Studi Literatur Eva Wahyuni
Studi Literatur Eva Wahyuni
Disusun oleh:
Eva Wahyuni Hadi Sunarto
NIM. PO.71.4.201.16.1.022
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Padatanggal : 2020
Penguji I,
Alfi Syahar Yakub, S.Kp, M.Kes (…………………………….)
NIP.197110171994031002
Penguji II,
H. Rauf Harmiady, S.Kep, Ns, M.Kes (…………………….………)
Nip. 196212211988032010
Pembimbing I
Hj. Rosita Genggeng, SKM, M.Kes (….…………………….…..)
Nip. 195509151981032001
Pembimbing II,
Sri Wahyuni A, S.Kep, Ns, MN(Hons) (……………………..….......)
Nip. 197310031996032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
Studi Literatur ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang di kutip
NIM : PO714201161022
Yang menyatakan,
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, Karena atas berkat
dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan studi literatur ini dengan judul
Diabetesِ Melitusِ Tipeِ 2”ِ yang dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan.
Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
yaitu Nabi yang diutus oleh Allah SWT sebagai rahmatan lil alamin.
memberikan dukungan, kasih sayang dan doa demi kesuksesan study literature ini.
hambatan dan kesulitan namun berkat bimbingan dan pengarahan dari berbagai
Kesehatan Makassar.
Kesehatan Makassar.
hingga selesai.
hingga selesai.
6. Alfi Syahar Yakub, S.Kp, M.Kes selaku Penguji Utama yang telah
hingga selesai.
ini.
9. Kedua orang tua yang tercinta, Ayahanda dan Ibunda serta Ketiga Saudari
Peneliti atas segala dukungan dan pengorbanannya yang tak akan pernah
dilupakan. Doa restu, nasihat dan petunjuk dari mereka sehingga penulis
sedang bersedih, Fardianto, Elchy, Dita, Kak Antika, Amel, Era, dan
Linda, terima kasih atas segala saran dan masukan serta bantuan yang
11. Terkhusus untuk teman-teman peneliti yang telah hadir menemani selama
empat tahun perkulihan, suka dan duka telah di hadapi bersama, teman-
teman dari grup investigasi, Sarah, Bella, Indra, Firna, Unna, Sri, Sanni,
Kurnia dan Nirma semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT.
membangun dan senantiasa hadir dalam suka dan duka peneliti, terkhusus
yang hebat Nur Fikrah Awaliah, Andi Sri Ira dan Yesica Tumewah terima
13. Seluruh pihak yang ikut membantu, baik secara langsung maupun tidak
sepenuhnya bahwa study literatur ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
dengan kerendahan hati, peneliti terbuka menerima kritik dan saran yang
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
A. Hasil........................................................................................................... 25
B. Pembahasan ............................................................................................... 45
A. Kesimpulan ................................................................................................ 57
B. Saran .......................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembangunan kesehatan. Hal ini di buktikan dari data laporan dari Direktorat
double burden of disease. Hal ini berarti bahwa saat ini Indonesia mengalami
hidup yang tidak sehat seperti diet yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik,
dan merokok. Gaya hidup yang tidak sehat ini menyebabkan munculnya
berbagai masalah kesehatan baru. Menurut IDF 2015 ada 4 jenis utama
yang tidak sehat, yaitu penyakit kardiovaskuler, kanker, pernafasan akut, dan
Federation (IDF) tahun 2019 terdapat 463 juta jiwa penderita DM seluruh
mencapai 51 % yaitu 700 juta jiwa. Negara Republik Rakyat Cina menempati
yaitu mencapai 116,4 juta jiwa pada tahun 2019. Indonesia sendiri, telah
mencapai 4.406 dan kasus lama sebanyak 16.755. Adapun kematian sebanyak
198 kasus (laki-laki : 74; perempuan : 124) sepanjang tahun 2016. Prevalensi
(2,8%), kota Makassar (2,5%), kabupaten Toraja Utara (2,3%), dan kota
(4,0%).
ginjal, dan saraf (WHO, 2018). Komplikasi tersebut akan terjadi jika kadar
gula darah tidak terkontrol dan berlangsung lama di dalam tubuh. Menurut
Brunner & Suddarth (2013) komplikasi yang timbul dari DM dibagi menjadi
dua, yaitu komplikasi akut dan kronis. Komplikasi akut muncul akibat dari
intoleransi gula darah yang berlangsung dalam jangka waktu pendek seperti
emosional, sosial dan masalah seksual dan berbagai konflik yang harus di
keluhan fisik serta situasi mental, emosional dan perilaku pasien yang dapat
fisik, Komsumsi obat, dan rutin pengecekan gula darah merupakan aktivitas
yang di lakukan secara sendiri atau self care yang harus dilakukan oleh
kualitas sumber daya manusia dan biaya pemeliharan kesehatan yang besar,
hal ini perlu peran penting dari semua pihak yaitu masyarakat dan keluarga
kelompok swabantu (self help group). (Mertha, Ribek, & & Widastra, 2016).
