Laporan Aktualisasi M.syaiful Haq
Laporan Aktualisasi M.syaiful Haq
Oleh
Nama : MUHAMMAD SYAIFUL HAQ
NIP : 19981010 202012 1 007
KEMENTRIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PERTANIAN
CIAWI-BOGOR
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diuji di depan penguji pada hari Jumat tanggal 24 Agustus 2021
Mentor Pembimbing
Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
memberikan saya kemudahan untuk dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi
Nilai-nilai Dasar PNS, Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ini dengan baik
dan tepat waktu. Laporan Aktualisasi ini merupakan salah satu poin penting dalam
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II untuk mewujudkan kompetensi yang
diharapkan sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Seorang PNS yang baik harus mampu mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Dengan begitu PNS diharapkan bisa
memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan diri dan institusi tempat
bekerja.
Penulis tentu tidak akan mampu menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini
tanpa bimbingan dan bantuan dari pihak lain. Untuk itu dengan penuh rasa syukur
dan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
3. Ibu Dr. Miko Harjanti, SE, M.SE, MA selaku penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun.
4. Seluruh pelatih dan staf di PPMKP Ciawi, yang telah memberikan banyak
ilmu dan pengalaman yang tak ternilai harganya kepada penulis.
iii
terimakasih atas dukungan, bantuan, dan kebersamaannya selama
menempuh Latsar.
iv
DIGITALISASI DOKUMEN PERAWATAN RUTIN
SISTEM ELEKTRIK DI REAKTOR G.A. SIWABESSY
Oleh :
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................v
DAFTAR ISI .........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. 1. Latar Belakang ................................................................................................1
1. 2. Tujuan .............................................................................................................3
1. 3. Ruang Lingkup.................................................................................................3
v
2. 5. 1. Akuntabilitas .........................................................................................22
2. 5. 2. Nasionalisme .........................................................................................26
2. 5. 3. Etika Publik............................................................................................29
2. 5. 4. Komitmen Mutu ....................................................................................30
2. 5. 5. Antikorupsi ............................................................................................31
2. 6. Rancangan Aktualisasi ..................................................................................35
2. 6. 1. Identifikasi Isu .......................................................................................35
2. 6. 2. Prioritas Isu ...........................................................................................38
2. 6. 3. Pemecahan Isu .......................................................................................40
2. 6. 4. Rancangan Kegiatan ..............................................................................43
BAB IV PENUTUP..............................................................................................84
4. 1. Simpulan........................................................................................................84
4. 2. Komitmen Diri...............................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................62
LAMPIRAN..........................................................................................................88
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..........................................................................133
v
v
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4. Penerapan Nilai Dasar PNS dan Pembuktian Kegiatan 1.....................61
Tabel 3.5. Penerapan Nilai Dasar PNS dan Pembuktian Kegiatan 2.....................64
Tabel 3.6. Penerapan Nilai Dasar PNS dan Pembuktian Kegiatan 3.....................68
Tabel 3.7. Penerapan Nilai Dasar PNS dan Pembuktian Kegiatan 4.....................72
Tabel 3.8. Penerapan Nilai Dasar PNS dan Pembuktian Kegiatan 5.....................75
Tabel 3.9. Penerapan Nilai Dasar PNS dan Pembuktian Kegiatan 6.....................78
Tabel 3.10. Penerapan Nilai Dasar PNS dan Pembuktian Kegiatan 7...................81
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Untuk dapat mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana diatur dalam alinea keempat dari pembukaan Undang-Undang
Nasional 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Guna menciptakan ASN unggul sebagaimana dijelaskan diatas, maka
perlu dilaksanakan pengembangan pendidikan dan pelatihan yang komprehensif.
Latihan Dasar (Latsar) merupakan diklat yang dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar PNS. Latsar tersebut dilaksanakan dengan mengarah
kepada upaya-upaya peningkatan: 1) sikap dan semangat pengabdian yang
berorientasi kepada kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air; 2)
kompetensi teknis, majaerial, dan/atau kepemimpinan; 3) efisiensi, efektifitas, dan
kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerja sama dan
tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya.
Pada Latihan Dasar Golongan II ini, para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),
diharapkan mampu memahami nilai-nilai dasar profesi PNS, yakni akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi, atau dapat disingkat
menjadi ANEKA. Kelima nilai dasar ini selanjutnya harus dapat
diimplementasikan dalam setiap kegiatan yang dilakukan dalam lingkungan kerja.
Selanjutnya, kelima nilai ANEKA inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang mampu bersikap dan
bertindak secara profesional dalam melayani masyarakat. Salain itu, untuk
membentuk ASN profesional dibutuhkan pembaharuan atas pola penyelenggaraan
x
diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak. Praktik
penyelenggaraan diklat prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal yang
didominasi dengan metode ceramah menunjukkan bahwa tidak mudah untuk
membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN, terutama proses internalisasi pada diri
masing-masing peserta. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dilakukan
inovasi dalam penyelenggaraan Latihan Dasar (Latsar).
Inovasi tersebut memfasilitasi peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi ASN dengan cara mengalami sendiri (experiential learning)
segala proses dalam implementasi aktualisasi di unit kerja/tempat magang masing-
masing, sehingga peserta dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan
demikian, nilai-nilai dasar tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui Latsar ini
diharapkan dapat menghasilkan ASN profesional yang selama ini sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan penyelenggaraan layanan publik, sehingga segala
harapan dan kepercayaan masyarakat sebagai pengguna layanan dapat terpenuhi
(Perka LAN No.38 Tahun 2014).
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan Latihan Dasar Pola Baru, menuntut
setiap peserta latiahan dasar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai
dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta latihan dasar. Selain itu,
setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan makna di balik penerapan
nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang
oleh peserta latihan dasar di tempat tugas mereka masing-masing.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden
melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan
teknologi. BATAN dipimpin oleh Kepala. BATAN mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan
pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Mengkaji tentang pendayagunaan teknologi
nuklir inilah yang menjadi tugas pokok dari Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
BATAN. Namun dalam pelaksanaannya perlu dilakukan perawatan reaktor dari
x
segala sistemnya, salah satunya sistem elektrik. Untuk menunjang pelaksanaan
operasi reaktor, diperlukan pengisian form Pelaksanaan Sistem Operasi (PSO) dan
dalam melakukan pengisian PSO diperlukan data perawatan, dalam hal ini
perawatan sistem elektrik. Mengingat masa pandemi seperti sekarang ini dan
sebagian besar kegiatan dilakukan secara online , maka dari itu penulis
mengambil judul “Digitalisasi Dokumen Perawatan Rutin di Reaktor G.A.
Siwabessy” dalam rancangan aktualisasi.
1.2. Tujuan
Setelah melaksanakan aktualisasi ini, penulis yang merupakan peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II diharapkan mampu:
1. Mampu mengimplementasikan perilaku sikap bela negara;
2. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti-Korupsi
(ANEKA);
3. Mampu mengimplementasikan peran dan kedudukan ASN dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia; dan
4. Menguasai kompetensi teknis bidang sesuai dengan bidang masingmasing.
x
1. Nilai Akuntabilitas yang diartikan sebagai sebuah kewajiban bagi para
Aparatur Sipil Negara untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya.
2. Nilai Nasionalisme yang diartikan sebagai paham atau pandangan
kecintaan terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang dilandasi oleh
nilai-nilai Pancasila.
3. Nilai Etika Publik diartikan sebagai standar/norma yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah mengenai tindakan, perilaku dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam menjalankan tanggung jawab
sebagai pelayan publik.
4. Nilai Komitmen Mutu diartikan sebagai wujud, keandalan, kecepatan
tanggap, kompetensi, akses, keramahan, komunikasi, kepercayaan,
keamanan, dan pemahaman pelanggan.
5. Nilai Anti Korupsi adalah nilai-nilai yang ditanamkan untuk tidak
berperilaku korup.
x
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2. 1. Deskripsi Organisasi
Berdasarkan Perka BATAN No. 14 Tahun 2013, Badan Tenaga Nuklir
Nasional (BATAN) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi
urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi. BATAN dipimpin oleh
Kepala. BATAN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam
melaksanakan tugas, BATAN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir.
x
9. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian,
pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir.
x
2. 2. Visi, Misi, Tugas, Fungsi, dan Nilai Organisasi
2. 2. 1. Visi BATAN
Visi BATAN disusun dengan mempertimbangkan dokumen perencanaan
pembangunan nasional dan kebijakan litbang nasional yang berada di atasnya
yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan
Jakstranas Iptek 2015-2019. Visi RPJPN 2005-2025 mengarah pada terwujudnya
Indonesia sebagai negara yang mandiri, maju, adil dan makmur. Sementara itu,
RPJMN 2015–2019 menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif
perekonomian yang berbasis SDA lokal, SDM yang berkualitas, dan kemampuan
iptek. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
ada dua kata kunci yang ingin dicapai dari pembangunan nasional pada jangka
panjang, yaitu kesejahteraan dan kemandirian. Salah satu upaya pemerintah pada
jangka menengah untuk mewujudkan kedua hal tersebut adalah melalui
peningkatan kemampuan dan keunggulan iptek nasional, termasuk kualitas SDM
yang dimilikinya. BATAN sebagai lembaga pemerintah yang diberi amanat untuk
melaksanakan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan
dan teknologi nuklir, turut bertanggung jawab untuk menciptakan keunggulan
iptek tersebut, terutama di tingkat regional. Oleh karena itu, visi BATAN pada
tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
“BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan
Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa”
2. 2. 2. Misi BATAN
Dalam mewujudkan Visi BATAN 2015-2019 terutama untuk mewujudkan
keunggulan BATAN, maka visi tersebut perlu dijabarkan ke dalam misi-misi yang
dapat memperkuat tugas dan fungsi BATAN dalam melakukan penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.
x
Adapun misi yang ingin dilaksanakan BATAN pada tahun 2015- 2019 adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir.
x
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir;
2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN;
3. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir;
4. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan
lembaga lain di bidang penelitian, pengembangan dan pendayagunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir;
5. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan BATAN;
6. Pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan jaminan mutu nuklir;
7. Pembinaan pendidikan dan pelatihan;
8. Pengawasan atas pelaksanaan tugas BATAN; dan
9. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian,
pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir.
2. 2. 4. Nilai BATAN
Seluruh kegiatan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir yang dilaksanakan oleh BATAN berpedoman
pada nilai berikut:
1. Akuntabilitas
Siap menerima tanggung jawab dan melakukan tanggung jawab itu dengan
baik seperti yang ditugaskan
2. Disiplin
Bertindak sesuai peraturan, prosedur, tertib, tepat waktu dan tepat sasaran
dengan tetap mempertahankan efisiensi dan efektivitas waktu dan
anggaran.
3. Keunggulan
x
Memiliki sikap dan hasrat untuk senantiasa berusaha mencapai hasil yang
lebih baik dari pada yang lain.
4. Integritas
Menjunjung tinggi dan mendasarkan setiap sikap dan tindakan pada
prinsip dan nilai-nilai moral, etika, peraturan perundangan termasuk
menjauhkan dari kecenderungan tindakan KKN.
5. Kolaborasi
Mengutamakan kerja sama, mengembangkan jejaring kerja dengan pihak
eksternal dan mengedepankan kerja tim (team work) untuk mencapai
kinerja yang lebih baik.
6. Kompetensi
Menekankan pada kualitas penguasaan dan pemenuhan kualifikasi
kemampuan SDM seperti yang dibutuhkan.
7. Inovatif
Meningkatkan upaya kreatif untuk menemukan pembaharuan dalam setiap
hasil litbang.
x
Gambar 2.1 Struktur Organisasi BATAN
x
d. Pelaksanaan pemantauan keselamatan kerja dan operasi reaktor.
e. Pelaksanaan jaminan mutu.
f. Pelaksaan pengamanan nuklir.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Pendayagunaan
Teknologi Nuklir.
2. 3. 1. 1. Struktur Organisasi Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, PRSG memiliki struktur
(Bagian, Bidang, dan Unit) yang memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing
yang bertujuan untuk menjalankan kegiatan PRSG sesuai dengan Tugas Pokok,
Fungsi, Tujuan, serta Sasaran yang telah ada. Berikut ini adalah struktur
organisasi PRSG.
x
2. 3. 1. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Struktur di PRSG
A. Bagian Tata Usaha
- Subbagian Keuangan;
- Subbagian Perlengkapan.
Bidang operasi reaktor merupakan salah satu bidang teknis yang memiliki
tugas pokok untuk melakukan pengoperasian reaktor serta melaksanakan
layanan iradiasi neutron kepada para stake holder yang ada.
x
- Subbidang Akutansi Bahan Nuklir
- Subbidang Perencanaan Operasi
- Subbidang Pelaksanaan Operasi
C. Bidang Pemeliharaan Reaktor
- Subbidang Mekanik
- Subbidang Elektrik
x
- Subbidang Instrumentasi dan Kendali
- Subbidang Keselamatan Operasi
F. Unit Pengamanan Nuklir
x
1. 3. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Pranata Nuklir
Berdasarkan Permen PANRB No. 2 Tahun 2021, pasal 6. Tugas Jabatan
Fungsional Pranata Nuklir yaitu melakukan pengelolaan perangkat nuklir.
