Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

FARREL ARDAN AL-FAIQ/12/XI MIPA 4


A. Kerangka Cerpen
a. Tema : Persahabatan
b. Topik : Aqila yang mendapatkan teman baru
c. Sudut pandang : Orang ketiga
d. Penokohan :
 Aqila revita : periang, mudah berbaur
 Nabila : periang, memiliki sifat dewasa, berani
 Rindy Ulfha : periang, mudah berbaur dengan orang baru, baik
 Alifa salsabila : periang, baik, mudah berbaur
 Putri Yasmine : periang, baik, mudah berbaur
e. Latar :
 Tempat : di rumah
Waktu : pagi hari
Suasana : panik
 Tempat : di sekolah
Waktu : pagi hari
Suasana : tegang
 Tempat : di kelas
Waktu : pagi hari
Suasana : senang
f. Alur : maju, karena menceritakan berdasakan urutan waktu yang bergerak ke depan
g. Jenis cerpen : berdasarkan jumlah kata => cerpen mini (flash). Termasuk cerpen sempurna.

Sinopsis
B. Pengembangan Cerpen
Aqila Revita atau biasa yang dipanggil Qila ini adalah murid pindahan dari Sdn Mentari Pagi ke
Sdn Zedhena Girl. Qila pindah karena tugas papanya dari Surabaya ke Jakarta. Qila sedih karena
berpisah dengan guru-gurunya, teman-temannya dan sahabat baiknya. Akhirnya aqila pindah
sekolah ke Jakarta. Aqila pindah sekolah bersama kakaknya yang bernama Nabila. Setelah mereka
berdua pindah sekolah, mereka mendapatkan teman dan sahabat baru.

Teman Baru Sahabat Baru


Pengenalan peristiwa
Aqila Revita atau biasa yang dipanggil Qila ini adalah murid pindahan dari Sdn Mentari Pagi ke
Sdn Zedhena Girl. Qila pindah karena tugas papanya dari Surabaya ke Jakarta. Qila sedih karena berpisah
dengan guru-gurunya, teman-temannya dan sahabat baiknya, yaitu Keyla. Pagi yang cerah, Qila segera
bangun karena, sekolah barunya sangatlah berbeda dengan sekolah dulu. Sdn Zedhena Girl masuk pukul
07.30 pulang jam 13.30. Sedangkan, Sdn Mentari Pagi masuk pukul 07.00 pulang jam 12.00.

Pengungkapan peristiwa

Qila segera mandi dan memakai pakaian seragam barunya. Qila menyiapkan bukunya dan
menyisir rambutnya. Setelah itu, Qila ke ruang makan bersama mama, papa, juga kak Bila. “Qila, segera
habiskan rotimu! Nanti kamu terlambat sekolah, lho!” Seru Mama yang sedang di ruang tamu. “Iya,
Ma!” Qila pun melahap makanannya. Setelah itu, Qila memakai sepatu dan berpamitan kepada kedua
orangtuanya. Aqila dan Nabila berjalan kaki karena jarak dari rumah ke sekolah hanya 100 m. Oh ya,
Nabila kelas 6 sedangkan Aqila kelas 4.
Menuju konflik

Sesampainya...“Kak, ayo ke ruang kepala sekolah!” Ajak Qila. Nabila mengangguk. Qila dan Bila pun ke
ruang kepala sekolah. Tok! Tok! Tok! Nabila mengetuk pintu. “Masuk!” Panggil seseorang. Qila dan Bila
pun masuk perlahan-lahan. “Kalian, Aqila Revita dan Nabila Revita ya?” Tanya kepala sekolah tersebut.
Aqila dan Nabila mengangguk. “Perkenalkan, nama saya Belinda. Panggil saya Mrs Belinda ya?” Kata Mrs
Belinda ramah. “Mari, saya antarkan ke ruang kelas masing-masing!” Ajak Mrs Belinda. Aqila dan Nabila
menurut.

