Skripsiiii Irmawati Tohamba
Skripsiiii Irmawati Tohamba
PENDAHULUAN
struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks meningkat dalam pola
memiliki anak. Setiap keluarga juga berharap agar anaknya tumbuh dan
bermanfaat bagi tanah air dan bangsanya. Anak adalah orang istimewa
masalah mental. Jika dibandingkan dengan anak lain yang seusia, anak
1
keterampilan motorik halus meliputi kemampuan untuk melakukan
aktivitas yang membutuhkan otot polos (otot kecil), seperti menulis dan
melukis jari, dan bermain dengan lilin mainan atau plastisin adalah
beberapa kegiatan bermain dan belajar yang dapat dilakukan untuk anak-
2
Temuan data Riskesdas berdasarkan proporsi anak tunarungu usia
memiliki 3,4 persen anak tunarungu. Sementara itu, data Indonesia tahun
lebih tua, yaitu usia 15-17 tahun. , bahwa jumlah laki-laki lebih banyak
tunagrahita berat, 9 anak tunanetra, 16 anak cacat fisik, dan 18 anak autis
motorik halus anak tunagrahita adalah dengan belajar sholat setiap hari
3
Jumat. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
motorik halus anak tunagrahita. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul
Kendari”.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktisi
a. Bagi responden
4
b. Bagi akademisi
khusus.
5
E. Kebaharuan penelitian
Sinta Yusnisari Pengaruh Paper Penelitian ini Hasil penelitian -Teknik sampling -Metode
& Iding Tarsidi, Quilling terhadap menggunakan ini menunjukkan non probability penelitian pre
anak tunagrahita group pretest motorik halus finger painting pre test and post
6
kinerja. dimana T hitung motorik halus
tabel yaitu T
hitung = 21 dan T
tabel = 3.
Disimpulkan
Paper Quilling
berpengaruh
terhadap
peningkatan
kemampuan
motorik halus
anak tunagrahita
sedang.
7
Anggi Meningkatkan Metode penelitian Hasil yang -Teknik sampling -Variabel
Wulandari et kreativitas anak yang yang didapatkan bahwa non probability indepeden yaitu
all, 2020 melalui teknik digunakan dalam melalui teknik sampling finger painting
group desain
-Variabel
dependen yaitu
motorik halus
8
Yosefa. 2021 keterampilan menggunakan keterampilan non probability dependen yaitu
-Variabel
independen yaitu
finger painting
Lilis Metode bermain Penelitian ini Hasil penelitian -Teknik sampling -Metode
9
2018 berpengaruh pada one-group pra-test ada pengaruh sampling eksperimental
anak usia analisis motorik halus finger painting pre test post test
tingkat 0,05
kepercayaan 95%
dan α : 5%
2020 motorik halus yang digunakan bahwa finger sampling yaitu finger
10
finger painting dokumentasi dan menggunakan Penelitian pre variabel
perencanaan,
tindakan,
observasi dan
refleksi
11
Selia Dwi Pengaruh kegiatan Penelitian Hasil penelitian -Teknik sampling -Variabel
Kurnia, 2015 painting dan menggunakan yang diperoleh non probability dependen yaitu
data
12
menggunakan
Novia Dwi Pengaruh terapi Desain penelitian Hasil penelitian -Teknik sampling -Variabel
Astuti, 2020 bermain lego ini menggunakan menunjukkan non probability dependen yaitu
13
sampling dengan p value
0.005
menggunakan
Wilcoxon
Rubayyi Nadila Meningkatkan Metode penelitian Hasil analisis data -Teknik sampling -Variabel
& Jon Efendi, keterampilan yang digunakan menunjukkan non probability dependen yaitu
2020 motorik halus adalah Single level perubahan sampling motorik halus
14
instrumen test menggunting group desain
grafik (Visual
Analisis Grafik
Data)
Mochamad Heri Terapi okupasi Metode penelitian Hasil analisis -Teknik sampling -Variabel
et all, 2020 memasang tali ini adalah univariat non probability dependen yaitu
15
group design motorik halus
setelah diberikan
terapi okupasi
perkembangan
Wilcoxon di
dapatkan nilai
(0,05)
16
all, 2020 intervensi finger menggunakan sebelum non probability Penelitian pre
motorik halus penelitian one perkembangan dengan bahan pre test and post
anak prasekolah group pretest and motorik halus tepung kanji dan test group
17
intervensi
diketahui sebagian
besar kategori
perkembangan
motorik halus
anak adalah
normal sebanyak
23 (88,5%). Hasil
uji Wilcoxon
didaapatkan p
value 0,000
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Konsep Tunagrahita
a. Pengertian tunagrahita
2020).
19
total. Namun, gejala yang paling umum adalah keterbelakangan
b. Karakteristik tunagrahita
20
kepala yang terlalu kecil atau terlalu besar, mulut yang sering
terbuka, keluarnya air liur atau keluarnya cairan dari mulut, mata
(Mutaqqin, 2012).
c. Klasifikasi tunagrahita
21
langsung, dan dapat melakukan pekerjaan rutin yang
memerlukan pengawasan.
yang terbatas.
1) Biologis
22
kemungkinan memiliki anak dengan gangguan fisik dan
b) Pre-natal
c) Peri-natal
23
d) Pasca-natal
gangguan mental.
24
hipohidroidisme kronis yang terjadi selama masa bayi atau
2) Psikososial
situasi.
2. Finger Painting
dibuat dengan ujung jari, dan kegiatan ini dapat membantu mereka
25
mengembangkan keterampilan motorik halus dan kreativitas. harta
biru).
26
5) Mengembangkan imajinasi dan daya cipta anak.
anak.
27
motorik halus, menurut Sujiono, adalah gerakan yang hanya
dilakukan pada anak usia dini (Khadijah & Nur Amelia, 2020).
motorik.
28
c. Tujuan serta fungsi perkembangan motorik halus
adalah :
tangan.
emosinya.
1) Tahap Formasi
29
mengenai bentuk dan pola keterampilan gerak yang akan
2) Tahap Latihan
motorik.
30
Frekuensi pengulangan dapat meningkatkan kualitas pola
efektor efektif.
3) Tahap otonomi
31
B. Kajian Empiris
dilakukan oleh:
keparahan sedang.
motorik halus anak tunagrahita ringan kelas III di SDLB Bhakti Luhur
32
Research (SSR) desain A-B. Ada pengaruh keterampilan keterampilan
motorik halus terhadap kretivitas anak usia dini dalam seni lukis.
33
sampling. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur, Hasil
dalam seni lukis pada kelompok anak yang diberi kegiatan finger
value 0,005.
visual dan grafik (Visual Analisis Grafik Data), Hasil analisis data
34
9. Mochamad Heri et all, 2020. Terapi Okupasi untuk Anak
Alat pewarna yang digunakan yaitu cet air dan pallet cat. Berdasarkan
35
BAB III
KERANGKA KONSEP
anak. Pemberian stimulasi pada anak sejak dini akan membantu mereka
melukis dengan meletakkan cat di atas kertas dengan jari yang dapat
karya seni yang dilakukan dengan jari-jari mereka. Kegiatan ini dapat
kreativitas.
36
B. Kerangka Konsep
Anak Tunagrahita”.
Kemampuan motorik
Finger Painting
halus
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
C. Variabel penelitian
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sandu Siyoto,
37
D. Definisi operasional dan kriteria objektif
1. Finger painting
sesuai dengan penelitian. Kertas, celemek, dan cat warna yang dibuat
2. Tunagrahita
38
30. Anak-anak dalam penelitian ini memiliki cacat intelektual ringan
hingga sedang.
Nilai yang paling tinggi adalah 54, sedangkan nilai yang paling rendah
R
NP= X 100
SM
39
Keterangan :
E. Hipotesis penelitian
anak tunagrahita.
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
dan post-test group design. Pre-test and post-test group design merupakan
X1 P X2
Gambar 2. Pola penelitian Pre Eksperimental pre test and post test group design
41
Keterangan :
X1 : pre test
P : perlakuan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
(Riduwan, 2015) :
N
n=
1+ N ( d 2 )
Keterangan :
42
n = Besarnya sampel
N = Jumlah populasi
d2 =
Tingkat kepercayaan/ketetapan (10%)
sehingga,
29
n= 2
1+29 (0,01 )
29
n=
1+29 (0,01)
29
n=
1+0,29
29
n=
1,29
a. Kriteria sampel
1) Kriteria inklusi
43
sampel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Berikut ini adalah
b. Kriteria Eksklusi
D. Pengumpulan Data
44
adalah klasifikasi anak tunagrahita, jumlah dan daftar nama siswa
formulir persetujuan.
pandemi Covid-19 dan proses penularan seperti saat ini, peneliti akan
jarak satu meter dan memakai alat pelindung diri (APD). ) (masker dan
hand sanitizer).
penelitian di rumah.
45
untuk melakukan penelitian. Peneliti menyiapkan kontrak waktu untuk
untuk berpartisipasi.