Saat ini terlihat begitu sedikit upaya dari pengaplikasian kelompok swabantu
dan obat. Menurut Tejada-Tayabas, dan Lugo, 2014 dalam Dwiyanti dkk
penelitianِtentangِ“ِStudiِLiteraturِEfektifitasِKegiatanِKelompokِSwabantuِ
B. Rumusan Masalah
Kelompok Swabantu (Self Help Group) Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe
2?”
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Terhadap Intitusi
b. Terhadap Peneliti
2. Manfaat Praktis
a. Terhadap Responden
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi klien agar lebih aktif untuk
b. Terhadap Puskesmas
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Diabetes Mellitus
1. Definisi
lemak, dan protein yang cukup karena kekurangan atau cacat pada insulin.
2018)
berikut:
a. Pre-Diabetes
untuk mengangkut gula kedalam sel kurang atau bahkan tidak ada sama
c. Diabetes Tipe 2
10
tahun, namun dapat pula timbul pada usian di atas 20 tahun. Diabetes
memasuki bulan keempat keatas, dan umumnya kadar gula darah akan
maupun janin. Dan yang perlu diwaspadai adalah lebih dari setengah
11
5) Malnutrisi
6) Infeksi
3. Patofisiologi
paling umum, terhitung sekitar 90% dari semua kasus diabetes. Umumnya
menanggapi insulin. Karena insulin tidak dapat bekerja dengan baik, kadar
beberapa orang dengan diabetes tipe 2 ini pada akhirnya dapat menguras
dewasa yang lebih tua, tetapi semakin terlihat pada anak-anak, remaja dan
12
dan menjaga berat badan yang sehat. Obat oral dan insulin juga sering
4. Faktor Resiko
yang lebih tinggi dari glukosa darah normal, tetapi di bawah ambang batas
5. Gejala Klinis
terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram,
13
mudah jatuh dan mudah terlepas, menurunan seksualitas bahkan pada pria
dapat terjadi impotensi, pada ibu hamil akan mengalami keguguran atau
kematian janin dalam kandungan atau bayi yang di lahirkan berat lahir
6. Diagnosis
gula dalam darah. Darah dapat di uji setelah melakukan puasa semalaman
dan biasanya pemeriksaan dilakukan pada pagi hari. Hal ini dilakukan di
100 miligram per desiliter (mg / dL), bahkan setelah puasa. Tetapi jika
kadar gula darah setelah puasa lebih besar dari 125 mg / dL, maka
a. Tes glukosa plasma puasa. Darah diambil pada pagi hari setelah
b. Tes toleransi glukosa oral (OGTT). Gula darah diukur dua jam
c. Tes glukosa darah acak. Gula darah 200 mg / dL atau lebih besar
7. Komplikasi
akut muncul akibat dari intoleransi gula darah yang berlangsung dalam
8. Penatalaksanaan
1) Karbohidrat : 60-70%
2) Protein : 10-15%
3) Lemak : 20-25%
status gizi, umur, stress akut dan kegiatan fisik yang pada
badan ideal.
1. Definisi
kepada individu bahwa mereka tidak sendiri dan banyak dari mereka yang
Menurut Bensley & Fisher (2003), self help group atau kelompok
sama lain dengan empati yang besar dan dapat membuka diri. Semua
lain(Cahyono, 2018)
18
Konsep Self help group yang santai dan ramah dalam melakukan
dan kualitas hidup, serta menurunkan rehospitalisasi dan efektif juga bagi
group memiliki kualitas yang lebih positif karena kelompok ini berkaitan
antara anggota merupakan kunci utama dari self help group, jika
anggota erat, merasa saling memiliki dan saling mendukung, maka tujuan
kelompok tersebut akan mudah di capai. Keberhasilan self help group ini
Menurut Keliat (2008) terdapat 9 prinsip dari self help group yaitu
sebagai berikut:
19
oleh volunteer.
kelompok.
adalah salah satu dari anggota kelompok, dimana setiap pertemuan akan di
berperan sebagai leader agar anggota kelompok dapat melihat dan belajar
masalah.
a. Pertemuan pertama
antara lain :
1. Pembukaan
21
c. Memperkanalkan diri.