Sesampainya di ruang kelas qila.. “Aqila, ini ruang kelasmu, selamat belajar ya! Saya antarkan
Nabila dulu” ucap Mrs Belinda. “Terimakasih Miss” kata Qila. Mrs Belinda mengangguk dan berlalu
pergi. Aqila mengetuk pintu. Tiba-tiba datanglah wali kelas cantik. “Kamu, Aqila Revita ya?” Tanya guru
tersebut. Qila mengangguk. “Mari, masuk!” Ajak guru tersebut. Tampak kelas tersebut agak sunyi.
“Murid-murid, kita kedatangan murid baru, silakan berkenalan” kata guru tersebut ramah. “Hai teman-
teman! Namaku Aqila Revita, cukup panggil aku Qila aja.” Kata Qila memperkenalkan dirinya. “Baiklah,
nama saya Devi. Panggil saya Miss Devi. Kamu duduk dengan Rindy ya!” Ucap Miss Devi. Qila pun duduk
bersama Rindy. “Hai, kamu Aqila ya?” Tanya Rindy. “Iya, tepatnya Aqila Revita, nama kepanjanganmu
siapa?” Tanya Qila balik. “Namaku Rindy Ulfha, kamu panggil aku Rindy ya!” Kata Rindy. Aqila
mengangguk dan tersenyum. Mereka pun menghentikan obrolan mereka karena pelajaran mereka
sudah di mulai. Kriiing!!! Bel berbunyi. Aqila dan Rindy pergi ke cafe sekolah. Disana, terdapat sahabat
Rindy. “Rin, dia siapa?” Tanya anak perempuan berkacamata.
Klimaks dan penyelesaian

“Perkenalkan, dia Aqila Revita. Panggil dia Qila aja!” Kata Rindy. “Hai Qila! Namaku
Alifa Salsabila, kamu panggil aku Alifa” kata Alifa. “Hai! Namaku Putri Yasmine, kamu cukup panggil aku
Yasmine.” Kata Yasmine, perempuan berkacamata tersebut. “Hai! Aku Qila. Kalian bersahabat ya?”
Tanya Qila. “Iya Qil, kita berbeda kelas, Alifa kelas 4C sedangkan Yasmine kelas 4B” kata Rindy. “Ooh..”
“Qila, kamu berasal darimana?” Tanya Alifa. “Aku berasal dari Surabaya. Aku pindah karena
tugas papaku.” Jawab Aqila. “Ooh, rumah kamu dimana?” Tanya Yasmine. “Rumahku di jalan bluesky
tepatnya di komplek Permata Asri di blok G1.” Jawab Qila. “Wahh, Qila, mau tidak jadi sahabat kita?”
Tanya Rindy penuh percaya diri. Aqila jadi sedikit kebingungan. “Ayolah Qil, kita ingin sekali
mengumpulkan sahabat.” Rajuk Alifa. “Benar sekali, Lif!” Ucap Yasmine membenarkan Alifa. “Baiklah,
aku mau kok jadi sahabat kalian.” Kata Aqila bersedia. “Beneran, nih, Qil?” Tanya Alifa tidak percaya.
Aqila mengangguk. “Serius, kok!” Kata Aqila. Rindy, Alifa, dan Yasmine senang sekali. Kemudian
memeluk Qila. “Makasih banget, ya, Qil.” Ucap Rindy. Aqila mengangguk senang. Aqila pun menjadi
sahabat Rindy, Alifa, dan Yasmine.

-TAMAT-

C. ANALISIS HASIL
 UNSUR
a. Unsur Intrinsik
 Tema : Persahabatan, karena menceritakan aqila dan Nabila meninggalkan
sahabatnya dan mendapatkan teman/sahabat baru
 Alur : Maju, karena cerita tersebut berawal dari masa awal hingga akhir cerita
dengan urutan waktu yang teratur seperti pengenalan, muncul konflik,
klimaks, hingga penyelesaian seperti struktur cerpen tersebut.
 Latar : Qila segera mandi dan memakai pakaian seragam barunya. Qila menyiapkan
bukunya dan menyisir rambutnya. Setelah itu, Qila ke ruang makan bersama mama,
papa, juga kak Bila.

 Tempat : di rumah
Waktu : pagi hari
Suasana : panic
“Qila segera mandi dan memakai pakaian seragam barunya. Qila menyiapkan
bukunya dan menyisir rambutnya. Setelah itu, Qila ke ruang makan bersama mama,
papa, juga kak Bila. “Qila, segera habiskan rotimu! Nanti kamu terlambat sekolah,
lho!” Seru Mama yang sedang di ruang tamu. “Iya, Ma!” Qila pun melahap
makanannya.”

 Tempat : di sekolah
Waktu : pagi hari
Suasana : tegang
Sesampainya...“Kak, ayo ke ruang kepala sekolah!” Ajak Qila. Nabila mengangguk.
Qila dan Bila pun ke ruang kepala sekolah. Tok! Tok! Tok! Nabila mengetuk pintu.
“Masuk!” Panggil seseorang. Qila dan Bila pun masuk perlahan-lahan. “Kalian, Aqila
Revita dan Nabila Revita ya?” Tanya kepala sekolah tersebut. Aqila dan Nabila
mengangguk.

