Lapsus App
Lapsus App
Oleh :
Program Internship
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
No Register : 15XXX
Nama : Tn.B
Umur : 17 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Tebet, Jakarta Selatan
Tanggal MRS : 26 Agustus 2021
II. SUBJEKTIF
Pasien datang keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 4 hari SMRS. Awal-
nya nyeri dirasakan pada daerah ulu hati (5 hari yang lalu) lalu nyeri berpindah ke
nyeri perut kanan bawah. Keluhan disertai dengan Mual (+) muntah sejak 5 hari
SMRS. Tidak nafsu makan. Riwayat demam 5 hari SMRS, saat ini sudan tidak
demam. Keluhan Batuk (-), pilek (-), sesak napas (-), anosmia (-), disgeusia (-).
BAB dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat Kontak erat dengan pasien COVID-19
disangkal.
Disangkal
Disangkal
· Riwayat Pengobatan
Disangkal
III. OBJEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesan sakit : tampak sakit ringan
Tanda Vital
Kesadaran : GCS 456, compos mentis
Tekanan darah : 122/72 mmHg
Nadi : 92 x/menit, reguler, kuat angkat
Tax : 36,2 oC
Frekuensi napas : 21x/menit
SpO2 : 97% room air
TB : 168 cm
BB : 57 kg
Kepala Leher
Sklera ikterik -/-, Konjungtiva anemis -/-
JVP : R+0 cmH2O pada sudut 30o (tidak meningkat)
Pembesaran kelenjar (-)
Toraks
Statis D~S, Dinamis D~S.
Cor : S1, S2 single, normal, mur-mur (-), gallop (-)
v v
Pulmo : Suara nafas v v , Rh ¿ , Wh ¿
v v
Abdomen
BU (+) normal, nyeri tekan perut (+) titik McBurney (+), nyeri lepas (-), distensi (-),
defans muskular (-), nyeri ketok CVA -/-
Extremitas
Akral hangat, CRT< 2”, edema ¿
Skor ALVARADO : 7
Hasil
Jenis Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan
06/09/2021
Darah Lengkap
Hematokrit 41 % 35-45
MCV 90 Fl 79-99
MCH 33 Pg 27-31
Hitung Jenis
Eosinofil 0 % 0-4
Basofil 0 % 0-1
Neutrofil 85 % 51-67
Limfosit 9 % 25-33
Monosit 6 % 2-5
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN USG
· Hepatobilier:
· Kandung empedu
· Limpa
Dalam batas normal
· Pankres
· Ginjal
· Aorta
· VU
· Uterus
· Regio Mcburney
Tampak penebalan dinding usus , saat kompresi tak tampak kolaps dan nyeri
tekan
IV. ASSESMENT
Appendisitis Akut
V. PLANNING
Fekalit
Penyumbatan Mukus >>
secret mukus
Obstruksi lumen
appendiks
Bendungan
mukus
Peningkatan Gangguan
edema, diapedesis
tekanan aliran limfe
bakteri, dan
intraluminal
ulserasi mukosa
infark dinding
Nyeri daerah
apendiks
epigastrium
bakteri akan menembus
dinding apendiks.
Peradangan Appendisitis
gangren peritoneum Supuratif akut
Nyeri perut
kanan bawah
apendisitis
ganggrenosa
Characteristic Score
A = Anorexia 1
T = Tenderness in RLQ 2
R = Rebound pain 1
E = Elevated temperature 1
L = Leukocytosis 2
Total 10
·
Dinyatakan appendisitis akut bila skor > 7 poin
Pemeriksaan Penunjang
1.Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
- leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut terutama pada
kasus dengan komplikasi.
-pada appendicular infiltrat, LED akan meningkat.
b. Pemeriksaan urin untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam
urin. Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis band-
ing seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis
yang hampir sama dengan appendicitis.
2. Radiologis
a. Foto polos abdomen
Pada appendicitis akut yang terjadi lambat dan telah terjadi komplikasi
(misalnya peritonitis) tampak :
- scoliosis ke kanan
- psoas shadow tak tampak
- bayangan gas usus kanan bawah tak tampak
- garis retroperitoneal fat sisi kanan tubuh tak tampak
- 5% dari penderita menunjukkan fecalith radio-opak
b. USG
Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan
USG, terutama pada wanita, juga bila dicurigai adanya abses. Dengan
USG dapat dipakai untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti
kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.
c.Barium enema
Yaitu suatu pemeriksaan X-Ray dengan memasukkan barium ke colon
melalui anus. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan komplikasi-
komplikasi dari appendicitis pada jaringan sekitarnya dan juga untuk
menyingkirkan diagnosis banding.
d. CT-Scan
Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendicitis. Selain itu juga dapat
menunjukkan komplikasi dari appendicitis seperti bila terjadi abses.
e. Laparoscopi
Yaitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptic yang
dimasukkan dalam abdomen, appendix dapat divisualisasikan secara
langsung. Tehnik ini dilakukan di bawah pengaruh anestesi umum. Bila
pada saat melakukan tindakan ini didapatkan peradangan pada appendix
maka pada saat itu juga dapat langsung dilakukan pengangkatan appendix (ap-
pendectomy).
Tindakan Operasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Revisi PDT Sub Komite Farmasi dan Terapi RSU DR.Soetomo . Pedoman
Diagnosis dan Terapi Ilmu Bedah RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.2008
2. Syamsuhidayat, R dan de Jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Kedua.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.2004
3. Sabiston. Textbook of Surgery : The Biological Basis of Modern Surgical Prac-
tice. Edisi 16.USA: W.B Saunders companies.2002
4. Schwartz. Principles of Surgery. Edisi Ketujuh.USA:The Mcgraw-Hill compa-
nies.2005
5. R. Schrock MD, Theodore. Ilmu Bedah. Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.1995