PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Memahami Teori Pertanggungjawaban Publik
2. Mengetahui Sistem Pertanggungjawaban Publik
3. Mengetahui Siklus Pertanggungjawaban Publik
4. Mengetahui Teknik Pertanggungjawaban Publik
5. Mengetahui Contoh Pertanggungjawaban Publik Di Organisasi
Sektor Publik
Pemeliharaan Kekuasaan
Telah diamati bahwa pimpinan dapat mempunyai kekuasaan terhadap yang dipimpin
yang berguna untuk memberikan dorongan bagi para pendukungnya. Namun, seorang
pemimpin juga dapat kehilangan kekuasannya. Karena itu, seorang pemimpin harus
dapat mempertahankan kekuasaannya.
Apa yang terjadi jika pimpinan melanggar batasan pemeliharaan kekuasaan? Jika
pimpinan melanggar batasan pemeliharaan kekuasaan, seperti apa permasalahan yang
akan dihadapi pimpinan? Ketika yang dipimpin memutuskan untuk memberontak
melawan kekuasaan pemimpin, pemimpin dapat menetapkan pilihan mengikuti perintah
atau menentang apa yang telah digariskan oleh pimpinannya.
Permasalahan Pimpinan
Pihak yang dipimpin mempunyai dua keputusan yang akan dibuat: (1) Mereka harus
memutuskan apakah akan berpartisipasi. Hal ini mengasumsikan bahwa "pihak yang
dipimpin" hanya akan berpartisipasi jika mereka menerima manfaat seLanyak yang
diterima dari pihak lain dan (2) Jika berpartisipasi, para pendukung harus memutuskan
seberapa besar upaya yang akan dicurahkannya.
Alasan 1.Alasan pertama terkait erat dengan teori birokrasi yang diajukan oleh Philip I
Selznick (1949).
Alasan 2.Alasan kedua terkait dengan teori yang dikembangkan oleh Aivin Gauldner H
(1954).
Manfaat Pendelegasian
Pimpinan dan pengawas harus memiliki informasi yang sama. Dalam kerangka kerja
standar pimpinan pihak yang dipimpin, di mana hanya ada dorongan ekonomi jika
pimpinan telah memilih antara memberikan dorongan kepada pegawai secara langsung
atau memberikan dorongan kepada pengawas untuk memberikan dorongan kepada
pegawai Pimpinan selalu lebih menyukai memberikan dorongan kepada pegawai secara
langsung.
Dalam hal ini, kekuasaan pimpinan dapat terancam oleh kegagalan melangsungkan cita-
cita pegawainya atau kegagalan untuk menegakkan aturan cita-cita oleh pimpinan bagi
pegawainya.Jika kegagalan mempertemukan cita-cita pihak yang dipimpin
mengancarr.kekuasaan pimpinan (penegasan batas pemeliharaan kekuasaan), pemimpin
harus menempuh upaya untuk menegakkan nilai yang dipercaya oleh masyarakat.
Secara luas, sistem pemerintahan menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku
kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuaun politik,
pertahanan, ekonomi, dan keamanan, sehingga dapat berjalan secara berkesinambungan
dan demokratis, di mana masyarakat dapat ikut turut andil dalam pembangunan sistem
pemerintahan tersebut. Hingga saat ini, hanya sedikit negara yang dapat mempraktekkan
sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan
roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya sendiri. Sesuai
dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi
(1) Presidensial
Sistem presidensial, atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu
dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
b. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap tidak bisa
sating menjatuhkan.
c. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan.Namun, mekanisme untuk mengontrol presiden masih ada.Jika presiden
melakukan pelanggaran aturan perundang-undangan, pengkhianatan terhadap negara, dan
terlibat masalah kriminal, posisi presiden dapat dijatuhkan. Bila ia diberhentikan akibat
peianggaran-pelanggaran tertentu, maka wakil presiden dapat menggantikan posisinya.
Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia, dan sebagian besar negara-
negara Amerika Latin serta Amerika Tengah. Berikut ini adalah ciri-ciri pemerintahan
presidensial:
(2) Parlementer
(3) Komunis
Adalah istilah yang digunakan oleh ilmuan politik untuk mendskripsikan bentuk
pemerintahan dan kesetiaan Marxisme – Leninisme.
Adalah suatu bentuk Kerajaan Demokrasi melalui perwakilan yng embuat keputusan
berlandaskan unndang – undang yang tunduk pada parlemen yang liberal.
(5) Liberal
Liberalisme adalah falsafah yang meletakan kebebasan individu sebagai nilai politik
tertinggi.
(6) Kapitalis
Setelah draft laporan pertanggungjawaban selesai disusun dan dipastikan program atau
kegiatan yang hendak dipertanggungjawabkan telah tercantum dalam draft, tiba saatnya
bagi tim penyusun laporan pertanggungjawaban untuk membahas draft tersebut dengan
pimpinan organisasi sektor publik.
(b)Metode Survei
Ini adalah metode yang momiliki kelebihan, yaitu mampu mengumpulkan data secara
besar-besaran dengan mengakses sebagian populasi sebagai sampel dengan cara
tertentu sehingga dapat dikatakan mewakili seluruh populasi.