2. Kerja
kelompok.
penyelesaian masalah.
3. Penutup
group
dipimpin oleh leader yang telah ditunjuk pada pertemuan sebelumnya dan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Sumber Data
1) Data Skunder
langsung melalui literatur jurnal atau buku yang di pilih dan sesuai
scholar.
C. Kriteria Sampel
a. Inklusi
dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,
23
24
b. Eksklusi
D. Prosedur Penelitian
berdasarkan teknik pencariaan PICOT . Dalam studi literatur ini, kata kunci
PICOTِyangِdigunakanِadalahِPِ(DiabetesِMellitusِ“OR”ِDMِtypeِIIِ“OR”ِ
TypeِIIِDiabetesِMellitusِ“OR”ِHighِBloodِSugarِLevel),ِIِ(SelfِHelpِGroupِ
(Effective) dan T (-). Selain itu, penyusunan studi literatur ini menggunakan
A. Hasil
25
26
serius. Aktivitas Self care pada penderita DM menjadi hal yang harus di
care penderita DM. hasil dari penelitian ini menunjukan perubahan yang
sangat besar terhadap tingkat self care pendeita DM setalah aktif dalam
wanita dengan diabetes tipe 2 layak mendapat perhatian klinis secara lebih
holistik. Hasil analisis pre-test skor BDI, glukosa darah puasa dan
nya dan melakukan perawatan diri secara mandiri dan berlanjutan. Hasil
yang cukup tinggi dari kelompok intervensi dan kelompok control dalam
penelitian.
bahwa self help group di desain untuk berbasis konsep teori sosial dimana
literasi kesehatan, perilaku mandiri dan kadar gula darah pada pasien DM
28
tekan kepada penderita DM. Tekan yang berupa fisik dan mental
secara fisik begitu juga dengan kesehatan mental penderita DM, kelompok
Pencarian PICOT
Google Scholar
15
Ekslusi : Pengulangan
Publikasi
n=5
Hasil Skrinning
n = 10
Ekslusi : tidak sesuai
dengan pertanyaan
penelitian
n=6
Hasil Skrining
n=4
Pencarian sekunder
n=3
Sintesis Grid
3)
Sebagain besar
responden patuh
dalam
kontrol penyakit
yang dialami, 4).Ada
pengaruh kelompok
Swabantu Diabetes
terhadap
pengetahuan pasien
DM di
Puskesmas IV
Denpasar Selatan
tahun
2015ِ(p=0,000ِ;ِαِ
0,05), dan 5) Secara
deskriptif
berdasarkan tingkat
kepatuhan,
rerata gula darah
dalam tiga bulan,
dan
kehadiran dalam
kegiatan kelompok
dinyatakan
kelompok swabantu
diabetes
berpengaruh
34
terhadap kepatuhan
kontrol
pasien DM di
Puskesmas IV
Denpasar
Selatan tahun 2015.
Kepada lansia agar
terus
mempertahankan
kegiatan yang sudah
berjalan dengan
baik, dan kepada
peneliti
selanjutnya agar
melihat pengaruh
kelompok swabantu
dengan melibatkan
lebih banyak
variabel dengan
kelompok
kontrol
3 Dinyati et Tujuan: untuk Pre Responden Pengukuran di Penelitian ini diukur
al.,(2016) mengetahui pengaruh Experimental sebanyak 10 lakukan satu skor tiap indikator
Pengaruh Self Help self help group orang anggota minggu sebelum dari kuesioner dan
Group Terhadap terhadap peningkatan PERSADIA dan setelah rerata self care DM
Self Care Pada self care pada pasien cabang rumah kegiatan self yang telah dilakukan
Pasien Diabetes diabetes melitus sakit help group sebelum dan setelah
Melitus Di muhammadiyah dilaksanakan. pelaksanaan Self
35
4 Prakoso, et al Penelitian ini Quasy- Subjek penelitian Teknik Hasil penelitian ini
(2016) The bertujuan untuk experimental adalah wanita pengambilan menunjukkan
Effectiveness Of mengidentifikasi dengan diabetes sampel yaitu prevalensi depresi
37
Self Help Group efektivitas kelompok tipe 2 di dengan pada penelitian ini
Therapy To Type 2 terapi swadaya untuk Puskesmas melakukan adalah 64,7%.
