Konsultasi Bab 5 Dan 6 (22 Juni 2021)
Konsultasi Bab 5 Dan 6 (22 Juni 2021)
LITERATURE REVIEW
173210042
JOMBANG
2021
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE WATER TEPID SPONGE
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Studi
173210042
JOMBANG
2021
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 173210042
Jenjang : Sarjana
Merupakan karya tulis ilmiah dan artikel yang secara keseluruhan adalah hasil
karya penelitian penulis, kecuali teori yang dirujuk dari sumber informasi aslinya.
mestinya.
PROPOSAL
LITERATURE REVIEW
NIM : 173210042
NIDN. 0707057901
NIDN. 0707108502
Mengetahui,
S1 Ilmu Keperawatan
LITERATURE REVIEW
Telah berhasil dipertahankan dan diuji di hadapan Dewan Penguji dan diterima
Program Studi
S1 Ilmu Keperawatan
TANDA
NAMA
TANGAN
( )
NIDN.070705901
Seiring dengan doa dan puji syukur kepada allah SWT yang telah memberikan
1. Orang tua saya Bapak Atan Samanuli dan Ibu Suprapti yang selalu
saat, sekalipun jarak memisahkan bapak dan ibu selalu memberikan doa
dan semangat dalam menempuh pendidikan yang terbaik hingga saat ini.
2. Adik dan keluarga besar saya, mohon maaf tidak bisa saya sebutkan satu
selama ini, sudah memberikan ruang kepada saya untuk menerapkan ilmu
4. Indah nur rohmawati dan Prisca kartika yuniar, terimakasih banyak selama
ruang untuk curhat, dan selalu ada disaat suka dan dukaku, semoga kalian
memberikan semangat saya untuk selalu berusaha dan beroda agar segara
minggu.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Penerapan Metode Water Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada
ini penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, untuk itu
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang, Dr. Hariyono,
Review ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis
Review ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
BAB 1
PENDAHULUAN
Nur16 \l 1057 ]. Penyakit tifoid sering terjadi pada anak sampai orang dewasa [
typhi[ CITATION Pra18 \l 1057 ]. Gejala seorang anak yang terinfeksi oleh
lesu, nyeri kepala, tidak nafsu makan yang disebabkan luka pada usus
Dampak yang muncul demam akan lebih tinggi pada sore dan malam hari
daripada pagi atau siang hari dan berlangsung lebih dari seminggu, demam
bersifat naik turun. Pada minggu kedua demam terus tinggi sehingga lidah
sering kotor, mulut berbau serta bibir pecah-pecah. Dampak tersebut akan
1057 ].
1
setiap tahunnya[CITATION WHO18 \t \l 1057 ]. Penyakit ini mencapai tingkat
tahun 2016, kasus demam tifoid di Jawa Tengah cenderung fluktuatif. Pada
tahun 2014 terdapat 17.606 kasus, turun pada tahun 2015 terdapat 13.397
kasus, dan naik kembali pada tahun 2016 menjadi 244.071 kasus. Beberapa
Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010 ke-3 dengan jumlah penderita
data yang diperoleh dari Ruang Rekam Medis (2019) menunjukan terdapat
tahun 2018, dan 62 kasus pada tahun 2019 pada bulan Januari sampai dengan
September.
mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar, kebiasaan
sanitasi lingkungan yang belum sesuai seperti kualitas sumber air bersih,
2
kualitas jamban keluarga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan
pemberian obat sebagai penurun demam atau yang sering disebut dengan
intervensi aplikasi panas atau dingin. Aplikasi panas atau dingin merupakan
atau dingin untuk mengurangi rasa sakit, kejang otot, atau gejala peradangan.
dilakukan pada pasien yang mengalami demam tinggi. Rata-rata suhu tubuh
sebelum pemberian sponge bath 37,60C dan suhu tubuh sesudah pemberian
menit[ CITATION Zah17 \l 1057 ] . Tujuan dilakukan tindakan tepid sponge yaitu
[ CITATION Hid14 \l 1057 ]. Water tepid sponge merupakan contoh dari aplikasi
panas atau dingin yang artinya sebuah teknik kompres blok pada pembuluh
3
penelitian peningkatan suhu tubuh pada anak lebih efektif dilakukan tindakan
namun dalam melakukan tindakan tepid sponge anak sering merasa tidak
1.3 Tujuan
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk serta standar
usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai
masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama tipes atau thypus, tetapi
5
karena berhubungan dengan usus didalam perut [CITATION WHO182 \t \l
1057 ].
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Patofisiologi
dengan suasana asam banyak bakteri yang mati. Bakteri yang masih
hidup akan mencapai usus halus, melekat pada sel mukosa kemudian
6
menginvasi dan menembus dinding usus tepatnya di ileum dan jejunum.
folikel limfe usus halus menimbulkan tukak pada mukosa usus. Tukak
Ard19 \l 1057 ].
7
a. Masa Inkubasi
umumnya adalah 10-12 hari. Pada awal penyakit keluhan dan gejala
1. Anoreksia
2. Rasa malas
4. Nyeri otot
5. Lidah kotor
6. Gangguan perut
2) Minggu Kedua
3) Minggu Ketiga
8
Keadaan penderita membaik jika suhu menurun, gejala dan
miokardial toksik.
4) Minggu Keempat
penyembuhan.
5) Kekambuhan
9
masih mengandung bakteri tanpa diikuti gejala klinis
Sud16 \l 1057 ].
10
hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu, dan Peyer’s
syarat kesehatan.
11
5. Jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat.
sempurna.
2.1.5 Diagnosis
a. Diagnosis Klinis
b. Diagnosis Mikrobiologis
sifatnya. Pada minggu pertama dan minggu kedua biakan darah dan
minggu ketiga dan keempat hasil biakan tinja dan biakan urine
c. Diagnosis Serologis
12
lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemanasan 100 °C
selama 2–5 jam, alkohol dan asam yang encer. Sedangkan Antigen
flagellar, atau antigen "H" (Hauch), terbuat dari protein yang disebut
salmonella lain. Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu
positif (+).
2.1.6 Penatalaksanaan
Sud16 \l 1057 ].
a. Pemberian Antibiotik
1. Kloramfenikol
13
Anak : 50-100 mg/Kg BB/hr. Maksimal 2 gr selama 10-14 hari
dibagi 4 dosis.
2. Seftriakson
selama 10 hari
5. Quinolone
6. Cefixime
7. Tiamfenikol
Dewasa : 4 x 500 mg
14
Tirah baring dan perawatan bertujuan untuk mencegah untuk
ditempat seperti makan, minum, mandi, buang air kecil, dan buang air
perforasi usus. Pada tahap awal penderita diberi diet bubur saring,
aspek mulai dari segi kuman salmonella typhi sebagai agen penyakit
dan faktor penjamu (host) serta faktor lingkungan. Secara garis besar
15
Cara pelaksanaannya dapat secara aktif yaitu mendatangi
terinfeksi.
1. Daerah non-endemik
16
Tanpa ada kejadian outbreak atau epidemi demam tifoid
penjualan makanan-minuman
daerah tersebut.
2. Daerah endemik
atau buah).
