SKRIPSI
YUNI MURSALIM
G 701 16 045
DESEMBER 2019
i
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DENGAN
TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DENGAN
HEMODIALISA DI RSUD UNDATA PROVINSI
SULAWESI TENGAH
SKRIPSI
YUNI MURSALIM
G701 15 045
DESEMBER 2019
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing 1
Mengetahui,
Ketua Jurusan Farmasi
FMIPA Universitas Tadulako
iii
NIP. 19801106 2006 04 1 001
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Dekan FMIPA
Universitas Tadulako
iv
Darmawati Darwis, S.Si., M.Si., Ph.D
NIP. 1971124 1997 02 2 001
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak ada
karya yang pernah dikerjakan atau diteliti untuk memperoleh gelar kesarjanaan
disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang perjalanan menyelesaikan tugas akhir ini
tidak terdapat karya kutipan lain selain karya sendiri, kecuali dalam bentuk tertulis
mengacu pada naskah lain yang telah terdaftar dalam daftar pustaka.
Yuni Musalim
G 701 16 045
v
ABSTRAK
Prevalensi hipertensi terus meningkat setiap tahunnya. Dampak nyata dari hipertensi
adalah dapat mengganggu kualitas hidup dari segi kesehatan fisik maupun mental.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pasien hipertensi dengan
hemodialisa dan hubungannya dengan kategori tekanan darah. Penelitian ini
dilakukan di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah
penelitian observasional yang dilakukan secara prospektif dengan pendekatan cross-
sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Total
responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 54 pasien. Penelitian ini
menggunakan kuesioner Short Form 36. Analisis data dilakukan dengan uji kruskall
wallis untuk masing-masing domain SF-36 dengan kategori tekanan darah. Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata nilai kualitas hidup berdasarkan 8 domain yaitu
berkualitas baik pada domain fungsi sosial (74,76), kesehatan mental (71,70), nyeri
(56,25), dan kurang berkualitas pada domain energi (47,31), fungsi fisik (43,88),
kesehatan umum (43,24), peran emosi (33,33), dan peran fisik (23,42). Hasil uji
kruskall wallis pada setiap domain kualitas hidup diperoleh nilai (p>0,05), sehingga
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan kualitas hidup dengan kategori tekanan
darah pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah.
Kata kunci : Hipertensi, Kualitas Hidup, Short Form 36, Tekanan Darah
vi
ABSTRACT
The prevalence of hypertension keeps on increasing each year. The real impact of
hypertension is the potential to disrupt life quality in terms of physical or mental
health. This research aims to know the life quality of hypertensive patients with
hemodialysis and it’s relation to blood pressure category. This research is conducted
at Undata Regional Public Hospital in Central Sulawesi. This research type is
observational research done prospectively with cross-sectional approach. The
sampling is done with consecutive sampling method. There are 54 patients who fulfill
inclusion criteria. This research uses Short Form 36 questionnaires. Data analysis is
done with kruskall wallis test for each SF-36 domain with blood pressure category.
The research result shows that the average of life quality value based on 8 domains
are good quality on functional domain (74,76), mental health (71,70), pain (56,25),
and lack of quality on energy domain (47,31), physical function (43,88), general
health (43,24), emotional role (33,33), and physical role (23,42). The result of
kruskall wallis for each life quality domain is (p>0,05), so that it can be concluded
that there is no relationship between life quality and blood pressure category of
hypertensive patients who undergo hemodialysis at Undata Regional Public Hospital
in Central Sulawesi.
Key words: Hypertension, Life Quality, Short Form 36, Blood Pressure.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian dengan judul “Analisis Hubungan
Kualitas Hidup Dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Dengan Hemodialisa
Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah” yang menjadi salah satu syarat dalam
penyelesaian studi pada Program Studi Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat
serta salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
sebagai umatnya dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang seperti saat
ini.
Dalam proses penyelesaiaan hasil penelitian ini bukanlah suatu hal yang
mudah untuk dilewati. Penulis telah menghadapi dan melalui kesulitan serta
hambatan yang menyita waktu, biaya, tenaga dan pikiran. Namun berkat usaha, doa,
semangat, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang memberikan dorongan
serta motivasi yang besar kepada penulis sehingga kendala dalam proses penyelesaian
penelitian ini dapat teratasi.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga dengan tulus dan ikhlas teristimewa
penulis tujukan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Mursalim dan ibunda
Nurmi A. Badawi atas segala yang telah dilakukan demi penulis dan terima kasih
atas dukungan baik moral, spiritual, material serta doa dan restu yang selalu
mengiringi tiap langkah penulis dan senantiasa memberikan kasih sayang sepanjang
masa sehingga penulis bisa sampai ke titik ini. Semoga ini bisa jadi hal yang
membanggakan bagi papa dan mama yang menjadi alasan hasil penelitian ini harus
selesai tepat pada waktunya.
viii
Secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih yang berlimpah
kepada Ibu Ingrid Faustine, S,Si., M.Sc., Apt. selaku pembimbing yang penuh
kesabaran memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dan saran serta dorongan agar
penulis menyelesaikan hasil penelitian ini tepat pada waktunya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih serta penghargaan yang sama penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P., selaku Rektor Universitas Tadulako
beserta jajarannya yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis
untuk menempuh pendidikan di Universitas Tadulako.
2. Ibu Darmawati Darwis, S.Si., M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako beserta jajarannya yang
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan
Farmasi di FMIPA Universitas Tadulako.
3. Bapak M. Sulaiman Zubair, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Ketua Jurusan Farmasi
dan Ibu Armini Syamsidi, S.Si., M.Si., Apt., selaku Sekertaris Jurusan Farmasi
FMIPA UNTAD.
4. Pak Dra. Hj. Nurlina Ibrahim, M.Si., Apt, selaku dosen wali yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan.
5. Ibu Amelia Rumi, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku dosen pembahas I penulis
mengucapkan terima kasih banyak atas kritik, saran dan waktu yang sangat
fleksibel serta bantuan akademik yang diberikan kepada peneliti.
6. Ibu Ririen Hardani, S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembahas II penulis
mengucapkan terima kasih banyak atas kritik, saran dan waktu yang sangat
fleksibel serta bantuan akademik yang diberikan kepada peneliti.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Farmasi FMIPA UNTAD, yang telah banyak
membagikan ilmunya dan memberikan semangat kepada penulis selama
perkuliahan.
8. Seluruh staf akademik Jurusan Farmasi dan staf akademik Fakultas MIPA di
Universitas Tadulako, yang memberikan pelayanan yang baik untuk penulis.
ix
9. Direktur RSUD Undata provinsi Sulawesi Tengah yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian, serta seluruh staf RSUD Undata
terkhusus staf instalasi hemodialisa yang membantu penulis selama penelitian.
10. Virdayanti dwi Amalia, Nurafni Oktiviyanti, dan Zahnas Miftahul Jannah teman
seperjuangan dari semester satu, teman menyusun seminar proposal, seminar
hasil, skripsi dan menyelesaikan studi serta mengurus berkas-berkas. We’re a
great team, dude!
11. Teman – teman “Kelas E(lit)” yang selalu berbagi suka dan duka, menyemangati,
mendukung, mendoakan dan memberikan banyak bantuan kepada penulis selama
masa perkuliahan. You’re amazing guys!
