Anda di halaman 1dari 11

ISSN 0126-074X

HUBUNGAN POLA NUTRISI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


PADA IBU HAMIL DI DTP DARMARAJA KABUPATEN
SUMEDANG TAHUN 2018

Oleh :
Eenk

Jurnal Kajian Keperawatan Martenitas. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363.

ABSTRAK

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan masih masalah komplek diberbagai belahan dunia.
Angka kematian Ibu di Indonesia terdapat penurunan sebanyak 1712 orang. Hal ini
disebabkan karena tidak tersedianya makanan secara adekuat yang dipengaruhi oleh perilaku ibu
hamil . Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2015 sebanyak 986 balita menderita gizi
kurang dari keseluruhan jumlah balita 142.186 orang. Faktor status gizi kurang dipengaruhi oleh
 perilaku ibu dalam pembe
p emberian
rian makan
makan dengan jenis asupan makanan,
makanan, waktu dan frekuensi makanan.
makanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dalam
dalam pemberian makanan
makanan pada balita usia 6-
24. Jenis penelitian berupa deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel yang
digunakan yaitu teknik  purposive sampling   sebanyak 73 orang. Instrumen penelitian yang digunakan
yaitu kuesioner. Analisis yang dilakukan yaitu berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian
diperoleh 61,72% responden tidak hipertensi . Usia produktif 48,43%. 54,69% responden
 primipara. Hasil uji korelasi usia terhadap hipertensi dengan p-value  = 0,000, sedangkan
 paritas terhadap hipertensi dengan p-value  = 0,176. Dapat disimpulkan terdapat hubungan
antara usia dengan hipertensi
hipertensi dan tidak terdapat hubungan
hubungan antara paritas dengan hipertensi .
Saran bagi petugas kesehatan khususnya petugas di Puskesmas untuk melakukan skrining
untuk mengetahui preeclampsia, untuk memperhatikan usia, paritas pada ibu hamil dan
melakukan penyuluhan pada ibu hamil.

Food intake is less due to lack of adequate food that is influenced by the behavior of mother
toddler. According to data from the Health Office of Bandung in 2015, 986 children under
five suffered less than the total number of under-fives of 142,186 people. Nutritional status
factors are less influenced by the mother's behavior in feeding with the type of food intake,
time and frequency of food. This study aims to determine the behavior of mothers in the
feeding of children aged 6-24 months at Babakan Sari Health Center Bandung. The research
type is descriptive with cross sectional approach. Population and samples used is purposive
sampling technique as much as 73 people. The r esearch instrument used is questionnaire. The
analysis is a frequency distribution. The results showed that the behavior of mothers in
feeding got 71,2% less good category. Advice on the puskesmas can monitor the growth of
toddlers and can be used as information that the age of the toddler is the age to consider
especially in terms of food intake.
intake.

