Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

APENDISITIS

Oleh:
1. Devi Kurniawati
2. Laily Nur Hidayah
3. Peppy Wahyu P.
4. Sigit Priyadi
5. Widiastutik

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDIKIA MEDIKA
JOMBANG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Apendisitis
SASARAN : keluarga pasien
HARI/TANGGAL : Sabtu, 9 April 2016
WAKTU : 15 menit
TEMPAT : Ruang tunggu keluarga Pasien RSUD Bangil
PERTEMUAN KE- : 1
PENYULUH : Devi Kurniawati

Laily Nur Hidayah


Peppy Wahyu P.
Sigit Priyadi
Widiastutik

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan mampu memahami tentang
Apendisitis
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan:
a. Menjelaskan pengertian Apendisitis
b. Menjelaskan penyebab Apendisitis
c. Menjelaskan tanda gejala Apendisitis
d. Menjelaskan pencegahan Apendisitis
e. Menjelaskan pengobatan Apendisitis
f. Menjelaskan komplikasi Apendisitis

B. POKOK BAHASAN
Apendisitis

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian Apendisitis
2. Penyebab Apendisitis
3. Tanda gejala Apendisitis
4. Pencegahan Apendisitis
5. Pengobatan Apendisitis
6. Komplikasi Apendisitis

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/
Kegiatan Penyuluh Alat

Pendahuluan 3 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah Lefleat


2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan dan alat
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan Tanya tulis
penyuluhan jawab
4. Penjelasan 4. Mendengarkan
TIU/TIK
5. Relevansi materi 5. Mendengarkan
(manfaat dan
alasan)
6. Apersepsi peserta 6. Mengemukakan
jawaban
7. Kontrak waktu 7. Mendengarkan
Penyajian 9 menit 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah Lefleat,
2. Menanyakan pada 2. Menjawab dan dan alat
peserta tentang Tanya tulis
pokok materi yang jawab
diberikan
3. Menuliskan 3. memperhatikan
jawaban peserta
4. Memberi 4. Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
5. Memberi 5. Menanggapi
kesempatan peserta jawaban
lain menanggapi
pertanyaan
6. Memberi penilaian 6. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi 7. Menerima hadiah
reinforcemen
8. Mengarahkan 8. Mendengarkan
penyuluhan pada
situasi yang
kondusif
Penutup 3 menit 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah Lefleat,
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan dan alat tulis
materi Tanya
3. Konytak waktu 3. menjawab jawab
untuk pertemuan
selanjutnya
4. Salam penutup 4. Menjawab salam

E. PENGATURAN TEMPAT

Keterangan:

F Fasilitator: Laily Nur Hidayah


F
D
M P P Penyuluh: Widiastutik

D
Dokumentator: Peppy Wahyu P.

O
Observer: Sigit Priyadi

M
O Moderator: Devi Kurniawati

Audiens
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet,
d. Audien siap di ruangan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan
(lansia):
a. Apa pengertian Apendisitis?
b. Apa penyebab Apendisitis?
c. Apa tanda gejala Apendisitis
d. Bagaimana pencegahan Apendisitis?
e. Bagaimana pengobatan Apendisitis?
f. Apa saja komplikasi Apendisitis?

G. MATERI PENYULUHAN
- Terlampir

H. REFERENSI
Price, SA, Wilson, LM. .1994. Patofisiologi Proses-Proses Penyakit, Buku Pertama.
Edisi 4. Jakarta:. EGC.

Smeltzer, Bare .1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & suddart.
Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC
“APPENDISITIS”

A. Pengertian
Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing
(appendiks). Infeksi ini dapat mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus
buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol
dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar kelingking
tangan.
Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab
paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997).
Appendisitis adalah tersumbatnya lumen oleh karena benda asing, fekolit, tumor atau
parasit. Mukosa mengekskresi cairan dibawah penyumbatan, tekanan intraluminal meningkat,
mukosa mengalami hipoksia dan menimbulkan dan menimbulkan tukak dan bakteri
menyerang dinding sehingga terjadi peradangan.
Appendicitis adalah suatu peradangan yang mengenai seluruh lapisan dinding organ
appendik/umbai cacing (usus buntu).

B. Penyebab
Terjadinya apendisitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun terdapat banyak
sekali faktor pencetus terjadinya penyakit ini.
1. Penyumbatan / obstruksi pada lumen apendik.
 Penyumbatan feces yang keras.
 Penyumbatan biji-bijian.
 Tumor
 Adanya jaringan yang rusak.
 Edema (pembengkakan).
2. Inflamasi / pembengkakan pada lumen apendik.
3. Infeksi kuman yersinia.

C. TANDA DAN GEJALA


 Rasa nyeri biasanya terjadi pada daerah perut bagian kanan bawah.
 Biasanya demam ringan
 Mual, muntah
 Anoreksia, malaisse (penurunan nafsu makan)
 Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
 Spasme otot
 Konstipasi, diare
 Pada bayi akan gelisah, mengantuk dan anoreksia.

D. PENCEGAHAN
Salah satu kiat agar terhindar dari penyakit radang usus buntu adalah mengkonsumsi
makanan yang kaya serat, karena akan membantu melunakkan makanan sehingga tidak
menginap terlalu lama di dalam usus besar. Hal itu dapat mencegah sebagian sampah
makanan nyasar ke dalam usus buntu. Sehingga kemungkinan terjadinya radang usus buntu
bisa diperkecil.
Makanan kaya serat juga merupakan nutrisi yang cocok untuk kehidupan bakteri ‘baik’ di
dalam usus besar, tetapi tidak disukai bakteri patogen (yang menimbulkan penyakit). Karena
itu, banyak mengkonsumsi makanan berserat juga membantu menunjang perkembangan
bakteri ‘baik’. Sehingga pencernaan dan tubuh kita akan lebih sehat, karena lebih banyak
terdapat bakteri baik dari pada bakteri patogen di dalam usus.

E. PENGOBATAN
 Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan
 Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedahan dilakukan
 Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan.
 Apendektomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko
perforasi. (Brunner & Suddart, 1997)

F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita dengan appendisitis adalah:
a. Perforasi
Terjadi pada 20% pasien anak-anak dan orang yang lanjut usia berupa rasa sakit yang
bertambah, demam tinggi, rasa nyeri yang menyebar dan jumlah leukosit yang tinggi
merupakan tanda kemungkinan perforasi.
b. Peritonitis
Difus atau umum, peritonitis ini merupakan salah satu akibat perforasi. Peritonitis disertai
rasa sakit yang hebat, rasa nyeri, kembung, demam dan keracunan.
c. Abses appendiks
Ini merupakan sebab lain perforasi terasa suatu masa lunak dikuadran kanan bawah atau
didaerah pelvis. Masa ini mula-mula berupa flegmon tetapi dapat berkembang menjadi rongga
yang mengandung nanah.
d. Pileflebilitis (tromboflebitis septic vena portal)
Akan mengakibatkan demam yang tinggi panas dingin menggigil dan ichterus.
e. Pada laki-laki dibedakan dengan batu ginjal, hidronefrosis, enteritis regional acut, torsi dan
trangulasi testis kanan, epididimis kanan.
f. Pada wanita dibedakan salfingitis, ruptur folikel graff kanan, pielitis kanan pada wanita
hamil, degenerasi merah di mioma uteri.
g. Pada anak-anak dibedakan dengan simplek acut gastroenteritis, adenitis kelenjar mesenterium
dan invaginasi.

Anda mungkin juga menyukai