Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Pada Wanita Usia Subur


Dengan Gangguan Infertilitas

1.1 MASALAH UTAMA

Keluhan Utama

Saat dikaji klien mengeluh nyeri perut.

Riwayat keluhan utama

Keluhan dirasakan pada daerah perut, karena haid tidak teratur, selama hampir 1

bulan yang lalu sejak tanggal 30 Desember 2021.

Riwayat keluhan MRS.

Klien MRS dengan keluhan nyeri pada bagian perut, karena haid yang tidak

teratur, pusing, kepala terasa melayang dan nyeri seperti ditusuk-tusuk secara hilang

timbul. Pada tanggal 15 Januari 2022 Jam 07.00 WIB klien dibawa ke RS Mitran Sejati.

1.2 PENYEBAB MASALAH UTAMA


Saat dikaji klien mengeluh nyeri perut. Klien merasa khawatir jika tidak dapat memiliki

anak. Klien tampak gelisah. Klien cemas karena tidak medapatkan anak selama 6 tahun.
1.3 PATHWAY INFERTILITAS

Pada Wanita Pada Pria

Disfungsi Hipotalamus
Gg. Hipoalamamus dan
dan Hipofisis, Gaya
Hipofisis, Terpapar Radiasi,
hidup, Terpapar Radiasi,
Toksik, Gaya Hidup
Toksik

Mempengaruhi Hormon Ketidakseimbangan


dalam tubuh (Produksi Hormonal
Hormon tidak seimbang)

Fungsi Obstruksi Ketidakmamp


Pembentukan FSH dan Duktus & uan untuk
Testis
LH Tubulus Koitus/
Ejakulasi
Produksi
Terjadi gg. Pada Inflamasi
sperma
pembentukkan folikel di
ovarium Mempenga
MK :
Bentuk ruhi faktor
Resiko
sperma psikologis
Gg. Bentuk anatomi Infeksi
Abnormalitas Serviks menjadi
sistem reproduksi abnormal

Cemas
Bentuk tuba palopi yang Mempengaruhi proses
ntidak sesuai akibat pemasukkan sperma MK:
cedera / infeksi Ansietas

Sperma tidak dapat lewat


dan tidak terjadi
fertilisasi dari ovum dan
sperma

Hasil konsepsi
Tidak kunjung Timbul rasa malu
tidak berkembang Gg. Harga Diri
hamil dan tidak berguna
normal

MK : HDR
MK : Ansietas
1.4 PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang
tepat untuk coital
a. Pemberian terapi obat, seperti :
1) Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus,
peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh.
2) Terapi penggantian hormon.
3) Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal.
4) Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi
dini yang adekuat.
b. GIFT (Gemete Intrafallopian Transfer);
c. Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas;
d. Bedah plastik misalnya penyatuan uterus bikonuate;
e. Pengangkatan tumor atau fibroid; dan
f. Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi.

1.4 FOKUS PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

a. Penyakit yang pernah dialami

 Kanak-kanak : Demam, batuk

 Kecelakaan : Belum pernah

 Pernah dirawat : Belum pernah

 Operasi : Belum pernah

 Obat-obatan : Menggunakan obat-obatan yang dijual

bebas untuk mengobati sakit.


b. Pola Nutrisi

 Sebelum Sakit

BB : 49 kg TB : 157 cm

Jenis makanan : 4 sehat 5 sempurna

Makanan yang tidak disukai : Tidak ada

Makanan yang disukai : Lalapan.

Makanan pantangan : Tidak ada

Nafsu makan : Baik

 Perubahan setelah sakit

Intake cairan : ± 2500 ml

Output cairan : ± 1500 ml

Porsi makan : 2 x/hari, masih rasa mual

Nafsu makan : Tidak ada

c. Poal Eliminasi

i. Sebelum Sakit

BAB : Frekuensi : 1-2 x/hari

Konsistensi : Lembek

waktu : pagi
penggunaan pencahar : Tidak ada

BAK : Frekuensi : 4-5 x/Hari

Warna : Kuning

Bau : Ammonia

ii. Perubahan setelah sakit

BAB : Saat dikaji klien mengatakan belum BAB

BAK : Melalui kateter.

d. Pola Tidur dan Istirahat

i. Sebelum Sakit

Waktu tidur : 6-7 Jam/Hari

Kebiasaan pengantar tidur : Menonton TV

Kesulitan dalam tidur : Tidak ada

ii. Perubahan setelah Sakit

Waktu tidur : 9-10 Jam/Hari

Kesulitan tidur : Tidak ada

e. Pola Aktivitas dan Latihan

Kegiatan dalam pekerjaan : Sebagai IRT

Olahraga : Tidak pernah

Kegiatan diwaktu luang : Menonton TV


3. Riwayat Reproduksi

a. Pertama kali haid Umur : 15 tahun, lamanya 6-7 hari, teratur warna darah merah,

konsiotensi cair tanpa gumpalan.

