Anda di halaman 1dari 8

Feline Panleukopenia

di Puskeswan Kota Magelang

Zoel Hambali1, Endang Endrakasih2, Harry3

1
Prodi Kesehatan Hewan, Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
2
Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
3
Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Email: endangendrakasih@gmail.com

ABSTRAK

Feline Panleukopenia (FP) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus keluarga Parvoviridae.
Feline Panleukopenia memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada kelompok felidae. Tujuan
dari penulisan artitkel ini adalah untuk mempelajari kasus Feline Panleukopenia yang terjadi di
Puskeswan Kota Magelang. Metode pemeriksaan yang dilakukan di Puskeswan Kota Magelang adalah
dengan cara melakukan pencatatan singnalement, anamnesa, melakukan pemeriksaan klinis, kemudian
melakukan pengujian laboratoris berupa pengujian hematologi. hasil yang didapatkan menunjukkan
gejala yang mirip dengan Feline Panleukopenia. Penanganan yang dilakukan dengan memberikan obat
antibakteria, antihistamin, antiemetik, instalasi infus, serta pemberian multivitamin. Berdasarkan hasil
pemeriksaan klinis, pemeriksaan hematologi, dan referensi, disimpulkan bahwa kasus yang ditemukan
di Puskeswan Kota Magelang adalah penyakit Feline Panleukopenia.