(c)Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode kuantitatif yang banyak digunakan dalam penyusunan
laporan pertanggungjawaban, terutama yang terkait dengan pengaruh isi laporan
pertanggungjawaban.
Metode kualitatif bertolak dari aliran filsafat fenomenologi seperti wawancara, observasi,
diskusi kelompok fokus (focus group discussion), analisis semiotik, dan analisis
wacana.Metode ini memiliki kekuatan sebagai alat pengumpulan data yang melibatkan
manusia sebagai subjek sehubungan dengan realitas atau gejala yang terjadi. Metode
Kualitatif antara lain :
Metode Wawancara
Metode Observasi
Metode ini lazim digunakan untuk melacak hal-hal tertentu yang ingin ditonjolkan atau
menjadi prioritas bagi publik.
b. Publikasi
Pertanggungjawaban pimpinan organisasi sektor publik kepada pihak-pihak yang
berkepentingan juga dapat dilakukan melalui publikasi laporan
pertanggungjawaban.Media publikasi yang dapat digunakan antara lain televisi, media
cetak, dan radio.
(1) Kebi'akan-kebijakan yang telah dicanangkan, yang meliputi kebijakan umum dan
kebijaka .khusus (kebijakan di bidang pemerintahan dan pengelolaan keuangan).
(2) Program kerja, yang meliputi program kerja di bidang pemerintahan dan pengelolaan
keuangan (pendapatan dan belanja).
(3) Pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan, baik di bidang
pemerintahan maupun pengelolaan keuangan.
(4) Hasil-hasil yang dicapai selama tahun berjalan di bidang pemerintahan dan
pengelolaan keuangan.
(5) Hambatan-hambatan yang muncul selama periode pemerintahan dan cara untuk
mengatasinya, baik di bidang pemerintahan maupun pengelolaan keuangan.
(6) Perhitungan APBD.
c. Pengiriman Surat
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah dalam menyusun akuntabilitasnya harus transparan dan dapat
menyediakan informasi tentang pengeloiaan keuangan daerah secara luas, sehingga mudah
diakses, diketahui, dan dievaluasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan serta masyarakat
luas.Akuntabilitas publik oleh pejabat pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah,
sangat penting dan merupakan suatu keharusan, karena di alam demokrasi sekarang ini
peranan rakyat sangat sentral, seperti ikut mengawasi jalannya pemerintahan.Pengawasan
tersebut dapat dijalankan dengan baik apabila akuntabilitas pemerintahan dilakukan secara
transparan.
c.LSM
Jenis laporan keuangan yang perlu dibuat LSM untuk tujuan akuntabilitas terutama
adalah laporan posisi keuangan,laporan aktivitas,dan laporan arus kas.laporan
aktivitas pembuatan laporan keuangan dan audit laporan keuangan LSM untuk masa
depan akan sangat penting yaitu sebagai alat pendidikan politik bagi masyarakat dan
politisi.Dalam jangka panjang,mekanisme seperti ini diharapkan akan mampu
menciptakan budaya akuntabilitas yang baik.Kelemahan organisasi-organisasi sektor
publik di Indonesia saat itu adalah lemah dalam membuat laporan
pertanggungjawaban.
d.Yayasan
a). Jasa yang diberikan oleh organisasi yayasan dan kemampuan untuk terus
memberikan jasa tersebut.
e.Partai Politik
Sebagai salah satu organisasi yang termasuk dalam wilayah sektor publik,partai
politik juga harus menerapkan prinsip good political party governance .Goog
Governance pada partai politik dimaksudkan agar partai-partai politik bersifat
akuntabel dan transparan dalam pengelolaan sumber daya keuangan.Mengikuti aturan
hukum,dan atika politik.Pertanggungjawaban keuangan organisasi partai politik
sebagai suatu entitas yang menggunakan dana publik yang besar harus
transparan.Sehingga pertanggungjawaban keuangann merupakan hal yang tidak UU
pemilu,seluruh sumber daya keuangan yang digunakan harus dipertanggungjawabkan
pada setiap para konstituennya.Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
partai politik peserta pemilu adalah penyampaian laporan kampanye.(semua peserta
pemilu) serta laporan keuangan yang harus diaudit akuntan publik dan disampaikan
ke KPU serta terbuka untuk diakses publik.
Transparansi dan akuntabilitas partai politik berarti harus mencatat kauangannya dan
memberikannya laporan keuangan kepada kontituennya sebagai bentuk akuntabiltas
keuangan.
Jenis laporan keuangan yang dibuat oelh partai politik untuk tujuan akuntabilitas
adalah laporan sumber penggunaan dana,neraca,laporan perubahan modal,laporan
arus kas, dan CALK.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada pembaca dapat memahami
lebih dalam tentang Pertanggungjawaban publik, sehingga tidak salah lagi
memahami.
DAFTAR PUSTAKA
Ansof, Igor, McDonnel, Edward, (1990), Implanting Strategic Management, 2nd edition,
New Jersey: Prentice Hall. -