Anda di halaman 1dari 1

Kasus General Appliance Corporation

General appliance Corporation adalah produsen terintegrasi untuk segala jenis perabotan
rumah tangga. Perusahaan tersebut memiliki sebuah organisasi yang divisional dan
terdesentralisasi yang terdiri dari 4 divisi produk, 4 divisi manufaktur, dan 6 kantor staf.
Beberapa masalah yang pernah dialami General Appliance Corporation adalah sebagai
berikut:
1. Masalah Utama Kompor
Pada bulan juli 1987, Divisi Produk Chrome mengusulkan untuk menaikkan harga
kompor tersebut sebesar 90 sen akan tetapi divisi kompor elektrik sangat keberatan
dengan usulan kenaikan harga tersebut
2. Masalah Pengendalian Thermostatis
Sejak 1 januari 1988 Divisi kulkas membeli seluruh unit pengendali suhunya dari Divisi
Motor Elektrik. Akan tetapi pada pertengahan tahun 1987, kapasitas produksi atas produk
tersebut jauh melebihi permintaannya yang berakibat pada laba yang dihasilkan oleh
produk ini menurun drastis. Pada Oktober 1987, Divisi Motor Elektrik dan Divisi Kulkas
melakukan negosiasi untuk harga tahun 1988 akan tetapi tidak mencapai kesepakatan.
3. Masalah Transmisi
Pada bulan maret 1985, Thorndike Machining Corporation diberitahu bahwa mulai 1
januari 1987, General Appliance Corporation tidak lagi memesan transmisinya.
Thorndike Machining Corporation meminta agar keputusan tersebut ditinjau kembali. Ia
memberikan daftar usulan penurunan harga yang akan diberikan jika perpanjangan
kontrak dilakukan juga menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah mengembangkan
suatu transmisi berbiaya rendah yang cocok untuk mesin cuci ekonomis. .Manajer umum
dari Divisi Mesin Cuci tertarik untuk menambahkan mesin cuci otomatis berbiaya rendah
kedalam usulan tersebut. Pada akhir tahun 1985, Divisi Gear and Transmission memulai
negosiasi dengan Divisi mesin cuci mengenai harga transmisi yang baru namun Divisi
mesin cuci menolak harga tersebut.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut dilakukan pengendalian berupa penentuan harga


transfer. Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan kepada
dua atau lebih pusat laba yang bertanggung jawab bersama atas pengembangan, pembuatan,
dan pemasaran suatu produk, yang bertujuan:
1; Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan
timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2; Menghasilkan keputusan yang selaras dengan tujuan perusahaan.
3; Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4; Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

Anda mungkin juga menyukai