Pada tahun 2025 Menghasilkan Ners yang Unggul dalam Asuhan Keperawatan Lanjut
Usia dengan Menerapkan Ilmu dan Teknologi Keperawatan
Disusun oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2020
Nama: Swari Rachmi Rindani
Kelas: 3A Ners
NIM: P3.73.20.2.19.034
Telaah Model Keperawatan Gerontik: Model Self Care Orem
Klien Lansia Hipertensi Terhubung Dengan Model Teori Self Care Orem:
Usia merupakan bagian terpenting dalam mempengaruhi self care. Usia yang terus
bertambah cenderung memiliki hubungan keterbatasan maupun kerusakan fungsi tubuh lansia.
Sehingga memunculkan bertambahnya kebutuhan pemenuhan perawatan diri (self care) secara
efektif pada usia yang bertambah (Orem,2001).
Status kesehatan juga sangat penting mempengaruhi lansia dalam memenuhi kebutuhan
perawatan diri yang berhubungan dengan diagnosis medis, gambaran kondisi klien serta
komplikasi. Status Kesehatan menurut orem antara lain status Kesehatan saat ini, status
Kesehatan dahulu serta persepsi individu terhadap kesehatannya (Orem, 2001).
Konsep Utama Klien, Lingkungan, Kesehatan dan Keperawatan
Model konseptual self care berfokus terhadap analisis kemandirian untuk usia lanjut
dengan hipertensi. Model konseptual keperawatan self care mempunyai pandangan bahwa
keperawatan diperlukan untuk mempertahankan kebutuhan perawatan diri bagi individu,
keluarga dan masyarakat yang tidak mampu melakukannya (Orem, 2001).
Terdapat delapan kebutuhan self care pada manusia yaitu : pemeliharaan keseimbangan
pemasukan udara, pemeliharaan keseimbangan pemasukan air, pemeliharaan keseimbangan
dalam pemasukan nutrisi, pengeluaran melalui proses eliminasi, keseimbangan antara aktivitas
dan istirahat, pemenuhan interaksi dengan keluarga dan interaksi sosial, pencegahan pencemaran
dari kehidupan manusia, fungsi manusia dan kesejahteraan manusia, serta peningkatan fungsi
dan perkembangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi, keterbatasan dan
keinginan manusia agar tetap normal.
Kebutuhan self care dapat dijabarkan bahwa secara umum kebutuhan pada usia lanjut
dengan hipertensi adalah menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dalam pemeliharaan
keseimbangan dalam pemasukan nutrisi yaitu berkaitan dengan diet makanan yang harus
dilakukan oleh usia lanjut. Perkembangan manusia terdiri dari dimensi psikis termasuk kognitif
dan afektif serta dimensi personal yang ditunjukkan dengan karakter pribadi dan kesehatan
mental. Hipertensi pada usia lanjut dapat disebabkan karena menurunnya fungsi tubuh akibat
dari proses degeneratif. Selain itu juga dapat disebabkan oleh peningkatan stres serta pola makan
yang tidak sehat. Penyimpangan status kesehatan yang terjadi pada usia lanjut dengan hipertensi
yang dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan tindakan pencegahan dan
pengobatan secara mandiri. Pemenuhan kebutuhan perawatan diri pada usia lanjut dengan
hipertensi diakibatkan karena adanya berbagai masalah yang meliputi risiko ketidakadekuatan
perfusi jaringan serebral (Smeltzer & Bare, 2004; Hudak & Gallo, 1994).