12. Keluarga PULVIS 2016 yang telah sama-sama berjuang mengikuti proses yang
luar biasa ini sampai titik akhir perjuangan di Farmasi UNTAD. Terima kasih atas
rasa kekeluargaan yang begitu besar meski tanpa ikatan darah. See you on top,
guys!
13. Annissa Islami, Rizky Rahmadhani, Rizki Rahmawati, Riri Anggraini yang selalu
jadi tempat penulis buat mengeluh, berbagi, menemani, mendoakan, mendukung
dan memberikan banyak bantuan kepada penulis, I love you guys!
14. Aldhi Prasetya for always being supportive thru everything!
15. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini baik yang dituliskan
Namanya maupun yang tidak dituliskan satu persatu
Teriring doa yang tulus dari penulis, semoga Allah SWT berkenan membalas
dengan pahala yang setimpal serta bernilai ibadah disisi-Nya atas segala bantuan
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terakhir harapan
penulis apa yang terkandung dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya. Aamin.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Palu, 30 Desember 2019
Penulis
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
PERNYATAAN v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR ISI xi
BAB I PENDAHULUAN 1
2.1. Hipertensi 5
2.1.1. Definisi 5
2.1.2. Patofisiologi 5
xi
2.1.3. Etiologi 5
2.1.5. Klasifikasi 7
2.2. Hemodialisa 14
4.1. Sampel 21
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 33
5.1. Kesimpulan 33
5.2. Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN 41
RIWAYAT HIDUP 74
NASKAH JURNAL 77
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan
pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode Agustus – Oktober 2019......21
Tabel 4.4 Rata – rata kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani
hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode
Agustus - Oktober 2019...........................................................................24
Tabel 4.5 Pengaruh jenis kelamin terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Periode Agustus - Oktober 2019..............................................................26
Tabel 4.6 Pengaruh usia terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Periode Agustus - Oktober 2019..............................................................27
Tabel 4.7 Pengaruh pendidikan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Periode Agustus - Oktober 2019..............................................................28
xiv
Tabel 4.8 Pekerjaan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani
hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode
Agustus - Oktober 2019...........................................................................29
Tabel 4.9 Pengaruh lama hemodialisa terhadap kualitas hidup pasien hipertensi
Periode Agustus - Oktober 2019..............................................................30
Tabel 4.10 Pengaruh tekanan darah sistol terhadap kualitas hidup pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.................................31
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 10. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Jenis
Kelamin................................................................................................57
Lampiran 11. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Usia........60
xvii
Lampiran 14. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Lama
Hemodialisa.........................................................................................69
Lampiran 15. Uji Kruskal Wallis Hubungan Kualitas Hidup Dengan Tekanan
Darah....................................................................................................72
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa dapat diukur
menggunakan kuesioner. Ada beberapa macam kuesioner untuk mengukur
kualitas hidup pasien seperti HRQOL, EQ-5D, Short form-36 dan lain lain.
Salah satu contoh instrumen kualitas hidup yang umum (generic scale)
digunakan untuk mengukur kualitas hidup pasien adalah kuesioner Short Form-
36, yang bila dibandingkan dengan instrumen umum lainnya penggunaan SF-
36 telah dipergunakan secara luas untuk berbagai penyakit kronis dan telah
dikembangkan oleh beberapa peneliti (Ware, 2004).
2
dapat dijadikan sebagai landasan untuk penyusunan strategi terapi lanjutan
untuk mencapai terapi yang maksimal. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian terkait hubungan kualitas hidup dengan
tekanan darah pasien hipertensi dengan hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah.
2. Pelayanan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi dokter,
farmasis dan tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan kualitas hidup
3
pasien hipertensi dengan hemodialisa sehingga angka kesakitan dan
kematian dapat menurun.
3. Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk
penelitian lain yang terkait dengan hubungan kualitas hidup dengan tekanan
darah pada pasien hipertensi dengan hemodialisa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.1. Hipertensi
2.1.1. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang
berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan
kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner)
dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan
mendapat pengobatan yang memadai (Kemenkes RI, 2014)
2.1.2. Patofisiologi
Berbagai faktor yang mengontrol tekanan darah merupakan komponen
potensial yang berkontribusi dalam pengembangan hipertensi esensial.
Ini termasuk kegagalan fungsi baik humoral (yaitu, Renin-Angiotensin-
Aldosteron [RAA]) atau mekanisme vasodepresor, mekanisme neuronal
abnormal, cacat pada autoregulasi perifer, dan gangguan pada natrium,
kalsium, dan hormon natriuretik (Dipiro et all, 2017).
2.1.3. Etiologi
Pada sebagian besar pasien, hipertensi terjadi akibat gangguan yang
tidak diketahui (hipertensi esensial atau primer). Jenis hipertensi ini
tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan. Sebagian kecil pasien
memiliki penyebab spesifik hipertensi (hipertensi sekunder). Jika
penyebabnya dapat diidentifikasi, hipertensi pada pasien ini dapat
dikurangi atau berpotensi disembuhkan (Dipiro et all, 2017).
A. Hipertensi Esensial
Lebih dari 90% individu dengan tekanan darah tinggi memiliki
hipertensi esensial. Banyak mekanisme telah diidentifikasi yang
5
dapat berkontribusi pada patogenesis bentuk hipertensi ini, sehingga
mengidentifikasi kelainan yang mendasari tepat tidak
mungkin.Faktor genetik dapat berperan dalam pengembangan
hipertensi esensial dengan memengaruhi keseimbangan natrium,
atau jalur pengatur tekanan darah lainnya. Di masa depan,
pengujian genetik untuk sifat-sifat ini dapat mengarah pada
pendekatan alternatif untuk mencegah atau mengobati hipertensi.
Namun, saat ini tidak direkomendasikan (Dipiro et all, 2017).
B. Hipertensi Sekunder
Kurang dari 10% pasien memiliki hipertensi sekunder di mana
penyakit penyerta atau obat (atau produk lainnya) bertanggung
jawab untuk meningkatkan tekanan darah. Dalam sebagian besar
kasus ini, disfungsi ginjal akibat ginjal kronis yang parah penyakit
(CKD) atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang
paling umum. Obat-obatan tertentu (atau produk lain), baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan hipertensi
atau memperburuk hipertensi dengan meningkatkan tekanan darah.
Ketika penyebab sekunder diidentifikasi, menghilangkan agen
penyebab (jika memungkinkan) atau mengobati / memperbaiki
kondisi komorbiditas yang mendasari harus menjadi langkah
pertama dalam manajemen (Dipiro et all, 2017).
6
Tanda dan gejala pada hipertensi tidak selalu dirasakan oleh pasien,
sehingga hipertensi sering disebut sebagai silent killer dimana gejala
dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan
gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa
berat di tengkuk, mumet (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah Ieiah,
penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan (Depkes
RI, 2013).