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Processing/entry
46
finger painting sebelum dan sesudah intervensi. Data observasi
d. Cleaning
2. Analisa data
a. Analisis Univariat
(Ghozali, 2013).
b. Analisis Bivariat
47
yang sedikit. Statistik non parametrik juga digunakan untuk
penelitian ini (23 responden). Jika nilai p lebih besar dari 0,05
maka data berdistribusi normal, namun jika nilai p lebih kecil dari
0,05 maka distribusi data tidak normal (Dahlan, 2014). Jika data
F. Etika Penelitian
2. Kerahasiaan (confidentiality)
48
Setiap informasi yang dikumpulkan dari responden tidak akan
inisial.
3. Berkeadilan (justice)
atas perlakuan dan manfaat yang sama tanpa memandang ras, agama,
49
BAB V
1. Letak Geografis
Mandara Kota Kendari, SLB B-F, didirikan pada tahun 1990. JL.
Antero Hamra Ex. Distrik Bende adalah lokasi SLB Mandara. Kota
Baruga Kendari. Dengan luas tanah 400 m3, SLB B-F Mandara Kota
Kendari berperingkat A.
Berikut ini adalah batas wilayah SLB B-F Mandara Kota Kendari :
a. Visi
b. Misi
pembelajaran.
50
2) Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan khusus dan
51
3. Ketenagaan
1 Kepala Sekolah 1 - 1 - - -
2 Wakil Kepala Sekolah - - - - - -
3 Gurus Kelas 4 5 - 9 - -
4 Guru Bid. Studi 4 8 4 8 - -
5 Guru Keterampilan - - - - - -
6 TU - - - - - -
7 Pramu Kantor - - - - - -
8 Pramu Tamu - - - - - -
9 Keamanan - - - - - -
10 Pengasuh - - - - - -
11 Terapis - - - - - -
12 Asisten - - - - - -
Total 9 13 5 17 - -
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Klasifikasi Tunagrahita
52
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Klasifikasi Tunagrahita di
SLB B-F Mandara Kota Kendari
No Klasifikasi N %
1 Ringan 15 65,2
2 Sedang 8 34,8
Jumlah 23 100
Sumber : Data primer, 2021
(34,8%).
b. Jenis Kelamin
tabel berikut :
53
c. Umur
(34,8%).
2. Analisis Univariat
a. Sebelum perlakuan
54
Tabel 6 menunjukkan bahwa kemapuan motorik halus
b. Sesudah perlakuan
(91,3%).
3. Analisis Bivariat
55
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hasil
dari hasil pre test adalah 37,65 sedangkan nilai mean atau rata-rata
n Mean Sum of
Rank Ranks
56
Negative Rank 0ᵃ .00 .00
Positive Rank 22ᵇ 11.50 253.00
Sesudah – Ties 1ᶜ
Sebelum Total 23
Tabel diatas menunjukkan bahwa negative rank/sampel
dengan nilai sesudah (post test) lebih rendah dari nilai sebelum (pre
(post test) lebih tinggi dari nilai sebelum (pre test) adalah 22
sampel, dan ties dengan nilai sesudah (post test) sama besarnya
C. Pembahasan
57
Tabel 6 menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus sebelum
jari masih sangat kaku, dan peran orang tua masih sangat kurang di
peningkatan.
Selanjutnya, anak dapat menggunakan jari tangan kanan dan jari tangan
kiri untuk mengoleskan cat air pada kertas; mampu menggerakkan ujung
58
jari tangan kanan dan tangan kiri ke depan dan ke belakang dengan
bantuan peneliti; mampu menyatukan kelima jari tangan kanan dan jari
tangan kiri sehingga menyatu; dan anak itu melihat ketika kedua tangan
setelah (post test) lebih rendah dari nilai sebelum (pre test) adalah 0
sampel, rank/sampel positif dengan nilai setelah (post test) lebih tinggi
hubungan dengan nilai setelah (post test) sama dengan nilai sebelum
motorik halus.
59
Nilai Z yang diperoleh dari analisis Wilcoxon Signed Rank Test
yang lebih kecil dari batas kritis penelitian 0,05 (p0,05), menunjukkan
Trenggalek.
D. Keterbatasan Penelitian
60
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekurangan
kekurangan penelitian:
2. Kontrak waktu
61
BAB VI
A. Kesimpulan
dengan nilai Z sebesar -4.138 dan nilai p (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar
0,000 yang lebih kecil dari batas kritis penelitian sebesar 0,05 (p0,05),
B. Saran
62
pada anak tunagrahita karena dapat membantu mereka
meningkatkan kreativitasnya.
b. Masyarakat
c. Peneliti selanjutnya
Menurut para peneliti, studi yang lebih lama pada anak-anak yang
63
64