Anda di halaman 1dari 2

Nama: AINUN AFIFAH AZZAHRA

Kelas: VII 2

RESENSI NOVEL ANAK “PEMBALAKAN HUTAN”

Judul buku: PEMBALAKAN HUTAN

Penulis : Yunus Hartijo, S.E.

Penerbit : SITKOM PLUS

Tahun terbit : 2011

Halaman : 126 halaman

Informasi penting : Buku ini telah dinilai oleh Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional dan telah
ditetapkan memenuhi kelayakan berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Perbukuan Nomor. 5696/G3/LL/2012
Tanggal 18 juni 2012, tentang penetapan Buku Pengayaan Pengetahuan, Buku Pengayaan Keterampilan, Buku
Pengayaan Kepribadian, Buku Referensi, dan Buku Panduan Pendidik sebagai Buku Noteks Pelajaran yang Memenuhi
Syarat Kelayakan untuk Digunakan sebagai Sumber Belajar pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Novel ini sudah
dicetak sebanyak dua kali, cetakan pertama tahun 2011 dan cetakan kedua 2015.

Kelebihan dan kekuangan

a. Kelebihan
Dalam buku ini banyak sekali mengajarkan nilai-nilai persahabatan, toleransi, peduli lingkungan, dan sikap kepribadian
yang sesuai untuk anak-anak.
b. Kelemahan
sampul pada buku ini terlihat tidak seperti novel, sampul buku ini terlihat seperti buku ilmu pengetahuan. Pada sampul
buku ini hanya terdapat gambar sebuah pohon yang sengaja ditebang ditambah dari warna sampul bukunya yang
berwarna hitam,menambahkan kesan yang tidak menarik para pembaca untuk membaca buku ini.

Simpulan :

Novel ini sangat bagus untuk dibaca terutama oleh anak-anak karena banyak sekali pengajaran yang didapatkan dari novel
tersebut, terutama pelajaran dari petualangan Roni, Rudi, Bowo, dan Sugeng dalam menyelidiki kasus pembalakan hutan yang
terjadi desa kawan-kawan Roni.

Sinopsis :

Novel ini berisi tentang petualangan Roni yang sedang berlibur ke desa pamannya yang berada di pelosok di dekat kawasan
hutan. Roni sebenarnya tidak senang berlibur di tempat pamannya karena lingkungannya yang sepi. Suatu hari, Roni bertemu tiga
orang anak desa yang bernama Rudi, Bowo, dan Sugeng. Banyak pengalaman seru yang telah mereka lakukan bersama di desa
seperti menjelajah hutan, mencari jamur, naik bukit, berburu burung liar, dan masih banyak lagi. Roni pun merasa senang karena
dia banyak mendapat pengalaman baru di desa pamannya.

Suatu hari mereka menemukan pohon-pohon bertumbangan di tengah hutan. Sepertinya ada sekelompok orang uang sengaja
menebanginya. Roni tahu bahwa menebang pohon di hutan lindung tanpa izin itu dilarang dan termasuk perbuatan kriminal. Roni
mengajak teman-temannya untuk menyelidiki hal ini, tapi mereka menolak. Mereka tidak mau ikut campur karena orang tua
mereka terlibat dalam aksi pencurian kayu di hutan. Mereka takut kalau nanti ayah mereka masuk ke penjara.

Haris, paman Roni mencoba membujuk dan menasehati teman-teman Roni. Haris tahu kalau sebagian warga desa itu hanya
diperalat oleh cukong dan pedagang dari kota. Mereka disuruh menebangi pohon di hutan. Lalu, hasil tebangan mereka itupun
diambil dan dijual oleh pedagang kota. Akhirnya , anak-anak dan warga desa mau membantu petugas polisi menangkap dalang
dari pembalakan hutan tersebut . polisi menjamin keselamatan warga desa atas ikut sertanaya mereka dalam kasus pembalakan
hutan ini. Setelah melakukan penyelidikan kasus ini pun terungkap dan terbukti bahwa sebagian warga desa lah yang melakukan
pembalakan hutan di desa ini. Semua itu berkat keberanian Roni dan kawan-kawannya. Oleh karena itu, mereka pun
mendapatkan penghargaan dari pihak dinas kehutanan dan kepolisian.

Saran-saran:

Saran dari saya, seharusnya buku ini harus lebih di perkenalkan kepada khalayak terutama kepada para pelajar karena tema dari
novel ini sangat sesuai dengan keadaan sekarang. Jadi, dengan diperkenalkannya buku ini akan banyak sekali pengajaran
bermanfaat yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai