Anda di halaman 1dari 100

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DENGAN

TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DENGAN


HEMODIALISA DI RSUD UNDATA PROVINSI
SULAWESI TENGAH

SKRIPSI

YUNI MURSALIM
G 701 16 045

PROGRAM STUDI FARMASI JURUSAN FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

DESEMBER 2019

i
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DENGAN
TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DENGAN
HEMODIALISA DI RSUD UNDATA PROVINSI
SULAWESI TENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Farmasi pada Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako

YUNI MURSALIM
G701 15 045

PROGRAM STUDI FARMASI JURUSAN FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

DESEMBER 2019

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : Analisis Hubungan Kualitas Hidup Dengan Tekanan Darah


Pasien Hipertensi Dengan Hemodialisa Di RSUD Undata
Provinsi Sulawesi Tengah.

Nama : Yuni Mursalim

Stambuk : G 701 15 045

Telah diperiksa dan disetujui pada ujian skripsi,

Palu, 30 Desember 2019

Pembimbing 1

Ingrid Faustine, S.Si., M.Sc., Apt.


NIP. 19870527 2016 04 2 002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Farmasi
FMIPA Universitas Tadulako

M.Sulaiman Zubair, S.Si., M.Si., Ph.D., Apt.

iii
NIP. 19801106 2006 04 1 001

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Judul : Analisis Hubungan Kualitas Hidup Dengan Tekanan Darah

Pasien Hipertensi Dengan Hemodialisa Di RSUD Undata


Provinsi Sulawesi Tengah.

Nama : Yuni Mursalim

Stambuk : G 701 15 045

Disetujui tanggal : 30 Desember 2019

DEWAN PENGUJI

Ketua : Yusriadi, S.Si., M.Si., Apt. .......................

Penguji I : Ingrid Faustine, S.Si., M.Sc., Apt. .......................

Penguji II : Arsa Wahyu Nugrahani, S.Farm., M.Sc., Apt. .......................

Mengetahui,
Dekan FMIPA
Universitas Tadulako

iv
Darmawati Darwis, S.Si., M.Si., Ph.D
NIP. 1971124 1997 02 2 001

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak ada
karya yang pernah dikerjakan atau diteliti untuk memperoleh gelar kesarjanaan
disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang perjalanan menyelesaikan tugas akhir ini
tidak terdapat karya kutipan lain selain karya sendiri, kecuali dalam bentuk tertulis
mengacu pada naskah lain yang telah terdaftar dalam daftar pustaka.

Palu, 30 Desember 2019


Penulis,

Yuni Musalim
G 701 16 045

v
ABSTRAK

Prevalensi hipertensi terus meningkat setiap tahunnya. Dampak nyata dari hipertensi
adalah dapat mengganggu kualitas hidup dari segi kesehatan fisik maupun mental.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pasien hipertensi dengan
hemodialisa dan hubungannya dengan kategori tekanan darah. Penelitian ini
dilakukan di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah
penelitian observasional yang dilakukan secara prospektif dengan pendekatan cross-
sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Total
responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 54 pasien. Penelitian ini
menggunakan kuesioner Short Form 36. Analisis data dilakukan dengan uji kruskall
wallis untuk masing-masing domain SF-36 dengan kategori tekanan darah. Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata nilai kualitas hidup berdasarkan 8 domain yaitu
berkualitas baik pada domain fungsi sosial (74,76), kesehatan mental (71,70), nyeri
(56,25), dan kurang berkualitas pada domain energi (47,31), fungsi fisik (43,88),
kesehatan umum (43,24), peran emosi (33,33), dan peran fisik (23,42). Hasil uji
kruskall wallis pada setiap domain kualitas hidup diperoleh nilai (p>0,05), sehingga
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan kualitas hidup dengan kategori tekanan
darah pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah.

Kata kunci : Hipertensi, Kualitas Hidup, Short Form 36, Tekanan Darah

vi
ABSTRACT

The prevalence of hypertension keeps on increasing each year. The real impact of
hypertension is the potential to disrupt life quality in terms of physical or mental
health. This research aims to know the life quality of hypertensive patients with
hemodialysis and it’s relation to blood pressure category. This research is conducted
at Undata Regional Public Hospital in Central Sulawesi. This research type is
observational research done prospectively with cross-sectional approach. The
sampling is done with consecutive sampling method. There are 54 patients who fulfill
inclusion criteria. This research uses Short Form 36 questionnaires. Data analysis is
done with kruskall wallis test for each SF-36 domain with blood pressure category.
The research result shows that the average of life quality value based on 8 domains
are good quality on functional domain (74,76), mental health (71,70), pain (56,25),
and lack of quality on energy domain (47,31), physical function (43,88), general
health (43,24), emotional role (33,33), and physical role (23,42). The result of
kruskall wallis for each life quality domain is (p>0,05), so that it can be concluded
that there is no relationship between life quality and blood pressure category of
hypertensive patients who undergo hemodialysis at Undata Regional Public Hospital
in Central Sulawesi.

Key words: Hypertension, Life Quality, Short Form 36, Blood Pressure.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian dengan judul “Analisis Hubungan
Kualitas Hidup Dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Dengan Hemodialisa
Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah” yang menjadi salah satu syarat dalam
penyelesaian studi pada Program Studi Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat
serta salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
sebagai umatnya dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang seperti saat
ini.
Dalam proses penyelesaiaan hasil penelitian ini bukanlah suatu hal yang
mudah untuk dilewati. Penulis telah menghadapi dan melalui kesulitan serta
hambatan yang menyita waktu, biaya, tenaga dan pikiran. Namun berkat usaha, doa,
semangat, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang memberikan dorongan
serta motivasi yang besar kepada penulis sehingga kendala dalam proses penyelesaian
penelitian ini dapat teratasi.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga dengan tulus dan ikhlas teristimewa
penulis tujukan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Mursalim dan ibunda
Nurmi A. Badawi atas segala yang telah dilakukan demi penulis dan terima kasih
atas dukungan baik moral, spiritual, material serta doa dan restu yang selalu
mengiringi tiap langkah penulis dan senantiasa memberikan kasih sayang sepanjang
masa sehingga penulis bisa sampai ke titik ini. Semoga ini bisa jadi hal yang
membanggakan bagi papa dan mama yang menjadi alasan hasil penelitian ini harus
selesai tepat pada waktunya.

viii
Secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih yang berlimpah
kepada Ibu Ingrid Faustine, S,Si., M.Sc., Apt. selaku pembimbing yang penuh
kesabaran memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dan saran serta dorongan agar
penulis menyelesaikan hasil penelitian ini tepat pada waktunya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih serta penghargaan yang sama penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P., selaku Rektor Universitas Tadulako
beserta jajarannya yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis
untuk menempuh pendidikan di Universitas Tadulako.
2. Ibu Darmawati Darwis, S.Si., M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako beserta jajarannya yang
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan
Farmasi di FMIPA Universitas Tadulako.
3. Bapak M. Sulaiman Zubair, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Ketua Jurusan Farmasi
dan Ibu Armini Syamsidi, S.Si., M.Si., Apt., selaku Sekertaris Jurusan Farmasi
FMIPA UNTAD.
4. Pak Dra. Hj. Nurlina Ibrahim, M.Si., Apt, selaku dosen wali yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan.
5. Ibu Amelia Rumi, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku dosen pembahas I penulis
mengucapkan terima kasih banyak atas kritik, saran dan waktu yang sangat
fleksibel serta bantuan akademik yang diberikan kepada peneliti.
6. Ibu Ririen Hardani, S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembahas II penulis
mengucapkan terima kasih banyak atas kritik, saran dan waktu yang sangat
fleksibel serta bantuan akademik yang diberikan kepada peneliti.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Farmasi FMIPA UNTAD, yang telah banyak
membagikan ilmunya dan memberikan semangat kepada penulis selama
perkuliahan.
8. Seluruh staf akademik Jurusan Farmasi dan staf akademik Fakultas MIPA di
Universitas Tadulako, yang memberikan pelayanan yang baik untuk penulis.

ix
9. Direktur RSUD Undata provinsi Sulawesi Tengah yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian, serta seluruh staf RSUD Undata
terkhusus staf instalasi hemodialisa yang membantu penulis selama penelitian.
10. Virdayanti dwi Amalia, Nurafni Oktiviyanti, dan Zahnas Miftahul Jannah teman
seperjuangan dari semester satu, teman menyusun seminar proposal, seminar
hasil, skripsi dan menyelesaikan studi serta mengurus berkas-berkas. We’re a
great team, dude!
11. Teman – teman “Kelas E(lit)” yang selalu berbagi suka dan duka, menyemangati,
mendukung, mendoakan dan memberikan banyak bantuan kepada penulis selama
masa perkuliahan. You’re amazing guys!
12. Keluarga PULVIS 2016 yang telah sama-sama berjuang mengikuti proses yang
luar biasa ini sampai titik akhir perjuangan di Farmasi UNTAD. Terima kasih atas
rasa kekeluargaan yang begitu besar meski tanpa ikatan darah. See you on top,
guys!
13. Annissa Islami, Rizky Rahmadhani, Rizki Rahmawati, Riri Anggraini yang selalu
jadi tempat penulis buat mengeluh, berbagi, menemani, mendoakan, mendukung
dan memberikan banyak bantuan kepada penulis, I love you guys!
14. Aldhi Prasetya for always being supportive thru everything!
15. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini baik yang dituliskan
Namanya maupun yang tidak dituliskan satu persatu
Teriring doa yang tulus dari penulis, semoga Allah SWT berkenan membalas
dengan pahala yang setimpal serta bernilai ibadah disisi-Nya atas segala bantuan
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terakhir harapan
penulis apa yang terkandung dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya. Aamin.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Palu, 30 Desember 2019

Penulis

x
DAFTAR ISI

SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

PENGESAHAN DEWAN PENGUJIiv

PERNYATAAN v

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 3

1.3. Tujuan Penelitian 3

1.4. Manfaat penelitian 3

1.5. Batasan Masalah 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Hipertensi 5

2.1.1. Definisi 5

2.1.2. Patofisiologi 5

xi
2.1.3. Etiologi 5

2.1.4. Manifestasi Klinik 7

2.1.5. Klasifikasi 7

2.1.6. Kerusakan Organ Target 7

2.1.7. Terapi Farmakologi 9

2.1.8. Terapi Non Farmakologi 13

2.2. Hemodialisa 14

2.3. Kualitas Hidup 14

BAB III METODE PENELITIAN 17

3.1. Desain Penelitian 17

3.2. Lokasi dan waktu penelitian 17

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 17

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 18

3.5. Teknik Pengambilan Data 20

3.6. Analisis Data20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21

4.1. Sampel 21

4.2. Karakteristik demografi 21

4.3. Karakteristik Klinis 23

4.4. Kualitas Hidup Pasien Hipertensi yang Menjalani Hemodialisa


24

4.5. Pengaruh karakteristik demografis terhadap kualitas hidup pasien


Hipertensi yang Menjalani Hemodialisa 26

4.6. Pengaruh karakteristik klinis terhadap kualitas hidup pasien


Hipertensi yang Menjalani Hemodialisa 30

xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 33

5.1. Kesimpulan 33

5.2. Saran 33

DAFTAR PUSTAKA 35

LAMPIRAN 41

RIWAYAT HIDUP 74

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN 75

SURAT KETERANGAN PUBLIKASI 76

NASKAH JURNAL 77

SURAT KEPUTUSAN (SK) PEMBIMBING SKRIPSI 78

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Klasifikasi Hipertensi............................................................................... 7


Tabel 2. 2 Modifikasi gaya hidup penanganan hipertensi.........................................12

Tabel 4.1 Karakteristik jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan
pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode Agustus – Oktober 2019......21

Tabel 4.2 Karakteristik lama hemodialisa responden penelitian pasien hipertensi


yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah Periode Agustus – Oktober 2019.................................23

Tabel 4.3 Karakteristik tekanan darah responden penelitian pasien hipertensi


yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah Periode Agustus – Oktober 2019.................................23

Tabel 4.4 Rata – rata kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani
hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode
Agustus - Oktober 2019...........................................................................24

Tabel 4.5 Pengaruh jenis kelamin terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Periode Agustus - Oktober 2019..............................................................26

Tabel 4.6 Pengaruh usia terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Periode Agustus - Oktober 2019..............................................................27

Tabel 4.7 Pengaruh pendidikan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Periode Agustus - Oktober 2019..............................................................28

xiv
Tabel 4.8 Pekerjaan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani
hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode
Agustus - Oktober 2019...........................................................................29

Tabel 4.9 Pengaruh lama hemodialisa terhadap kualitas hidup pasien hipertensi
Periode Agustus - Oktober 2019..............................................................30

Tabel 4.10 Pengaruh tekanan darah sistol terhadap kualitas hidup pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.................................31

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Algoritma terapi hipertensi.....................................................................7


Gambar 2. 2 Algoritma terapi hipertensi dengan penyakit penyerta...........................12

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent.................................................................................41

Lampiran 2. Ethical Clearence.................................................................................42

Lampiran 3. Karakteristik Demografis Pasien Hipertensi Yang Menjalani


Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah.................43

Lampiran 4. Lama hemodialisa Pasien Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa


Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah.......................................45

Lampiran 5. Kuesioner Kualitas Hidup SF-36.........................................................47

Lampiran 6. Score Kualitas Hidup SF-36 Pasien Hipertensi Yang Menjalani


Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah.................50

Lampiran 7. Cara Mengskoring SF-36.....................................................................52

Lampiran 8. Score Kualitas Hidup SF-36 Berdasarkan 8 Domain Pasien


Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah..................................................................................53

Lampiran 9. Tekanan Darah Pasien Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa Di


RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah............................................55

Lampiran 10. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Jenis
Kelamin................................................................................................57

Lampiran 11. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Usia........60

Lampiran 12. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan


Pendidikan............................................................................................63

Lampiran 13. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan


Pekerjaan..............................................................................................66

xvii
Lampiran 14. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Lama
Hemodialisa.........................................................................................69

Lampiran 15. Uji Kruskal Wallis Hubungan Kualitas Hidup Dengan Tekanan
Darah....................................................................................................72

Lampiran 16. Dokumentasi........................................................................................73

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hipertensi merupakan silent killer dimana penderita sering kali tidak menyadari
adanya tanda atau gejala (Dalimartha, 2008). Secara umum, target tekanan
darah yang harus dicapai adalah 140/90 mmHg, sedangkan untuk pasien
diabetes atau dengan penyakit ginjal kronik (chronic kidney diseases/CKD),
target tekanan darah adalah 130/80 mmHg (Tedjasukmana, 2012).

