Anda di halaman 1dari 8

Tari Parang Barong

Kelompok 0 :
1. Aurora Khansania Effendi ()
2. Syahdinda Sherlyta Laura (30)
3. Syahid Sabigh Arroih (31)

 Link video youtube : https://youtu.be/0KJmrxVEAbM

 Deskripsi tari :

Judul Karya : PARANG BARONG


Penata Tari : Regy Amadhona Prasiska, S.Pd
Penata Musik : Rian Susilo, S.Sn
Penata Rias Busana : Nika Kusumawati, S.Pd
Tempat : Gedung Kesenian Cak Durasim Taman Budaya
Jawa Timur. Jalan Gentengkali 85 Surabaya
Penari : 9 orang penari asal Bojonegoro
Waktu : 18 Mei 2017

Sinopsis :
Tari Parang Barong ini berasal dari Kota Bojonegoro. Tarian
ini mengisahkan bahwa, konon pada saat perang dengan Mataram karena dianggap
membangkang, Ki Andong Sari beserta istrinya melarikan diri dan menyamar.
Nylamur laku atau penyamaran ini dilakukan dengan berpura-pura menjadi
penambang perahu di Ledok Kulon Bojonegoro.
Dikisahkan Ki Andong Sari berpesan kepada istrinya, bahwa selama
melakukan penyamaran, istrinya tidak boleh memakai jarit parang, agar orang
tidak mengetahui mereka dari golongan bangsawan. Namun, pantangan itu
dilanggar oleh Nyi Sari. Karena pantangan itu dilanggar, maka Ki Andong sari
berwasiat, jika kelak mereka sudah meninggal Ki Andong tak mau kuburnya
dijadikan satu cungkup dengan istrinya.
 Evaluasi Tari

1) Evaluasi tari berdasarkan fungsi tari


Tari Parang Barong termasuk ke dalam fungsi tari sebagai seni
pertunjukan. Hal ini dikarenakan tarian ini mengutamakan segi artistiknya
yang konsepsional dan mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang
jelas. Dengan itu tarian ini, mampu membuat penonton dapat menikmati
keindahan-keindahan yang diungkapkan melalui gerak tubuh. Hal itu karena tari
pertunjukan tsb benar-benar dipersiapkan sebelum dipertunjukkan di depan orang
lain. Gerak tari benar-benar diolah secara matang. Kesesuaian unsur-unsur
pendukung tari dengan tema tarinya juga sangat diperhatikan.

2) Evaluasi tari berdasarkan bentuk tari


Tarian yang di cetuskan oleh guru seni dari kota Bojonegoro ini termasuk ke
dalam bentuk tari kelompok. Hal ini dikarenakan tari yang di bawakan
dilakukan oleh 9 orang dengan gerakan yang seragam pada pola 3-3-3.
Selain itu terdapat banyak kekayaan serta variasi dalam pola lantai maka tarian
berbentuk tari kelompok.

3) Evaluasi tari berdasarkan jenis tari


Tarian yang berasal dari Kota Ledre ini termasuk ke dalam jenis tari kreasi
tradisional. Tarian yang dikembangkan oleh seorang koreografer yaitu Regy
Amadhona ini memiliki gerakan yang ditampilkan bersifat bebas, tapi masih tetap
dalam kaidah gerakan tari yang estetis dan indah. Seni gerakan yang ditampilkan
juga sudah jauh dari kaku. Tari Parang Barong juga masih menggunakan sentuhan
unsur tradisional. Mulai dari riasan, kostum, hingga iringannya pun masih dalam
sentuhan tradisional.
4) Evaluasi tari berdasarkan nilai estetis

 Wiraga
a) Keterampilan menari : Para penari sangat terampil dalam
membawakan tarian Parang Barong. Kemampuannya melakukan
gerak yang baik dan tepat menunjukkan bahwa mereka sangat mahir
dan menguasai gerak demi gerak dalam tarian tsb.

b) Hafal gerakan : Secara keseluruhan semua penari hafal gerakan demi


gerakan dalam tarian tersebut. Meskipun terdapat ketidaksengajaan
salah satu penari pada propertinya, tidak menjadi gangguan dan tetap
melanjutkan dalam menari.

c) Ketuntasan bergerak : Semua gerakan tuntas tanpa terkecuali. Ada


ketegasan dan ada kelembutan dalam gerakan tarian tsb. Sehingga
membuat para penonton pun sangat puas dan menikmati tarian tsb.

d) Keindahan gerak : Tidak diragukan lagi mengenai keindahan tarian


Parang Barong. Gerakan demi gerakan begitu menunjukkan nilai-nilai
keindahan. Ayunan tangan, langkahan kaki, lengkungan kepala para
penari yang begitu menakjubkan menambah nilai keindahan dalam
tarian tsb.

 Wirama
a) Kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama (iringan) : Gerakan
para penari sudah sesuai dengan irama (iringan). Tarian Parang
Barong yang diiringi alunan gamelan dan gendhing Jawa serta
dipadukan suara pesinden menunjukkan korelasi yang sangat menarik
antara gerak dan irama (iringan). Sehingga membuat setiap gerakan
tari bersifat ritmis serasi dengan alunan musik yang mengiringinya.

b) Kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo : Tarian Parang


Barong dalam setiap gerakannya juga sesuai dengan tempo. Ada
ketegasan dan dan ada kelembutan dari setiap gerakan yang sangat
padu dan sesuai dengan cepat, lambat, dan sedang para penari dari
setiap perubahan detail gerak yang dilakukan.

 Wirasa
a) Kesesuaian dan keserasian gerak dengan isi tari : Tarian Parang
Barong yang menceritakan kisah pasutri pada masa pemerintahan
Mataram sangat sesuai dan serasi dengan gerakan demi gerakan yang
ditarikan. Alur cerita dari tari yang disuguhkan lewat gerakannya
mampu membius penonton sehingga para penonton mengetahui isi
cerita dengan hanya lewat gerakan para penari saja.

b) Kesesuaian dengan busana : Menggunakan busana tradisional dengan


properti sebuah jarik Parang Barong yang mana menjadi sebuah
tradisi dikirab dengan diiringi dan dihibur kesenian Sandur menjadi
dasar tarian Parang Barong diciptakan. Sehingga sentuhan busana
tradisional ini menonjolkan suasana cerita pada jaman dahulu
pemerintahan Mataram yang sesuai dengan tarian Parang Barong.

c) Kesesuaian dengan ekspresi : Para penari dalam melakukan gerakan


demi gerakan yang berbeda juga menonjolkan ekspresi demi ekspresi
yang berbeda pula. Ada bagian gerakan yang tegas disertai ekspresi
yang tegas pula layaknya seorang prajurit, serta ada bagian gerakan
yang lembut yang menunjukkan sisi kefemininan seorang wanita
disertai juga ekspresi yang lembut dan senyuman yang manis.

5) Evaluasi tari berdasarkan teknik tata pentas

 Tata panggung : Tata panggung yang digunakan yaitu panggung


jenis Proscenium. Terlihat para penari menari di dalam sebuah
ruangan dengan panggung Proscenium. Ada sekat berupa bingkai
yang berfungsi untuk memisahkan penari dan penonton.

 Tata cahaya : Tata cahaya yang digunakan yaitu Spotlight (lampu


khusus yang digunakan untuk menyinari penari secara khusus, Follow
Spotlight (lampu sentral yang berfungsi mengikuti para penari), serta
General light (sebagai penerangan keseluruhan arena panggung). Pada
awal /pembukaan pada Tarian Barong digunakan General light,
disusul dengan Spotlight dan Follow Spotlight sehingga membuat
suasana seolah-olah terbius dalam cerita pada tarian tsb.

 Tata dekorasi : Tata dekorasi yang digunakan tidak ada. Dikarenakan


pada video tsb tari Parang Barong ditampilkan pada suatu kompetisi
festival tari yaitu Festival Karya Tari Jawa Timur 2017 sehingga tidak
ada dekorasi khusus yang menyertai pada tarian Parang Barong.
Hanya ditampilkan pada sebuah ruangan/panggung khusus saja.

 Tata musik : Tata musik yang digunakan ialah musik eksternal


berupa alat musik sebagai iringan pada tari Parang Barong yaitu
gamelan dan gendhing Jawa. Iringan musik tersebut menambah kesan
tradisional pada tarian Parang Barong.

 Tata suara : Tata suara yang digunakan adalah suara eksternal yaitu
dari para pesinden laki-laki dan perempuan. Suara sinden tersebut
saling sahut-menyahut mengiringi tarian Parang Barong sehingga
menambah suasana pada tarian tsb.

 Tata kostum : Tata kostum yang digunakan terdiri dari beberapa


bagian, yaitu pakaian dasar, pakaian tubuh, pakaian kepala, serta
properti. Pakaian dasar berupa kebaya kultur yang panjang, pakaian
tubuh berupa kain yang dililitkan pada pinggul, sedangkan pakaian
kepala berupa sanggul. Properti yang digunakan yaitu jarik Parang
Barong yang mana merupakan jarik khas Bojonegoro.

 Tata rias : Tata rias yang digunakan adalah rias aksen dan
dikombinasi dengan rias tokoh. Rias aksen memberikan tekanan pada
penari dengan memperjelas aksennya yaitu sebagai orang Jawa.
Sedangkan rias watak sebagai penjelas tokoh yang diperankan penari
yakni sebagai tokoh prajurit wanita. Sehingga kombinasi keduanya
dapat memberikan gambaran pada penari.
 Apresiasi :

1. Pada tarian tersebut perlu diapresiasi karena dapat menjuarai pada


Festival Karya Tari Jawa Timur 2017 dengan mendapat penghargaan
penyaji tari terbaik dan penata tari terbaik.
2. Dalam menyuguhkan sebuah pertunjukkan tari kreasi tradisional, tari
Parang Barong membungkus gerakan demi gerakan sangat indah dan
menarik dengan konsep yang matang. Mulai dari teknik Tata pentas serta
sentuhan pada gerakan yang sangat kreatif membuat tarian ini tidak
menghilangkan unsur tradisionalnya.
3. Alur tari yang tersaji dalam rangkaian gerakan pada tarian Parang Barong
sangatlah indah. Diawali pembukaan yang disuguhkan dengan gerakan
salam penghormatan kepada para penonton, dilanjutkan ritual berdoa
kepada Tuhan, hingga sampai puncak / koda pada tarian tersebut yang
mengisahkan tentang cerita Ki Andong sari beserta istrinya, dan diakhiri
dengan gerakan mengangkat jarik Parang Barong sebagai wujud
kesakralannya.
4. Improvisasi gerakan oleh penari sangat hebat. Meskipun terdapat
ketidaksengajaan salah satu penari pada propertinya, tidak menjadi
gangguan dan tetap melanjutkan dalam menari dengan mengimprovisasi
gerakan. Terbukti para penari Tari Barong sangat profesional karena
tidak semua penari bisa mengimprovisasi tarian tsb dengan penari
5. Pengkreasian jarik menjadi sebuah properti tari yang bagus. Tidak semua
koreografer terpikirkan membuat sebuah tarian yang dipadukan dengan
properti kain seperti jarik, umumnya mereka menggunakan properti
senjata, selendang, dsb. Maka tidak heran jika tarian Parang Barong tsb
tergolong tarian yang unik dan menarik.

 Kritik dan Saran

A. Kritik dalam tarian tersebut tidak banyak, hanya meliputi kesalahan si


penari yang propertinya jatuh, serta teknik tata pentas yang meliputi
tata dekorasi yang sangat kurang.
B. Saran dalam tarian tsb adalah perbaikan mengenai teknik tata pentas
yang meliputi tata dekorasi. Seharusnya, lebih diperhatikan mengenai
tata dekorasi pada sebuah tarian sehingga menambah suasana tarian
tersebut menjadi lebih indah. Baik tata dekorasi internal maupun
eksternal jika ditambahkan dalam suatu tarian akan menjadi lebih
menarik untuk disajikan.

Anda mungkin juga menyukai