Faktor – Faktor yang Mempengauhi MSDM di Pasar
Global.............................................................................. 9
2.4 Mengelola SDM dalam Konteks Global.......................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.......................................................................... 14
3.2 Saran................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

2. Sumber daya manusia


adalah salah satu
komponen yang penting
dalam pengembangan
3. suatu
Organisasi/Negara. Sebuah
Negara akan mengalami
kemajuan yang signifikan
tergantung
4. dari tingkat
pengetahuan SDM
Negara tersebut. Sebut
saja SDM negara
Jepang yang

3
5. mengalami kemajuan
pesat, terhitung dari
pengeboman Hiroshima
dan Nagasaki kini Jepang
6. menjadi negara maju
didunia yang patut
dicontoh oleh negara-
negara berkembang
seperti
7. Indonesia.
8. Tidak hanya Jepang saja
tetapi juga Amerika,
Jerman, dan negara-negara
maju lainnya
9. yang mempunyai SDM
yang unggul dan

4
berkualitas. Manajemen
SDM juga salah satu unsur
10. yang menjadikan
sebuah negara menjadi
maju dan mampu
bersaing dengan negara-
negara
11. canggih.
12. Negara Indonesia
perlu belajar manajemen
SDM kepada negara-
negara maju seperti
13. Jepang, Amerika, dan
Jerman supaya
pemanfaatan SDA bisa

5
maksimal dan mampu
menjadikan
14. Indonesia negara yang
bersaing.
15. Sumber daya manusia
adalah salah satu
komponen yang penting
dalam pengembangan
16. suatu
Organisasi/Negara. Sebuah
Negara akan mengalami
kemajuan yang signifikan
tergantung
17. dari tingkat
pengetahuan SDM
Negara tersebut. Sebut

6
saja SDM negara
Jepang yang
18. mengalami kemajuan
pesat, terhitung dari
pengeboman Hiroshima
dan Nagasaki kini Jepang
19. menjadi negara maju
didunia yang patut
dicontoh oleh negara-
negara berkembang
seperti
20. Indonesia.
21. Tidak hanya Jepang saja
tetapi juga Amerika,
Jerman, dan negara-negara
maju lainnya

7
22. yang mempunyai SDM
yang unggul dan
berkualitas. Manajemen
SDM juga salah satu unsur
23. yang menjadikan
sebuah negara menjadi
maju dan mampu
bersaing dengan negara-
negara
24. canggih.
25. Negara Indonesia
perlu belajar manajemen
SDM kepada negara-
negara maju seperti
26. Jepang, Amerika, dan
Jerman supaya

8
pemanfaatan SDA bisa
maksimal dan mampu
menjadikan
27. Indonesia negara yang
bersaing.
28. Sumber daya manusia
adalah salah satu
komponen yang penting
dalam pengembangan
29. suatu
Organisasi/Negara. Sebuah
Negara akan mengalami
kemajuan yang signifikan
tergantung
30. dari tingkat
pengetahuan SDM

9
Negara tersebut. Sebut
saja SDM negara
Jepang yang
31. mengalami kemajuan
pesat, terhitung dari
pengeboman Hiroshima
dan Nagasaki kini Jepang
32. menjadi negara maju
didunia yang patut
dicontoh oleh negara-
negara berkembang
seperti
33. Indonesia.
34. Tidak hanya Jepang saja
tetapi juga Amerika,

10
Jerman, dan negara-negara
maju lainnya
35. yang mempunyai SDM
yang unggul dan
berkualitas. Manajemen
SDM juga salah satu unsur
36. yang menjadikan
sebuah negara menjadi
maju dan mampu
bersaing dengan negara-
negara
37. canggih.
38. Negara Indonesia
perlu belajar manajemen
SDM kepada negara-
negara maju seperti