Menurut data Riskesdas 2013 prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%,


prevalensi tertinggi terjadi di Bangka Belitung (30%) dan terendah di Papua
(16,8%). Sementara itu di Sulawesi Tengah prevalensi hipertensi sebesar
(28,7%). Data survey Indikator Kesehatan Nasional (Sirkernas) tahun 2016
menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi pada usia 18 tahun ke atas
sebesar 32,4%.

Menurut WHO (2004) Kualitas hidup (Quality of Life) merupakan persepsi


individu dalam hidupnya yang ditinjau dari konsteks budaya, perilaku dan
sistem nilai dimana mereka tinggal dan berhubungan dengan standar hidup,
harapan, kesenangan, dan penilaian individu terhadap posisi mereka dalam
kehidupan. Menurut WHO, pengukuran kualitas hidup mencakup kesehatan
fisik, kesehatan psikologis, tingkat kebebasan, hubungan sosial, dan hubungan
dengan lingkungan mereka.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaliyaperumal, dkk (2016)


didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara tekanan darah dengan kualitas
hidup dikarenakan hipertensi secara nyata dapat mengganggu kualitas hidup
dari segi kesehatan fisik maupun mental.

1
Kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa dapat diukur
menggunakan kuesioner. Ada beberapa macam kuesioner untuk mengukur
kualitas hidup pasien seperti HRQOL, EQ-5D, Short form-36 dan lain lain.
Salah satu contoh instrumen kualitas hidup yang umum (generic scale)
digunakan untuk mengukur kualitas hidup pasien adalah kuesioner Short Form-
36, yang bila dibandingkan dengan instrumen umum lainnya penggunaan SF-
36 telah dipergunakan secara luas untuk berbagai penyakit kronis dan telah
dikembangkan oleh beberapa peneliti (Ware, 2004).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Aryzki dkk (2019) mengenai


pengukuran kualitas hidup pasien hemodialisa gagal ginjal kronik di RSUD
Ulin Banjarmasin menggunakan instrumen EQ5D didapatkan nilai rata-rata
kualitas hidupnya adalah 0,792, dengan nilai kualitas hidup ≥ 0,792 sebanyak
69 pasien (33,33%) dalam kategori kualitas hidup baik dan nilai kualitas hidup
≤ 0,792 sebanyak 138 pasien (66,66%) dalam kategori kualitas hidup buruk.

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari RSUD Undata Provinsi


Sulawesi Tengah pada pasien yang menjalani hemodialisa beberapa pasien
sudah tidak bisa melakukan pekerjaannya seperti sedia kala dan banyak
menghabiskan waktu dirumah saja dan ini berpengaruh pada kualitas hidup
pasien tersebut, dan rata-rata pasien hipertensi dengan hemodialisa tiap
bulannya berjumlah sebanyak 103 pasien. Penelitian tentang kualitas hidup
pasien hipertensi sudah pernah dilakukan, perbedaan penelitian tersebut dengan
penelitian yang akan saya lakukan adalah membandingkan kualitas hidup
pasien hipertensi dengan hemodialisa yaitu dengan mengukur tekanan darah
dan menggunakan kuesioner SF-36.
Penelitian untuk mengetahui kualitas hidup dan hubungannya dengan tekanan
darah pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa perlu dilakukan karena
melihat terus menaiknya angka prevalensi hipertensi setiap tahunnya. Informasi
terkait kualitas hidup dan hubungannya dengan tekanan darah pasien hipertensi

2
dapat dijadikan sebagai landasan untuk penyusunan strategi terapi lanjutan
untuk mencapai terapi yang maksimal. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian terkait hubungan kualitas hidup dengan
tekanan darah pasien hipertensi dengan hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kualitas hidup pasien hipertensi dengan hemodialisa di RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah?
2. Bagaimana hubungan kualitas hidup dengan kategori tekanan darah pasien
hipertensi dengan hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Mengetahui kualitas hidup pasien hipertensi dengan hemodialisa di RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Mengetahui hubungan kualitas hidup dengan kategori tekanan darah pasien
hipertensi dengan hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah.

1.4. Manfaat penelitian


1. Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data-data ilmiah untuk
bahan pembelajaran mengenai hubungan kualitas hidup dengan tekanan
darah pasien hipertensi dengan hemodialisa.

2. Pelayanan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi dokter,
farmasis dan tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan kualitas hidup

3
pasien hipertensi dengan hemodialisa sehingga angka kesakitan dan
kematian dapat menurun.
3. Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk
penelitian lain yang terkait dengan hubungan kualitas hidup dengan tekanan
darah pada pasien hipertensi dengan hemodialisa.

1.5. Batasan Masalah


Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan kualitas hidup dengan
tekanan darah pasien hipertensi dengan hemodialisa di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

4
2.1. Hipertensi
2.1.1. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang
berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan
kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner)
dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan
mendapat pengobatan yang memadai (Kemenkes RI, 2014)

2.1.2. Patofisiologi
Berbagai faktor yang mengontrol tekanan darah merupakan komponen
potensial yang berkontribusi dalam pengembangan hipertensi esensial.
Ini termasuk kegagalan fungsi baik humoral (yaitu, Renin-Angiotensin-
Aldosteron [RAA]) atau mekanisme vasodepresor, mekanisme neuronal
abnormal, cacat pada autoregulasi perifer, dan gangguan pada natrium,
kalsium, dan hormon natriuretik (Dipiro et all, 2017).

2.1.3. Etiologi
Pada sebagian besar pasien, hipertensi terjadi akibat gangguan yang
tidak diketahui (hipertensi esensial atau primer). Jenis hipertensi ini
tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan. Sebagian kecil pasien
memiliki penyebab spesifik hipertensi (hipertensi sekunder). Jika
penyebabnya dapat diidentifikasi, hipertensi pada pasien ini dapat
dikurangi atau berpotensi disembuhkan (Dipiro et all, 2017).

A. Hipertensi Esensial
Lebih dari 90% individu dengan tekanan darah tinggi memiliki
hipertensi esensial. Banyak mekanisme telah diidentifikasi yang

5
dapat berkontribusi pada patogenesis bentuk hipertensi ini, sehingga
mengidentifikasi kelainan yang mendasari tepat tidak
mungkin.Faktor genetik dapat berperan dalam pengembangan
hipertensi esensial dengan memengaruhi keseimbangan natrium,
atau jalur pengatur tekanan darah lainnya. Di masa depan,
pengujian genetik untuk sifat-sifat ini dapat mengarah pada
pendekatan alternatif untuk mencegah atau mengobati hipertensi.
Namun, saat ini tidak direkomendasikan (Dipiro et all, 2017).

B. Hipertensi Sekunder
Kurang dari 10% pasien memiliki hipertensi sekunder di mana
penyakit penyerta atau obat (atau produk lainnya) bertanggung
jawab untuk meningkatkan tekanan darah. Dalam sebagian besar
kasus ini, disfungsi ginjal akibat ginjal kronis yang parah penyakit
(CKD) atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang
paling umum. Obat-obatan tertentu (atau produk lain), baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan hipertensi
atau memperburuk hipertensi dengan meningkatkan tekanan darah.
Ketika penyebab sekunder diidentifikasi, menghilangkan agen
penyebab (jika memungkinkan) atau mengobati / memperbaiki
kondisi komorbiditas yang mendasari harus menjadi langkah
pertama dalam manajemen (Dipiro et all, 2017).

2.1.4. Manifestasi Klinik


Manifestasi klinis dari penyakit hipertensi adalah kerusakan organ yang
dapat berakibat pada gangguan jantung dan ginjal, strok, serta berbagai
komplikasi lainnya (Ewald and Haldeman, 2016).

6
Tanda dan gejala pada hipertensi tidak selalu dirasakan oleh pasien,
sehingga hipertensi sering disebut sebagai silent killer dimana gejala
dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan
gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa
berat di tengkuk, mumet (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah Ieiah,
penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan (Depkes
RI, 2013).

2.1.5. Klasifikasi
Tabel 2. 1 Klasifikasi Hipertensi (Dipiro et all , 2017)

Klasifikasi sistolik/diastolik (mmHg)


Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139/80-89
stage 1 140-159/90-99
stage 2 ≥160/≥100

2.1.6. Kerusakan Organ Target


Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ target yang
umum ditemui pada pasien hipertensi : Jantung (hipertrofi ventrikel kiri,
angina atau infark miokard, gagal jantung) otak (stroke atau transient
ischemic attack),penyakit ginjal kronik; penyakit arteri perifer,
retinopati (Yogiantoro, 2006).

Hipertensi merupakan salah satu penyebab GGT melalui suatu proses


yang mengakibatkan hilangnya sejumlah besar nefron fungsional yang
progresif dan irreversible. Peningkatan tekanan dan regangan yang
kronik pada arteriol dan glomeruli diyakini dapat menyebabkan
sklerosis pada pembuluh darah glomeruli atau yang sering disebut degan
glomerulosklerosis. Penurunan jumlah nefron akan menyebabkan proses

7
adaptif, yaitu meningkatnya aliran darah, peningkatan LFG (Laju
Filtrasi Glomerulus) dan peningkatan keluaran urin di dalam nefron
yang masih bertahan. Proses ini melibatkan hipertrofi dan vasodilatasi
nefron serta perubahan fungsional yang menurunkan tahanan vaskular
dan reabsorbsi tubulus di dalam nefron yang masih bertahan. Perubahan
fungsi ginjal dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan kerusakan
lebih lanjut pada nefron yang ada.Lesi-lesi sklerotik yang terbentuk
semakin banyak sehingga dapat menimbulkan obliterasi glomerulus,
yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, dan
menimbulkan lingkaran setan yang berkembang secara lambat yang
berakhir sebagai penyakit Gagal Ginjal Terminal (Guyton and Hall,
2007).

Beratnya pengaruh hipertensi pada ginjal tergantung dari tingginya


tekanan darah dan lamanya menderita hipertensi.Semakin tinggi tekanan
darah dalam waktu lama maka semakin berat komplikasi yang dapat
ditimbulkan (Tessy, 2009).

Apabila terjadi komplikasi hipertensi disertai gagal ginjal, maka akan


semakin mempercepat perkembangan penyakit serta menambah laju
mortalitas pasien.Kondisi tersebut menjadi dasar pentingnya pemberian
obat anti hipertensi pada pasien dengan hemodialisa (National Kidney
Foundation, 2005).

2.1.7. Terapi Farmakologi


Beberapa jenis antihipertensi direkomendasikan oleh pakar untuk
beberapa jenis penyakit ginjal menahun tertentu.Secara alami tubuh
mempunyai system autoregulasi yang mengatur tingginya tekanan darah
dan asupan natrium (Setiati dkk, 2014).

