Abstrak Abstrak
Abstrak Abstrak
Oleh :
Eenk
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan masih masalah komplek diberbagai belahan dunia.
Angka kematian Ibu di Indonesia terdapat penurunan sebanyak 1712 orang. Hal ini
disebabkan karena tidak tersedianya makanan secara adekuat yang dipengaruhi oleh perilaku ibu
hamil . Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2015 sebanyak 986 balita menderita gizi
kurang dari keseluruhan jumlah balita 142.186 orang. Faktor status gizi kurang dipengaruhi oleh
perilaku ibu dalam pembe
p emberian
rian makan
makan dengan jenis asupan makanan,
makanan, waktu dan frekuensi makanan.
makanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dalam
dalam pemberian makanan
makanan pada balita usia 6-
24. Jenis penelitian berupa deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel yang
digunakan yaitu teknik purposive sampling sebanyak 73 orang. Instrumen penelitian yang digunakan
yaitu kuesioner. Analisis yang dilakukan yaitu berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian
diperoleh 61,72% responden tidak hipertensi . Usia produktif 48,43%. 54,69% responden
primipara. Hasil uji korelasi usia terhadap hipertensi dengan p-value = 0,000, sedangkan
paritas terhadap hipertensi dengan p-value = 0,176. Dapat disimpulkan terdapat hubungan
antara usia dengan hipertensi
hipertensi dan tidak terdapat hubungan
hubungan antara paritas dengan hipertensi .
Saran bagi petugas kesehatan khususnya petugas di Puskesmas untuk melakukan skrining
untuk mengetahui preeclampsia, untuk memperhatikan usia, paritas pada ibu hamil dan
melakukan penyuluhan pada ibu hamil.
Food intake is less due to lack of adequate food that is influenced by the behavior of mother
toddler. According to data from the Health Office of Bandung in 2015, 986 children under
five suffered less than the total number of under-fives of 142,186 people. Nutritional status
factors are less influenced by the mother's behavior in feeding with the type of food intake,
time and frequency of food. This study aims to determine the behavior of mothers in the
feeding of children aged 6-24 months at Babakan Sari Health Center Bandung. The research
type is descriptive with cross sectional approach. Population and samples used is purposive
sampling technique as much as 73 people. The r esearch instrument used is questionnaire. The
analysis is a frequency distribution. The results showed that the behavior of mothers in
feeding got 71,2% less good category. Advice on the puskesmas can monitor the growth of
toddlers and can be used as information that the age of the toddler is the age to consider
especially in terms of food intake.
intake.
JURNAL PENELITIAN 1
ISSN 0126-074X
JURNAL PENELITIAN 2
ISSN 0126-074X
hamil kemungkinan besar akan melahirkan Tetapi masih saja terdapat anggapan yang
bayi yang sehat, cukup bulan, dengan
dengan berat salah tentang kebutuhan makanan untuk
badan normal. Dengan kata lain kualitas ibu hamil, misalnya ibu hamil tidak boleh
bayi yang dilahirkan sangat tergantung makan yang banyak dengan tujuan agar
pada keadaan nutrisi ibu sebelum dan bayinya tidak
t idak besar dan mudah dilahirkan.
selama hamil ( Kardjati, 2015) Padahal pendapat tersebut tidak dapat
dibenarkan (Soetjiningsih, 2013). Ibu
Makanan yang bernutrisi tinggi sangatlah
hamil masih memperccayai hal tersebut,
diperlukan untuk kebutuhan ibu hamil dan
sehingga mereka mengurangi porsi
janinnya, makanan yang di makan ibu
makanan setiap harinya, dan akibatnya
hamil harus cukup mengandung sumber
kebutuhan nutrisi ibu hamil tersebut
energi, karbohidrat, lemak dan protein.
kurang terpenuhi. Masalah tersebut
Banyak orang berpendapat bahwa ibu
menjadi salah satu penyebab banyaknya
hamil sama dengan “ makan untuk dua
kasus perkembangan bayi yang tidak
orang ” pendapat ini sebagian besar sudah
sempurna dan berat badan bayi yang
tidak dipercaya lagi minimal dalam hal
dilahirkan tidak sesuai dengan berat badan
kuantitas, namun kualitas dalam makanan
normal.
yang dimakan selama hamil perlu
mendapat perhatian khusus untuk Kekurangan atau kelebihan nutrisi pada
meningkatkan kesehatan yang optimal. Ibu masa kehamilan dapat berakibat kurang
hamil membutuhkan energi kalori yang baik bagi ibu dan perkembangan janin.
janin.
lebih dari pada ibu yang tidak hamil. Kekurangan Nutrisi seperti asupan energi
Penambahan ekstra kalori untuk ibu hamil dan protein pada ibu hamil dapat
tri-semester satu 150-200 kal/hari, tri- menyebabkan melahirkan bayi berat lahir
semester dua 250-350 kal/hari, tri-semester rendah (BBLR). BBLR akan membawa
tiga 400 kal/hari dan jumlah cairan yang resiko kematian, gangguan pertumbuhan
dibutuhkan minimal 1500 ml/hari. Ibu dan perkembangan anak. KEK juga dapat
hamil memerlukan makan yang menjadi penyebab tidak langsung
mempunyai kelengkapan gizi hal ini kematian ibu (Soetjiningsih, 2013).
penting terutama pada kehamilan berusia
Berdasarkan paparan dan latar belakang
20 minggu, pada masa ini sebaiknya ibu
diatas, maka rumusan masalah pada
hamil tidak mengkonsumsi nutrisi yang
penelitian ini yaitu apakah ada Hubungan
tinggi natrium dan rendah protein karena
Antara Pola Nutririsi Dengan Kejadian
dapat menyebabkan gangguan kehamilan
Hipertensi Pada Ibu Hamil Di DTP
seperti hipertensi (Almatsier 2014)
Darmaraja Kabupaten Sumedang. Tujuan
Dampak dari gangguan pola nutrisi selama Penelitian: Mengidentifikasi pola nutrisi,
kehamilan bisa berakibat dengan semakin angka kejadian hipertensi hubungan antara
meningkatnya angka kejadian hipertensi pola nutririsi dengan kejadian hipertensi
yang di tandai dengan banyaknya ibu pada ibu hamil.
hamil dengan gejala tekanan darah tinggi,
kelebihan kadar protein dalam urin, edema
kaki, pengelihatan kabur, sesak nafas dan METODOLOGI PENELITIAN
bisa berakibat fatal seperti menurunya Jenis penelitian yang digunakan adalah
kesadaran dan kejang hal ini paling sering deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan
terjadi pada ibu berusia tri-semester dua untuk menemukan ada tidaknya hubungan
(Almatsier 2014). (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini
Sejak dahulu, makanan wanita hamil telah dilakukan untuk mengetahui dan
dianggap sangat penting, sebab orang mendeskripsikan perilaku ibu dalam
percaya bahwa makanan yang benar akan pemberian makan pada balita usia 6-24
memberi dampak yang baik bagi janin. bulan
JURNAL PENELITIAN 3
ISSN 0126-074X
JURNAL PENELITIAN 4
ISSN 0126-074X
korelasikan dengan skor total seluruh item yang valid atau setelah item yang tidak
Instrumen (Arikunto, 2014). valid disisihkan.
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik Untuk mengukur reliabilitas secara
korelasi “product moment”
moment” yang statistik digunakan koefisien reliabilitas
dirumuskan sebagai berikut : alpha cornbach yang dirumuskan sebagai
berikut:
Keterangan :
rxy: Indeks dua variable yang Dimana :
dikorelasikan : Koefisien reliabilitas alpha
rata – rata
X: Skor rata –
rata dari X K : Banyaknya
Banyaknya item pernyataan
Y: Skor rata – rata dari Y (Arikunto, s2j : Varians skor setiap item
2010)
s2x : Varians skor total
Pada uji validitas ini peneliti hanya untuk
kuesioner pemberian makan, yang
Ketentuan uji reliabilitas pada penelitian
dilakukan di Puskesmas Ibrahim Adjie
ini yaitu 0,6 jika r tbel ≥0,06 maka
dengan alasan memiliki karakteristik yang
dikatakan reliabel dan jika <0,6 maka
peneliti cari seperti ada status gizi buruk,
tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji
melayani kesehatan pada balita. Jumlah
reliabilitas yang telah dilakukan di
yang diujikan sebanyak 30 orang dengan
Puskesmas Ibrahim Adji dengan jumlah
ketentuan r tabel≥0,361 berarti valid dan
ketentuan
responden yang diujikan yaitu sebanyak 30
jika r tabel <0,361 berarti tidak valid
orang. Hasil uji reliabilitas menunjukan
(Sugiyono,
(Sugiyono, 2014).
0,950>0,6 yang berarti reliabel dan item
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah pertanyan tersebut sudah layak untuk
dilakukan di Puskesmas Ibrahim Adji digunakan penelitian.
dengan jumlah responden yang diujikan
yaitu sebanyak 30 orang diketahui bahwa
nilai r-tabel terendah sebesar 0,443 dan Teknik Pengolahan Data
nilai r tabel tertinggi sebesar 0,987 Pada pengolahan data ini peneliti
keputusanya hasil r tabel tersebut tidak ada melakukan analisis data terdapat langkah-
yang menunjukan kurang dari ketentuan langkah yang harus ditempuh, diantaranya
nilai baku sebesar <0,361 yang artinya : Editing data, Coding data, Entry data,
adalah seluruh item pertanyaan valid dan Cleaning data
sudah layak untuk digunakan penelitian.
penelitian.
