Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT JAGOI BABANG
Jalan Dwikora Telepon 082253649066, Email pkm.jagoibabang1999@gmail.com
Jagoi Babang Kode Pos: 79286

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE


Peningkatan Kualitas Pelayanan Pasien Tb MDR (Multi Drug Resistance)
Melalui Pendidikan Kesehatan Di Puskesmas Jagoi Babang

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan modern, demokratis,
makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Dalam melaksanakan tugas,
seorang ASN harus memiliki 3 (tiga) kompetensi sebagaimana yang disebutkan dalam
Peraturan Pemerintah Npmor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Kompetensi tersebut adalah Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
sosio Kultural. Langkah awal untuk mempunyai ketiga kompetensi tersebut adalah melalui
pendidikan dan pelatihan terintegrasi yang saat ini diatur dalam Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang mengamanatkan bahawa Instansi Pemerintah
diwajibkan untuk memberikan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun untuk masa percobaan.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini bertujuan agar peserta Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 117 Kabupaten Bengkayang dapat memahami
nilai-nilai dasar dari ANEKA dan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut sesuai
dengan indikatornya, serta dapat menerapkan nilai-nilai dasar dari ANEKA di tempat tugas
masing-masing.
Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) merupakan penyakit yang berdampak pada
kesehatan masyarakat, dengan jumlah kasus yang semakin meningkat sehingga memerlukan
upaya penanggulangan yang komprehensif dari semua pihak. Tuberkulosis resistan obat (TB
RO) masih menjadi ancaman dalam pengendalian TB dan merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat utama di banyak negara di dunia. Di Indonesia, estimasi TB RO adalah
2,4% dari seluruh pasien TB baru dan 13% dari pasien TB yang pernah diobati dengan total
perkiraan insiden kasus TB RO sebesar 24.000 atau 8,8/100.000 penduduk. Program
Penanggulangan melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas
layanan TB RO di Indonesia, salah satunya dengan implementasi paduan pengobatan TB
resistan obat tanpa injeksi, baik paduan jangka pendek maupun jangka panjang. Pencegahan
penularan TB dilakukan melalui kegiatan promotif, edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
B. DASAR HUKUM
a. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/755/2019
Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Manajemen
Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan Kesehatan kepada pasien TB MDR (Multi Drug Resistance)
melalui Pendidikan Kesehatan.
2. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Jagoi Babang
2) Meningkatkan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
3) Mengajak peran serta keluarga untuk mengawasi dan meningkatkan kepatuhan
minum obat pasien TB MDR (Multi Drug Resistance)
4) Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang TB MDR (Multi Drug
Resistance)
D. SASARAN
Pasien dan keluarga penderita TB MDR (Multi Drug Resistance)
E. METODE
Peningkatan pelayanan Kesehatan kepada pasien TB MDR dilakukan melalui pemeriksaan
kesehatan dan edukasi melalui metode ceramah dan pemutaran video, pemberian buku
saku, yang dilakukan secara langsung pada saat kunjungan Rumah (Home Visit).
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jagoi Babang, khususnya desa Peleng
dan desa Jagoi Babang.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 November 2021 sampai 15 Desember 2021.
Matriks Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi di Puskesmas Jagoi Babang

NO URAIAN KEGIATAN/RINCIAN WAKTU PELAKSANAAN

1. Pembuatan Kerangka Acuan Kerja 15 November-27 November 2021


2. Pembuatan Buku saku TB MDR 22 November-27 November 2021
3. Home Visit 1 29 November- 4 Desember 2021
4. Home Visit 2 6 Desember - 11 Desember 2021
5. Evaluasi Kegiatan 13 Desember -14 Desember 2021

H. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


Evaluasi kegiatan meliputi evaluasi pemahaman pasien dan keluarga tetang penyakit TB
MDR yang dilakukan dengan cara meminta pasien dan keluarga untuk mengisi lembar
evaluasi yang diberikan pada saat kunjungan pertama dan kunjungan kedua. Lembar
evaluasi tersebut berisi delapan pernyataan benar atau salah tentang penyakit TB MDR.
Tindak lanjut bagi pasien TB MDR adalah evaluasi ulang tingkat pemahaman pasien dan
keluarga tentang TB MDR melalui kunjungan ketiga.
I. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja pelaksanaan aktualisasi Peningkatan kualitas pelayanan
Pasien TB MDR (Multi Drug resistance) di Puskesmas Jagoi Babang.

Mengetahui Bengkayang, 27 November 2020


plt. Kepala Puskesmas Jagoi Babang Pelaksana Kegiatan

dr. Fenida Aspatuty dr. Herlida


NIP. 19890120 201412 2 002 NIP. 19911011 202012 2 013

Anda mungkin juga menyukai