8
a) Golongan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor menurunkan resistensi
vaskular sistemik tanpa meningkatkan kecepatan jantung, serta
mendorong natriuresis. Obat-obat ini efektif dalam mengobati
hipertensi, menurunkan morbiditas dan mortalitas pada gagal jantung
dan disfungsi ventrikel kiri setelah infark miokardium dan
memperlambat nefropati diabetes. Inhibitor ACE tidak saja
menghambat perubahan angiotensin I menjadi Angiotensin II tetapi
juga menghambat penguraian bahan lain termasuk bradikinin,
substansi P, dan enkefalin. Inhibitor ACE berperan penting dalam
mengobati pasien dengan penyakit ginjal kronik karena mengurangi
proteinuria dan menstabilkan fungsi ginjal (bahkan tanpa efek
menurunkan tekanan darah) (Katzung, 2014).

Inhibitor ACE juga menurunkan perkembangan infusiensi ginjal pada


berbagai pasien yang menderita nefropati non diabetic dan dapat
menghentikan penurunan GFR bahkan pada pasien penyakit ginjal
yang parah. Perlindungan ginjal oleh inhibitor ACE melibatkan
beberapa mekanisme. Peningkatan tekanan kapiler glomerulus
memicu cedera glomerulus dan inhibitor ACE menurunkan parameter
ini dengan mengurangi tekanan darah arteri dan mendilatasi arteriol
eferen ginjal (Goodman and Gillman, 2014).

b) Golongan Angiotensin Reseptor Bloker


Angiotensin receptor bloker memodulasi RAAS (rennin angiotensin
aldosterone system) dengan langsung memblokir reseptor
angiotensin II tipe 1, mencegah angiotensin II-dimediasi
vasokonstriksi dan aldosteron terlepas. Secara keseluruhan, ARB
adalah yang terbaik ditoleransi dari agents lini pertama. Mereka tidak

9
mempengaruhi bradikinin dan karena itu dikaitkan dengan kurangnya
insiden batuk. Karena aldosteron tidak langsung ditekan, pemantauan
kalium penting untuk menghindari hiperkalemia. Mirip dengan
ACEI, pasien dengan CKD atau volume cairan yang berkurang
mungkin lebih rentan untuk hiperkalemia atau disfungsi ginjal lebih
lanjut. Agen ini metabolik netral dan mungkin memiliki efek positif
pada resiko perkembangan dan resistensi insulin diabetes tipe 2
(Alldredge et all, 2013).

Seperti Losartan dan Valsartan adalah penghambat reseptor


angiotensin II tipe 1 serta kandesartan, eprosartan, irbesartan,
telmisartan dan olmesartan.Mereka tidak berefek pada metabolisme
bradikinin dan karenanya merupakan penghambat efek angiotensin
yang lebih selektif dibandingkan inhibitor ACE. Obat- obat ini juga
berpotensi menghambat secara total efek angiotensin dibandingkan
dengan inhibitor ACE karena terdapat enzim-enzim diluar ACE yang
mampu menghasilkan angiotensin II. Pengambat Receptor
angiotensin memberikan manfaat yang serupa dengan Inhibitor ACE
pada pasin gagal jantung dan gagal ginjal kronik. Efek samping yang
ditimbulkan pun serupa dengan yang ditemukan untuk Inhibitor
ACE, termasuk bahaya pemakaian selama kehamilan.Batuk dan
angiodema dapat terjadi, tetapi lebih jarang pada pemberian
penghambat receptor angiotensin daripada pemberian inhibitor ACE
(Katzung, 2014).

10
12
Gambar 2. 1 Algoritma terapi hipertensi dengan penyakit penyerta
2.1.8. Terapi Non Farmakologi
Semua pasien dengan prehipertensi dan hipertensi harus melakukan
perubahan gaya hidup. Perubahan yang sudah terbukti menurunkan
tekanan darah dapat dilihat pada Tabel, sesuai dengan rekomendasi
JNC VII. Di samping menurunkan tekanan darah pada pasien-pasien
hipertensi, modifikasi gaya hidup juga dapat mengurangi
berlanjutnya kondisi pada pasien-pasien dengan prehipertensi ke
hipertensi derajat 1 atau 2 (Chobanian, 2003; Saseen, 2005).

Tabel 2. 2 Modifikasi gaya hidup penanganan hipertensi (Chobanian,

2003)

Modifikasi Rekomendasi Perkiraan


Penurunan
Tekanan Darah
Sistolik (mmHg).
Penurunan berat Pertahankan berat 5-20 per 10 kg
badan badan normal (indeks penurunan berat
massa tubuh, 18.5- badan
24.9
kg / m2)
Diet tipe DASH Konsumsilah makanan 8-14
Pola yang kaya buah,
sayuran, dan produk
susu rendah lemak
dengan kandungan
lemak jenuh dan total
berkurang
Asupan garam Kurangi asupan 2-8
berkurang natrium setiap hari
sebanyak mungkin,
idealnya menjadi ≈ 65
mmol / hari (1,5 gr /
hari natrium, atau 3,8
g / hari natrium
klorida)
Fisik aerobic 3 hingga 4 sesi / 4-9
Aktivitas minggu, berlangsung
rata-rata 40 menit /
sesi, dan melibatkan
aktivitas fisik
intensitas
sedang hingga kuat

12
Moderasi dari Batasi konsumsi 2-4
asupan alcohol hingga setara
minuman ≤2 per hari
pada pria dan
minuman setara ≤1
per hari pada wanita
dan orang yang ringan
Keterangan : DASH (Dietary Approaches to Stop
HypertensionI)

2.2. Hemodialisa
Gagal ginjal akut atau kronis dapat ditangani dengan dialysis peritoneal atau
hemodialisis. Dialysis dilakukan untuk mempertahankan hidup seseorang
yang ginjalnya tidak berfungsi secara adekuat, dan juga untuk orang yang
sedang menunggu atau tidak dicalonkan untuk transplantasi ginjal.
Hemodialisis, yang dilakukan difasilitas atau unit khusus, adalah suatu
proses yang menggunakan sistem dialysis eksternal untuk membuang cairan
yang berlebihan dan toksin dari darah, mengoreksi ketidakseimbangan
elektrolit. Hemodialisis memperlukan alat atau akses eksternal, seperti pirau
arteri-vena (arteriovenosus-A-V shunt), yang dipasang sementara, atau
dibuat viskula A-V yang bersifat permanen (Yudha, E.K., 2007).

2.3. Kualitas Hidup


Dari segi kesehatan kualitas hidup dapat diartikan sama dengan keadaan
kesehatan, fungsi fisik tubuh, status kesehatan subjektif, persepsi mengenai
kesehatan, kognisi individu, ketidakmampuan fungsional, gangguan
psikiatri dan kesejahteraan (Edesia, 2008). Kualitas merupakan alat ukur
untuk menilai keberhasilan tindakan pelayanan kesehatan disamping
morbiditas, mortalitas, fertilitas dan kecacatan. Kualitas hidup harusnya
diperhatikan bagi para profesional kesehatan karena dapat menjadi acuan
keberhasilan dari suatu tindakan intervensi atau terapi (Khodijah, 2014).

Short form-36 merupakan salah satu contoh instrumen kualitas hidup yang
umum (generic scale) yang bila dibandingkan dengan instrumen umum

13
lainnya penggunaan SF-36 telah dipergunakan secara luas untuk berbagai
penyakit kronis dan telah dikembangkan oleh beberapa peneliti. SF-36 dapat
memberikan gambaran lebih lengkap dengan menggambarkan 8 aspek yaitu
1) pembatasan aktifitas fisik karena masalah kesehatan yang ada, 2)
pembatasan aktifitas sosial karena masalah fisik dan emosi, 3) pembatasan
aktifitas sehari-hari karena masalah fisik, 4) nyeri seluruh badan, 5)
kesehatan mental secara umum, 6) pembatasan aktifitas sehari-hari karena
masalah emosi, 7) vitalitas hidup, dan 8) pandangan kesehatan secara
umum. Selain itu penggunaan SF-36 ini cepat (5-10 menit) dan mudah
dilakukan bahkan dapat juga dilakukan menggunakan wawancara melalui
telepon (Ware, 2004).

14
15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional yang
dikerjakan secara prospektif dengan metode cross-sectional. Dengan
memberikan kuesioner SF-36 kepada pasien hipertensi dengan hemodialisa
yang dikategorikan berdasarkan fungsi fisik, fungsi emosi, fungsi sosial,
keadaan fisik, keadaan emosi, nyeri, fatigue, dan kesehatan umum.

3.2. Lokasi dan waktu penelitian


3.2.1. Lokasi
Penelitian dilakukan di ruangan hemodialisa RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah.

3.2.2. Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilakukan periode Agustus-Oktober 2019.

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel


3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi dengan
hemodialisa diruang Hemodialisa RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah.

3.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien hipertensi dengan
hemodialisa yang melakukan kunjungan pada bulan Agustus-
Oktober 2019 diruang Hemodialisa RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

16
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling yaitu
semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
1) Kriteria inklusi
a. Pasien yang menjalani hemodialisa di Instalasi Hemodialisa
RSUD Undata.
b. Pasien hipertensi dengan hemodialisa usia > 18 tahun.
c. Pasien yang memiliki data pengukuran tekanan darah.

2) Kriteria ekslusi
Pasien yang tidak bersedia mengikuti penelitian.

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


3.4.1. Variabel Penelitian
1) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tekanan darah pada
pasien hipertensi dengan hemodialisa di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah.

2) Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kualitas
hidup pada pasien hipertensi dengan hemodialisa di RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah.

3.4.2. Definisi Operasional.


1. Kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap kondisi fisiknya,
baik dilihat dari aspek fisik ataupun mentalnya. Kuesioner SF-36
terdiri dari 8 domain, yaitu: fungsi fisik, peran fisik, peran emosi,
energi, kesehatan mental, fungsi sosial, nyeri dan kesehatan
umum, akan dinilai dengan skala 1-100 dimana skor yang lebih
tinggi menandakan kualitas hidup yang lebih baik.

17
2. Berdasarkan kelompok usia pasien pada saat masuk kerumah
sakit pembagian kelompoknya antara lain :
a. ≤ 45 tahun
b. > 45 tahun
Skala : ordinal.
4. Jenis kelamin yang merupakan perbedaan antara laki-laki dan
perempuan secara biologi pada saat dirumah sakit
kategori:
a. laki-laki
b. perempuan
Skala : nominal
5. Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir yang ditamatkan
responden
kategori :
a. Non perguruan tinggi (TS/SD/SMP/SMA)
b. Perguruan tinggi (D3/D4/S1/S2)
Skala : ordinal
6. Pekerjaan adalah jenis pekerjaan responden
kategori :
a. Bekerja
b. Tidak bekerja
Skala : nominal
7. Lama hemodialisa adalah lama responden menjalani hemodialisa
Kategori:
a. ≤ 1 tahun
b. > 1 tahun
Skala : ordinal
8. Tekanan darah pasien yang merupakan suatu ukuran untuk
menentukan pasien terkena hipertensi.
a. Normal : < 120 dan <80
b. Prehipertensi : 120-139/80-89
c. Stage 1 : 140-159/90-99

18
d. Stage 2 : ≥ 160/≥100
Skala : ordinal

3.5. Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data dilakukan dengan mengambil data primer berupa
jawaban dari kuesioner SF-36 dan informed consent yang diberikan dan data
sekunder berupa manifestasi klinik dari pasien hipertensi dengan
hemodialisa yang menjalani rawat jalan.

3.6. Analisis Data


Scoring kuesioner SF-36 yaitu masing-masing domain akan dinilai dengan
skala 0-100, dimana skor yang lebih tinggi menandakan kualitas hidup yang
lebih baik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik kruskal
wallis untuk melihat pengaruh tekanan darah terhadap kualitas hidup pasien
hipertensi dengan hemodialisa dan untuk melihat pengaruh karakteristik
demografis dan lama hemodialisa terhadap kualitas hidup digunakan
statistik independent t test.

19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sampel
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara prospektif di
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Agustus hingga
Oktober 2019, diperoleh subjek uji sebesar 54 responden pasien hipertensi
yang menjalani hemodialisa yang termasuk dalam kriteria inklusi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling,
dimana semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria inklusi akan
dijadikan sampel penelitian. Kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa akan diukur menggunakan kuesioner Short form-36
(SF-36) yang terdiri dari 8 domain yaitu fungsi fisik, peran fisik, peran
emosi, energi, kesehatan mental, fungsi sosial, nyeri, dan kesehatan umum
yang memuat 36 pertanyaan.

4.2. Karakteristik demografi


Tabel 4.1 Karakteristik jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan
pekerjaan pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa rawat
jalan di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode
Agustus– Oktober 2019.