Kata Kunci : Balita, Ibu, Pemberian Makanan, Perilaku

JURNAL PENELITIAN 1
ISSN 0126-074X

PENDAHULUAN Kota Bandung tercatat AKI pada tahun


2015 sebanyak 26 ibu meninggal saat
Kehamilan merupakan kondisi yang
melahirkan, kabupaten Garut tahun 2016
sedemikian kompleks. Kehamilan adalah
sebanyak 70 kasus, dan Kabupaten
suatu anugerah yang didambakan semua
Sumedang  sendiri kasus kematian ibu
 perempuan. Kehamilan dimulai dari proses
hamil sebanyak 17 kasus (Profil Kemenkes
 pembuahan sampai terjadinya persalinan,
RI, 2017).
lamanya kehamilan sekitar 40 minggu.
Terkadang masalah yang muncul dalam Faktor yang menjadi penyebab kematian
kehamilan, dapat menyebabkan kematian. Ibu di wilayah tersebut diantaranya adalah
Dewasa ini angka mortalitas dan usia Ibu hamil di bawah 20 tahun (16-18
morbiditas ibu hamil masih menunjukkan yang tercatatat), Jauh dari akses layanan
angka yang tidak memuaskan (Sari, 2013).  persalinan (terlambat
(ter lambat mendapat
 pertolongan), masyarakat masih menganut
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
 beberapa budaya lokal yang merugikan
Kematian Bayi (AKB) menjadi perhatian
kesehatan Ibu Hamil, persalinan tanpa di
dunia internasional. Organisasi kesehatan
 bantu medis, Indikator penyakit
penyakit (salah
dunia WHO ( World Health Organization )
satunya hipertensi). Hipertensi dalam
memperkirakan di seluruh dunia lebih dari
kehamilan adalah hipertensi yang terjadi
585.000 ibu meninggal tiap tahun saat
saat kehamilan berlangsung dan biasanya
hamil atau bersalin. Hipertensi yang terjadi
 pada bulan terakhir kehamilan, tekanan
 pada ibu hamil merupakan salah satu
darah mencapai nilai 140/90 mmHg atau
 penyebab morbiditas
morbiditas dan mortalitas ibu
kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan
yang tinggi disamping kasus perdarahan
tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai
dan infeksi. Telah diketahui bahwa
normal (Junaidi, 2010). Hipertensi pada
kejadian hipertensi muncul pada
kehamilan adalah kelainan malfungsi
kehamilan trimester III (WHO,
( WHO, 2016).
endotel   pembuluh darah atau vaskular
Angka kematian Ibu di Indonesia terdapat yang menyebar luas sehingga terjadi
 penurunan. Menurut Kemenkes
Kemenkes RI 2017 vasospasm e setelah usia kehamilan 20
yang terupdate pada bulan Agustus tahun minggu, mengakibatkan terjadinya
2017 mendeskripsikan bahwa data yang  penurunan perfusi organ dan pengaktifan
dianalisis dari tahun 2015-2017 yaitu endotel yang menimbulkan terjadinya
angka kematian ibu turun dari 4.999 tahun hipertensi, edema, dan dijumpai
2015 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di  proteinuria 300 mg per 24 jam atau
tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712. 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai
Walapun angka kematian ibu di Indonesia sangat fluktuatif saat pengambilan urin
akan tetapi menjadi masalah serius yang sewaktu (Brooks MD, 2011).
harus ditangani dengan optimal, salah satu
Penyebab lain dari angka kematian ibu
 penyebab kematian ibu hamil di Indonesia
I ndonesia
hamil adalah saborsi yang tidak aman,
adalah kejadian hipertensi (Kemenkes RI,
Kurang Gizi, Vitamin dan Nutrisi
2017).
(Mohhad, 2016). Nutrisi adalah zat yang
Menurut data Statistik Jawa Barat angka terkandung dalam makanan yang berguna
kematian ibu dari 1054 kematian Ibu di dalam tubuh. Nutrisi mempunyai peranan
tahun 2012 menjadi 776 kematian Ibu di yang sangat penting bagi suatu kehidupan
tahun 2014. Sedangkan menurut wilayah manusia khususnya bagi ibu hamil, pada
kabupaten dan kota di Jawa Barat masa kehamilan. kebutuhan nutrisi
diketahui untuk Kota Bekasi jumlah AKI meningkat kurang lebih 15% untuk
sebanyak 22 kasus di tahun 2014,  pertumbuhan janin, payudara dan
Kabupaten Karawang mencatat kasus AKI memproduksi sel darah merah. Bila nutrisi
di daerahnya sebanyak 59 kasus di 2014, ibu normal pada masa sebelum dan selama

