Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

PENYAKIT GASTRITIS YANG TERMASUK DALAM


FAKTOR MAKANAN/MINUMAN SEHAT SAKIT

KELOMPOK 3
1. ELPI ULANDARI : 19320012
2. MEGA DEWI ANGGRAINI : 19320019
3. REFSI EPRIYANA : 19320027
4. RESTIANA CAHYANI : 19320028
5. LAILI PRITASARI : 21320033P
6. RITA JULIYAWATI : 21320035P

DOSEN PENGAMPU : TRIYOSO, S.Kep., Ns., M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2021.2022

1
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia Beliaulah kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul ”Penyakit gastritis
yang termasuk dalam faktor makanan/minuman sehat sakit” ini tepat pada
waktunya.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Keperawatan Komplementer.

Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku dan
beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bisaterwujud.

Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki.

Maka itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
dapat memotivasi kami agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akandatang

Bandar Lampung, 02 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BABI PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. LatarBelakang.............................................................................................4
B. RumusanMasalah........................................................................................5
C. TujuanPenulisan..........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. DefinisiGastritis...........................................................................................6
B. KlasifikasiGastritis......................................................................................6
C. Etiologi.......................................................................................................7,8
D. ManifestasiKlinis.........................................................................................8
E. Komplikasi...................................................................................................8
F. PenatalaksanaanMedis...............................................................................8,9
G. Penatalaksanaan Keperawatan..................................................................9,10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. KritikdanSaran............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling berhubungan erat dan merupakan
bahasa kita sehari-hari. Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit
dikenal di semua kebudayaan. Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali
sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita
rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan
mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat
misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang
sehat. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak
yang sehat meskipun jika mengacu pada standard gizi kondisinya berada dalam status
gizi lebih atau overweight. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi
pemahaman dan pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalammasyarakat.
Kata sehat merupakan Indonesianisasi dari bahasa Arab “ash-shihhah” yang
berarti sembuh, sehat, selamat dari cela, nyata, benar, dan sesuai dengan kenyataan.
Kata sehat dapat diartikan pula: (1) dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-
bagiannya (bebas dari sakit), waras, (2) mendatangkan kebaikan pada badan, (3)
sembuh dari sakit. Dalam bahasa Arab terdapat sinonim dari kata ash-shihhah yaitu
al-„afiah yang berarti ash-shihhah at-tammah (sehat yang sempurna ). Kedua kata ash-
shihah dan al-afiah sering digabung digabung menjadi satu yaitu ash-shihhah wa
al‟afiah, yang apabila diIndonesiakan menjadi „sehat wal afiat‟dan artinya
sehatsecara sempurna
Badan penelitian kesehatan WHO mengadakan tinjauan terhadap 8 negara
dunia dan mendapatkan beberapa hasil persentase dari angka kejadian gastritis di
dunia, dimulai dari Negara yang angka kejadian gastritisnya paling tinggi yaitu
Amerika dengan persentase mencapai 47% kemudian diikuti oleh India dengan
persentase 43%, lalu beberapa Negara lainnya seperti Inggris 22%, China 31%,
Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis 29,5%, dan Indonesia 40,8% (Nurlina,2012).
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung dan submukosa lambung
yang bersifat secara akut, kronis, difus atau lokal akibat infeksi dari bakteri, obat-
obatan dan bahan iritan lain, sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan atau
perlukaan yang menyebabkan erosi pada lapisan-lapisan tersebut dengan gambaran
klinis yang ditemukan berupa dispepsia atau indigesti. Penyakit gastritis yang terjadi
pada lambung umumnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor infeksi dan non
infeksi. Faktor infeksi umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan protozoa.
Kuman Helicobacter Pylori merupakan penyebab tersering. Faktor non infeksi
disebabkan oleh hadirnya zat asing yang masuk dalam tubuh melalui makanan atau
minuman yang dapat menyebabkan peradangan lambung (Dewanto, 2012).
B. RUMUSANMASALAH
1. Bagaimanan definisi penyakit gastritis menurut paraahli
2. Etiologi penyakitgastritis
3. Manifestasi klinis penyakitgastritis
4. Penatalaksanaan medis penyakitgastritis
5. Penatalaksanaan Keperawatan penyakitgastritis
6. Komplikasi penyakitGastritis
7. Cara mengobati sakit magh denganterapi

