Nelly Herawati Tugas Bu Loriza Komunitas-Dikonversi
Nelly Herawati Tugas Bu Loriza Komunitas-Dikonversi
Perawat komunitas melakukan skrining kesehatan pada anak usia sekolah, didapatkan
data 78% anak IMT 32,5, 12% anak sering tidak hadir karena sakit. Di UKS perawat melihat
kondisi anak K (10 tahun) tampak kurus dan lemah, sudah dua hari tidak masuk sekolah
dengan keluhan nyeri lambung dan mual kalau makan. Menurut ibunya, An. K tidak pernah
sarapan dan sangat susah makan walau sudah disiapkan. Setiap hari ibu memberikan uang
jajan sebagai bekal di sekolah. An. K mengatakan jajanan yang biasa ia beli hanyalah
makanan ringan seperti keripik ataupun biskuit. Ibu mengatakan An. K sudah sering
mengalami nyeri lambung, jika kambuh biasanya An. K disuruh istirahat di kursi sofa guru
karena sekolah belum memiliki peralatan kesehatan yang lengkap di ruang UKS. Keluarga
meminta perawat untuk merahasiakan penyakit anaknya karena takut membuat klien makin
stress. Akan tetapi klien selalu minta penjelasan dari perawat tentang kondisi tubuh anaknya
yang semakin sekarang.
1. Prinsip Etika apa yang menjadi pertimbangan untuk harus diatasi? Apa yang seharusnya
dilakukan oleh perawat?
a. Beneficience
Perawat melakukan yang terbaik saat memberikan asuhan keperawatan
b. Veracity dan Fidelity
Perawat selalu menepati janji dan perawat jujur kepada klien dan keluarga dalam
memberikan asuhan keperawatan
c. Confidentiality
Perawat selalu menjaga kerahasiaan privasi klien
Fungsi:
Independen
Fungsi independen ialah fungsi mandiri tidak tergantung orang lain.
Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas; analisa dan
diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan
pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert,
Thomas, 1999). Fokus pada model ini komunitas sebagai partner dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka
dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman,
untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan.
b. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologi d.d menurut ibunya, An. K tidak pernah
sarapan dan sangat susah makan walau sudah disiapkan, Ibu An. K mengatakan
setiap hari memberikan uang jajan sebagai bekal di sekolah, An. K mengatakan
jajanan yang biasa ia beli hanyalah makanan ringan seperti keripik ataupun
biskuit, Ibu mengatakan An. K sudah sering mengalami nyeri lambung, klien
sudah dua hari tidak masuk sekolah dengan keluhan nyeri lambung dan mual
kalau makan.
2. Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nutrisi yang
tidak adekuat d.d menurut ibunya, An. K tidak pernah sarapan dan sangat susah
makan, An. K mengatakan jajanan yang biasa ia beli hanyalah makanan ringan
seperti keripik ataupun biskuit, perawat melihat kondisi anak K (10 tahun)
tampak kurus dan lemah.
3. Perilaku Kesehatan Cenderung beresiko d.d didapatkan data 78% anak IMT
32,5, 12% anak sering tidak hadir karena sakit.
c. Intervensi/ NCP
Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan
Komunitas (Noc) (Nic)
Nyeri Akut b.d Agen Cidera Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
Biologi d.d menurut ibunya, keperawatan 1 x 60 menit a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
An. K tidak pernah sarapan nyeri teratasi, dengan karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
dan sangat susah makan walau kriteria hasil: b. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
sudah disiapkan, Ibu An. K a. Mampu mengontrol c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
mengatakan setiap hari nyeri (tahu penyebab pengalaman nyeri klien
memberikan uang jajan nyeri, mampu d. Ajarkan teknik non farmakologi
sebagai bekal di sekolah, An. menggunakan tehnik e. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
K mengatakan jajanan yang nonfarmakologi untuk
biasa ia beli hanyalah makanan mengurangi nyeri,
ringan seperti keripik ataupun mencari bantuan)
biskuit, Ibu mengatakan An. K b. Melaporkan bahwa
sudah sering mengalami nyeri nyeri berkurang dengan
lambung, klien sudah dua hari menggunakan
tidak masuk sekolah dengan manajemen nyeri
keluhan nyeri lambung dan c. Menyatakan rasa
mual kalau makan. nyaman setelah nyeri
berkurang
1. Prinsip Etika apa yang menjadi pertimbangan untuk harus diatasi? Apa yang seharusnya
dilakukan oleh perawat?
a. Fidelity-veracity
Perawat selalu menepati janji dan perawat jujur kepada klien dan keluarga
b. Confidentiality
Perawat menjaga kerahasiaan privasi klien
c. Accountability
Perawat harus mempunyai tanggung jawab atas tindakan yang diberikan kepada klien
Fungsi:
Interdependen
Fungsi perawat by teamwork berdasarkan kerjasama tim dan saling ketergantungan.
