Pendahuluan
Epidemiologi
Varises dan perdarahan varises merupakan komplikasi sirosis yang diakibatkan langsung
dari hipertensi portal. Pasien dengan sirosis dan varises gastroeseofageal memiliki nilai HVPG
setidaknya 10 – 12 mmHg. Varises gastroesofageal tampak pada sekitar 50% pasien sirosis.3
Pada saat sirosis pertama kali didiagnosis, varises tampak pada 30 – 40% pasien stadium
kompensata dan pada 60% pasien stadium dekompensata. 4 Pada pasien sirosis tanpa varises saat
pemeriksaan endoskopi pertama kali, insidensi tahunan terbentuknya varises yang baru rata –
rata 7% (berkisar antara 5 – 10% per tahun).5,6,7 Setelah terbentuknya varises, ukuran varises
akan bertambah dari kecil sampai besar sebelum akhirnya ruptur dan berdarah. Progresi dari
varises ukuran kecil hingga menjadi besar masih kontroversial, namun menunjukkan angka laju
progresi varises yang berkisar antara 5 – 30% per tahun.5,6,7,8 Perdarahan varises pertama
memiliki angka insidensi sekitar 4% per tahun, dan resiko ini meningkat menjadi 15% per tahun
pada pasien dengan varises ukuran medium sampai besar. Insidensi perdarahan ulang berkisar
antara 30 – 40% pada 6 minggu pertama.7
Pada sirosis, gradien portosistemik dinilai dengan mengukur WHVP (Wedged Hepatic
Venous Pressure) atau pengukuran tekanan sinusoid hepar dan dikurangi dengan FHVP (Free
Hepatic Venous Pressure) / tekanan bebas vena hepatika atau tekanan vena cava inferior
intraabdominal sehingga akan didapat HVPG (Hepatic Venous Pressure Gradient). Nilai normal
Diagnosis
Pemeriksaan esophagogastroduodenoscopy (EGD) merupakan gold standar dalam
mendiagnosis varises.3 Konsensus saat ini menyatakan bahwa setiap pasien sirosis seharusnya
Telah lama diketahui bahwa gambaran varises secara endoskopi sangat krusial untuk
memprediksi pasien mana yang memiliki resiko tinggi untuk perdarahan varises dan juga yang
mana akan memiliki keuntungan dari terapi. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem yang divalidasi
untuk klasifikasi gambaran varises esofagus secara endoskopi. Pada tahun 1980 Japanese
Research Society for Portal Hypertension merancang sistem klasifikasi yang kompleks untuk
menggambarkan varises esofagus, sistem ini menggambarkan varises berdasarkan warna,
ukuran, bentuk, lokasi, dan stigmata.25
Gambar 5. Sistem klasifikasi varises esofagus (Japanese Research Society for Portal
Hypertension).25
pendarahan pada varises esofagus dapat mengancam jiwa. Pengobatan varises esofagus dapat
menggunakan terapi medis, terapi endoskopi dan terapi bedah. Terapi medis dapat menggunakan
vasodilator. Vasokontriktif splanik dapat berupa vasopressin, somatostatin, dan non selektif ß-
bloker. Somatostatin efektif dalam menghentikan pendarahan. Non selektif ß bloker dapat
diberikan sebagai pencegahan pendarahan pada varises esofagus. Sekitar 30 % pasien tidak
berespon terhadap non selektif ß bloker walaupun dengan dosis yang cukup. non selektif ß
bloker juga dapat menimbulkan efek samping seperti kelelahan dan impotensi. Pengunaan nitrit
penggunaannya dibatasi oleh efek vasodilatasi sitemik yang berisiko mengganggu fungsi ginjal
(prerenal). Kombinasi isosorbide dan ß bloker menunjukkan efek adiktif dalam menurunkan
tekanan portal, namun keuntungan itu ditutupi oleh efeknya terhadap fungsi ginjal dan mortalitas
yang meningkat. Ada dua teknik endoskopi yang digunakan untuk menatalaksana varises
esofagus, yaitu endoskopi injeksi skleroterapi dan endoskopi ligasi varises. Kedua teknik
endoskopi ini efektif dalam menghentikan perdarahan pada 90% dari pasien. Endoskopi ligasi
Daftar Pustaka
1. Sharara AI, Rockey DC. Gastroesophageal Variceal Hemoorhage. N Engl J Med 2001;
345:669-681
2. Cheney CP, Goldberg EM, Chopra S. Cirrhosis and portal hypertension : an overview. In :
Friedman LS and Keeffe EB, eds.Handbook of Liver Disease. 2nd ed. China, Pa : Churchill
Livingstone; 2004: 125-138
3. Garcia-Tsao G, Sanyal AJ, Grace ND, Carey W and the Practice Guidelines Committee of
the American Association for the Study of Liver Diseases, the Practice Parameters
Committee of the American College of Gastroenterology. Prevention and mana gement of
gastroesophageal varices and variceal hemorrhage in cirrhosis. Hepatology 2007; 46:922-
938
4. Groszmann RJ, Garcia-Tsao G, Bosch J, Grace ND, Burroughs AK, Planas R, Escorsell A,
Garcia-Pagan JC, Patch D, Matloff DS, Gao H, Makuch R. B-blockers to prevent
gastroesophageal varices in patients with cirrhosis. N Engl J Med 2005; 353: 2254-2261
5. Merkel C, Marin R, Angeli P, et al. A placebo-controlled clinical trial of nadolol in the
prophylaxis of growth of small esophageal varices in cirrhosis. Gastroenterology
2004;127:476–484
6. Merli M, Nicolini G, Angeloni S, et al. Incidence and natural history of small esophageal
varices in cirrhotic patients. J Hepatol 2003;38:266–272
7. Bosch J et al. Portal Hypertension and Gastrointestinal Bleeding .Seminars in liver
disease/volume 28, number 1, 2008
8. de Franchis R. Evaluation and follow-up of patients with cirrhosis and oesophageal varices.
J Hepatol 2003;38:361–363
9. Dite P et al. Esophageal varices. World Gastroenterology Organisation practice guideline:
June 2008
10. Sanyal A, Bosch J, Blei A, Arroyo V, 2008 Portal Hypertension and its complication.
GASTROENTEROLOGY ;134:1715–1728.