Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN 2

MUATAN SBdp

3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah


Seni tari adalah sebuah gerak dinamis dan berirama yang memberikan rasa atau nuansa
tertentu kepada yang menyaksikannya. Seni tari terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur
tari tersebut, di antaranya gerakan, tema, iringan musik, tata busana, tata rias, properti tari,
dan lighting.
1. Gerakan
Gerak merupakan unsur utama dalam sebuah tarian. Gerak tari merupakan
serangkaian gerakan anggota tubuh yang memiliki nilai estetis, sehingga dapat dinikmati
oleh orang lain yang melihatnya. Terdapat dua jenis gerak dalam tarian, yaitu gerak
maknawi atau gerak yang memiliki sebuah arti atau filosofi (contohnya gerakan pada tari
serampang dua belas) serta gerak murni atau gerak yang sekadar mementingkan nilai
estetis (contohnya gerakan pada tari saman).

2. Tema
Tema merupakan unsur tari yang tidak bisa dipisahkan. Gerak tari umumnya
ditentukan oleh tema tarian tersebut. Begitu pun dengan iringan, tata busana, riasan, dan
unsur-unsur tari lainnya.

3. Iringan Tari
Iringan dalam sebuah tari bisa berasal dari gerakan tubuh penari lain dan ada pula
yang berasal dari permainan berbagai alat musik atau benda. Iringan tari yang berasal dari
gerakan tubuh manusia, contohnya hentakan kaki, tepukan tangan, dan suara-suara dari
mulut. Adapun, iringan tari berupa permainan alat musik, contohnya dari permainan alat
musik tradisional atau alat musik modern.

4. Setting panggung
Seni tari merupakan cabang dari seni pertunjukan yang pasti membutuhkan ruangan
atau tempat untuk pementasannya. Tempat pementasan untuk tarian tradisional misalnya
dapat berupa pendopo, panggung, atau di hamparan lapang.

5. Tata Busana dan Tata Rias


Nuansa atau rasa dari suatu tarian akan makin kuat bila penari menggunakan
busana dan riasan khusus. Unsur tari yang satu ini dianggap sangat penting bagi suatu
pertunjukan tari, sehingga sangat jarang, bahkan tidak ada satu pun tarian yang penarinya
menggunakan kostum biasa atau tanpa dirias terlebih dahulu.

6. Properti
Properti memegang peranan sangat besar bagi terciptanya suatu nuansa dari sebuah
tarian. Beberapa contoh properti dari suatu tarian misalnya topeng pada Tari topeng
kelana, piring pada tari piring, dan payung pada tari bondan.

7. Lighting
Pada pertunjukan tari modern, lighting merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan
dalam sebuah pertunjukan tarian. Unsur ini mampu menguatkan nuansa dan menciptakan
rasa tertentu pada tarian yang dipentaskan.

Latihan :
1. Apa yang di maksud dengan seni tari ?
Jawab: .........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Tuliskan dua jenis gerak dalam tarian !
Jawab: .........................................................................................................................
.........................................................................................................................
3. Apa yang di maksud dengan tema dalam tari ?
Jawab: .........................................................................................................................
.........................................................................................................................
4. Jelaskan pentingnya properti pada sebuah pertunjukan tari !
Jawab: .........................................................................................................................
.........................................................................................................................
5. Apa fungsi lighting dalam sebuah pertunjukan tarian ?
Jawab: .........................................................................................................................
.........................................................................................................................

Teks Bacaan

Tari Pasambahan adalah tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Barat, khususnya
masyarakat Minangkabau. Sesuai dengan namanya, tarian ini merupakan tarian selamat
datang untuk menyambut tamu kehormatan sebagai wujud rasa hormat mereka terhadap
tamu tersebut. Tari Pasambahan tidak hanya ditunjukan pada tamu penting atau pejabat saja,
namun juga diterapkan pada pesta pernikahan adat. Terutama dalam menyambut rombongan
pengantin pria di rumah pengantin wanita.

Sejarah Tari Pasambahan

Tari Pasambahan merupakan tarian adat masyarakat Minang dalam menyambut tamu
kehormatan yang datang. Sejak dulu tarian ini digunakan untuk menyambut tamu penting
seperti tamu kerajaan, tamu kenegaraan, maupun dalam pernikahan adat mereka. Tarian
pasambahan dilakukan untuk menunjukan hati yang bersih dan niat yang tulus pemilik
rumah untuk menyambut para tamunya.
Pertunjukan Tari Pasambahan

Tari Pasambahan biasanya ditampilkan oleh sekelompok penari pria dan penari wanita.
Dalam pertunjukannya, Tari Pasambahan dimulai dengan tarian pembuka yang dilakukan
oleh para penari pria. Kemudian disusul dengan beberapa penari wanita diantaranya ada
yang membawa carano berisi sirih, pinang, sadah dan perlengkapan lainnya sebagai suguhan
kepada tamu. Tari Pasambahan juga diiringi dengan alunan musik tradisional sebagai
pengiring tarian dan lagu atau kata-kata sebagai ucapan selamat datang.

