Hubungan Industrial Dan Penyelesaian Hub
Hubungan Industrial Dan Penyelesaian Hub
Hubungan Industrial
Kelompok IV:
AndiSaputra
SitiAisyah
ArifAlfayed
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena dengan
Rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Hubungan Indutrial dan Perselisihan Hubungan
Industrial”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing
yang telah memberikan tugas ini dan membantu kami dalam melaksanakan tugas
makalah ini.
Kami sangat berharap dengan makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian Hubungan
industrial dan perselisihan hubungan Industrial. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik , saran, dan usulan demi
perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...........................................................................1
B. RumusanMasalah......................................................................1
C. TujuanPenulisan........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. PengertianHubungan Industrial.................................................2
B. LandasanHubungan Industrial...................................................2
C. TujuanHubungan Industrial.......................................................3
D. Ciri-CiriHubungan Industrial....................................................4
E. SaranaHubungan Industrial.......................................................4
F. RuangLingkupHubungan Industrial..........................................5
G. PengertianperselisihanHubungan Industrial..............................6
H. SubjekPerselisihanHubungan Industrial....................................9
I. DasarHuku.................................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................10
B. Saran.........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social (zoon politicon), yakni makhluk yang
tidak dapat melepaskan diri dari berhubungan dengan orang lain dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam melakukan hubungan tersebut
adakalanya juga dapat saja terjadi suatu perbedaan-perbedaan, pertentangan-
pertentangan yang pada akhirnya menimbulkan perselisihan atau konflik dalam
hubungan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Hubungan Industrial?
2. Bagaimana Jenis-Jenis Perselisihan Hubungan Industrial?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang Hubungan Industrial dan Regulasi nya
2. Mengetahui jenis-jenis perselisihan Hubungan Industrial
4
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan Industrial adalah suatu sistem atau jasa yang terdiri dari unsur
Pengusaha, unsur Karyawan dan Pemerintah yang didasarkan atas nilai-nilai
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia,
(pasal 1 ayat 22 UU Ketenagakerjaan).
5
usaha, memperluas lapangan pekerjaan, dan memberikan kesejahteraan
pekerja/buruh secara terbuka, demokratis, dan berkeadilan (pasal 103 ayat (3) UU
No. 13 Tahun 2003).
Begitu juga dengan pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruhnya
dalam melaksanakan hubungan industrial mempunyai fungsi menjalankan
pkerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan
produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan
dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan
kesejahteraan anggota beserta keluarganya. Adapun pemerintah dalam hubungan
industrial mempunyai fungsi menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan,
melaksanakan pengawasan, dan melakukan penindakan terhadap pelanggaran
peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
Hubungan industrial sebenarnya merupakan kelanjutan dari istilah
Hubungan Industrial Pancasila. Berdasarkan literatur, istilah Hubungan Industrial
Pancasila (HIP) merupakan terjemahan labour relation atau hubungan
perburuhan.Istilah ini pada awalnya menganggap bahwa hubungan perburuhan
hanya membahas masalah-masalah hubungan antara kerja/buruh dan pengusaha.
B. Landasan Hubungan Industrial
Landasan hubungan industrial terdiri atas:2
1. Landasan ideal dari hubungan Industrial pancasila ialah pancasila
2. Landasan konsitusional ialah Undang-Undang Dasar 1945
3. Landasan Operasional GBHN yang ditetapkan oleh MPR serta kebijakan-
kebijakan lain dari pemerintah
C. Tujuan Hubungan Industrial
Tujuan Hubungan Industrial pancasila adalah mewujudkan masyarak dan
adil makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekan, perdamaian abadi, dan keadilan
social. Untuk tercapainya tujuan tersebut dilakukan melalui penciptaan
ketenangan, ketentraman, ketertiban, kegairahan kerja serta ketenangan usaha.
2
Lalu Husni, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial melalui pengadilan dan diluar
pengadilan. Hlm. 23
6
Pelaksaan HIP berlandaskan kepada dua asas kerja sama, yaitu asas kekeluargaan,
gotong royong dan asas musyawarah untuk mufakat.