2.1.5. Klasifikasi
Tabel 2. 1 Klasifikasi Hipertensi (Dipiro et all , 2017)
7
adaptif, yaitu meningkatnya aliran darah, peningkatan LFG (Laju
Filtrasi Glomerulus) dan peningkatan keluaran urin di dalam nefron
yang masih bertahan. Proses ini melibatkan hipertrofi dan vasodilatasi
nefron serta perubahan fungsional yang menurunkan tahanan vaskular
dan reabsorbsi tubulus di dalam nefron yang masih bertahan. Perubahan
fungsi ginjal dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan kerusakan
lebih lanjut pada nefron yang ada.Lesi-lesi sklerotik yang terbentuk
semakin banyak sehingga dapat menimbulkan obliterasi glomerulus,
yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, dan
menimbulkan lingkaran setan yang berkembang secara lambat yang
berakhir sebagai penyakit Gagal Ginjal Terminal (Guyton and Hall,
2007).
8
a) Golongan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor menurunkan resistensi
vaskular sistemik tanpa meningkatkan kecepatan jantung, serta
mendorong natriuresis. Obat-obat ini efektif dalam mengobati
hipertensi, menurunkan morbiditas dan mortalitas pada gagal jantung
dan disfungsi ventrikel kiri setelah infark miokardium dan
memperlambat nefropati diabetes. Inhibitor ACE tidak saja
menghambat perubahan angiotensin I menjadi Angiotensin II tetapi
juga menghambat penguraian bahan lain termasuk bradikinin,
substansi P, dan enkefalin. Inhibitor ACE berperan penting dalam
mengobati pasien dengan penyakit ginjal kronik karena mengurangi
proteinuria dan menstabilkan fungsi ginjal (bahkan tanpa efek
menurunkan tekanan darah) (Katzung, 2014).
9
mempengaruhi bradikinin dan karena itu dikaitkan dengan kurangnya
insiden batuk. Karena aldosteron tidak langsung ditekan, pemantauan
kalium penting untuk menghindari hiperkalemia. Mirip dengan
ACEI, pasien dengan CKD atau volume cairan yang berkurang
mungkin lebih rentan untuk hiperkalemia atau disfungsi ginjal lebih
lanjut. Agen ini metabolik netral dan mungkin memiliki efek positif
pada resiko perkembangan dan resistensi insulin diabetes tipe 2
(Alldredge et all, 2013).
10
12
Gambar 2. 1 Algoritma terapi hipertensi dengan penyakit penyerta
2.1.8. Terapi Non Farmakologi
Semua pasien dengan prehipertensi dan hipertensi harus melakukan
perubahan gaya hidup. Perubahan yang sudah terbukti menurunkan
tekanan darah dapat dilihat pada Tabel, sesuai dengan rekomendasi
JNC VII. Di samping menurunkan tekanan darah pada pasien-pasien
hipertensi, modifikasi gaya hidup juga dapat mengurangi
berlanjutnya kondisi pada pasien-pasien dengan prehipertensi ke
hipertensi derajat 1 atau 2 (Chobanian, 2003; Saseen, 2005).
2003)
12
Moderasi dari Batasi konsumsi 2-4
asupan alcohol hingga setara
minuman ≤2 per hari
pada pria dan
minuman setara ≤1
per hari pada wanita
dan orang yang ringan
Keterangan : DASH (Dietary Approaches to Stop
HypertensionI)
2.2. Hemodialisa
Gagal ginjal akut atau kronis dapat ditangani dengan dialysis peritoneal atau
hemodialisis. Dialysis dilakukan untuk mempertahankan hidup seseorang
yang ginjalnya tidak berfungsi secara adekuat, dan juga untuk orang yang
sedang menunggu atau tidak dicalonkan untuk transplantasi ginjal.
Hemodialisis, yang dilakukan difasilitas atau unit khusus, adalah suatu
proses yang menggunakan sistem dialysis eksternal untuk membuang cairan
yang berlebihan dan toksin dari darah, mengoreksi ketidakseimbangan
elektrolit. Hemodialisis memperlukan alat atau akses eksternal, seperti pirau
arteri-vena (arteriovenosus-A-V shunt), yang dipasang sementara, atau
dibuat viskula A-V yang bersifat permanen (Yudha, E.K., 2007).
Short form-36 merupakan salah satu contoh instrumen kualitas hidup yang
umum (generic scale) yang bila dibandingkan dengan instrumen umum
13
lainnya penggunaan SF-36 telah dipergunakan secara luas untuk berbagai
penyakit kronis dan telah dikembangkan oleh beberapa peneliti. SF-36 dapat
memberikan gambaran lebih lengkap dengan menggambarkan 8 aspek yaitu
1) pembatasan aktifitas fisik karena masalah kesehatan yang ada, 2)
pembatasan aktifitas sosial karena masalah fisik dan emosi, 3) pembatasan
aktifitas sehari-hari karena masalah fisik, 4) nyeri seluruh badan, 5)
kesehatan mental secara umum, 6) pembatasan aktifitas sehari-hari karena
masalah emosi, 7) vitalitas hidup, dan 8) pandangan kesehatan secara
umum. Selain itu penggunaan SF-36 ini cepat (5-10 menit) dan mudah
dilakukan bahkan dapat juga dilakukan menggunakan wawancara melalui
telepon (Ware, 2004).
14
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien hipertensi dengan
hemodialisa yang melakukan kunjungan pada bulan Agustus-
Oktober 2019 diruang Hemodialisa RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
16
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling yaitu
semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
1) Kriteria inklusi
a. Pasien yang menjalani hemodialisa di Instalasi Hemodialisa
RSUD Undata.
b. Pasien hipertensi dengan hemodialisa usia > 18 tahun.
c. Pasien yang memiliki data pengukuran tekanan darah.
2) Kriteria ekslusi
Pasien yang tidak bersedia mengikuti penelitian.
17
2. Berdasarkan kelompok usia pasien pada saat masuk kerumah
sakit pembagian kelompoknya antara lain :
a. ≤ 45 tahun
b. > 45 tahun
Skala : ordinal.
4. Jenis kelamin yang merupakan perbedaan antara laki-laki dan
perempuan secara biologi pada saat dirumah sakit
kategori:
a. laki-laki
b. perempuan
Skala : nominal
5. Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir yang ditamatkan
responden
kategori :
a. Non perguruan tinggi (TS/SD/SMP/SMA)
b. Perguruan tinggi (D3/D4/S1/S2)
Skala : ordinal
6. Pekerjaan adalah jenis pekerjaan responden
kategori :
a. Bekerja
b. Tidak bekerja
Skala : nominal
7. Lama hemodialisa adalah lama responden menjalani hemodialisa
Kategori:
a. ≤ 1 tahun
b. > 1 tahun
Skala : ordinal
8. Tekanan darah pasien yang merupakan suatu ukuran untuk
menentukan pasien terkena hipertensi.
a. Normal : < 120 dan <80
b. Prehipertensi : 120-139/80-89
c. Stage 1 : 140-159/90-99
18
d. Stage 2 : ≥ 160/≥100
Skala : ordinal
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sampel
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara prospektif di
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Agustus hingga
Oktober 2019, diperoleh subjek uji sebesar 54 responden pasien hipertensi
yang menjalani hemodialisa yang termasuk dalam kriteria inklusi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling,
dimana semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria inklusi akan
dijadikan sampel penelitian. Kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa akan diukur menggunakan kuesioner Short form-36
(SF-36) yang terdiri dari 8 domain yaitu fungsi fisik, peran fisik, peran
emosi, energi, kesehatan mental, fungsi sosial, nyeri, dan kesehatan umum
yang memuat 36 pertanyaan.
