Disusun oleh:
Candra Nur Rizwan
41037003200017
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB 1............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Akhlak Mulia ....................................................................................................... 3
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak ............................................ 5
2.2.1 Adat kebiasaan .......................................................................................................5
2.2.2 Naluri atau Insting .................................................................................................5
2.2.3 Pendidikan ..............................................................................................................6
2.2.4 Lingkungan .............................................................................................................6
2.3 Metode Pengembangan Akhlak Dan Pembinaan Akhlak.................................... 6
2.3.1 Metode Peningkatan Kualitas Akhlak ................................................................6
2.3.2 Metode Pembinaan Akhlak ..................................................................................7
2.4 Manfaat Memiliki Akhlak Mulia......................................................................... 7
BAB III.......................................................................................................................... 9
PENUTUP ..................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 9
3.2 Saran .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA. ................................................................................................. iii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam hadir ditengah masyarakat jahiliyah yang dikenal kurang beradab dan
kurang manusiawi. Maka dari itu, tawaran solusinya dengan memperbaiki akhlak
kehidupan manusia sebagai pemegang amanah tuhan dalam kehidupan dunia. Sejalan
dengan kemajuan yaang berlangsung, islam tampil sebagai agama yang memiliki ciri
khas atau karakter.
Karakter islam tentunya bukan sebagai agama yang gemar perang atau
ambisius dalam urusan kekuasaan, melainkan karakter akhlak mulia. Islam memiliki
pengikut yang sangat besar di dunia karena kepribadian yang mulia dari sosok Nabi
Muhammad SAW.
Akhlak ini merupakan pilar islam terpenting bersama tauhid dan syariat. Ketiga
komponen inilah yang menjadi landasan gerak pemiliknya; baik untuk mengurus
persoalan internal keluarga, lingkungan sekitar, maupun mengurusi golongan diluar
agama Islam. Maka, sangat penting kiranya untuk mengetahui isi dari akhlak yang
ada di dalam Islam. Tetapi yang lebih penting adalah mengetahui secara dengan rinci
butir-butir pokok dari karakteristik moral, atau lebih tepatnya karakter religiusitas
Islam.
1
2
1.3 Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan pada penulisan makalah
ini berkaitan dengan mendeskripsikan, dan menjelaskan tentang hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian atau definisi dari akhlak mulia.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adanya pembentukan akhlak
mulia.
3. Mengetahui metode pengembangan akhlak diterapkan kepada manusia.
4. Mengetahui dampak atau manfaat yang disebabkan oleh pengembangan
akhlak pada manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Akhlak Mulia
Kata akhlak berasal dari bahasa arab ‘khuluq’, jamaknya ‘akhlaq’ yang berarti
tabiat atau budi pekerti. Akhlak adalah keadaan batin seseorang yang menjadi sumber
lahirnya perbuatan dimana perbuatan itu lahir dengan mudah tanpa dipikirkan terlebih
dahulu. Orang yang cenderung memiliki akhlak baik akan melakukan kebaikan tanpa
dipikir. Demikian juga orang yang memiliki akhlak buruk, mereka akan melakukan
keburukan secara spontan tanpa berpikir bagaimana akibatnya kelak entah bagi
dirinya sendiri ataupun orang lain. Perbuatan itu timbul karena adanya kebiasaan atau
pendidikan, sehingga menjadi watak yang dilakukan dengan mudah.
Islam mangatur tolak ukur berakhlah adalah berdasarkan ketentuan Allah dan
Rasul-Nya. Oleh karena itu, apa yang dipandang baik oleh Allah dan Rasul-Nya, pasti
baik dalam esensinya. Begitu pula sebaliknya, tidak mungkin Dia menilai kepalsuan
sebagai suatu kelakuan yang baik, kerana kepalsuan sejatinya merupakan kelakuan
yang buruk.
Para ahli membagi akhlak ini menjadi dua macam yaitu akhlak madzmuma atau
akhlah tercela dan akhlak mahmudah atau akahlak terpuji atau sering disebut juga
akhlak mulia. Akhlak mahmudah atau akhlak mulia ini termasuk budi pekerti yang
baik dimana pada hakikatnya budi pekerti ini merupakan suatu bentuk dari sesuatu
jiwa yang benar-benar telah meresap dan dari situlah timbulnya berbagai perbuatan
dengan cara spontan dan mudah, tanpa dibuat-buat dan tanpa membutuhkan
pemikiran atau angan-angan.
Akhlak mulia ini bersumber dari dua hal yaitu agama dan tradisi atau adat
kebiasaan. Akhlak yang bersumber dari agama berasal dari ayat suci Al-Quran dan
Sunnah. Sementara tradisi atau adatkebiasaan yang bisa dijadikan sumber akhlak
mulia, tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah tercantum pada ajaran agama.