Gerakan Tari Pasambahan

Dalam Tari Pasambahan terdapat beberapa sesi dalam pertunjukan menarinya. Pada sesi
pertama atau tarian pembuka biasanya dimulai dengan penari pria yang menari dengan
gerakan pencak silat khas Minang. Kemudian setelah tarian pembuka para penari wanita
bergabung dan kemudian menari bersama dengan penari pria. Para penari wanita menari
dengan gerakan yang anggun dan penari pria menari dengan gerakan pencak silatnya.

Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan sesi pasambahan atau persembahan. Dalam sesi ini
penari wanita yang membawakan perlengkapan persembahan datang mendatangi tamu
diiringi dengan penari wanita lainnya yang menari dengan gerakan yang lemah gemulai.
Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan tarian penutup. Dalam tarian penutup ini para
penari pria dan wanita menari bersama lagi dengan gerakan seperti tadi hingga selesai.

Pengiring Tari Pasambahan

Dalam pertunjukan Tari Pasambahan biasanya diiringi oleh alunan musik tradisional minang
seperti telompong pacik, sarunai, gendang tambui, bansi, dan tassa. Selain itu Tari
Pasambahan juga diiringi oleh lagu-lagu dan kata-kata sebagai ucapan selamat datang.

Busana Tari Pasambahan


Busana yang digunakan dalam pertunjukan tari pasambahan biasanya merupakan busana
adat khas minangkabau dari sumatera barat. Untuk penari wanita biasanya menggunakan
busana adat seperti tengkuluak (hiasan kepala), baju batabue (busana atas), lambak (busana
bawah), salampang, dan beberapa perhiasan seperti dukuah (kalung), galang (gelang), dan
cincin. Sedangkan untuk penari pria biasanya menggunakan busana seperti destar (tutup
kepala), baju, sarawa (celana), sasampiang, cawek (ikat pinggang), dan sandang.

Perkembangan Tari Pasambahan

Dalam perkembangannya, Tari Pasambahan juga masih sering ditampilkan masyarakat


Minang dalam berbagai acara penyambutan, terutama dalam acara pernikahan adat dan
penyambutan tamu penting. Tarian ini juga mulai berkembang menjadi tarian pertunjukan
dalam berbagai acara budaya seperti acara kesenian tradisional atau festival budaya. Hal ini
dilakukan sebagai usaha pelestarian dan memperkenalkan kepada generasi muda maupun
masyarakat luas akan Tari Pasamabahan ini.
( Sumber : Entri Populer, 2018)
karakteristik laki-laki dan wanita, yang berbeda dalam setiap garapan karya tarinya.
Jarang sekali Syofiani menggarap karya tari yang memiliki karakter yang sama untuk setiap
tarian. Sebab itu, dalam tarian yang diciptakan Syofiani selalu hadir dua karakter dalam
karyanya, yaitu karakter gerak laki-laki dan karaktergerak wanita.
Pada Tari Pasambahan karya Syofyani ini Syofyani sebagai penata dalam tarian ini
membedakan gerakan antara penari laki-laki dan penati wanita.Gerakan laki-laki di ambil
dari gerakan-gerakan pencak silat, dan untuk gerakan wanita semuanya diambil dari gerakan
bunga-bunga silat (jadi tidak keras).
Faktor eksternal lebih kepada dorongan atau pengaruh sosial budaya atau adat istiadat
yang berlaku pada tempat lahir, tumbuh dan berkembangnya tarian tersebut.Disisi lain faktor
internal adalah terkait dengan ide atau gagasan, maupun perilaku pencipta tari tersebut. Tari
Pasambahan yang tumbuh, hidup dan berkembang dilingkungan Masyarakat
Minangkabau.Pada akhirnya, tarian tersebut dipengaruhi oleh teknik pencak silat yang ada di
Minang tersebut.
Syofyani melahirkan karya kreasinya, dimana karya tersebut berakar pada dua gaya.
Gaya yang diadopsi dan dikembangkan oleh Syofiani adalah gaya tari dengan karakter
(Melayu) dan gaya tari dengan karakter (Minangkabau) yang berakar dari galombang
(pencak silat).

1. 2. 3. 4.

Gambar 1. Gerak Ragam 1

1. 2. 3. 4.
Gambar 2. Gerak Ragam
1. 2. 3. 4.

Gambar 3. Gerak Ragam 3


Latihan :
1. Apa yang dimaksud tari Pasambahan ?
2. Apakah yang dibawa penari dalam tari Pasambahan ?
3. Ada berapa sesi gerakan dalam tarian pasambahan ?
4. Apa saja busana yang digunakan oleh penari wanita dalam tari Pasambahan ?
5. Apa saja busana yang digunakan oleh penari pria dalam tari Pasambahan ?