20
Pekerjaan
Bekerja 28 51,85%
Tidak Bekerja 26 48,14%
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 4.1 diperoleh bahwa usia pasien
penderita hipertensi dengan hemodialisa paling banyak dialami pada usia
>45 tahun sebanyak 35 pasien (64,81%). Hal dikarenakan tekanan arterial
yang meningkat sesuai dengan bertambahnya usia, terjadinya regurgitasia
aorta, serta adanya proses degenaratif, yang lebih sering pada usia tua
(Anggara & Prayitno, 2013). Menurut hasil penelitian (Yoon et al dalam
Alfian R, 2018) hipertensi semakin meningkat prevalensinya seiring dengan
peningkatan usia. Meningkatnya prevalensi hipertensi pada penambahan
usia dihubungkan dengan terjadinya peningkatan sensitivitas natrium dan
peningkatan kekakuan pembuluh darah .Peningkatan sensitivitas natrium
disebabkan oleh kebutuhan natrium yang meningkat untuk mempertahankan
homeostasis. Seiring dengan peningkatan usia, terjadi penurunan elastisitas
pembuluh darah yang progresif yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis
pada pembuluh darah. Aterosklerosis yang terjadinya menimbulkan
sumbatan yang menghambat kelancaran aliran darah yang berujung pada
peningkatan tekanan darah.
21
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 4.1 diperoleh pasien penderita
hipertensi yang sedang menjalani hemodialisa banyak di dapati pada pasien
non perguruan tinggi yaitu sebanyak 42 pasien (77,77%). Tingginya risiko
terkena hipertensi pada pendidikan rendah/non perguruan tinggi, disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan pasien terhadap kesehatan sehingga berdampak
pada prilaku/pola hidup sehat (Anggara & Prayitno, 2013).
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 4.1 diperoleh pasien penderita
hipertensi yang sedang menjalani hemodialisa lebih banyak di dapati pada
pasien yang memiliki pekerjaan sebanyak 28 pasien (51,85%). Hal ini
sesuai dengan penelitian (Azhari, 2017) yang menyatakan responden yang
bekerja mempunyai peluang sebanyak 3,6 kali untuk terkena hipertensi
dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja.
Jumlah
Data Presentase (%)
(n=54)
Lama Hemodialisa
≤1 tahun 24 44,44%
>1 tahun 30 55,55%
22
Tabel 4.3 Karakteristik tekanan darah responden penelitian pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode Agustus – Oktober
2019.
Jumlah
Kategori Tekanan Darah Presentase (%)
(n=54)
Normal (<120 mmHg dan < 80 mmHg) 8 14,81%
Prehipertensi (120-139 mmHg atau 80- 13 24,07%
89mmHg)
Hipertensi Stage 1 (140-159 mmHg atau 18 33,33%
80-89 mmHg)
Hipertensi Stage 2 (≥ 160 mmHg atau 15 27,77%
≥100 mmHg)
23
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 didapatkan rata – rata kualitas
hidup pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa yang meliputi 8
domain yaitu fungsi fisik, peran fisik, peran emosi, energi, kesehatan
mental, fungsi sosial, nyeri, kesehatan umum. Menurut (nurchayati, 2011)
untuk menentukan kualitas hidup digunakan nilai median = 50, dimana <
50 = kurang berkualitas dan ≥ 50 = berkualitas baik. Rata – rata tertinggi
pada domain fungsi sosial (74,76). Nilai tinggi/berkualitas baik
menunjukkan bahwa tingkat kesehatan fisik atau masalah emosional
pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa tidak mengganggu aktivitas
sosial normal.
Pada domain energi yang mengevaluasi tingkat kelelahan, capek, dan lesu,
didapatkan rata – rata (47,31). Nilai yang rendah/kurang berkualitas
menunjukkan perasaan lelah, capek, dan lesu sepanjang waktu sedangkan
nilai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh semangat dan berenergi.
24
Pada domain kesehatan umum yang mengevaluasi kesehatan termasuk
kesehatan saat ini, perasaan tentang kesehatannya dan daya tahan terhadap
penyakit didapatkan, rata – rata (43,24). Nilai yang rendah/kurang
berkualitas menunjukkan perasaan terhadap kesehatan diri sendiri yang
memburuk.
Rata – rata terendah yaitu pada domain peran fisik yang mengevaluasi
seberapa besar kesehatan fisik mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-
hari lainnya, didapatkan rata – rata (23,42). Nilai yang rendah/kurang
berkualitas menunjukkan bahwa kesehatan fisik menimbulkan masalah
terhadap aktivitas sehari-hari, antara lain tidak dapat melakukannya
dengan sempurna, terbatas dalam melakukan aktivitas tertentu atau
kesulitan di dalam melakukan aktivitas.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 didapat dengan menggunakan uji
independent t test. Nilai p menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
25
yang bermakna antara 8 domain kualitas hidup meliputi fungsi fisik, peran
fisik, peran emosi, energi, kesehatan mental, fungsi sosial, nyeri, kesehatan
umum terhadap jenis kelamin laki – laki dan perempuan, p>0,05 yang
berarti jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup pada setiap
domain. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurchayati (2011) yang
mendapatkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas
hidup p value= 0,940. Namun apabila dilihat dari rata - rata kualitas hidup
antara laki – laki dan perempuan, perempuan memiliki rata – rata kualitas
hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki – laki. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar responden penelitian ini adalah perempuan dimana
perempuan lebih tertarik pada status kesehatan dirinya.
Tabel 4.6 Pengaruh usia terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
Fungsi Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Peran Energi Nyeri
Usia fisik fisik mental sosial umum
emosi
≤45 tahun
60,52 36,84 47,05 61,84 86,73 83,47 71,10 53,94
Rata-rata
> 45 tahun
34,85 16,14 25,51 39,42 63,54 69,80 47,82 37,42
Rata-rata
P 0,000 0,001 0,025 0,000 0,000 0,040 0,000 0,001
Keterangan : p<0,05 = perbedaan signifikan
26
dihadapkan dengan kondisi perubahan fisik yang semakin lemah dan
berbagai penyakit mengancam sehingga menyebabkan ketidakberdayaan.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 didapat dengan menggunakan uji
independent t test. Nilai p menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
bermakna antara domain kualitas hidup fungsi fisik dan energi terhadap
pendidikan non perguruan tinggi dan perguruan tinggi, p>0,05 yang berarti
pendidikan hanya mempengaruhi kualitas hidup pada domain fungsi fisik
dan energi. Dan pada domain peran fisik, peran emosi, kesehatan mental,
fungsi sosial, nyeri, kesehatan umum didapatkan nilai p >0,05 yang berarti
domain kualitias hidup tersebut tidak berpengaruh terhadap pendidikan.
Namun berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa pasien yang
menjalani hemodialisa perguruan tinggi memiliki kualitas hidup lebih baik
dibandingkan pasien hemodialisa non perguruan tinggi. Hal tersebut sesuai
dengan penelitian (Kusumawardani, Anny dalam aryzki dkk, 2019)
menyebutkan bahwa penderita yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai
pengetahuan yang lebih luas sehingga memungkinkan pasien dapat
mengontrol diri dalam mengatasi masalah, mempunyai percaya diri tinggi,
berpengalaman dan mempunyai perkiraan yang tepat, mudah mengerti
tentang apa yang dianjurkan oleh petugas kesehatan serta dapat mengurangi
kecemasan sehingga membantu individu tersebut dalam membuat
keputusan.