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Bagaimanan definisi penyakit gastritis menurut paraahli
2. Untuk mengetahui Etiologi penyakitgastritis
3. Untuk mengetahui .Manifestasi klinis penyakitgastritis
4. Untuk mengetahui Penatalaksanaan medis penyakitgastritis
5. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Keperawatan penyakit gastritis
6. Untuk mengetahui Komplikasi penyakitGastritis
7. Untuk mengetahui cara mengobati sakit magh denganterapi
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISIGASTRITIS
Menurut para ahli ada beberapa definisi Gastritis yaitu sebagai berikut:
 Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronik, difus atau lokal. Sylvia A. Price(1995)
 Gastritis adalah suatu iritasi atau infeksi yang menjadikan dinding merah,
bengkak, berdarah dan berparut. Dr. Robert B. Cooper(1996).
 Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Arif Mansjoer(1999).
 Gastritis adalah inflamasi dari lambung terutama pada mukosa gaster. Sujono
Hadi(1999).
 Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan
berkembang dipenuhi bakteri. Charlene J(2001).
Jadi dapat disimpulkan Gastritis adalah gangguan sistem pencernaan yang juga
dikenal sebagai radang lambung. Gastritis merupakan kondisi ketika lapisan lambung
mengalami iritasi, peradangan ataupengikisan.

Karena berkaitan erat dengan sistem pencernaan, pengidap gastritis memang perlu
berhati-hati dalam mengonsumsi makanan atau minuman. kemunculan gejala
gastritis itu sendiri dapat dipicu oleh berbagai hal. Memangnya, apa saja jenis
makanan yang dapat memicu gastritis ?
Selain karena penyakit pencernaan, kekambuhan Gastritis juga dapat disebabkan oleh
konsumsi obat NSAID jangka panjang, stres emosional, merokok aktif, hingga
kebiasaan melewatkan waktu makan. Namun, penyebab kambuhnya Gastritis yang
paling umum dan sering dialami banyak orang adalah asupan makanan sembarangan.

1. Makanan pedas
Walaupun pedas, jenis makanan ini memang punya banyak sekali penggemar.
Memang rasa pedas yang ada pada cabai atau lada dapat meningkatkan rasa dan nafsu
makan, tapi efek sampingnya dapat memicu sakit perut, mual, atau panas di dada pada
beberapa orang.
Makanan yang ditambah cabai atau lada mengandung zat capsaicin dapat mengiritasi
lapisan perut sehingga bisa menimbulkan masalah pencernaan, mulai dari diare
hingga gejala maag. Jika makanan ini terus dikonsumsi, peradangan di lapisan perut
bisa bertambah parah.

2. Makanan tinggi lemak


Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak bisa menjadi salah satu penyebab
munculnya gejala maag. Alasannya, karena jenis makanan ini membutuhkan waktu
lebih lama untuk dicerna.

Semakin lama makanan berada di perut, semakin banyak asam lambung diproduksi.
Akhirnya, asam lambung akan memenuhi perut menimbulkan perut kembung.
Bahkan, lebih buruknya dapat mendorong asam lambung hingga ke kerongkongan
menimbulkan heartburn (sensasi panas di dada dan kerongkongan). Makanan
berlemak bukan hanya daging-dagingan saja, tapi juga makanan yang digoreng.

3. Makanan asam
Buah-buahan memang menjadi pilihan makanan yang sehat karena kaya nutrisi.
Namun, bagi yang memiliki masalah asam lambung, pilihan buah yang tidak tepat
dapat memicu gejala gastritis. Golongan buah yang harus dihindari pada orang yang
bermasalah dengan asam lambung adalah buah yang mengandung asam tinggi, seperti
buah lemon, jeruk, tomat, atau buah yang kondisinya masih mentah.
Buah tersebut dapat menambah keasaman di perut sehingga bisa menimbulkan perut
mulas, kembung, mual, atau heartburn. Tidak hanya buah, makanan lain seperti
ditambah banyak cuka juga bisa memicu munculnya gejala maag.

4. Cokelat
Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, cokelat menjadi makanan yang bisa
memicu gejala maag akibat GERD. Ini karena cokelat termasuk dalam kelompok
makanan tinggi lemak yang menyebabkan otot di sekitar kerongkongan mengendur
sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan. Makanan penyebab munculnya
gejala gastritis ini juga mengandung methylxanthine, yang merupakan zat alami yang
melemaskan otot jantung dan otot di kerongkongan.