3
Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, Jakara: Sinar Grafika.hlm.27
4
Adrian sutedi, Hlm 29-30
7
Ruang lingkup hubungan industrial menyangkut seluruh aspek dan
permasalahan ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lain-lain, baik langsung
maupun tidak langsung dalam hubungan antara pekerja, pengusaha, dan
pemerintah.
Hukum Materiil
8
b. Peraturan Pemerintah/Peraturan Pelaksanaan yang berlaku
c. Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Peraturan Perusahaan (PP) dan
Perjanjian Kerja.
Hukum Formal
a. Undang‐undang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
b. Perpu No. 1 Tahun 2005, dan diberlakukan mulai 14 Januari 2006
9
1. Terjadi perbedaan paham dalam pelaksanaan hukum perburuhan. Misalnya
pengusaha tidak mempertanggungkan buruh/pekerjanya pada program
jamsostek, membayar upah di bawah ketentuan standar minimum yang
berlaku, tidak memberikan cuti dan sebagainya.
2. Tindakan pengusaha yang diskriminatif, misalnya jabatan, jenis pekerjaan,
pendidikan, masa kerja yang sama tapi karena perbedaan jenis kelamin
lalu diperlakukan berbeda.
Sedangkan perselisihan perburuhan yang terjadi tanpa didahului oleh suatu
pelanggaran, umumnya disebabkan oleh:
1. Perbedaan dalam menafsirkan hukum perburuhan. Misalnya menyangkut
cuti melahirkan dan gugur kandungan, menurut pengusaha buruh/pekerja
wanita tidak berhak atas cuti penuh karena mengalami gugur kandungan,
tetapi menurut buruh/serikat buruh hak cuti tetap harus diberikan dengan
upah penuh meskipun buruh hanya mengalami gugur kandungan atau
tidak melahirkan
2. Terjadi karena ketidaksepahaman dalam perubahan syarat-syarat kerja,
misalnya buruh/serikat buruh menuntut kenaikan upah, uang makan,
transport, tetapi pihak pengusaha tidak menyetujuinya.
Undang-Undang no. 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan
hubungan industrial membagi perselisihan hubungan industrial menjadi:
a. Perselisihan Hak
b. Perselisihan kepentingan
c. Perselisihan pemutusan hubungan kerja
d. Perselisihan antar-Serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan.
a. Perselisihan Hak
Perselisihan Hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya
hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan
perturan perundang-undangan, perjanjian kerja, perturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama (pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004)
10
b. Perselisihan Kepentingan
Perselisihan kepentingan adalah perselisihan yang timbul dalam hubungan
kerja karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan/atau
perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, atau
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama (Pasal 1 angka 3
UUPPHI).
Perbedaan antara perselisihan hak dan perselisihan kepentingan adalah:
11
2. Pekerja/Buruh Perorangan
3. Serikat Pekerja/Serikat Buruh
4. Perusahaan, termasuk usaha-usaha social dan usaha lai yang memiliki
pengurus dan memperkerjakan orang lain dan memberi upah.
I. Dasar Hukum
Peraturan terkait yang menjadi dasar hukum yang dipakai dalam upaya
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial adalah sebagai berikut:
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan Industrial adalah suatu sistem atau jasa yang terdiri dari
unsur Pengusaha, unsur Karyawan dan Pemerintah yang didasarkan atas nilai-
nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik
Indonesia, (pasal 1 ayat 22 UU Ketenagakerjaan.
B. Saran
Pemerintah harus lebih memperhatikan spesifik permasalahan Hubungan
Industrial yang terjadi di lapangan. Ada beberapa landasan dalam hubungan
industrial yang harus diperhatikan oleh pengawas ketenegakerjaan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang penyelesaian Hubungan
Industrial
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
2. Buku
Lalu Husni, 2007. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial melalui
Pengadilan dan di luar Pengadilan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Ugo, Pujiyo, 2012. Hukum Acara Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial : tata cara dan proses penyelesaian sengketa perburuhan,Jakarta :
Sinar Grafika
Adrian Sutedi,2011. Hukum Perburuhan, Jakarta : Sinar Grafika
14