NOTULA
ENTRY MEETING PELAKSANAAN EVALUASI PENGELOLAAN KINERJA
PSO BEA DAN CUKAI TIPE A TBK TAHUN 2019
PERIODE : SEPTEMBER 2019
A. Dasar
Nota Dinas Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau
Nomor : ND-73/WBC.04/BD.05/2019 tanggal 23 Agustus 2019
C. Agenda
Entry Meeting Pelaksanaan Evaluasi Pengelolaan Kinerja di PSO Bea dan Cukai Tipe A
Tanjung Balai Karimun Tahun 2019.
D. Peserta
1. Pantjoro Agoeng – Kepala Pengsarops BC TBK;
2. M. Sholakhudin – Kepala Seksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Administrasi;
3. Nasrullah – Kepala Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal;
4. Rully Devriantoro – Kepala Seksi Nautika;
5. Murbiy Hardhoyono – Kepala Seksi Teknik dan PK;
6. Budhiawan Sudjatmiko – Kepala Seksi Penginderaan;
7. Fajar Nurrohman – Pelaksana Pemeriksa (Pjt. KI);
8. Brata Rama Firdaus – Pelaksana Pemeriksa (Pjt. Evaluasi Nautika);
9. Bintoro Aryo Bimo – Pelaksana Pemeriksa;
10. Faisal Malik Kartono – Pelaksana Pemeriksa;
11. Rafi Basharudin – Pelaksana Pemeriksa;
12. Alfian Nur Hidayat – Pelaksana Pemeriksa;
13. Yakub Nababan – Pelaksana Pemeriksa;
14. Adhinda Hygiea – Pelaksana Pemeriksa;
15. Ihda Azhanria – Pelaksana Pemeriksa.
E. Pelaksanaan Rapat
I. Pembukaan
Dimulai pukul 09.30 WIB oleh Pantjoro Agoeng selaku Kepala Pangkalan Sarana Operasi
Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun dan M. Sholakhudin selaku Kepala Seksi
Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Administrasi Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau.
II. Pembahasan
1. Rapat dibuka oleh pemaparan yang disampaikan oleh M. Sholakhudin terkait
kegiatannya selama satu bulan untuk melaksanakan evaluasi terhadap pengelolaan
kinerja di Pangakalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun
tahun 2019;
2. Bahwa pelaksanaan evaluasi pengelolaan kinerja ini didasarkan pada KEP-
768/BC/2017 Tentang Pelaksanaan Evaluasi Pengelolaan Kinerja;
3. Evaluasi pengelolaan kinerja ini bertujuan untuk:
a. Mendorong terciptanya keselarasan dalam proses pengelolaan kinerja;
b. Mendorong inovasi dalam pengelolaan kinerja di lingkungan Pangkalan Sarana
Operasi BC Tipe A Tanjung Balai Karimun serta inisiatif dalam rangka peningkatan
kinerja di lingkungan Pangkalan Sarana Operasi BC Tipe A Tanjung Balai Karimun;
c. Mampu memberikan keyakinan yang memadai;
4. Bahwa komponen penilaian yang akan dilaksanakan dibagi menjadi dua, antara lain :
a. Evaluasi Kinerja Sistem
Meliputi penilaian atas aspek teknis dan aspek perilaku, dengan bobot 70%, dan
diperluas dengan subkomponen antara lain :
i. Aspek teknis (75%), yaitu :
1. Kelengkapan dan Keefektifan Struktur Balance Scorecard (40%),
meliputi:
a. Dokumen Perencanaan Strategis (10%);
b. Kontrak Kinerja (20%);
c. Manual IKU (20%);
d. Laporan Capaian IKU/Logbook (20%);
e. Dialog Kinerja Organisasi (10%);
f. Pengelola Kinerja (10%); dan
g. Internalisasi Pengelolaan Kinerja (10%);
2. Tingkat Keselarasan Antar Strategi Dan Strategi Komunikasi
(25%), meliputi:
a. Penerjemahan Strategi Ke Dalam Definisi Operasional
(15%);
b. Peta Strategi (20%);
c. Strategi Komunikasi (20%);
d. Penyelarasan Organisasi Dengan Strategi (20%); dan
e. Matriks Cascading dan Allignment (25%);
3. Informasi Pengukuran Kinerja (35%), meliputi:
a. Validasi Capaian Kinerja (30%); dan
b. Manfaat Informasi Pengukuran Kinerja (70%);
ii. Aspek perilaku (25%)
1. Tingkat Pemahaman, Koordinasi, dan Pelaksanaan Strategi Oleh
Seluruh Pegawai (60%), meliputi:
a. Menjadikan Strategi Sebagai Pekerjaan Harian Setiap
Pegawai (30%); dan
b. Menciptakan Kesadaran Strategis Dan Mendefinisikan
Tujuan Personal (70%);
2. Kematangan Mananajemen Kinerja (Bobot 40%), meliputi:
a. Kepemimpinan (60%); dan
b. Nilai dan Budaya Organisasi (40%);
b. Evaluasi Kinerja Strategis
Meliputi penilaian atas pelaksanaan strategi dan hasil strategi sesuai rencana,
efektivitas pelaksanaan program dan strategis berdasarkan perspektif
customer/eksternal dan perspektif internal, dan perbaikan strategi untuk periode
siklus berikutnya, dengan bobot 30%, dan diperluas dengan subkomponen
antara lain:
i. Pelaksanaan strategi (40%), yaitu :
1. Inisiatif Strategis/Matriks Tindak Lanjut (30%);
2. Monitoring Matriks Tindak Lanjut (30%); dan
3. Menjadikan Strategi Sebagai Proses Yang Berkelanjutan (40%);
ii. Efektivitas Pelaksanaan Program dan Strategi (25%), yaitu :
1. Perspektif Eksternal (60%); dan
2. Perspektif Internal (40%);
F. Simpulan