b. Pertama kali menikah usia 20 tahun, kehamilan banyaknya 2 x

Abortus : tidak pernah

section cesarra : tidak pernah

c. Menjadi peserta KB

4. Riwayat Keluarga

Genogram :

: Laki-laki

: Perempuan

* : meninggal

: tinggal bersama

Komentar :

Dikeluarga klien tidak ada yang menderita penyakit ini, hanya klien yang menderita

penyakit ini. Mengenai penyakit turunan seperti : hipertensi, DM, disangkal oleh

keluarga. Penyakit menular seperti : TBC, dan infeksi daerah kewanitaan disangkal oleh

keluarga.
5. Riwayat Lingkungan

Klien tinggal dilingkungan rumah yang bersih dan masyarakat yang terbuka, jauh

dari bahaya radiasi dan polusi. Klien pernah mengalami ataupun terpajan dengan udara

bahaya dan polusi.

6. Aspek psikososial

a. Pola pikir dan persepsi menggunakan bantuan dengan menurunkan sensitifitas

pengaruh sakit, saat ini lebih berfokus dengan kondisi penyakit dengan harapan dapat

sembuh dan berkumpul kembali dengan keluarga besar dirumah.

Suasana hati tidak terbebani dengan kondisi penyakit, banyak mendapat dukungan,

Dokter, Perawat dan teman.

b. Hubungan/komunikasi

Bicara relevan, jelas dan mampu mengekspresikan, menggunakan adat

istiadat lebih dominant suku tombulu.

Pola komunikasi langsung, pola keuangan memadai, biaya hidup ditanggung oleh

suami, kesulitan dalam keluarga tidak ada.

c. Pertahanan/mekanisme koping

Pengambilan keputusan adalah suami dan dibantu oleh klien sebagai istri,

mampu memecahkan masalah, selau mencari jalan keluar dalam setiap permasalahan

yang dihadapi.

d. System dan nilai kepercayaan

Yakin dan percaya terhadap TYME dan agama yang dianutnya yakni agama

Kristen Protestan Pentakosta.


7. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis

TD : 110/90 mmHg

N : 84 x/mnt

RR : 24 x/mnt

T : 36,6 0C

b. Kepala
Bentuk : Bulat simetris

Keluhan : Tidak ada

c. Mata
Reaksi terhadap cahaya : Baik

Bentuk : Bulat isokor, tepi rata

Konjugtiva : Anemis

Fungsi penglihatan : Baik

d. Hidung
Nasal septum : Centralis

Cancha : tidak kemerahan, tidak ada pembengkakan,

Tidak ada pengeluaran lendir.

Mulut dan kerongkongan : Tidak ada peradangan,

kesulitan menelan : Tidak ada.

e. Dada dan paru-paru


Suara nafas : Bronchoveskuler batuk : tidak ada
Ronchi/wheezing : Tidak ada sputum : tidak ada

Pola nafas : Thorax

Mamae : Agak Simetris

f. Jantung dan Sirkulasi


Irama : Sinkron dengan irama jantung

Nyeri : Tidak ada

g. Abdomen
Inspeksi : Terdapat luka operasi secara Horizontal.

Palpasi : Nyeri tekan.

Auskultasi : Bising usus

h. Status neurology : GCS : E4 V5 M6 = 15


i. Genetalia
Inspeksi : Labio mayor menutupi labio minor yang tampak kemerahan
Orivisium uretra terpasang kateter

j. Ekstremitas
i. Ekstremitas atas
Kesimetrisan : Simetris

Cyanosis : Tidak ada

Hiperpigmentasi : Tidak ada

Edema : Tidak ada

Akral : Hangat

ii. Eksremitas bawah


Kesimetrisan : Simetris

Cyanosis : Tidak ada


Hiperpigmentasi : Tidak ada

Edema : Tidak ada

Akral : Hangat

iii. Terpasang IVFD Sol Ringle Laktat : 20 gtt/mnt


iv. Lokasi : Tangan kanan
8. Data Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

- Ureum : 20 mg/dl

- Kreatinin : 0,8 mg/dl

- Albumin : 3,8 mg/dl

- Hb : 11,5 mg/dl

9. Klasifikasi data

a. Data subjektif

i. klien mengatakan nyeri daerah perut.

ii. klien mengatakan cemas dengan keadaan penyakitnya.

iii. klien mengatakan tidak ada nafsu makan.

b. Data objektif

i. Nyeri tekan pada daerah abdomen

ii. Wajah Meringis

iii. Cemas dengan keadaan penyakit

iv. Tanda-tanda vital

TD : 110/90 mmHg RR : 24 x/menit

N : 84 x/menit T : 36,6 0C.


