KLASIFIKASI TRIAGE
1. Pengertian
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorpsi, menempel pada kulit,
atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari
tubuh dengan adanya reaksi kimia (Brunner & Suddarth, 2001). Keracunan adalah suatu
keadaan di mana terjadi gangguan fungsi organ tubuh karena kontak dengan bahan kimia
(Bakta, 1999).
Keracunan adalah bila suatu zat yang masuk ke dalam tubuh manusia baik
disengaja maupun tidak disengaja dapat menyebabkan sakit atau mengancam nyawa
(Sartono, 2009). Keracunan ialah suatu keadaan penyakit akut yang diakibatkan oleh obat
atau suatu zat kimia lain yang masuk/mengenai tubuh manusia secara berlebihan baik
dengan sengaja maupun tidak, yang dapat membahayakan jiwa (Munaf, 1984).
Keracunan adalah suatu keadaan dimana terjadi ganguan fungsi organ tubuh karena
kontak dengan bahan kimia. Berdasarkan gejala klinis yang timbul keracunan dibedakan
atas keracunan akut, keracunan sub klinis dan keracunan samar, yang secara proporsional
digambarkan sebagai piramid dengan keracunan akut (KA) sebagai puncaknya (Bakta,
1999).
2. Klasifikasi
Menurut Gunawan (2007), Anamnesis amat penting dan sering dapat menunjukkan
adanya unsur keracunan. Keracunan dapat terjadi karena beberapa hal adalah :
1) Self poisoning. Pada keadaan ini pasien makan obat dengan dosis berlebihan
tetapi dengan pengetahuan bahwa dosis ini tidak akan membahayakan. Jadi pasien
tidak bermaksud bunuh diri, biasanya hanya untuk menarik perhatian lingkungan.
Pada anak muda kadang-kadang dilakukan untuk coba-coba, tanpa disadari bahwa
2) Attempted Suicide. Dalam hal ini, pasien memang bermaksud bunuh diri, tetapi
bisa berakhir dengan kematian atau pasien sembuh kembali bila ia salah tafsir
sama sekali.
Keracunan akut lebih mudah dikenal daripada keracunan karena biasanya terjadinya
mendadak setelah makan sesuatu. Ciri lain adalah sering mengenai banyak orang,
misalnya pada keracunan makanan, dapat mengenai seluruh keluarga atau warga
sekampung. Gejala keracunan akut dapat menyerupai setiap sindrom penyakit, karena
itu harus selalu diingat kemungkinan keracunan pada keadaan sakit mendadak
Dalam klasifikasi ini keracunan digolongkan menurut organ yang terkena, misalnya
racun susunan saraf pusat (SSP), racun jantung, racun hati, racun ginjal dan
sebagainya. Suatu organ cenderung dipengaruhi oleh banyak macam obat, sebaliknya
Golongan zat kimia tertentu biasanya memperlihatkan sifat toksik yang sama,
3. Etiologi
Tidak ada batasan yang tegas tentang keracunan berbagai macam obat dan bahan kimia.
a. Keracunan makanan
Masalah yang sering kita hadapi dari waktu ke waktu ialah masalah di bidang
keselamatan, yaitu “keracunan makanan”, baik yang terjadi secara masal maupun
perorangan, selain kerusakan makanannya sendiri. Keracuanan makanan dapat terjadi
karena :
oleh parasit, protozoa, atau bakteri yang patogen (food infection). Keracunan
makanan (food intoxication) dapat terjadi karena makanan tercemar oleh toksin.
Keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri patogen, disebut juga infeksi
terutama Salmonela sebagai penyebab penyakit tipus dan paratipus, selain dapat
Makanan yang tercemar protozoa atau parasit dapat menyebabkan penyakit yang
serius, antara lain penyakit disentri yang disebabkan oleh Entamuba histolitika
dan penyakit lain yang dapat ditimbulkan oleh trikomonas hominis, giardia
b. Keracunan pestisida
Buah-buahan dan sayuran dilindungi terhadap tikus, serangga, jamur, bakteri dan
toksik dan mudah dicuci. Harapan ini dinyatakan aman bagi manusia, dapat
c. Keracunan narkotika
Keracunan narkotika dapat terjadi karena overdosis dalam terapi, suatu kecelakaan
atau tidak sengaja menggunakan narkotika, dan penyalahgunaan yang parah, antara
lain keracunan morfin dan turunannya dalam terapi dan penyalahgunaan kokain dan
ganja.