3
4
Contoh akhlak mulia di dalam hadis riwayat Muslim yang diterima dari Abu
Hurairah r.a. bahwa Rasululllah SAW telah bersabda: “Hak seorang muslim atas
seorang muslim ada enam perkara: apabila engkau bertemu dia hendaklah engkau beri
salam kepadanya, apabila ia mengundangmu hendaklah engkau memenuhinya,
apabila ia meminta nasihat hendaklah engkau menasihatinya, apabila ia bersin
kemudian ia berkata ‘Alhamdulillah’ hendaklah engkau doakan dia, jika ia sakit
hendaklah engkau mengunjunginya dan apabila ia meninggal dunia hendaklah engkau
mengikuti jenazahnya”
Selain hal tersebut, ada beberapa tingkah laku yang juga termasuk ke dalam
akhlak mulia, diantaranya:
a. Al-Karam artinya pemurah. Salah satu contohnya adalah tentang
bagaimana seseorang membelanjakan harta benda yang ia miliki untuk
keperluan yang membawa manfaat dan kebaikan bagi orang banyak.
b. Al-Adl berarti Adil. Akhlak terpuji ini ditunjukkan seseorang ketika
memberikan hak kepada orang yang memang berhak mendapataknanya,
tanpa mebeda-bedakan status dan kedudukan orang tersebut.
c. Al-Iffah artinya adalah menjaga kehormatan. Maksudnya akhlak ini
mampu menjaga dirinya sendiri dari segala perbuatan atau tingkah laku
yang tidak boleh dikerjakan atau tidak sesuai dengan syariat.
d. Ash-Shidiqu memiliki arti jujur atau benar. Seseorang yang memiliki
akhlak Ash-Shidiqu akan mengatakan hal yang benar ataupun memberi
kabar sesuai dengan kenyataan yang diketahuinya.
e. Al-amaanah memiliki dua pengertian. Secara umum, Amaanah artinya
menyembunyikan rahasia, ikhlas memberikan nasihat kepada orang yang
memintanya, dan menyampaikan sesuatu secara utuh dan sesuai dengan
apa yang diperintahkan. Sementara secara khusus berati mengembalikan
sesuatu titipan kepada orang yang menitipkan atau mempercayakannya.
5
dan merindukan kebenaran ingin mengikuti ajaran-ajaran tuhan, karena kebenaran itu
tidak akan dapat kecuali Allah sebagai sumber kebenaran. Dari sinilah muncul yang
disebut tabiat.
2.2.3 Pendidikan
Pendidikan memilikin andil yang amat besar pengaruhnya terhadap
pembentukan akhlak seseorang berbagaiilmu diperkenankan agar seseorang
memahaminya dan dapat melakukan sesuatu perubahan pada dirinya.
2.2.4 Lingkungan
Salah satu faktor yang turut menentukan kelakuan seseorang atau suatu
masyarakat adalah lingkungan. Lingkungan sendiri dapat digolongan menjadi dua
bagian. Pertama, lingkungan yang berkaitan antara satu manusia dengan manusia
lainnya seperti halnya hubungan antara seseorang dengan orangtua, tetangga, teman,
organisasi dan lainnya. Kedua, lingkungan yang berkaitan dengan kondisi seperti
contoh hubungan seseorang dengan pekerjaannya, kehidupan ekonomi, dan lain
sebagainya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan diantaranya
sebagai berikut:
1) Akhlak mulia ini termasuk budi pekerti yang baik yang bersumber dari dua hal
yaitu agama dan tradisi atau adat kebiasaan. Akhlak yang bersumber dari
agama berasal dari ayat suci Al-Quran dan Sunnah. Sementara tradisi atau
adat kebiasaan yang bisa dijadikan sumber akhlak mulia, tidak boleh
bertentangan dengan apa yang telah tercantum pada ajaran agama.
2) Faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak diantaranya adalah (1) adat
kebiasaan (2) Naluriah atau Insting (3) Pendidikan, dan (4) Lingkungan yang
dapat dibedakan antara lingkungan hubungan sesama manusia atau lingkungan
yang berkaitan dengan kondisi seperti ekonomi, pekerjaan, dan lainnya.
3) Metode pengembangan akhlak dibagi menjadi dua yaitu metode peningkatan
akhlak seperti Muhasabah (Introspeksi Diri) dan lainnya, serta metode
pembinaan akhlak seperti metode Pa’widiyah (Pembiasaan) dan lainnya.
4) Manfaat memiliki akhlak mulia pada diri manusia sesuai sabda Nabi beberapa
diantaranya adalah memperkuat dan menyempurnakan agama, mempermudah
hitungan amal di akhirat, menghilangkan kesulitan, serta selamat di dunia dan
akhirat.
3.2 Saran
Demikian apa yang dapat saya sampaikan mengenai akhlak mulia. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.
Tentunya, saya akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang
9
10
iii