Kata Kunci: Feline Panleukopenia; Gejala Klinis; Kucing; Penanganan

PENDAHULUAN Januari – Februari sebanyak 10 ekor kucing


(Mahendra et al. 2020).
Feline Panleukopenia (FP) merupakan Dampak FP yang menyerang kucing
penyakit dengan morbiditas dan mortalitas muda di bawah umur 1 tahun dapat berakibat
yang tinggi pada kelompok Felidae (Kruse fatal. kucing muda yang terserang memiliki
dalam Purmaningsih et al. 2020). Penyakit FP peluang kematian 60 – 70% bila dirawat dan
disebabkan oleh Feline Panleukopenia Virus 100% bila tidak dirawat. Kucing dewasa
(FPV) yang tergolong virus DNA. FPV memiliki tingkat kematian 10 – 20% jika
termasuk famili Parvoviridae subgrup Feline dirawat dan 85% jika tidak dirawat (Awad et
parvovirus. Virus ini menyerang al dalam Mahendra et al. 2020). Penurunan
gastrointestinal serta jaringan pembentuk darah resiko kematian dapat dilakukan dengan
sehingga menyebabkan enteritis yang disertai pengobatan yang intensif dan juga pelaporan
penurunan jumlah leukostit (Purnamaningsih sedini mungkin. Kebanyakan penentuan
et al. 2020). Gejala yang ditimbulkan dari diagnosis adanya FP di klinik praktisi dokter
penyakit ini adalah diare, muntah (vomitus), hewan seringkali didasari dari gejala klinis
depresi, dan dehidrasi (Tilley dan Smith dalam yang sudah menciri, dimana kondisi kucing
Mahendra et al. 2020). penderita sudah parah sehingga mengakibatkan
Prevalensi di Indonesia diyakini masih prognosis dan terapi yang diberikan tidak
tinggi, tetapi hanya sedikit penelitian yang dapat memberikan efek maksimal
telah dilaporkan. Sejumlah lokasi (Purnamaningsih et al. 2020). Berdasarkan
mencantumkan data jumlah kucing yang latar belakang di atas, tujuan dari penulisan
terserang oleh penyakit FP diantaranya di artikel ini adalah untuk mengetahui kasus
Jakarta pada tahun 2017 sebanyak 236 ekor Feline Panleukopenia yang terjadi di
kucing (Kusumawardhani et al. 2018), di Puskeswan Kota Magelang, Jawa Tengah.
Surabaya pada tahun 2019 pada rentang bulan
METODE Setelah itu diperiksa dengan menggunakan
mesin hematology analyzer.
Kucing yang terserang Feline
Panleukopenia ditemukan di Puskeswan Kota HASIL DAN PEMBAHASAN
Magelang pada tanggal 24 Mei 2021.
Signalement
Metode Pemeriksaan Hewan yang datang ke Puskeswan Kota
Signalement Magelang adalah kucing berjenis lokal yang
memiliki rambut oranye. Kucing tersebut
Signalement merupakan catatan
bernama NN dengan usia 1 tahun serta berat
identitas hewan yang terdiri dari nama hewan,
badan 1 kg. Kucing NN belum pernah
bangsa hewan, umur hewan, berat badan,
divaksinasi.
warna bulu, riwayat vaksin dan tanda tanda
lain yang mencirikan hewan tersebut.
Anamnesa
Anamnesa Menurut apa yang dikatakan oleh
Anamnesa adalah sejarah/cerita pemiliknya, kucing NN telah mengalami
terjadinya penyakit yang diderita oleh pasien muntah berkali-kali, tidak mau makan, dan
yang diutarakan oleh pemilik hewan tersebut. juga lemas. Menurut pemiliknya, kucing NN
Anamnesa dilakukan dengan mewawancarai sering diumbar di luar rumah sewaktu masih
pemilik hewan tentang bagaimana keadaan sehat.
hewannya sebelum datang ke Puskeswan Kota
Magelang. Isi anamnesa tentang gejala yang Pemeriksaan Klinis
terlihat, yaitu nafsu makan kucing, sering Pemeriksaan klinis dimulai dari
diumbar di luar rumah atau tidak, dan riwayat pengukuran suhu tubuh. Suhu tubuh yang
vaksinasinya. didapat 39,9oC. Saat dilakukan inspeksi,
kucing mengalami muntah berkali-kali. Kucing
Pemeriksaan Klinis terlihat sangat lemas, saat dipalpasi bagian
Pemeriksaan klinis dilakukan mulai dari abdomen menunjukkan ketidaknyamanan dan
pengukuran suhu, inspeksi, dan palpasi. mengeong seperti kesakitan. Kemudian
Pengukuran suhu dilakukan dengan dillakukannya pemeriksaan turgor kulit,
menggunakan termometer melalui rektal. menunjukkan dehidrasi.
Selanjutnya melakukan inspeksi dengan cara
observasi terhadap pasien untuk melihat gejala Gejala Klinis. Gejala klinis yang didapat dari
yang dapat terlihat dengan mata telanjang. pemeriksaan klinis berupa demam, muntah,
Sedangkan palpasi dilakukan dengan meraba anorexia, letargi, dan dehidrasi.
bagian abdominal untuk mengetahui
bagaimana kondisi pencernaannya. Diagnosa Sementara. Berdasarkan dari gejala
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan turgor klinis, riwayat vaksin, serta hasil dari
kulit dengan menarik kulit pada bagian anamnesa, diagnosa sementara yang didapat
tengkuk leher kemudian dilihat seberapa cepat dari kasus ini adalah Feline Panleukopenia.
kembali seperti semula.
Pemeriksaan Laboratoris
Pemeriksaan Laboratoris Kucing NN yang terindikasi FP diambil
Pemeriksaan laboratoris dilakukan darahnya melalui vena cephalica. kemudian
dengan menggunakan uji hematologi. Darah diletakkan di tabung yang mengandung EDTA.
pasien diambil melalui vena cephalica Setelah itu diperiksa dengan menggunakan
antibrachii sebanyak 0.5 ml kemudian mesin hematology analyzer.
diletakkan di tabung yang mengandung EDTA.
Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Hematologi
Hematologi Hasil Keterangan Referensia
Hemoglobin (g/dL) 1 L 9,0 – 15,1
Eritrosit (x 106 / µL) 3,13 L 6,0 – 10,2
Hematokrit (%) 19,5 L 29 – 48
MCV (fL) 62,4 H 41.5 – 52.5
MCH (pg) 3,2 L 12,5 – 17,5
MCHC (%) 5,1 L 30 – 33,5
Leukosit (x 103 / µL) 0,5 L 5,5 – 19,5
Neutrofil (x 103 / µL) 0,5 L 2,5 – 12,5
Eosinofil (%) - -
Basofil (%) - -
Limfosit (%) 21,2 12 - 45
Monosit (%) 6,1 2-9
Trombosit (x 103 / µL) 2.216 H 300 – 800
a
Sumber: Ishida (2011); L: Low, H: High.

Terapi dengan kucing yang terserang FP. Penyebab


Terapi yang diberikan pada kucing NN lain bisa terjadi akibat kontak tidak langsung
yaitu diberikan instalasi infus cairan sodium melalui benda benda yang telah terkontaminasi
chloride, injeksi antibakteria enrofloxacin oleh FPV. Menurut Greene dalam Here (2019),
dengan dosis 0,2 ml secara intramuscular FPV sangat stabil dan mampu bertahan selama
(IM). Kemudian diberikan antiemetik 1 tahun pada suhu kamar dalam bahan organik
metoclopramide 0,1 ml pagi dan sore hari padat.
secara IM. Antihistamin diphenhydramine HCl
0,05 ml pagi dan sore hari secara IM. Vitamin Gejala Klinis
B kompleks 0,5 ml secara intravena (IV) pagi Gejala klinis yang tampak adalah
dan sore hari. adanya demam, muntah, letargi, dan dehidrasi.
Demam terjadi diakibatkan reaksi tubuh dalam
Pembahasan menghadapi mikroorganisme asing yang
masuk ke dalam tubuh. Kucing yang terserang
Signalement
FP mengalami demam (39.5 – 42,5oC) saat
Signalement merupakan catatan awal infeksi (Sykes dalam Here 2019).
identitas hewan atau tanda pengenal. Di dalam Menurut Rice (2017) pemantauan suhu sangat
signalement terdapat umur untuk penting dan diupayakan suhu tetap berada di
memperkirakan tingkat keparahan penyakit. bawah 40oC. Apabila suhu tubuh sudah
Menurut Tilley dan Smith dalam Mahendra et melebihi 40oC segera diberikan kompres
al. (2020), keparahan penyakit FP tergantung dingin dengan cold pack atau obat anti-
umur, status kekebalan, dan infeksi sekunder. inflamasi (robenacoxib, meloxicam,
Menurut Awad et al. dalam Mahendra et al. ketaprofen).
(2020), Dampak FP yang menyerang kucing Muntah merupakan pengeluaran isi
muda di bawah umur 1 tahun dapat berakibat lambung melalui mulut akibat kontraksi
fatal. Kucing muda yang terserang memiliki abdomen. Muntah merupakan salah satu
peluang kematian 60 – 70% bila dirawat dan refleks yang dikoordinasikan oleh neuron-
100% bila tidak dirawat. neuron yang tersebar di medulla oblongata.
Bobot badan yang tercatat di dalam Neurun-neuron ini dapat dipicu oleh
signalement berguna saat pemberian obat agar rangsangan perifer dari saluran pencernaan
tidak salah dalam menakar dosisnya. Obat-obat salah satunya akibat infeksi virus (Devauchelle
hewan biasanya dalam pemberian dosisnya et al. dalam Here 2019). Infeksi virus pada
berdasarkan dengan bobot badan. mukosa lambung menyebabkan iritasi.
Rangsangan rasa sakit akan diteruskan neuron
Anamnesa vagus dan neuron motorik medulla spinalis
Menurut pemilik hewan, kucing NN yang merangsang pusat muntah yaitu
sering diumbar di luar rumah pada saat sehat. Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ) di batang
Bisa jadi penyebab kucing NN terserang FP otak sehingga terjadi refleks muntah (Bakta
karena terinfeksi FPV akibat kontak langsung dan Goel dalam Here 2019). Menurut Rice
(2017), di dalam pakan disarankan dan trombosit mengalami peningkatan. Kucing
ditambahkan karo syrup atau dextrose dengan tersebut terindikasi anemia karena mengalami
pemberian makan cukup satu sendok teh – satu penurunan hemoglobin, eritrosit, dan
sendok makan beberapa kali sehari. hematokrit (Pazra 2020). Pazra (2020)
Memberikan makan yang cukup bertujuan menambahkan anemia bukan penyakit tetapi
