A. DEFENISI
B. ETIOLOGI
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan
richetsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus
Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella
dan Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan
Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma,
Herpesvirus dan lain-lain.
1
C. PATOFISIOLOGI
D. KLASIFIKASI
a. Demam
b. Hidung tersumbat
2
c. Batuk dan beringus
d. Sakit menelan
g. Nyeri tenggorokan
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
G. PENATALAKSANAAN
3
batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan. Bila obat
penurun panas yaitu parasetamol.
H. KOMPLIKASI
A. PENGKAJIAN
4
Pasien mengeluh sesak napas
c. Aktivitas Sehari-hari.
Aktivitas/istirahat
d. Integritas Ego
e. Makanan/cairan
Anorexia
5
mual muntah
f. Nyeri/kenyamanan.
g. Keamanan.
h. Interaksi sosial.
i. Penyuluhan/pembelajaran.
Nadi: Takikardi
RR Takipnea
6
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
7
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Batuk efektif
Nafas normal
Intervensi:
8
Rasional: alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi
secret
Dispnea, sianosis
Gelisah/perubahan mental
Sesak (-)
Hipoksia (-)
Nafas normal
Hipoksia
Sianosis (-)
Intervensi:
2) Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku. Catat adanya sianosis
perifer (kuku) atau sianosis sentral.
9
3) Kaji status mental.
4) Kolaborasi berikan terapi oksigen dengan benar misal dengan nasal plong
master, master venturi.
Intervensi:
10
3) Anjurkan klien untuk menutup mulu dan hidung jika hendak bersin dan
batuk
Dispne
Takikardia
Sianosis
Nafas normal
Sianosis (-)
Intervensi
11
2) Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai
indikasi.
Nyeri dada
Sakit kepala
Gelisah
- Gelisah (-)
12
Intervensi:
Rasional: nyeri dada biasanya ada dalam seberapa derajat pada Ispa, juga
dapat timbul karena Ispa seperti perikarditis dan endokarditis.
4) Ajarkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada selama episode
batuk
Rasional: obat dapat digunakan untuk menekan batuk non produktif atau
menurunkan mukosa berlebihan meningkat kenyamanan istirahat umum.
13
6. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses inflamasi ditandai
dengan tujuan:
Intervensi
1. Berikan makan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering (roti
panggang) makanan yang menarik oleh pasien.
14
7. Resiko Kekurangan volume cairan tidak terjadi
15
Rasional: berguna menurunkan kehilangan cairan
Intervensi :
16
Rasional selama awal 6-8 minggu setelah pulang, pasien berisiko besar
untuk kambuh dari Ispa.
Suhu normal
Ttv normal
Intervensi :
17
Rasional : dengan mengkompres maka akan terjadi proses
konduksi/perpindahan panas dengan bahan peratara
18
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 1997 Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6. Alih bahasa
YasminAsih, Jakarta: EGC Catzel, Pincus & lan robets. (1990). Kapita Seleta Pediatri
Edisi II. alih bahasa oleh Dr. yohanes gunawan. Jakarta: EGC.
Depkes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP Pedoman Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta, 1992.
Made Kariasa, Ni Made Sumarwati, Jakarta: EGC Mansjoer, Arif. 2000. Kapita
Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius Nanda. 2005. Panduan Diagnosa
Keperawatan. Jakarta: Prima Medika
Suta, IB 2005. Ispa Komunitas Diagnostik dan Pengobatan. Whalley & wong. (1991).
Nursing Care of Infant and Children Volume II book I. USA: CV. Mosby-Year book.
Inc
19
Yu. H.Y. Victor & Hans E. Monintja. (1997). Beberapa Masalah Perawatan Intensif
Neonatus. Jakarta: Balai penerbit FKUI
20