5. Bawang-bawangan
Bawang putih dan bawang bombay membuat makanan jadi lebih sedap. Namun bagi
orang yang sering kambuh gejala Gastritisnya, bumbu dapur ini harus dibatasi. Kedua
bawang ini mengandung gas yang bisa menyebabkan perut kembung penuh gas.
Selain itu, bawang juga melemaskan otot sphincter di kerongkongan sehingga
memudahkan gas naik ke kerongkongan.

6. Makanan tinggi garam


Tidak diketahui secara pasti bagaimana mekanisme makanan asin menjadi penyebab
munculnya Gastritis. Namun, sebuah penelitian lama oleh Journal of the American
Medical Association melaporkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi
garam memiliki risiko 70% mengalami refluks asam lambung. Periset berpendapat
bahwa ini kemungkinan besar terjadi karena makanan yang asin cenderung disajikan
dengan cara digoreng atau pada makanan yang berlemak.

7. Makanan mengandung mint


Makanan yang mengandung peppermint memang menyegarkan mulut karena terasa
dingin di lidah. Selain itu, ada juga yang beranggapan bahwa makanan ini dapat
menenangkan perut ketika sedang bermasalah. Sayangnya, anggapan ini tidak
sepenuhnya benar. Faktanya, makanan atau minuman yang mengandung mint dapat
memicu pada beberapa orang, terutama GERD (refluks asam lambung).
9. Makanan yang mengandung banyak gas
Sayur memang menyehatkan, tapi harus berhati-hati. Pasalnya, sayur yang
mengandung banyak gas, seperti kol, brokoli, atau kacang-kacangan mengandung
banyak gas. Semakin banyak gas, membuat perut jadi kembung dan mual. Oleh
karena itu, perlu menghindari makanan ini.

Minuman juga bisa jadi penyebab maag gampang kambuh


cara mengurangi minuman manis. Selain makanan, gejala maag juga bisa dipicu oleh
minuman. Beberapa minuman yang harus dihindari atau dibatasi konsumsinya jika
Anda punya masalah asam lambung, antara lain:

1. Alkohol
Tahukah Anda bahwa alkohol menjadi salah satu penyebab Gastritis? Ya, ini bisa
terjadi jika alkohol dikonsumsi secara berlebihan. Minuman ini dapat meningkatkan
asam lambung, bila kondisi ini terus terjadi akibatnya lapisan lambung bisa iritasi.

2. Kopi
Selain alkohol, kopi juga masuk dalam daftar makanan dan minuman yang dapat
memicu gejala. Kandungan kafeinlah yang jadi penyebabnya karena bisa membuat
otot sfingter di kerongkongan bagian bawah jadi mengendur. Akibatnya, asam
lambung akan lebih mudah naik ke kerongkongan menimbulkan heartburn.

3. Minuman bersoda
Kafein tidak hanya ada pada kopi tapi juga minuman bersoda. Efek soda sama seperti
alkohol dan kopi, yaitu meningkatkan peluang asam lambung naik ke kerongkongan.
Selain itu, soda juga bisa meningkatkan keasaman di perut sehingga iritasi yang ada
menjadi lebih buruk.

Makan makanan dan minuman tidak sehat penyebab maag kambuh


makan kebanyakan bisa jadi ppenyebab Gastritis. Pemicu Gastritis tidak hanya dari
pilihan makanan saja, tapi juga kebiasaan makan yang tidak tepat. Jadi, walaupun
pilihan makanan Anda sudah benar, jika penerapan kebiasaan makanan masih buruk,
gejala maag tetap akan muncul.

B. KLASIFIKASIGASTRITIS
1. GastritisAkut
Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat menyebabkan
mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut dibagi menjadi dua
garis besar yaitu:
Gastritis Eksogen akut (biasanya disebabkan oleh faktor-faktor dari luar,
seperti bahan kimiamisal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid ,
mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin
(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
Gastritis Endogen akut (adalah gastritis yang disebabkan oleh kelainan
badan).

2. GastritisKronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H. Pylory).
Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B.
Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe
ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa.
Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia
pernisiosa berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim.
Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus
pada dinding lambung.
C. ETIOLOGI
1. Infeksikuman
Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di
lapisan lambung). Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal
tumbuh di dalam lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak
menghasilkan asam, berbagai bakteri bisa tumbuh di lambung. Bakteri ini bisa
menyebabkan gastritis menetap atau gastritis sementara.
2. Penggunaanantibiotik
Penggunaan antibiotik untuk infeksi paru dicurigai mempengaruhi penularan
kuman di komunitas karena antibiotika tersebut mampu mengeradikasi infeksi
Helicobacter pylori walaupun presentase keberhasilannya rendah.
3. Gangguan fungsi sistemimun
Sistem imun yang dimiliki oleh seseorang akan dapat menjadi pemacu reaksi
imunologis terhadap infeksi virus atau jamur. Terdapat beberapa jenis virus
yang dapat menginfeksi mukosa lambung misalnya enteric rotavirus dan calici
virus. Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini
mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding lambung,
menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan menganggu
produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu tubuh
mengabsorbsi vitamin B-12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat
mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak
dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmune
atrophic gastritis terjadi terutama pada orangtua.
4. Penggunaan Obat analgesik anti inflamasinonsteroid
Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan
naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara
mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika
pemakaian obat - obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya
masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus
menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis.
5. Penggunaan alkohol secaraberlebihan
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan
membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun
pada kondisinormal.

6. Penggunaankokain
Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendarahan dan gastritis.
7. Stressfisik
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi
berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada
lambung.
8. Radiasi andkemoterapi
Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat
mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat
berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer.

D. MANIFESTASIKLINIS
1. Dapat terjadi ulserasi superfisial dan mengarah padahemoragi
2. Beberapa pasien menunjukanasimptomatik
3. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak dimuntahkan
tetapi malah mencapiusus
4. Perdarahan saluran cerna berupa hematemesis danmelena.
5. Pasien biasa nya pulih kembali sekitar sehari, meskipu nafsu makan mungkin
hilang selama 2-3hari
6. Nyeri disekitar uluhati
7. Mual
8. Muntah
9. Kembung
10. Anorexia

E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada gastritis menurut Dermawan (2010)
adalah:
1. Perdarahan saluran cerna bagianatas
2. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbs vitamainB

F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Obat yang dipergunakan untuk gastritis adalah Obat yang mengandung bahan-bahan
yang efektif menetralkan asam dilambung dan tidak diserap ke dalam tubuh sehingga
cukup aman digunakan (sesuai anjuran pakai tentunya). Semakin banyak kadar
antasida di dalam obat maag maka semakin banyak asam yang dapat dinetralkan
sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit gastritis dengan baik. Pengobatan
gastritis tergantung pada penyebabnya. Gastritis akut akibat konsumsi alkohol dan
kopi berlebihan, obat-obat NSAID dan kebiasaan merokok dapat sembuh dengan
menghentikan konsumsi bahan tersebut. Gastritis krinis akibat infeksibakteri.
H. pylori dapat diobati dengan terapi eradikasi H. pylori. Terapi eradikasi ini terdiri
dari pemberian 2 macam antibiotik dan 1 macam penghambat produksi asam
lambung, yaitu PPI (proton pump inhibitor). Untuk mengurangi gejala iritasi dinding
lambung oleh asam lambung, penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan
atau mengurangi asam lambung, misalnya (Mayo Clinic,2007):
1. Antasid
Obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang
umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralkan asam
lambung sehingga cepat mengobati gejala antara lain promag, mylanta, dll.
2. Penghambat asam (acidblocker)
Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan
obat penghambat asam antara lain simetidin, ranitidin, atau famotidin.
3. Proton pump inhibitor (penghambat pompaproton)
Obat ini bekerja mengurangi asam lambung dengan cara menghambat pompa
kecil dalam sel penghasil asam. Jenis obat yang tergolong dalam kelompok ini
adalah omeprazole, lanzoprazole, esomeparazol, rabeprazole, dll. Untuk
mengatasi infeksi bakteri H. pylori, biasanya digunakan obat dari golongan
penghambat pompa proton, dikombinasikan dengan antibiotika.

G. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Tirahbaring
2. Mengurangistress
3. Diet
Dengan mengkonsumsi Air teh, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian
diberikanperoral pada interval yang sering. Makanan yang sudah
dihaluskanseperti pudding, agar-agar dan sup, biasanya dapat ditoleransi
setelah 12 – 24 jam dan kemudian makanan-makanan berikutnya ditambahkan
secara bertahap. Pasien dengan gastritis superficial.