untuk mencegah terjadinya hepatic lipidosis pencerminan dari dasar perubahan
dan apabila terlalu banyak makan dapat patofisiologis yang diuraikan dalam bentuk
menginduksi muntah. Memberikan makan anamnese, pemeriksaan fisik dan kepastian
melalui feeding tube bisa menjadi opsi apabila laboratorium. Klasifikasi anemia berdasar
memungkinkan. Ada beberapa laporan yang morfologi ada dua yaitu eritrosit dan
mengatakan bahwa makanan tidak dapat konsentrasi Hb/MCHC. Kucing NN
dicerna pada usus yang sudah terinfeksi dan menunjukkan MCV meningkat dan MCHC
rusak. Hal ini menjelaskan tentang kucing menurun, maka disebut dengan anemia
yang sangat kelaparan saat pulih dari FP. Pada makrositik-hipokromik. Anemia ini
beberapa kasus, kucing mengalami letargi dan menunjukkan pembesaran ukuran eritrosit
sulit untuk memakan apapun. Pemberian (makrositik) yang ditandai dengan MCV yang
cairan tanpa makanan melalui subcutan (SC) meningkat, serta menurunnya kandungan
dapat dilakukan apabila kucing tidak bisa Hb/MCHC (hipokromik). Mengindikasikan
makan dan selalu muntah. Pemberian oral eritrosit yang immature (tidak matang).
meropitant citrat dapat dilakukan sesuai Anemia makrositik-hipokromik bisa
anjuran dokter, atau injeksi ondansetron 0,1 disebabkan oleh pendarahan (hemoragi) hebat
mg per kg berat badan sebagai antiemetik. (akibat trauma), hemolisis, dan gangguan
Pemberian cairan sangat penting untuk proses koagulasi.
menjaga kucing dari dehidrasi. Cairan yang Klasifikasi anemia berdasarkan respon
dibutuhkan kucing jika kucing tidak makan sumsum tulang belakang, berupa anemia
sekitar 3 – 4,4 % dari berat badan setiap regeneratif (responsif) dan anemia non-
harinya (Rice 2017). Dehidrasi merupakan regeneratif. Kucing NN mengarah pada anemia
gangguan keseimbangan cairan tubuh. Hal ini regeneratif (responsif) ditandai adanya
disebabkan karena pengeluaran cairan tubuh makrositosis (peningkatan MCV) serta
yang berlebihan, sehingga jumlah air dalam hipokromik (penurunan MCH dan MCHC).
tubuh berkurang. Pengeluaran cairan yang Anemia regeneratif menunjukkan bahwa
berlebihan dapat disebabkan oleh diare dan sumsum tulang belakang mampu (secara aktif)
muntah. Frekuensi diare dan muntah yang merespon adanya anemia. Respon yang
tinggi dapat menyebabkan peningkatan tingkat dilakukan berupa peningkatan produksi
dehidrasi (Tello dan Freytes dalam Here 2019). eritrosit dan pelepasan eritrosit muda
Kerusakan mukosa usus juga dapat (retikulosit). Penyebab terjadinya anemia
menghambat penyerapan cairan dan nutrisi. regeneratif ini disebabkan adanya hemoragi
Selain itu, kesimbangan osmotik terganggu akut (trauma, tumor, homeostasis) dan/atau
akibatnya air tertahan dalam lumen usus kronis. FPV menyerang sel germinal kripta
sehingga cairan tidak diserap tubuh dan terjadi intestinal dan menyebabkan villi runtuh,
kekurangan cairan (Brown dan Otto dalam sehingga terjadi diare, muntah, perdarahan
Here 2019). Pada penelitian Here (2019), usus dan invasi bakteri (Purnamaningsih et al.
kebanyakan kucing yang mati mengalami 2020). Diperkirakan penyebab terjadinya
dehidrasi sedang hingga berat. Mayoritas anemia pada kucing NN disebabkan oleh
kucing yang mati karena tingkat dehidrasi adanya pendarahan pada bagian usus.
lebih dari 8%, mengalami gastroentritis yang Penurunan leukosit dan neutrofil
parah, muntah, dan diare, serta penurunan merupakan ciri khas terjadinya FP selain dari
jumlah sel darah putih (leukosit). gejala klinis yang nampak. Diagnosis infeksi
FPV dapat didasarkan dari adanya penurunan
Pemeriksaan Laboratoris jumlah leukosit (Kruse et al. dalam
Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian Purnamaningsih et al. 2020). Aktivitas mitosis
darah kucing NN. Kucing NN mengalami dari sel myeloid pada sumsum tulang dan sel
penurunan hemoglobin, eritrosit, hematokrit, limfoid juga menjadi target yang diserang oleh
Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH), FPV, sehingga mengakibatkan terjadinya
Mean Corpuscular Haemoglobin neutropenia dan limfopenia (Purnamaningsih
Concentration (MCHC), leukosit dan neutrofil. et al. 2020). Namun dalam kasus kucing NN,
Sedangkan Mean Corpuscular Volume (MCV) belum terjadi penurunan pada jumlah limfosit.
Kucing NN mengalami peningkatan karena histamin mengakibatkan terjadinya
trombosit dari batas normal. Hal ini menjurus vasodilatasi, edema, dan meningkatkan
pada keadaan Trombositemi Esensial (TE). TE permeabilitas vaskular (Benly 2015).
adalah terjadinya trombositosis (peningkatan Upaya meringankan muntah dan mual
jumlah trombosit dari batas normal) yang pada kucing NN dilakukan dengan diinjeksi
parah dan bersifat persisten (Hooijberg et al. metoclopramide 0,1 ml pagi dan sore hari.
2010). Penyebab terjadinya TE bisa Metoclopramide termasuk obat antiemetik
disebabkan oleh terjadinya enteritis yang yang berfungsi untuk mengurangi stimulasi
disebabkan oleh virus. Dalam penelitian muntah. Metoclopramide bekerja dengan cara
Hooijberg et al. (2010), kasus trombositosis memperkuat tonus sfingter esophagus distal
pada 51 kucing, disebabkan oleh berbagai dan meningkatkan amplitudo konstraksi
penyakit salah satunya di bagian esofagus. Metoclopramide memperkuat
gastrointestinal. Tidak ada di dalam konstraksi terutama pada bagian antrum,
penelitiannya menyebutkan FPV namun, ada memperkuat koordinasi kontraktilitas antrum
kasus Calicivirus di dalamnya. Menurut Cotter dan duodenum sehingga mempercepat
(2018), abnormalitas peningkatan trombosit itu pengosongan lambung. Secara sentral,
jarang terjadi dan seringkali tidak diketahui Metoclopramide mempertinggi ambang
penyebab utamanya. Mungkin bisa disebabkan rangsang muntah di CTZ, sedangkan secara
oleh penyakit pada tulang belakang, atau perifer obat ini menurunkan kepekaan saraf
terjadinya kehilangan darah dalam jangka viseral yang menghantarkan impuls aferen dari
panjang, dan kekurangan zat besi. Cotter saluran cerna ke pusat muntah (Graha Farma
(2018) menambahkan bahwa ada juga 2018).
gangguan yang menyebabkan trombosit tidak Kucing NN diberikan infus sodium
berfungsi dengan baik, contohnya adalah Von chloride setelah pemeriksaan karena
Willebrand disease. mengalami dehidrasi. Tujuan diinfus adalah
untuk merehidrasi cairan yang telah terbuang.
Terapi Cairan yang dibutuhkan kucing jika kucing
Penanganan kucing yang terserang FP di tidak makan sekitar 3 – 4,4 % dari berat badan
Puskeswan Kota Magelang tidak setiap harinya (Rice 2017). Maka perkiraan
menggunakan obat anti-inflamasi melainkan yang dibutuhkan kucing NN adalah 0,03 –
menggunakan obat antihistamin 0,044 liter perharinya.
(diphenhydramine HCl) sebanyak 0,05 ml pagi Pemberian filgrastim disarankan segera
dan sore hari. Diphenhydramine HCl mungkin oleh Rice (2017) jika kucing positif
digunakan sebagai pereda nyeri yang dialami terkena FP atau memiliki leukosit yang rendah.
oleh kucing. Palma et al. (2001) melalui data penggunaan filgrastim bekerja dengan
klinik menunjukkan bahwa antihistamin menstimulasi pembentukan sel darah putih dan
memiliki kemanjuran dalam pengelolaan nyeri. mencegah terjadinya kehilangan sel darah
Uji klinis terkontrol menggunakan model nyeri putih tersebut. Pemberian filgrastim secara SC
yang berbeda, termasuk nyeri kanker sehari sekali selama 2 – 3 hari kemudian
menunjukkan bahwa antihistamin memiliki diberikan lagi dihari 4 atau 5. Pemberian dapat
akitivitas analgesik langsung dan tidak dilakukan sebanyak 6 mcg/kilogram berat
langsung. Diphenhydramine adalah antagonis badan. Di Puskeswan Kota Magelang tidak
reseptor histamin H1 dari kelas etanolamin. diberikan obat filgrastim.
Seperti semua antagonis reseptor H1 lainnya, Vitamin B Complex menjadi suplemen
diphenhydramine adalah inhibitor kompetitif yang baik untuk membantu proses recovery
interaksi histamin dengan reseptor H1. Respon kucing yang terserang FP. Kucing diberikan
inflamasi adalah mekanisme pertahanan untuk sebanyak 0,5 ml pagi dan sore hari. Vitamin B
melindungi tubuh dari infeksi dan cedera. Complex digunakan untuk mencegah defisiensi
Tujuannya menghilangkan agen yang thiamine (Truyen et al. 2009).
merugikan dan menghilangkan jaringan yang Penurunan leukosit pada kucing
rusak sehingga tubuh dapat mulai regenerasi. penderita FP akan memudahkan masuknya
Respon yang terjadi berupa perubahan aliran agen-agen infeksi yang lain (Purnamaningsih
darah menjadi lebih cepat, peningkatan et al. 2020). Stockham dan Scott dalam
permeabilitas pembuluh darah, migrasi cairan, Purnamaningsih et al. (2020) menambahkan,
protein, dan sel darah putih (leukosit) dari penurunan jumlah total leukosit (leukopenia)
sirkulasi ke tempat kerusakan jaringan. ini berdampak pada melemahnya sistem
Histamin berperan dalam terjadinya inflamasi kekebalan tubuh, sehingga tubuh akan rentan
terhadap infeksi. Maka dari itu penting
diberikan antibiotik. Rice (2017) mengatakan Diagnosa Banding
kucing dengan leukosit yang rendah harus Gejala klinis FP bisa jadi mirip dengan
diberikan antibiotik spektrum luas sesegera penyakit lain seperti toxoplasmosis, Feline
mungkin. Bakteri yang menjadi perhatian Immunodeficiency (FI), dan juga Feline
adalah E. coli. Menggunakan antibiotik untuk Leukemia (FL). Maka dari itu penting
bakteri gram negatif menjadi pilihan tepat. mengetahui perbedaan dari penyakit ini untuk
Kucing NN diinjeksi enrofloxacin sebanyak memberikan penanganan yang tepat sesuai
0,2 ml. Enrofloxacin efektif untuk membunuh dengan penyakit tersebut. Berikut adalah tabel
bakteri Gram positif dan negatif, sehingga diagnosa banding dari penyakit FP:
digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit
pada hewan (Widiyanti et al. 2015).

Tabel 2 Diagnosa Banding Penyakit Feline Panleukopenia


Diagnosa Banding Penyebab Gejala Klinis
Feline Feline Panleukopenia Diare, muntah, dehidrasi,
Panleukopenia (FP) Virus (FPV) neutropenia, leukopenia,
limfopenia, anorexia, letargi dan
demam.
Toxoplasmosis Protozoa Toxoplasma Kejang-kejang (seizures), ataksia,
gondii. muscle hyper-esthesia, uveitis,
sesak napas (dyspnea), ikterus,
diare, dan demam.

Feline Feline Rhinitis kronis, seizures, letargi,


Immunodeficiency Immunodeficiency Virus demam, pembengkakan kelenjar
(FI) (FIV) getah bening, neutrophenia,
gingivitis, dan tumor.

Feline Leukemia Feline Leukemia Virus Immunosupresi, anemia, limfoma,


(FL) (FLV) stomatitis, rhinitis, letargi, dan
diare.

Toxoplasmosis adalah penyakit yang erat dengan HIV (Human Immunodeficiency


disebabkan oleh Toxoplasma gondii. T. gondii Virus). Virus ini masuk ke dalam genus
adalah parasit yang dapat menginfeksi spesies Lentivirus. Virus ini akan tetap berada di
berdarah panas, termasuk manusia, kucing dan dalam tubuh kucing selama hidupnya. Virus ini
famili felidae. T. gondii biasa menyerang hanya menyerang pada famili felidae (Hosie
kucing karena merupakan hosts alaminya, tapi 2009). Virus terdapat pada air liur kucing yang
jarang menyebabkan gejala klinis. Kucing terinfeksi FIV. Transmisi biasanya melalui
yang terserang toxoplasmosis menunjukkan luka gigitan akibat perkelahian antara kucing
kejang-kejang (seizures), ataxia, muscle (Addy et al. dalam Suhendro et al. 2020).
hyperesthesia, uveitis, sesak napas (dyspnea), Gejala yang mirip dengan penyakit FP adalah
ikhterus, diare, demam, dan depresi. Gejala letargi, demam, neutropenia. Perbedaan gejala
yang mirip dengan penyakit FP adalah diare, klinis FI dengan FP adalah pada FI terdapat
dan demam. Perbedaan kucing yang terserang gejala rhinitis, seizure, dan pembengkakan
penyakit toxoplasmosis menunjukkan seizures, getah bening. Pemeriksaan laboratoris FI
ataksia, muscle hyper-esthesia, uveitis, sesak menggunakan Polymerase Chain Reaction
napas (dyspnea), dan ikterus. Diagnosa (PCR), test kit FIV, dan Enzyme-Linked
toxoplasmosis dapat dilakukan dengan Immunosorbent Assay (ELISA) (Hosie 2009).
pemeriksaan mikroskop menggunakan sampel FL disebabkan oleh Feline Leukemia
feses (Hartmann 2013). Virus (FLV). FLV adalah virus RNA yang
FI disebabkan oleh Feline merupakan bagian dari genus
Immunodeficiency Virus (FIV) yang berkaitan gammaretrovirus. Virus dapat menyebar
melalui air liur, cairan hidung, feses, dan susu.
Penyakit ini berlangsung seumur hidup dan SIMPULAN
beberapa akan terinfeksi secara residif. Gejala
klinis yang mirip dengan FP berupa letargi Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis,
dan diare. Perbedaan gejala klinis FL dengan pemeriksaan hematologi, dan referensi,
FP adalah FL menunjukkan gejala klinis disimpulkan bahwa kasus yang ditemukan di
limfoma, stomatitis, dan rhinitis. Pemeriksaan Puskeswan Kota Magelang pada tanggal 24
laboratoris FL dapat menggunakan ELISA, Mei 2021 adalah penyakit Feline
Immunofluorescence Assay (IFA), dan PCR Panleukopenia.
(Lehmann et al. 2009).
UCAPAN TERIMA KASIH young cat. Comparative Clinical
Pathology. 20:579–584.
Puji dan syukur Penulis panjatkan
Hosie MJ. 2009. Feline Immunodeficiency.
kepada Allah SWT yang telah memberikan
Journal Feline Med Surg [Internet].
nikmat dan karunianya sehingga penulis dapat
[diunduh 2021 Juli 14];11:575-584.
berada di titik ini. Penulis mengucapkan terima Tersedia pada: http://www.abcdcat-