Kemudian di dukung dengan pasal 7, yaitu Unsur kegiatan Jabatan Fungsional
Pranata Nuklir terdiri atas:
a) Pengoperasian dan pemeliharaan perangkat nuklir;
b) Desain, inovasi dan renovasi perangkat nuklir;
c) Penyelenggaraan keselamatan dan keamanan nuklir; dan
d) Penerapan sistem manajemen nuklir.
x
19. Mengukur paparan radiasi dan kontaminasi daerah supervisi;
20. Memverifikasi parameter keselamatan operasi Perangkat Nuklir kelas III;
21. Memverifikasi parameter keamanan nuklir kelas III;
22. Merekam kegiatan dan inventori bahan nuklir;
23. Memantau dan merekam pelaksanaan gladi kedaruratan;
24. Merekam kegiatan dan inventori limbah radioaktif;
25. Membuat lembar kerja dokumen pendukung penerapan sistem manajemen
nuklir; dan
26. Membuat rekaman hasil kaji diri.
x
Ada beberapa cara implementasi dari WoG yang dapat dilakukan, ada yang
dari hanya sebatas koordinasi tanpa ada perubahan institusi kelembagaan sampai
adanya pembentukan Lembaga baru. Jenis-jenis WoG antara lain (Lembaga
Administrasi Negara, 2017):
a. Penguatan Koordinasi antar Lembaga
Dalam hal koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan
WoG tidak mengalami perubahan struktur organisasi. Penguatan
koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan tidak terlalu banyak. Semakin sedikit jumlah lembaga,
maka koordinasi akan dapat dilakukan lebih mudah. Oleh karena itu, jika
ingin menerapkan pendekatan WoG ini maka sebaiknya mengurangi
jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk
sebuah koordinasi.
b. Membentuk Lembaga Koordinasi Khusus
Dalam pendekatan ini, dibentuk suatu lembaga terpisah dan permanen
yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian.
Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status kelembagaan setingkat
lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikannya.
c. Membentuk Gugus Tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di
luar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen. Pembentukan gugus
tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat
dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya
untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
d. Koalisi Sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi
antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus
dalam koordinasi ini. Koalisi sosial ini mendorong adanya penyamaan
nilai dan persepsi tentang suatu hal, sehingga pada akhirnya akan terjadi
koordinasi alamiah.
x
2. 4. 2. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan suatu sistem pengelolaan ASN untuk
menghasilkan ASN yang berkualitas tinggi. Manajemen ASN yang baik akan
menghasilkan ASN yang akuntabel dan profesional. Untuk menjadi seorang ASN
yang profesional, pertama-tama harus mengetahui kedudukan, peran, hak,
kewajiban dan kode etik ASN. Kedudukan ASN adalah sebagai unsur aparatur
negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik. Sedangkan peran dan fungsi ASN sendiri diatur dalam UU ASN,
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa.
Untuk hak, kewajiban serta kode etik ASN juga diatur dalam UU ASN.
Seorang ASN berhak untuk mendapatkan: (1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; (2)
cuti, (3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua, khusus untuk PNS; (4)
perlindungan seperti jaminan kesehatan dan bantuan hukum; dan (5)
pengembangan kompetensi.
Sedangkan seorang ASN berkewajiban untuk antara lain setia dan taat pada
Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang
sah, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, melaksanakan kebijakan yang
dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang, menaati ketentuan peraturan
perundang-undangan, dll. Selain itu, seorang ASN juga dituntut untuk terus
menerapkan kode etik dan kode perilaku ASN seperti melaksanakan tugasnya
dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya
dengan cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan, dll. Tujuan dari adanya kode etik dan kode perilaku ASN adalah sebagai
pedoman, panduan birokrasi publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas
dan kewenangan agar tindakannya dinilai baik.
Untuk menghasilkan ASN yang profesional dapat diterapkan manajemen
ASN yang berdasarkan pada konsep Sistem Merit. Sistem Merit sendiri adalah
kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi,
x
dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
atau kondisi kecacatan. Dalam prinsip ini ASN harus ditempatkan dibidang kerja
yang sesuai dengan kualifikasi dan kompetensinya. Manfaat dari dilaksanakannya
Sistem Merit
ini adalah mendukung akuntabilitas dalam pelayanan publik dan menjamin
keadilan
dan keterbukaan. Sistem Merit ini sendiri harus dilakukan pada seluruh tahapan
dan
proses pengelolaan ASN, seperti pada tahap pengadaan, pengembangan karir,
promosi dan penilaian kinerja.
Dalam peran menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
seorang ASN dituntut untuk mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik. Seorang ASN juga berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Dalam
pelaksanaan tugas ASN yang ketiga yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa,
seorang ASN harus senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta selalu
mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang
dan golongan.
2. 4. 3. Pelayanan Publik
Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
mendefinisikan pelayanan publik sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan
Publik. Pelayanan Publik memastikan masyarakat mendapatkan hak asasi
manusianya seperti hak atas kesehatan, hak atas pendidikan, dll.
Untuk dapat meningkatkan kualitas suatu pelayanan publik kepada
masyarakat ada beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan yaitu: (1)
membangun kesadaran melayani bagi aparatur, membangun kesadaran
x
masyarakat sebagai konsumen dengan membuka kesempatan yang seluas-luasnya
kepada masyarakat baik langsung maupun melalui media massa untuk
menyampaikan saran dan atau pengaduan mengenai pelayanan publik, (3)
memberikan “reward and punishment” yang seimbang, (4) mengadakan
kompetisi pelayanan untuk instansi yang memberikan pelayanan sejenis, (5)
melaksanakan perbaikan mutu pelayanan publik dengan menciptakan standar
pelayanan umum.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah (Lembaga Administrasi Negara, 2017):
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan
sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar-besarnya
untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka
merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait
dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan
tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien
masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan
masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen.
d. Tidak Diskriminatif
x
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara, seperti: status sosial, pandangan
politik, enisitas, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual,
difabel, dan sejenisnya.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai
persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara. Hal
ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan
untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan
mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka panjang) dan cara
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat,
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan,
dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara
x
melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu semua bentuk
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung-jawabkan
secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak
hanya secara formal kepada atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih
tinggi secara vertikal) akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik baik cetak maupun elektronik. Mekanisme
pertanggungjawaban yang demikian sering disebut sebagai social
accountability.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah
melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga
negara yang lain. Oleh karena itu penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan
dengan kelompok yang kuat.
x
1. mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
2. memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3. memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4. menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas memiliki beberapa fungsi utama yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Dengan kinerja yang akuntabel, PNS
diharapkan dapat memberikan layanan yang prima untuk mewujudkan kepuasan
pelanggan yang akan berujung pada kepercayaan dari masyarakat.
x
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performances), yaitu memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sebagai tujuan utama akuntabilitas.
x
pengambilan keputusan, (3) meningkatkan akuntabilitas dalam
pengambilan keputusan, dan (4) meningkatan kepercayaan dan keyakinan
kepada pimpinan secara keseluruhan.
c. Integritas
Integritas adalah suatu sikap untuk selalu menjunjung tinggi dan mematuhi
semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak, kebijakan, dan
peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholder.
d. Tanggung Jawab (Responsibilitas)
Responsibilitas merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu dan/atau
lembaga untuk menerima atau melaksanakan suatu konsekuensi dari setiap
keputusan atau tindakan yang telah dilakukannya. Responsibilitas terbagi
menjadi responsibilitas perseorangan dan responsibilitas institusi.
e. Keadilan
Keadilan dalam konteks ini adalah perlakuan yang sama kepada semua
orang pada posisi/keadaan yang sama tanpa memandang suku, agama, ras
atau status ekonomi dari orang tersebut. Keadilan adalah landasan utama
dari akuntabilitas. Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada
lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari
karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Kepercayaan merujuk pada keyakinan seseorang atas kredibilitas orang
lain dalam suatu hal/bidang tertentu. Pemerintah sebagai pelayan
masyarakat harus mendapatkan kepercayaan dari publik agar pelayanan
publik dapat dikatakan berlangsung dengan baik. Kepercayaan ini muncul
dan tumbuh dari adanya rasa keadilan. Selanjutnya, kepercayaan akan
melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabel tidak
akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
x
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan.
dan kapasitas. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat
menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya
peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai
kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik harus disertai dengan keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan
Kejelasan merupakan salah satu prinsip untuk mewujudkan akuntabilitas.
Kejelasan disini maksudnya setiap aparatur pemerintah harus mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawabnya masing-masing. Kejelasan
mengenai tujuan atau hasil yang diharapkan juga sangat penting untuk
menjamin akuntabilitas.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan
kinerja. menjamin stabilitas. Suatu program tidak dapat dikatakan berjalan
dengan baik tanpa suatu konsistensi dalam pelaksanaannya. Penerapan
yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, atau program akan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel atau tidak dapat diandalkan, akibat melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
2. 5. 2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah sikap yang mencintai bangsa dan negara sendiri, namun
tetap menghormati bangsa lain. Makna nasionalisme secara politis merupakan
manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi
suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan
maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan
masyarakat, bangsa dan negaranya.
x
Sikap nasionalisme di Indonesia pada dasarnya juga tercermin dari ideologi
bangsa yang dimiliki, yaitu pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ideologi Pancasila memiliki lima prinsip
nilai yang bersifat dasar dan dijadikan pedoman oleh seluruh warga negara, baik
dalam tataran individu maupun kelompok. Berikut ini adalah nilai-nilai dasar
Nasionalisme yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sebagai seorang
ASN:
a. Orientasi berpikir kepentingan publik, bangsa dan negara Orientasi
berpikir kepentingan publik, bangsa, dan negara tercermin pada sikap
ASN yang selalu berupaya untuk melakukan yang terbaik demi pelayanan
terhadap publik dan mengutamakan kepentingan publik, bangsa dan
negara di atas kepentingan lainnya serta mengedepankan kepentingan
nasional ketimbang kepentingan sektoral atau golongan. Orientasi berpikir
untuk kepentingan publik harus dipahami oleh ASN agar mampu
menjalankan tugasnya yang berorientasi pada pelayanan kepentingan
publik dan masyarakat yang luas. Prinsip itu di antaranya adalah
costumer-driven government, yaitu bahwa pegawai ASN harus menyadari
dirinya sebagai bagian dari birokrasi yang melayani kepentingan publik
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. ASN diharapkan selalu
berpikir cara-cara atau program-program inovatif yang dapat dilakukan
untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan.
b. Aktualisasi Pancasila, semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN Seorang ASN dituntut untuk
memahami dan memiliki kesadaran mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila dalam pelaksanaan tugasnya. Sebagaimana diatur dalam UU
ASN bahwa tugas dan fungsi ASN sendiri adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik, sebagai pelayan publik dan sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Oleh karena itu, dalam melaksanakan 3 fungsi ini
seorang ASN harus senantiasa mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam
Pancasila, antara lain:
x
- Takwa
Bertakwa merupakan indikator yang mencermikan perwujudan sila
pertama Pancasila yang menitikberatkan pada ketaatan umat beragama
dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan
dalam agamanya
- Gotong Royong
Sikap gotong royong merupakan pengamalan sila kelima dari
Pancasila. Contoh konkrit gotong royong adalah kerja sama,
menyumbang tenaga dan pikiran untuk masyarakat, saling membantu
untuk kepentingan umum dan bekerja giat dalam kelompok kerja.
- Demokratis
Sikap demokratis merupakan cerminan dari Pancasila Sila keempat.
Suatu kondisi dimana individu memiliki kebebasan untuk
mengutarakan kehendak dan pendapat, serta menghormati adanya
perbedaan pendapat.
- Cinta Tanah Air dan Rela Berkorban
Cinta tanah air dan rela berkorban merupakan implementasi dari Sila
ketiga Pancasila. Cinta tanah air sendiri merupakan suatu perasaan
yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Sedangkan rela berkorban merupakan sikap yang
mencerminkan adanya kesediaan memberikan sesuatu yang dimiliki
untuk orang lain atau suatu kelompok kerja, walaupun akan
menimbulkan kehilangan atau penderitaan terhadap diri sendiri.
c. Sikap adil, tidak diskriminasi dalam pelayanan masyarakat
Sikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan terhadap
masyarakat adalah tidak membeda-bedakan pelayanan yang diberikan
terhadap masyarakat berdasarkan suku, golongan, ras, dan status sosial.
Semua dipandang sama dalam memberikan pelayanan, contohnya adalah
orang kaya yang tetap diharuskan untuk mengikuti prosedur pengurusan
untuk mendapatkan suatu dokumen yang mana hal tersebut juga dialami
oleh orang yang kurang mampu.
x
d. Sadar sebagai penjaga kedaulatan dan pemersatu bangsa dan penjaga
situasi
damai Sangat penting bagi seorang ASN untuk memahami pentingnya
keberagamaan bangsa Indonesia yang terdiri dari suku, etnis, agama,
budaya yang kesemuanya diikat dalam satu kesatuan; berbahasa satu,
berbangsa satu dan bertanah air satu yaitu INDONESIA. ASN sebagai
aparatur Negara harus memiliki jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan
bangsa, serta menyingkirkan berbagai kepentingan kelompok, individu dan
golonganya. Dalam hal peran ASN dalam menciptakan kondisi damai
maksudnya ASN sebagai aparatur Negara harus bersikap netral dan adil.
Netral disini artinya tidak memihak kepada salah satu kelompok atau
golongan yang ada. Sedangkan adil bermakna ASN dalam melaksanakan
tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur,
transparan. Dengan mengimplementasikan sikap yang netral dan adil
dalam melaksanakan tugasnya, ASN akan mampu menciptakan kondisi
yang aman, damai, dan tentram dilingkungan kerjanya dan di
masyarakatnya.
2. 5. 3. Etika Publik
Kata etika sendiri didefinisikan sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar.
Sedangkan, etika publik merupakan suatu refleksi mengenai standar norma yang
menentukan perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Pasal 4 UU
No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) menjabarkan ada 15
etika publik ASN, yaitu:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila
b. Mempertahankan Undang-undang negara kesatuan Republik Indonesia
1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
x
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program pemerintah
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
j. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
2. 5. 4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen
mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas
hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk.
Empat indikator dasar dari pekerjaan yang menekankan pada komitmen mutu
adalah:
a. Efektivitas
Sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau
berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan. Efektivitas organisasi
berarti memberikan barang atau jasa yang dapat dihargai oleh pelanggan.
b. Efisiensi
Efisiensi dapat diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau
tidak adanya pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan.
x
c. Inovasi
Inovasi biasanya muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga inovasi muncul karena ada desakan
kebutuhan dari pihak eksternal, misalnya permintaan pasar. Inovasi lahir
dari imajinasi pemikiran orang-orang kreatif, dan lahirnya kreativitas
didorong oleh munculnya ide/gagasan baru untuk ke luar dari rutinitas
yang membosankan.
d. Orientasi mutu
Orientasi mutu menekankan pada hasil barang/jasa/pelayanan yang baik
dan memuaskan pelanggan.
2. 5. 5. Antikorupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Sedangkan dalam Bahasa Yunani corruptio berarti
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan
umum.
Di Indonesia sendiri, perilaku korupsi belum tentu termasuk dalam tindak
pidana korupsi. Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, tindak pidana
korupsi diatur dalam UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001. Dalam UU ini tindak
pidana korupsi dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu: (1) kerugian keuangan
x
negara, (2) suap menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan
dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, (7) gratifikasi.
Pada dasarnya penyebab korupsi disebabkan oleh 3 hal (Steve Albreicht.
Publisher: Richard Irwin (KPK, 2006)) yaitu pertama adalah adanya dorongan
untuk menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi. Kedua adalah
adanya kesempatan. Kesempatan ini ada biasanya karena jabatan sehingga muncul
kewenangan. Kemudian yang terakhir adalah rasionalisasi atau pembenaran atas
perilaku yang diperbuatnya. Hal ini biasanya muncul karena oknum tersebut tidak
memikirkan kerugian orang lain atau akibat perbuatannya terhadap perekonomian
dan keuangan negara.
Untuk mencegah ASN dari perbuatan korupsi inilah maka niat, semangat dan
komitmen anti korupsi harus terus ditanamkan kepada setiap ASN. Kesadaran anti
korupsi yang tertinggi adalah ketika sudah menyentuh spiritual accountability,
apalagi dampak korupsi itu tidak sekadar kerugian keuangan negara, namun ada
kaitannya dengan kerusakan kehidupan. Nilai-nilai dasar Anti Korupsi meliputi
(Lembaga Administrasi Negara, 2015):
a. Jujur
Pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia yang berkata dan bertindak
sesuai dengan kebenaran dan sesuai dengan aturan dan norma yang
berlaku. Kejujuran merupakan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai
orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik
terhadap dirinya maupun pihak lainnya. Seseorang yang menanamkan sifat
jujur akan mendapatkan manfaat baik dalam hidupnya. Antara lain
perasaan tenang, terbiasa bertanggungjawab, dijauhkan dari perilaku
melanggar norma, dan dapat dipercaya orang lain.
b. Peduli
Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak
proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Dengan kata lain
peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam
persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita. Orang-orang
x
yang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam
rangka memberi perubahan dan kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya.
c. Mandiri
Kemandirian merupakan suatu sikap yang mampu berdiri sendiri dan tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin ialah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, taat terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis
serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima
sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya. Atau secara singkat menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, disiplin adalah ketaatan pada peraturan atau tata tertib.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang bertanggung jawab adalah seseorang yang mau dan berani
menanggung resiko atas keputusan yang telah diambil dan juga perkataan
dan perilaku yang telah dilakukannya. Orang yang bertanggung jawab
biasanya akan selalu menyelesaikan segala tugas dan amanahnya dengan
baik, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
f. Kerja Keras
Bekerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan secara sungguh-
sungguh tanpa mengenal kata Lelah, pantang menyerah dan tidak akan
berhenti bekerja sebelum target atau tujuan yang dimiliki tercapai. Selain
bekerja keras harus juga dibarengi dengan kerja cerdas yaitu dengan
mencari metode kerja yang paling efisien sehingga pekerjaan dapat
dilakukan dengan lebih tepat dan cepat.
g. Sederhana
Individu yang sederhana adalah individu yang selalu bersyukur terhadap
apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepadanya. Individu yang
sederhana tidak silau dengan harta kekayaan sehingga tidak akan
x
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang meskipun dengan jalur
yang tidak baik seperti praktik korupsi.
h. Berani
Untuk memberantas praktik korupsi diperlukan individu yang berani untuk
mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kecurangan atau praktik korupsi.
i. Adil
Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi. Adil dalam
memutuskan sesuatu hal dan memberikan sesuatu tugas sesuai dengan
porsi masing-masing.
x
2. 6. Rancangan Aktualisasi
2. 6. 1. Identifikasi Isu
Beberapa core issue yang diidentifikasi di unit kerja penulis, yaitu Pusat
Reaktor Serba Guna terutama di Bidang Perawatan Reaktor Subbidang Sistem
Elektik adalah sebagai berikut:
1. Belum ada rencana pembelajaran untuk peserta praktik kerja;
2. Belum terorganisirnya penyimpanan file data sistem dokumen suku
cadang elektrik;
3. Belum dikelolanya dokumentasi perawatan sistem hasil revitalisasi;
4. Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik;
5. Belum ada SOP perbaikan pada beberapa sistem tambahan.
Dari lima isu yang diidentifikasi tersebut, penulis melakukan pemilihan isu
dengan
menggunakan alat bantu berdasarkan kriteria APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Kelayakan), yang dijabarkan sebagai berikut:
a. Aktual : Isu benar-benar terjadi dan sedang hangat
diperbincangkan.
b. Problematik : Isu memiliki dimensi yang kompleks dan perlu dicari
segera solusinya.
c. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Kelayakan : Isu masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Hasil analisis penetapan isu dengan menggunakan metode APKL ditunjukkan
pada Tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1. Pemilihan Isu Dengan Menggunakan Metode APKL
No. Isu Kriteria Isu Keterkaitan isu
A P K L dengan Kedudukan
dan Peran PNS
dalam NKRI
1 Belum ada rencana - Pelayanan publik
pembelajaran untuk peserta
praktik kerja
2 Belum terorganisirnya Whole of
x
penyimpanan file data sistem Government
dokumen suku cadang elektrik
3 Belum dikelolanya dokumentasi Whole of
perawatan sistem hasil
Government
revitalisasi
4 Tidak terdigitalisasinya hasil Whole of
form perawatan rutin di Sistem
Government
Elektrik
5 Belum ada SOP perbaikan pada - Whole of Goverment
beberapa sistem tambahan.
Keterangan:
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak/Kelayakan
Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan bahwa isu
nomor 2, 3 dan 4 memenuhi semua kriteria, aktual, problematik, kekhalayakan
dan kelayakan.
Isu nomor (1 )“ Belum ada rencana pembelajaran untuk peserta praktik kerja”
tidak memenuhi semua kriteria APKL. Isu ini aktual karena menyangkut
keberlangsungan proses pembelajaran peserta praktek kerja. Isu ini memenuhi
kriteria problematik karena dapat menyebabkan proses pembelajaran untuk
peserta praktek kerja menjadi tidak optimal. Isu ini tidak memenuhi kriteria
kekhalayakan karena isu ini tidak menyangkut pihak lain terutama pegawai
reaktor dalam menjalankan operasi reaktor. Isu ini memenuli kriteria kelayakan
karena dengan tersusunnya rencana pembelajaran melalui silabus maka peserta
praktek kerja dapat belajar dengan optimal dan efisien sesuai bidangnya. Adapun
keterkaitan isu ini dengan peran dan kedudukan ASN adalah Pelayanan Publik
karena terkait dengan masyarakat dan hak atas Pendidikan yaitu antara PRSG dan
peserta praktek kerja.
x
Isu nomor (2) “Belum terorganisirnya penyimpanan file data sistem dokumen
suku cadang elektrik” memenuhi semua kriteria APKL. Isu ini aktual atau sedang
menjadi perhatian di Bidang Pemeliharaan Reaktor, khususnya di Subbidang
Sistem Elektrik, jika kondisi ini terus berlanjut maka pegawai tidak bisa
memantau data dan memastikan suku cadang yang tersedia. Isu ini memenuhi
kriteria problematik karena apabila terjadi suatu kerusakan pada sistem elektrik
dan tidak adanya suku cadang yang tersedia maka dapat mengakibatkan
terhambatnya proses pengoperasian reaktor. Isu ini memenuhi kriteria
kekhalayakan dikarenan isu ini menyangkut banyak pihak karena dapat
mempengaruhi proses kelancaran dan kecepatan perbaikan pada sistem elektrik.
Isu ini memenuhi kriteria kelayakan Karena masalah ini harus segera
ditindaklanjuti agar proses operasi reaktor dapat berjalan dengan tepat waktu,
aman dan professional. Adapun keterkaitan isu ini denga peran dan kedudukan
ASN adalah WoG karena terkait dengan kerjasama internal PRSG yaitu antara
Subbidang Sistem Elektrik dengan satuan kerja teknis lainnya.
x
Isu nomor (4) “Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem
Elektrik” memenuhi semua kriteria APKL. Isu ini aktual karena menjadi salah
satu masalah yang ada di bidang Pemeliharaan Reaktor terutama di Subbidang
Sistem Elektrik, yaitu data hasil perawatan terkadang tidak tersusun rapi dan
hilang. Isu ini memenuhi kriteria problematik karena jika ada data perawatan
yang hilang maka akan menghambat proses pengisian form PSO (Perencanaan
Sarana Operasi) yang berakibat terhambatnya proses operasi reaktor. Isu ini
memenuhi kriteria kekhalayakan karena isu ini menyangkut banyak pihak dan
mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaksanaan operasi reaktor. Isu ini
memenuhi kriteria kelayakan karena dengan terdigitalisasinya data hasil
perawatan maka kemungkinan hilang data dari perawatan tidak akan menjadi
masalah dan menghambat proses pelaksanaan operasi reaktor. Adapun keterkaitan
isu ini denga peran dan kedudukan ASN adalah WoG karena terkait dengan
kerjasama internal PRSG yaitu antara Subbidang Sistem Elektrik dengan satuan
kerja teknis lainnya.
Isu nomor (5) “Belum ada SOP perbaikan pada beberapa sistem tambahan”
tidak memenuhi semua kriteria APKL. Isu ini memenuhi kriteria aktual karena
setiap pegawai terutama di subbidang sistem elektrik mempunyai dasar
kemampuann yang berbeda sehingga perlu untuk dapat memahami cara kerja
suatu sistem dan cara perbaikannya. Isu ini memenuhi kriteria problematik
karena jika salah satu pegawai lupa tentang cara perbaikan pada sistem tambahan
maka dapat mengakibatkan kerusakan sistem yang lebih parah. Isu ini tidak
memenuhi kriteria kekhalayakan karena tidak terlalu menyangkut banyak pihak
dalam perbaikan sistem. Isu ini memenuhi kriteria kelayakan karena dengan
adanya SOP perbaikan pada beberapa sistem tambahan maka akan menjamin
keselamatan dan ketepatan waktu dalam bekerja. Adapun keterkaitan isu ini
dengan peran dan kedudukan ASN adalah WoG karena terkait dengan kerjasama
internal PRSG di Bidang Pemeliharaan Reaktor yaitu antar pegawai di Subbidang
Sistem Elektrik.
2. 6. 2. Prioritas Isu
x
Berdasarkan hasil analisis dengan metode APKL, penulis mendapatkan dua
isu yang memenuhi kriteria APKL sebagai berikut:
a. Belum terorganisirnya penyimpanan file data sistem dokumen suku
cadang elektrik;
b. Belum terkelolanya dokumentasi perawatan sistem hasil revitalisasi; dan
c. Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik.
Mengingat hanya satu isu yang akan diselesaikan pada kegiatan aktualisasi ini,
penulis melakukan analisis lanjutan untuk menentukan prioritas isu yang akan
diselesaikan. Maka untuk menentukan prioritas isu, digunakan kriteria analisis
USG (Urgent, Seriousness, dan Growth) dengan menetapkan rentang penilaian (1-
5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Berikut ini penjelasan setiap
indikator dalam analisis USG:
a. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti.
x
akibat yang akan ditimbulkan.
b. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan
x
(3) yang nilainya paling tinggi karena isu ini yang menjadi salah satu acuan untuk
pengisisan PSO (Persiapan Sarana Operasi) sebelum operasi reaktor dilaksanakan.
Dan jika dilihat dari nilai Growth , ketiga isu memiliki nilai yang sama karena jika
ketiga isu tersebut diabaikan maka semakin bertumbuhlah masalah yang ada.
Kesimpulan yang dapat diambil dari table diatas yaitu isu nomor tiga mendapat
jumlah terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan
permasalahannya. Hal ini dikarenakan isu ini menyangkut kelancaran perawatan
dan perbaikan sistem elektrik di reaktor supaya operasional Reaktor Serba Guna
G.A. Siwabessy tidak terganggu. Isu ini perlu sesegera mungkin ditindaklanjuti
oleh BATAN terutama Subbidang Sistem Elektrik dalam usaha mencari
solusinya.
2. 6. 3. Pemecahan Isu
2. 6. 3. 1. Alternatif Pemecahan Isu
Setelah menentukan prioritas isu yang akan dipecahkan, tahap selanjutnya
adalah analisis pemilihan metode pemecahan isu dengan memerhatikan faktor
penyebab terjadinya isu tersebut.