11
39. Jepang, Amerika, dan
Jerman supaya
pemanfaatan SDA bisa
maksimal dan mampu
menjadikan
40. Indonesia negara yang
bersaing.
41. BAB I
42. A. PENDAHULUAN
43. Sumber daya manusia
adalah salah satu
komponen yang penting
dalam pengembangan
44. suatu
Organisasi/Negara. Sebuah
Negara akan mengalami

12
kemajuan yang signifikan
tergantung
45. dari tingkat
pengetahuan SDM
Negara tersebut. Sebut
saja SDM negara
Jepang yang
46. mengalami kemajuan
pesat, terhitung dari
pengeboman Hiroshima
dan Nagasaki kini Jepang
47. menjadi negara maju
didunia yang patut
dicontoh oleh negara-
negara berkembang
seperti

13
48. Indonesia.
49. Tidak hanya Jepang saja
tetapi juga Amerika,
Jerman, dan negara-negara
maju lainnya
50. yang mempunyai SDM
yang unggul dan
berkualitas. Manajemen
SDM juga salah satu unsur
51. yang menjadikan
sebuah negara menjadi
maju dan mampu
bersaing dengan negara-
negara
52. canggih.

14
53. Negara Indonesia
perlu belajar manajemen
SDM kepada negara-
negara maju seperti
54. Jepang, Amerika, dan
Jerman supaya
pemanfaatan SDA bisa
maksimal dan mampu
menjadikan
55. Indonesia negara yang
bersaing
Sumber Daya Manusia adalah salah satu komponen yang penting dalam
pengembangan suatu Organisasi/Negara. Sebuah Negara akan mengalami kemajuan
yang signifikan tergantung dari tingkat pengetahuan SDM Negara tersebut. Sebut saja
SDM negara Jepang yang mengalami kemajuan pesat, terhitung dari pengeboman
Hiroshima dan Nagasaki kini Jepang menjadi negara maju didunia yang patut
dicontoh oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Tidak hanya Jepang saja
tetapi juga Amerika, Jerman dan negara-negara maju lainnya yang mempunyai SDM
yang unggul dan berkualitas. Manajemen SDM juga salah satu unsur yang
menjadikan sebuah negara menjadi maju dan mampu bersaing dengan negara-negara
canggih. Negara Indonesia perlu belajar manajemen SDM kepada negara-negara maju

15
seperti Jepang, Amerika, dan Jerman supaya pemanfaatan SDM bisa maksimal dan
mampu menjadikan negara bersaing.
Di era modern seperti sekarang ini sudah banyak perusahaan yang melakukan
kegiatan bisnisnya secara lebih global. Proses produksi, distribusi, penjualan dan
hal-hal yang berkaitan dengan proses bisnis diupayakan sedemikian rupa agar bisa
terus bersaing di tengah era bisnis global modern. Perkembangan global secara
langsung dan tidak langsung memiliki pengaruh terhadap organisasi dan manusia
di dalamnya.  Tidak jarang perusahaan membutuhkan sumber daya internasional
untuk kualitas dan kekayaan budayanya. Perusahaan yang semakin variatif akan
membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang semakin kompleks untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan di negara yang berbeda – beda. maka penulis
akan akan membahas lebih dalam mengenai mengelola SDM global.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan rangkuman mata kuliah (RMK) RPS 12 tentang
mengelola SDM global adalah:
1. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai
pengelolaan SDM global.

1.3 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh oleh mahasisiswa antara lain:
1. Memberikan pemahaman internasionalisasi bisnis.
2. Memberikan informasi dan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana model
perubahan global SDM.
3. Memberikan informasi dan pemahaman kepada mahasiswa faktor – frktor
yang mempengaruhi MSDM di pasar global.

16
4. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai mengelola SDM dalam
konteks global.

1.4 Sub Materi


Sub materi yang akan diulas dalam RMP RPS 12 mengenai Tunjangan Karyawan:
1. Internasionalisasi bisnis
2. Model perubahan global MSDM
3. Faktor – faktor yang memengaruhi MSDM di pasar global
4. Mengelola SDM dalam konteks global

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Internasionalisasi Bisnis
Pengembangan Perusahaan dalam upaya untuk mengantisisapsi Persaingan
yang semakin tajam di era global semakin pesat seperti ini akan selalu dilakukan
baik oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Adapun upaya tersebut
merupakan permasalahan tersendiri bagi perusahaan, dikarenakan menyangkut
pemenuhan dana yang diperlukan.Di dalam analisa kinerja sangat bermanfaat
untuk membandingkan perusahaan antar periode atau antar perusahaan lain.
Metode umum yang dipakai dalam evaluasi kinerja perusahaan adalah
membandingkan seluruh sumber daya yang digunakan dengan laba yang
diperoleh.”

17
Perkembangan suatu“industri dipengaruhi oleh faktor yang bersumber dari
dalam maupun dari luar industri. Faktor dari dalam yaitu kemampuan manajerial,
pengalaman pemilik atau pengelola, kemampuan mengakses pasar output dan
input, teknologi produksi, dan sumber – sumber permodalan, besarnya modal
yang dimiliki. Sedangkan faktor yang bersasal dari luar antara lain bantuan teknis
dan keuangan dari pihak pemerintah/swasta, kondisi perekonomian yang
dicerminkan dari permintaan pasar domestik maupun dunia, dan kemajuan
teknologi dalam industri. Salah satu faktor melihat perkembangan suatu industri
adalah dengan melihat pertumbuhan usaha. Pertumbuhan usaha dapat dilihat dari
pertumbuhan produksi, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pendapatan, dan
pertumbuhan laba.
Internasionalisasi sebuah perusahaan merupakan salah satu tahapan
pertumbuhan perusahaan, khususnya pertumbuhan pasar. Internasionalisasi
menjadi cita-cita hampir seluruh perusahaan, tidak terkecuali perusahaan dengan
skala kecil dan menengah atau yang dikenal dengan istilah UKM. Moda untuk
melakukan internasionalisasi terdiri atas dua yaitu dengan menggunakan modal
(Equity Mode) dan yang tidak menggunakan modal (Non-equity Mode). Sejalan
dengan itu, proses internasionalisasi sebuah perusahaan akan berkaitan pula
dengan evolusi strategi serta desain organisasinya.
Untuk memanfaatkan pertumbuhan ini, perusahaan –perusahaan di seluruh
dunia telah mengadakan operasi – operasi,membentuk perusahaan – perusahaan
modal ventura atau bergabung dengan perusahaan – perusahaan di Negara-negara
ini. Perekonomian global dapat dilihat dari pengaruh – pengaruh stragnasi
ekonomi di Jepang,jatuhnya bursa saham AS,dan akibat – akibat dari serangan
teroris internasional di Word Trade Center (WTC) AS.Contoh – contoh ini
mengindikasikan tingkat ketergantungan yang tinggi diantara perekonomian
Negara – negara individual.
1. Jenis – Jenis Organisasi Global
2) Beroperasi di seluruh dunia Impor dan Ekspor: menjual dan membeli
barang dan jasa dengan organisasi di negara-negara.

18
3) Perusahaan Multinasional: sebuah organisasi yang memiliki unit-unit
operasi yang berlokasi di negara-negara asing.
4) Operasional Global: sebuah organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan
di beberapa negara yang digabungkan menjadi satu.
Manajemen SDM global dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Hukum : Hukum UU,PERDA,hak tiap Negara
Politik : politik sangat riskan dalam perubahannya tergatung dengan
kepemimpinan disuatu negara mengacu pada politik paham apa.
2) Ekonomi : situasi booming vs buruk maksudnya setiap perubahan pasti
ada trend yang sedang booming misalnya di indonesia lagi booming
sepeda fixie sehingga banyak penduduk indonesia membeli sepeda
tersebut untuk mengikuti trend karena kondisi ekonomi yang mengalami
perubahan tersebut.
3) Budaya : merupakan hal yang paling penting yang dikarenakan budaya
kultural indonesia sangat kental dalam perubahan harus berpacu dalam
adat istiadat maupun norma yang berlaku pada masyarakat dimana
bertempat tinggal.

Organisasi yang menjalankan bisnis secara internasional mungkin


berkembang dari organisasi yang terlibat dalam aktivitas ekspor dan impor,
menjadi perusahaan multinasional kemudian menjadi organisasi global.
2. Tantangan Manajemen Bisnis Internasional
1) Koordinasi pasar, produk, dan produksi berencana di seluruh dunia.
2) Membuat struktur organisasi yang mampu menyeimbangkan terpusat
rumah-kantor kontrol dengan memadai otonomi daerah.
3) Memperluas SDM kebijakan dan sistem untuk layanan staf yang
membutuhkan di luar negeri.
3. Tantangan Sdm Bisnis Internasional
1) Penyebaran : menempatkan keterampilan yang tepat sesuai kebutuhan
(dengan mengabaikan letak geografisnya)

19
2) Diseminasi pengetahuan dan inovasi : penyebaran ke seluruh organisasi
(dengan mengabaikan asalnya)
3) Identifikasi dan pengembangan bakat secara global : mengenali siapa
yang memiliki kinerja terbaik dan mengembangkan kemampuannya
4. Jenis Karyawan Global
1) Ekspatriat
Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi,
yang bukan merupakan warga yang berasal dari Negara di mana operasi
itu ditempatkan, tetapi karyawan tersebut merupakan seorang warga yang
berasal dari Negara di mana kantor pusat organisasi bertempat.
2) Warga dari Negara Tuan Rumah
Seorang warga Negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja
untuk sebuah perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga
dari Negara di mana operasi tersebut ditempatkan, tetapi kantor pusat
perusahaan tersebut berada di Negara lain. Tujuannya karena organisasi
tersebut ingin memperlihatkan dengan jelas bahwa organisasi membuat
satu komitmen dengan Negara tuan rumah dan bukan hanya membuka
sebuah operasi luar negeri.

3) Warga dari Negara ketiga


Karyawan ini adalah seorang warga dari satu Negara, yang bekerja di
Negara kedua dan dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor
pusat di Negara ketiga.

2.2 Model Perubahan Global MSDM

20
Menurut Mondy & Martocchio (2016) dunia sedang mengalami peningkatan
tenaga kerja global. Masalah dan peluang SDM global sangat besar dan terus
berkembang. Individu yang berurusan dengan masalah SDM global menghadapi
banyak tantangan di luar rekan-rekan domestik mereka. Pertimbangan ini berkisar
dari hambatan budaya hingga politik hingga pertimbangan demografis dalam
angkatan kerja dan aspek internasional seperti kompensasi. Sebelum manajemen
atas memutuskan langkah global, sangat penting bahwa sifat kritis dari masalah
SDM dipertimbangkan. Perusahaan yang terlibat dalam ekonomi global
menempatkan penekanan yang lebih besar pada SDM strategis. Area fungsional
yang terkait dengan manajemen SDM global yang efektif serupa dengan yang
mereka alami di dalam negeri, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14-1.

2.3 Faktor – Faktor yang Memengaruhi MSDM di Pasar Global

21
1. Cultural Factors
Setap negara memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kata lain, dalam
nilai-nilai dasar, asumsi, dan pemahaman yang dimiliki warganya. Nilai dan
asumsi masyarakat cenderung mendorong apa yang mereka lakukan, sehingga
perbedaan budaya memanifestasikan dirinya dalam cara orang di berbagai
negara berpikir dan bertindak. Misalnya, satu Michelin eksekutif mengatakan
bahwa ketika dia memberikan umpan balik kinerja di Prancis, karyawan
merasa tidak perlu menyebutkan apa yang benar karena mereka tahu apa yang
telah mereka lakukan dengan benar. Dia lebih fokus pada apa yang salah.
Pendekatan itu akan mengejutkan sebagian besar karyawan A.S., jadi ada
kecenderungan manajer A.S. untuk menutupi apa yang salah.
Perbedaan tersebut dapat menyebabkan kekhawatiran bagi pengusaha
multinasional. Misalnya, karyawan di negara hierarkis seperti Indonesia
mungkin bereaksi negatif terhadap manajer dari AS yang meminta pendapat
mereka. Demikian pula, karyawan dalam egaliter negara seperti Swedia, (di
mana bahkan anak sekolah memanggil guru mereka dengan nama depan
mereka) mungkin bereaksi negatif terhadap bos dari luar negeri yang
menekankan "kebosannya".
1) STUDI HOFSTEDE Studi oleh Profesor Geert Hofstede lebih lanjut
menggambarkan perbedaan budaya internasional. Hofstede mengatakan
masyarakat berbeda dalam lima nilai, yang disebutnya jarak kekuasaan,
individualisme, maskulinitas, penghindaran ketidakpastian, dan orientasi
jangka panjang.

22
2. Legal Factors
Pengusaha yang berekspansi ke luar negeri juga harus memahami undang-
undang ketenagakerjaan di negara yang mereka masuki. Misalnya, di India,
perusahaan dengan lebih dari 100 pekerja memerlukan izin pemerintah untuk
memecat siapa pun. Di Brasil, memecat seseorang tanpa “alasan yang adil”
dapat memicu denda sebesar 4% dari jumlah total yang pernah diterima
pekerja.
3. Economic Systems
Demikian pula, perbedaan dalam sistem ekonomi diterjemahkan menjadi
perbedaan dalam praktik SDM antarnegara. Dalam ekonomi pasar (seperti
Amerika Serikat), pemerintah memainkan peran yang relatif terkendali dalam
memutuskan apa yang akan diproduksi dan dijual dengan harga berapa. Dalam
ekonomi terencana (seperti Korea Utara), pemerintah memutuskan dan
merencanakan apa yang akan diproduksi dan dijual dengan harga berapa.
Dalam ekonomi campuran (seperti Cina), banyak perusahaan masih milik
negara, sementara yang lain membuat keputusan berdasarkan pasar tuntutan.

2.4 Mengelola SDM Dalam Konteks Global


Fokus pengusaha internasional saat ini semakin pada pengelolaan kegiatan
sumber daya manusia secara lokal. Dengan kata lain, perhatian utama mereka
adalah pada pemilihan, pelatihan, penilaian, dan pengelolaan karyawan dalam
negeri tempat mereka berbisnis. Namun, memutuskan apakah akan mengisi posisi
lokal dengan karyawan lokal versus ekspatriat (“impor”) tetap menjadi perhatian
utama.
1. Orienting and Training Employees on International Assignment
Dalam hal orientasi dan pelatihan yang diperlukan untuk keberhasilan
ekspatriat di luar negeri, praktik banyak pengusaha AS mencerminkan
lebih banyak pembicaraan daripada substansi. Para eksekutif setuju bahwa
penerima tugas internasional melakukan yang terbaik ketika mereka
menerima pelatihan khusus (dalam hal-hal seperti bahasa dan budaya)
yang mereka butuhkan. Sedikit yang menyediakannya.

23
Banyak vendor menawarkan paket pelatihan pra-keberangkatan. Secara
umum, program menggunakan kuliah on- dan offline, simulasi, video, dan
bacaan untuk mempersiapkan peserta pelatihan. Penawaran mereka
menggambarkan tujuan dan isi dari program tersebut. Salah satu program
bertujuan untuk menyediakan peserta pelatihan dengan (1) dasar-dasar
sejarah, politik, norma bisnis, sistem pendidikan, dan demografi negara
baru; (2) pemahaman tentang bagaimana nilai budaya mempengaruhi
persepsi, nilai, dan komunikasi; dan (3) contoh mengapa pindah ke negara
baru bisa jadi sulit, dan bagaimana mengelola tantangan ini.
2. Ethics and Codes of Conduct
Pengusaha juga perlu memastikan karyawan mereka di luar negeri
mematuhi kode etik perusahaan mereka. Namun, mengekspor aturan etika
perusahaan membutuhkan lebih dari sekadar memberikan versi buku
pegangan karyawan AS kepada karyawan di luar negeri. Misalnya,
beberapa negara di luar negeri mematuhi "pekerjaan sesuka hati." Oleh
karena itu, bahkan buku pegangan yang mengatakan, "Kami dapat
memecat karyawan sesuka hati" tidak akan memungkinkan seseorang
untuk memberhentikan karyawan. Alih-alih mengekspor buku pegangan
karyawan, beberapa mendistribusikan dan mempublikasikan kode etik
global.
3. Performance Appraisal of International Managers
Mengingat tingginya biaya kegagalan ekspatriat, menilai ekspatriat itu
penting. Namun, ada beberapa hal yang menyulitkan penilaian kinerja
ekspatriat. Perbedaan budaya adalah satu. Beberapa saran untuk
meningkatkan proses penilaian ekspatriat meliputi:
1) Sesuaikan kriteria kinerja dengan pekerjaan dan situasi lokal.
2) Timbang evaluasi lebih ke arah penilaian manajer di tempat daripada
ke arah pengelola situs rumah.
3) Jika manajer home-office melakukan penilaian, mintalah dia
menggunakan mantan ekspatriat dari lokasi yang sama di luar negeri
untuk meminta nasihat.

24
4. Compensating Managers Abroad
Cara biasa untuk memformulasi gaji ekspatriat adalah dengan
menyamakan daya beli antar negara, sebuah teknik yang dikenal sebagai
pendekatan neraca; sekitar 78% responden dalam satu survei
menggunakannya. Ide dasarnya adalah bahwa setiap ekspatriat harus
menikmati standar hidup yang sama seperti di rumah. Beberapa
menggunakan kebijakan kompensasi lokalisasi mereka membayar
ekspatriat yang masuk gaji yang sebanding dengan apa yang akan
diperoleh orang lokal, tetapi melengkapinya dengan pembayaran untuk
membiarkan ekspatriat mempertahankan standar hidup negara asalnya.
Bagaimanapun, intinya adalah bahwa rencana pembayaran harus cukup
kompetitif untuk membuat orang tersebut pindah.
5. Union Relations Abroad
Seorang manajer yang terbang ke Timur atau Barat dari Amerika Serikat
kemungkinan besar akan mendarat di negara dengan gerakan serikat
pekerja yang jauh lebih kuat daripada di Amerika Serikat. Misalnya,
Walmart berhasil menetralisir upaya serikat pekerja di Amerika Serikat,
tetapi harus menerima serikat pekerja di Cina.
6. Safety Abroad
Pengusaha perlu menangani setidaknya dua hal dalam mengembangkan
kebijakan dan praktik keselamatan internasional mereka. Pertama adalah
pertanyaan tentang keselamatan pekerja lokal. Baru-baru ini, misalnya, di
pabrik yang saat memproduksi casing iPhone tidak jauh dari Shanghai
China, para pekerja dilaporkan menggunakan bahan kimia berbahaya,
terkadang tanpa alat pelindung diri yang memadai. Amerika Serikat sering
memimpin dalam keselamatan kerja. Namun, negara lain memiliki undang
– undang seperti itu, yang harus dipatuhi oleh semua pengusaha. Dan
bagaimanapun juga, itu sulit untuk membuat alasan untuk menjadi kurang
sadar keselamatan atau adil dengan pekerja di luar negeri daripada Anda
dengan mereka di rumah. Hal kedua adalah melindungi penerima tugas
internasional dan pelancong internasional mereka sendiri. (Secara hukum,

25
pemberi kerja memiliki kewajiban untuk melindungi penerima tugas
internasional dan tanggungan mereka serta pelancong bisnis internasional).

BAB III
PENUTUP

26
3.1 Simpulan

4Manajemen SDM adalah


pencapaian tujuan
(organisasi) yang sudah
ditentukan sebelumnya
5dengan menggunakan
bantuan orang lain.
Manajeman SDM pada
suatu negara sangat penting
guna
6perkembangan negara
tertentu sekaligus salah satu
tameng dari tergusurnya
perekonomian negara
7dengan berlakunya
globalisasi yang sudah

27
berjalan. Manajeman SDM
global ini dipengaruhi oleh
8beberapa faktor, yaitu:
hukum, politik, ekonomi,
dan budaya yang disetiap
negara itu berbeda-beda.
9MSDM internasional lebih
luas fungsi yang harus
ditangani, contoh: pajak,
gaji dalam mata uang
10asing, keluarga
pekerjaan dan lain-lain.
Sehingga ada
kemungkinan timbulnya
masalah, Satu

28
11tantangan terbesar bagi
SDM global pada
umumnya adalah
perbadaan kebudayaan
antar negara.
12pemilihan karyawan untuk
suatu pekerjaan (memilih
individu yang memiliki
keahlian tertentu) dan
13sebagai alat untuk
mengembangkan dan
mempromosikan budaya
perusahaan harus
memperhatikan
14staffing policy
1. Manajemen SDM adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah
ditentukan sebelumnya dengan menggunakan bantuan orang lain.
Manajemen SDM pada suatu negara sangat penting guna perkembangan

29
negara tertentu sekaligus salah satu tameng dari tergusurnya perekonomian
negara dengan berlakunya globalisasi yang sudah berjalan. Manajemen SDM
Global ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu hukum, politik, ekonomi,
dan budaya yang disetiap negara itu berbeda-beda. MSDM Internasional
lebih luas fungsi yang harus ditangani.
2. Organisasi yang menjalankan bisnis secara internasional mungkin
berkembang dari organisasi yang terlibat dalam aktivitas ekspor dan impor,
menjadi perusahaan multinasional kemudian menjadi organisasi global.
Tantangan Manajemen Bisnis Internasional; koordinasi pasar, produk, dan
produksi berencana di seluruh dunia., membuat struktur organisasi yang
mampu menyeimbangkan terpusat rumah-kantor kontrol dengan memadai
otonomi daerah dan memperluas sdm kebijakan dan sistem untuk layanan
staf yang membutuhkan di luar negeri.
3. Perusahaan yang terlibat dalam ekonomi global menempatkan penekanan
yang lebih besar pada SDM strategis. Area fungsional yang terkait dengan
manajemen SDM global yang efektif serupa dengan yang mereka alami di
dalam negeri,
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi MSDM di pasar global cultural factors,
legal factors, economic system.
5. Fokus pengusaha internasional saat ini semakin pada pengelolaan kegiatan
sumber daya manusia secara lokal. Dengan kata lain, perhatian utama
mereka adalah pada pemilihan, pelatihan, penilaian, dan pengelolaan
karyawan dalam negeri tempat mereka berbisnis. Namun, memutuskan
apakah akan mengisi posisi lokal dengan karyawan lokal versus ekspatriat
(“impor”) tetap menjadi perhatian utama.adapun beberapa cara mengelola
SDM dalam konteks global; orienting and training employees on
international assignment, ethics and codes of conduct, performance
appraisal of international managers, compensating managers abroad, union
relations abroad, safety abroa.

14.1 Saran

30
Berdasarkan hasil kesimpulan dari pembahasan saran tunjangan karyawan dimana
diharapkan kedepannya mahasiswa mampu memahami program – program
mengelola SDM global.

DAFTAR PUSTAKA

R.Wayne Mondy, Joseph J. Martocchio.2016. Human Resource Management .14th


ed. Pearson. United States of America.

31
Dessler, Garry.2020. Human Resource Management .16th ed. Pearson. United
States of America.

Yustika, F. E., & Azib, A. (2020). Pengaruh Internasionalisasi, Afiliasi Bisnis,


dan Keputusan Pendanaan terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Kompas 100 pada Tahun 2014-2018.

32

Anda mungkin juga menyukai