17
bekerja dengan cara vasodilatasi (melebarnya) pembuluh darah perifer
Sponge basah yang hangat adalah cara lain yang dianjurkan untuk
demam agar anak merasa nyaman dan aman. Selain itu berikan
perlu dibatasi kecuali untuk aktifitas fisik yang berat. Termasuk dalam
18
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan energi atau
panas melalui keringat karena seluruh tubuh dan kulit dikompres atau
dibilas dengan air. Kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk
Aliran darah melalui kulit dapat mencapai 30% dari darah yang
4.Lakukan:
19
a) Basahi kedua handuk mandi besar dengan air hangat, peras
yang lembab.
lebih 5 menit.
d) Ganti secara bergilir bagian handuk bawah dan atas setelah suhu
dingin.
kondisi anak.
1. Kompres 10 menit
pemberian tepid sponge bath dengan air hangat dengan suhu 37°C
20
sebesar 0,815°C yang dilakukan selama 10 menit. Hal ini dapat
menunjukan p=0,016.
2. Kompres 15 menit
hangat, hal ini didapatkan dari standar deviasi (SD) post kompres
21
didapatkan hasil rata-rata suhu tubuh sebelum diberi tindakan
alpha 5%.
3. Kompres 20 menit
22
kompres dalam menurunkan suhu tubuh pada anak usia balita
selama 20 menit.
kebutuhan, yaitu:
23
c. Renewal/transcendence (pembaharuan/transendensi) didefinisikan
sebagai kondisi dimana orang bisa bangkit atau sembuh dari masalah
tinggi.
keagamaan.
24
mendengarkan dan membantu merencanakan realistis untuk pemulihan.
dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/ toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah
(2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun).
Rentang ini berbeda antara anak satu dengan yang lain mengingat latar
25
a. Family Centered Care
b. Atraumatic Care
26
lain. Keterlibatan orang tua dalam pengelolaan kasus juga
individu yang unik. Kedua, anak adalah sebagai individu yang unik
berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan usia tumbuh kembang.
27
kepentingan anak. Kelima, praktik keperawatan anak mencakup
yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan
pada ilmu tumbuh kembang sebab ilmu tumbuh kembang ini yang
1. Pemberi perawatan
3. Pencegahan penyakit
28
Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan
yang diderita.
4. Pendidikan
gangguan yang sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak sehat.
5. Konseling
6. Kolaborasi
29
oleh tim perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain seperti
perkembangan.
8. Peneliti
Peran ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat
1057 ].
30
BAB 3
METODE PENELITIAN
Framework.
boolean operator (AND, OR, NOT,or AND NOT) yang digunakan untuk
31
tepid sponge” AND “children", sementara kata kunci jurnal nasional yaitu,
yang diperoleh bukan dari pengamatan lansung, akan tetapi diperoleh dari
Sumber data sekunder yang didapatkan berupa artikel atau jurnal yang
penelitian
Pemberian Kompes
Intervention/ instrument Pemberian water tepid
hangat
sponge
pembanding pembanding
32
Outcome Adanya penurunan suhu Adanya faktor yang
Systematic review
sponge” AND “anak” dalam pencarian peneliti menemukan 550 jurnal yang
33
oleh peneliti, seperti jurnal yang memiliki judul yang sama ataupun
memiliki tujuan peneliti yang hampir sama dengan penelitian ini dengan
Excluded ( N = 350 )
Seleksi jurnal 5 tahun
Problem/ populasi :
terakhir (2016-2020),
menggunakan bahasa inggris
dan bahasa indonesia - Tidak sesuai dengan topik
N = 473 ( n = 250 )
Intervention :
n=
- Pemberian Water Tepid Sponge
( n = 55)
Outcome :
Seleksi judul dan duplikat
n = 396 - Ada penurunan suhu tubuh
demam tifoid ( n = 37 )
Study design :
- Deskriptif ( n = 2)
Identifikasi abstrak - Studi kasus/case study ( n = 2)
n = 46 - Book Chapters ( n = 4 )
mengelompokkan data- data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil
yang diukur untuk menjawab tujuan dari penelitian ini. jurnal peneliti yang
sesuai dengan kriteria dikumpulkan dan diuat ringkasan jurnal yang meliputi
datbase.
35
Tabel 3.4 Daftar artikel hasil pencarian
No Author Tahun Volume Judul Metode (Desain, Hasil Penelitian Database Link
Angka Sampel, Variabel,
Instrumen, Analisis)
1. Risa 2020 Vol 1, No Literature D : Tinjauan pustaka a. Memaparkan artikel Google https://ju
Yuniawati, 1 (2020) Review Metode (literature revie|) penelitian mengenai Scholar rnal.akpe
Tri Water Tepid S: SLR (systematic upaya penurunan suhu ralkautsa
Suraning Sponge Untuk literature review) atau hipertermi pada r.ac.id/in
Wulandari Mengatasi V: anak yang mengalami dex.php/
, Parmilah Masalah VI : Water Tepid demam typhoid melalui JIKKA/a
Keperawatan Sponge tindakan water tepid rticle/vie
Hipertermi Pada VD : Hipertermi sponge. w/19
Pasien Typhoid I : Observasi b. Dari penerapan water
A: Database Google tepid sponge pada
scholar, Garuda penderita demam
Garba dan PubMed typhoid menunjukan
adanya penurunan suhu.
c. Hasil penelitian water
tepid sponge mampu
menurunkan suhu tubuh
minimal 1 oC pada
pasien yang mengalami
demam dengan suhu
tubuh 40 oC, pemberian
seka dengan waktu
36
selama 15 menit, dengan
adanya seka tubuh pada
teknik tersebut akan
mempercepat
vasodilatasi pembuluh
darah perifer di sekujur
tubuh sehingga
evaporasi panas dari
kulit ke lingkungan
sekitar akan lebih cepat
dibandingkan hasil yang
diberikan oleh kompres
air hangat yang hanya
mengandalkan reaksi
dari stimulasi
hipotalamus.
http://ejo
2. Anggraeni 2019 Vol VIII Efektivitas Water D : Pre eksperimen a. Hasil penurunan dapat Google urnal.pol
Dwi Nomor 2 Tepid Sponge S: Accidental dilihat dari mean rank Scholar tekkes-
Lestari, (2019) Suhu 37 °C Dan Sampling water tepid sponge yang smg.ac.i
Bambang 50-55 Kompres Hangat V: hasil nya 22,82 °C d/ojs/ind
Sarwono, 37 °C Terhadap VI : Water tepid sedangkan hasil ex.php/j
Adi Penurunan Suhu sponge suhu dan penurunan kelompok km/articl
Isworo Hipertermia kompres hangat kompres hangat hasilnya e/view/5
VD : Penurunan Suh 38,18 °C. 846
u Hipertermia b. Hasil Uji Wilcoxon
I : Observasi mendapatkan hasil 0.001
37
A : Uji Mann (p < 0.05) yang artinya
Whitney terdapat pengaruh
tindakan water tepid
sponge terhadap
penurunan suhu pada
anak dengan hipertermia.
http://jur
3. Siti 2018 Vol. 7, Pengaruh Tepid D : Quasi a. Hasil suhu sebelum Google nal.stike
Haryani , No. 1 Sponge Terhadap eksperimental dilakukan tepid sponge Scholar scendeki
Eka Maret, Penurunan Suhu S : Pre and post test sebagian besar ( 73, 34 autamak
Adimayant 2018 Tubuh Pada with control %) berada pada suhu 38- udus.ac.i
i , Ana Anak Pra group 39 °C. d/index.
Puji Astuti Sekolah Yang V: b. Suhu tubuh setelah php/stike
Mengalami VI : Tepid sponge dilakukan tepid sponge s/article/
Demam Di Rsud VD : Penurunan sebagian besar (63 %) view/212
Ungaran Suhu tubuh berada pada suhu 37 -38
I: Observasi °C.