kasih kepada Bapak, Ibu Pembimbing yang svets.org/feline-immunodeficiency/.
telah banyak memberikan masukan dan saran.
Terima kasih juga untuk keluarga, teman- Ishida T. 2011. How to get maximum
teman terutama Keswan angkatan 2018 yang information out of feline hematology.
telah banyak memberikan support dalam Prosiding WSAVA World Congress
Proceedings [Internet]. [Waktu dan
menyelesaikan artikel ini.
tempat pertemuan tidak diketahui].
Tokyo (JP): VIN. [diunduh 2021 Juni
REFERENSI 30]. Tersedia pada:
https://www.vin-.com/apputil/content/de
Benly P. 2015. Role of histamine in acute faultadv1.aspx?id-
inflammation. Journal Pharm. Sci & =5124291&pid=11343&.
Res. 7(6):373–376. Kusumawardhani SW, Aji YL, Widyaastuti
Cotter SM. 2018. Platelets of cats. Small VM, Khoirurroziqin MA, Warman IW,
Animal Internal Medicine and Sajuthii CK. 2018. Retrospective Study
Oncology [Internet]. [diunduh 2021 Juli of Feline Panleukopenia Virus in
4]. Tersedia pada: https://www.msdvet- Jakarta. Proc. of the 20th FAVA
manual.com/cat-owners/blood- CONGRESS & The 15th KIVNAS
disorders-of-cats/platelets-of-cats. PDHI; 2018 Nov 1-3; Bali, Indonesia.
Bogor (ID):Sa-18. Hlm 507-508.
Graha Farma Solo. 2018. Metoclopramide.
Solo: Graha Farma Indonesia. Lehmann RH. 2009. Feline Leukemia Virus
infection. Journal Feline Med Surg
Hartmann K, Addie D, Belak S, Baralon CB, [Internet]. [diunduh 2021 Juli
Egberink H, Frymus T, Jones TG, Hosie 14];11:565-574. Tersedia pada:
MJ, Lloret A, Lutz H, Marsilio F, Mostl http://www.abcdcatsvets.org/feline-
K, Pennisi MG, Radford AD, Thiry E, leukaemia-virus-infection/.
Truyen U, Horzinek MC. 2013.
Toxoplasma gondii infection in cats Mahendra YN, Yuliani MGA, Widodo A,
abcd guidlines on prevention and Diyantoro, Sofyan MS. 2020. Studi
management. Journal of Feline kasus Feline Panleukopenia pada kucing
Medicine and Surgery. 15:631–637. di Rumah Sakit Hewan Pendidikan
Universitas Airlangga. Journal of
Here HM. 2019. Kasus Feline Panleukopenia Applied Veterinary Science and
di tempat praktek drh Setyo Widodo Technology. 01:6–10.
dkk, Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor. Palma JS, Fischberg D, Kornick C, Khjainova
N, Gonzales G. 2001. Diphenhydramine
Hooijberg E, Leidinger E, Kirtz G, Pichler M. as an analgesic adjuvant in refractory
2010. Extreme thrombocytosis in a cancer pain. Journal of Pain and
Symptom Management. 22(2):699–703.
Pazra DF. 2020. Teknik Laboratorium Suhendro MD. Sukariada PJ. Surapti D.
Patologi Klinik Hematologi. Bogor: Adikarsa O. 2020. Kejadian Feline
Politeknik Pembangunan Pertanian. Imunodefisiensi Virus (FIV) di kota
Pontianak. Konferensi Ilmiah Veteriner
Purnamaningsih H, Indarjulianto S, Nasional Virtual [Internet]. [diunduh
Yanuartono Y, Narurrozi A, Widiyono I, 2021 Juli 14];16:1-2. Tersedia pada:
Hayati R. 2020. Gambaran leukosit https://www.researchgate.net/publicatio
kucing penderita Feline Panleukopenia. n/349351284_Kejadian_Feline_Immuno
Jurnal Sain Veteriner: 38(2):122-125. defisiensi_Virus_FIV_di_kota_Pontiana
Rice JK. 2017. Successful treatment of Feline k.
Panleukopenia: a guideline for rescuers Widiyanti PM, Sudarwanto MB, Sudarnika E,
and veterinarians, part I. J Vet Sci Med Widiastuti R. 2019. Penggunaan
Diagn. 6(2):1-5. 10.4172/2325- antibiotik enrofloksasin sebagai obat
9590.1000223. hewan dan bahaya residunya terhadap
kesehatan masyarakat. Wartazoa. 29(2):
75 – 84.

Anda mungkin juga menyukai