Data Jumlah (n=54) Presentase (%)


Jenis kelamin
Laki-laki 26 48,14%
Perempuan 28 51,85%
Usia
≤ 45 19 35,18%
> 45 35 64,81%
Pendidikan
Non Perguruan Tinggi 42 77,77%
Perguruan Tinggi 12 22,22%

20
Pekerjaan
Bekerja 28 51,85%
Tidak Bekerja 26 48,14%

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 diperoleh bahwa jumlah


penderita hipertensi dengan hemodialisa berdasarkan jenis kelamin lebih
banyak dialami oleh perempuan 28 pasien (51,85%) dibanding laki – laki 26
pasien (48,14%). Tingginya prevalensi hipertensi dengan hemodialisa pada
wanita dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen yang berperan dalam
meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL), kadar kolesterol HDL yang
tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses
ateosklerosis. Hormon estrogen tersebut akan menurun kadarnya ketika
perempuan memasuki usia tua (menopouse) sehingga perempuan lebih
rentan terhadap hipertensi (Kusumawaty, Hidayat, Ginanjar, 2016)

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 4.1 diperoleh bahwa usia pasien
penderita hipertensi dengan hemodialisa paling banyak dialami pada usia
>45 tahun sebanyak 35 pasien (64,81%). Hal dikarenakan tekanan arterial
yang meningkat sesuai dengan bertambahnya usia, terjadinya regurgitasia
aorta, serta adanya proses degenaratif, yang lebih sering pada usia tua
(Anggara & Prayitno, 2013). Menurut hasil penelitian (Yoon et al dalam
Alfian R, 2018) hipertensi semakin meningkat prevalensinya seiring dengan
peningkatan usia. Meningkatnya prevalensi hipertensi pada penambahan
usia dihubungkan dengan terjadinya peningkatan sensitivitas natrium dan
peningkatan kekakuan pembuluh darah .Peningkatan sensitivitas natrium
disebabkan oleh kebutuhan natrium yang meningkat untuk mempertahankan
homeostasis. Seiring dengan peningkatan usia, terjadi penurunan elastisitas
pembuluh darah yang progresif yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis
pada pembuluh darah. Aterosklerosis yang terjadinya menimbulkan
sumbatan yang menghambat kelancaran aliran darah yang berujung pada
peningkatan tekanan darah.

21
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 4.1 diperoleh pasien penderita
hipertensi yang sedang menjalani hemodialisa banyak di dapati pada pasien
non perguruan tinggi yaitu sebanyak 42 pasien (77,77%). Tingginya risiko
terkena hipertensi pada pendidikan rendah/non perguruan tinggi, disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan pasien terhadap kesehatan sehingga berdampak
pada prilaku/pola hidup sehat (Anggara & Prayitno, 2013).

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 4.1 diperoleh pasien penderita
hipertensi yang sedang menjalani hemodialisa lebih banyak di dapati pada
pasien yang memiliki pekerjaan sebanyak 28 pasien (51,85%). Hal ini
sesuai dengan penelitian (Azhari, 2017) yang menyatakan responden yang
bekerja mempunyai peluang sebanyak 3,6 kali untuk terkena hipertensi
dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja.

4.3. Karakteristik Klinis


Tabel 4.2 Karakteristik lama hemodialisa responden penelitian pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode Agustus – Oktober
2019.

Jumlah
Data Presentase (%)
(n=54)
Lama Hemodialisa
≤1 tahun 24 44,44%
>1 tahun 30 55,55%

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 diperoleh bahwa jumlah


penderita hipertensi dengan hemodialisa berdasarkan lama menjalani
hemodialisa lebih banyak ditemukan pasien yang menjalani HD selama
lebih dari 1 tahun (55,55%). Hal ini sesuai dengan penelitian (Widyastuti,
2014) yang mendapatkan rata-rata lama menjalani hemodialisa terbanyak
dijumpai pada > 12 bulan yaitu sebesar 53,4%. Pasien yag mengalami gagal
ginjal kronis akan melakukan hemodialisa seumur hidup. Apabila tidak
dilakukan hemodialisa maka zat racun akan bertumpuk dan menyebabkan
penurunan kesadaran, mual-muntah gebat bahkan menyebabkan kematian.

22
Tabel 4.3 Karakteristik tekanan darah responden penelitian pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode Agustus – Oktober
2019.
Jumlah
Kategori Tekanan Darah Presentase (%)
(n=54)
Normal (<120 mmHg dan < 80 mmHg) 8 14,81%
Prehipertensi (120-139 mmHg atau 80- 13 24,07%
89mmHg)
Hipertensi Stage 1 (140-159 mmHg atau 18 33,33%
80-89 mmHg)
Hipertensi Stage 2 (≥ 160 mmHg atau 15 27,77%
≥100 mmHg)

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 diperoleh bahwa jumlah


penderita hipertensi dengan hemodialisa berdasarkan kategori tekanan darah
lebih banyak ditemukan pasien yang mengalami hipertensi stage 1 yaitu 18
pasien (33,33%), kemudian hipertensi stage 2 yaitu 15 pasien (27,77%),
prehipertensi yaitu 13 pasien (24,07%), dan tekanan darah normal yaitu 8
pasien (14,81%). Namun kebanyakan pasien merasa normal dengan tekanan
darah tersebut hal ini disebabkan karena pasien telah terkomplikasi gagal
ginjal kronis.

4.4. Kualitas Hidup Pasien Hipertensi yang Menjalani Hemodialisa


Tabel 4.4 Rata – rata kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani
hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Periode Agustus - Oktober 2019.
Domain Rata – rata
Fungsi fisik 43,88
Peran fisik 23,42
Peran emosi 33,33
Energi 47,31
Kesehatan mental 71,70
Fungsi social 74,76
Nyeri 56,25
Kesehatan umum 43,24

23
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 didapatkan rata – rata kualitas
hidup pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa yang meliputi 8
domain yaitu fungsi fisik, peran fisik, peran emosi, energi, kesehatan
mental, fungsi sosial, nyeri, kesehatan umum. Menurut (nurchayati, 2011)
untuk menentukan kualitas hidup digunakan nilai median = 50, dimana <
50 = kurang berkualitas dan ≥ 50 = berkualitas baik. Rata – rata tertinggi
pada domain fungsi sosial (74,76). Nilai tinggi/berkualitas baik
menunjukkan bahwa tingkat kesehatan fisik atau masalah emosional
pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa tidak mengganggu aktivitas
sosial normal.

Pada domain kesehatan mental yang mengevaluasi depresi, kecemasan,


dan kebiasaan mengontrol emosional, didapatkan rata – rata (71,70). Nilai
tinggi/berkualitas baik menunjukkan bahwa pasien memiliki perasaan
tenang, bahagia, dan penuh kedamainan.

Pada domain nyeri/perasaan sakit yang mengevaluasi intensitas rasa nyeri


dan pengaruh nyeri terhadap pekerjaan normal baik di dalam maupun luar
rumah, didapatkan rata – rata (56,25). Nilai yang tinggi/berkualitas baik
menunjukkan tidak ada keterbatasan yang disebabkan oleh rasa nyeri.

Pada domain energi yang mengevaluasi tingkat kelelahan, capek, dan lesu,
didapatkan rata – rata (47,31). Nilai yang rendah/kurang berkualitas
menunjukkan perasaan lelah, capek, dan lesu sepanjang waktu sedangkan
nilai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh semangat dan berenergi.

Pada domain fungsi fisik yang menilai kemampuan aktivitas seperti


berjalan, menaiki tangga, membungkuk, mengangkat, dan gerak badan,
didapatkan rata – rata (43,88). Nilai yang rendah/kurang berkualitas
menunjukkan keterbatasan semua aktivitas fisik termasuk latihan berat.

24
Pada domain kesehatan umum yang mengevaluasi kesehatan termasuk
kesehatan saat ini, perasaan tentang kesehatannya dan daya tahan terhadap
penyakit didapatkan, rata – rata (43,24). Nilai yang rendah/kurang
berkualitas menunjukkan perasaan terhadap kesehatan diri sendiri yang
memburuk.

Pada domain peran emosi yang mengevaluasi tingkat dimana masalah


emosional mengganggu pekerjaan atau aktivitas sehari-hari lainnya,
didapatkan rata – rata (33,33). Nilai yang rendah/kurang berkualitas
menunjukkan masalah emosional mengganggu aktivitas termasuk
menurunnya waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas, pekerjaan menjadi
kurang sempurna, dan bahkan tidak dapat bekerja seperti biasanya.

Rata – rata terendah yaitu pada domain peran fisik yang mengevaluasi
seberapa besar kesehatan fisik mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-
hari lainnya, didapatkan rata – rata (23,42). Nilai yang rendah/kurang
berkualitas menunjukkan bahwa kesehatan fisik menimbulkan masalah
terhadap aktivitas sehari-hari, antara lain tidak dapat melakukannya
dengan sempurna, terbatas dalam melakukan aktivitas tertentu atau
kesulitan di dalam melakukan aktivitas.

4.5. Pengaruh karakteristik demografis terhadap kualitas hidup pasien


Hipertensi yang Menjalani Hemodialisa
Tabel 4.5 Pengaruh jenis kelamin terhadap kualitas hidup pasien hipertensi
yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
Fungsi Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Jenis Peran Energi Nyeri
fisik fisik mental sosial umum
Kelamin emosi
Laki – laki
41,73 23.07 34.42 46.73 72.76 72.46 56.88 41.15
Rata-rata
Perempuan
45,89 23.75 31.85 47.85 70.71 76.60 55.21 45.17
Rata-rata
P 0,492 0,941 0,785 0,840 0,738 0,522 0,772 0,434
Keterangan : p>0,05 = perbedaan tidak signifikan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 didapat dengan menggunakan uji
independent t test. Nilai p menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

25
yang bermakna antara 8 domain kualitas hidup meliputi fungsi fisik, peran
fisik, peran emosi, energi, kesehatan mental, fungsi sosial, nyeri, kesehatan
umum terhadap jenis kelamin laki – laki dan perempuan, p>0,05 yang
berarti jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup pada setiap
domain. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurchayati (2011) yang
mendapatkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas
hidup p value= 0,940. Namun apabila dilihat dari rata - rata kualitas hidup
antara laki – laki dan perempuan, perempuan memiliki rata – rata kualitas
hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki – laki. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar responden penelitian ini adalah perempuan dimana
perempuan lebih tertarik pada status kesehatan dirinya.

Tabel 4.6 Pengaruh usia terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
Fungsi Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Peran Energi Nyeri
Usia fisik fisik mental sosial umum
emosi
≤45 tahun
60,52 36,84 47,05 61,84 86,73 83,47 71,10 53,94
Rata-rata
> 45 tahun
34,85 16,14 25,51 39,42 63,54 69,80 47,82 37,42
Rata-rata
P 0,000 0,001 0,025 0,000 0,000 0,040 0,000 0,001
Keterangan : p<0,05 = perbedaan signifikan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6 yang didapat dengan


menggunakan uji independent t test. Nilai p menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna antara 8 domain kualitas hidup terhadap usia ≤
45 tahun dan > 45 tahun , p<0,05 yang berarti usia dapat mempengaruhi
kualitas hidup pada setiap domain yang meliputi fungsi fisik, peran fisik,
peran emosi, energi, kesehatan mental, fungsi sosial, nyeri, kesehatan
umum. Namun berdasarkan kategori usia menunjukkan bahwa pasien yang
menjalani hemodialisa ≤ 45 tahun.tahun memiliki kualitas hidup lebih baik
dibandingkan pasien hemodialisa > 45 tahun. Hal ini sesuai dengan (Susanto
et al dalam aryzki dkk, 2019) yang menyakatan bahwa pada umumnya
kualitas hidup menurun dengan meningkatnya umur akibat semakin banyak
tingkat stressor yang dihadapi. Individu yang telah memasuki lanjut usia

26
dihadapkan dengan kondisi perubahan fisik yang semakin lemah dan
berbagai penyakit mengancam sehingga menyebabkan ketidakberdayaan.

Tabel 4.7 Pengaruh pendidikan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi


yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
Fungsi Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Peran Energi Nyeri
Pendidikan fisik fisik mental sosial umum
emosi
Non
perguruan
40,47 20,59 28,38 43,92 70,00 74,54 53,59 41,42
tinggi
Rata-rata
Perguruan
tinggi 55,83 33,33 49,58 59,16 77,66 74,83 64,50 49,58
Rata-rata
0,031 0,020
P 0,084 0,057 0,297 0,971 0,111 0,184
* *
Keterangan : p<0,05 = perbedaan signifikan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 didapat dengan menggunakan uji
independent t test. Nilai p menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
bermakna antara domain kualitas hidup fungsi fisik dan energi terhadap
pendidikan non perguruan tinggi dan perguruan tinggi, p>0,05 yang berarti
pendidikan hanya mempengaruhi kualitas hidup pada domain fungsi fisik
dan energi. Dan pada domain peran fisik, peran emosi, kesehatan mental,
fungsi sosial, nyeri, kesehatan umum didapatkan nilai p >0,05 yang berarti
domain kualitias hidup tersebut tidak berpengaruh terhadap pendidikan.
Namun berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa pasien yang
menjalani hemodialisa perguruan tinggi memiliki kualitas hidup lebih baik
dibandingkan pasien hemodialisa non perguruan tinggi. Hal tersebut sesuai
dengan penelitian (Kusumawardani, Anny dalam aryzki dkk, 2019)
menyebutkan bahwa penderita yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai
pengetahuan yang lebih luas sehingga memungkinkan pasien dapat
mengontrol diri dalam mengatasi masalah, mempunyai percaya diri tinggi,
berpengalaman dan mempunyai perkiraan yang tepat, mudah mengerti
tentang apa yang dianjurkan oleh petugas kesehatan serta dapat mengurangi
kecemasan sehingga membantu individu tersebut dalam membuat
keputusan.

27
Tabel 4.8 Pengaruh pekerjaan terhadap kualitas hidup pasien hipertensi
yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
Fungsi Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Peran Energi Nyeri
Pekerjaan fisik fisik mental sosial umum
emosi
Bekerja
50,35 28,57 39,00 49,46 73,00 72,14 63,07 44,28
Rata-rata
Tidak
bekerja 36,92 17,88 26,73 45,00 70,30 77,26 48,42 42,11
Rata-rata
0.023 0,009
P 0,081 0,189 0,422 0,661 0,428 0,674
* *
Keterangan : p<0,05 = perbedaan signifikan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 didapatkan dengan


menggunakan uji independent t test. Nilai p menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna antara domain kualitas hidup fungsi fisik dan
nyeri terhadap pekerjaan pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa,
p>0,05 yang berarti pekerjaan hanya mempengaruhi kualitas hidup pada
domain fungsi fisik dan nyeri. Dan pada domain peran fisik, peran emosi,
energi, mental, fungsi sosial, kesehatan umum didapatkan nilai p >0,05 yang
berarti domain kualitias hidup tersebut tidak berpengaruh terhadap
pekerjaan pasien. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurchayati (2011) yang
mendapatkan tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kualitas hidup p
value= 0,214. Namun berdasarkan rata – rata kualitas hidup berdasarkan
pekerjaan menunjukkan bahwa pasien yang bekerja memiliki kualitas hidup
lebih baik dibandingkan pasien yang tidak bekerja. Hal ini sesuai dengan
penelitian (Wikananda, 2017) yang menyatakan bahw orang yang bekerja
atau memiliki aktifitas tetap merupakan salah satu bentuk perilaku hidup
aktif. Hal ini berkaitan dengan penghasilan dan sering dikaitkan dengan
pemenuhan kebutuhan manusia. Dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang
cukup hal ini berkaitan dengan meningkatkan taraf kualitas hidupnya dan
meningkatkan interaksi sosialnya. Kurangnya prilaku hidup aktif akan
cenderung mendorong rasa jenuh dan bosan sehingga dapat menurunkan
kualitas hidup lansia kelak.

28
4.6. Pengaruh karakteristik klinis terhadap kualitas hidup pasien Hipertensi
yang Menjalani Hemodialisa
Tabel 4.9 Pengaruh lama hemodialisa terhadap kualitas hidup pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.
Fungsi Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Lama Peran Energi Nyeri
fisik fisik mental sosial umum
hemodialisa emosi
≤ 1 tahun
38.75 21.42 29.53 43.92 70.57 73.96 53.39 38.03
Rata-rata
> 1 tahun
49.42 25.57 36.92 50.96 72.92 75.30 58.84 48.84
Rata-rata
P 0,159 0,883 0,999 0,279 0,779 0,830 0,271 0,133
Keterangan : p<0,05 = perbedaan signifikan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 didapat dengan menggunakan uji
independent t test. Nilai p menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang bermakna antara 8 domain kualitas hidup kualitas hidup meliputi
fungsi fisik, peran fisik, peran emosi, energi, kesehatan mental, fungsi
sosial, nyeri, kesehatan umum terhadap lama menjalani hemodialisa p asien
hipertensi yang sedang menjalani hemodialisa, dengan nilai p>0,05 yang
berarti 8 domain kualitas hidup tersebut tidak berpengaruh terhadap lama
menjalani hemodialisa pasien. Hasil ini sesuai dengan penelitian (Husna,
Maulina, 2015) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara lama menjalani hemodialisa dengan kualitas hidup pasien,
namun berdasarkan lamanya hemodialisa menunjukkan bahwa pasien yang
menjalani hemodialisa >1 tahun memiliki kualitas hidup lebih baik
dibandingkan pasien hemodialisa ≤ 1 tahun. Semakin lama pasien menjalani
hemodialisa maka semakin patuh pasien tersebut untuk menjalani
hemodialisa, karena biasanya responden telah mencapai tahap menerima
dan ditambah juga karena mereka kemungkinan banyak mendapatkan
pendidikan kesehatan baik dari perawat maupun dokter tentang penyakit dan
pentingnya melaksanakan hemodialisa secara teratur.

Tabel 4.10 Pengaruh kategori tekanan darah terhadap kualitas hidup pasien
hipertensi yang menjalani hemodialisa di RSUD Undata
Provinsi Sulawesi Tengah Periode Agustus - Oktober 2019.

29
Kategori
Tekanan Fungsi Peran Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
Energi Nyeri
Darah fisik fisik emosi mental sosial umum
Diastol
Normal
47,50 28,12 29,16 51,25 67,50 78,12 62,50 44,37
Rata-rata
Prehipertensi
40,76 10,76 23,06 50 76,61 75 57,32 49,23
Rata-rata
Stage 1
46,38 31,94 48,15 47,77 69,55 72,91 53,06 42,22
Rata-rata
Stage 2
41,66 21,66 26,66 42,33 72,26 75 55,83 38,66
Rata-rata
P 0,796 0,086 0,232 0,653 0,753 0,791 0,785 0,638
Keterangan : p>0,05 = perbedaan tidak signifikan
Berdasarkan tabel 4.10 didapat dengan menggunakan uji krusskal wallis.
Nilai p menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara
8 domain kualitas hidup kualitas hidup meliputi fungsi fisik, peran fisik,
peran emosi, energi, kesehatan mental, fungsi sosial, nyeri, kesehatan umum
terhadap tekanan darah diastole pasien hipertensi yang sedang menjalani
hemodialisa, dengan nilai p>0,05 yang berarti 8 domain kualitas hidup
tersebut tidak berpengaruh terhadap tekanan darah pasien namun didapatkan
nilai rata-rata kualitas hidup terendah pada masing-masing kategori tekanan
darah yaitu pada domain peran fisik . Hasil ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Sony et al., dalam Astrini, 2013) yang mengemukakan
bahwa terdapat hubungan antara hipertensi dengan kualitas hidup, sebagian
besar pada domain fungsi fisik. Mekanismenya masih kurang dipahami,
namun diperkirakan penurunan kualitas hidup yang terjadi diduga
disebabkan oleh komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi itu sendiri.
Penelitian lain yang dilakukan oleh (Lash et al., dalam Astrini, 2013) pada
1094 responden dengan hipertensi dikontrol menggunakan obat hipertensi,
didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan antara tekanan darah dan kualitas
hidup pasien terutama pada aspek kesehatan fisik dan mental.

30
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa :
1. Rata-rata nilai kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisa
berdasarkan 8 domain yaitu berkualitas baik pada domain fungsi sosial
(74,76), kesehatan mental (71,70), nyeri (56,25), dan kurang berkualitas
pada domain energi (47,31), fungsi fisik (43,88), kesehatan umum
(43,24), peran emosi (33,33), dan peran fisik (23,42).
2. Tidak terdapat hubungan antara kategori tekanan darah dengan setiap
domain kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa
Nilai p>0,05.

5.2. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanaan terkait tindakan intervensi atau terapi
terhadap kualitas hidup pasien hipertensi yang menjalani hemodialisa.
2. Bagi Peneliti
Meneliti secara prospektif dengan memberikan intervensi dan
membandingkan pre dan post kualitas hidup pasien hipertensi yang
menjalani hemodialisa serta analisis multivariat.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan masukan dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
hubungan kualitas hidup dengan kategori tekanan darah pasien hipertensi
yang menjalani hemodialisa.

32
33
DAFTAR PUSTAKA

Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A.,
Kradjan, W.A., (Eds). (2013). Koda-Kimble & Young’s Applied
Therapeutics The Clinical Use of Drugs. 10th ed, Lippincott Williams &
Wilkins. Pennsylvania. United States of America.

Anggara, Prayitno. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan


Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 5(1); Jan 2013.

Aryzki, S., dkk (2019). Pengukuran Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis Gagal
Ginjal Kronik Di RSUD Ulin Banjarmasin Menggunakan Instrimen EQ5D.
4(1), 210-224.

Azhari, M.A. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Hipertensi Di Puskesmas Makrayu Kecamatan Ilir Barat II Palembang.
Jurnal Ilmu Kesehatan 2 (1) 2017, 23-30.

Chobanian, A. V. (2003). Classification of Blood Pressure dalam The Seventh


Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection,Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. National
Heart, Lung,and Blood Institute. pp : 3-19.

Dalimartha, Setiawan, Purnama, Basuri, T., Sutarina, Nora, Mahendra, B &


Darmawan, R. (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.

Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Dipiro, J.T, et all. (2017). Pharmacotherapy A pathophysiologyc Approach,The


MCGraw-Hill Education. US.

Edesia, (2008). Hubungan Antara Kualitas Hidup Dan Sense Of Community pada
Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Daerah Rawan Banjir. Skripsi. Fakultas
Psikologi. Universitas Indonesia.

Ewald, D. R., & Haldeman, L. A. (2016). Risk Factors in Adolescent


Hypertension. Global Pediatric Health, 3, 2333794X1562515.
Fithria. (2011). Kualitas Hidup Penderita Hipertensi Di Desa Lamceu Kecamatan
Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Idea Nursing Journal, Vol. III No. 1.

Husna, Maulina. (2015). Hubungan Antara Lamanya Hemodialisis Dengan


Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Umum Cut

34
Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015. Fakultas Kedokteran.
Universitas Malikussaleh. Maluku.

Jakson K Edwin. (2014). Efektif Obat-obat Ginjal dan Fungsi Kardiovaskular


Dalam Goodman & Gilman Manual Farmakologi Dan Terapi, Penerbit
Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Joint National Commite (JNC 8). (2014). Evidence-Based Guideline For The
Management Of High Blood Pressure In adults, JAMA
Lash, et al. National Kidney Foundation (NKF). (2005)KDOQI Clinical Practice
Guidlines for Cardiovascular Disease in Dialysis Patients. Dalam Astrini,
W,G,A. (2013). Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb), Indeks Massa Tubuh
(IMT) Dan Tekanan Darah Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Dokter Soedarso Pontianak
Bulan April 2013. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura.
Pontianak. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8095

Kaliyaperumal, S., Hari, SB., Siddela, PK., Yadala, S. (2016). Assessment of


Quality of Life in Hypertensive Patients Journal of Applied Pharmaceutical
Science, 6 (05), 143-147.

Katzung, B.G., Masters, S.B. dan Trevor, A.J. (2014). Farmakologi Dasar &
Klinik, Vol.2, Edisi 12, Editor Bahasa Indonesia Ricky Soeharsono et al.,
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Kemenkes, RI. (2014). INFODATIN. Pusat Data dan Informasi Kementerian


Kesehatan RI. HIPERTENSI : Jakarta

Khodijah, Nyayu. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kusumawardani, Anny, Y. (2010). Hubungan Karakteristik Individu Dengan


Kualitas Hidup Dimensi Fisik Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rs. Dr.
Kariadi Semarang. Dalam Aryzki, S., dkk (2019). Pengukuran Kualitas
Hidup Pasien Hemodialisis Gagal Ginjal Kronik Di RSUD Ulin
Banjarmasin Menggunakan Instrimen EQ5D. 4(1), 210-224.

Kusumawaty, J,. Hidayat, N., Ginanjar, E. . (2016). Hubungan Jenis Kelamin


dengan Intensitas Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Lakbok Kabupaten Ciamis. Mutiara Medika Vol. 16 No. 2: 46-51, Juli 2016.

National Kidney Foundation (NKF). (2005). KDOQI Clinical Practice Guidlines


for Cardiovascular Disease in Dialysis Patients,
http://www.kidney.org/professionals/kdoqi/guidelines_cvd/, diakses pada 18
Mei 2019.
Nurchayati, S. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

35
Di RS Islam Fatimah Cilacap Dan RSUD Banyumas. Tesis. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Pramadani R, Supadmi W. (2015). Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik Di Unit
Hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo. Majalah Farmaseutik, Vol. 11
No.2 Tahun 2015.