1.6 ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Nyeri perut Nyeri Akut

- klien mengatakan nyeri



daerah perut.
Merangsang reseptor nyeri mengeluarkan
DO :
zat kimia
- wajah tampak meringis

- TD : 110/90 mmHg

- N : 84 x/mnt Dikirim dalam bentuk impuls

- R : 24 x/mnt elektrokimia ke dorsal karena pola spiral

cord

Diantar ke thalamus sebagian pusat rasa

Dialirkan ke cortex serebri


Persepsi nyeri


Nyeri akut
2. DS : Infertilitas Ansietas

- klien mengatakan cemas



dengan keadaan
Kurang pengetahuan pasien dan keluarga
penyakitnya.
mengenai proses penyakitnya
DO :


- Pasien dan keluarga

sering bertanya pada Merupakan stressor bagi pasien

dokter dan perawat



tentang penyakitnya
Ansietas
1.7 INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC/NOC)

No. Diagnosa Tujuan ( NOC ) Intervensi ( NIC )

1. Nyeri akut b/d reseptor NOC : NIC :

nyeri 1. Pain Level, Pain Management


2. Pain 1. Kaji tipe dan sumber nyeri
control, untuk menentukan intervensi
DS : 3. Comfort 2. Observasi reaksi nonverbal
level dari ketidaknyamanan
Kriteria Hasil : 3. Gunakan teknik komunikasi
- klien mengatakan terapeutik untuk mengetahui
1. Mampu mengontrol pengalaman nyeri pasien
nyeri daerah perut. nyeri (tahu penyebab 4. Evaluasi pengalaman nyeri
nyeri, mampu masa lampau
DO : menggunakan tehnik 5. Kontrol lingkungan yang
nonfarmakologi untuk dapat mempengaruhi nyeri seperti
- wajah tampak mengurangi nyeri, suhu ruangan, pencahayaan dan
mencari bantuan) kebisingan
meringis 2. Melaporkan bahwa 6. Kurangi faktor presipitasi
nyeri berkurang nyeri
- TD : 110/90 mmHg dengan menggunakan 7. Pilih dan lakukan penanganan
manajemen nyeri nyeri (farmakologi, non
- N : 84 x/mnt 3. Mampu mengenali farmakologi dan inter personal)
nyeri (skala, 8. Ajarkan tentang teknik non
- R : 24 x/mnt intensitas, frekuensi farmakologi
dan tanda nyeri) 9. Berikan analgetik untuk
4. Menyatakan rasa mengurangi nyeri
nyaman setelah nyeri 10. Evaluasi keefektifan kontrol
berkurang nyeri
5. Tanda vital dalam 11. Tingkatkan istirahat
rentang normal 12. Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Analgesic Administration

1. Monitor vital sign sebelum


dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali
2. Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
3. Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
4. Cek riwayat alergi
5. Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
6. Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
7. Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
8. Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)

2. Ansietas b/d ancaman NOC : NIC :

pada status kesehatan, 1 Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan


2 Coping kecemasan)
fungsi peran dan Kriteria Hasil :
1 Gunakan pendekatan yang
konsep diri 1 Klien mampu menenangkan
mengidentifikasi dan 2 Nyatakan dengan jelas harapan
mengungkapkan terhadap pelaku pasien
DS : gejala cemas 3 Jelaskan semua prosedur dan apa
2 Mengidentifikasi, yang dirasakan selama prosedur
mengungkapkan dan 4 Temani pasien untuk memberikan
- klien mengatakan menunjukkan tehnik keamanan dan mengurangi takut
untuk mengontol 5 Berikan informasi faktual
cemas dengan cemas mengenai diagnosis, tindakan
3 Vital sign dalam batas prognosis
keadaan normal 6 Dengarkan dengan penuh
4 Postur tubuh, ekspresi perhatian
penyakitnya. wajah, bahasa tubuh 7 Identifikasi tingkat kecemasan
dan tingkat aktivitas 8 Bantu pasien mengenal situasi
DO : menunjukkan yang menimbulkan kecemasan
berkurangnya 9 Instruksikan pasien menggunakan
- Pasien dan keluarga kecemasan teknik relaksasi

sering bertanya pada

dokter dan perawat

tentang

penyakitnya
1.8 KESIMPULAN
Di bidang reproduksi, infertilitas diartikan sebagai kekurang mampuan pasangan untuk

menghasilkan keturunan, jadi bukanlah ketidak mampuan mutlak untuk memiliki keturunan.

Jadi, pasangan suami istri dikategorikan mengalami infertilitas bila tidak juga mengalami

pembuahan, sekalipun sudah melakukan hubungan seksual secara teratur - tanpa kontrasepsi

- dalam periode setahun. Sedangkan kemandulan atau sterilitas adalah perempuan yang

rahimnya telah diangkat atau laki-laki yang telah dikebiri (dikastrasi).infertilitas terbagi

menjadi infertilitas primer dab inrfertilitas sekunder. Infertilitas primer adalah bila pasangan

tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama sekali, sedangkan infertilitas sekunder

adalah bila pasangan tersebut sudah memiliki anak, kemudian memakai kontrasepsi namun

setelah di lepas selama satu tahun belum juga hamil.

Anda mungkin juga menyukai