JURNAL PENELITIAN 2
ISSN 0126-074X

hamil kemungkinan besar akan melahirkan Tetapi masih saja terdapat anggapan yang
 bayi yang sehat, cukup bulan, dengan
dengan berat salah tentang kebutuhan makanan untuk
 badan normal. Dengan kata lain kualitas ibu hamil, misalnya ibu hamil tidak boleh
 bayi yang dilahirkan sangat tergantung makan yang banyak dengan tujuan agar
 pada keadaan nutrisi ibu sebelum dan  bayinya tidak
t idak besar dan mudah dilahirkan.
selama hamil ( Kardjati, 2015) Padahal pendapat tersebut tidak dapat
dibenarkan (Soetjiningsih, 2013). Ibu
Makanan yang bernutrisi tinggi sangatlah
hamil masih memperccayai hal tersebut,
diperlukan untuk kebutuhan ibu hamil dan
sehingga mereka mengurangi porsi
 janinnya, makanan yang di makan ibu
makanan setiap harinya, dan akibatnya
hamil harus cukup mengandung sumber
kebutuhan nutrisi ibu hamil tersebut
energi, karbohidrat, lemak dan protein.
kurang terpenuhi. Masalah tersebut
Banyak orang berpendapat bahwa ibu
menjadi salah satu penyebab banyaknya
hamil sama dengan “ makan untuk dua
kasus perkembangan bayi yang tidak
orang ” pendapat ini sebagian besar sudah
sempurna dan berat badan bayi yang
tidak dipercaya lagi minimal dalam hal
dilahirkan tidak sesuai dengan berat badan
kuantitas, namun kualitas dalam makanan
normal.
yang dimakan selama hamil perlu
mendapat perhatian khusus untuk Kekurangan atau kelebihan nutrisi pada
meningkatkan kesehatan yang optimal. Ibu masa kehamilan dapat berakibat kurang
hamil membutuhkan energi kalori yang  baik bagi ibu dan perkembangan janin.
janin.
lebih dari pada ibu yang tidak hamil. Kekurangan Nutrisi seperti asupan energi
Penambahan ekstra kalori untuk ibu hamil dan protein pada ibu hamil dapat
tri-semester satu 150-200 kal/hari, tri- menyebabkan melahirkan bayi berat lahir
semester dua 250-350 kal/hari, tri-semester rendah (BBLR). BBLR akan membawa
tiga 400 kal/hari dan jumlah cairan yang resiko kematian, gangguan pertumbuhan
dibutuhkan minimal 1500 ml/hari. Ibu dan perkembangan anak. KEK juga dapat
hamil memerlukan makan yang menjadi penyebab tidak langsung
mempunyai kelengkapan gizi hal ini kematian ibu (Soetjiningsih, 2013).
 penting terutama pada kehamilan berusia
Berdasarkan paparan dan latar belakang
20 minggu, pada masa ini sebaiknya ibu
diatas, maka rumusan masalah pada
hamil tidak mengkonsumsi nutrisi yang
 penelitian ini yaitu apakah ada Hubungan
tinggi natrium dan rendah protein karena
Antara Pola Nutririsi Dengan Kejadian
dapat menyebabkan gangguan kehamilan
Hipertensi Pada Ibu Hamil Di DTP
seperti hipertensi (Almatsier 2014)
Darmaraja Kabupaten Sumedang. Tujuan
Dampak dari gangguan pola nutrisi selama Penelitian: Mengidentifikasi pola nutrisi,
kehamilan bisa berakibat dengan semakin angka kejadian hipertensi hubungan antara
meningkatnya angka kejadian hipertensi  pola nutririsi dengan kejadian hipertensi
yang di tandai dengan banyaknya ibu  pada ibu hamil.
hamil dengan gejala tekanan darah tinggi,
kelebihan kadar protein dalam urin, edema
kaki, pengelihatan kabur, sesak nafas dan METODOLOGI PENELITIAN
 bisa berakibat fatal seperti menurunya Jenis penelitian yang digunakan adalah
kesadaran dan kejang hal ini paling sering deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan
terjadi pada ibu berusia tri-semester dua untuk menemukan ada tidaknya hubungan
(Almatsier 2014). (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini
Sejak dahulu, makanan wanita hamil telah dilakukan untuk mengetahui dan
dianggap sangat penting, sebab orang mendeskripsikan perilaku ibu dalam
 percaya bahwa makanan yang benar akan  pemberian makan pada balita usia 6-24
memberi dampak yang baik bagi janin.  bulan
JURNAL PENELITIAN 3
ISSN 0126-074X

Pendekatan waktu dalam pengumpulan  berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi


data menggunakan pendekatan cross yang sudah diketahui sebelumnya yaitu
sectional , yaitu suatu penelitian untuk menggunakan rumus minimal sampling
mempelajari dinamika korelasi antara dengan alasan karena jumlah populasi
faktor-faktor resiko dengan efek, dengan yang diketahui maka hendaknya dilakukan
cara pendekatan, observasi atau  perhitungan atas pertimbangan
pertimbangan sampel
 pengumpulan data sekaligus pada suatu yang hendak dilakukan yang ditentukan
saat ( point approach ) (Notoatmodjo,
 point time approach  berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
2010). Data yang digunakan dalam sebagai berikut :
 penelitian ini yaitu Perilaku ibu dalam
Inklusi
 pemberian makan pada balita usia 6-24
 bulan a. Balita usia 6-24 bulan
 b. Balita tidak sakit berat
c. Balita tidak sedang mengalami
Variabel Penelitian
 penyakit infeksi
Variabel adalah objek penelitian, atau apa
d. Bukan keluarga miskin
yang menjadi titik perhatian suatu
 penelitian. Ada dua macam variabel, yaitu
variabel independen dan variabel dependen Instrumen penelitian
(Arikunto, 2014). Ada dua macam Instrumen penelitian adalah suatu alat
variabel, yaitu variabel independen yang digunakan oleh peneliti untuk
merupakan variabel yang mempengaruhi mengobservasi, mengukur atau menilai
atau yang menjadi sebab perubahannya suatu fenomena (Hidayat, 2012 ). Data
atau timbulnya variabel dependen yang diperoleh dari suatu pengukuran
(Sugiyono, 2014). Variabel independen kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai
 penelitian ini yaitu Perilaku ibu dalam  bukti (evidence)   dari suatu penelitian.
 pemberian makan pada balita usia 6-24 Kuisioner adalah suatu bentuk atau
 bulan dokumen yang berisi beberapa item
 pertanyaan atau pernyataan yang dibuat
 berdasarkan indikator-indikator. Pada
Populasi  penelitian ini instrumen yang akan
Populasi adalah keseluruhan objek digunakan yaitu berupa bentuk kuesioner
 penelitian atau objek yang diteliti yang beriisikan item pertanyaan. Pada
(Notoatmodjo, 2012). Populasi yang  penelitian ini terdapat 2 variabel dengan
menjadi sasaran dalam penelitian ini kuesioner yang berbeda yaitu : perilaku
adalah seluruh ibu yang memiliki balita ibu dalam pemberian makan pada balita
usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja usia 6-24 bulan terdiri dari 16
16 pertanyaan
Puskesmas Babakan Sari sebanyak 73 menggunakan skala likert dengan skor
orang.  jawaban 5=selalu, 4=sering, 3=kadang-
kadang, 2=tidak pernah.
Sampel
Sampel adalah suatu cara yang ditempuh Uji Validitas
dengan pengambilan sampel yang benar- Uji validitas dilakukan untuk menguji
 benar sesuai dengan keseluruhan obyek ketepatan setiap item dalam mengukur
 penelitian (Nursalam, 2013). Teknik instrumennya. Teknik uji yang digunakan
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik Korelasi Item-Total melalui
yaitu Purposive Sampling . Pengambialan Koefisien Korelasi Product-Moment
sampel dengan Purposive Sampling , yaitu dengan ketentuan : bila r hasil > r tabel,
didasarkan pada suatu pertimbangan maka pertanyaan yang diuji kevalidannya
tertentu yang di buat oleh peneliti sendiri,

JURNAL PENELITIAN 4
ISSN 0126-074X

korelasikan dengan skor total seluruh item yang valid atau setelah item yang tidak
Instrumen (Arikunto, 2014). valid disisihkan.
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik Untuk mengukur reliabilitas secara
korelasi “product moment” 
moment”   yang statistik digunakan koefisien reliabilitas
dirumuskan sebagai berikut : alpha cornbach   yang dirumuskan sebagai
 berikut:

Keterangan :
rxy: Indeks dua variable yang Dimana :
dikorelasikan  : Koefisien reliabilitas alpha
rata –  rata
X: Skor rata – 
 rata dari X K : Banyaknya
Banyaknya item pernyataan
Y: Skor rata  –  rata dari Y (Arikunto, s2j : Varians skor setiap item
2010)
s2x : Varians skor total
Pada uji validitas ini peneliti hanya untuk
kuesioner pemberian makan, yang
Ketentuan uji reliabilitas pada penelitian
dilakukan di Puskesmas Ibrahim Adjie
ini yaitu 0,6 jika r tbel ≥0,06 maka
dengan alasan memiliki karakteristik yang
dikatakan reliabel dan jika <0,6 maka
 peneliti cari seperti ada status gizi buruk,
tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji
melayani kesehatan pada balita. Jumlah
reliabilitas yang telah dilakukan di
yang diujikan sebanyak 30 orang dengan
Puskesmas Ibrahim Adji dengan jumlah
ketentuan r tabel≥0,361 berarti valid dan
ketentuan
responden yang diujikan yaitu sebanyak 30
 jika r tabel <0,361 berarti tidak valid
orang. Hasil uji reliabilitas menunjukan
(Sugiyono,
(Sugiyono, 2014).
0,950>0,6 yang berarti reliabel dan item
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah  pertanyan tersebut sudah layak untuk
dilakukan di Puskesmas Ibrahim Adji digunakan penelitian.
dengan jumlah responden yang diujikan
yaitu sebanyak 30 orang diketahui bahwa
nilai r-tabel terendah sebesar 0,443 dan Teknik Pengolahan Data
nilai r tabel tertinggi sebesar 0,987 Pada pengolahan data ini peneliti
keputusanya hasil r tabel tersebut tidak ada melakukan analisis data terdapat langkah-
yang menunjukan kurang dari ketentuan langkah yang harus ditempuh, diantaranya
nilai baku sebesar <0,361 yang artinya :  Editing  data, Coding  data,  Entry  data,
adalah seluruh item pertanyaan valid dan Cleaning  data
sudah layak untuk digunakan penelitian.
penelitian.
Analisis Data
Uji Reliabilitas Analisa data yang merupakan proses
Reliabilitas adalah indeks yang  penyederhanaan data ke dalam bentuk
menunjukan sejauh mana suatu alat yang lebih mudah dibaca dan di
 pengukur dapat dipercaya atau dapat interpretasikan dengan menggunakan
diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan statistik, kemudian diberikan interpretasi
untuk menguji kehandalan/konsistensi dan membandingkan hasil penelitian
instrument. Item  –   item yang dilibatkan dengan teori yang ada. Pada analisis ini
dalam uji reliabilitas adalah seluruh item  peneliti menentukan terlebih dahulu untuk
 perilaku ibu dalam pemberian makan pada

JURNAL PENELITIAN 5
ISSN 0126-074X

 balita usia 6-24 bulan yaitu dari jumlah


 pertanyaan dikalikan skor tertinggi dibagi
dua, dengan alasan pembagian tersebut
ditentukan dari nilai rata-rata jawaban- Keterangan :
 jawaban responden yang kemudian P : presentase untuk setiap kategori
dikategorikan sebagai berikut jika perilaku
 baik skor mean≥33,6 jika perilaku kurang f : jumlah setiap kategori
 baik skor mean<33,6 Setelah diketahui  N : jumlah total responden
nilai hasil ukur analisa data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah
Analisis Univariat yaitu untuk HASIL PENELITIAN
menjelaskan atau mendeskripsikan
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil
karakteristik setiap variabel penelitian.
 penelitian mengenai hubungan usia dan
Pada umumnya dalam analisis ini hanya
 paritas terhadap hipertensi pada ibu hamil
menghasilkan distribusi frekuensi dan
 persentase dari tiap variabel,(Notoatmodjo, Gambaran usia, paritas dan hipertensi
2012). Adapun analisis dalam penelitian pada ibu hamil
ini yaitu menggunakan rumus persentase Gambaran usia, paritas dengan hipertensi
frekuensi sebagai berikut:  pada ibu hamil di Puskesmas DTP
  Darmaraja Kabupaten Sumedang ,
=  100% disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Usia f %
<20 46 35,94
20-35 62 48,43
>35 20 15,63
Total 128 100
Pada tabel 4.1 distribusi frekuensi usia, (48,43%) dengan usia 20-35 tahun, dan
dapat dilihat bahwa dari 128 responden, terdapat 20 responden (15,63%) dengan
terdapat 46 responden (35,94%) dengan usia >35 tahun.
t ahun.
usia <20 tahun, terdapat 62 responden

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi paritas ibu hamil


Paritas f %
Primipara 70 54,69
Multipara 58 45,31
Total 128 100
Pada tabel 4.2 distribusi frekuensi paritas, terdapat 70 (54,69%) primipara dan 58
dapat dilihat bahwa dari 128 responden, responden (45,31%) multipara.
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi hipertensi ibu hamil
hamil
Paritas f %
Hipertensi 49 38,28
Tidak hipertensi 79 61,72
Total 128 100
Pada tabel 4.3 distribusi frekuensi
hipertensi , dapat dilihat bahwa dari 128

JURNAL PENELITIAN 6
ISSN 0126-074X

responden, terdapat 49 (38,28%) hipertensi Puskesmas DTP Darmaraja Kabupaten


dan 79 responden (61,72%) tidak Sumedang
hipertensi .
Hubungan usia terhadap hipertensi pada
ibu hamil
Hubungan usia, paritas terhadap Berikut ini adalah hasil koefisien korelasi
hipertensi pada ibu hamil di mengenai hubungan usia terhadap
hipertensi pada ibu
ibu hamil
Tabel 4.4 Hubungan usia terhadap hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas
DTP Darmaraja Kabupaten Sumedang

Berdasarkan table 4.4 hubungan usia  bahwa terdapat hubungan


hubungan usia terhadap
terhadap hipertensi pada ibu hamil hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas
diperoleh usia <20 ada 18 (39,1%) orang DTP Darmaraja Kabupaten Sumedang .
tidak hipertensi dan 28 (60,9%) orang
Hubungan paritas terhadap hipertensi
hipertensi , usia 20-35 ada 55 (88,7%)
pada ibu hamil
tidak hipertensi , 7 (11,3%) orang
hipertensi dan usia >35 ada 6 (30,0%) Berikut ini adalah hasil koefisien korelasi
tidak hipertensi , 14 (70,0%) orang mengenai hubungan paritas terhadap
hipertensi . Hasil uji statistik diperoleh p- hipertensi pada ibu
ibu hamil
value  = 0,000, maka dapat disimpulkan
Tabel 4.5 Hubungan paritas terhadap hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas
DTP Darmaraja Kabupaten Sumedang

Berdasarkan tabel 4.5 hubungan paritas (69,0%) tidak hipertensi , 18 (31,0%)


terhadap hipertensi pada ibu hamil orang hipertensi .. Hasil uji statistik
diperoleh ibu primipara ada 39 (55,7%) diperoleh p- value  = 0,176, maka dapat
orang tidak hipertensi dan 31 (44,3%) disimpulkan bahwa tidak terdapat
orang hipertensi
hipertensi dan ibu
ibu multipara
multipara ada 40 hubungan paritas terhadap hipertensi pada

JURNAL PENELITIAN 7
ISSN 0126-074X

ibu hamil di Puskesmas DTP Darmaraja Kabupaten Sumedang


Pembahasan Gambaran paritas pada ibu hamil
Gambaran usia pada ibu hamil Berdasarkan tabel 4.2 tentang distribusi
frekuensi paritas di Puskesmas DTP
Berdasarkan tabel 4.1 tentang distribusi
Darmaraja Kabupaten Sumedang ,
frekuensi usia ibu hamil di Puskesmas
diketahui bahwa jumlah paritas responden
DTP Darmaraja Kabupaten Sumedang ,
terbanyak pada paritas primipara yaitu 70
diketahui bahwa usia responden terbanyak
responden (54,69%) .
 pada usia 20-35 tahun yaitu 62 responden
(48,43%). Hal ini menunjukkan banyak Hal ini menunjukkan ibu hamil berada
ibu hamil berada pada usia produktif.  pada paritas yang beresiko tinggi.
Frekuensi lebih tinggi terjadi pada
Usia adalah lama waktu hidup seseorang,
 primipara daripada multipara. Pada
dari sejak dirinya dilahirkan. Kehamilan di
 primipara dengan hipertensi dapat
 bawah usia <20 tahun beresiko terjadinya
mengalami kelainan aktivasi imun dan hal
hipertensi dalam kehamilan dikarenakan
ini dapat menghambat invasi trovoblas
organ reproduksi di dalam tubuhnya masih
 pada pembuluh darah ibu. Sehingga
 belum matang secara sempurna.
hipertensi lebih sering terjadi pada
Kehamilan di atas usia >35 tahun
 perempuan yang terpajan antigen paternal
menyebabkan perempuan terpapar pada
untuk yang pertama kali seperti kehamilan
komplikasi medik dan obstetrik seperti
 pertama kali atau kehamilan pertama
hipertensi /eklampsia dan perdarahan
dengan pasangan baru 9.
hingga menyebabkan kematian ibu dan
 janin. Pada usia 20-35 tahun adalah usia Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan
 paling aman untuk hamil atau bersalin.5 hasil penelitian ini. Penulis menyimpulkan
Pada usia 20-35 merupakan waktu yang  bahwa paritas ibu hamil berada pada usia
 paling tepat untuk menikah dan hamil.  beresiko. Karena diketahui pada primipara
Karena di usia tersebut kondisi fisik masih imun ibu hamil dapat terpajan antigen
sangat bagus untuk hamil. Elastisitas  paternal dan dapat menghambat
menghambat invasi
 panggul masih bagus, rahim dalam
dala m kondisi trobovlas pada pembuluh darah.
 prima, risiko keguguran kecil karena sel
telur relatif muda dan kuat meski di
trimester pertama, kualitas sel telur yang Gambaran hipertensi di Puskesmas
 baik memperkecil kemungkinan
ke mungkinan bayi
ba yi lahir DTP Darmaraja Kabupaten Sumedang
cacat akibat ketidaknormalan jumlah Berdasarkan tabel 4.3 tentang distribusi
kromosom dan fisik masih cukup kuat frekuensi hipertensi di Puskesmas DTP
untuk hamil maupun melahirkan 10. Darmaraja Kabupaten Sumedang ,
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa jumlah hipertensi pada
oleh Sitriani, di Rumah Sakit Yudha responden terbanyak 79 responden
Depok bahwa hasil penelitian ibu hamil (61,72%) yaitu tidak hipertensi .
terbanyak pada usia produktif. Hipertensi adalah sindroma spesifik dalam
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kehamilan yang menyebabkan penurunan
hasil penelitian ini. Penulis menyimpulkan  perfusi darah pada organ-organ akibat
 bahwa usia ibu hamil sesuai dengan usia adanya vasopasme dan menurunnya
yang diharapkan yaitu usia produktif. aktivis sel endotel.20 Hipertensi biasanya
Sehingga dapat diketahui bahwa kondisi terjadi dalam trimester ke-3 kehamilan
ini berada ke fase yang aman untuk hamil atau pada kehamilan > 20 minggu. Gejala
sampai melahirkan. ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila
terjadi penyakit trofoblastik 5. Gejala
hipertensi ditandai dengan tekanan darah

JURNAL PENELITIAN 8
ISSN 0126-074X

sistolik antara 140-160 mmhg dan tekanan Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
darahdiastolik 90-110 mmhg, proteinuria oleh Sitriani, di Rumah Sakit Yudha
minimal (< 2g/l/24 jam), disertai gangguan Depok bahwa hasil penelitian ibu hamil
fungsi organ. Berdasarkan teori dan hasil terbanyak pada usia produktif. Hal ini
 penelitian ini. Penulis menyimpulkan menunjukkan adanya hubungan antara usia
 bahwa hipertensi pada ibu hamil banyak ibu hamil terhadap preeclampsia (p- value
ibu hamil tidak mengalami hipertensi . = 0.033). Berdasarkan teori, penelitian
terdahulu dan hasil penelitian ini. Penulis
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
Hubungan usia terhadap hipertensi usia terhadap hipertensi pada ibuibu hamil.
pada ibu hamil Usia ibu hamil sesuai dengan usia yang
Berdasarkan tabel 4.4 hubungan usia diharapkan yaitu usia produktif. Sehingga
terhadap hipertensi pada ibu hamil dapat diketahui bahwa kondisi ini berada
diperoleh usia <20 ada 18 (39,1%) orang ke fase yang aman untuk hamil sampai
tidak hipertensi dan 28 (60,9%) orang melahirkan.
hipertensi , usia 20-35 ada 55 (88,7%)
tidak hipertensi , 7 (11,3%) orang
Hubungan paritas terhadap hipertensi
hipertensi dan usia >35 ada 6 (30,0%)
pada ibu hamil
tidak hipertensi , 14 (70,0%) orang
hipertensi . Hasil uji statistik diperoleh p- Berdasarkan tabel 4.5 hubungan paritas
value  = 0,000, maka dapat disimpulkan terhadap hipertensi pada ibu hamil
 bahwa terdapat hubungan
hubungan usia terhadap diperoleh ibu primipara ada 39 (55,7%)
hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas orang tidak hipertensi dan 31 (44,3%)
DTP Darmaraja Kabupaten Sumedang . orang hipertensi
hipertensi dan ibu multipara
multipara ada 40
40
(69,0%) tidak hipertensi , 18 (31,0%)
Kehamilan pada ibu dengan usia kurang
orang hipertensi , hasil penelitian dengan
dari 20 tahun mempunyai resiko
menggunakan uji Continuity Correction
mengalami anemia, gangguan tumbuh
yaitu p-value  = 0,176, dimana p- value >
kembang janin, keguguran, prematurus dan
0,05, sehingga Ho gagal ditolak, artinya
BBLR, gangguan persalinan dan hipertensi
tidak terdapat hubungan antara usia
. Kemudian hamil atau bersalin diusia >35
terhadap hipertensi
hipertensi pada ibu
ibu hamil
tahun juga sangat berisiko, karena pada
usia tersebut fungsi organ reproduksi juga Frekuensi lebih tinggi terjadi pada
sudah mulai mengalami penurunan  primipara daripada
dar ipada multipara. Berdasarkan
Berdasarka n
sehingga tidak dapat bekerja secara Sudhaberata, pada primipara dengan
maksimal. Terjadi peningkatan hubungan hipertensi dapat mengalami kelainan
usia terhadap preeklamsi pada perempuan aktivasi imun dan hal ini dapat
hamil yang berusia < 20 tahun dan> 35 menghambat invasi trovoblas pada
tahun, hal ini dikarenakan organ  pembuluh darah ibu. Sehingga hipertensi
reproduksi sudah mengalami penurunan, lebih sering terjadi pada perempuan yang
sehingga rentan terjadinya hipertensi terpajan antigen paternal untuk yang
dalam kehamilannya. Maka faktor usia  pertama kali seperti kehamilan pertama
 berpengaruh terhadap
t erhadap terjadinya
t erjadinya hipertensi kali atau kehamilan pertama dengan
. Selain itu ibu hamil usia 20-35 tahun  pasangan baru.lagi pada
 biasanya masih memiliki anak sedikit, grandemultigravida. Hal ini tidak sesuai
sehingga merasa tidak mampu keadaannya dengan yang dijabarkan pada teori dan
selama hamil. Bahwa ibu hamil yang hasil penelitian dari peneliti yang lain9.
 berumur 20-35 tahun adalah usia paling
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
aman untuk hamil dan bersalin 3,9.
oleh Akbar, di RSUP Haji Adam Malik
Medan bahwa tidak terdapat hubungan

JURNAL PENELITIAN 9
ISSN 0126-074X

 paritas terhadap hipertensi pada ibu hamil. Kabupaten Sumedang menunjukkan


menunjukkan
Berarti paritas bukan merupakan faktor  bahwa paritas terbanyak berada pada
risiko terjadinya hipertensi . Berdasarkan  primipara yaitu 70 (54,69%), menunjukkan
menunjukkan
teori, penelitian terdahulu dan hasil  bahwa berada pada kehamilan beresiko.
 penelitian ini. Penulis menyimpulkan Tetapi dari hasil uji Chi-Square   tidak
 bahwa tidak terdapat hubungan
hubungan paritas terdapat hubungan antara paritas terhadap
terhadap hipertensi pada ibu hamil. hipertensi dengan p-value = 0,176.
Penelitian di Puskesmas DTP Darmaraja
SIMPULAN DAN SARAN
3. Pada kejadian hipertensi ibu hamil
Pada bab ini disajikan mengenai
terdapat 79 responden (61,72%) tidak
kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
hipertensi .
yang telah dilakukan peneliti tentang
“Hubungan usia danda n paritas terhadap 4. Terdapat hubungan antara usia terhadap
hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas hipertensi pada ibu
ibu hamil di Puskesmas
Puskesmas
Padasuka Kota Bandung”, dapat Padasuka Kota Bandung, didapat hasil
disimpulkan bahwa :  p-value 0,000.
1. Pada usia 20-35 ibu hamil terdapat 5. Tidak terdapat hubungan antara paritas
terdapat 62 responden (48,43%). terhadap hipertensi pada ibu hamil di
Puskesmas Padasuka Kota Bandung,
2. Pada jumlah paritas ibu hamil terdapat
didapat hasil p-value 0,176.
70 (54,69%) primipara.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa
saran yang diusulkan yaitu : DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi peneliti selanjutnya
Manuaba. IBG(e). 2007.  Pengantar Kuliah
Peneliti mengharapkan bahwa untuk
Obstetri. Jakarta : EGC,pp 401-31
 peneliti selanjutnya perlu dilakukan
dengan jumlah sampel yang lebih WHO. 2013. Profil Kesehatan dan
 banyak lagi. Dan dapat 41 menjadi Pembangunan Perempuan
data pertimbangan untuk melakukan  Indonesia. Jakarta : Bhakti Husada
 Indonesia
 penelitian-penelitian tentang usia,
 paritas, dan hipertensi . Cunningham F. G., 2006. Gangguan
2. Bagi Puskesmas  Hipertensi
 Hipertensi Dalam Kehamilan.
Penelitian ini diharapkan dapat Dalam Obstetri Williams. Edisi 18.
dijadikan informasi dalam upaya Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran
menurunkan tingkat kejadian EGC.
hipertensi pada ibu hamil yang
 berkaitan dengan paritas dan usia di Sastrawinata. 2004.  Ilmu Kesehatan
Kesehatan
Puskesmas Padasuka Kota Bandung.  Reproduksi: Obstetri Patologi.  Edisi
 Reproduksi: Obstetri
Peran perawat disini yaitu Ke-2. Jakarta : EGC.
memberikkan penyuluhan dan arahan Data Survei Demografi Kesehatan
kepada ibu hamil dalam merawat Indonesia tahun 2013. Available at
kondisi tubuh dan mempeerhatikan :www.dataSDKI
www.dataSDKI2013.com
2013.com ( diunduh
 pola makan dalam kehidupan sehari-  pada tanggal 23
23 maret 2014)
2014)
hari.
Dorlan 2002. Buku saku Kamus
kedokteran.

1
JURNAL PENELITIAN
0
ISSN 0126-074X

Sopiyudin. 2010.  Besar Sampel Dan Cara Rochjati, Poedji, 2003. Skrining Antenatal
Pengambilan Sampel .  Edisi  ke-21. Pada Ibu Hamil,Pengendalian
Jakarta : Salemba Medika Faktor Resiko, Deteksi Dini Ibu
Hamil Resiko Tinggi, Surabaya :
Hoetomo,2005. Kamus Lengkap Bahasa Airlangga University Press.h 38-9
Indonesia. Surabaya : Mitra Pelajar
Wibowo dan Rachimhadi. 2006.
Wiknjosastro, H, dkk, editor. Preeklampsia Dan Eklampsia,
2007.Preeklampsia Dan Eklampsia. Kebidanan. Edisi   III.
 Dalam :Ilmu Kebidanan.
Kebidanan. Edisi III.
 Dalam :Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan bina pustaka
Cetakan Kesembilan. Jakarta : sarwono prawiroharjo, pp. 281-99
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. pp.281-300  Notoatmodjo,S., 2010.  Metodologi
Penelitian Kesehatan . Jakarta: PT.
Prawirohardjo, S., 2008.  Ilmu Kebidanan.
Kebidanan. RinekaCipta
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Profil Arikunto, S.2007. Prosedur penelitian
Kesehatan 2008. suatu pendekatan praktik.   Jakarta :
Rineka Cipta
Himpunan Kedokteran Feto Maternal
POGI. 2005. Pedoman Pengelolaan Sutanto, P. H. 2001.  Modul Analisis Data.
 Hipertensi
 Hipertensi Dalam Kehamilan
Kehamilan di Depok
 Indonesia. Semarang : POGI. pp. 1-
28 Bobak. 2004.  Buku Ajar Keperawatan
Keperawatan
 Maternitas. Jakarta : EGC.
 Maternitas.

1
JURNAL PENELITIAN
1

Anda mungkin juga menyukai