Cerpen berjudul Sang Anak Pemalas

Sang Anak Pemalas

   Ada seorang anak yang sangat malas untuk berangkat ke sekolah.Ayahnya sering menasehatinya akan
pentingnya sekolah untuk masa depan.Namun,Sang anak tidak menghiraukan nasehat ayahnya itu,Sang
ayah mulai kehabisan pikir untuk menyuruh anaknya sekolah.Hingga pada suatu hari,sang ayah
menceritakan tentang persamaan manusia dan botol,di depan anaknya.

  Sang ayah mengambil beberapa botol.botol pertama di isi dengan air mineral,botol kedua di isi jus
buah,botol ketiga di isi madu,botol keempat di isi minyak wangi,dan botol kelima di isi air got.Sang ayah
pun bertanya pada anaknya.

"Nak,apa yang kamu lihat?"

"Botol yang di isi air mineral,jus buah,madu,minyak wangi,dan air got".Jawab sang anak

"Jika di suruh memilih,maka kamu akan memilih yang mana?"Tanya sang ayah.

"Tentu aku akan memilih botol yang berisi minyak wangi yah".

"Kenapa kamu memilih botol yang berisi minyak wangi itu?".Sang anak menjawab,"Tentu yah,karena
minyak wangi menghasilkan aroma yang bagus dan pasti harganya mahal." Setelah itu ayahnya
menjelaskan,jika di umpamakan botol itu adalah kita dan isinya itu tergantung apa yang kita lakukan
atau ilmu yang kita punya.maka kamu yang akan menentukan menjadi seperti botol berisi minyak wangi
yang di hargai banyak orang atau menjadi seperti botol berisi air got yg tiada harganya bagi
orang.Ataupun menjadi keadaan mu sekarang yg biasa-biasa saja.

Sebaliknya jika kamu rajin ke sekolah hingga perguruan tinggi kamu ibaratkan botol yang di isi minyal
wangi,yang dimana kamu akan di hargai banyak orang dan bisa membawa perubahan bagi orang
sekitarmu.
"Terimah kasih ayah,motivasi dan cerita ayah telah mengubah pola pikir anakmu akan pentingnya
sekolah," Ucap sang anak.

Jadi hendaklah kita menjadi seperti botol yang di isi minyak wangi yang berharga bagi orang bnyak.untuk
mendapatkan itu maka sekolah lh jawabanya,karena semakin tinggi pendidikan seseorang pasti dia
mempunyai banyak ilmu dan kamu gunakan dengan baik dan bijaksana,tanpa kamu sadari kamu akan di
hargai banyak orang...

THE END