KELOMPOK 3
2
BAB 1
Inti sel (Nukleus) yang pada gilirannya mengandung materi genetis dalam bentuk
kromosom – kromosom, neuron memiliki banyak perpanjangan yang disebut DENDRIT.
Neuron (Sel saraf) adalah unsur pengolah informasi dan pemancar informasi dalam
sistem saraf. Neuron memiliki banyak bentuk dan ragam, tergantung pada tugas tugas
khusus yang mereka laksanakan. Sebagian besar neuron memiliki keempat struktur atau
wilayah berikut ini, meskipun mungkin bentuknya berbeda. (Carlson, 2012)
2.Dendrit
3.Akson
4.Kenop ujung
Soma (Badan sel) berisikan nukleus dan sebagian besar mekanisme yang
menjalankan proses – proses kehidupan sel. Bentuknya bermacam macam,
tergantung pada jenis neuron.
3
Ada banyak jenis neuron, namun sedikitnya ada tiga kategori besar yang didasarkan
pada fungsinya:
1. Neuron Sensorik
Peka terhadap berbagai stimulus non-saraf. Ada neuron sensorik di kulit, otot,
persendian serta organ organ yang mengindikasikan adanya tekanan, temperature, dan
rasa sakit.
2. Neuron Motorik
Mampu menstimulasi sel sel otot di seluruh tubuh, termasuk otot jantung, diafragma,
usu, kandung kemih, dan kelenjar.
3. Interneuron
Neuron neuron yang menghubungkan antara neuron sensorik dan motoric, dan juga
antar-neuron itu sendiri. Neuron-neuron pada system saraf pusat, termasuk otak,
semuanya adalah interneuron. (Boeree, 2013)
Sedangkan jenis utama neuron digolongkan berdasarkan cara akson dan dendrit
meninggalkan soma, yaitu:
1. Neuron Multipolar.
Dalam jenis, dari membrane somatic hanya ada 1 akson, tetapi ada banyak pohon
dendrit yang tumbuh darinya.
2. Neuron Bipolar
Memiliki 1 akson dan satu pohon dendrit pada ujung yang bersebrangan dengan
soma. Neuron bipolar biasannya bersifat sensoris dengann kata lain dendrit
mendeteksi peristiwa – peristiwa yang terjadi di lingkungan dan menyampaikan
informasi mengenai peristiwa –peristiwa ini ke system saraf pusat.
3. Neuron Unipolar
Neuron Unipolar cabangnya hanya ada 1, yang menjulur menjauhi soma dan
membelah menjadi 2 cabang agak jauh. Neuron unipolar meneruskan informasi
sensoris dari lingkungan. Dendrit sebagian besar neuron unipolar mendeteksi
sentuhan, perubahan suhu, dan peristiwa sensoris lain yang mempengaruhi kulit.
Neuron unipolar mendeteksi peristiwa dalam sendi, otot, dan organ – organ dalam
kita. (Carlson, 2012)
4
1.4 Dendrit
Dendrit adalah kata yunani yang berarti pohon, dan dendrit adalah neuron yang
terlihat mirip sekali dengan pohon. Neuron - neuron berkomunikasi satu sama lain, dan
dendrit serperan sebagai penerima penting pesan – pesan ini. Pesan – pesan yang
diteruskan dari neuron ke neuron dipancarkan melintasi sinapsis, sambungan antara
kenop ujung sel pengirim dan sebagian membrane somatik atau dendrit sel
penerima.Komunikasi di Sinapsi berlangsung di satu arah. (Carlson, 2012)
1.5 Akson
Akson adalah tabung panjang dan ramping, seringkali dilapisi oleh selubung mielin.
Akson membawa informasi dari badan sel ke kenop kenop ujung. Pesan mendasar yang
dibawanya disebut potensial aksi. Potensial aksi adalah peristiwa listrik/kimiawi singkat
yang dimulai diujung akson yang berada tepat disebelah badan sel dan berjalan kea rah
kenop - kenop ujung. (Carlson, 2012)
Kebanyakan akson membelah dan bercabang berkali-kali. Pada ujung setiap cabang
kecil ada kenop-kenop mungil yang disebut kenop kenop ujung (terminal buttons).
Kenop kenop ujung memiliki fungsi yang amat istimewa : sewaktu potensial aksi yang
merambat melewatu askson mencapai kenop-kenop itu, mereka menyekresikan zat kimia
yang disebut neurotransmitter. Zat kimia ini ( ada banyak zat kimia di SSP ) dapat
merangsang ataupun menghambat sel penerima dan karenanya membantu menentukan
apakah potensial aksi terjadi di akson sel tersebut. Kenop-kenop ujung dapat membentuk
sinapsi pada membrane denrit ataupun soma.
5
) – yakni menstimulasi neuron berikutnya dan menghambat mempersulit neurotransimter
excitatory untuk mendapat efeknya. (Carlson, 2012)
Ketika unsur kimia menyentuh permukaan neuron, unsur unsur itu mengubah
keseimbangan ion ion(atom yang bermuatan listrik) antara bagian dalam dan luar
membran sel. Pada saat perubahan ini mencapai pada level ambang, efek tersebut
bergerak melintasi membrane sel menuju akson. Saat mencapai akson ia memulai
potensi tindakan.(Boeree, 2013)
6
BAB 2
Sistem saraf tepi adalah sistem di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot
dan organ tubuh. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi
tulang, sehingga rentan terhadap racun dan luka mekanis. Sistem saraf tepi terdiri dari
dua bagian utama, yaitu sebagai berikut.
7
Disebut juga sistem saraf tak sadar dan merupakan bagian dari sistem saraf tepi yang
berfungsi mengatur kondisi internal tubuh. Sistem saraf otonom mengontrol aktivitas
yang tidak dapat diatur oleh otak, seperti denyut jantung, gerak saluran pencernaan,
dan sekresi keringat. Sistem saraf otonom ini juga terdiri dari saraf aferen dan eferen
yang fungsinya sama dengan saraf aferen dan eferen yang berada di sistem saraf
somatis. Namun, saraf eferen dalam sistem saraf otonom terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Symphatetic nerves (saraf simpatik)
2) Parasymphatetic nerves (saraf parasimpatik)
8
DAFTAR PUSTAKA