Diabetic Women wanita diabetes tipe 2 Yogyakarta, pengukuran Analisis statistik
With Comorbid dengan depresi Indonesia; dengan pengaruh terapi
Depression komorbid. Berumur lebih mengunakan kelompok mandiri
dari 18 tahun kusioner Becks antara kelompok
yang memenuhi Depression perlakuan dan
kriteria inklusi Inventory score kelompok kontrol
dan eksklusi pretest dan menunjukkan ada
berjumlah 65 posttest. perbedaan yang
orang signifikan dalam
perubahan skor
Inventarisasi Depresi
Becks (p = 0,001),
dan perubahan
glukosa darah puasa
(p = 0,002).
Sementara
perubahan kadar
kolesterol tidak
menemukan
perbedaan yang
signifikan (p =
0,207). Analisis
tabel kontingensi
menunjukkan
pengaruh terapi
kelompok self help
38
dengan peningkatan
depresi dengan nilai
risiko relatif = 2,08
dalam penentuan
nilai cut-off dari
skor depresi Beck
Depression
Inventory <10 (p =
0,003). Hasil dari
analisis multivariat
menunjukkan bahwa
pengaruh variabel
dalam skor depresi
gantung adalah
terapi kelompok
mandiri (p = 0,008).
Terapi kelompok
swadaya
meningkatkan
depresi dan
mengurangi kadar
glukosa darah puasa
wanita diabetes tipe
2 dengan depresi
komorbiditas. Terapi
kelompok mandiri
mengurangi depresi
2 kali lipat.
39
dapat
melakukan
penelitian dalam
jumlah sampel
yang lebih besar dan
meneliti mengenai
efektifitas pemberian
DSME/S terhadap
diabetes distress
dengan mengontrol
faktorfaktor
bias yang dapat
mempengaruhi
penurunan diabetes
distress. Penelitian
selanjutnya juga
dapat meneliti
mengenai
perbedaan efektifitas
pemberian DSME/S
secara individu dan
berkelompok
terhadap
penurunan diabetes
distres.
42
digunakan untuk
mengevaluasi
perilaku
perawatan diri
7 Kusumastiwi et al. Tujuan dari penelitian Pre Peserta kegiatan Dilakukan Pada kegiatan ini
(2019) ini yaitu munculnya Eksperiment adalah penderita kegiatan diikuti peserta
Meningkatkan masalah kesehatan diabetes melitus penyuluhan dengan karakteristik
Kesehatan Mental mental pada pasien di Desa Bogoran, mengenai demografik laki-laki
Penderita Diabetes diabetes melitus akan Trirenggo, diabetes melitus 33%, perempuan
Melitus di memperburuk Bantul. Penderita. dan dampak bagi 66%. Rata-rata usia
Komunitas dengan prognosis pasien. Peserta kesehatan mental peserta kegiatan
Kegiatan Penanganan holistik dikumpulkan oleh kepada peserta kelompok swabantu
Kelompok baik fisik dan mental kader kesehatan dan caregiver. adalah 54.22 tahun.
Swabantu (Self diharapkan dapat yang berada di Dalam kegiatan Rata-rata peserta
Help Group) dilakukan pasien desa Bogoran dan tersebut telah mengidap
diabetes melitus, salah didapatkan 9 dilakukan diabetes melitus
satunya melalui peserta yang telah rekruitment selama 3.5 tahun.