Analisis Data
Uji Reliabilitas Analisa data yang merupakan proses
Reliabilitas adalah indeks yang penyederhanaan data ke dalam bentuk
menunjukan sejauh mana suatu alat yang lebih mudah dibaca dan di
pengukur dapat dipercaya atau dapat interpretasikan dengan menggunakan
diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan statistik, kemudian diberikan interpretasi
untuk menguji kehandalan/konsistensi dan membandingkan hasil penelitian
instrument. Item – item yang dilibatkan dengan teori yang ada. Pada analisis ini
dalam uji reliabilitas adalah seluruh item peneliti menentukan terlebih dahulu untuk
perilaku ibu dalam pemberian makan pada
JURNAL PENELITIAN 5
ISSN 0126-074X
Usia f %
<20 46 35,94
20-35 62 48,43
>35 20 15,63
Total 128 100
Pada tabel 4.1 distribusi frekuensi usia, (48,43%) dengan usia 20-35 tahun, dan
dapat dilihat bahwa dari 128 responden, terdapat 20 responden (15,63%) dengan
terdapat 46 responden (35,94%) dengan usia >35 tahun.
t ahun.
usia <20 tahun, terdapat 62 responden
JURNAL PENELITIAN 6
ISSN 0126-074X
JURNAL PENELITIAN 7
ISSN 0126-074X
JURNAL PENELITIAN 8
ISSN 0126-074X
sistolik antara 140-160 mmhg dan tekanan Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
darahdiastolik 90-110 mmhg, proteinuria oleh Sitriani, di Rumah Sakit Yudha
minimal (< 2g/l/24 jam), disertai gangguan Depok bahwa hasil penelitian ibu hamil
fungsi organ. Berdasarkan teori dan hasil terbanyak pada usia produktif. Hal ini
penelitian ini. Penulis menyimpulkan menunjukkan adanya hubungan antara usia
bahwa hipertensi pada ibu hamil banyak ibu hamil terhadap preeclampsia (p- value
ibu hamil tidak mengalami hipertensi . = 0.033). Berdasarkan teori, penelitian
terdahulu dan hasil penelitian ini. Penulis
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
Hubungan usia terhadap hipertensi usia terhadap hipertensi pada ibuibu hamil.
pada ibu hamil Usia ibu hamil sesuai dengan usia yang
Berdasarkan tabel 4.4 hubungan usia diharapkan yaitu usia produktif. Sehingga
terhadap hipertensi pada ibu hamil dapat diketahui bahwa kondisi ini berada
diperoleh usia <20 ada 18 (39,1%) orang ke fase yang aman untuk hamil sampai
tidak hipertensi dan 28 (60,9%) orang melahirkan.
hipertensi , usia 20-35 ada 55 (88,7%)
tidak hipertensi , 7 (11,3%) orang
Hubungan paritas terhadap hipertensi
hipertensi dan usia >35 ada 6 (30,0%)
pada ibu hamil
tidak hipertensi , 14 (70,0%) orang
hipertensi . Hasil uji statistik diperoleh p- Berdasarkan tabel 4.5 hubungan paritas
value = 0,000, maka dapat disimpulkan terhadap hipertensi pada ibu hamil
bahwa terdapat hubungan
hubungan usia terhadap diperoleh ibu primipara ada 39 (55,7%)
hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas orang tidak hipertensi dan 31 (44,3%)
DTP Darmaraja Kabupaten Sumedang . orang hipertensi
hipertensi dan ibu multipara
multipara ada 40
40
(69,0%) tidak hipertensi , 18 (31,0%)
Kehamilan pada ibu dengan usia kurang
orang hipertensi , hasil penelitian dengan
dari 20 tahun mempunyai resiko
menggunakan uji Continuity Correction
mengalami anemia, gangguan tumbuh
yaitu p-value = 0,176, dimana p- value >
kembang janin, keguguran, prematurus dan
0,05, sehingga Ho gagal ditolak, artinya
BBLR, gangguan persalinan dan hipertensi
tidak terdapat hubungan antara usia
. Kemudian hamil atau bersalin diusia >35
terhadap hipertensi
hipertensi pada ibu
ibu hamil
tahun juga sangat berisiko, karena pada
usia tersebut fungsi organ reproduksi juga Frekuensi lebih tinggi terjadi pada
sudah mulai mengalami penurunan primipara daripada
dar ipada multipara. Berdasarkan
Berdasarka n
sehingga tidak dapat bekerja secara Sudhaberata, pada primipara dengan
maksimal. Terjadi peningkatan hubungan hipertensi dapat mengalami kelainan
usia terhadap preeklamsi pada perempuan aktivasi imun dan hal ini dapat
hamil yang berusia < 20 tahun dan> 35 menghambat invasi trovoblas pada
tahun, hal ini dikarenakan organ pembuluh darah ibu. Sehingga hipertensi
reproduksi sudah mengalami penurunan, lebih sering terjadi pada perempuan yang
sehingga rentan terjadinya hipertensi terpajan antigen paternal untuk yang
dalam kehamilannya. Maka faktor usia pertama kali seperti kehamilan pertama
berpengaruh terhadap
t erhadap terjadinya
t erjadinya hipertensi kali atau kehamilan pertama dengan
. Selain itu ibu hamil usia 20-35 tahun pasangan baru.lagi pada
biasanya masih memiliki anak sedikit, grandemultigravida. Hal ini tidak sesuai
sehingga merasa tidak mampu keadaannya dengan yang dijabarkan pada teori dan
selama hamil. Bahwa ibu hamil yang hasil penelitian dari peneliti yang lain9.
berumur 20-35 tahun adalah usia paling
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
aman untuk hamil dan bersalin 3,9.
oleh Akbar, di RSUP Haji Adam Malik
Medan bahwa tidak terdapat hubungan
JURNAL PENELITIAN 9
ISSN 0126-074X
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa
saran yang diusulkan yaitu : DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi peneliti selanjutnya
Manuaba. IBG(e). 2007. Pengantar Kuliah
Peneliti mengharapkan bahwa untuk
Obstetri. Jakarta : EGC,pp 401-31
peneliti selanjutnya perlu dilakukan
dengan jumlah sampel yang lebih WHO. 2013. Profil Kesehatan dan
banyak lagi. Dan dapat 41 menjadi Pembangunan Perempuan
data pertimbangan untuk melakukan Indonesia. Jakarta : Bhakti Husada
Indonesia
penelitian-penelitian tentang usia,
paritas, dan hipertensi . Cunningham F. G., 2006. Gangguan
2. Bagi Puskesmas Hipertensi
Hipertensi Dalam Kehamilan.
Penelitian ini diharapkan dapat Dalam Obstetri Williams. Edisi 18.
dijadikan informasi dalam upaya Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran
menurunkan tingkat kejadian EGC.
hipertensi pada ibu hamil yang
berkaitan dengan paritas dan usia di Sastrawinata. 2004. Ilmu Kesehatan
Kesehatan
Puskesmas Padasuka Kota Bandung. Reproduksi: Obstetri Patologi. Edisi
Reproduksi: Obstetri
Peran perawat disini yaitu Ke-2. Jakarta : EGC.
memberikkan penyuluhan dan arahan Data Survei Demografi Kesehatan
kepada ibu hamil dalam merawat Indonesia tahun 2013. Available at
kondisi tubuh dan mempeerhatikan :www.dataSDKI
www.dataSDKI2013.com
2013.com ( diunduh
pola makan dalam kehidupan sehari- pada tanggal 23
23 maret 2014)
2014)
hari.
Dorlan 2002. Buku saku Kamus
kedokteran.
1
JURNAL PENELITIAN
0
ISSN 0126-074X
Sopiyudin. 2010. Besar Sampel Dan Cara Rochjati, Poedji, 2003. Skrining Antenatal
Pengambilan Sampel . Edisi ke-21. Pada Ibu Hamil,Pengendalian
Jakarta : Salemba Medika Faktor Resiko, Deteksi Dini Ibu
Hamil Resiko Tinggi, Surabaya :
Hoetomo,2005. Kamus Lengkap Bahasa Airlangga University Press.h 38-9
Indonesia. Surabaya : Mitra Pelajar
Wibowo dan Rachimhadi. 2006.
Wiknjosastro, H, dkk, editor. Preeklampsia Dan Eklampsia,
2007.Preeklampsia Dan Eklampsia. Kebidanan. Edisi III.
Dalam :Ilmu Kebidanan.
Kebidanan. Edisi III.
Dalam :Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan bina pustaka
Cetakan Kesembilan. Jakarta : sarwono prawiroharjo, pp. 281-99
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. pp.281-300 Notoatmodjo,S., 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan . Jakarta: PT.
Prawirohardjo, S., 2008. Ilmu Kebidanan.
Kebidanan. RinekaCipta
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Profil Arikunto, S.2007. Prosedur penelitian
Kesehatan 2008. suatu pendekatan praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Himpunan Kedokteran Feto Maternal
POGI. 2005. Pedoman Pengelolaan Sutanto, P. H. 2001. Modul Analisis Data.
Hipertensi
Hipertensi Dalam Kehamilan
Kehamilan di Depok
Indonesia. Semarang : POGI. pp. 1-
28 Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Keperawatan
Maternitas. Jakarta : EGC.
Maternitas.
1
JURNAL PENELITIAN
1