27
Tabel 4.8 Pengaruh pekerjaan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi
yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
Fungsi Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Peran Energi Nyeri
Pekerjaan fisik fisik mental sosial umum
emosi
Bekerja
50,35 28,57 39,00 49,46 73,00 72,14 63,07 44,28
Rata-rata
Tidak
bekerja 36,92 17,88 26,73 45,00 70,30 77,26 48,42 42,11
Rata-rata
0.023 0,009
P 0,081 0,189 0,422 0,661 0,428 0,674
* *
Keterangan : p<0,05 = perbedaan signifikan
28
4.6. Pengaruh karakteristik klinis terhadap kualitas hidup pasien Hipertensi
yang Menjalani Hemodialisa
Tabel 4.9 Pengaruh lama hemodialisa terhadap kualitas hidup pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
Fungsi Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Lama Peran Energi Nyeri
fisik fisik mental sosial umum
hemodialisa emosi
≤ 1 tahun
38.75 21.42 29.53 43.92 70.57 73.96 53.39 38.03
Rata-rata
> 1 tahun
49.42 25.57 36.92 50.96 72.92 75.30 58.84 48.84
Rata-rata
P 0,159 0,883 0,999 0,279 0,779 0,830 0,271 0,133
Keterangan : p<0,05 = perbedaan signifikan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 didapat dengan menggunakan uji
independent t test. Nilai p menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang bermakna antara 8 domain kualitas hidup kualitas hidup meliputi
fungsi fisik, peran fisik, peran emosi, energi, kesehatan mental, fungsi
sosial, nyeri, kesehatan umum terhadap lama menjalani hemodialisa p asien
hipertensi yang sedang menjalani hemodialisa, dengan nilai p>0,05 yang
berarti 8 domain kualitas hidup tersebut tidak berpengaruh terhadap lama
menjalani hemodialisa pasien. Hasil ini sesuai dengan penelitian (Husna,
Maulina, 2015) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara lama menjalani hemodialisa dengan kualitas hidup pasien,
namun berdasarkan lamanya hemodialisa menunjukkan bahwa pasien yang
menjalani hemodialisa >1 tahun memiliki kualitas hidup lebih baik
dibandingkan pasien hemodialisa ≤ 1 tahun. Semakin lama pasien menjalani
hemodialisa maka semakin patuh pasien tersebut untuk menjalani
hemodialisa, karena biasanya responden telah mencapai tahap menerima
dan ditambah juga karena mereka kemungkinan banyak mendapatkan
pendidikan kesehatan baik dari perawat maupun dokter tentang penyakit dan
pentingnya melaksanakan hemodialisa secara teratur.
Tabel 4.10 Pengaruh kategori tekanan darah terhadap kualitas hidup pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata
Provinsi Sulawesi Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
29
Kategori
Tekanan Fungsi Peran Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Energi Nyeri
Darah fisik fisik emosi mental sosial umum
Diastol
Normal
47,50 28,12 29,16 51,25 67,50 78,12 62,50 44,37
Rata-rata
Prehipertensi
40,76 10,76 23,06 50 76,61 75 57,32 49,23
Rata-rata
Stage 1
46,38 31,94 48,15 47,77 69,55 72,91 53,06 42,22
Rata-rata
Stage 2
41,66 21,66 26,66 42,33 72,26 75 55,83 38,66
Rata-rata
P 0,796 0,086 0,232 0,653 0,753 0,791 0,785 0,638
Keterangan : p>0,05 = perbedaan tidak signifikan
Berdasarkan tabel 4.10 didapat dengan menggunakan uji krusskal wallis.
Nilai p menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara
8 domain kualitas hidup kualitas hidup meliputi fungsi fisik, peran fisik,
peran emosi, energi, kesehatan mental, fungsi sosial, nyeri, kesehatan umum
terhadap tekanan darah diastole pasien hipertensi yang sedang menjalani
hemodialisa, dengan nilai p>0,05 yang berarti 8 domain kualitas hidup
tersebut tidak berpengaruh terhadap tekanan darah pasien namun didapatkan
nilai rata-rata kualitas hidup terendah pada masing-masing kategori tekanan
darah yaitu pada domain peran fisik . Hasil ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Sony et al., dalam Astrini, 2013) yang mengemukakan
bahwa terdapat hubungan antara hipertensi dengan kualitas hidup, sebagian
besar pada domain fungsi fisik. Mekanismenya masih kurang dipahami,
namun diperkirakan penurunan kualitas hidup yang terjadi diduga
disebabkan oleh komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi itu sendiri.
Penelitian lain yang dilakukan oleh (Lash et al., dalam Astrini, 2013) pada
1094 responden dengan hipertensi dikontrol menggunakan obat hipertensi,
didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan antara tekanan darah dan kualitas
hidup pasien terutama pada aspek kesehatan fisik dan mental.
30
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa :
1. Rata-rata nilai kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisa
berdasarkan 8 domain yaitu berkualitas baik pada domain fungsi sosial
(74,76), kesehatan mental (71,70), nyeri (56,25), dan kurang berkualitas
pada domain energi (47,31), fungsi fisik (43,88), kesehatan umum
(43,24), peran emosi (33,33), dan peran fisik (23,42).
2. Tidak terdapat hubungan antara kategori tekanan darah dengan setiap
domain kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa
Nilai p>0,05.
5.2. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanaan terkait tindakan intervensi atau terapi
terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa.
2. Bagi Peneliti
Meneliti secara prospektif dengan memberikan intervensi dan
membandingkan pre dan post kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa serta analisis multivariat.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan masukan dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
hubungan kualitas hidup dengan kategori tekanan darah pasien hipertensi
yang menjalani hemodialisa.
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A.,
Kradjan, W.A., (Eds). (2013). Koda-Kimble & Young’s Applied
Therapeutics The Clinical Use of Drugs. 10th ed, Lippincott Williams &
Wilkins. Pennsylvania. United States of America.
Aryzki, S., dkk (2019). Pengukuran Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis Gagal
Ginjal Kronik Di RSUD Ulin Banjarmasin Menggunakan Instrimen EQ5D.
4(1), 210-224.
Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Edesia, (2008). Hubungan Antara Kualitas Hidup Dan Sense Of Community pada
Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Daerah Rawan Banjir. Skripsi. Fakultas
Psikologi. Universitas Indonesia.
34
Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015. Fakultas Kedokteran.
Universitas Malikussaleh. Maluku.
Joint National Commite (JNC 8). (2014). Evidence-Based Guideline For The
Management Of High Blood Pressure In adults, JAMA
Lash, et al. National Kidney Foundation (NKF). (2005)KDOQI Clinical Practice
Guidlines for Cardiovascular Disease in Dialysis Patients. Dalam Astrini,
W,G,A. (2013). Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb), Indeks Massa Tubuh
(IMT) Dan Tekanan Darah Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Dokter Soedarso Pontianak
Bulan April 2013. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura.
Pontianak. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8095
Katzung, B.G., Masters, S.B. dan Trevor, A.J. (2014). Farmakologi Dasar &
Klinik, Vol.2, Edisi 12, Editor Bahasa Indonesia Ricky Soeharsono et al.,
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
35
Di RS Islam Fatimah Cilacap Dan RSUD Banyumas. Tesis. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Pramadani R, Supadmi W. (2015). Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik Di Unit
Hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo. Majalah Farmaseutik, Vol. 11
No.2 Tahun 2015.
Saseen, J.J, & Carter, B.L. (2005). Essential Hypertension. In: Applied
Therapeutics: The Clinical Use of Drugs. 8th Edition Koda-Kimble MA et al
eds. LippincottWilliams & Wilkins, Philadelphia.
Setiati, S., Idrus, A., Aru, W.S., Marcellus, S.K., Bambang, S., Ari, F.H. (2014).
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing, Jakarta.
Sony, RK; Porter, AC; Lash, JP; Unruh, ML. (2010) Health-Related Quality of
Life in Hypertension, Chronic Kidney Disease and Coexistent Chronic Health
Conditions, NCBI, 17(4): e17-26. Dalam Astrini, W,G,A. (2013). Hubungan
Kadar Hemoglobin (Hb), Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Tekanan Darah
Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisis Di RSUD Dokter Soedarso Pontianak Bulan April 2013.
Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8095
Susanto, Y., Alfian, R., Rahim, Z., & Karani. (2018). Uji validitas dan reliabilitas
kuesioner eq-5d bahasa indonesia untuk mengukur kualitas hidup pasien
hemodialisa gagal ginjal kronik. Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1), 41–47.
Dalam Aryzki, S., dkk (2019). Pengukuran Kualitas Hidup Pasien
Hemodialisis Gagal Ginjal Kronik Di RSUD Ulin Banjarmasin Menggunakan
Instrimen EQ5D. 4(1), 210-224.
Tessy, A. (2009) Hipertensi Pada Penyakit Ginjal. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI.
Ware, J. (2005). SF-36 Health Survey (Version 1.0) for use in Australia.
Australian Health Outcomes Collaboration (AHOC). University of
Wallongong.
36
Widyastuti, R. (2014). Korelasi Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Indeks
Massa Tubuh Pasien Gagal Ginjal Kronik Di RSUD Arifin Achamad
Provinsi Riau Pada Bulan Mei Tahun 2014. Jom FK Volume 1 No.2
Oktober 2014
Yogiantoro M. (2009). Hipertensi Esensial, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi V” Jakarta: Interna Publishing.
Yoon, S.S.V., Burt, T., Louis., M.D., Carrol. (2012) Hypertension Among Adults
In The United States 2009- 2010, National Center For Health Statistics, 10.
Dalam Alfian, R, dkk. (2018). Profil Kualitas Hidup Dan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di RSUD Ulin Banjarmasin. Jurnal Ilmiah
Manuntung, 4(2), 106-113, 2018.
Yudha, E,K. (2007). Buku Saku Dokumentasi Kepearwatan, EGC: Jakarta.
37
38
39
LAMPIRAN
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Palu, 2019
Mengetahui, Menyetujui,
Peneliti Peserta penelitian
Yuni Mursalim
NIM. G70116045
40
Lampiran 2. Ethical Clearence
41
Lampiran 3. Karakteristik Demografis Pasien Hipertensi Yang Menjalani
Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jenis PEKERJAA
No. Nama USIA PENDIDIKAN
Kelamin N
1 AD L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
2 KD P ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
3 UT L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
4 NM P ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
5 IW L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
6 PT L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
7 SY L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
8 YN L > 45 Bekerja Perguruan tinggi
9 KT P > 45 Bekerja Perguruan tinggi
10 AS L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
11 FN P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
12 AH L ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
13 RN P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
14 HP L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
15 DS P ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
16 LN P ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
17 NW P ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
18 NK L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
19 IM P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
20 ML P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
21 MY L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
22 IN L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
23 SN L > 45 Bekerja Perguruan tinggi
24 AR L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
25 ID P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
26 ZH P > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
27 NR L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
28 AW P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
29 NW P > 45 Bekerja Perguruan tinggi
30 NS L > 45 Bekerja Perguruan tinggi
31 MR L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
32 HT P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
33 YD L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
34 JM L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
35 HS P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
36 MZ L > 45 Bekerja Perguruan tinggi
37 BH P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
38 TL P > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
42
39 GS L ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
40 RY L ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
41 BR L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
42 LS L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
43 AT P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
44 BS L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
45 SI P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
46 GS P ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
47 DL L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
48 YV P ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
49 UM L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
50 SP P ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
51 EA P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
52 SJ P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
53 WN P > 45 Bekerja Perguruan tinggi
54 RM P ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
43
Lampiran 4. Lama hemodialisa Pasien Hipertensi Yang Menjalani
Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
44
45 SI ≤1
46 GS >1
47 DL >1
48 YV >1
49 UM ≤1
50 SP >1
51 EA >1
52 SJ ≤1
53 WN ≤1
54 RM ≤1
45
Lampiran 5. Kuesioner Kualitas Hidup SF-36
1. Bagaimana anda mengatakan kondisi kesehatan anda saat ini ?
a. Sangat baik sekali
b. Sangat baik
c. Baik
d. Cukup baik
e. Buruk
2. Bagaimana kesehatan anda saat ini dibandingkan satu tahun yang lalu ?
a. Sangat lebih baik
b. Lebih baik
c. Sama saja
d. Lebih buruk
e. Sangat buruk
46
pekerjaan atau aktifitas lain.
14. Menyelesaikan pekerjaan tidak tepat pada waktunya.
15. Terbatas pada beberapa pekerjaan atau aktifitas lain.
16. Mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan atau
aktifitas-aktifitas lain (misalnya yang membutuhkan
energi extra seperti mendongkrak/bertukang, mencuci).
20. Dalam 4 minggu terakhir seberapa besar kesehatan fisik anda atau masalah
emosional menganggu aktifitas sosial anda seperti biasa dengan keluarga,
teman, tetangga atau perkumpulan anda ?
a. Tidak mengganggu
b. Sedikit mengganggu
c. Cukup mengganggu
d. Mengganggu sekali
e. Sangat mengganggu sekali
21. Seberapa besar anda merasakan nyeri pada tubuh anda selama 4 minggu
terakhir
a. Tidak ada nyeri
b. Nyeri sangat ringan
c. Nyeri ringan
d. Nyeri sedang
e. Nyeri sekali
f. Sangat nyeri sekali
47
Keterangan :
S = Selalu
HS = Hampir Selalu
CS = Cukup Sering
KK = Kadang-kadang
J = Jarang
TP = Tidak Pernah
No. Pernyataan S HS CS KK J TP
23. Apakah anda merasa penuh semangat ?
24. Apakah anda orang yang sangat gugup ?
25. Apakah anda merasa sangat tertekan dan
tak ada yang menggembirakan anda ?
26. Apakah anda merasa tenang dan damai ?
27. Apakah anda memiliki banyak tenaga?
28. Apakah anda merasa putus asa & sedih ?
29. Apakah anda merasa bosan ?
30. Apakah anda seorang yang periang ?
31. Apakah anda merasa cepat lelah ?
32. Dalam 4 minggu terakhir seberapa sering kesehatan fisik anda atau masalah
emosi mempengaruhi kegiatan sosial anda (seperti mengunjungi teman,
saudara dan lain-lain) ?
a. Selalu
b. Hampir selalu
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
48
B = Benar
BS = Benar Sekali
TT = Tidak Tahu
S = Salah
SS = Salah Sekali
No Pernyataan BS B TT S SS
33. Saya merasa sepertinya sedikit mudah
menderita sakit.
34. Saya sama sehatnya seperti orang lain.
35. Saya merasa kesehatan saya makin
memburuk.
36. Kesehatan saya sangat baik.
49
Lampiran 6. Score Kualitas Hidup SF-36 Pasien Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AD 50 75 0 0 0 0 100 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 25 20 25 20 0 60 40 20 60 0 20 0 0 25 25 50 25
2 KD 50 75 0 0 0 100 50 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 50 40 25 40 60 60 40 40 60 60 20 60 25 100 100 50 25
3 UT 25 75 0 0 0 0 50 50 0 0 0 100 100 0 0 0 0 0 0 100 40 50 40 40 100 80 20 60 60 60 0 75 0 25 0 25
4 NM 100 100 50 100 100 100 100 100 50 50 50 100 100 100 100 0 100 0 100 100 100 100 100 80 60 100 100 80 100 100 60 75 75 100 75 100
5 IW 75 100 100 100 50 100 100 100 0 0 0 100 100 100 0 0 0 0 0 100 100 100 100 0 100 100 100 100 100 100 0 0 50 100 75 100
6 PT 100 100 0 50 50 50 100 50 0 0 50 100 100 0 0 0 0 0 0 100 60 75 100 60 80 100 40 100 80 40 0 50 50 50 75 100
7 SY 25 50 50 100 100 100 100 0 50 50 100 100 100 100 0 0 100 100 100 75 60 75 60 60 80 60 40 80 60 40 40 75 50 25 75 25
8 YN 50 75 0 50 100 50 100 0 0 0 50 100 0 100 0 0 100 100 0 75 60 75 100 80 100 80 40 60 80 80 60 75 0 25 75 100
9 KT 50 50 50 50 100 100 100 100 0 50 50 100 100 0 0 0 0 0 100 75 80 75 80 60 80 100 60 100 80 40 60 25 75 50 75 100
10 AS 25 75 0 0 100 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100 40 50 60 100 100 100 40 100 0 0 0 100 0 25 75 25
11 FN 50 25 0 50 100 100 100 100 0 0 0 100 100 100 0 0 100 0 0 100 20 75 100 60 100 40 40 100 100 100 0 100 0 25 25 25
12 AH 50 50 100 0 100 100 100 100 0 50 100 100 100 100 0 100 100 100 100 100 60 100 100 100 100 100 80 100 60 100 60 100 50 25 75 24
13 RN 25 25 0 0 0 0 50 50 0 0 50 50 100 0 0 0 0 0 0 75 20 25 40 60 60 20 0 60 40 80 0 0 25 0 25 25
14 HP 50 75 0 0 50 50 50 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100 40 100 100 0 60 60 40 100 40 40 0 100 0 25 50 50
15 DS 50 75 50 100 100 0 0 100 0 0 0 100 100 100 0 0 100 100 100 100 40 50 100 100 100 100 100 100 100 100 0 100 75 100 75 100
16 LN 50 50 50 50 100 100 100 100 0 50 50 100 100 0 0 100 100 0 0 100 60 100 100 60 100 40 40 100 0 100 0 100 0 0 75 0
17 NW 50 75 0 50 100 50 100 50 0 0 50 100 100 0 0 0 100 0 100 75 80 75 100 60 100 100 40 100 100 100 60 50 75 25 75 100
18 NK 50 75 50 0 100 0 50 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100 60 25 100 100 100 100 40 100 100 100 0 100 50 100 100 100
19 IM 50 75 0 0 100 100 100 0 0 0 0 100 0 0 0 0 0 100 0 100 40 100 100 100 100 100 40 100 100 100 0 100 0 100 75 100
20 ML 0 25 0 0 100 100 100 100 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0 0 100 40 75 100 100 100 100 40 100 0 100 0 100 75 100 75 100
21 MY 50 75 0 50 100 50 100 100 50 50 100 100 100 0 0 0 100 100 100 100 80 75 80 60 100 80 40 80 60 80 20 50 50 25 75 25
22 IN 25 50 0 0 0 0 0 100 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 100 20 50 40 100 80 40 40 80 80 20 40 50 50 25 50 25
23 SN 50 75 0 100 0 50 100 50 50 50 100 100 100 0 0 100 100 100 100 50 40 50 100 60 100 20 20 100 60 40 20 50 0 25 50 50
24 AR 25 75 0 50 0 0 50 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 75 40 50 20 40 100 40 100 60 60 40 80 75 25 50 50 25
25 ID 20 75 0 0 50 0 0 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 40 50 20 60 100 40 20 100 0 40 0 75 25 0 50 0
26 ZH 25 50 50 0 0 0 0 100 0 0 0 100 100 0 0 0 0 0 0 50 40 50 40 0 0 20 40 0 0 20 0 75 25 0 0 25
27 NR 50 75 0 50 100 50 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0 100 0 100 75 40 75 80 60 80 40 40 100 40 60 0 75 25 0 100 0
28 AW 25 75 0 0 0 0 0 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 40 75 100 20 100 100 40 60 60 100 0 50 0 25 75 25
29 NW 0 25 0 50 100 100 100 100 100 0 100 100 100 0 0 0 100 0 0 100 20 75 100 0 60 80 20 60 60 100 0 75 50 25 75 25
30 NS 0 0 0 0 0 0 50 50 50 0 0 0 100 0 0 0 100 0 0 75 40 75 40 60 60 100 40 60 60 100 0 100 50 25 0 25
31 MR 50 75 0 0 0 0 0 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 25 20 25 20 0 60 20 20 60 0 20 0 0 25 25 50 25
32 HT 25 50 0 0 100 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 50 40 50 40 60 100 40 20 100 60 60 0 75 0 0 100 0
33 YD 50 70 50 100 100 100 100 100 50 50 100 100 100 100 0 0 100 100 0 100 60 100 100 100 100 40 60 100 60 100 60 100 75 25 75 25
34 JM 25 50 0 0 100 0 50 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 75 20 50 40 60 60 40 40 80 0 40 0 50 100 0 100 0
35 HS 25 50 0 0 100 0 50 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 20 50 40 60 60 40 40 80 0 40 0 50 0 0 100 0
36 MZ 25 50 0 50 100 50 100 100 0 0 50 100 100 0 0 0 100 0 100 75 40 75 40 60 100 20 40 100 60 80 40 75 75 25 75 25
37 BH 0 25 0 0 50 0 50 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 20 25 20 20 100 40 20 60 60 20 0 50 100 100 0 0
38 TL 50 75 0 0 100 50 100 100 0 0 50 100 100 100 0 0 100 100 0 100 60 100 100 100 100 100 20 100 100 100 20 100 75 25 75 25
39 GS 25 25 0 50 100 0 50 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100 40 75 100 100 100 100 40 100 100 100 0 0 75 100 0 25