Dalam hal ini, perawat dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak lain yang
terlibat dalam usaha memberikan pelayanan kesehaan terbaik
DO:
- Desa G tercatat sebagai
lokasi penemuan kasus covid
terbanyak
- 34 orang usia dewasa pernah
terinfeksi menderita
hipertensi
- Masih ditemukan adanya
warga yang enggan memakai
masker
- 76% laki-laki dewasa di desa
G menderita nyeri tulang dan
sendi serta 4 orang wanita
dewasa meninggal dunia
karena serangan stroke dalam
3 bulan terakhir
2. DS: Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologi
- Kepala Desa mengatakan (Nyeri Tulang dan Sendi)
76% laki-laki dewasa di desa
G menderita nyeri tulang dan
sendi
DO:
- Laki-laki dewasa di desa G
menderita nyeri tulang dan
sendi
b. Diagnosis Keperawatan
1) Defisiensi Kesehatan Komunitas d.d Kepala desa mengatakan warga tidak rutin
melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas setempat dan hanya berobat
secara tradisional saja, Desa G tercatat sebagai lokasi penemuan kasus covid
terbanyak, 34 orang usia dewasa pernah terinfeksi menderita hipertensi, Masih
ditemukan adanya warga yang enggan memakai masker, 76% laki-laki dewasa di
desa G menderita nyeri tulang dan sendi serta 4 orang wanita dewasa meninggal
dunia karena serangan stroke dalam 3 bulan terakhir
2) Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologi (Nyeri Tulang dan Sendi) d.d kepala Desa
mengatakan 76% laki-laki dewasa di desa G menderita nyeri tulang dan sendi,
laki-laki dewasa di desa G menderita nyeri tulang dan sendi
c. Intervensi/ NCP
Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan
Komunitas (Noc) (Nic)
Defisiensi Kesehatan
Setelah dilakukan tindakan Perkembangan Kesehatan Komunitas
Komunitas d.d Kepala desa keperawatan 1 x 60 menit a. Identifikasi masalah kesehatan, kekuatan dan prioritas dengan
mengatakan warga tidak rutin
defisiensi kesehatan mitra masyarakat
melakukan pemeriksaan
komunitas teratasi, dengan b. Berikan kesempatan untuk berpartisipasi oleh semua segmen
kesehatan ke Puskesmas
kriteria hasil: masyarakat
setempat dan hanya berobat a. Status kesehatan c. Bantu anggota masyarakat dalam meningkatkan kesadaran
secara tradisional saja, Desa Gdewasa meningkat masalah kesehatan dan kepedulian
tercatat sebagai lokasi
b. Status kesehatan lansia d. Terlibat dalam dialog untuk menetukan masalah kesehatan
penemuan kasus covid
meningkat masyarakat dan mengembangkan rencana aksi
terbanyak, 34 orang usia c. Status kesehatan e. Fasilitasi pelaksanaan dan revisi rencana masyarakat
dewasa pernah terinfeksi
populasi minoritas
menderita hipertensi, Masih meningkat
ditemukan adanya warga yangd. Tingkat partisipasi
enggan memakai masker, 76% dalam pelayanan
laki-laki dewasa di desa G perawatan kesehatan
menderita nyeri tulang dan preventif meningkat
sendi serta 4 orang wanita e. Prevalensi program
dewasa meninggal dunia karena promosi kesehatan
serangan stroke dalam 3 bulan meningkat
terakhir f. Prevalensi program
perlindungan kesehatan
meningkat
g. Tingkat partisipasi
dalam program
kesehatan meningkat
Nyeri Akut b.d Agen Cidera Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri:
Biologi (Nyeri Tulang dan keperawatan 1 x 60 menit a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Sendi) d.d kepala Desa nyeri teratasi, dengan b. Obsevasi pengalaman nyeri masa lampau
kriteria hasil: c. Evaluasi bersama klien dan tim kesehatan lain tentang
mengatakan 76% laki-laki a. Mampu mengontrol ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
dewasa di desa G menderita nyeri d. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
nyeri tulang dan sendi, laki-laki b. Mampu mengenali farmakologi dan interpersonal)
nyeri e. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
dewasa di desa G menderita
c. Menyatakan rasa f. Ajarkan tehnik non farmakologi
nyeri tulang dan sendi nyaman setelah nyeri
berkurang
d. Implementasi dan Evaluasi
Diagnosis
NO Implementasi RTL
Keperawatan
1. Defisiensi Kesehatan a. Mengidentifikasi masalah kesehatan, kekuatan S:
Komunitas d.d dan prioritas dengan mitra masyarakat - Warga mengatakan akan lebih peduli
Kepala desa (Terdapat masih banyak masyarakat tidak patuh dengan pelayanan kesehatan
mengatakan warga protokol kesehatan selama pandemi, dan masih O:
tidak rutin melakukan banyak tidak percaya pelayanan kesehatan dan - Masih 20% masyarakat sudah melakukan
pemeriksaan masih banyak percaya pengobatan tradisional vaksinasi lengkap
kesehatan ke saja saat sakit) - Masih ditemukan adanya warga yang
Puskesmas setempat b. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi enggan memakai masker
dan hanya berobat oleh semua segmen masyarakat A:
secara tradisional (Mengusahakan masyarakat mengikuti - Masalah defisiensi Kesehatan Komunitas
saja, Desa G tercatat penyuluhan yang diadakan tenaga kesehatan dan belum teratasi
sebagai lokasi lembaga masyarakat) P:
penemuan kasus c. Membantu anggota masyarakat dalam - Intervensi dilanjutkan
covid terbanyak, 34 meningkatkan kesadaran masalah kesehatan dan Discharge Planning
orang usia dewasa kepedulian a. Bantu anggota masyarakat dalam
pernah terinfeksi (Menjelaskan pentingnya kesehatan dan meningkatkan kesadaran masalah
menderita hipertensi, mengenal fasilitas kesehatan saat sakit) kesehatan dan kepedulian
Masih ditemukan d. Melakukan dialog kepada masyarakat untuk b. Fasilitasi pelaksanaan dan revisi
adanya warga yang menetukan masalah kesehatan dan rencana masyarakat
enggan memakai mengembangkan rencana aksi kepada masyarakat
masker, 76% laki-laki (Masalah yang didapatkan masyarakat dewasa
dewasa di desa G tidak rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke
menderita nyeri Puskesmas setempat dan hanya berobat secara
tulang dan sendi serta tradisional saja. Laki-laki dewasa di desa G
4 orang wanita menderita nyeri tulang dan sendi serta 4 orang
dewasa meninggal wanita dewasa meninggal dunia karena serangan
dunia karena stroke dalam 3 bulan terakhir. Desa G tercatat
serangan stroke sebagai lokasi penemuan kasus covid terbanyak,
dalam 3 bulan 34 orang usia dewasa pernah terinfeksi menderita
terakhir hipertensi.
e. Memfasilitasi pelaksanaan dan revisi rencana
masyarakat
(Melakukan kunjungan keluarga atau
mengadakan pemeriksaan kesehatan masal di
desa G)
2. Nyeri Akut b.d Agen Manajemen Nyeri: S:
Cidera Biologi (Nyeri a. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif - Warga tampak mengerti cara mengontrol
Tulang dan Sendi) (Nyeri di daerah tulang dan sendi) nyeri
b. Mengobsevasi pengalaman nyeri masa lampau O:
d.d kepala Desa
(Nyeri dirasakan hanya diobati dengan - Tampak mengerti cara mengontrol nyeri
mengatakan 76% pengobatan tradisional) A:
laki-laki dewasa di c. Mengevaluasi bersama klien dan tim kesehatan - Masalah nyeri Akut teratasi sebagian
desa G menderita lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa P:
nyeri tulang dan lampau - Intervensi dihentikan
sendi, laki-laki (Masyarakat belum mengerti cara mengontrol Discharge Planning
dewasa di desa G nyeri) a. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
d. Memilih dan Melakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan
menderita nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan interpersonal) interpersonal)
tulang dan sendi e. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk b. Ajarkan tehnik non farmakologi
menentukan intervensi
(Nyeri tulang dan sendi)
f. Mengajarkan tehnik non farmakologi
(Terapi Konservatif mencakup penggunaan
latihan rentang gerak sendi, stimulasi masase,
terapi kompres es)