PENGOBATAN SAKIT MAAG DENGAN PIJAT REFLEKSI


Banyak cara dan jalan yang bisa anda tempuh untuk mengobati sakit maag yang anda
derita, selain menggunakan obat-obatan kimia dan herbal yang banyak beredar di pasaran,
anda juga bisa mengobati sakit maag dengan metode pijat refleksi yang terbukti aman dan
mampu menyembuhkan sakit maag sampai tuntas.
Mengobati sakit maag dengan refleksi adalah dengan melakukan pemijatan pada titik-titik
syaraf tertentu yang akan menyeimbangkan kinerja kelenjar dan kinerja lambung secara
umum, dimana cara ini telah teruji mampu mengurangi rasa sakit pada lambung serta
menjadi jalan kesembuhan bagi banyak orang yang pernah mengalaminya.
1. Titik refleksi sakitmaag
Dan berikut ini akan saya bagi gambar titik-titik refleksi sakit maag yang bisa
anda praktekkan dan lakukan sendiri dirumah, dimana titik-titik refleksi
tersebut berhubungan langsung dengan lambung yaitu:

Pada area Telapak Kaki

Keterangan Gambar:
 Titik saraf serabut saraf lambung di telapak kaki kanan dankiri
 Titik saraf lambung di telapak kaki kanan dankiri
Pada area Telapak Tangan

Keterangan Gambar :
 Titik saraf lambung yang berada di telapak tangan kanan dan
kiriLakukan pemijatan pada titik refleksi sakit maag tersebut selama
minimal 2 menit disetiap titiknya, pijat dengan perlahan jangan terlalu
keras, anda bisa mengulangi pemijatan pada titik yang sama setelah 5
menit kemudian. Anda bisa melakukan pemijatan dengan
menggunakan jari tangan atau dengan bantuan stik ataukayu.

2. Titik akupresur sakitMaag


Setelah melakukan pemijatan pada titik refleksi pada telapak kaki dan tangan
untuk sakit maag seperti diatas, silahkan lanjutkan pemijatan pada titik syaraf
akupresur berikut ini untuk mempercepat penyembuhan.

Keterangan Gambar :
 Titik akupesur terletak di garis tengah perut 3 jari sejajar diatas pusar
11
 Titik akupesur untuk sakit perut berada 2 jari sejajar dibawah pusar
lakukan terapi refleksi selama 3 hari berturut-turut maka akan ada
perubahan pada penyakit magh yang andaderita
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung dan submukosa lambung yang
bersifatsecara akut, kronis, difus atau lokal akibat infeksi dari bakteri, obat-obatandan
bahan iritan lain, sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan atauperlukaan yang
menyebabkan erosi pada lapisan-lapisan tersebut dengangambaran klinis yang
ditemukan berupa dispepsia atau indigesti.
Klasifikasi gastritis dibagi menjadi 2 yaitu gastritis akut dan kronis. Gastritis Akut
dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimiaobat-obatan dan alkohol, makanan yang
pedas, panas maupun asam. Padapasien yang mengalami strees akan terjadi
perangsangan saraf simpatisNV (Nervus Vagus), yang akan meningkatkan produksi
asam klorida(HCl) didalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah
dananoreksia. Gatritis kronis Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh
ulkusbenigna atau maligna dari lambung atau oleh bakteri helicobactery pylory( H.
pylory ) Gastritis Kronis dapat diklasifikasikan sebagai tipe A / tipeB, tipe A ( sering
disebut sebagai gastritis autoimun ) diakibatkan dariperubahan sel parietal, yang
menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler.
Tanda dan gejala gastritis akut yaitu rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit
kepala, kelesuan,mual, dan anoreksia. disertai muntah dan cegukan, dapat terjadi
kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidakdimuntahkan, tetapi malah
mencapai usus, gastritis kronis untuk gejala defisiensi vitamin B pada gastritis tipe B,
pasienmengeluh anoreksia ( nafsu makan menurun ), nyeri ulu hati setelahmakan,
kembung, rasa asam di mulut, atau mual dan muntah.

B. Saran
Diharapkan untuk mahasiswa khususnya keperawatan untuk dapat mengamplikasikan
keperawatan komplementer pada pasien dengan gastritis dan diharapkan untuk dapat
mempraktekkan kepada pasien langsung.
DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & Sri L., (2018). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika

Chandrasoma, & Parakrama. (2016). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta :EGC

Mustaqin A., & Kumala S (2015). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.

Rudi H., (2017). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Gosyen
Publising.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai