ELECTROPLATING
Disusun oleh :
Jauhar El Fanani
1902311070
5D - Produksi
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia nya kepada kita semua. Shalawat serta salam marilah kita haturkan ke junjungan
nabi besar kita Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya yang telah menuntun
kita dari zaman yang gelap hingga ke zaman yang terang benderang ini. Dengan rahmat dan
karunia-Nya pulalah saya mampu menyusun “Laporan Praktikum Anodizing dan Electroplating”.
Dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Isnanda Nuriskasari, S.Si., M.T. selaku dosen dan pembimbing mata kuliah “Praktek
Anodizing dan Electroplating” yang telah memberikan bimbingannya selama ini. Juga saya ingin
menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua, saudara, juga segenap teman-teman
seperjuangan yang telah ikut menyumbangkan bantuan moril dan spiritual. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan.
Pada penulisan laporan tugas ini, saya meyakini bahwasanya masih banyak kesalahan dan
kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
banyaknya kritik dan saran yang membangun agar kelak dikemudian hari saya mampu untuk
membuat kriteria laporan yang lebih baik lagi.
Semoga pada akhirnya laporan yang saya buat ini mempu memberikan manfaat kepada
siapapun yang membacanya.
Jauhar El Fanani
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................................................ 1
1.3 Batasan Masalah.................................................................................................................. 1
BAB V PENUTUP........................................................................................................................24
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................................24
5.1.1 Kesimpulan Proses Anodizing.......................................................................................24
5.1.2 Kesimpulan Proses Electroplating................................................................................24
5.2 Saran.....................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
Gambar 2.1 Struktur Lapisan Alumunium Oksida (Al2O3) pada Alumunium (Al)
2.1.2 Prinsip Dasar Proses Anodizing pada Alumunium
Proses anodizing pada alumunium (Al) merupakan praktikum yang menerapkan
konsep dasar sel elektrolisis yang bertujuan untuk mengoksidasi permukaan alumunium agar
terbentuk lapisan Alumunium Oksida (Al2O3) pada permukaan tersebut. Adapun komponen
sel elektrolisis proses anodizing pada alumunium adalah sebagai berikut :
a. Anoda (+) = Logam Alumunium digunakan sebagai elektroda pada anoda agar
terjadi reaksi oksidasi pada permukaan alumunium sehingga terbentuk lapisan
Alumunium Oksida (Al2O3). Alumunium merupakan elektroda non-inert (aktif)
sehingga yang teroksidasi pada anoda adalah logam alumunium tersebut.
b. Larutan elektrolit. Larutan elektrolit yang digunakan pada proses anodizing
alumunium adalah larutan asam kuat, yaitu larutan H2SO4. Fungsi larutan asam kuat
H2SO4 adalah sebagai oksidator (agen pengoksidasi). Kation H+ pada larutan elektrolit
akan tereduksi menjadi gas H2 yang akan menempel pada katoda.
c. Katoda (-). Pada percobaan ini digunakan logam Alumunium juga sebagai elektroda
pada katoda. Fungsi katoda dalam reaksi ini hanya sebagai media transfer elektron dan
tempat menempelnya hasil reduksi kation dari larutan elektrolit. Jika ingin
menggunakan jenis logam lain seperti logam inert (Pt, C, Au) atau logam non-inert
selain Al juga diperkenankan karena fungsi katoda pada proses anodizing hanya
sebagai media transfer elektron.
d. Sumber arus listrik searah (DC) dari luar.
Gambar 2.2 berikut menunjukkan ilustrasi skema proses anodizing pada alumunium :
Adapun reaksi yang terjadi pada proses anodizing terhadap Alumunium adalah :
Katoda : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Anoda : Al(s) →Al3+(aq) + 3e-
Reaksi total : 2Al(s) + 3H2O(l) → 3H2(g) + Al2O3(s)
Proses anodizing akan menghasilkan pori-pori pada permukaan alumunium karena
terbentuknya Al2O3 pada permukaan alumunium tersebut (lihat Gambar 2.1). Terbentuknya
pori-pori tersebut akan menyebabkan proses pewarnaan menjadi efektif karena zat warna
terserap ke dalam pori-pori. Proses pewarnaan dilakukan dengan mencelupkan benda kerja
(Al yang sudah terlapisi Al2O3) ke dalam zat warna. Selanjutnya, dilakukan proses sealing
yang bertujuan untuk menutup pori-pori lapisan oksida yang dihasilkan dari proses
anodizing. Penutupan lapisan pori-pori oksida berfungsi untuk mencegah zat warna keluar
dari Alumunium. Proses sealing dilakukan dengan cara mencelupkan benda kerja (Al yang
sudah terlapisi Al2O3) yang telah diwarnai ke dalam air panas suhu 95°C. Penggunaan air
suhu tinggi pada proses sealing bertujuan agar terjadi hidrasi terhadap lapisan anodik,
sehingga akan terbentuk lapisan boehmite sebagai hasil reaksi antara lapisan Alumunium
Oksida (Al2O3) dengan air suhu tinggi. Berikut ini reaksi yang terjadi pada proses sealing :
Al2O3(s) + H2O(l) → 2AlOOH(s)
Ketebalan Lapisan
Dengan menggunakan Hukum Faraday tentang elektrolisis, ketebalan lapisan yang
terbentuk menurut Lowenheim dirumuskan sebagai berikut :
W
T= Pers (2)
ρ × A.....................................................................................................
dimana :
T = Tebal lapisan yang terbentuk [cm]
W = Massa lapisan yang terbentuk [gram]
ρ = Massa jenis logam pelapis [gram/cm3]
A = Luas permukaan logam yang dilapisi [cm2]
2.2.3 Prinsip Dasar Proses Electroplating Besi oleh Tembaga
Proses electroplating besi (Fe) oleh tembaga (Cu) merupakan praktikum yang
menerapkan prinsip dasar sel elektrolisis. Pelapisan besi dengan tembaga berfungsi untuk
meningkatkan daya tahan korosi besi. Hal tersebut dikarenakan dalam deret volta, potensial
reduksi tembaga lebih besar daripada potensial reduksi besi (E°Cu > E°Fe).
