Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II

MODUL 7

PRODUKSI BIODIESEL

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2019
MATERI PRAKTIKUM PEMBUATAN BIODIESEL
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Biodiesel merupakan bahan bakar dengan bahan baku nabati (tumbuhan) yang
dipergunakan untuk menggerakan mesin diesel (solar). Beberapa jenis bahan baku
yang sering dipergunakan minyak kelapa sawit, jarak pagar, kelapa maupun limbah
minyak jelantah. Suatu proses transesterifikasi dipergunakan untuk merubah minyak
menjadi ester dan membuang asam lemak bebasnya.

Berdasarkan kandungan Free Fatty Acid (FFA) :

a. Transesterifikasi dengan katalis basa untuk bahan baku minyak dengan kadar
FFA rendah
b. Transesterifikasi dengan katalis asam untuk bahan baku minyak dengan kadar
FFA tinggi dan dilanjutnya dengan transesterifikasi dengan katalis basa

Percobaan ini bertujuan :

1. Memberi pemahaman tentang proses produksi biodiesel


2. Memberi pemahaman tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi
biodiesel

Bahan baku :

1. Minyak jelantah sebagai bahan baku utama


2. Metanol
3. Natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH)
4. Kalsium khorida (CaCl2)

Peralatan yang dipergunakan :

1. Timbangan analitik
2. Beaker glass
3. Piknometer
4. Viskometer Ostwald
5. Alat pemanas berpengaduk
6. Thermometer

Proses produksi

1. Lakukan pemurnian (pembersihan) minyak jelantah dengan proses filtrasi dan


sedimentasi
2. Pembuatan larutan metoksid (larutan NaOH/KOH dengan methanol yaitu 0,5 – 1
% berat)
3. Minyak jelantah dipanaskan pada 30 - 70 C (variasikan) ditambahkan larutan
metoksid (variasikan)
4. Hasil reaksi selanjutnya dipisahkan dengan cara mendiamkan larutan tersebut
selama 24 jam, sehingga diperoleh biodiesel yang terpisah dari gliserin.
5. Biodiesel yang diperoleh selanjutnya dilakukan pemurnian dengan melakukan
pencucian biodiesel dengan mempergunakan air panas sampai pH normal atau
penambahan asam agar pH netral, asam yang dipergunakan asam asetat
6. Hasil proses didiamkan selama 2 jam sehingga biodiesel terpisah dari air
7. Kandungan air sisa dipisahkan dengan proses pengeringan pada suhu 50-60 C
sehingga air dapat teruapkan.
8. Lakukan pengukuran volume biodiesel yang diperoleh, warna, viskositas dan
densitas nya
9. Lakukan beberapa percobaan seperti :
a. Pengaruh volume minyak jelantah terhadap volume, warna, viskositas dan
densitas biodiesel yang dihasilkan
b. Pengaruh suhu terhadap volume biodiesel, warna, viskositas dan densitas
biodiesel yang dihasilkan
c. Pengaruh berat NaOH/KOH terhadap volume biodiesel, warna, viskositas dan
densitas biodiesel yang dihasilkan
d. Pengaruh volume methanol terhadap volume biodiesel, warna, viskositas dan
densitas biodiesel yang dihasilkan
10. Bandingkan hasil pengukuran viskositas dan densitas dengan standar produk
biodiesel (SNI).
Blok Diagram Praktikum Biodiesel

Minyak Jelantah

NaOH Methanol

Pencampuran Transesterifikasi

Pemisahan

Netralisasi dan
Asam asetat Pemurnian

Pemanasan Uap air

Biodiesel

Anda mungkin juga menyukai