40 RY 50 75 0 0 100 50 100 100 0 0 50 100 100 100 0 0 100 100 0 100 60 100 100 100 100 100 20 100 100 100 0 100 75 25 75 25
41 BR 50 50 0 0 50 0 50 100 0 0 0 100 100 100 0 0 100 100 0 50 40 50 40 60 80 40 40 100 60 40 0 100 0 0 50 0
42 LS 50 75 0 100 100 100 100 100 0 0 100 100 100 100 0 0 100 100 0 100 60 100 100 100 100 100 40 100 100 100 60 50 75 0 100 25
43 AT 50 75 9 9 100 50 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0 100 0 0 100 40 100 100 60 100 100 40 100 60 100 40 100 75 25 75 25
44 BS 25 25 0 0 50 0 0 50 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 50 60 50 40 60 80 40 20 60 60 60 0 25 0 25 75 25
45 SI 0 25 0 50 0 100 100 50 100 100 100 0 100 0 0 0 100 100 0 75 40 25 0 0 0 80 60 40 100 0 20 75 100 25 75 75
46 GS 50 75 0 50 100 50 100 100 0 50 100 100 100 100 0 0 100 0 0 100 60 100 100 100 100 100 40 100 100 100 0 100 75 25 75 25
47 DL 25 50 0 0 50 0 0 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 40 75 40 40 80 40 20 100 60 40 0 75 0 0 100 0
48 YV 50 75 0 100 100 100 100 100 0 50 100 100 100 100 0 0 100 0 100 100 40 75 100 100 100 40 40 100 100 100 60 100 50 25 100 25
49 UM 25 50 0 0 50 0 50 100 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 40 50 40 60 100 20 20 100 60 100 0 75 0 0 50 0
50 SP 50 75 0 50 100 50 100 100 0 50 100 100 100 0 0 0 100 0 0 100 40 75 100 60 100 100 40 100 60 40 0 100 0 0 75 25
51 EA 50 75 0 50 100 50 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0 100 0 0 75 40 75 40 0 100 40 20 100 60 40 0 100 50 25 75 25
52 SJ 50 100 0 0 0 0 0 50 0 0 0 100 0 0 0 0 0 100 0 100 40 50 40 60 60 20 20 60 60 20 60 50 50 0 75 50
53 WN 24 75 0 0 50 50 50 60 0 0 0 100 100 100 0 0 0 100 100 100 20 0 60 20 60 0 0 60 60 0 0 50 0 25 75 25
54 RM 50 50 0 100 100 50 100 100 100 100 100 100 0 100 0 0 0 0 100 100 100 100 100 100 100 100 60 100 100 100 60 100 75 25 50 100
Lampiran 7. Cara Mengskoring SF-36
Lampiran 8. Score Kualitas Hidup SF-36 Berdasarkan 8 Domain Pasien
Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah
Fungsi Peran Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
No Nama Energi Nyeri
Fisik Fisik emosi Mental Sosial Umum
1 AD 20 0 0 10 36 12,5 22,5 35
2 KD 35 0 0 50 48 37,5 32,5 65
3 UT 20 25 0 30 68 87,5 45 15
4 NM 80 75 66,7 90 84 87,5 100 90
5 IW 65 50 0 75 80 50 100 80
6 PT 45 25 0 55 76 75 67,5 75
7 SY 75 50 100 50 64 75 67,5 40
8 YN 45 25 66,7 70 80 75 67,5 50
9 KT 70 25 33,3 70 76 50 77,7 70
10 AS 30 0 0 25 80 100 45 30
11 FN 55 50 33,3 60 80 100 47,5 25
12 AH 75 75 100 75 100 100 80 45
13 RN 20 25 0 20 56 37,5 22,5 20
14 HP 35 0 0 45 52 100 70 35
15 DS 45 50 100 75 100 100 45 80
16 LN 70 50 33,3 35 84 100 80 25
17 NW 50 25 66,7 75 92 62,5 77,5 65
18 NK 40 0 0 60 100 100 42,5 80
19 IM 40 0 33,3 60 100 100 70 65
20 ML 50 0 33,3 35 100 100 57,5 70
21 MY 70 25 100 50 80 75 77,5 45
22 IN 15 0 0 50 64 75 35 35
23 SN 60 50 100 50 64 50 45 35
24 AR 20 0 0 65 56 75 45 35
25 ID 15 0 0 10 68 62,5 45 20
26 ZH 25 25 0 20 8 62,5 45 15
27 NR 50 25 66,7 40 68 75 57,5 35
28 AW 10 0 0 50 76 50 57,6 30
29 NW 75 25 33,3 45 60 87,5 47,5 35
30 NS 15 25 33,3 35 76 87,5 57,5 20
31 MR 10 0 0 10 32 12,5 22,5 35
32 HT 30 0 0 30 72 62,5 45 25
33 YD 85 50 66,7 70 88 100 80 50
34 JM 25 0 0 20 56 62,5 35 45
35 HS 25 0 0 20 56 50 35 25
36 MZ 55 25 66,7 45 72 75 57,5 45
37 BH 20 0 0 25 48 50 22,5 40
38 TL 50 50 66,7 60 100 100 80 50
39 GS 40 0 0 60 100 50 57,5 45
40 RY 50 50 66,7 55 100 100 80 50
41 BR 30 50 66,7 35 64 75 45 20
42 LS 70 50 66,7 75 100 75 80 50
43 AT 45 15 33,3 60 92 100 70 50
44 BS 30 0 0 30 60 37,5 55 30
45 SI 60 25 66,7 45 24 75 32,5 55
46 GS 65 50 33,3 60 100 100 80 50
47 DL 15 0 0 30 60 62,5 57,5 25
48 YV 75 50 66,7 75 88 100 57,5 50
49 UM 25 0 0 30 76 62,5 45 15
50 SP 65 25 33,3 55 80 100 57,5 35
51 EA 50 25 33,3 30 56 87,5 57,5 45
52 SJ 15 0 33,3 45 44 75 45 45
53 WN 30 50 66,7 30 28 75 10 30
54 RM 85 25 33,3 80 100 100 100 60
Lampiran 9. Tekanan Darah Pasien Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa
Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
No NAMA Tekanan Darah
1 AD 120/70
2 KD 120/80
3 UT 140/100
4 NM 110/70
5 IW 140/90
6 PT 130/80
7 SY 140/70
8 YN 130/60
9 KT 120/80
10 AS 180/110
11 FN 110/60
12 AH 140/90
13 RN 170/80
14 HP 120/70
15 DS 140/80
16 LN 120/60
17 NW 120/70
18 NK 120/80
19 IM 120/80
20 ML 170/90
21 MY 130/70
22 IN 130/70
23 SN 140/90
24 AR 120/70
25 ID 130/70
26 ZH 170/110
27 NR 140/90
28 AW 140/80
29 NW 150/90
30 NS 150/80
31 MR 190/70
32 HT 130/70
33 YD 150/80
34 JM 150/70
35 HS 150/90
36 MZ 160/100
37 BH 140/80
38 TL 140/70
39 GS 150/80
40 RY 140/100
41 BR 150/80
42 LS 160/90
43 AT 130/70
44 BS 170/80
45 SI 140/80
46 GS 170/100
47 DL 120/80
48 YV 180/100
49 UM 200/100
50 SP 120/80
51 EA 110/70
52 SJ 160/90
53 WN 140/70
54 RM 180/100
Lampiran 10. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Jenis Kelamin
Independent Samples Test
LAMA
HEMODIAL
ISA N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Test Statisticsa,b
KESEHATAN KESEHATAN
FUNGSI FISIK PERAN FISIK PERAN EMOSI ENERGI FUNGSI SOSIAL NYERI
MENTAL UMUM
df 3 3 3 3 3 3 3 3
Asymp. Sig. .796 .086 .232 .653 .753 .791 .785 .638