Logam yang memiliki nilai potensial reduksi (E°) besar maka lebih mudah untuk
mengalami reduksi (oksidator), sehingga sulit teroksidasi. Sebaliknya, jika nilai potensial
reduksi (E°) logam tersebut kecil artinya logam tersebut lebih mudah mengalami oksidasi
(reduktor), sehingga sulit mengalami reduksi. Oleh sebab itu, Fe dilapisi Cu karena Cu
memiliki sifat sulit teroksidasi sehingga Cu akan melindungi Fe dari oksidasi. Gambar 2.4
berikut ini menunjukkan deret volta berbagai unsur :
Skema proses electroplating Fe oleh Cu ditunjukkan pada Gambar 1.5. Ketika sumber
arus listrik dinyalakan, maka akan terjadi proses transfer elektron yaitu elektron mengalir
dari anoda menuju katoda. Proses transfer elektron tersebut akan menyebabkan terjadinya
reaksi reduksi pada katoda (yang mengalami reduksi adalah kation dari larutan elektrolit)
dan reaksi oksidasi pada anoda. Untuk dapat menjelaskan skema proses electroplating dan
menentukan reaksi yang terlibat pada katoda maupun anoda, maka perlu memahami
penjelasan mengenai konsep elektrolisis dan jenis - jenis reaksi yang terjadi pada sel
elektrolisis.
Adapun reaksi yang terjadi pada proses electroplating Fe oleh Cu pada percobaan ini
adalah sebagai berikut :
Katoda : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Anoda : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e-
Reaksi reduksi yang terjadi pada katoda berasal dari ion Cu2+ yang ada pada larutan
elektrolit CuSO4, sedangkan reaksi oksidasi pada anoda berasal dari logam Cu yang
digunakan sebagai elektroda anoda tersebut karena Cu merupakan elektroda non inert. Hasil
oksidasi pada anoda tersebut adalah Cu2+, sehingga kuantitas ion Cu2+ pada larutan elektrolit
akan bertambah dan menyebabkan peningkatan hasil endapan Cu pada katoda (Fe).
Perhitungan mengenai jumlah endapan Cu dan ketebalan endapan Cu pada Fe dilakukan
dengan menggunakan rumus yang terdapat diatas.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4. Tahap Sealing
Masukkan benda kerja yang telah diwarnai ke dalam bak sealing, yaitu bak
yang berisi air dengan suhu 95°C selama 3-5 menit.
1. Membentuk 2. Chemical
3. Pickling 4. Pembilasan
benda kerja degreasing
4. Masukkan
1. Bersihkan 3. Timbang
2. Amplas benda kerja ke
benda kerja benda kerja
benda kerja dalam bak
(Fe) dari oli sebelum
(Fe) mulai dari chemical
dan kotoran dilapisi, lalu
grade yang degreasing
lainnya dengan catat pada
kasar hingga selama 10
cara mencuci lembar data
yang halus menit dengan
pakai sabun pengamatan
suhu 70-90°C
5. Masukkan 7. Masukkan
6. Pembilasan 8. Pembilasan
benda ke dalam benda ke dalam
benda kerja benda kerja
bak electro bak pickling
dengan air dengan air
degreasing selama 10
yang mengalir yang mengalir
selama 5 menit menit
11. 12.
9. Pelapisan
10. Pembilasan Pengeringan Penimbangan
pertama benda
benda kerja benda kerja benda kerja
kerja dengan
dengan air setelah setelah
Cu selama 15
yang mengalir pelapisan pelapisan
menit
pertama Pertama
Pembimbing, Praktikan,
Pembimbing, Praktikan,
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kesimpulan Proses Anodizing
Keberhasilan proses anodizing ditandai dengan menempelnya pewarna ketika tahap
sealing pada proses anodizing. Apabila zat warna tidak menempel sama sekali dan logam
warnanya kembali ke semula (warna aluminium) maka proses anodizing dinyatakan gagal.
Bila gagal tidak diulang dari proses pertama tetapi dimulai dilangkah pelakipisan oksida
selama 30 menit. Umumnya kegagalan sering terjadi akibat pengait yang digunakan pada
proses masih goyang dan tidak erat.
5.2 Saran
Pada masing-masing proses sangat dibutuhkan ketelitian dan konsentrasi pada
setiap tahapnya, karena apabila salah satu tahap tidak dikerjakan dengan konsentrasi
dan ketelitian penuh, maka akan menambah resiko kegagalan yang menyebabkan
harus mengulangi kembali pada proses pengamplasan pada benda kerja.
Pada saat pengujian sebainya lebih berhati-hati dalam penggunaan bahan kimia
yang cukup berbahaya, sehingga dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Isnanda Nuriskasari, S.Si., M.T.. 2019. Modul Digital Praktikum Electroplating & Anodizing.
Depok