Isu “Tidak terdigitalisasinya perawatan rutin di Subbidang Sistem Elektrik”
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Belum ada pegawai yang mengelola dokumen perawatan untuk dilakukan
digitalisasi.
2. Kurang teraturnya penyimpanan dokumen hasil perawatan.
Terlihat bahwa isu tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang perlu dicari
solusinya. Oleh karena itu, penulis menemukan beberapa gagasan pemecahan isu
dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyebabnya. Beberapa gagasan
pemecahan isu yang dapat dilakukan adalahh sebagai berikut:
1. Digitalisasi dokumen perawatan rutin Subbidang Sistem Elektrik Reaktor
G.A. Siwabessy
2. Pembuatan tempat penyimpanan baru yang lebih luas
Untuk menentukan prioritas pemecahan masalalh diatas, dilakukan analisis
dengan menggunakan metode tapis mc. Namara. Analisis tapisan ini menentukan
x
tiga kriteria yang dinilai dari setiap alternatif gagasan yani kontribusi, kemurahan
dan kelayakan. Tiap kriteria diberi skala nilai antara 1-5. Adapun hasil dari
analisis tapisan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3. Prioritas Gagasan Pemecahan Isu dengan Metode Tapisan Mc.
Namara
No Alternatif Gagasan KriteriaAlternatif Total Prioritas
. Gagasan Skor
K B L
1. Digitalisasi dokumen 5 4 5 14 I
perawatan rutin Subbidang
Sistem Elektrik Reaktor G.A.
Siwabessy
2. Pembuatan tempat 4 1 3 8 II
penyimpanan baru yang lebih
luas
Keterangan :
K : Kontribusi Skor 5 : Sangat Kontributif/Tidak Biaya/
B : Biaya Sangat Layak
L : Layak Skor 4 : Kontributif/Kurang
Biaya/Layak
Skor 3 : Cukup Kontributif/Cukup
Biaya/
Cukup Layak
Skor 2 : Kurang Kontributif/ Biaya/
Kurang Layak
Skor 1 : Tidak Kontributif/Sangat Biaya/
Tidak Layak
Berdasarkan analisis dengan metode Tapisan Mc. Namara, terlihat bahwa
gagasan pertama memiliki nilai kontribusi yang lebih besar daripada gagasan
yang kedua karena gagasan pertama lebih mudah diakses kapanpun dan
x
dimanapun. Dilihat dari kriteria biaya gagasan pertama lebih membutuhkan
sedikit biaya daripada gagasan kedua karena gagasan pertama hanya
membutuhkan biaya untuk koneksi internet. Dan yang terakhir dilihat dari kriteria
layak, gagasan pertama lebih layak diterapkan karena tidak membutuhkan ruang
sebagai media penyimpanan dokumen.
Berdasarkan hasil analisis prioritas gagasan pemecahan isu dengan Metode
Tapisan Mc. Namara, dapa disimpulkan bahwa gagasan “Digitalisasi Dokumen
Perawata Rutin Sistem Elektrik di Reaktor G.A. Siwabessy” merupakan gagasan
prioritas akan dilaksanakan. Penulis akan merancang 8 (delapan) kegiatan untuk
membangun gagasan tersebut sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan mentor
2. Pendataan ulang dokumen-dokumen perawatan yang telah ada di
Subbidang Sistem Elektrik Reaktor G.A. Siwabessy
3. Mengklasifikasikan dokumen berdasarkan jenisnya
4. Melakukan scanning dokumen Subbidang Sistem Elektrik
5. Menyusun kategorisasi hasil digitalisasi dokumen
6. Mengunggah dan membagikan dokumen ke cloud server Bersama milik
BATAN
7. Sosialisasi kepada pegawai di Bidang Pemeliharaan Reaktor
Ketujuh kegiatan sebagaimana disebutkan diatas merupakan implementasi
yang dilakukan oleh penulis untuk menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan materi latihan dasar CPNS , yaitu Pelayanan Publik dan
WoG dalam kedudukan dan peran ASN. Pelayanan Publik ditunjukkan pada
kegiatan no. 5 karena dengan dilakukannnya hal ini maka semua pegawai Bidang
Pemeliharaan Reaktor terutama Subbidang Sistem Elektrik dapat mengakses dan
memperoleh hasil data terkait dengan perawatan rutin di sistem elektrik.
Sementara itu implementasi hasil WoG ditunjukkan pada kegiatan no. 1, 2, 3, 4,
dan 6 karena memerlukan kerjasama internal antara pegawai di Subbidang Sistem
Elektrik untuk dapat menyelesaikan isu yang diangkat dalam rancangan
aktualisasi ini.
2. 6. 4. Rancangan Kegiatan
x
2. 6. 4. 1. Konsultasi dengan mentor
1) Tahapan Kegiatan
a) Melakukan konsultasi dengan kepala Subbidang Sistem Elektrik
b) Menanyakan informasi mengenai jenis-jenis dokumen yang ada
di Subbidang Sistem Elektrik
c) Meminta izin untuk pendataan dokumen kepada kepala
Subbidang Sistem Elektrik
2) Luaran (Output)
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu didapatkannya informasi dan
izin untuk dokumen perawatan yang ada di Subbidang Sistem
Elektrik.
3) Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
a) Akuntabilitas (Kejelasan)
Penulis akan melakukan konsultasi kepada mentor tentang
dokumen dengan informasi yang cukup jelas karena
menyangkut semua data yang digunakan di Subbidang Sistem
Elektrik, sehingga data harus benar dan valid.
b) Nasionalisme (Cermat dan Disiplin)
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor harus bersikap
cermat agar tidak terjadi kesalahan komunikasi. Selain itu juga
harus ada komunikasi dan diskusi dengan atasan ataupun pejabat
yang terkait dengan permasalahan dokumen yang ada. Dalam
hal ini juga dituntut untuk disiplin dalam melakukan pendataan
dokumen agar tidak ada kesalahan seperti data yang terlewatkan
untuk dilakukan digitalisasi.
c) Etika Publik (Menghargai komunikasi. konsultasi, dan
kerjasama)
Penulis akan melakukan pendataan dokumen-dokumen sesuai
arahan mentor atau atasan melalui komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama yang baik sehingga hasilnya dapat maksimal dan
menjadi acuan pegawai lainnya.
x
d) Komitmen mutu (Komitmen)
Dalam melakukan konsultasi penulis sadar bahwa apa yang akan
penulis lakukan dalam membuat rancangan ini adalah bagian
dari tugas pokok dan fungsi yang harus dikerjakan secara
sungguh-sungguh.
e) Anti Korupsi (Jujur)
Penulis akan melakukan pendataan dokumen perawatan yang
telah ada di Subbidang Sistem Elektrik dengan jujur sesuai
dengan data dan informasi yang diperoleh dari mentor tanpa
dilebihkan maupun dikurangi.
4) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan pendataaan dokumen-dokumen ini telah memberikan
kontribusi terhadap visi Batan yaitu BATAN Unggul di Tingkat
Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejaheraan Menuju
Kemandirian Bangsa, karena dengan mempercepat kinerja pegawai
BATAN dalam bekerja dan juga menjaga aset negara sehingga
dapat menjadi bangsa yang mandiri.
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini telah mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu Kualitas Satu, dimana dengan melakukan
kegiatan ini akan mempercepat dan mempermudah kinerja pegawai
sehingga dapat mempercepat kesejahteraan menuju kemandirian
bangsa.
x
c) Melakukan pendataan dokumen-dokumen yang ada di
Subbidang Sistem Elektrik
d) Melaporkan hasil pendataan kepada atasan
2) Luaran (Output)
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu didapatkannya data nama-nama
dokumen perawatan yang ada di Subbidang Sistem Elektrik.
3) Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
a) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Penulis akan melakukan pendataan dokumen dengan penuh
tanggung jawab karena menyangkut semua data yang digunakan
di Subbidang Sistem Elektrik, sehingga data harus benar dan
valid.
b) Nasionalisme (Cermat dan Disiplin)
Dalam melakukan pendataan dokumen yang akan dilakukan
untuk pemecahan masalah harus bersikap cermat agar tidak
terjadi kesalahan data. Selain itu juga harus ada komunikasi dan
diskusi dengan atasan ataupun pejabat yang terkait dengan
permasalahan dokumen yang ada. Dalam hal ini juga dituntut
untuk disiplin dalam melakukan pendataan dokumen agar tidak
ada kesalahan seperti data yang terlewatkan untuk dilakukan
digitalisasi.
c) Etika Publik (Menghargai komunikasi. konsultasi, dan
kerjasama)
Penulis akan melakukan pendataan dokumen-dokumen sesuai
arahan atasan melalui komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
sehingga hasilnya dapat maksimal dan menjadi acuan pegawai
lainnya.
d) Komitmen mutu (Komitmen)
Dalam menjalankan tugas ini penulis sadar bahwa apa yang
akan penulis lakukan dalam membuat rancangan ini adalah
x
bagian dari tugas pokok dan fungsi yang harus dikerjakan secara
sungguh-sungguh.
e) Anti Korupsi (Jujur)
Penulis akan melakukan pendataan dokumen perawatan yang
telah ada di Subbidang Sistem Elektrik dengan jujur sesuai
dengan data dan informasi yang ada tanpa dilebihkan maupun
dikurangi.
4) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan pendataaan dokumen-dokumen ini telah memberikan
kontribusi terhadap visi Batan yaitu BATAN Unggul di Tingkat
Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejaheraan Menuju
Kemandirian Bangsa, karena dengan mempercepat kinerja pegawai
BATAN dalam bekerja dan juga menjaga aset negara sehingga
dapat menjadi bangsa yang mandiri.
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini telah mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu Kualitas Satu, dimana dengan melakukan
kegiatan ini akan mmpercepat dan mempermudah kinerja pegawai
sehingga dapat mempercepat kesejahteraan menuju kemandirian
bangsa.
x
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu terklasifikasikannya dokumen
perawatan berdasarkan jenis dan hasil kegiatannya.
3) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
a) Akuntabilitas (Bertanggung jawab terhadap data dan informasi)
Penulis bertanggungjawab terhadap data dan informasi yang
diklasifikasikan, hasil dari klasifikasi ini akan dilaporkan
kepada atasan ntuk dilakukan pemeriksaan dan evaluasi.
b) Nasionalisme (Cermat dan disiplin, serta memberikan informasi
yang benar)
Penulis pada kegiatan pengklasifikasian data ini akan
menjalankan dengan cermat dan disiplin, sesuai dengan metode
pengklasifikasian data, penuh kedisiplinan tinggi, serta
memberikan informasi dengan benar kepada pihak yang terkait.
c) Etika Publik (Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun)
Penulis mengklasifikasi data berdasarkan jenis dan hasil
kegiatan dengan tujuan memberikann layanan maksimal kepada
publik dalam hal ini adalah pegawai Bidang Pemeliharaan
Reaktor terutama pada Subbidang Sistem Elektrik di Pusat
reaktor Serba Guna, BATAN
d) Komitmen mutu (Menjaga mutu)
Penulis berkomitmen untuk mempertahankan dan memastikan
bahwa hasil klasifikasi konsisten dan berkualitas agar output
yang dihasilkan dapat menunjang mutu perawatan sistem
reaktor.
e) Anti Korupsi (Kerja keras)
Penulis akan bekerja keras unutk memastikan agar semua
dokumen dapat terklasifikasi sesuai dengan kategori yang
benar, karena mengingat dokumen perawatan yang ada di
x
Subbidang Sistem Elektrik ini sangat banyak dan akan terus
bertambah setiap minggunya.
4) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan pengklasifikasian dokumen perawatan ini sejalan dengan
Misi PRSG yaitu “Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM
dalam mengelola PRSG-GAS”
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan tersebut mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
pengklasifikasian dokumen dengan bertanggungjawab ssuai dengan
yang ditugaskan.
x
b) Nasionalisme (Memberi informasi secara benar dan tidak
menyesatkan)
Dalam melakukan digitaliasi dokumen ini harus sesuai dengan
keadaan di lapangan yaitu tidak mengubah jumlah dan jenis
dokumen perawatan yang merupakan data hasil pekerjaan rutin
di Pusat Reaktor Serba Guna.
c) Etika Publik (Professional)
Dalam bekerja, penulis harus professional, penulis dituntut
untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tupoksi,
dimana pembuatan digitaliasi dokumen ini harus dikerjakan
secara professional sehingga dapat menjadi acuan.
d) Komitmen Mutu (Komitmen)
Dalam menjalankan tugas ini penulis harus mengerti bahwa
apa yang dilakukan adalah bagian dari tugas pokok dan fungsi
kita yang harus dikerjakan dengan penuh antusias dan
bersungguh – sungguh.
e) Anti Korupsi (Jujur)
Penulis akan melakukan digitaliasi dokumen dengan jujur
sesuai dengan data dan informasi yang ada tanpa dilebihkan
maupun dikurangi.
4) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan tersebut mendukung salah satu misi BATAN yaitu
mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan
bermanfaat bagi masyarakat, karena dengan adanya digitalisasi
dokumen akan mempermudah pegawai dalam bekerja dan
mengembangkan iptek nuklir.
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan tersebut mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu inovatif khususnya pada Subbidang
Sistem Elektrik, PRSG – BATAN. Kegiatan tersebut memudahkan
x
proses mengakses dokumen-dokumen kerja untuk meningkatkan
kinerja dari pelaksanaan perawatan dan perbaikan.
2. 6. 4. 5. Menyusun kategorisasi hasil digitalisasi dokumen
1) Tahapan Kegiatan
a) Melakukan kategorisasi dokumen berdasarkan dokumen
aslinya
b) Melakukan perbaikan nama dokumen sesuai keadaan saat ini
c) Melaporkan dan mengklarifikasikan hasil kategorisasi
dokumen kepada atasan
2) Luaran (Output)
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu data digital yang sudah diatur
namanya sesuai dengan data aslinya di Subbidang Sistem Elektrik.
3) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
a) Akuntabilitas (Bertanggung jawab terhadap data dan
informasi)
Penulis berusaha untuk bertanggung jawab terhadap data dan
informasi yang didapatkan pada kegiatan penamaan data-data
hasil digitalisasi ini, pemberian nama data digital ini
berdasarkan nama dokumen yang sebenarnya.
b) Nasionalisme (Pelayanan Publik)
Dengan melakukan penamaan sesuai dengan dokumen aslinya,
akan berdampak pegawai-pegawai lain mudah memahami
sehingga pelayanan publik dapat berjalan dengan lancar.
c) Etika Publik (Bertanggungjawab kepada publik)
Dalam melakukan kegiatan ini penulis bersedia
mempertanggung jawabkan hasil kinerja kepada publik yang
dalam hal ini adalah rekan kerja di PRSG.
d) Anti Korupsi (Jujur)
Penulis akan melakukan penamaan dokumen dengan jujur
sesuai dengan data fisik dan informasi yang ada tanpa
dilebihkan maupun dikurangi.
x
4) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan penamaan data-data hasil scanning ini telah memberikan
kontribusi terhadap visi Batan yaitu “BATAN Unggul di Tingkat
Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju
Kemandirian Bangsa”, karena dapat memelihara data-data milik
negara sehingga mempercepat kemandirian bangsa
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan tersebut mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu Disiplin dalam melaksanakan tugas
penamaan data-data dokumen kerja sehingga didapat hasil yang
maksimal dan tepat guna.
2. 6. 4. 6. Mengunggah dan membagikan dokumen ke cloud server Bersama milik
BATAN
1) Tahapan Kegiatan
a) Mempersiapkan komputer yang terkoneksi dengan internet
b) Pembuatan folder-folder jenis dokumen di cloud server
BATAN
c) Mengunggah file-file hasil scanning ke cloud server BATAN
d) Melaporkan hasil pengunggahan file digitaliasi dokumen
kepada atasan
2) Luaran (output)
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu data sudah berada di cloud
server BATAN untuk digunakan bersama.
3) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
a) Akuntabilitas (Bertanggungjawab terhadap data dan informasi)
Penulis bertanggungjawab terhadap data dan informasi yang
diunggah ke internet dengan mengunggahnya ke cloud server
BATAN yang hanya bisa diakses oleh pegawai.
b) Nasionalisme (Cermat dan disiplin)
Penulis pada kegiatan pengunggahan data ini akan menjalankan
dengan cermat, tepat sesuai jadwal dan penuh kedisiplinan
x
tinggi, serta memberikan informasi dengan benar kepada pihak
yang terkait.
c) Etika Publik (Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan
santun.)
Dengan pembuatan digitalisasi dokumen yang kemudian
diunggah di cloud server BATAN, penulis memberikan layanan
kepada publik dalam hal ini adalah pegawai Pusat Reaktor
Serba Guna BATAN.
d) Komitmen Mutu (Menjaga Mutu)
Penulis berkomitmen atas penggunaan fasilitas cloud server
BATAN untuk kepentingan negara pada umumnya dan
khususnya untuk memajukan Pusat Reaktor Serba Guna
BATAN.
e) Anti Korupsi (Jujur)
Penulis melakukan pengunggahan dokumen ke cloud server
BATAN dengan jujur sesuai dengan data dan informasi yang
ada tanpa dilebihkan maupun dikurangi.
4) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap visi misi PRSG –
BATAN yaitu mengembangkan pendayagunaan informatika dan
kawasan strategis nuklir untuk mendukung pengembangan industri
nuklir di Pusat Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy.
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan tersebut mendukung nilai-nilai PRSG-BATAN yaitu nilai
“keunggulan” yakni memiliki sikap dan hasrat untuk senantiasa
berusaha mencapai hasil yang lebih baik dari, nilai “kompetensi”
yakni menekankan pada kualitas penguasaan dan pemenuhan
kualifikasi kemampuan SDM seperti yang dibutuhkan; dan nilai
“inovatif” yakni meningkatkan upaya kreatif untuk menemukan
pembaharuan dalam setiap inovasi.
x
2. 6. 4. 7. Sosialisasi kepada pegawai di Bidang Pemeliharaan Reaktor
1) Tahapan Kegiatan
a) Melakukan sosialisasi kepada pegawai di Bidang Pemeliharaan
Reaktor
b) Memastikan semua pegawai mengetahui dan memahami data
perawatan yang telah dilakukan digitalisasi
2) Luaran (Output)
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu hasil dari digitalisasi dokumen
dapat diketahui dan diakses oleh semua pegawai di Bidang
Pemeliharaan Reaktor
3) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
a) Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Dalam kegiatan sosialisasi ini penulis akan bertanggungjawab
dalam melakukan sosialisasi kepada semua pegawai di Bidang
Pemeliharaan Reaktor.
b) Nasionalisme (Disiplin)
Dalam melakukan sosialisasi penulis akan mengedepankan
kedisiplinan dalam penyampaian hasil digitalisasi dokumen.
c) Etika Publik (Menghargai komunikasi)
Dalam melakukan sosialisasi penulis akan melakukan
komunikasi, konsultasi dan kerja sama terkait segala hal yang
terjadi pada pihak yang terkait.
d) Komitmen Mutu (Komitmen)
Penulis akan berkomitmen untuk melakukan kegiatan
sosialisasi kepada pegawai Bidang Pemeliharaan Reaktor untuk
kepentingan negara pada umumnya dan khususnya untuk
memajukan Pusat Reaktor Serba Guna BATAN.
4) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi misi organisasi PRSG –
BATAN yaitu meningkatkan ketersediaan dan keandalan operasi
RSG – GAS. Kegiatan ini menghasilkan sistem pengelolaan
x
dokumen-dukumen kerja yang digunakan sebagai acuan dalam
perawatan dan perbaikan di PRSG.
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan tersebut mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu inovatif khususnya pada Subbidang
Sistem Elektrik. Kegiatan tersebut memudahkan dalam proses
mendapatkan dokumen hasil perawatan rutin secara online untuk
menghindari dokumen yang tercecer ataupun dokumen yang
hilang, sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai.
x
x
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
60
2. Pendataan ulang dokumen- Tidak ada kendala Dikerjakan
dokumen perawatan yang dengan baik
telah ada di Subbidang
Sistem Elektrik Reaktor
G.A. Siwabessy
3. Mengklarifikasikan Kesulitan untuk Menanyakan
dokumen berdasarkan mengatur beberapa kepada senior
jenisnya berkas dokumen 3 terkait berkas
bulan dan 6 bulan tersebut
karena memiliki
banyak jenis dan
urutan
4. Melakukan scanning Alat scanner cukup Meminjam
dokumen Subbidang lambat sehingga scanner di bidang
Sistem Elektrik membutuhkan lain
banyak waktu
untuk melakukan
scanning
5. Menyusun kategorisasi Tidak ada kendali Dikerjakan
hasil digitalisasi dokumen karena kegiatan dengan baik
bisa dikerjakan di
luar kantor
6. Mengunggah dan Tidak ada kendali Dikerjakan
membagikan dokumen ke karena kegiatan dengan baik
cloud server Bersama bisa dikerjakan di
milik BATAN luar kantor
7. Sosialisasi kepada pegawai
di Bidang Pemeliharaan
Reaktor
61
1. Jadwal Realisasi Kegiatan
Realisasi pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di PRSG, dilakukan sesuai jadwal dimulai pada tanggal 13 Juli
sampai 17 Agustus 2021 seperti tabel berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Realisasi Kegiatan
Juli Agustus
No
Kegiatan 1 1 15 1 17 1 1 20 2 22 2 2 25 2 27 2 2 30 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12 1 14 1 1 17
.
3 4 6 8 9 1 3 4 6 8 9 1 0 1 3 5 6
1. Konsultasi dengan Mentor
4. Melakukan scanning
dokumen Subbidang Sistem
Elektrik
6. Mengunggah dan
membagikan dokumen ke
cloud server Bersama milik
BATAN
7. Sosialisasi kepada pegawai di
Bidang Pemeliharaan Reaktor
Keterangan :
: Rancangan Jadwal
: Realisasi Jadwal
62
3.2. Capaian Hasil Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 13 Juli sampai 17 Agustus
2021. Proses pelaksanaan aktualisasi terdapat penyesuaian jadwal pada beberapa
kegiatan karena harus menyesuaikan jadwal WFH/WFO dari kantor guna
menekan angka penyebaran virus, namun hal tersebut bukanlah kendala yang
menghambat pelaksanaan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi terbagi atas 8 (delapan)
tahapan penyelesaian isu sebagaimana tercantum dalam rancangan aktualisasi.
Kegiatan aktualisasi ini menghasilkan beberapa output yang dapat dilihat pada
tabel berikut:
63
4. Melakukan scanning Dokumen hasil Foto Bukti/Evidance
dokumen Subbidang scanning catatan kegiatan 4,
Sistem Elektrik (Lampiran 6
Evidence)
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan konsultasi dengan kepala Subbidang Sistem Elektrik
2) Menanyakan informasi mengenai jenis-jenis dokumen yang ada di
Subbidang Sistem Elektrik
3) Meminta izin untuk pendataan dokumen kepada kepala Subbidang
Sistem Elektrik
b. Output/Hasil Kegiatan
64
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu didapatkannya informasi dan izin
untuk dokumen perawatan yang ada di Subbidang Sistem Elektrik.
c. Penerapan nilai dasar PNS dan pembuktiannya
Keterkaitan Kegiatan “Konsultasi dengan Mentor” dengan substansi
mata pelatihan diantaranya dapat dijabarkan sebagai berikut:
65
dengan sungguh-sungguh
2. Menanyakan 1. Akuntabilitas : Setelah berkonsultasi dengan
informasi Kejelasan Mentor penulis mendapatkan
mengenai
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
jenis-jenis dan mencatat informasi
dokumen yang notulensi dokumen dengan
ada di Subbidang cukup jelas.
2. Anti Korupsi: Pada saat mencatat
Sistem Elektrik
Jujur masukan-masukan yang
diberikan Mentor, Penulis
mencatat dengan jujur tanpa
menambah maupun
mengurangi masukan yang
diberikan oleh Mentor agar
kualitas aktualisasi yang
dilakukan maksimal
3. Meminta izin 1. Akuntabilitas : Penulis meminta izin untuk
untuk pendataan Tanggung jawab pendataan selanjutnya
dokumen kepada dengan penuh rasa tanggung
kepala Subbidang jawab
2. Etika Publik: Dalam meminta izin kepada
Sistem Elektrik
Menghargai Mentor Penulis tetap
komunikasi mengedepankan etika dalam
berkomunikasi terkait
kegiatan aktualisasi
66
Kemandirian Bangsa, karena dengan mempercepat kinerja pegawai
BATAN dalam bekerja dan juga menjaga aset negara sehingga dapat
menjadi bangsa yang mandiri.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini telah mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu Kualitas Satu, dimana dengan melakukan
kegiatan ini akan mempercepat dan mempermudah kinerja pegawai
sehingga dapat mempercepat kesejahteraan menuju kemandirian bangsa.
67
Tabel 3.5 Penerapan nilai dasar PNS dan pembuktian kegiatan 2
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
1. Melakukan 1. Akuntabilitas : Dalam melakukan koordinasi
koordinasi Kejelasan dengan Mentor penulis
dengan kepala mendapatkan informasi
Subbidang Sistem dokumen dengan cukup
Elektrik jelas.
2. Nasionalisme : Penulis telah berkoordinasi
Cermat; disiplin dengan Mentor dengan cara
diskusi dan menampung
seluruh informasi, masukan
dan saran positif yang
diterima.
3. Etika Publik : Dalam melakukan koordinasi
Foto
Menghargai dengan Mentor, Penulis telah
(Lampiran
komunikasi; mengimplementasikan etiket
4 Evidence
konsultasi yang baik serta
mengedepankan norma
kesopanan dan kesantunan.
4. Komitmen Dalam melakukan koordinasi
Mutu: dengan Mentor, Penulis
Komitmen sadar dalam melakukan
kegiatan ini merupakan
bagian dari tugas pokok dan
fungsi yang harus dikerjakan
dengan sungguh-sungguh
2. Melakukan 1. Akuntabilitas: Dalam melakukan
pengumpulan Tanggung jawab pengumpulan informasi
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
68
informasi dokumen, Penulis melakukan
mengenai jenis- kegiatan dengan penuh
jenis dokumen tanggung jawab karena
yang ada di menyangkut kebenaran
Subbidang Sistem semua data yang digunakan
Elektrik di Subbidang Sistem Elektrik
2. Nasionalisme: Dalam melakukan
Cermat dan pengumpulan informasi,
disiplin Penulis mengumpulkan data
secara cermat dan disiplin
agar tidak terjadi kesalahan.
3. Etika Publik: Dalam melakukan
Menghargai pengumpulan informasi
komunikasi, dokumen, Penulis melakukan
konsultasi, dan kegiatan sesuai arahan
kerjasama atasan melaui komunikasi,
konsultasi, dan kerjasama
sehingga hasilnya dapat
maksimal dan menjadi acuan
pegawai lainnya.