RIKESDAS. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta: Badan Penelitian


Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Saseen, J.J, & Carter, B.L. (2005). Essential Hypertension. In: Applied
Therapeutics: The Clinical Use of Drugs. 8th Edition Koda-Kimble MA et al
eds. LippincottWilliams & Wilkins, Philadelphia.

Setiati, S., Idrus, A., Aru, W.S., Marcellus, S.K., Bambang, S., Ari, F.H. (2014).
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing, Jakarta.

SIRKESNAS. (2016). Survei Indikator Kesehatan Nasional. Jakarta: Badan


Penelitian Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Sony, RK; Porter, AC; Lash, JP; Unruh, ML. (2010) Health-Related Quality of
Life in Hypertension, Chronic Kidney Disease and Coexistent Chronic Health
Conditions, NCBI, 17(4): e17-26. Dalam Astrini, W,G,A. (2013). Hubungan
Kadar Hemoglobin (Hb), Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Tekanan Darah
Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisis Di RSUD Dokter Soedarso Pontianak Bulan April 2013.
Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8095

Susanto, Y., Alfian, R., Rahim, Z., & Karani. (2018). Uji validitas dan reliabilitas
kuesioner eq-5d bahasa indonesia untuk mengukur kualitas hidup pasien
hemodialisa gagal ginjal kronik. Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1), 41–47.
Dalam Aryzki, S., dkk (2019). Pengukuran Kualitas Hidup Pasien
Hemodialisis Gagal Ginjal Kronik Di RSUD Ulin Banjarmasin Menggunakan
Instrimen EQ5D. 4(1), 210-224.

Tedjasukmana, Pradana. (2012). Tata Laksana Hipertensi, Departemen


Kardiologi, RS Premier Jatinegara dan RS Grha Kedoya, Jakarta, Indonesia.
CDK-192/ 39 (4).

Tessy, A. (2009) Hipertensi Pada Penyakit Ginjal. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI.
Ware, J. (2005). SF-36 Health Survey (Version 1.0) for use in Australia.
Australian Health Outcomes Collaboration (AHOC). University of
Wallongong.

36
Widyastuti, R. (2014). Korelasi Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Indeks
Massa Tubuh Pasien Gagal Ginjal Kronik Di RSUD Arifin Achamad
Provinsi Riau Pada Bulan Mei Tahun 2014. Jom FK Volume 1 No.2
Oktober 2014
Yogiantoro M. (2009). Hipertensi Esensial, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi V” Jakarta: Interna Publishing.
Yoon, S.S.V., Burt, T., Louis., M.D., Carrol. (2012) Hypertension Among Adults
In The United States 2009- 2010, National Center For Health Statistics, 10.
Dalam Alfian, R, dkk. (2018). Profil Kualitas Hidup Dan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di RSUD Ulin Banjarmasin. Jurnal Ilmiah
Manuntung, 4(2), 106-113, 2018.
Yudha, E,K. (2007). Buku Saku Dokumentasi Kepearwatan, EGC: Jakarta.

37
38
39
LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent


SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM
PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Usia :

Alamat :

Pekerjaan :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

Setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami


tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta
sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju
ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

”Analisis Hubungan Kualitas Hidup Dengan Tekanan Darah Pasien


Hipertensi Dengan Hemodialisa di RSUD UndataProvinsi Sulawesi Tengah”

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Palu, 2019

Mengetahui, Menyetujui,
Peneliti Peserta penelitian

Yuni Mursalim
NIM. G70116045

40
Lampiran 2. Ethical Clearence

41
Lampiran 3. Karakteristik Demografis Pasien Hipertensi Yang Menjalani
Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah

Jenis PEKERJAA
No. Nama USIA PENDIDIKAN
Kelamin N
1 AD L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
2 KD P ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
3 UT L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
4 NM P ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
5 IW L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
6 PT L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
7 SY L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
8 YN L > 45 Bekerja Perguruan tinggi
9 KT P > 45 Bekerja Perguruan tinggi
10 AS L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
11 FN P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
12 AH L ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
13 RN P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
14 HP L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
15 DS P ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
16 LN P ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
17 NW P ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
18 NK L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
19 IM P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
20 ML P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
21 MY L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
22 IN L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
23 SN L > 45 Bekerja Perguruan tinggi
24 AR L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
25 ID P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
26 ZH P > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
27 NR L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
28 AW P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
29 NW P > 45 Bekerja Perguruan tinggi
30 NS L > 45 Bekerja Perguruan tinggi
31 MR L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
32 HT P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
33 YD L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
34 JM L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
35 HS P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
36 MZ L > 45 Bekerja Perguruan tinggi
37 BH P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
38 TL P > 45 Bekerja Non perguruan tinggi

42
39 GS L ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
40 RY L ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
41 BR L > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
42 LS L ≤ 45 Bekerja Non perguruan tinggi
43 AT P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
44 BS L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
45 SI P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
46 GS P ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi
47 DL L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
48 YV P ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
49 UM L > 45 Bekerja Non perguruan tinggi
50 SP P ≤ 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
51 EA P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
52 SJ P > 45 Tidak bekerja Non perguruan tinggi
53 WN P > 45 Bekerja Perguruan tinggi
54 RM P ≤ 45 Bekerja Perguruan tinggi

43
Lampiran 4. Lama hemodialisa Pasien Hipertensi Yang Menjalani
Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah

No. NAMA Lama Hemodialisa


1 AD >1
2 KD >1
3 UT ≤1
4 NM >1
5 IW >1
6 PT ≤1
7 SY >1
8 YN >1
9 KT >1
10 AS ≤1
11 FN >1
12 AH ≤1
13 RN ≤1
14 HP >1
15 DS >1
16 LN >1
17 NW >1
18 NK ≤1
19 IM >1
20 ML >1
21 MY ≤1
22 IN >1
23 SN >1
24 AR ≤1
25 ID ≤1
26 ZH ≤1
27 NR >1
28 AW ≤1
29 NW >1
30 NS ≤1
31 MR >1
32 HT ≤1
33 YD ≤1
34 JM >1
35 HS ≤1
36 MZ ≤1
37 BH ≤1
38 TL ≤1
39 GS ≤1
40 RY ≤1
41 BR ≤1
42 LS ≤1
43 AT >1
44 BS ≤1

44
45 SI ≤1
46 GS >1
47 DL >1
48 YV >1
49 UM ≤1
50 SP >1
51 EA >1
52 SJ ≤1
53 WN ≤1
54 RM ≤1

45
Lampiran 5. Kuesioner Kualitas Hidup SF-36
1. Bagaimana anda mengatakan kondisi kesehatan anda saat ini ?
a. Sangat baik sekali
b. Sangat baik
c. Baik
d. Cukup baik
e. Buruk

2. Bagaimana kesehatan anda saat ini dibandingkan satu tahun yang lalu ?
a. Sangat lebih baik
b. Lebih baik
c. Sama saja
d. Lebih buruk
e. Sangat buruk

Dalam 4 minggu terakhir apakah keadaan kesehatan anda sangat membatasi


aktifitas yang anda lakukan dibawah ini ?
Keterangan :
SM = Sangat Membatasi
SdM = Sedikit Membatasi
TM = Tidak Membatasi

No. Pernyataan SM SdM TM


3. Aktifitas yang membutuhkan banyak energi,
mengangkat benda berat, melakukan olah raga
berat.
4. Aktifitas ringan seperti memindahkan meja,
menyapu, joging/jalan santai.
5. Mengangkat atau membawa barang ringan
(misalnya belanjaan, tas)
6. Menaiki beberapa anak tangga
7. Menaiki satu tangga
8. Menekuk leher/tangan/kaki, bersujud atau
membungkuk
9. Berjalan lebih dari 1,5 km
10. Berjalan melewati beberapa gang/1km
11. Berjalan melewati satu gang/0,5 km
12. Mandi atau memakai baju sendiri.

Selama 4 minggu terakhir apakah anda mengalami masalah-masalah berikut


dibawah ini dengan pekerjaan anda atau aktifitas anda sehari-hari sebagai akibat
dari masalah anda ?

No. Pernyataan Ya Tidak


13. Menghabiskan seluruh waktu anda untuk melakukan

46
pekerjaan atau aktifitas lain.
14. Menyelesaikan pekerjaan tidak tepat pada waktunya.
15. Terbatas pada beberapa pekerjaan atau aktifitas lain.
16. Mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan atau
aktifitas-aktifitas lain (misalnya yang membutuhkan
energi extra seperti mendongkrak/bertukang, mencuci).

Selama 4 minggu terakhir apakah pekerjaan atau aktifitas sehari-hari anda


mengalami beberapa masalah dibawah ini sebagai akibat dari masalah emosi anda
(seperti merasa sedih/tertekan atau cemas).

No. Pernyataan Ya Tidak


17. Menghabiskan seluruh waktu anda untuk melakukan
pekerjaan atau aktifitas lain.
18. Menyelesaikan pekerjaan tidak lama dari biasanya.
19. Dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan lain tidak
berhati-hati sebagaimana biasanya.

20. Dalam 4 minggu terakhir seberapa besar kesehatan fisik anda atau masalah
emosional menganggu aktifitas sosial anda seperti biasa dengan keluarga,
teman, tetangga atau perkumpulan anda ?
a. Tidak mengganggu
b. Sedikit mengganggu
c. Cukup mengganggu
d. Mengganggu sekali
e. Sangat mengganggu sekali

21. Seberapa besar anda merasakan nyeri pada tubuh anda selama 4 minggu
terakhir
a. Tidak ada nyeri
b. Nyeri sangat ringan
c. Nyeri ringan
d. Nyeri sedang
e. Nyeri sekali
f. Sangat nyeri sekali

22. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa besar rasa sakit/nyeri menganggu


pekerjaan anda sehari-hari (termasuk pekerjaan diluar rumah dan pekerjaan
didalam rumah)?
a. Tidak mengganggu sedikitpun
b. Sedikit mengganggu
c. Cukup mengganggu
d. Sangat mengganggu
e. Sangat mengganggu sekali

Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini adalah tentang bagaimana perasaan anda


dalam 4 minggu terakhir, untuk setiap pertanyaan silahkan beri 1 jawaban yang
paling sesuai dengan perasaan anda.

47
Keterangan :
S = Selalu
HS = Hampir Selalu
CS = Cukup Sering
KK = Kadang-kadang
J = Jarang
TP = Tidak Pernah

No. Pernyataan S HS CS KK J TP
23. Apakah anda merasa penuh semangat ?
24. Apakah anda orang yang sangat gugup ?
25. Apakah anda merasa sangat tertekan dan
tak ada yang menggembirakan anda ?
26. Apakah anda merasa tenang dan damai ?
27. Apakah anda memiliki banyak tenaga?
28. Apakah anda merasa putus asa & sedih ?
29. Apakah anda merasa bosan ?
30. Apakah anda seorang yang periang ?
31. Apakah anda merasa cepat lelah ?

32. Dalam 4 minggu terakhir seberapa sering kesehatan fisik anda atau masalah
emosi mempengaruhi kegiatan sosial anda (seperti mengunjungi teman,
saudara dan lain-lain) ?
a. Selalu
b. Hampir selalu
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

Petunjuk berikut dimaksud untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan no.33-36.


Menurut anda, sejauh mana kebenaran pernyataan berikut menggambarkan
keadaan kesehatan anda.
Keterangan :

48
B = Benar
BS = Benar Sekali
TT = Tidak Tahu
S = Salah
SS = Salah Sekali
No Pernyataan BS B TT S SS
33. Saya merasa sepertinya sedikit mudah
menderita sakit.
34. Saya sama sehatnya seperti orang lain.
35. Saya merasa kesehatan saya makin
memburuk.
36. Kesehatan saya sangat baik.

49
Lampiran 6. Score Kualitas Hidup SF-36 Pasien Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 AD 50 75 0 0 0 0 100 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 25 20 25 20 0 60 40 20 60 0 20 0 0 25 25 50 25
2 KD 50 75 0 0 0 100 50 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 50 40 25 40 60 60 40 40 60 60 20 60 25 100 100 50 25
3 UT 25 75 0 0 0 0 50 50 0 0 0 100 100 0 0 0 0 0 0 100 40 50 40 40 100 80 20 60 60 60 0 75 0 25 0 25
4 NM 100 100 50 100 100 100 100 100 50 50 50 100 100 100 100 0 100 0 100 100 100 100 100 80 60 100 100 80 100 100 60 75 75 100 75 100
5 IW 75 100 100 100 50 100 100 100 0 0 0 100 100 100 0 0 0 0 0 100 100 100 100 0 100 100 100 100 100 100 0 0 50 100 75 100
6 PT 100 100 0 50 50 50 100 50 0 0 50 100 100 0 0 0 0 0 0 100 60 75 100 60 80 100 40 100 80 40 0 50 50 50 75 100
7 SY 25 50 50 100 100 100 100 0 50 50 100 100 100 100 0 0 100 100 100 75 60 75 60 60 80 60 40 80 60 40 40 75 50 25 75 25
8 YN 50 75 0 50 100 50 100 0 0 0 50 100 0 100 0 0 100 100 0 75 60 75 100 80 100 80 40 60 80 80 60 75 0 25 75 100
9 KT 50 50 50 50 100 100 100 100 0 50 50 100 100 0 0 0 0 0 100 75 80 75 80 60 80 100 60 100 80 40 60 25 75 50 75 100
10 AS 25 75 0 0 100 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100 40 50 60 100 100 100 40 100 0 0 0 100 0 25 75 25
11 FN 50 25 0 50 100 100 100 100 0 0 0 100 100 100 0 0 100 0 0 100 20 75 100 60 100 40 40 100 100 100 0 100 0 25 25 25
12 AH 50 50 100 0 100 100 100 100 0 50 100 100 100 100 0 100 100 100 100 100 60 100 100 100 100 100 80 100 60 100 60 100 50 25 75 24
13 RN 25 25 0 0 0 0 50 50 0 0 50 50 100 0 0 0 0 0 0 75 20 25 40 60 60 20 0 60 40 80 0 0 25 0 25 25
14 HP 50 75 0 0 50 50 50 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100 40 100 100 0 60 60 40 100 40 40 0 100 0 25 50 50
15 DS 50 75 50 100 100 0 0 100 0 0 0 100 100 100 0 0 100 100 100 100 40 50 100 100 100 100 100 100 100 100 0 100 75 100 75 100
16 LN 50 50 50 50 100 100 100 100 0 50 50 100 100 0 0 100 100 0 0 100 60 100 100 60 100 40 40 100 0 100 0 100 0 0 75 0
17 NW 50 75 0 50 100 50 100 50 0 0 50 100 100 0 0 0 100 0 100 75 80 75 100 60 100 100 40 100 100 100 60 50 75 25 75 100
18 NK 50 75 50 0 100 0 50 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100 60 25 100 100 100 100 40 100 100 100 0 100 50 100 100 100
19 IM 50 75 0 0 100 100 100 0 0 0 0 100 0 0 0 0 0 100 0 100 40 100 100 100 100 100 40 100 100 100 0 100 0 100 75 100
20 ML 0 25 0 0 100 100 100 100 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0 0 100 40 75 100 100 100 100 40 100 0 100 0 100 75 100 75 100
21 MY 50 75 0 50 100 50 100 100 50 50 100 100 100 0 0 0 100 100 100 100 80 75 80 60 100 80 40 80 60 80 20 50 50 25 75 25
22 IN 25 50 0 0 0 0 0 100 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 100 20 50 40 100 80 40 40 80 80 20 40 50 50 25 50 25
23 SN 50 75 0 100 0 50 100 50 50 50 100 100 100 0 0 100 100 100 100 50 40 50 100 60 100 20 20 100 60 40 20 50 0 25 50 50
24 AR 25 75 0 50 0 0 50 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 75 40 50 20 40 100 40 100 60 60 40 80 75 25 50 50 25
25 ID 20 75 0 0 50 0 0 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 40 50 20 60 100 40 20 100 0 40 0 75 25 0 50 0
26 ZH 25 50 50 0 0 0 0 100 0 0 0 100 100 0 0 0 0 0 0 50 40 50 40 0 0 20 40 0 0 20 0 75 25 0 0 25
27 NR 50 75 0 50 100 50 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0 100 0 100 75 40 75 80 60 80 40 40 100 40 60 0 75 25 0 100 0
28 AW 25 75 0 0 0 0 0 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 40 75 100 20 100 100 40 60 60 100 0 50 0 25 75 25
29 NW 0 25 0 50 100 100 100 100 100 0 100 100 100 0 0 0 100 0 0 100 20 75 100 0 60 80 20 60 60 100 0 75 50 25 75 25
30 NS 0 0 0 0 0 0 50 50 50 0 0 0 100 0 0 0 100 0 0 75 40 75 40 60 60 100 40 60 60 100 0 100 50 25 0 25
31 MR 50 75 0 0 0 0 0 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 25 20 25 20 0 60 20 20 60 0 20 0 0 25 25 50 25
32 HT 25 50 0 0 100 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 50 40 50 40 60 100 40 20 100 60 60 0 75 0 0 100 0
33 YD 50 70 50 100 100 100 100 100 50 50 100 100 100 100 0 0 100 100 0 100 60 100 100 100 100 40 60 100 60 100 60 100 75 25 75 25
34 JM 25 50 0 0 100 0 50 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 75 20 50 40 60 60 40 40 80 0 40 0 50 100 0 100 0
35 HS 25 50 0 0 100 0 50 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 20 50 40 60 60 40 40 80 0 40 0 50 0 0 100 0
36 MZ 25 50 0 50 100 50 100 100 0 0 50 100 100 0 0 0 100 0 100 75 40 75 40 60 100 20 40 100 60 80 40 75 75 25 75 25
37 BH 0 25 0 0 50 0 50 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 20 25 20 20 100 40 20 60 60 20 0 50 100 100 0 0
38 TL 50 75 0 0 100 50 100 100 0 0 50 100 100 100 0 0 100 100 0 100 60 100 100 100 100 100 20 100 100 100 20 100 75 25 75 25
39 GS 25 25 0 50 100 0 50 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100 40 75 100 100 100 100 40 100 100 100 0 0 75 100 0 25
40 RY 50 75 0 0 100 50 100 100 0 0 50 100 100 100 0 0 100 100 0 100 60 100 100 100 100 100 20 100 100 100 0 100 75 25 75 25
41 BR 50 50 0 0 50 0 50 100 0 0 0 100 100 100 0 0 100 100 0 50 40 50 40 60 80 40 40 100 60 40 0 100 0 0 50 0
42 LS 50 75 0 100 100 100 100 100 0 0 100 100 100 100 0 0 100 100 0 100 60 100 100 100 100 100 40 100 100 100 60 50 75 0 100 25
43 AT 50 75 9 9 100 50 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0 100 0 0 100 40 100 100 60 100 100 40 100 60 100 40 100 75 25 75 25
44 BS 25 25 0 0 50 0 0 50 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 50 60 50 40 60 80 40 20 60 60 60 0 25 0 25 75 25
45 SI 0 25 0 50 0 100 100 50 100 100 100 0 100 0 0 0 100 100 0 75 40 25 0 0 0 80 60 40 100 0 20 75 100 25 75 75
46 GS 50 75 0 50 100 50 100 100 0 50 100 100 100 100 0 0 100 0 0 100 60 100 100 100 100 100 40 100 100 100 0 100 75 25 75 25
47 DL 25 50 0 0 50 0 0 50 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 40 75 40 40 80 40 20 100 60 40 0 75 0 0 100 0
48 YV 50 75 0 100 100 100 100 100 0 50 100 100 100 100 0 0 100 0 100 100 40 75 100 100 100 40 40 100 100 100 60 100 50 25 100 25
49 UM 25 50 0 0 50 0 50 100 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 50 40 50 40 60 100 20 20 100 60 100 0 75 0 0 50 0
50 SP 50 75 0 50 100 50 100 100 0 50 100 100 100 0 0 0 100 0 0 100 40 75 100 60 100 100 40 100 60 40 0 100 0 0 75 25
51 EA 50 75 0 50 100 50 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0 100 0 0 75 40 75 40 0 100 40 20 100 60 40 0 100 50 25 75 25
52 SJ 50 100 0 0 0 0 0 50 0 0 0 100 0 0 0 0 0 100 0 100 40 50 40 60 60 20 20 60 60 20 60 50 50 0 75 50
53 WN 24 75 0 0 50 50 50 60 0 0 0 100 100 100 0 0 0 100 100 100 20 0 60 20 60 0 0 60 60 0 0 50 0 25 75 25
54 RM 50 50 0 100 100 50 100 100 100 100 100 100 0 100 0 0 0 0 100 100 100 100 100 100 100 100 60 100 100 100 60 100 75 25 50 100
Lampiran 7. Cara Mengskoring SF-36
Lampiran 8. Score Kualitas Hidup SF-36 Berdasarkan 8 Domain Pasien
Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah
Fungsi Peran Peran Kesehatan Fungsi Kesehatan
No Nama Energi Nyeri
Fisik Fisik emosi Mental Sosial Umum
1 AD 20 0 0 10 36 12,5 22,5 35
2 KD 35 0 0 50 48 37,5 32,5 65
3 UT 20 25 0 30 68 87,5 45 15
4 NM 80 75 66,7 90 84 87,5 100 90
5 IW 65 50 0 75 80 50 100 80
6 PT 45 25 0 55 76 75 67,5 75
7 SY 75 50 100 50 64 75 67,5 40
8 YN 45 25 66,7 70 80 75 67,5 50
9 KT 70 25 33,3 70 76 50 77,7 70
10 AS 30 0 0 25 80 100 45 30
11 FN 55 50 33,3 60 80 100 47,5 25
12 AH 75 75 100 75 100 100 80 45
13 RN 20 25 0 20 56 37,5 22,5 20
14 HP 35 0 0 45 52 100 70 35
15 DS 45 50 100 75 100 100 45 80
16 LN 70 50 33,3 35 84 100 80 25
17 NW 50 25 66,7 75 92 62,5 77,5 65
18 NK 40 0 0 60 100 100 42,5 80
19 IM 40 0 33,3 60 100 100 70 65
20 ML 50 0 33,3 35 100 100 57,5 70
21 MY 70 25 100 50 80 75 77,5 45
22 IN 15 0 0 50 64 75 35 35
23 SN 60 50 100 50 64 50 45 35
24 AR 20 0 0 65 56 75 45 35
25 ID 15 0 0 10 68 62,5 45 20
26 ZH 25 25 0 20 8 62,5 45 15
27 NR 50 25 66,7 40 68 75 57,5 35
28 AW 10 0 0 50 76 50 57,6 30
29 NW 75 25 33,3 45 60 87,5 47,5 35
30 NS 15 25 33,3 35 76 87,5 57,5 20
31 MR 10 0 0 10 32 12,5 22,5 35
32 HT 30 0 0 30 72 62,5 45 25
33 YD 85 50 66,7 70 88 100 80 50
34 JM 25 0 0 20 56 62,5 35 45
35 HS 25 0 0 20 56 50 35 25
36 MZ 55 25 66,7 45 72 75 57,5 45
37 BH 20 0 0 25 48 50 22,5 40
38 TL 50 50 66,7 60 100 100 80 50
39 GS 40 0 0 60 100 50 57,5 45
40 RY 50 50 66,7 55 100 100 80 50
41 BR 30 50 66,7 35 64 75 45 20
42 LS 70 50 66,7 75 100 75 80 50
43 AT 45 15 33,3 60 92 100 70 50
44 BS 30 0 0 30 60 37,5 55 30
45 SI 60 25 66,7 45 24 75 32,5 55
46 GS 65 50 33,3 60 100 100 80 50
47 DL 15 0 0 30 60 62,5 57,5 25
48 YV 75 50 66,7 75 88 100 57,5 50
49 UM 25 0 0 30 76 62,5 45 15
50 SP 65 25 33,3 55 80 100 57,5 35
51 EA 50 25 33,3 30 56 87,5 57,5 45
52 SJ 15 0 33,3 45 44 75 45 45
53 WN 30 50 66,7 30 28 75 10 30
54 RM 85 25 33,3 80 100 100 100 60
Lampiran 9. Tekanan Darah Pasien Hipertensi Yang Menjalani Hemodialisa
Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
No NAMA Tekanan Darah
1 AD 120/70
2 KD 120/80
3 UT 140/100
4 NM 110/70
5 IW 140/90
6 PT 130/80
7 SY 140/70
8 YN 130/60
9 KT 120/80
10 AS 180/110
11 FN 110/60
12 AH 140/90
13 RN 170/80
14 HP 120/70
15 DS 140/80
16 LN 120/60
17 NW 120/70
18 NK 120/80
19 IM 120/80
20 ML 170/90
21 MY 130/70
22 IN 130/70
23 SN 140/90
24 AR 120/70
25 ID 130/70
26 ZH 170/110
27 NR 140/90
28 AW 140/80
29 NW 150/90
30 NS 150/80
31 MR 190/70
32 HT 130/70
33 YD 150/80
34 JM 150/70
35 HS 150/90
36 MZ 160/100
37 BH 140/80
38 TL 140/70
39 GS 150/80
40 RY 140/100
41 BR 150/80
42 LS 160/90
43 AT 130/70
44 BS 170/80
45 SI 140/80
46 GS 170/100
47 DL 120/80
48 YV 180/100
49 UM 200/100
50 SP 120/80
51 EA 110/70
52 SJ 160/90
53 WN 140/70
54 RM 180/100
Lampiran 10. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Jenis Kelamin
Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of


Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of


the Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

FUNGSI FISIK Equal variances


.016 .899 -.693 52 .492 -4.16209 6.00742 -16.21686 7.89268
assumed

Equal variances not


-.692 51.581 .492 -4.16209 6.01072 -16.22581 7.90163
assumed

PERAN FISIK Equal variances


.319 .575 -.109 52 .914 -.67308 6.18701 -13.08823 11.74207
assumed

Equal variances not


-.109 51.117 .914 -.67308 6.20012 -13.11964 11.77348
assumed

PERAN EMOSI Equal variances


14.093 .000 .274 52 .785 2.56593 9.37083 -16.23801 21.36988
assumed

Equal variances not


.270 43.909 .788 2.56593 9.49859 -16.57834 21.71021
assumed

ENERGI Equal variances


.467 .497 -.203 52 .840 -1.12637 5.55319 -12.26967 10.01692
assumed

Equal variances not


-.204 51.984 .840 -1.12637 5.53381 -12.23085 9.97810
assumed
Group Statistics

Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FUNGSI FISIK laki-laki 26 41.7308 22.22351 4.35839

Perempuan 28 45.8929 21.90271 4.13922

PERAN FISIK laki-laki 26 23.0769 23.36993 4.58322

Perempuan 28 23.7500 22.09512 4.17559

PERAN EMOSI laki-laki 26 34.4231 40.38433 7.92002

Perempuan 28 31.8571 27.74716 5.24372

ENERGI laki-laki 26 46.7308 19.38774 3.80225

Perempuan 28 47.8571 21.27547 4.02069

KESEHATAN MENTAL laki-laki 26 72.7692 18.65971 3.65947

Perempuan 28 70.7143 25.46291 4.81204

FUNGSI FISIK laki-laki 26 72.4615 23.82474 4.67242

Perempuan 28 76.6071 23.36718 4.41598

NYERI laki-laki 26 56.8846 19.32941 3.79081

Perempuan 28 55.2143 22.48515 4.24929

KESEHATAN UMUM laki-laki 26 41.1538 17.28049 3.38898

Perempuan 28 45.1786 19.97601 3.77511


Lampiran 11. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Usia
Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of


Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of


the Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

FUNGSI FISIK Equal variances


.326 .571 4.922 52 .000 25.66917 5.21550 15.20350 36.13485
assumed

Equal variances not


5.098 40.953 .000 25.66917 5.03563 15.49915 35.83920
assumed

PERAN FISIK Equal variances


.781 .381 3.567 52 .001 20.69925 5.80306 9.05455 32.34394
assumed

Equal variances not


3.389 32.032 .002 20.69925 6.10845 8.25724 33.14125
assumed

PERAN EMOSI Equal variances


.905 .346 2.305 52 .025 21.53835 9.34607 2.78409 40.29260
assumed

Equal variances not


2.216 33.135 .034 21.53835 9.71989 1.76615 41.31054
assumed

ENERGI Equal variances


.102 .751 4.563 52 .000 22.41353 4.91175 12.55739 32.26967
assumed

Equal variances not


4.591 37.705 .000 22.41353 4.88255 12.52678 32.30028
assumed
Group Statistics

USIA N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FUNGSI FISIK < 45 tahun 19 60.5263 16.90617 3.87854

> 45 tahun 35 34.8571 19.00022 3.21162

PERAN FISIK < 45 tahun 19 36.8421 22.62070 5.18954

> 45 tahun 35 16.1429 19.06204 3.22207

PERAN EMOSI < 45 tahun 19 47.0526 35.57695 8.16191

> 45 tahun 35 25.5143 31.22628 5.27820

ENERGI < 45 tahun 19 61.8421 17.01393 3.90326

> 45 tahun 35 39.4286 17.35323 2.93323

KESEHATAN MENTAL < 45 tahun 19 86.7368 13.79550 3.16490

> 45 tahun 35 63.5429 21.83944 3.69154

FUNGSI FISIK < 45 tahun 19 83.4737 20.94004 4.80398

> 45 tahun 35 69.8000 23.62053 3.99260

NYERI < 45 tahun 19 71.1053 19.37035 4.44386

> 45 tahun 35 47.8286 16.80596 2.84073

KESEHATAN UMUM < 45 tahun 19 53.9474 17.99529 4.12840

> 45 tahun 35 37.4286 16.51076 2.79083


Lampiran 12. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Pendidikan
Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of


Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of


the Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

FUNGSI FISIK Equal variances


.171 .681 -2.215 52 .031 -15.35714 6.93358 -29.27038 -1.44391
assumed

Equal variances not


-2.230 17.970 .039 -15.35714 6.88601 -29.82584 -.88845
assumed

PERAN FISIK Equal variances


1.736 .193 -1.763 52 .084 -12.73810 7.22387 -27.23385 1.75766
assumed

Equal variances not


-1.924 20.402 .068 -12.73810 6.62222 -26.53438 1.05819
assumed

PERAN EMOSI Equal variances


1.962 .167 -1.949 52 .057 -21.20238 10.88017 -43.03504 .63027
assumed

Equal variances not


-2.268 23.034 .033 -21.20238 9.34805 -40.53874 -1.86602
assumed

ENERGI Equal variances


.218 .642 -2.406 52 .020 -15.23810 6.33353 -27.94725 -2.52894
assumed

Equal variances not


-2.478 18.577 .023 -15.23810 6.15049 -28.13110 -2.34509
assumed
Group Statistics

PENDIDIKAN N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FUNGSI FISIK non perguruan tinggi 42 40.4762 21.23646 3.27686

perguruan tinggi 12 55.8333 20.97979 6.05634

PERAN FISIK non perguruan tinggi 42 20.5952 22.71784 3.50544

perguruan tinggi 12 33.3333 19.46247 5.61833

PERAN EMOSI non perguruan tinggi 42 28.3810 34.82707 5.37393

perguruan tinggi 12 49.5833 26.49686 7.64898

ENERGI non perguruan tinggi 42 43.9286 19.55404 3.01725

perguruan tinggi 12 59.1667 18.56602 5.35955

KESEHTAN MENTAL non perguruan tinggi 42 70.0000 22.61448 3.48949

perguruan tinggi 12 77.6667 20.78169 5.99916

FUNGSI SOSIAL non perguruan tinggi 42 74.5476 24.90881 3.84351

perguruan tinggi 12 74.8333 18.40372 5.31270

NYERI non perguruan tinggi 42 53.5952 19.13630 2.95280

perguruan tinggi 12 64.5000 25.05449 7.23261

KESEHATAN UMUM non perguruan tinggi 42 41.4286 18.28920 2.82208


Lampiran 13. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Pekerjaan
Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of


Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of


the Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

FUNGSI FISIK Equal variances


1.330 .254 2.340 52 .023 13.43407 5.74035 1.91522 24.95291
assumed

Equal variances not


2.356 51.436 .022 13.43407 5.70166 1.98986 24.87827
assumed

PERAN FISIK Equal variances


.552 .461 1.779 52 .081 10.68681 6.00762 -1.36837 22.74199
assumed

Equal variances not


1.774 50.799 .082 10.68681 6.02545 -1.41095 22.78457
assumed

PERAN EMOSI Equal variances


.634 .429 1.330 52 .189 12.26923 9.22194 -6.23595 30.77441
assumed

Equal variances not


1.334 52.000 .188 12.26923 9.19625 -6.18439 30.72285
assumed

ENERGI Equal variances


.435 .512 .809 52 .422 4.46429 5.52079 -6.61398 15.54255
assumed

Equal variances not


.812 51.977 .421 4.46429 5.50077 -6.57394 15.50251
assumed
Group Statistics

PEKERJAAN N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FUNGSI FISIK Bekerja 28 50.3571 22.80873 4.31044

tidak bekerja 26 36.9231 19.03034 3.73216

PERAN FISIK Bekerja 28 28.5714 21.20697 4.00774

tidak bekerja 26 17.8846 22.94224 4.49934

PERAN EMOSI Bekerja 28 39.0000 35.03966 6.62187

tidak bekerja 26 26.7308 32.53866 6.38136

ENERGI Bekerja 28 49.4643 21.18434 4.00346

tidak bekerja 26 45.0000 19.23538 3.77237

KESEHATAN MENTAL Bekerja 28 73.0000 22.45984 4.24451

tidak bekerja 26 70.3077 22.40494 4.39397

FUNGSI SOSIAL Bekerja 28 72.1429 21.69778 4.10049

tidak bekerja 26 77.2692 25.37646 4.97673

NYERI Bekerja 28 63.0714 22.15924 4.18770

tidak bekerja 26 48.4231 16.58716 3.25301

KESEHATAN UMUM Bekerja 28 44.2857 19.08627 3.60697

tidak bekerja 26 42.1154 18.50260 3.62866


Lampiran 14. Uji T Test Independent Hubungan Kualitas Hidup Dengan Lama Hemodialisa
Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of


Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of


the Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

FUNGSI FISIK Equal variances


.111 .741 -1.428 52 .159 -8.50000 5.95294 -20.44545 3.44545
assumed

Equal variances not


-1.437 50.520 .157 -8.50000 5.91477 -20.37713 3.37713
assumed

PERAN FISIK Equal variances


.089 .767 -.147 52 .883 -.91667 6.22070 -13.39942 11.56608
assumed

Equal variances not


-.147 48.530 .884 -.91667 6.24878 -13.47713 11.64379
assumed

PERAN EMOSI Equal variances


3.021 .088 -.002 52 .999 -.01667 9.42954 -18.93842 18.90508
assumed

Equal variances not


-.002 46.634 .999 -.01667 9.55130 -19.23538 19.20205
assumed

ENERGI Equal variances


1.354 .250 -1.094 52 .279 -6.04167 5.52298 -17.12434 5.04100
assumed

Equal variances not


-1.127 51.915 .265 -6.04167 5.36144 -16.80059 4.71726
assumed
Group Statistics

LAMA
HEMODIAL
ISA N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FUNGSI FISIK < 1 tahun 24 39.1667 21.04171 4.29512

> 1 tahun 30 47.6667 22.27312 4.06650

PERAN FISIK < 1 tahun 24 22.9167 23.21528 4.73880

> 1 tahun 30 23.8333 22.30986 4.07320

PERAN EMOSI < 1 tahun 24 33.0833 36.56907 7.46463

> 1 tahun 30 33.1000 32.63735 5.95874

ENERGI < 1 tahun 24 43.9583 17.06631 3.48365

> 1 tahun 30 50.0000 22.32209 4.07544

KESEHATAN MENTAL < 1 tahun 24 72.6667 22.33863 4.55985

> 1 tahun 30 70.9333 22.55252 4.11751

FUNGSI FISIK < 1 tahun 24 73.8333 20.56943 4.19872

> 1 tahun 30 75.2333 25.86928 4.72306

NYERI < 1 tahun 24 52.5000 20.34485 4.15288

> 1 tahun 30 58.8333 21.15148 3.86171

KESEHATAN UMUM < 1 tahun 24 38.9583 17.25633 3.52243

> 1 tahun 30 46.6667 19.31291 3.52604


Lampiran 15. Uji Kruskal Wallis Hubungan Kualitas Hidup Dengan Tekanan Darah

Test Statisticsa,b

KESEHATAN KESEHATAN
FUNGSI FISIK PERAN FISIK PERAN EMOSI ENERGI FUNGSI SOSIAL NYERI
MENTAL UMUM

Chi-Square 1.022 6.599 4.289 1.630 1.198 1.040 1.069 1.695

df 3 3 3 3 3 3 3 3

Asymp. Sig. .796 .086 .232 .653 .753 .791 .785 .638

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Tekanan Darah


Lampiran 16. Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penyusun Yuni Mursalim. Nama panggilan


Une. Penulis lahir di Donggala pada tanggal 22 Juni 1998
merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Penulis lahir dari
pasangan suami istri Bapak Mursalim dan Ibu Nurmi A.
Badawi. Penulis sekarang bertempat tinggal di RT 04 RW 02
Desa Lampong Kelurahan Tg. Batu Kabupaten Donggala.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Inpres Tg. Batu lulus pada tahun
2010, SMPN 2 Banawa lulus pada tahun 2013, SMAN 1 Banawa lulus pada tahun
2016 dan mulai tahun 2016 penyusun melanjutkan pendidikannya ke perguruan
tinggi di kota Palu tepatnya di Universitas Tadulako pada Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Program Studi Farmasi S1. Penulis masuk
melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada
tahun 2016. Selama menempuh pendidikan di Jurusan Farmasi, penulis menjadi
pengurus aktif Organisasi Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFAR) FMIPA
UNTAD pada periode 2019 dan 2020.
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN
PENELITIAN
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
NASKAH JURNAL
SURAT KEPUTUSAN (SK) PEMBIMBING SKRIPSI

Anda mungkin juga menyukai