A : Paired T-Test c. Perbedaan suhu tubuh
anak pada uji t
berpasangan untuk
kelompok intervensi
diperoleh nilai
signifikansi 0.000 (p <
0.05). Pemberian
kompres water tepid
sponge berpengaruh
terhadap penurunan suhu
38
tuhuh.
http://eju
4. Linawati 2019 Volume Efektivitas D: Quasi Experiment a. Rata-rata nilai suhu Google rnalmala
Novikasari 13, No.2, Penurunan Suhu S: Acidental sebelum kompres hangat Scholar hayati.ac
, Edita Juni Tubuh Sampling 38,7 °C, setelah kompres .id/index
Revine 2019: Menggunakan V: hangat 37,7 °C. .php/holi
Siahaan , 143-153 Kompres Hangat VI: Penurunan suhu b. Rata-rata nilai suhu stik/artic
Maryustia Dan Water Tepid tubuh sebelum water Tepid le/view/1
na Sponge Di VD: Kompres hangat sponge 38,6 °C, setelah 035
Rumah Sakit Dkt dan Water water Tepid sponge 37,4
Tk Iv 02.07.04 tepid sponge °C.
Bandar Lampung I: Observasi. c. Hasil uji statistik
A: Uji statistik uji t didapatkan nilai p-value
independent. 0,000 < 0,05. Ada
pengaruh sebelum dan
sesudah water Tepid
sponge dengan beda
mean adalah 1,2 ºC.
Hasil uji statistik
didapatkan nilai p-value
0,000 < 0,05.
https://sc
5. Aryanti 2016 Vol 10, Perbandingan D : Quasi a. Rerata suhu tubuh anak Google holar.go
Wardiyah , No 1, Efektivitas eksperiment sebelum dilakukan Scholar ogle.co.i
Setiawati , Januari Pemberian S : Purposive pemberian kompres d/scholar
Umi 2016 : Kompres Hangat sampling hangat adalah 38,5 °C. ?
Romayati 36-44 Dan Tepid V: Rerata suhu tubuh anak
39
hl=id&a
Sponge Terhadap VI : Kompres sesudah dilakukan s_sdt=0
Penurunan Suhu Hangat dan pemberian kompres %2C5&
Tubuh Anak Tepid Sponge hangat adalah 38,0 °C. q=Perba
Yang Mengalami VD : Penurunan b. Rerata suhu tubuh anak ndingan
Demam Di Suhu tubuh sebelum dilakukan tepid +Efektifi
Ruang Alamanda anak sponge adalah 38,8 °C. tas+Pem
Rsud Dr. H. I : Observasi Rerata suhu tubuh anak berian+
Abdul Moeloek A : Dependent T test sesudah dilakukan tepid Kompres
Provinsi dan Independent T sponge adalah 38,0 °C. +Hangat
Lampung Tahun test c. Ada perbedaan rerata +Dan+T
2015 suhu tubuh sebelum dan epid+Sp
sesudah tindakan onge+Te
kompres hangat dengan rhadap+
mean 0,5 °C (p value < Penurun
α, 0,000 < 0,05). Ada an+Suhu
perbedaan rerata suhu +Tubuh
tubuh sebelum dan +Anak+
sesudah tindakan tepid Yang+M
sponge dengan mean 0,7 engalami
°C (p value < α, 0,000 < +Dema
0,05). m+Di+R
d. Ada perbedaan uang+Al
efektifitas pemberian amanda+
kompres hangat dan Rsud+Dr
tepid sponge terhadap .+H.
penurunan suhu tubuh +Abdul+
anak yang mengalami
40
Moeloek
demam (p value < α, +Provins
0,003 < 0,05). i+Lampu
ng+Tahu
n+2015
&btnG=
41
ditolak).
c. Hasil uji signifikansi
dengan menggunakan
General pengukuran
berulang model linier
(nilai p 0,03 untuk hangat
konvensional kompres dan
nilai p 0,01 pada teknik
kompres hangat spons
hangat).
7. Witri 2020 Vol 2 No Tepid sponge and D: Quasi-experiment a.Hasil suhu tubuh anak Google https://ju
Hastuti , 2, June sponge bath to S: Purposive sebelum teknik tepid Scholar rnal.uni
Novi 2020/ change body sampling sponge memiliki suhu mus.ac.i
Murdiana page 15- temperature V: terendah 37,8 °C dan suhu d/index.
Sari, Indah 18 children with VI: Tepid sponge dan tertinggi 39 °C. php/SEA
Wulanings dengue fever sponge bath Sedangkan suhu tubuh NR/articl
ih VD: Penurunan suhu anak setelah teknik tepid e/view/5
tubuh sponge memiliki suhu 685
I: Observasi terendah 37,5 °C dan suhu
A: Paired T Test, tertinggi 38,7 °C.
Wilcoxon and
Mann Whitney b. Hasil analisis
menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan
antara suhu tubuh anak
42
sebelum dan sesudah
“teknik tepid sponge” (p
<0,05). Disimpulkan
bahwa “teknik tepid
sponge” mampu
menurunkan suhu tubuh
anak sebesar 0,2 °C.
d. Hasil analisis
menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan
antara suhu tubuh anak
sebelum dan sesudah
teknik mandi spons (p
<0,05). Disimpulkan
bahwa “teknik mandi
43
spons” mampu
menurunkan suhu tubuh
anak sebesar 0,09 °C.
8. Heriaty 2019 Volume : Pengaruh D : Quasi a. Hasil penelitian dengan Google http://ejo
Berutu, II1 No : 6 Kompres Tepid Eksperimen keenam subyek Scholar urnal.ak
Sst, Mkm Desembe Water Sponge S : One group pre mengalami demam perkesda
r 2019 Terhadap post test design sebelum dilakukan m-
Penurunan Suhu V: kompres Tepid Water binjai.ac.
Tubuh Pada VI : Kompres Tepid Sponge dengan suhu pada id/index.
Anak Yang Water Sponge subyek I yaitu 39 ºC. php/Jur_
Mengalami VD : Penurunan subyek II dengan suhu Kes_Da
Hipertermi Di suhu tubuh 38,6 ºC, subyek III dengan m/article
Ruang Melur I : Observasi suhu 38 ºC, subyek IV /view/74
Rumah Sakit A : Uji t dengan suhu 37,8 ºC,
Umum Daerah subyek V dengan suhu
Sidikalang 37,8 ºC, subyek VI dengan
suhu 38 ºC.
b.Setelah dilakukan
kompres Tepid Water
Sponge pada keenam
subyek maka terdapat
penurunan suhu yaitu pada
subyek I turun menjadi 37
ºC, subyek II menjadi 37,3
44
ºC, subyek III menjadi 37
ºC, subyek IV menjadi 37
ºC, subyek V menjadi 36,5
ºC, subyek VI menjadi 37
ºC.
c.Hal ini membuktikan
bahwa kompres tepid
water sponge ada
pengaruh untuk
menurunkan suhu tubuh
pada pasien hipertermi.
9. Riska 2020 Vol 12 Differences in D : Quasy a.Hasil suhu rata-rata Scopus http://w
Hediya the Effectiveness experiment sebelum kompres hangat ww.ijpro
Putri1 , of Warm S : Accidental adalah 38,4 ºC setelah nline.co
Yetty Dwi Compresses with Sampling kompres hangat adalah m/View
Fara , Water Tepid V: 37,5 ºC. ArticleD
Rusmala Sponge in VI : Kompres hangat b.Suhu rata-rata sebelum etail.asp
Dewi , Reducing Fever dan water spons air hangat adalah x?