kelompok swabantu dijelaskan dan peserta. Sebelum Hasil pemeriksaan
(self help group) bersedia pelaksanaan menggunakan
yakni kelompok yang mengikuti kelompok terapi instrumen HADS
terdiri dari para kegiatan hingga swabantu didapatkan skor
penderita diabetes berakhir dilakukan borderline cemas
melitus yang saling skrining sebanyak 44.4%,
berbagi permasalahan kesehatan jiwa skor gangguan klinis
dan memberikan menggunakan cemas sebanyak
44
B. Pembahasan
paired sample statistics hasil yang didapatkan nilai p=0,000 yang merupakan
swabantu dan tidak ada respoden yang tidak patuh. Dengan hasil pengisian
kuesioner selama 3 bulan, pengecekan gula darah acak serta keteraturan dalam
penyakit DM. Setelah mengindetifkiasi dari setiap aspek yang peneliti teliti
pemeriksaan gula darah acak serta daftar hadir sehingga sulit untuk di
Self Help Group Terhadap Self Care Pada Pasien Diabetes Melitus Di Persadia
dapatkan bahwa secara pengaruh self help group secara statistik sebesar 0,0001
(p-value < 0,05) maka H0 ditolak maka terdapat pengaruh self help group
terhadap self care pasien diabetes melitus. Skor self care yang terdapat
perubahan, dimana skor pre- test sebesar 50,20 ± 8,829 sedangkan skor post-
demi tercapainya self care dari bentuk pengelolaan DM. perlu penelitian yang
47
lebih lanjut memgenai pelaksanaan self help group agar tercapai hasil yang lebi
setiap variabel sehingga mudah untuk di analisa dan mudah memahami hasil
Role of Mutual Support Groups for the Control of Diabetes in a Mexican City:
pelayanan kesehatan yang terletak di kota San Luis Potosi. Penelitian ini
lebih besar, yang pada akhirnya menghasilkan keberlanjutan dan otonomi MSG
yang lebih besar tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan untuk sistem
48
setiap variabel sehingga mudah untuk di analisa dan mudah memahami hasil
Literasi kesehatan, perilaku perawatan diri dan tingkat HbA1c serupa di kedua
kelompok pada awal. setelah tiga bulan intervensi Literasi kesehatan, perilaku
kontrol setelah tiga bulan. Dalam kelompok intervensi, perilaku perawatan diri
antara perilaku perawatan diri dan kadar glukosa darah pada pasien DMT2,
penelitian, jadi sulit untuk melakukan validasi mengenai hasil dari penelitian
49
tersebut. Banyak variabel dari penelitian yang tidak di sebutkan dalam judul
juga membuat pembaca agak keliru dengan hasil dari penelitian ini.
sebanyak 66.1%. Hal ini menunjukan bahwa gangguan metal pada penderita
DM sangat mungkin terjadi di liat dari faktor resiko terkait depresi pada
rendah dan lama mengidap >2 tahun. Pengaruh komorbiditas antara depresi dan
eksklusi, sampel yang sedikit, tidak dijelaskan juga analisa data secara lengkap
tersebut.
50
Diabetes Distress pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSD dr. Soebandi
distress sebesar sebesar 0,65 yaitu dari 2,32 rata-rata sebelum diberikan
dan posttest baik pada kelompok intervensi (p=0,001) maupun pada kelompok
Dalam penelitian ini dijelaskan dengan sangat rinci oleh peneliti pada
dilakukan.
pre-test and posttest study. Subjek penelitian adalah wanita dengan diabetes
peningkatan depresi dengan nilai risiko relatif = 2,08 dalam penentuan nilai
52
cut-off dari skor depresi Beck Depression Inventory <10 (p = 0,003). Hasil dari
A. Kesimpulan
swabantu atau self help group menjadi salah satu alternatif intervensi
yang sangat besar untuk mencapai kualitas hidup yang baik bagi
penderita DM.
B. Saran
53
54
penyakit DM.
DAFTAR PUSTAKA
IDF. (2019). IDF Diabetes Atlas Ninth Edition 2019. International Diabetes
Federation.
https://diabetesatlas.org/upload/resources/material/20191218_144459_2019_
global_factsheet.pdf
Kusumaningsih, T. P., Hidayat, S. T., Dayyana, S., & Wahyuni, I. (2016). 4th
Asian Academic Society International Conference ( AASIC ) 2016 HEA-OR-
103 4th Asian Academic Society International Conference ( AASIC ) 2016
Design and Samples Measurement. 2010, 318–323.
Prabsangob, K., Somrongtho, R., Kumar, R., & Anwar, F. (2019). Effectiveness
of Self-Help Group Program for the Management of Type-2 Diabetes
Patients in Rural Thailand. Pakistan Journal of Nutrition, 18(2), 141–145.
https://doi.org/10.3923/pjn.2019.141.145
Sobol-Pacyniak, A. B., Szymczak, W., Kwarta, P., Loba, J., & Pietras, T. (2014).
Selected factors determining a way of coping with stress in type 2 diabetic
patients. BioMed Research International, 2014(July).
https://doi.org/10.1155/2014/587823
Data Pribadi
Alamat
Kecamatan : Biringkanaya
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Email : wahyuni.eva239@gmail.com
Pendidikan Formal