4. Anti Korupsi: Penulis melakukan kegiatan
Jujur pengumpulan informasi
dengan jujur sesuai data dan
informasi yang ada tanpa
dilebihkan maupun dikurangi
3. Melakukan 1. Akuntabilitas: Dalam melakukan pendataan
pendataan Tanggung jawab dokumen, Penulis melakukan
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
dokumen- kegiatan dengan penuh
dokumen yang tanggung jawab karena
69
ada di Subbidang menyangkut kebenaran
Sistem Elektrik semua data yang digunakan
di Subbidang Sistem Elektrik
2. Nasionalisme: Dalam melakukan pendataan
Cermat dan dokumen, Penulis mencatat
disiplin data secara cermat dan
disiplin agar tidak terjadi
kesalahan.
3. Etika Publik: Dalam melakukan pendataan
Menghargai dokumen, Penulis melakukan
komunikasi, kegiatan sesuai arahan
konsultasi, dan atasan melaui komunikasi,
kerjasama konsultasi, dan kerjasama
sehingga hasilnya dapat
maksimal dan menjadi acuan
pegawai lainnya.
4. Anti Korupsi: Penulis melakukan kegiatan
Jujur pendataan dokumen dengan
jujur sesuai data dan
informasi yang ada tanpa
dilebihkan maupun dikurangi
4. Melaporkan hasil 1. Etika Publik : Penulis melaporkan hasil
pendataan Menghargai pendataan kepada atasan
kepada atasan komunikasi, dengan mengedepankan
konsultasi, etika
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
2. Anti Korupsi: Dalam melaporkan hasil
Jujur pendataan kepada atasan,
Penulis dengan penuh
kejujuran menyampaikan
70
sesuai dengan hasil yang
telah didapat
71
PNS Evidence
1. Melakukan 1. Akuntabilitas: Dalam melakukan
penyortiran Tanggung jawab penyortiran dokumen,
dokumen terhadap data Penulis melakukan kegiatan
dan informasi dengan penuh tanggung
jawab karena menyangkut
kebenaran semua data yang
digunakan di Subbidang
Sistem Elektrik
2. Nasionalisme: Dalam melakukan
Foto
Cermat dan penyortiran dokumen,
(Lampiran
disiplin serta Penulis melaksanakan
5 Evidence
memberikan kegiatan dengan cermat dan
informasi yang disiplin agar tidak terjadi
benar kesalahan.
3. Etika Publik: Dalam melakukan pendataan
Memberikan dokumen, Penulis melakukan
layanan kepada kegiatan sesuai arahan
publik secara atasan melaui komunikasi,
jujur, tanggap, konsultasi, dan kerjasama
cepat, tepat, sehingga hasilnya dapat
No. Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
PNS Evidence
akurat,berdaya maksimal dan menjadi acuan
guna, berhasil pegawai lainnya.
guna, dan santun
4. Anti Korupsi: Penulis melakukan kegiatan
Jujur penyortiran dokumen
dengan jujur sesuai data dan
informasi yang ada tanpa
dilebihkan maupun dikurangi
72
2. Mengklasifikasikan 1. Akuntabilitas: Dalam melakukan
dokumen Tanggung jawab pengklasifikasian dokumen,
berdasarkan jenis terhadap data Penulis melakukan kegiatan
dan hasil kegiatan dan informasi dengan penuh tanggung
jawab karena menyangkut
kebenaran semua data yang
digunakan di Subbidang
Sistem Elektrik
2. Nasionalisme: Dalam melakukan
Cermat dan pengklasifikaian dokumen,
disiplin serta Penulis melaksanakan
memberikan kegiatan dengan cermat dan
informasi yang disiplin agar tidak terjadi
benar kesalahan.
3. Etika Publik: Dalam melakukan pendataan
Memberikan dokumen, Penulis melakukan
layanan kepada kegiatan sesuai arahan
publik secara atasan melaui komunikasi,
jujur, tanggap, konsultasi, dan kerjasama
No. Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
PNS Evidence
cepat, tepat, sehingga hasilnya dapat
akurat, berdaya maksimal.
guna, berhasil
guna, dan santun
3. Menyusun folder 1. Akuntabilitas: Penulis menyusun folder
dokumen asli Tanggung jawab dokumen asli dengan penuh
tanggung jawab karena
menyangkut kebenaran
semua data yang digunakan
di Subbidang Sistem Elektrik
73
2. Komitmen Penulis telah
Mutu: mempertahankan dan
Menjaga mutu memastikan bahwa hasil dari
susunan folder telah
konsisten dan tertata.
4. Melaporkan hasil 1. Etika Publik : Penulis melaporkan hasil
klasifikasi Menghargai klasifikasi kepada atasan
dokumen kepada komunikasi, dengan mengedepankan
atasan konsultasi, etika
2. Anti Korupsi: Dalam melaporkan hasil
Jujur klasifikasi kepada atasan,
Penulis dengan penuh
kejujuran menyampaikan
sesuai dengan hasil yang
telah didapat
74
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan pengklasifikasian dokumen perawatan ini sejalan dengan
Misi PRSG yaitu “Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM dalam
mengelola PRSG-GAS”
e. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan tersebut mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
pengklasifikasian dokumen dengan bertanggungjawab ssuai dengan yang
ditugaskan.
75
Tabel 3.7 Penerapan nilai dasar PNS dan pembuktian kegiatan 4
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
1. Mempersiapkan 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
alat scanner Jawab: dalam mempersiapkan alat
Tanggung jawab scanner di kantor sebagai
dan transparan media digitalisasi dokumen
perawatan
2. Nasionalisme: Penulis mempersiapkan alat
Cermat dan scanner dengan cermat dan
disiplin disiplin agar tidak terjadi
kesalahan pengoperasian.
2. Melakukan 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
scanning Jawab: melakukan scanning
dokumen Tanggung jawab dokumen secara apa adanya Foto
76
3. Melakukan 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
pengeditan Jawab: melakukan pengeditan
gambar hasil Tanggung jawab gambar scanning dokumen
scanning dan transparan secara apa adanya sesuai
dokumen yang ada
2. Nasionalisme: Dalam kegiatan scanning
Cermat dan dokumen, Penulis melakukan
disiplin scanning dengan cermat dan
disiplin agar tidak terjadi
kesalahan secara teknis.
2. Anti Korupsi: Dalam melakukan
Jujur pengeditan gambar, Penulis
telah melakukan secara jujur
tanpa mengubah isi dari hasil
scanning.
4. Mengumpulkan 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
file-file hasil Jawab: mengumpulkan file-file hasil
scanning Tanggung jawab scanning dokumen secara
dan transparan apa adanya sesuai dokumen
yang ada
2. Etika Publik : Penulis mengumpulkan file-
Professional file hasil scanning secara
professional sesuai dengan
tupoksi yang ada sehingga
dapat menjadi acuan.
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
5. Melaporkan hasil 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
scanning kepada Jawab: melaporkan hasil scanning
atasan Tanggung jawab dokumen secara apa adanya
dan transparan sesuai dokumen yang ada
77
2. Nasionalisme: Dalam melaporkan hasil
memberikan scanning dokumen, Penulis
informasi yang melaporkan hasilnya kepada
benar atasan dengan informasi
yang sebenarnya.
3. Etika Publik : Penulis melaporkan hasil
Menghargai klasifikasi kepada atasan
komunikasi, dengan mengedepankan
konsultasi, etika
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan kategorisasi dokumen berdasarkan dokumen aslinya
2) Melakukan perbaikan nama dokumen sesuai keadaan saat ini
3) Melaporkan dan mengklarifikasikan hasil kategorisasi dokumen
kepada atasan
b. Output/Hasil Kegiatan
78
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu data digital yang sudah diatur
namanya sesuai dengan data aslinya di Subbidang Sistem Elektrik.
c. Penerapan nilai dasar PNS dan pembuktiannya
Keterkaitan Kegiatan “Menyususn kategorisasi hasil digitalisasi
dokumen” dengan substansi mata pelatihan diantaranya dapat dijabarkan
sebagai berikut:
79
mengklarifikasikan Jawab: melaporkan hasil klarifikasi
hasil kategorisasi Tanggung jawab dan kategorisasi dokumen
dokumen kepada dan transparan secara apa adanya sesuai
atasan dokumen yang ada
2. Nasionalisme: Dalam melaporkan hasil
memberikan klarifikasi dan kategorisasi
informasi yang dokumen, Penulis
benar melaporkan hasilnya kepada
atasan dengan informasi
yang sebenarnya.
3. Etika Publik : Penulis melaporkan hasil
Menghargai kategorisasi kepada atasan
komunikasi, dengan mengedepankan
konsultasi, etika
2. Anti Korupsi: Dalam melaporkan hasil
Jujur kategorisasi kepada atasan,
Penulis dengan penuh
kejujuran menyampaikan.
No. Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
PNS Evidence
sesuai dengan hasil yang
telah dikerjakan
80
kategorisasi hasil digitalisasi dokumen kerja sehingga didapat hasil yang
maksimal dan tepat guna.
a. Tahapan Kegiatan
1) Mempersiapkan komputer yang terkoneksi dengan internet
2) Pembuatan folder-folder jenis dokumen di cloud server BATAN
3) Mengunggah file-file hasil scanning ke cloud server BATAN
4) Melaporkan hasil pengunggahan file digitaliasi dokumen kepada
atasan
b. Output/Hasil Kegiatan
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu data sudah berada di cloud server
BATAN untuk digunakan bersama.
c. Penerapan nilai dasar PNS dan pembuktiannya
Keterkaitan Kegiatan “Mengunggah dan membagikan dokumen ke
cloud server Bersama milik BATAN” dengan substansi mata pelatihan
diantaranya dapat dijabarkan sebagai berikut:
81
disiplin dan disiplin dan memastikan
bahwa komputer telah
terkoneksi dengan internet.
2. Pembuatan 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
folder-folder jenis Jawab: untuk membuat folder-folder
dokumen di cloud Bertanggung jenis dokumen di cloud
server BATAN jawab terhadap server Batan secara apa
data dan adanya dan disesuaikan
informasi dengan dokumen yang ada
2. Etika Publik : Penulis membuat folder
Professional secara professional sesuai
dengan tupoksi yang ada
sehingga dapat menjadi
acuan.
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
3. Mengunggah file- 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
file hasil scanning Jawab: dalam melakukan
ke cloud server Bertanggung pengunggahan file hasil
BATAN jawab terhadap scanning ke dalam cloud
data dan server Batan agar tidak
informasi terjadi kesalahan dalam
mengunggah data.
2. Etika Publik : Penulis mengunggah data
Professional secara professional sesuai
dengan tupoksi yang ada
sehingga dapat
meminimalisir kesalahan.
4. Melaporkan hasil 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
pengunggahan Jawab: melaporkan hasil
file digitalisasi Tanggung jawab pengunggahan file dokumen
82
dokumen kepada dan transparan secara apa adanya sesuai
atasan dokumen yang ada
2. Nasionalisme: Dalam melaporkan hasil
memberikan pengunggahan file dokumen,
informasi yang Penulis melaporkan hasilnya
benar kepada atasan dengan
informasi yang sebenarnya.
3. Etika Publik : Penulis melaporkan hasil
Menghargai pengunggahan file kepada
komunikasi, atasan dengan
konsultasi, mengedepankan etika.
83
menekankan pada kualitas penguasaan dan pemenuhan kualifikasi
kemampuan SDM seperti yang dibutuhkan; dan nilai “inovatif” yakni
meningkatkan upaya kreatif untuk menemukan pembaharuan dalam
setiap inovasi.
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan sosialisasi kepada pegawai di Bidang Pemeliharaan
Reaktor
2) Memastikan semua pegawai mengetahui dan memahami data
perawatan yang telah dilakukan digitalisasi
b. Output/Hasil Kegiatan
Hasil/output dari kegiatan ini yaitu hasil dari digitalisasi dokumen
dapat diketahui dan diakses oleh semua pegawai di Bidang Pemeliharaan
Reaktor
c. Penerapan nilai dasar PNS dan pembuktiannya
Keterkaitan Kegiatan “Sosialisasi kepada pegawai di Bidang
Peeliharaan Reaktor” dengan substansi mata pelatihan diantaranya dapat
dijabarkan sebagai berikut:
84
mengedepankan nilai
kedisiplinan dalam
penyampaian hasil digitalisasi
dokumen.
3. Etika Publik : Penulis menyampaikan hasil
Menghargai kegiatan dengan
komunikasi, mengedepankan etika
konsultasi,
2. Memastikan 1. Tanggung Penulis bertanggung jawab
semua pegawai Jawab: untuk memastikan bahwa
mengetahui dan semua pegawai mengetahui
No. Tahapan Nilai-nilai Dasar Deskripsi Realisasi Bukti/
Kegiatan PNS Evidence
memahami data Tanggung jawab dan memahami hasil
perawatan yang dan transparan kegiatan dengan cara
telah dilakukan melakukan pengisian
digitalisasi quesioner sebagai feedback
kepada Penulis jika masih
ada saran dan masukan yang
ingin disampaikan
2. Komitmen Penulis telah berkomitmen
Mutu: untuk melakukan kegiatan
Komitmen sosialisasi kepada Pegawai
Bidang Pemeliharaan Reaktor
untuk kepentingan negara
pada umumnya dan
khususnya untuk memajukan
Pusat Reaktor Serba Guna
BATAN
85
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi misi organisasi PRSG –
BATAN yaitu meningkatkan ketersediaan dan keandalan operasi RSG –
GAS. Kegiatan ini menghasilkan sistem pengelolaan dokumen-dukumen
kerja yang digunakan sebagai acuan dalam perawatan dan perbaikan di
PRSG.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan tersebut mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi BATAN yaitu inovatif khususnya pada Subbidang Sistem
Elektrik. Kegiatan tersebut memudahkan dalam proses mendapatkan
dokumen hasil perawatan rutin secara online untuk menghindari
dokumen yang tercecer ataupun dokumen yang hilang, sehingga dapat
meningkatkan kinerja pegawai.
86
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
87
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama 30 hari kerja, terhitung mulai dari 13
Juli sampai dengan 17 Agustus 2021 di lingkungan tempat kerja, yaitu Badan
Tenaga Nuklir Nasional di Pusat Reaktor Serba Guna.
88
B. Komitmen Diri
PERNYATAAN KESANGGUPAN
89
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja NUKLIR Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 5 Tahun 2015 Tentang
Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2015-2019.
90
LAMPIRAN I
RANCANGAN AKTUALISASI
Identifikasi isu :
1. Belum ada rencana pembelajaran untuk peserta praktik kerja;
2. Belum terorganisirnya penyimpanan file data sistem dokumen suku cadang elektrik;
3. Belum dikelolanya dokumentasi perawatan sistem hasil revitalisasi;
4. Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik;
5. Belum ada SOP perbaikan pada beberapa sistem tambahan.
Isu yang diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Gagasan pemecahan isu : Digitalisasi Dokumen Perawata Rutin Sistem Elektrik di Reaktor G.A. Siwabessy
91
Keterkaitan Kontribusi
Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Tehadap Visi Misi
Hasil Organisasi
Pelatihan Organisasi
1. Konsultasi dengan mentor a) Melakukan konsultasi Dokument Akuntanbilitas : Berperan dalam Integritas,
dengan kepala Subbidang asi dan Tanggung jawab Percepatan Akuntabilitas,
Sistem Elektrik rangkuma Nasionalisme : Kesejaheraan dan
b) Menanyakan informasi n hasil Cermat dan Menuju Keunggulan
mengenai jenis-jenis konsultasi disiplin Kemandirian
dokumen yang ada di Etika Publik : Bangsa, karena
Subbidang Sistem Elektrik Menghargai dengan
c) Meminta izin untuk komunikasi, mempercepat
pendataan dokumen kepada konsultasi, dan kinerja pegawai
kepala Subbidang Sistem kerjasama BATAN dalam
Elektrik Komitmen Mutu bekerja
: Komitmen
Anti Korupsi :
Jujur
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
92
Substansi Mata Tehadap Visi Misi
Hasil Organisasi
Pelatihan Organisasi
2. Pendataan ulang dokumen- a) Melakukan koordinasi Data Akuntanbilitas : BATAN Unggul Integritas,
dokumen perawatan yang dengan kepala Subbidang dokumen Tanggungjawab di Tingkat Akuntabilitas,
telah ada di Subbidang Sistem Elektrik Nasionalisme : Regional, Keunggulan,
Sistem Elektrik Reaktor b) Melakukan pengumpulan Cermat dan Berperan dalam dan
G.A. Siwabessy informasi mengenai jenis- disiplin Percepatan Kolaborasi.
jenis dokumen yang ada di Etika Publik : Kesejaheraan
Subbidang Sistem Elektrik Menghargai Menuju
c) Melakukan pendataan komunikasi. Kemandirian
dokumen-dokumen yang ada konsultasi, dan Bangsa
di Subbidang Sistem Elektrik kerjasama
d) Melaporkan hasil pendataan Komitmen Mutu
kepada atasan :
Komitmen
Anti Korupsi :
Jujur
93
Pelatihan Organisasi
3. Mengklasifikasikan a) Melakukan penyortiran Data Akuntabilitas : BATAN Unggul Integritas,
dokumen berdasarkan dokumen dokumen Bertanggung di Tingkat Akuntabilitas,
jenisnya b) Mengklasifikasikan dokumen jawab terhadap Regional, Keunggulan,
berdasarkan jenis dan hasil data dan Berperan dalam dan Kolaborasi
kegiatan informasi Percepatan
c) Menyusun folder dokumen Nasionalisme : Kesejaheraan
asli Cermat dan Menuju
d) Melaporkan hasil klasifikasi disiplin Kemandirian
dokumen kepada atasan Etika Publik : Bangsa
Memberikan
layanan kepada
publik secara
jujur, tanggap,
cepat, tepat,
akurat, berdaya
Keterkaitan Kontribusi
Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Tehadap Visi Misi
Hasil Organisasi
Pelatihan Organisasi
guna, berhasil
94
guna, dan santun
Komitmen Mutu
:
Menjaga mutu
Anti Korupsi :
Kerja keras
4. Melakukan Scanning a) Mempersiapkan alat Data Akuntanbilitas: BATAN Unggul Integritas,
dokumen Subbidang Sistem scanner dokumen Konsistensi, di Tingkat Akuntabilitas,
Elektrik b) Melakukan scanning dan data Cermat, Akurat, Regional, dan Keunggulan
dokumen digital Ketepatan Berperan dalam
c) Melakukan pengeditan Nasionalisme : Percepatan
gambar hasil scanning Cermat dan Kesejaheraan
d) Mengumpulkan file-file Disiplin Menuju
hasil scanning Kemandirian
Bangsa
Keterkaitan Kontribusi
Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Tehadap Visi Misi
Hasil Organisasi
Pelatihan Organisasi
e) Melaporkan hasil scanning Etika Publik :
kepada atasan Cepat, Tepat, dan
95
Akurat
Komitmen Mutu
: Perbaikan
Menerus
Anti Korupsi :
Jujur dan Kerja
Keras
5. Menyusun kategorisasi hasil a) Melakukan kategorisasi Data Akuntanbilitas : BATAN Unggul Akuntabilitas
digitalisasi dokumen dokumen berdasarkan digitalisasi Transparansi di Tingkat dan Disiplin
dokumen aslinya Nasionalisme : Regional,
b) Melakukan perbaikan nama Kepentingan Berperan dalam
dokumen sesuai keadaan saat umum Percepatan
ini Kesejaheraan
Menuju
Keterkaitan Kontribusi
Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Tehadap Visi Misi
Hasil Organisasi
Pelatihan Organisasi
c) Melaporkan dan Etika Publik : Kemandirian
mengklarifikasikan hasil Profesional, Bangsa
kategorisasi dokumen kepada Disiplin
96
atasan Komitmen Mutu
: Sistematis
Anti Korupsi :
Jujur
6. Mengunggah dan a) Mempersiapkan komputer Data Akuntabilitas: BATAN Unggul Integritas,
membagikan dokumen ke yang terkoneksi dengan Digitalisas Bertanggung di Tingkat Akuntabilitas,
cloud server Bersama milik internet i jawab terhadap Regional, Disiplin
BATAN b) Pembuatan folder-folder jenis data dan Berperan dalam
dokumen di cloud server informasi Percepatan
BATAN Nasionalisme: Kesejaheraan
c) Mengunggah file-file hasil Cermat dan Menuju
scanning ke cloud server disiplin Kemandirian
BATAN Etika Publik: Bangsa
Keterkaitan Kontribusi
Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Tehadap Visi Misi
Hasil Organisasi
Pelatihan Organisasi
d) Melaporkan hasil Layanan
pengunggahan file digitaliasi Komitmen
dokumen kepada atasan Mutu:
Menjaga Mutu
97
Anti Korupsi:
Jujur
7. Sosialisasi kepada pegawai a) Melakukan sosialisasi kepada Data Akuntabilitas: BATAN Unggul Akuntabilitas,
di Bidang Pemeliharaan pegawai di Bidang Digitaliasi Bertanggung di Tingkat Disiplin
Reaktor Pemeliharaan Reaktor jawab Regional,
b) Memastikan semua pegawai Nasionalisme: Berperan dalam
mengetahui dan memahami Cermat dan Percepatan
data perawatan yang telah disiplin Kesejaheraan
dilakukan digitalisasi Etika Publik: Menuju
Layanan Kemandirian
Komitmen Bangsa
Mutu:
Keterkaitan Kontribusi
Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Tehadap Visi Misi
Hasil Organisasi
Pelatihan Organisasi
Menjaga Mutu
Anti Korupsi:
Jujur
98
LAMPIRAN 2
LEMBAR AKTUALISASI
Isu yang Diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Gagasan Pemecahan Isu: Digitalisasi Dokumen Perawatan Rutin Sistem Elektrik di Reaktor G.A. Siwabessy
99
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Luaran Keterkaitan Kontribusi Penguatan
. /Hasil Substansi Mata terhadap Visi/Misi Nilai
Organisasi Organisasi
1. Konsultasi dengan a) Melakukan konsultasi Dokumentasi Akuntabilitas: BATAN Unggul di Akuntabilitas,
Mentor dengan kepala Subbidang dan Tanggung jawab Tingkat Regional, dan
Sistem Elektrik rangkuman Berperan dalam Keunggulan
b) Menanyakan informasi hasil Nasionalisame: Percepatan Integritas,
mengenai jenis-jenis konsultasi Cermat dan Kesejaheraan
dokumen yang ada di disiplin Menuju
Subbidang Sistem Kemandirian
Elektrik Etika Publik: Bangsa
c) Meminta izin untuk Menghargai
pendataan dokumen komunikasi,
kepada kepala Subbidang konsultasi, dan
Sistem Elektrik kerjasama
Komitmen
Mutu:
Komitmen
Anti Korupsi:
Jujur
2. Pendataan ulang a) Melakukan koordinasi Data Akuntanbilitas: BATAN Unggul di Integritas,
dokumen-dokumen dengan kepala Subbidang Tanggungjawab Tingkat Regional, Akuntabilitas,
dokumen
perawatan yang Sistem Elektrik Berperan dalam Keunggulan,
telah ada di b) Melakukan pengumpulan Nasionalisme : Percepatan dan
informasi mengenai Kolaborasi.
100
jenis-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Luaran Keterkaitan Kontribusi Penguatan
. /Hasil Substansi Mata terhadap Visi/Misi Nilai
Organisasi Organisasi
Anti Korupsi :
Jujur
3. Mengklasifikasika a) Melakukan penyortiran Data Akuntabilitas : BATAN Unggul di Integritas,
n dokumen dokumen Bertanggung Tingkat Regional, Akuntabilitas,
dokumen
berdasarkan b) Mengklasifikasikan jawab terhadap Berperan dalam dan
jenisnya dokumen berdasarkan data dan Percepatan Keunggulan
jenis dan hasil kegiatan informasi Kesejaheraan
c) Menyusun folder Menuju
dokumen asli
101
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Luaran Keterkaitan Kontribusi Penguatan
. /Hasil Substansi Mata terhadap Visi/Misi Nilai
Organisasi Organisasi
d) Melaporkan hasil Nasionalisme : Kemandirian
klasifikasi dokumen Cermat dan Bangsa
kepada atasan disiplin
Etika Publik :
Memberikan
layanan kepada
publik secara
jujur, tanggap,
cepat, tepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil
guna, dan santun
Komitmen
Mutu :
Menjaga mutu
Anti Korupsi :
Kerja keras
4. Melakukan a) Mempersiapkan alat Data Akuntanbilitas: BATAN Unggul di Akuntabilitas
Scanning dokumen scanner dokumen Konsistensi, Tingkat Regional, dan Disiplin
Subbidang Sistem b) Melakukan scanning dan data Cermat, Akurat, Berperan dalam
Elektrik dokumen digital Ketepatan Percepatan
102
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Luaran Keterkaitan Kontribusi Penguatan
. /Hasil Substansi Mata terhadap Visi/Misi Nilai
Organisasi Organisasi
c) Melakukan pengeditan Nasionalisme : Kesejaheraan Integritas,
gambar hasil scanning Cermat dan Menuju Akuntabilitas,
d) Mengumpulkan file-file Disiplin Kemandirian dan
hasil scanning Bangsa Keunggulan
e) Melaporakan hasil Etika Publik :
scanning kepada atasan Cepat, Tepat,
dan Akurat
Komitmen
Mutu :
Perbaikan
Menerus
Anti Korupsi :
Jujur dan Kerja
Keras
5. Menyusun a) Melakukan kategorisasi Data Akuntanbilitas: BATAN Unggul di Akuntabilitas
kategorisasi hasil dokumen berdasarkan digitalisasi Transparansi Tingkat Regional, dan Disiplin
digitalisasi dokumen aslinya yang sudah Berperan dalam
b) Melakukan perbaikan tersusun Nasionalisme : Percepatan
nama dokumen sesuai Kepentingan Kesejaheraan
keadaan saat ini umum Menuju
Kemandirian
Bangsa
103
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Luaran Keterkaitan Kontribusi Penguatan
. /Hasil Substansi Mata terhadap Visi/Misi Nilai
Organisasi Organisasi
c) Melaporkan dan Etika Publik :
mengklarifikasikan hasil Profesional,
kategorisasi dokumen Disiplin
kepada atasan
Komitmen
Mutu :
Sistematis
Anti Korupsi :
Jujur
6. Mengunggah dan a) Mempersiapkan Data Akuntabilitas: BATAN Unggul di Akuntabilitas,
membagikan komputer yang digitalisasi Bertanggung Tingkat Regional, Disiplin
dokumen ke cloud terkoneksi dengan yang sudah jawab terhadap Berperan dalam
server Bersama internet diunggah data dan Percepatan
milik BATAN b) Pembuatan folder-folder informasi Kesejaheraan
jenis dokumen di cloud Menuju
server BATAN Nasionalisme: Kemandirian
c) Mengunggah file-file Cermat dan Bangsa
hasil scanning ke cloud disiplin
server BATAN
d) Melaporkan hasil Etika Publik:
pengunggahan file Layanan
digitalisasi dokumen
kepada atasan
104
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Luaran Keterkaitan Kontribusi Penguatan
. /Hasil Substansi Mata terhadap Visi/Misi Nilai
Organisasi Organisasi
Komitmen
Mutu:
Menjaga Mutu
Anti Korupsi:
Jujur
7. Sosialisasi kepada a) Melakukan sosialisasi Data Akuntabilitas: BATAN Unggul di Akuntabilitas,
pegawai di Bidang kepada pegawai di Ditalisasi Bertanggung Tingkat Regional, Disiplin
Pemeliharaan Bidang Pemeliharaan yang sudah jawab Berperan dalam
Reaktor Reaktor disosialisasi Percepatan
b) Memastikan semua kan Nasionalisme: Kesejaheraan
pegawai mengetahui dan Cermat dan Menuju
memahami data disiplin Kemandirian
perawatan yang telah Bangsa
dilakukan digitalisasi Etika Publik:
Layanan
Komitmen