Komalasar in Children: A tepid sponge 38,6 ºC dan setelah spons ID=1836
i, Riona Study Using a VD : Penurunan air hangat adalah 37,3 ºC. 4
Sanjaya , Quasi- suhu tubuh c.Ada pengaruh antara
Hamid Experimental I : Observasi sebelum dan sesudah
Mukhlis Approach A:Kolmogorov kompres hangat dengan
Smirnov perbedaan rata-rata 0.85
ºC (p-value 0.001).
d. Ada pengaruh sebelum
45
dan sesudah spons air
hangat dengan perbedaan
rata-rata 1,36 ºC (p-value
0,001).
e.Ada perbedaan antara
kompres hangat dan spons
air hangat, yaitu 0,25 ºC.
10. Dwi 2021 Volume Effectiveness Of D : Quasi- a.Suhu tubuh rata-rata Google https://k
Hastuti, 2021 Tepid Sponge experimental sebelum dan sesudah Scholar nepublis
Dewi Compresses And diberikan kompres tepid hing.co
Ummu Plaster S: Pre and post test sponge adalah 38,75 ºC m/index.
Kulsum, Compresses On two design dan 38,08 ºC dengan php/KnE
Siti Child Typhoid groups perbedaan temperatur 0,67 -
Rahmawat Patients with ºC. Life/artic
i Ismuhu, Fevers V: b.Sedangkan suhu tubuh le/view/8
and Oop rata-rata sebelum dan 784
Ropei VI : Kompres Tepid sesudah diberikan
sponge dan kompres palster adalah
kompres 38,80 ºC dan 38,57 ºC
plester dengan perbedaan
temperatur 0,23 ºC
VD : Penurunan suhu c.Hasil uji Mann-Withney
tubuh didapatkan nilai p value =
0,000 < α = 0,05 yang
I : Observasi berarti kompres tepid
sponge lebih efektif dalam
46
A: Uji Wilcoxon, Uji menurunkan suhu tubuh
dependen t dan pada anak usia sekolah
Mann-Withney dibandingkan dengan
kompres plester.
11. Arie 2016 Vol 1, No Perbedaan D : Quasy a.Kelompok pertama yaitu Google http://jou
Kusumo 1 (2016) Penurunan Suhu eksperimen responden yang Scholar rnal.um-
Dewi Tubuh Antara S: Pre test and post mengalami peningkatan surabaya
Pemberian test design suhu tubuh >38 ºC .ac.id/ind
Kompres Air V : diberikan tindakan ex.php/J
Hangat Dengan VI : Penurunan Suhu kompres air hangat selama KM/artic
Tepid Sponge tubuh ± 10 menit. le/view/
Bath Pada Anak VD: Kompres air b.Kelompok kedua yaitu DW
Demam hangat dan tepid responden yang
sponge bath mengalami peningkatan
I : Observasi suhu tubuh >38 ºC
A : Uji statistik diberikan tindakan tepid
anova 1 sponge bath ± 10 menit.
c.Berdasarkan hasil analisis
uji anova tunggal
didapatkan hasil nilai
signifikansi (p) sebesar
0,000.
d.Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan
penurunan suhu yang
signifikan antara
47
kelompok pemberian
kompres air hangat
dengan kelompok
pemberian tepid sponge
bath pada anak demam.
12 Pavithra 2018 IJSAR, 5 Effect of Tepid D: Eksperimental a.Kelompok. Student 't' test Google https://sc
C.* (6), 2018; Vs Warm S: Pre test post test digunakan untuk Scholar holar.go
25-30 sponging on V: menganalisis perubahan ogle.com
body temperature VI : Tepid dan suhu tubuh antara kedua /scholar?
and comfort Spons hangat kelompok. hl=id&a
among children VD : Penurunan b.Dihitung “t" nilai-nilai di s_sdt=0
with Pyrexia at suhu tubuh 15ke, menit 30ke, menit 45th %2C5&
Sri Ramakrishna I : Observasi menit dan menit60ke- q=Effect
hospital, A : Uji t adalah 0,04, 0,62, 0,8 dan +of+Tep
Coimbatore 1,12 masing-masing tidak id+Vs+
signifikan pada taraf 0,05 Warm+s
yang menunjukkan bahwa ponging
tidak ada perbedaan antara +on+bod
spons hangat dan hangat y+tempe
dalam menurunkan suhu rature+a
tubuh. nd+comf
c.Analisis pengaruh spons ort+amo
hangat vs hangat terhadap ng+child
kenyamanan telah ren+with
dilakukan. Nilai 't' yang +Pyrexia
dihitung sebesar 6,69 +at+Sri+
48
untuk kenyamanan Ramakri
signifikan pada tingkat shna+ho
0,001, yang menunjukkan spital
bahwa spons hangat %2C+C
efektif dalam oimbator
meningkatkan e&btnG
kenyamanan di antara =
anak-anak.
13 Hendrawat 2019 Volume Effect of Tepid D : Quasi Experiment a. Sebelum diberikan Tepid Science https://w
i∗, 29, Sponge on S : One group Sponge seluruh balita direct ww.scie
Mariza Supplem changes in body pretest-posttest mengalami suhu tinggi ncedirect
Elvira ent 1, temperature in V: (100%) sebanyak 12 .com/sci
March children under VI : Tepid Sponge responden, setelah ence/arti
2019, five who have VD : Penurunan diberikan Tepid Sponge cle/abs/p
Pages 91- fever in Dr. suhu tubuh satu kali, suhu seluruh ii/S1130
93 Achmad Mochtar I : Observasi responden menjadi 8621193
Bukittinggi normal (100%). 00294
Hospital A : Paired sample T-
test b. Hasil paired sampel - test
T menunjukkan bahwa
ada 38,31 ºC dari suhu
tubuh dengan deviasi
standard dari 0,436
sebelum memberikan
Hangat Sponge. Setelah
pemberian Tepid Sponge
49
terjadi penurunan suhu
tubuh yaitu 37,17 ºC
dengan standar deviasi
0,46 dan nilai p 0,000
(p-value <0,05).
c. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada
perbedaan suhu tubuh
yang signifikan sebelum
dan sesudah pemberian
Tepid Sponge terhadap
penurunan suhu tubuh
(p-value = 0,000). Ho
ditolak dan Ha diterima,
artinya pemberian Tepid
Sponge berpengaruh
signifikan terhadap
perubahan suhu tubuh.
50
BAB 4
4.1 Hasil
literature dalam tugas akhir literature review berisi tentang ringkasan dan
pokok – pokok hasil dari setiap artikel yang terpilih dalam bentuk tabel,
kemudian dibawah bagian tabel dijabarkan apa yang ada didalam tabel
tersebut berupa makna dan trend dalam bentuk paragraf ( Hariyono et al.,
2020).
No Kategori N %
.