 Tempat : di kelas
Waktu : pagi hari
Suasana : senang
Sesampainya di ruang kelas qila.. “Aqila, ini ruang kelasmu, selamat belajar ya! Saya
antarkan Nabila dulu” ucap Mrs Belinda. “Terimakasih Miss” kata Qila. Mrs Belinda
mengangguk dan berlalu pergi. Aqila mengetuk pintu. Tiba-tiba datanglah wali kelas
cantik. “Kamu, Aqila Revita ya?” Tanya guru tersebut. Qila mengangguk

 Tokoh dan Penokohan


• Aqila revita : periang, mudah berbaur
“Hai teman-teman! Namaku Aqila Revita, cukup panggil aku Qila aja.”

• Nabila : periang, memiliki sifat dewasa, berani


Qila dan Bila pun ke ruang kepala sekolah. Tok! Tok! Tok! Nabila mengetuk pintu.

• Rindy Ulfha : periang, mudah berbaur dengan orang baru, baik


. “Hai, kamu Aqila ya?” Tanya Rindy. “Iya, tepatnya Aqila Revita, nama
kepanjanganmu siapa?” Tanya Qila balik. “Namaku Rindy Ulfha, kamu panggil aku
Rindy ya!” Kata Rindy.
 Alifa salsabila : periang, baik, mudah berbaur
“Perkenalkan, dia Aqila Revita. Panggil dia Qila aja!” Kata Rindy. “Hai Qila!
Namaku Alifa Salsabila, kamu panggil aku Alifa” kata Alifa.

 Sudut Pandang
Orang ketiga : karena menceritakan Aqila
 Aqila Revita atau biasa yang dipanggil Qila ini adalah murid pindahan dari
Sdn Mentari Pagi ke Sdn Zedhena Girl. Qila pindah karena tugas papanya
dari Surabaya ke Jakarta. Qila sedih karena berpisah dengan guru-gurunya,
teman-temannya dan sahabat baiknya, yaitu Keyla .

 Amanat
Jangan memilih-milih teman,berbaurlah dan bertemanlah kepada siapapun
tanpa memandang dari sisi manapun.
b. Unsur Ekstrinsik
• Bahasa
Tidak formal, karena cerpen tersebut memakai bahasa sehari-hari
• Latar belakang pengarang
Cerpen tersebut dibuat oleh Haifa khair pada tahun 2016.
• Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra :
 Nilai Moral
“Wahh, Qila, mau tidak jadi sahabat kita?” Tanya Rindy penuh
percaya diri. Aqila jadi sedikit kebingungan. “Ayolah Qil, kita
ingin sekali mengumpulkan sahabat.” Rajuk Alifa. “Benar sekali,
Lif!” Ucap Yasmine membenarkan Alifa. “Baiklah, aku mau kok
jadi sahabat kalian.” Kata Aqila bersedia. “Beneran, nih, Qil?”
Tanya Alifa tidak percaya. Aqila mengangguk. “Serius, kok!” Kata
Aqila. Rindy, Alifa, dan Yasmine senang sekali. Kemudian
memeluk Qila. “Makasih banget, ya, Qil.” Ucap Rindy. Aqila
mengangguk senang. Aqila pun menjadi
sahabat Rindy, Alifa, dan Yasmine.
- Terlihat dalam kutipan teks di atas qila sangat mudah berbaur
dan mau berteman kepada siapapun
 STRUKTUR
Sudah ada dalam teks.
 KEBAHASAAN
a. Menggunakan verba aksi
kebingungan
c. Menggunakan dialog
“Perkenalkan, dia Aqila Revita. Panggil dia Qila aja!” Kata Rindy. “Hai
Qila! Namaku
Alifa Salsabila, kamu panggil aku Alifa” kata Alifa. “Hai! Namaku Putri
Yasmine,

d. Menggunakan kata sifat


• Qila sedih karena berpisah dengan guru-gurunya, teman-temannya dan
sahabat baiknya, yaitu Keyla.

e. Menggunakan konjungsi temporal


• . Sdn Zedhena Girl masuk pukul 07.30 pulang jam 13.30. Sedangkan, Sdn
Mentari Pagi masuk pukul 07.00 pulang jam 12.00.
 sudah di mulai. Kriiing!!! Bel berbunyi. Aqila dan Rindy pergi ke cafe
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai