Anda di halaman 1dari 4

F4.

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


“Penyuluhan Obesitas”

I. Latar Belakang
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu.
Sebagai salah satu perangkat pemerintahan yang berkecimpung dalam
kesehatan, puskesmas memiliki program UKM yang bertugas untuk melakukan upaya
promosi dan pemberdayaan masyarakat salah satunya dengan melakukan penyuluhan
mengenai penyakit yang sering diderta masyarakat sekitar.
Dewasa ini masalah kegemukan (obesitas) merupakan masalah global yang
melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk
Indonesia. Perubahan gaya hidup termasuk kecenderungan mengkonsumsi makanan
yang mengandung lemak tinggi merupakan faktor yang mendukung terjadinya
kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas.
Berbagai upaya untuk melangsingkan tubuh telah banyak dilakukan diantaranya
dengan pengaturan makanan, merubah gaya hidup, pemberian obat dan pembedahan
untuk mengurangi lemak atau mengangkat sebagian usus.
Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap
orang. Pada kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti kelebihan berat badan (BB)
jauh melebihi berat yang diinginkan.
Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan
overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda.
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang
berlebih, sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan
kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah keadaan dimana BB
seseorang melebihi BB normal.
Obesitas kini mulai diterima sebagai salah satu masalah kesehatan serius di
negara-negara berkembang Hal ini terutama karena orang obese cenderung menderita
penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes melitus, dan jenis kanker tertentu.
Kematian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut meningkat secara drastis

1
terutama untuk Body Mass Index di atas 30.Terdapat sedikit pertentangan terhadap
sejauh apa peranan obesitas, apakah menjadi penyebab utama bagi timbulnya
penyakit-penyakit tenrtentu, atau semata-mata hanya sebagai suatu pertanda atau
petunjuk bahwa orang bersangkutan mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit yang
bersangkutan.Pandangan mengenai obesitas sebagai sesuatu yang tidak berbahaya,
walau bagaimanapun, sudah tidak dapat diterima lagi, mengingat bukti-bukti yang
telah dikumpulkan selama 10 tahun terakhir memperlihatkan hal sebaliknya.
Overweight dan Obesitas saat ini sudah menjadi suatu masalah global yang
serius. Data yang dikumpulkan dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan prevalensi Overweight dan Obesitas pada 10 sampai 15 tahun terakhir
dengan angka kejadian terbanyak di Amerika. Saat ini diperkirakan sebanyak lebih
dari 100 juta penduduk di seluruh dunia menderita Obesitas, dan angka ini masih akan
terus meningkat. Diperkirakan apabila keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun
2230 sebanyak 100 % penduduk Amerika Serikat akan menjadi obesitas.
Di Indonesia, angka obesitas terus meningkat. Berdasarkan Riskesdas (2013),
pada laki-laki dewasa terjadi peningkatan dari 13,9% pada tahun 2007 menjadi 19,7%
pada tahun 2013. Sedangkan pada wanita dewasa terjadi kenaikan yang sangat ekstrim
mencapai 18,1%. Dari 14,8% pada tahun 2007 menjadi 32,9 % pada tahun 2013

II. Permasalahan Di Masyarakat


Tingginya prevalensi obesitas di Indonesia akan berbanding lurus dengan
tingginya prevalensi penyakit kronis lain seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit
kardiovaskular. Overweight dan Obesitas adalah suatu kondisi kronik yang sangat erat
hubungannya dengan peningkatan resiko sejumlah penyakit Degeneratif. Penyakit
Degeneratif adalah suatu kondisi penyakit yang muncul akibat proses kemunduran
fungsi sel-sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk dan berlangsung
secara kronis. Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini adalah Diabetes Melitus
Type II, Stroke, Hipertensi, Penyakit Kardiovaskular, Dislipidemia, dsb. Penyakit
Degeneratif yang paling sering menyertai Obesitas adalah Diabetes melitus Type II,
Hipertensi dan Hiperkolesterolemia (Dislipidemia). Sebuah data dari NHANES
(National Health and Nutrition Examination Survey, US) tahun 1994 memperlihatkan
bahwa dua per tiga pasien Overweight dan Obesitas dewasa mengidap paling sedikit
satu dari penyakit kronis tersebut dan sebanyak 27 % dari mereka mengidap dua atau
lebih penyakit.

2
III. Pemilihan Intervensi
Intervensi dilakukan dengan cara penyuluhan secara langsung kepada
masyarakat. Kemudian dilakukan edukasi kepada masyarakat mengenai obesitas,
bahwasanya:
1. Obesitas atau kegemukan adalah suatu kelainan metabolism tubuh yang
mengakibatkan seseorang mengalami kelebihan berat badan. Dikatakan
seseorang obesitas melalui pengukuran IMT dengan hasil > 30 m/kg BB.
2. Penyebab dari kegemukan antara lain dikarenakan diet yang tidak
seimbang (asupan makanan yang berlebih) dan aktivitas yang kurang.
3. Resiko yang timbul akibat obesitas diantaranya resiko psikososial dimana
orang yang gemuk cenderung sulit melakukan aktivitas fisik, sehingga
kesulitan dalam mengikuti kegiatan sosial. Masyarakat pada umumnya
kurang suka dengan orang gemuk, terbukti dengan banyaknya ejekan
terhadap orang gemuk, baik di masyarakat umum, terlebih lagi di kalangan
pelajar. Resiko medis antara lain, obesitas dapat meningkatkan resiko
terjadinya Diabetes mellitus, Hipertensi, Penyakit Kardiovaskuler, dan
Penyakit Ginjal.
4. Pengelolaan obesitas, meliputi membiasakan diri untuk makan makanan
yang seimbang yang terdiri dari beberapa sumber seperti, sayuran dan
buah sebagai sumber serat, sehingga dapat mengurangi penyerapan kalori
dan lemak di usus, kemudian membatasi makanan tinggi lemak contohnya
organ dalam, dan karbohidrat sederhana contohnya seperti nasi, dan umbi-
umbian. Melakukan kegiatan jasmani yang cukup sesuai dengan umur dan
kemampuan.

III. Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan di Pos Lansia Bonto Makkio RW 03 Kelurahan Kassi-
Kassi, Kecamatan Rappocini pada tanggal 8 Mei 2016. Sasaran penyuluhan adalah
semua masyarakat yang datang berobat ke Pos Lansia.
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Acara dibuka dengan perkenalan diri kemudian menyampaikan maksud
dan tujuan penyuluhan. Selanjutnya member pertanyaan pembuka untuk
menilai tingkat pengetahuan peserta tentang materi yang akan
disampaikan.
2. Penyajian Materi

3
Materi penyuluhan disajikan dengan bantuan flipchart yang telah
disiapkan. Penyuluhan dilakukan selama kurang lebih 20 menit dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab.

IV. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan bersamaan dengan diadakannya POS
LANSIA di Kelurahan Kassi-Kassi. Ketika kegitan pemeriksaan dan
pengobatan telah selesai dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai “Obesitas”.
2. Evaluasi Proses
Dokter bersama tim dari Puskesmas Kassi-Kassi tiba di POS LANSIA pada
pukul 09:00 WITA. Peserta yang hadir kurang lebih 10 orang. Penyuluhan
berjalan sebagaimana yang diharapkan.
3. Evaluasi Hasil
Masyarakat cukup antusias terhadap materi yang dibawakan, terlihat dengan
aktifnya masyarakat dalam sesi tanya jawab.

PESERTA PENDAMPING

dr. Mohamad Dimas Ismail dr. Linda Tanod


NIP. 19571021 198701 2 002

Anda mungkin juga menyukai