A. Tahun Publikasi
1. 2016 2 15,38
2. 2018 2 15,38
3. 2019 5 38,46
4. 2020 3 23,07
5. 2021 1 7,69
Total 13 100
B. Desain Literature Review
1. Quasi eksperimental 10 76,92
2. Pre eksperimen 1 7,69
3. Literature review/ Systematic review 1 7,69
4. Eksperimental 1 7,69
Total 13 100
C. Sampling Literature Review
1. Systematic literature review 1 7,69
2. Accidental Sampling 3 23,07
3. Pre and post test with control group 2 15,38
4. Purposive Sampling 3 23,07
5. One group pre post test 3 23,07
6. Pre test and post test design 1 7,69
51
Total 13 100
Instrumen Literature Review
1. Lembar Observasi 12 92,30
2. Kuesioner 1 7,69
Total 13 100
E. Analisis Statistik Penelitian
1. Database Google scholar, Garuda Garba dan 1 7,69
PubMed
2. Uji Mann Whitney 1 7,69
3. Paired T- Test 2 15,38
4. Uji Statisik Uji t independent 1 7,69
5. Dependent T test and independent T test 1 7,69
6. Uji General Linear Model – Univariate 1 7,69
7. Paired T test, Wilcoxon and Mann Whitney 1 7,69
8. Uji t 2 15,38
9. Kolmogrov Smirnov 1 7,69
10. Uji Wilcoxon, Uji dependent t and Mann 1 7,69
Whitney
11. Uji Statistik anova 1 1 7,69
Total 100
sebesar 50% dipublikasikan pada tahun 2019 dengan sebagian kecil (10%)
Sampling dan One group pre post test. Hampir seluruhnya (120%) menggunakan
4.1.2 Penerapan Water Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada
Anak Hipertermi
52
Metode Water Tepid penelitian mengenai upaya et. al (2020)
Sponge Untuk penurunan suhu atau Vol 1, No 1
Mengatasi Masalah hipertermi pada anak yang
Keperawatan mengalami demam typhoid
Hipertermi Pada Pasien melalui tindakan water tepid
Typhoid sponge.
b. Dari penerapan water tepid
sponge pada penderita
demam typhoid menunjukan
adanya penurunan suhu.
c. Hasil penelitian water tepid
sponge mampu menurunkan
suhu tubuh minimal 1 oC
pada pasien yang mengalami
demam dengan suhu tubuh
40 oC, pemberian seka
dengan waktu selama 15
menit, dengan adanya seka
tubuh pada teknik tersebut
akan mempercepat
vasodilatasi pembuluh darah
perifer di sekujur tubuh
sehingga evaporasi panas
dari kulit ke lingkungan
sekitar akan lebih cepat
dibandingkan hasil yang
diberikan oleh kompres air
hangat yang hanya
mengandalkan reaksi dari
stimulasi hipotalamus.
2. Efektivitas Water Tepid Lestari et.
Sponge Suhu 37 °C dan a. Hasil penurunan dapat dilihat al (2019)
Kompres Hangat 37 °C dari mean rank water tepid Vol VIII
Terhadap Penurunan sponge yang hasil nya 22,82 Nomor 2
o
Suhu Hipertermia C sedangkan hasil
penurunan kelompok
kompres hangat hasilnya
38,18 oC.
b. Hasil Uji Wilcoxon
mendapatkan hasil 0.001 (p <
0.05) yang artinya terdapat
pengaruh tindakan water
tepid sponge terhadap
penurunan suhu pada anak
dengan hipertermia.
53
3. Pengaruh Tepid Sponge Haryani et.
Terhadap Penurunan a. Hasil suhu sebelum al (2018)
Suhu Tubuh Pada Anak dilakukan tepid sponge Vol. 7, No.
Pra Sekolah Yang sebagian besar ( 73, 34 %) 1
Mengalami Demam di berada pada suhu 38-39 °C.
Rsud Ungaran b. Suhu tubuh setelah dilakukan
tepid sponge sebagian besar
(63 %) berada pada suhu 37
-38 °C.
c. Perbedaan suhu tubuh anak
pada uji t berpasangan untuk
kelompok intervensi
diperoleh nilai signifikansi
0.000 (p < 0.05). Pemberian
kompres water tepid sponge
berpengaruh terhadap
penurunan suhu tuhuh.
5. Perbandingan Wardiyah
Efektifitas Pemberian a. Rerata suhu tubuh anak et. al (2016)
Kompres Hangat dan sebelum dilakukan Vol 10, No
Tepid Sponge Terhadap pemberian kompres hangat 1
Penurunan Suhu Tubuh adalah 38,5 °C. Rerata suhu
Anak Yang Mengalami tubuh anak sesudah
Demam di Ruang dilakukan pemberian
Alamanda Rsud Dr. H. kompres hangat adalah 38,0
Abdul Moeloek °C.
Provinsi Lampung b. Rerata suhu tubuh anak
Tahun 2015 sebelum dilakukan tepid
sponge adalah 38,8 °C.
54
Rerata suhu tubuh anak
sesudah dilakukan tepid
sponge adalah 38,0 °C.
c. Ada perbedaan rerata suhu
tubuh sebelum dan sesudah
tindakan kompres hangat
dengan mean 0,5 °C (p value
< α, 0,000 < 0,05). Ada
perbedaan rerata suhu tubuh
sebelum dan sesudah
tindakan tepid sponge dengan
mean 0,7 °C (p value < α,
0,000 < 0,05).
d. Ada perbedaan efektifitas
pemberian kompres hangat
dan tepid sponge terhadap
penurunan suhu tubuh anak
yang mengalami demam (p
value < α, 0,003 < 0,05).
6. The Difference Between a. Rata-rata suhu tubuh pre test Karra et. al
the Conventional Warm kompres hangat konvensional (2019) Vol.
Compress and Tepid adalah 37,83 °C, sedangkan 14, No. 3
Sponge Technique rata-rata suhu tubuh pre test
Warm Compress in the kompres hangat konvensional
Body Temperature adalah 38,04 °C.
Changes of Pediatric b. Berdasarkan hasil pengujian
Patients with Typhoid dengan menggunakan
Fever Univariate-General Linear
Model didapatkan nilai p <α
(0,03 <0,05) yang
menyimpulkan bahwa
terdapat perbedaan antara
kompres hangat konvensional
dengan teknik tepid sponge
(Ho ditolak).
c. Hasil uji signifikansi dengan
menggunakan General
pengukuran berulang model
linier (nilai p 0,03 untuk
hangat konvensional kompres
dan nilai p 0,01 pada teknik
kompres hangat spons
hangat).
7. Tepid sponge and Hastuti et.
sponge bath to change a. Hasil suhu tubuh anak al (2020)
body temperature sebelum teknik tepid sponge Vol 2 No 2
55
children with dengue
fever memiliki suhu terendah 37,8
°C dan suhu tertinggi 39 °C.
Sedangkan suhu tubuh anak
setelah teknik tepid sponge
memiliki suhu terendah 37,5
°C dan suhu tertinggi 38,7
°C.
56
subyek V dengan suhu 37,8
ºC, subyek VI dengan suhu
38 ºC.
b. Setelah dilakukan kompres
tepid water sponge pada
keenam subyek maka
terdapat penurunan suhu
yaitu pada subyek I turun
menjadi 37 ºC, subyek II
menjadi 37,3 ºC, subyek III
menjadi 37 ºC, subyek IV
menjadi 37 ºC, subyek V
menjadi 36,5 ºC, subyek VI
menjadi 37 ºC.
c. Hal ini membuktikan bahwa
kompres tepid water sponge
ada pengaruh untuk
menurunkan suhu tubuh pada
pasien hipertermi.
9. Differences in the Putri et. al
Effectiveness of Warm a. Hasil suhu rata-rata sebelum (2020) Vol
Compresses with Water kompres hangat adalah 38,4 12
Tepid Sponge in ºC setelah kompres hangat
Reducing Fever in adalah 37,5 ºC.
Children: A Study b. Suhu rata-rata sebelum spons
Using a Quasi- air hangat adalah 38,6° C dan
Experimental Approach setelah spons air hangat
adalah 37,3 ºC.
c. Ada pengaruh antara sebelum
dan sesudah kompres hangat
dengan perbedaan rata-rata
0.85 ºC (p-value 0.001).
d. Ada pengaruh sebelum dan
sesudah spons air hangat
dengan perbedaan rata-rata
1,36 ºC (p-value 0,001).
e. Ada perbedaan antara
kompres hangat dan spons air
hangat, yaitu 0,25 ºC.
10. Effectiveness Of Tepid Hastuti et.
Sponge Compresses a. Suhu tubuh rata-rata sebelum al (2021)
And Plaster dan sesudah diberikan Volume
Compresses On Child kompres tepid sponge adalah 2021
Typhoid Patients with 38,75 ° C dan 38,08 ° C
Fevers dengan perbedaan temperatur
0,67 ° C.
b. Sedangkan suhu tubuh rata-
57
rata sebelum dan sesudah
diberikan kompres palster
adalah 38,80 ºC dan 38,57
ºC dengan perbedaan
temperatur 0,23 °.
c. Hasil Uji Mann-Withney
didapatkan nilai p value =
0,000 < α = 0,05 yang berarti
kompres tepid sponge lebih
efektif dalam menurunkan
suhu tubuh pada anak usia
sekolah dibandingkan dengan
kompres plester.
11. Perbedaan Penurunan Dewi (2016)
Suhu Tubuh Antara a. Kelompok pertama yaitu Vol 1, No 1
Pemberian Kompres responden yang mengalami
Air Hangat Dengan peningkatan suhu tubuh >38
Tepid Sponge Bath ºC diberikan tindakan
Pada Anak Demam kompres air hangat selama ±
10 menit.
b. Kelompok kedua yaitu
responden yang mengalami
peningkatan suhu tubuh >38
diberikan tindakan tepid
sponge bath ± 10 menit.
c. Berdasarkan hasil analisis
Uji anova tunggal didapatkan
hasil nilai signifikansi (p)
sebesar 0,000.
d. Hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan penurunan
suhu yang signifikan antara
kelompok pemberian
kompres air hangat dengan
kelompok pemberian tepid
sponge bath pada anak
demam.
12. Effect of Tepid Vs Pavithra C.*
Warm sponging on a. Kelompok. Student 't' test (2018)
body temperature and digunakan untuk IJSAR, 5 (6)
comfort among menganalisis perubahan suhu
children with Pyrexia tubuh antara kedua
at Sri Ramakrishna kelompok.
hospital, Coimbatore b. Dihitung “t” nilai-nilai di 15
menit, 30 menit 45 menit
dan 60 menit adalah 0,04,
0,62, 0,8 dan 1,12 masing-
58
masing tidak signifikan pada
taraf 0,05 yang menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan
antara spons hangat dan
hangat dalam menurunkan
suhu tubuh.
c. Analisis pengaruh spons
hangat vs hangat terhadap
kenyamanan telah dilakukan.
Nilai 't' yang dihitung sebesar
6,69 untuk kenyamanan
signifikan pada tingkat 0,001,
yang menunjukkan bahwa
spons hangat efektif dalam
meningkatkan kenyamanan
di antara anak-anak.
13. Hendrawati
Effect of Tepid Sponge a. Sebelum diberikan tepid et. al (2019)
on changes in body sponge seluruh balita Volume 29,
temperature in children mengalami suhu tinggi Supplement
under five who have (100%) sebanyak 12 1
fever in Dr. Achmad responden, setelah diberikan
Mochtar Bukittinggi tepid sponge satu kali, suhu
Hospital seluruh responden menjadi
normal (100%).
c. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada
perbedaan suhu tubuh yang
signifikan sebelum dan
sesudah pemberian tepid
sponge terhadap penurunan
suhu tubuh (p-value = 0,000).
Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya pemberian tepid
59
sponge berpengaruh
signifikan terhadap
perubahan suhu tubuh.
penurunan suhu atau hipertermi pada anak yang mengalami demam typhoid
melalui tindakan water tepid sponge. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
water tepid sponge mampu menurunkan suhu tubuh minimal 1 oC pada pasien
yang mengalami demam dengan suhu 40 oC, pemberian seka dengan waktu
selama 15 menit, dengan adanya seka tubuh pada teknik tersebut akan
evaporasi panas dari kulit ke lingkungan sekitar akan lebih cepat dibandingkan
hasil yang diberikan oleh kompres air hangat yang hanya mengandalkan reaksi
penurunan suhu atau hipertermi pada anak yang mengalami demam typhoid
penelitian menunjukkan bahwa hasil penurunan dapat dilihat dari mean rank
water tepid sponge yang hasilnya 22,82 ºC sementara hasil penurunan kelompok
kompres hangat hasilnya 38,18 ºC. Hasil Uji Wilcoxon mendapatkan hasil 0,001
( p < 0,005 ) yang artinya adanya pengaruh tindakan water tepid sponge tehadap
60
Haryani et. al (2018) tentang pengaruh tepid sponge terhadap penurunan
suhu tubuh pada anak pra sekolah yang mengalami demam di Rsud ungaran. Hasil
sebagian besar ( 73, 34 %) berada pada suhu 38 – 39 ºC. Suhu tubuh setelah
dilakukan tepid sponge sebagian besar ( 63%) berada pada suhu 37 – 38 ºC.
Perbedaan suhu tubuh anak pada Uji t berpasangan untuk kelompok intervensi
diperoleh nilai signifikasi 0.000 ( p < 0.05 ). Pemberian kompres water tepid
menggunakan kompres hangat dan water tepid sponge di Rumah Sakit Dkt Tk Iv
02.07.04 Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil rata – rata
nilai suhu sebelum kompres hangat 38,7 ºC, setelah kompres hangat 37,7 ºC. Rata
– rata nilai suhu sebelum water tepid sponge 38,6 ºC, setelah water tepid sponge
37,4 ºC. Hasil Uji statistik didapatkan nilai p – value 0, 0001 < 0, 05 artinya ada
pengaruh sebelum dan sesudah water tepid sponge dengan beda mean adalah 1,2
ºC. Hasil Uji statistik didapatkan nilai p – value 0, 000 < 0,05.
kompres hangat dan tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang
Lampung tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil rerata suhu
tubuh anak sebelum dilakukan pemberian kompres hangat adalah 38,5ºC. Rerata
suhu tubuh anak sesudah dilakukan pemberian kompres hangat adalah 38,0ºC.
Rerata suhu tubuh anak sebelum dilakukan tepid sponge adalah 38,8ºC. Rerata
suhu tubuh anak sesudah dilakukan tepid sponge adalah 38,0ºC. Ada perbedaan
61
rerata suhu tubuh sebelum dan sesudah tindakan kompres hangat dengan mean 0,5
ºC ( p value < α, 0, 000 < 0,05). Ada perbedaan rerata suhu tubuh sebelum dan
sesudah tindakan tepid sponge dengan mean 0,7 ºC ( p value < α, 0,000 < 0,05).
Ada perbedaan efektifitas pemberian kompres hangat dan tepid sponge terhadap
penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam ( p value < α, 0,003 < 0,05).
Karra et. al ( 2019) tentang the difference between the conventional warm
compress and tepid sponge technique warm compress in the body temperature
bahwa hasil rata – rata suhu tubuh pre test kompres hangat konvensional adalah
37, 83 ºC sedangkan rata – rata suhu tubuh pre test kompres hangat konvensional
General Linear Model didapatkan nilai p < α ( 0,03 < 0,05) yang menyimpulkan
Hastuti et. al (2020) tentang tepid sponge bath to change body temperature
children with dengue fever. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil suhu tubuh
anak sebelum teknik tepid sponge memiliki suhu terendah 37,8 ºC dan suhu
tertinggi 39 ºC. Sedangkan suhu tubuh anak setelah teknik tepid sponge memiliki
suhu terendah 37,5 ºC dan suhu tertinggi 38,7 ºC. Hasil analisis menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara suhu tubuh anak sebelum dan
sesudah “teknik tepid sponge” ( p < 0,05). Disimpulkan bahwa “teknik tepid
sponge” mampu menurunkan suhu tubuh anak sebesar 0,2 ºC. Hasil suhu tubuh
62
anak sebelum teknik mandi spons memiliki suu terendah 37,9 ºC dan suhu
tertinggi 40 ºC. Sedangkan suhu tubuh anak setelah teknik sponge bath memiliki
suhu terendah 37 ºC dan suhu tertinggi 39 ºC. Hasil analisis menunjukkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara suhu tubuh anak sebelum dan sesudah
teknik mandi spons ( p < 0,05). Disimpulkan bahwa “teknik mandi spons” mampu
sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermi di
ruang melur Rumah Sakit umum daerah Sidikalang. Hasil penelitian menujukkan
dilakukan kompres tepid water sponge dengan suhu pada subyek I yaitu 39 ºC,
Subyek II dengan suhu 38,6 ºC, subyek III dengan suhu 38 ºC, subyek IV dengan
suhu 37,8 ºC, subyek V dengan suhu 37,8 ºC, subyek VI dengan suhu 38 ºC.
Setelah dilakukan kompres tepid water sponge pada keenam subyek maka
terdapat penurunan suhu yaitu pada subyek I turun menjadi 37 ºC, subyek II
menjadi 37,3 ºC, subyek III menjadi 37 ºC, subyek IV menjadi 37 ºC, subyek V
menjadi 36,5 ºC, subyek VI menjadi 37 ºC. Hal ini membuktikan bahwa kompres
tepid sponge ada pengaruh untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien hipertermi.
compresses with water tepid sponge in reducing fever in children : a study using a
rata – rata sebelum kompres hangat adalah 38,4 ºC setelah kompres hangat adalah
37,5 ºC. Suhu rata – rata sebelum spons air hangat adalah 38,6 ºC dan setelah
spons air hangat adalah 37,3 ºC. Ada pengaruh antara sebelum dan sesudah
63
kompres hangat dengan perbedaan rata – rata 0,85 ºC ( p – value 0,001). Ada
pengaruh sebelum dan sesudah spons air hangat dengan perbedaan rata – rata 1,36
ºC ( p – value 0,001). Ada perbedaan antara kompres hangat dan spons air hangat,
menujukkan bahwa hasil suhu tubuh rata – rata sebelum dan sesudah diberikan
kompres tepid sponge adalah 38,75 °C dan 38,08 °C dengan perbedaan temperatur
0,67 °C. Sedangkan suhu tubuh rata – rata sebelum dan sesudah diberikan
kompres plaster adalah 38,80 ºC dan 38,57 ºC dengan perbedaan temperatur 0,23
ºC. Hasil Uji Mann – Withney didapatkan nilai p value = 0,000 < α = 0,05 yang
berarti kompres tepid sponge lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada
pemberian kompres air hangat dengan tepid sponge bath pada anak demam. Hasil
peningkatan suhu tubuh > 38 ºC diberikan tindakan tepid sponge bath ± 10 menit.
Berdasarkan hasil analisis Uji anova tunggal didapatkan hasil nilai signifikansi ( p
) sebesar 0, 000. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan penurunan suhu yang
64
Pavithra ( 2018 ) tentang effect of tepid vs warm spoging on body
‘t’ test digunakan untuk menganalisis perubahan suhu tubuh anatar kedua
ke
kelompok. Dihitung “t” nilai – nilai di 15 menit, 30 ke menit, 45 th menit dan
menit 60 ke adalah 0,04, 0,62, 0,8 dan 1,12 masing – masing tidak signifikan pada
taraf 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara spons hangat dan
hangat dalam menurunkan suhu tubuh. analisis pengaruh spons hangat Vs hangat
terhadap kenyamanan telah dilakukan nilai ‘t’ yang dihitung sebesar 6,69 untuk
body temperature in childen under five who have fever in Dr, Acmad Mochtar
responden, setelah diberikan tepid sponge satu kali, suhu seluruh responden
menjadi normal ( 100 % ). Hasil paired sampel – test T menunjukkan bahwa ada
38,31 ºC dari suhu tubuh dengan deviasi standart dari 0, 436 sebelum memberikan
hangat sponge. Setelah pemberian tepid sponge terjadi penurunan suhu tubuh
yaitu 37, 17 ºC dengan standar deviasi 0,46 dan nilai p 0,000 (p – value < 0,05 ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan suhu tubuh yang signifikan
sebelum dan sesudah pemberian tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh ( p
65
BAB 5
PEMBAHASAN
66
5.1 Efektivitas Penerapan Metode Water Tepid Sponge Terhadap Penurunan
suhu tubuh pada anak hipertermi sesuai dengan literature review dari hasil
water tepid sponge untuk menurunkan hipertermi pada pasien demam tifoid. Hasil
penelitian water tepid sponge mampu menurunkan suhu tubuh minimal 1 ºC pada
pasien yang mengalami demam dengan suhu tubuh 40 ºC, pemberian seka dengan
waktu selama 15 menit. Seperti yang dilakukan oleh penelitian ( Lestari, 2019 )
bahwa penerapan water tepid sponge merupakan kombinasi teknik blok dengan
seka, teknik ini tidak hanya diterapkan di satu tempat saja, melainkan diberikan
langsung pada bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah besar. Water tepid
melalui evaporasi dan konduksi dilakukan pada pasien yang mengalami demam
tinggi. Penelitian menurut ( Haryani, 2018 ) bahwa pemberian tepid sponge lebih
efektif dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan demam dibandingkan dengan
kompres air hangat. Sama dengan penelitian yang dilakukan ( Novikasari, 2019 )
dan ( Dewi, 2016 ) jumlah luas waslap yang kontak dengan pembuluh darah
perifer yang berbeda antara teknik kompres air hangat dengan tepid sponge akan
penelitian (Wardiyah, 2016 ) perbedaan luas rasio body surface area dengan
jumlah luas washlap yang kontak dengan pembuluh darah perifer yang berbeda
antara teknik kompres hangat dan tepid sponge akan turut memberikan perbedaan
67
hasil terhadap percepatan penurunan suhu tubuh. Teknik spons hangat lebih baik
dari 5 menit hingga 30 menit sedangkan penurunan suhu tubuh kompres hangat
2019 ) sama dengan hasil penelitian ( Hastuti, 2020 ), ( Pavithra, 2018 ) dan
seluruh tubuh lebih efektif dibandingkan dengan kompres hangat karena rata –
rata mandi spons diberikan lebih cepat berkeringat karena seluruh permukaan
tubuh dan kulit dibilas menggunakan air hangat. Menurut penelitian ( Berutu,
tubuh diatas 38ºC apabila hipertermi terjadi maka dibutuhkan penanganan segera
agar tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut dengan cara dilakukan kompres
tepid water sponge sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan
kompres hangat yang tepat menurut penelitian ( Putri, 2020 ) sesuai dengan
kondisi anaknya. Orang tua memberikan watert tepid sponge pada anaknya yang
hangat dan tepid sponge yang benar pada pasien dan juga diharapkan hasil
prosedur (SOP) dalam menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam
secara non farmakologis. Adapun keunggulan teknik spons air hangat dengan
68
menyeka tubuh pasien adalah permukaan tubuh yang lebih lebar yang bersentuhan
demam dengan cepat. Karena faktor lain salah satunya adalah suhu ruangan,
dimana pergeseran suhu antara manusia dengan lingkungan atau suhu ruangan
sebagian besar terjadi melalui kulit menurut ( Hastuti, 2021 ) dan ( Tamsuri,
2015).
menyeka tubuh untuk menurunkan suhu tubuh pada anak hipertermi. Dengan
ini, saat anak mengalami demam masyarakat dapat mengerti bagimana cara
dan benar dalam penurunan suhu tubuh menggunakan metode water tepid sponge.
kompres water tepid sponge berpengaruh dalam menurunkan suhu tubuh pada
menggunakan teknik seka yang tujuanya untuk menurunan suhu tubuh hipertermi
pada anak. Banyak masyarakat yang belum mengetahui kompres hangat dengan
teknik water tepid sponge. Tindakan water tepid sponge merupakan salah satu
tindakan mandiri dari perawat, tetapi sering diabaikan bahkan sering dibebanan
pada keluarga pasien. Padahal tindakan water tepid sponge lebih mudah dilakukan
dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu tindakan ini juga
69
memungkinkan pasien atau keluarga tidak terlalu bergantung pada obat sehingga
teknik water tepid sponge memang belum dilakukan dalam penurunan suhu tubuh
pada anak. Banyak ditemukan di lapangan pelaksanaan water tepid sponge jarang
sponge dengan cara menyeka tubuh dengan air hangat selama 15 menit akan
membuat penurunan suhu tubuh dengan konveksi dan evaporasi. Melalui metode
ini panas yang dihantarkan air hangat akan membuat pori – pori pada tepi kulit
Menggunakan cara lain yaitu dengan konveksi dimana penerapan air hangat yang
suhunya lebih rendah dari suhu tubuh akan mempengaruhi pusat termoregulasi di
dalam tubuh, sehingga otomatis tubuh akan bekerja untuk menurunkan suhu tubuh
menjadi normal. Hal ini didukung oleh peneliti ( Anggraeni, 2019 ) dimana
terdapat pengaruh tindakan water tepid sponge terhadap penurunan suhu pada
kompres water tepid sponge dengan menggunakan kompres hangat air hangat
lebih efektif dalam menurunkan demam pada pasien hipertermi, peneliti ( Heriaty,
menurunkan suhu tubuh pada pasien hipertermi. Water tepid sponge juga dapat
70
BAB 6
PENUTUP
diambil kesimpulan bahwa penerapan metode water tepid sponge lebih efektif
untuk menurunkan suhu tubuh pada anak hipertermi dan dapat disimpulkan
suhu tubuh pada pasien demam terutama demam tifoid. Dari hasil penelitian
water tepid sponge mampu dalam menurunkan suhu dari 39 oC sampai 37oC.
DAFTAR PUSTAKA
71
Alves, D. (2018). Konsep Kompres Tepid Water Sponge. Jurnal Kesehatan, 18.
Anggit. (2018). Literature Review Penerapan Metode Water Tepid Sponge untuk
Mengatasi Masalah Keperawatan Hipertermi pada Pasien Typhoid.
Akademi Keperawatan Al Kautsar.
Ardiaria. (2019). Patofisiologi Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 4.
Ashurst, T. W. (2019). Penerapan Metode Water Tepid Sponge terhadap
Penurunan Suhu Tubuh. Jurnal Kesehatan, 6-10.
Bulechek. (2018). Nursing Intervention Classification (NIC ; alih bahasa, Intan
Nurjanah, Roxsana Devi Tumanggor. Akademi Al Kautsar.
Corwin, Z. (2017). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 19.
Dewi. (2018). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 18.
Eni. (2016). Literature Review Penerapan Metode Water Tepid Sponge untuk
Mengatasi Masalah Keperawatan Hipertermi pada Pasien Typhoid.
Akademi Keperawatan, 40-45.
Handayani, M. S. (2016). Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu
Tubuh pada anak Pra sekolah yang Mengalami Demam. Jurnal
Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, 44.
Haryono. (2012). Tanda dan Gejala Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 7.
Hidayat. (2009). Konsep Dasar Anak. Jurnal Keperawatan, 25.
Hidayati. (2014). Efektivitas Water Tepid Sponge suhu 37 dan Kompres Hangat
terhadap Penurunan Suhu Tubuh. Jurnal Keperawatan, 50-55.
Kare. (2019). Hubungan Personal Hygiene dan Riwayat Kontak dengan Kejadian
Demam Typhoid . Kesehatan, 3 .
Kare. (2019). Hubungan Personal Hygiene dan Riwayat Kontak dengan Kejadian
Demama Tifoid . Kesehatan , 1-3.
Kemenkes. (2016). Tanda dan gejala Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 8.
Kesehatan, K. (2014). Konsep Dasar Anak. Jurnal Kesehatan, 25.
Maghfiroh. (2016). Hubungan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan
Kejadian Demam Typhoid Pada Anak. Jurnal ‘Aisyiyah Medika , 328.
Mahayu. (2016). Asuhan Keperawatan pada Anak Demam Typhoid dengan
Masalah Keperawatan Hipertermi. Kesehatan, 6-12.
Nurvina. (2016). Hubungan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan
Kejadian Demam Tyhpoid Pada Anak . Jurnal ‘Aisyiyah Medika , 6-13.
Patungan. (2018). Hubugan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan
Kejadian Demam Typhoid pada Anak. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 328.
Pawito. (2008). Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Typhoid. Jurnal
Kesehatan Al-Irsyad, 2.
Potter, & Perry, W. (2016). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 19.
Pratama. (2018). Hubungan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan
Kejadian Demam Typhoid Pada Anak. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 6-13.
Pruss. (2016). Patofosiologi Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 5.
Sarwahita. (2017). Hubungan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan
Kejadian Demam Typhoid Pada Anak. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 6-13.
Sodikin. (2012). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 19.
Soedarto. (2015). Diagnosis Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 11.
Sudoyo. (2016). Tanda dan Gejala Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 9.
Wardiyah. (2016). Hubungan Kompres hangat dengan Water tepid sponge
Penurun Suhu Tubuh Anak. Jurnak Keperawatan, 50-55.
72
Wardiyah. (2016). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 18.
WHO. (2018). Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 3.
WHO. (2018). Literature Review Penerapan Metode Water Tepid Sponge untuk
Mengatasi Masalah Keperawatan Hipertermi pada Pasien Typhoid.
Akademi Keperawatan Al Kausar.
Wong, P. (2002). Family Centered Care. Jurnal Keperawatan, 26.
Zahroh, & Ni'matul. (2017). Efktivitas Penurunan Suhu Tubuh Menggunakan
Kompres dan Water tepid. Jurnal Kesehatan.
73