Keberagaman suku bangsa dapat kita jumpai di sekitar kita. Misalnya, di lingkungan
keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. SD Tunas Bangsa adalah salah satu
sekolah dasar yang di dalamnya terdapat keberagaman suku bangsa. Dalam satu kelas bisa
terdiri atas beberapa suku bangsa. Salah satunya di kelas IV. Doni dan kelima sahabatnya
berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda. Meskipun demikian, mereka tetap bersahabat
baik, karena mereka menerapkan hidup rukun dengan saling menghormati dan menghargai
setiap perbedaan yang ada dalam diri mereka.
Oleh karena berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda, maka ada keragaman budaya
yang tercipta di antara mereka, seperti bahasa daerah, makanan khas daerah, alat musik
tradisional, pakaian daerah, rumah adat, tarian daerah, lagu daerah, kesenian daerah, dan
upacara adat daerah. Perbedaan suku bangsa tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk
berteman dan menjalin persahabatan. Hal tersebut karena mereka dapat berkomunikasi
dengan baik, melalui penggunaan bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia.
Perhatikan gambar Doni dan teman-temannya berikut!

Doni berasal dari suku Jawa Indah berasal dari suku Made berasal dari suku Bali
Minangkabau

Ratna berasal dari suku Alor Boni berasal dari suku Dimas berasal dari etnis
Ambon Tionghoa

Para siswa yang menjadi perwakilan SD Tunas Bangsa untuk mengikuti pentas tari
tradisional dalam rangka peringatan hari jadi kota adalah siswa kelas 4. Sebelumnya,
pihak sekolah membentuk panitia kecil yang bertugas membantu persiapan pertunjukan
tari tradisional yang akan dibawakan oleh para siswa kelas 4 dalam pentas tari tradisional.
Panitia kecil yang dibentuk terdiri atas guru dan siswa. Selain wali kelas 4 dan guru tari,
guru-guru yang lain juga ikut terlibat menjadi panitia kecil. Para siswa kelas 5 dan 6 pun
juga ada yang turut ambil bagian menjadi panitia kecil. Semuanya saling bekerja sama
dan saling mendukung satu sama lain.
Doni, Indah, dan Made ikut serta menjadi panitia kecil. Walaupun mereka tidak ikut
dalam pentas tari tradisional, mereka tetap mau membantu persiapan para penari. Mereka
mau bekerja sama dengan guru-guru lain dan teman-teman yang berlainan kelas. Mereka
membantu persiapan para penari, mulai dari menyiapkan busana, properti tari, hingga
memberikan semangat kepada para penari agar mereka menjadi lebih percaya diri dalam
membawakan tarian tradisional pada pentas tari nantinya.
Panitia kecil yang dibentuk guna memperlancar persiapan pertunjukan tari terdiri
atas orang-orang dengan berbagai macam perbedaan yang ada, seperti suku bangsa,
agama, dan budaya. Walaupun berbeda-beda, mereka tetap mau bekerja sama dan saling
membantu guna terwujudnya kelancaran persiapan pertunjukan tari. Mereka mau menerima
dan menghargai perbedaan yang ada di antara mereka. Mereka juga mengutamakan
kepentingan bersama agar acara yang mereka ikuti nantinya juga berjalan lancar.
Akhirnya, tibalah saatnya pertunjukan tari tradisional. Para peserta segera bersiap-siap
di belakang panggung. Mereka kembali memeriksa persiapan mereka, mulai dari tata rias,
tata busana, hingga properti tari yang digunakan. Berkat kerja sama yang baik dari semua
orang yang terlibat dalam panitia kecil, para siswa kelas 4 mampu mempertunjukkan
tarian tradisional dengan sangat baik. Mereka mendapatkan sambutan yang baik dari
orang-orang yang menyaksikan pertunjukan tari tradisional ini. Doni, Indah, dan Made
merasa senang sekaligus bangga bisa ikut kerja sama dalam panitia kecil.

Latihan :
1. Mengapa kita harus menghargai teman?
Jawab: .........................................................................................................................
2. Apakah manfaat bekerja sama di lingkungan masyarakat?
Jawab: .........................................................................................................................
3. Sebutkan dua perilaku menghargai keberagaman antarteman!
Jawab: .........................................................................................................................
4. Sebutkan macam-macam keberagaman di Indonesia!
Jawab: .........................................................................................................................
5. Apa kewajiban kita terhadap keragaman budaya?
Jawab: .........................................................................................................................

Ayo Renungkan :
1.Renungkanlah kerjasama apa saja yang pernah kamu lakukan di sekolah !
2.Apa yang kamu lakukan bila ada kegiatan di sekolah ?

Kerjasama dengan Orang Tua :

1.Mintalah orang tuamu menceritakan tentang pengalamannya dalam bekerja sama


saat masih sekolah !

Anda mungkin juga menyukai