Kelompok 0 :
1. Aurora Khansania Effendi ()
2. Syahdinda Sherlyta Laura (30)
3. Syahid Sabigh Arroih (31)
Deskripsi tari :
Sinopsis :
Tari Parang Barong ini berasal dari Kota Bojonegoro. Tarian
ini mengisahkan bahwa, konon pada saat perang dengan Mataram karena dianggap
membangkang, Ki Andong Sari beserta istrinya melarikan diri dan menyamar.
Nylamur laku atau penyamaran ini dilakukan dengan berpura-pura menjadi
penambang perahu di Ledok Kulon Bojonegoro.
Dikisahkan Ki Andong Sari berpesan kepada istrinya, bahwa selama
melakukan penyamaran, istrinya tidak boleh memakai jarit parang, agar orang
tidak mengetahui mereka dari golongan bangsawan. Namun, pantangan itu
dilanggar oleh Nyi Sari. Karena pantangan itu dilanggar, maka Ki Andong sari
berwasiat, jika kelak mereka sudah meninggal Ki Andong tak mau kuburnya
dijadikan satu cungkup dengan istrinya.
Evaluasi Tari
Wiraga
a) Keterampilan menari : Para penari sangat terampil dalam
membawakan tarian Parang Barong. Kemampuannya melakukan
gerak yang baik dan tepat menunjukkan bahwa mereka sangat mahir
dan menguasai gerak demi gerak dalam tarian tsb.
Wirama
a) Kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama (iringan) : Gerakan
para penari sudah sesuai dengan irama (iringan). Tarian Parang
Barong yang diiringi alunan gamelan dan gendhing Jawa serta
dipadukan suara pesinden menunjukkan korelasi yang sangat menarik
antara gerak dan irama (iringan). Sehingga membuat setiap gerakan
tari bersifat ritmis serasi dengan alunan musik yang mengiringinya.
Wirasa
a) Kesesuaian dan keserasian gerak dengan isi tari : Tarian Parang
Barong yang menceritakan kisah pasutri pada masa pemerintahan
Mataram sangat sesuai dan serasi dengan gerakan demi gerakan yang
ditarikan. Alur cerita dari tari yang disuguhkan lewat gerakannya
mampu membius penonton sehingga para penonton mengetahui isi
cerita dengan hanya lewat gerakan para penari saja.
Tata suara : Tata suara yang digunakan adalah suara eksternal yaitu
dari para pesinden laki-laki dan perempuan. Suara sinden tersebut
saling sahut-menyahut mengiringi tarian Parang Barong sehingga
menambah suasana pada tarian tsb.
Tata rias : Tata rias yang digunakan adalah rias aksen dan
dikombinasi dengan rias tokoh. Rias aksen memberikan tekanan pada
penari dengan memperjelas aksennya yaitu sebagai orang Jawa.
Sedangkan rias watak sebagai penjelas tokoh yang diperankan penari
yakni sebagai tokoh prajurit wanita. Sehingga kombinasi keduanya
dapat memberikan gambaran pada penari.
Apresiasi :