Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yosi ana agustin

Kelas : XII IPS 1

PIDATO TENTANG AL-HAKIM

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kepada kita semua
nikmat sehat serta nikmat iman sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita NAbi Agung Muhamamd SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah yang terang benderang seperti sekarang
ini. Juga kepada keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya dan sampailah kepada kita selaku
umatnya. Aamiin.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pembahasan berikutnya adalah Al-Hakim (Maha Bijaksana), yaitu yang memiliki hikmah
(kebijaksanaan). Bijaksana yang dimaksud bukanlah memberikan peluang kepada semua orang dan
menampung semua pendapat, baik pendapat keliru atau benar. Hikmah adalah sebuah ungkapan untuk
mengenal sesuatu yang paling afdhal (mulia) dengan ilmu yang paling afdhal (mulia). Sesuatu yang
paling mulia adalah Allah, jadi orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengenal Allah. Bila
diminta menilai sesuatu ia menilai dengan penilaian Allah, itu lah orang yang bijaksana. Hanya saja
dalam mengenal Allah, seorang muslim hanya sedikit saja mengenal Dzat Allah karena Allah yang
sebenarnya hanya Dia-lah yang mengetahui. Adapun yang diceritakan di dalam Al-Qur’an tentang Allah
itu hanyalah sebagian.

Kenapa Allah maha bijaksana? Karena hanya Dia-lah yang mengetahui sesuatu yang paling mulia dengan
ilmu yang mulia. Oleh karena itu ilmu yang paling mulia adalah ilu azali, yaitu ilmu sejak zaman dahulu
sebelum manusia dan alam ada yang terus menerus dan tidak mungkin bisa hilang. Karenanya ilmu Allah
tidak mungkin hilang. Dengan ilmu Allah tidak ada yang tersembunyi dan samar-samar. Yang demikian
itu tidak bisa disifati kecuali ilmu Allah.

Al-Hakim artinya zat yang Maha Bijaksana, yang memiliki pengetahuan tertinggi dan paling tepat dalam
setiap tindakannya. Sebagian kebijaksanaan itu dikaruniakan juga kepada hamba-Nya sebagaimana
tercantum dalam suratAl-Baqarah : 269
“Dan barangsiapa yang dianugrahi himah (kebujaksanaan) itu, maka benar-benar telah dianugrahi
karunia yang banyak,” (Q.S. Al-Baqarah :269)

Mengimani nama Allah Al-Hakim mengharuskan seorang muslim untuk terus menuntut ilmu agar tidak
bertindak gegabah. Setiap tindakannya mesti berlandaskan pada ilmu, baik itu pengetahuan duniawi
maupun ilmu agama. Jika sudah memiliki dasar bidang masing-masing, seorang muslim juga dituntut
untuk mendalami spesifikasi tertentu untuk mengasah profesionalitasnya.

Dengan demikian pidato yang bisa saya sampaiakan. Kurang lebihnya mohom maaf

Wassalamualaikum Warahmatullahi Waaraakatuh

Anda mungkin juga menyukai