d. Keracunan psikotropika
psikotropika yang digunakan untuk terapi, atau penyalahgunaan bahan atau senyawa
e. Keracunan Kosmetika
Sediaan kosmetika sendiri bukanlah racun. Akan tetapi, karena dibuat dari bahan-
bahan kimia, terutama bagi kulit orang-orang tertentu, dapat menyebabkan timbul
reaksi yang tidak dikehendaki seperti reaksi alergi, iritasi, dan fotosensitisasi, selain
f. Keracunan obat
Keracunan akut yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh obat. Keracunan obat,
baik yang tidak sengaja, maupun yang disengaja, biasanya sebagai akibat overdosis
Bahan kimia adalah semua yang menempati ruang dan bermassa. Makanan, pakaian,
obat, dan udara yang terhirup adalah bahan kimia. Bahan kima adalah bahan atau
senyawa kimia yang bersifat racun atau potensial dapat menjadi racun, terutama yang
h. Keracunan bisa
Beberapa binatang di daerah atau lingkungan hidup kita dapat membahayakan dengan
sengatan dan gigitannya yang mengandung bisa. Bisa adalah racun yang disekresi
oleh beberapa binatang reptilian dan artropoda. Binatang-binatang tersebut antara lain
4. Manifestasi
Menurut Sartono (2002) efek dan gejala yang ditimbulkan akibat keracunan,
Efek dan gejala keracunan pada sistem pencernaan makanan dapat menyebabkan
muntah, diare, perut kembung, dan kerusakan hati (sebagai akibat keracunan obat dan
bahan kimia).
b. Sistem pernafasan
Efek dan gejala keracunan pada sistem pernafasan, antara lain hipoksia dan depresi
c. Sistem kardiovaskuler
Efek dan gejala pada sistem kardiovaskuler, antara lain syok, gagal jantung kongesti,
d. Sistem urogenital
Efek dan gejala keracunan pada sistem urogenital, antara lain dapat menyebabkan
Efek dan gejala keracunan pada sistem darah dan hemopoitika, antara lain dapat
reaksi hemolitik.
Efek dan gejala keracunan pada sistem saraf pusat, antara lain dapat menyebabkan
g. Kulit
Efek dan gejala keracunan karena kontaminasi bahan kimia pada kulit, antara lain
5. Penatalaksanaan
memutuskan apakah perlu tindakan segera terutama pada fungsi vital, karena itu tindakan
darurat meliputi penanganan gagal napas dan syok serta mencegah absorpsi.
Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan mulut dan jalan napas.
diperlukan.
b. Penanganan syok
Pasien diletakkan dalam sikap tungkai sedikit keatas, berikan metaraminol 5 mg intra
muscular (IM), bila tindakan tersebut belum menolong dapat diberikan infuse
dekstran, oksigen perlu selalu diberikan, hidrokortison 100 mg tiap 6 jam dapat
c. Pencegahan Absorbsi
Bila keracunan terjadi melalui kulit harus dibersihkan dengan air dan sabun, jika
keracunan per inhalasi pasien harus dipindahkan ke ruangan yang segar. Bila racun
tertelan maka yang harus dilakukan yaitu merangsang muntah, membilas lambung
2) Beri oksigen
menangani racun penyebabnya dan mengatasi efek atau gejala klinik akibat keracunan.
Racun masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut, hidung (inhalasi), kulit,
suntikan, mata (kontaminasi mata), dan sengatan atau gigitan binatang berbisa.
a. Melalui mulut
Jika racun masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut, maka tindakan dalam
menangani racun yang telah masuk ke dalam tubuh ialah mengurangi absorpsi
racun dari saluran cerna, memberikan antidot, dan meningkatkan eliminasi racun
dari tubuh.
1) Mengurangi Absorpsi
a) Merangsang muntah
30 - 60% racun. Jika diberikan lebih dari 1 jam setelah keracunan, racun
https://www.scribd.com/document/393296736/Klasifikasi-Triage
https://www.scribd.com/doc/69548808/KONSEP-DASAR-KERACUNAN