Mutu:
Menjaga Mutu
Anti Korupsi:
Jujur
105
Lampiran 3. Catatan Kegiatan 1
Form 1. Pengendalian Mentor
Nama : Muhammad Syaiful Haq
NIP : 199810102020121007
Unit Kerja : Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Jabatan : Calon Pranata Nuklir Terampil
Isu yang Diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Kegiatan 1 : Konsultasi dengan Mentor
No. Tanggal Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Hasil Substansi terhadap Visi Nilai Mentor
Mata Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Melakukan Hasil Akuntabilitas: BATAN Integritas,
konsultasi dengan percakapan Tanggung Unggul di Akuntabilitas,
kepala Subbidang di kantor jawab Tingkat dan
Sistem Elektrik Regional, Keunggulan
Nasionalisame Berperan
: dalam
Cermat dan Percepatan
disiplin Kesejaheraan Bukti 1) Konsultasi dengan
Menuju mentor
Etika Publik:
106
No. Tanggal Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Hasil Substansi terhadap Visi Nilai Mentor
Mata Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
2. Menanyakan Informasi Menghargai Kemandirian
informasi mengenai mengenai komunikasi, Bangsa
jenis-jenis dokumen jenis-jenis konsultasi, dan
yang ada di dokumen kerjasama
Subbidang Sistem
Elektrik Komitmen
Mutu:
Komitmen
Anti Korupsi:
Jujur
107
Lampiran 3. Lembar Evidence Kegiatan 1
108
Lampiran 4. Catatan Kegiatan 2
Form 1. Pengendalian Mentor
Nama : Muhammad Syaiful Haq
NIP : 199810102020121007
Unit Kerja : Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Jabatan : Calon Pranata Nuklir Terampil
Isu yang Diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Kegiatan 2 : Pendataan ulang dokumen-dokumen perawatan yang telah ada di Subbidang Sistem Elektrik
Reaktor G.A. Siwabessy
No. Tanggal Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Hasil Substansi terhadap Visi Nilai Mentor
Mata Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Melakukan Informasi Akuntabilitas: BATAN Akuntabilitas
koordinasi dengan Tanggung Unggul di , dan
kepala Subbidang jawab Tingkat Keunggulan
Sistem Elektrik Regional, Integritas,
Nasionalisame Berperan
1) Bukti koordinasi dan
: dalam
pengumpulan informasi
Cermat dan Percepatan
109
disiplin
No. Tanggal Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Hasil Substansi terhadap Visi Nilai Mentor
Mata Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
2. Melakukan Informasi Etika Publik: Menuju
pengumpulan jenis- Menghargai Kesejaheraan
informasi mengenai jenis komunikasi, Kemandirian
jenis- jenis dokumen konsultasi, dan Bangsa
dokumen yang ada kerjasama
di Subbidang
Sistem Elektrik Komitmen
Mutu: 2) Pendataan dokumen
Komitmen
Anti Korupsi:
Jujur
3. Melakukan Hasil
pendataan pendataan
dokumen-dokumen dokumen
yang ada di
Subbidang Sistem
Elektrik
4. Melaporkan hasil Laporan
pendataan kepada kepada
atasan atasan
110
Lampiran 4. Lembar Evidence Kegiatan
2) Pendataan dokumen
111
Lampiran 5. Catatan Kegiatan 3
Form 1. Pengendalian Mentor
Nama : Muhammad Syaiful Haq
NIP : 199810102020121007
Unit Kerja : Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Jabatan : Calon Pranata Nuklir Terampil
Isu yang Diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Kegiatan 3 : Mengklarifikasikan dokumen berdasarkan jenisnya
No. Tanggal Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Hasil Substansi terhadap Visi Nilai Mentor
Mata Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Melakukan Dokume Akuntabilitas BATAN Integritas,
penyortiran n yang : Unggul di Akuntabilitas
dokumen tersortir Bertanggung Tingkat , dan
jawab terhadap Regional, Keunggulan
data dan Berperan
informasi dalam
Percepatan
Nasionalisme: Kesejaheraan
Cermat dan Menuju 1) Penyortiran dan klarifikasi
disiplin jenis dokumen
112
No. Tanggal Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Hasil Substansi terhadap Visi Nilai Mentor
Mata Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
2. Mengklasifikasikan Terklari- Etika Publik : Kemandirian
dokumen fikasinya Memberikan Bangsa
berdasarkan jenis dokumen layanan
dan hasil kegiatan kepada publik
3. Menyusun folder Folder secara jujur,
dokumen asli dokumen tanggap, cepat,
tepat, akurat, 2) Menyusun folder
asli yang
telah berdaya
tersusun guna, berhasil
4. Melaporkan hasil Laporan guna, dan
klarifikasi kepada kepada santun
atasan atasan
Komitmen
Mutu :
Menjaga mutu
Anti
Korupsi :
Kerja keras
113
Lampiran 5. Lembar Evidence Kegiatan
114
Lampiran 6. Catatan Kegiatan 4
Form 1. Pengendalian Mentor
Nama : Muhammad Syaiful Haq
NIP : 199810102020121007
Unit Kerja : Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Jabatan : Calon Pranata Nuklir Terampil
Isu yang Diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Kegiatan 4 : Melakukan Scanning dokumen Subbidang Sistem Elektrik
No Tanggal Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
. Kegiatan Hasil Substansi Mata terhadap Visi Nilai Mentor
Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Mempersiapkan Scanner Akuntanbilitas BATAN Integritas,
alat scanner : Unggul di Akuntabilitas
Konsistensi, Tingkat , dan
Cermat, Akurat, Regional, Keunggulan
Ketepatan Berperan
dalam
Nasionalisme : Percepatan
Cermat dan Kesejahteraan
Disiplin Menuju 1) Alat Scanner
Kemandirian
115
No Tanggal Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
. Kegiatan Hasil Substansi Mata terhadap Visi Nilai Mentor
Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
2. Melakukan Scanning Etika Publik : Bangsa
scanning dokumen dokumen Cepat, Tepat,
dan Akurat
Komitmen
Mutu :
Perbaikan
Menerus
3) Pengeditan gambar
116
No Tanggal Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
. Kegiatan Hasil Substansi Mata terhadap Visi Nilai Mentor
Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
117
Lampiran 6. Lembar Evidence Kegiatan 4
1) Alat scanner
2) Proses scanning
3) Pengeditan gambar
118
4) File terkumpul
119
Lampiran 7. Catatan Kegiatan 5
Form 1. Pengendalian Mentor
Nama : Muhammad Syaiful Haq
NIP : 199810102020121007
Unit Kerja : Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Jabatan : Calon Pranata Nuklir Terampil
Isu yang Diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Kegiatan 5 : Menyusun kategorisasi hasil digitalisasi
No. Tanggal Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Hasil Substansi Mata terhadap Visi Nilai Mentor
Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Melakukan Dokumen Akuntanbilitas BATAN Akuntabilitas
kategorisasi terkatego- : Transparansi Unggul di dan Disiplin
dokumen risasi Tingkat
berdasarkan Nasionalisme : Regional,
dokumen aslinya Kepentingan Berperan
umum dalam
Percepatan
Etika Publik : Kesejaheraan 1) Kategorisasi dan perbaikan
Profesional, Menuju nama dokumen
120
No. Tanggal Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Hasil Substansi Mata terhadap Visi Nilai Mentor
Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
Disiplin Kemandirian
Bangsa
Komitmen
Mutu :
Sistematis
Anti Korupsi :
Jujur
2. Melakukan Nama
perbaikan nama dokumen
dokumen sesuai yang
keadaan saat ini telah
disesuai-
kan
3. Melaporkan dan Laporan
mengklarifikasikan kepada
hasil kategorisasi atasan
dokumen kepada
atasan
121
Lampiran 7. Lembar Evidence Kegiatan 5
122
Lampiran 8. Catatan Kegiatan 6
Form 1. Pengendalian Mentor
Nama : Muhammad Syaiful Haq
NIP : 199810102020121007
Unit Kerja : Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Jabatan : Calon Pranata Nuklir Terampil
Isu yang Diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Kegiatan 6 : Mengunggah dan membagikan dokumen ke cloud server Bersama milik BATAN
No. Tanggal Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Kegiatan Hasil Substansi terhadap Nilai Mentor
Mata Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Mempersiapkan Kompute Akuntabilitas: BATAN Akuntabilitas
komputer yang r dengan Bertanggung Unggul di , Disiplin
terkoneksi internet jawab terhadap Tingkat
dengan internet data dan Regional,
informasi Berperan
dalam
Nasionalisme: Percepatan
Cermat dan Kesejaheraan
disiplin Menuju 1) Komputer yang terkoneksi dengan
internet
123
No. Tanggal Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Kegiatan Hasil Substansi terhadap Nilai Mentor
Mata Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
Etika Publik: Kemandirian
Layanan Bangsa
Komitmen
Mutu:
Menjaga Mutu
Anti Korupsi:
Jujur
2. Pembuatan Folder di
folder-folder cloud
jenis dokumen server
di cloud server
BATAN
124
No. Tanggal Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catatan Paraf
Kegiatan Hasil Substansi terhadap Nilai Mentor
Mata Visi Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
3. Mengunggah Data
file-file hasil yang
scanning ke telah
cloud server diunggah
BATAN
4) Kegiatan pengunggahan
125
Lampiran 8. Lembar Evidence Kegiatan 6
126
3) Pengunggahan file ke dalam cloud server
4) Kegiatan pengunggahan
127
Lampiran 9. Catatan Kegiatan 7
Form 1. Pengendalian Mentor
Nama : Muhammad Syaiful Haq
NIP : 199810102020121007
Unit Kerja : Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
Jabatan : Calon Pranata Nuklir Terampil
Isu yang Diangkat : Tidak terdigitalisasinya hasil form perawatan rutin di Sistem Elektrik
Kegiatan 7 : Sosialisasi kepada pegawai di Bidang Pemeliharaan Reaktor
No Tangga Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catata Para
. l Kegiatan Hasil Substansi terhadap Nilai n f
Mata Visi Misi Organisasi Mentor
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Melakukan Sosialisas Akuntabilitas BATAN Akuntabilitas
sosialisasi i melalui : Unggul di , Disiplin
kepada zoom Bertanggung Tingkat
pegawai di meeting jawab Regional,
Bidang Berperan
Pemeliharaa Nasionalisme: dalam
n Reaktor Cermat dan Percepatan
disiplin Kesejaheraa
n Menuju
1) Sosialisasi melalui zoom meeting
Etika Publik:
128
Layanan
No Tangga Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan Bukti/ Evidence Catata Para
. l Kegiatan Hasil Substansi terhadap Nilai n f
Mata Visi Misi Organisasi Mentor
Pelatihan Organisasi
Komitmen Kemandirian
Mutu: Bangsa
Menjaga Mutu
Anti Korupsi:
Jujur
129
Lampiran 9. Lembar Evidence Kegiatan 7
130
Lampiran 10. Pengendalian Coach
FORM 2. PENGENDALIAN COACH
Nama Peserta : Muhammad Syaiful Haq
NIP : 199810102020121007
Jabatan : Calon Pranata Nuklir Terampil
Unit Kerja : Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG) – BATAN
Tempat Tugas : Kelompok 2
No Tanggal Kegiatan Output Media Mentoring
1. 08 Juli 2021 Laporan Minggu 1 Website kolabjar-
1. Melakukan konsultasi dengan kepala asnpintar.lan.go.id
Subbidang Sistem Elektrik
2. Menanyakan informasi mengenai jenis-jenis
dokumen yang ada di Subbidang Sistem
Elektrik
3. Meminta izin untuk pendataan dokumen
kepada kepala Subbidang Sistem Elektrik
4. Melakukan pengumpulan informasi
mengenai jenis-jenis dokumen yang ada di
Subbidang Sistem Elektrik
5. Melakukan pendataan dokumen-dokumen
yang ada di Subbidang Sistem Elektrik
6. Melaporkan hasil pendataan kepada atasan
131
No Tanggal Kegiatan Output Media Mentoring
2. 21 Juli 2021 Laporan Minggu 2 Website kolabjar-
1. Melakukan penyortiran dokumen asnpintar.lan.go.id
2. Mengklasifikasikan dokumen berdasarkan
jenis dan hasil kegiatan
3. Melaporkan hasil klasifikasi dokumen
kepada atasan
4. Menata dokumen yang sudah
diklasifikasikan
5. Menempatkan dokumen sesuai foldernya
6. Melaporkan hasil susunan folder dokumen
kepada atasan
132
Lampiran 9. Lembar Bimbingan Mentor
133
LAMPIRAN 10
LEMBAR BIMBINGAN COACH
134
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Syaiful Haq, A.Md.T.
Tempat,
tanggal lahir : Kudus, 10 Oktober 1998
Alamat : Perumahan Citra Prima Serpong, G4 No. 10,
Setu, Tangsel
Agama : Islam
Telepon : 081314513285
Email : muhammad.haq@batan.go.ig /
msyaifulhaq10@gmail.com
Instansi : Pusat Reaktor Serba Guna
PENDIDIKAN FORMAL
1. 2016 – 2019, Politeknik Negeri Semarang
135